Mata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
RianHS (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|organ|mata manusia|Mata manusia|penggunaankegunaan lainnya|Mata (disambiguasi)lain}}
{{Infobox anatomy
| Name = Mata
Baris 36:
| issue = 11–12}}</ref>
 
"Mata" yang paling sederhana, seperti pada [[mikroorganisme]], tidak melakukan apa-apa, tetapi dapat mendeteksi apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap, yang cukup untuk [[Pengiringarusan (kronobiologi)|pengiringarusan]] [[ritme sirkadian]].<ref>{{cite web|url=http://www.nigms.nih.gov/Education/Pages/Factsheet_CircadianRhythms.aspx|title=Circadian Rhythms Fact Sheet|publisher=National Institue of General Medical Sciences|accessdate=3 June 2015|archive-date=2020-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200313000520/https://www.nigms.nih.gov/education/pages/factsheet_circadianrhythms.aspx|dead-url=no}}</ref> Dari mata yang lebih kompleks, [[sel ganglion fotosensitif]] retina mengirim sinyal sepanjang [[saluran retinohipotalamik]] menuju [[inti suprakiasmatik]] untuk efek penyesuaian sirkadian dan menuju [[daerah pratektal]] untuk mengontrol [[refleks sinar pupilar]].
 
== Tinjauan luas ==
[[Berkas:Bison bonasus right eye close-up.jpg|jmpl|ka|Mata [[bison Eropa]].]]
[[Berkas:AgeevHuman iriseye with limbal ring, anterior view.jpg|jmpl|ka|[[Mata manusia]].]]
Mata kompleks dapat membedakan bentuk dan [[warna]]. Bidang [[penglihatan]] pada banyak organisme, terutama predator, [[penglihatan binokular]] melibatkan wilayah luas untuk meningkatkan [[persepsi kedalaman]]. Pada organisme lain, mata terletak sedemikian rupa sehingga memaksimalkan bidang pandang, seperti pada [[kelinci]] dan [[kuda]], yang memiliki [[penglihatan monokular]].
 
Proto-mata pertama di antara hewan berevolusi {{Ma|600}} sekitar [[ledakan Kambrium]].<ref>{{cite book|last=Breitmeyer|first=Bruno |title=Blindspots: The Many Ways We Cannot See|url=https://archive.org/details/blindspotsmanywa00brei|publisher=Oxford University Press|location=New York|year=2010|page=[https://archive.org/details/blindspotsmanywa00brei/page/n18 4]|isbn=978-0-19-539426-9}}</ref> Nenek moyang terakhir dari hewan memiliki perangkat biokimia yang diperlukan untuk penglihatan, dan mata lebih maju berkembang pada 96% dari spesies hewan pada enam dari ~35{{efn|Tidak ada konsensus universal pada jumlah yang tepat dari filum Animalia; penyataan jumlah sedikit bervariasi dari penulis ke penulis.}} [[filum]] utama.<ref name=Land1992/> Pada kebanyakan [[vertebrata]] dan beberapa [[moluska]], mata bekerja dengan memungkinkan cahaya untuk masuk dan memproyeksikannya pada panel [[sel]] peka cahaya, yang dikenal sebagai [[retina]], di belakang mata. [[Sel kerucut]] (untuk warna) dan [[sel batang]] (untuk kontras cahaya rendah) pada retina mendeteksi dan mengkonversi cahaya menjadi [[sinyal]] saraf untuk penglihatan. Sinyal visual tersebut kemudian diteruskan ke [[otak]] melalui [[saraf optik]]. Mata biasanya berbentuk seperti bola, diisi dengan zat seperti gel transparan yang disebut [[Badan bening (mata)|badan bening]], dengan [[lensa mata|lensa]] pemfokus dan sering dengan suatu [[selaput pelangi]]; relaksasi atau kontraksi otot-otot di sekitar selaput pelangi mengubah ukuran [[pupil]], sehingga mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata,<ref>{{cite book | last = Nairne | first = James | title = Psychology | publisher = Wadsworth Publishing | location = Belmont | year = 2005 | isbn = 0-495-03150-X | url = https://books.google.com/?id=6MqkLT-Q0oUC&pg=PA146| oclc = 61361417}}</ref> dan mengurangi aberasi ketika terdapat cahaya yang cukup.<ref>{{cite book | title = Visual Perception: Physiology, Psychology and Ecology |author1=Bruce, Vicki |author2=Green, Patrick R. |author3=Georgeson, Mark A. | publisher = Psychology Press | year = 1996 | isbn = 0-86377-450-4 | page = 20 | url = https://books.google.com/?id=ukvei0wge_8C&pg=PA20}}</ref> Mata pada kebanyakan [[sefalopoda]], [[ikan]], [[amfibi]], dan [[ular]] telah memiliki bentuk lensa yang tetap, dan memfokuskan penglihatan yang diperoleh dengan lensa teleskopik—serupa dengan cara [[kamera]] berfokus.<ref>BioMedia Associates Educational Biology Site: [http://ebiomedia.com/gall/eyes/octopus-insect.html What animal has a more sophisticated eye, Octopus or Insect?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080305204517/http://ebiomedia.com/gall/eyes/octopus-insect.html |date=2008-03-05 }}</ref>
 
Mata majemuk ditemukan pada [[artropoda]] dan terdiri dari banyak faset sederhana yang, tergantung pada detail anatomi, dapat memberikan baik citra terpikselasi tunggal maupun beberapa gambar per mata. Setiap sensor memiliki lensa sendiri dan sel fotosensitif. Beberapa mata memiliki hingga 28.000 sensor tersebut, yang diatur secara heksagonal, dan dapat memberikan bidang penglihatan 360° penuh. Mata majemuk sangat sensitif terhadap gerakan. Beberapa artropoda, termasuk banyak [[Strepsiptera]], memiliki mata majemuk dari hanya beberapa faset, masing-masing dengan retina yang mampu membuat gambar, menciptakan penglihatan. Dengan setiap mata melihat sesuatu yang berbeda, gambar menyatu dari semua mata dan dihasilkannya gambar yang sangat berbeda dan beresolusi tinggi di dalam otak.
 
Memiliki penglihatan warna [[pencitraan hiperspektral|hiperspektral]] mendetail, [[udang sentadu]] telah dilaporkan memiliki sistem penglihatan warna paling kompleks di dunia.<ref>{{cite web |url=http://www.nwf.org/news-and-magazines/national-wildlife/animals/archives/2005/who-you-callin-shrimp.aspx |title=Who You Callin' "Shrimp"? – National Wildlife Magazine |publisher=Nwf.org |date=2010-10-01 |accessdate=2014-04-03 |archive-date=2010-08-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100809032945/http://www.nwf.org/News-and-Magazines/National-Wildlife/Animals/Archives/2005/Who-You-Callin-Shrimp.aspx |dead-url=no }}</ref> [[Trilobita]], yang sekarang sudah punah, memiliki mata majemuk yang unik. Hewan ini menggunakan kristal [[kalsit]] bening untuk membentuk lensa mata. Dalam hal ini, Trilobita berbeda dari kebanyakan artropoda lainnya yang memiliki mata lembut. Jumlah lensa mata bervariasi, tetapi beberapa trilobita hanya memiliki satu lensa, dan beberapa memiliki ribuan lensa dalam satu mata.
 
Berbeda dengan mata majemuk, mata sederhana adalah mata yang memiliki lensa tunggal. Misalnya, [[laba-laba peloncat]] memiliki sepasang mata sederhana yang besar dengan [[ruang pandang]] sempit, didukung oleh susunan lain, mata yang lebih kecil untuk [[penglihatan periferal]]. Beberapa [[larva]] serangga, seperti [[ulat]], memiliki berbagai jenis mata sederhana ([[mata sederhana (invertebrata)|stemmata]]) yang memberikan gambar kasar. Beberapa mata sederhana, yang disebut [[oselus]], dapat ditemukan pada hewan seperti beberapa spesies [[siput]], yang tidak benar-benar "melihat" dalam arti normal. Siput ini memiliki sel [[fotosensitivitas|fotosensitif]], tetapi tidak memiliki lensa dan tidak ada cara lain untuk memproyeksikan gambar ke sel-sel ini. Siput dapat membedakan antara terang dan gelap, tetapi tidak lebih dari itu. Hal ini memungkinkan siput untuk menjaganya dari [[sinar matahari]] langsung. Pada organisme yang hidup di dekat [[ventilasi hidrotermal]], mata majemuk telah disederhanakan secara sekunder dan beradaptasi untuk menandai sinar inframerah yang dihasilkan oleh ventilasi panas, dengan cara ini mereka dapat menandai air panas dan menghindari dirinya terebus hidup-hidup.<ref name=Cronin2008/>
Baris 76:
[[Berkas:Pit Viper.jpg|jmpl|ka|Ceruk inframerah pada [[mura]] terlihat jelas di bawah dan sedikit di depan mata.]]
 
Mata ceruk, juga dikenal sebagai [[Mata sederhana (invertebrata)|stemma]], adalah bintik mata yang diatur ke dalam lubang untuk mengurangi sudut cahaya yang masuk dan mempengaruhi bintik mata, memungkinkan organisme untuk menyimpulkan sudut cahaya yang masuk.<ref name=Land1992/> Ditemukan pada sekitar 85% dari filum hewan, bentuk-bentuk dasar yang mungkin adalah prekursor untuk jenis mata yang lebih maju dari "mata sederhana". Mata ceruk berukuran kecil, memiliki maksimal sekitar 100 sel yang berukuran sekitar 100 &nbsp;µm.<ref name=Land1992/> Direksionalitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran bukaan, dengan menggabungkan lapisan reflektif di balik sel reseptor, atau dengan mengisi lubang dengan bahan refraktil.<ref name=Land1992/>
 
[[Mura]] telah mengembangkan lubang yang berfungsi sebagai mata dengan mengindra radiasi termal inframerah, di samping mata panjang gelombang optiknya seperti hewan vertebrata lainnya.
Baris 154:
| access-date=2017-03-21
| archive-date=2013-01-12
| archive-url=https://archive.istoday/20130112064254/http://dpc.uba.uva.nl/ctz/vol67/nr04/art01#FIGURE1
| dead-url=yes
}}</ref> Mata majemuk sering ditemukan pada artropoda, dan juga terdapat pada Annelida dan beberapa moluska dwikatup.<ref>{{Cite journal
Baris 186:
 
==== Mata superposisi ====
Mata superposisi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: mata superposisi pembiasan, pemantulan, dan parabolik. Mata superposisi pembiasan memiliki celah antara lensa dan rabdom, dan tidak memiliki dinding samping. Setiap lensa mengambil cahaya dengan sudut tertentu ke sumbu lensa dan memantulkannya dengan besar sudut yang sama di sisi lain. Hasilnya adalah sebuah gambar pada setengah radius mata, di situlah ujung rabdom berada. Jenis mata majemuk ini biasanya ditemukan pada serangga nokturnal karena dapat membuat gambar hingga 1000 kali lebih terang daripada gambar yang dibentu mata aposisi yang setara, meski dengan pengurangan resolusi.<ref>{{cite thesis|type=Ph.D.|last=Greiner|first=Birgit|title=Adaptations for nocturnal vision in insect apposition eyes|publisher=Lund University|date=16 Desember 2005|url=http://www4.lu.se/upload/GreinerThesis.pdf|accessdate=13 November 2014}} {{Cite web |url=http://www4.lu.se/upload/GreinerThesis.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2017-05-17 |archive-date=2013-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130209164014/http://www4.lu.se/upload/GreinerThesis.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
Dekapoda bertubuh panjang seperti [[udang]], [[udang air tawar]], [[lobster]], dan [[lobster air tawar]] memiliki mata superposisi pemantulan, yang juga memiliki celah transparan namun menggunakan cermin bersudut dan bukan lensa.
Baris 196:
 
[[Berkas:Rhombodera basalis 2 Luc Viatour cropped.jpg|jmpl|kiri||Gambar jarak dekat dari wajah [[belalang sentadu]] (''[[Rhombodera basalis]]'') yang menunjukkan [[pseudopupil]] hitam pada mata majemuknya.]]
Penerbang baik seperti lalat atau lebah madu, atau serangga pemakan mangsa seperti [[belalang sentadu]] atau [[capung]], memiliki [[omatidium|omatidia]] dengan zona terspesialisasi disusun menjadi wilayah [[fovea]] yang memberikan penglihatan tajam. Pada wilayah penglihatan tajam ini, mata diratakan dan faset lebih besar. Perataan tersebut memungkinkan lebih banyak omatidia untuk menerima cahaya dari suatu tempat dan oleh karena itu memiliki resolusi yang lebih tinggi. Bintik hitam yang bisa dilihat pada mata majemuk beberapa serangga, selalu terlihat langsung, disebut [[pseudopupil]]. Pseudopupil ini terbentuk karena omatidia yang memiliki pengamatan terhadap [[sumbu optis]]nya menyerap [[sinar|sinar datang]], sementara sisi lainnya memantulkan cahaya.<ref name="Zeil">{{cite journal |author1=Jochen Zeil |author2=Maha M. Al-Mutairi |year=1996 |title=Variations in the optical properties of the compound eyes of ''Uca lactea annulipes'' |journal=[[The Journal of Experimental Biology]] |volume=199 |issue=7 |pages=1569–1577 |url=http://jeb.biologists.org/cgi/reprint/199/7/1569.pdf |format=PDF |pmid=9319471 |access-date=2017-05-21 |archive-date=2009-02-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090225084203/http://jeb.biologists.org/cgi/reprint/199/7/1569.pdf |dead-url=no }}</ref>
 
Terdapat beberapa pengecualian dari jenis yang telah disebutkan di atas. Beberapa serangga memiliki mata yang disebut mata majemuk berlensa tunggal, sebuah tipe transisi antara mata majemuk multilensa tipe superposisi dengan mata berlensa tunggal yang ditemukan pada hewan dengan mata sederhana. [[Udang opossum]] ''Dioptromolis paucispinosa'' memiliki mata superposisi pembiasan, dengan hal yang jarang yaitu pada setiap mata terdapat faset tunggal yang besar dengan diameter tiga kali diameter faset lainnya dan di belakang faset ini terdapat kerucut kristalin yang besar. Struktur ini memproyeksikan citra tegak lurus pada retina terspesialisasi. Mata yang dihasilkan merupakan perpaduan mata sederhana di dalam mata majemuk.
Baris 246:
[[Berkas:Hawk eye.jpg|jmpl|Mata [[elang ekor-merah]].]]
 
[[Ketajaman penglihatan]], atau daya pisah, adalah "kemampuan untuk membedakan detail halus" dan merupakan sifat dari [[sel kerucut]].<ref name=Ali&Klyne1985p28>{{harvnb|Ali|Klyne|1985|page=28}}</ref> Ketajaman penglihatan sering diukur dalam siklus per [[derajat]], mengukur [[resolusi sudut]], atau seberapa jauh mata dapat membedakan satu objek dengan objek lain dari segi sudut penglihatan. Resolusi dalam siklus per derajat dapat diukur menggunakan grafik batang dengan perbedaan jumlah siklus garis putih/hitam. Misalnya, jika masing-masing pola memiliki lebar 1,75 &nbsp;cm dan ditempatkan pada jarak 1 m dari mata, akan membentuk sudut 1 derajat, sehingga jumlah pasangan garis putih/hitam pada pola akan menjadi ukuran siklus per derajat pola itu. Angka tertinggi yang bisa dilihat oleh mata sebagai garis-garis terpisah, atau yang membedakan dari blok abu-abu, adalah pengukuran ketajaman penglihatan.
 
Untuk mata manusia dengan ketajaman yang sangat baik, resolusi teoretis maksimum adalah 50 siklus per derajat<ref>{{cite book | title=The Image Processing Handbook | author=Russ, John C. | publisher=CRC Press | year=2006 | isbn=0-8493-7254-2 | url=https://books.google.com/?id=Vs2AM2cWl1AC&pg=PT110| quote= The upper limit (finest detail) visible with the human eye is about 50 cycles per degree,... (Fifth Edition, 2007, Page 94) | oclc=156223054 }}</ref> (1,2 [[menit dan detik busur|menit busur]] per pasangan garis, atau 0,35 &nbsp;mm pasangan garis pada jarak 1 m). Seekor tikus hanya mampu memisahkan sekitar 1 sampai 2 siklus per derajat.<ref>{{cite book | title=Casarett and Doull's Toxicology: The Basic Science of Poisons | author=Klaassen, Curtis D. | publisher=McGraw-Hill Professional | year=2001 | isbn=0-07-134721-6 | url=https://books.google.com/?id=G16riRjvmykC&pg=PA574 | oclc=47965382 }}</ref> Seekor kuda memiliki ketajaman yang lebih tinggi melalui sebagian besar bidang penglihatan matanya dibandingkan dengan yang dimiliki manusia, tetapi tidak serupa dengan ketajaman daerah [[fovea]] pada pusat mata manusia.<ref>{{cite web|url=http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/vision/retina.html|title=The Retina|last=C.R.|first=Nave|date=2016 |website=HyperPhysics|publisher=Department of Physics and Astronomy Georgia State University|access-date=20 Juni 2017|archive-date=2015-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20150504053926/http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/vision/retina.html|dead-url=no}}</ref>
 
Aberasi sferis membatasi resolusi pupil berdiameter 7 &nbsp;mm hingga sekitar 3 menit busur per pasangan garis. Pada pupil berdiameter 3 &nbsp;mm, aberasi sferis sangat berkurang, meningkatkan resolusi sekitar 1,7 menit busur per pasangan garis.<ref>{{cite book | title=Optical System Design | publisher=McGraw-Hill Professional | year=2000 | isbn=0-07-134916-2 | url=https://books.google.com/?id=byx2Ne9cD1IC&pg=PA164|author1=Fischer, Robert E. |author2=Tadic-Galeb, Biljana |author3=Plympton, Rick | oclc=247851267 | editor=Steve Chapman}}</ref> Resolusi 2 menit busur per pasangan garis, setara dengan celah 1 menit busur pada [[diagram mata|optotipe]], sesuai dengan 20/20 ([[Ketajaman penglihatan#Penglihatan normal|penglihatan normal]]) pada manusia.
 
Namun, resolusi pada mata majemuk berkaitan dengan ukuran omatidia tunggal dan jarak antar omatidia yang bersebelahan. Secara fisik ukuran omatidia tidak dapat dikurangi untuk mencapai ketajaman seperti yang terlihat dengan mata berlensa tunggal pada mamalia. Mata majemuk memiliki ketajaman yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mata vertebrata.<ref>{{cite journal|author=Barlow, H. B.|year=1952|url=http://jeb.biologists.org/content/29/4/667.full.pdf+html|title=The size of ommatidia in apposition eyes|journal=J Exp Biol|volume=29|pages=667–674|issue=4|access-date=2017-06-20|archive-date=2016-08-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20160831132021/http://jeb.biologists.org/content/29/4/667.full.pdf+html|dead-url=yes}}</ref>
Baris 257:
{{main article|Penglihatan warna}}
[[Berkas:Eyesensitivity.svg|jmpl|ka|Sensitivitas kecerahan relatif [[Penglihatan fotopik|fotopik]] dari sistem penglihatan manusia sebagai fungsi panjang gelombang ([[fungsi luminositas]]).]]
Penglihatan warna adalah kemampuan organisme untuk membedakan cahaya dengan kualitas spektral yang berbeda.<ref name=Ali&Klyne1985p161>{{harvnb|Ali|Klyne|1985|page=161}}</ref> Semua organisme terbatas pada rentang [[spektrum elektromagnetik]] yang sempit, bervariasi antar makhluk hidup, tetapi sebagian besar mampu melihat [[panjang gelombang]] antara 400 hingga 700 &nbsp;nm.<ref name=Fernald1982>{{Cite book
| year=1982
| title=The Senses
Baris 275:
| pages=253–259
| doi=10.1159/000113339
| url=http://www.stanford.edu/group/fernaldlab/pubs/1997%20Fernald.pdf
| format=PDF
| pmid=9310200
| access-date=2017-06-21
| archive-date=2012-11-20
| archive-url=https://web.archive.org/web/20121120200307/http://www.stanford.edu/group/fernaldlab/pubs/1997
| dead-url=yes
}}</ref>
 
Pigmen yang paling sensitif, [[rodopsin]], memiliki respons puncak pada 500 &nbsp;nm.<ref name=Goldsmith1990/> Perubahan kecil pada gen yang mengkodekan protein ini dapat mengubah respons puncak beberapa nm.<ref name=Frentiu2008/> Pigmen pada lensa juga dapat menyaring cahaya masuk dan mengubah respons puncak.<ref name=Frentiu2008/> Banyak organisme tidak dapat membedakan warna, melihat dengan warna abu-abu, yang menunjukkan bahwa penglihatan warna memerlukan berbagai sel pigmen yang terutama sensitif terhadap rentang spektrum yang lebih kecil. Pada [[primata]], [[tokek]], dan organisme lainnya, sel pigmen ini berbentuk [[sel kerucut]], yang kemudian [[sel batang]] yang lebih sensitif berevolusi dari sel ini.<ref name=Goldsmith1990>{{Cite journal
| author=Goldsmith, T. H.
| year=1990
Baris 341 ⟶ 346:
 
[[Kategori:Mata| ]]
[[Kategori:Alat indera]]
[[Kategori:Sistem penglihatan]]
[[Kategori:Alat inderaindra]]