Kabupaten Tanah Bumbu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(34 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Tanah Bumbu<br />كابوڤاتين تانه بومبو
|translit_lang1_type = [[Jawi]] Banjar
|propinsi =[[Kalimantan Selatan]]
|translit_lang1_info = كابوڤاتين تانه بومبو
|ibukota =[[Batulicin, Tanah Bumbu|Batulicin]]
|foto =
|lambang =[[Berkas:LOGO KABUPATEN TANAH BUMBU.png|pus|120px]]
|caption = [[Masjid Ziyadatul Abrar]] di Pagatan
|peta = [[Berkas:Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Tanah Bumbu.svg|200px]]
|propinsi = [[Kalimantan Selatan]]
|koordinat = 2,52' - 3,47' LS dan 115,15' - 116,04' BT
|ibukota = [[Batulicin, Tanah Bumbu|Batulicin]]
|dasar hukum =UU No. 2 Tahun 2002 tanggal 20 Maret 2002
|lambang = Lambang Kabupaten Tanah Bumbu.jpg
|hari jadi ={{birth date and age|2003|4|08}}
|peta =
|dasar hukum = UU No. 2 Tahun 2002
|tanggal = [[20 Maret]] [[2002]]
|hari jadi = {{birth date and age|2003|4|08}}
|motto = '''Bersujud'''{{br}}<small>''artinya:'' Bersih, jujur, dan adil</small>
|kecamatan = 12
|kepala daerah =[[Daftar Bupati Tanah Bumbu|Bupati]]
|kelurahan = 5
|wakil kepala daerah =[[Wakil Bupati]]
|namadesa kepala daerah =[[Zairullah Azhar]]152
|nama wakil kepala daerah =Muh. Rusli[[Daftar Bupati Tanah Bumbu|Bupati]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Zairullah Azhar]]
|nama wakil kepala daerah = Muhammad Rusli
|nama sekretaris daerah = Ambo Sakka
|luas = 5066,96
|penduduk = 325346346336
|penduduktahun= 31 Desember [[20202023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|pendudukref =<ref name="tanahbumbukab.bps.go.id">[https://tanahbumbukab.bps.go.id/index.php/publikasi/997/"Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2016"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|kepadatan = 64auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|agama =[[Islam]] 95,10%<br> [[Hindu]] 2,41%<br> [[Kristen]] 2,36%<br>- [[Protestan]] 1,40%<br>- [[Katolik]] 0,96%<br> [[Kaharingan]] 0,09%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,03%<br> [[Konghucu]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL"/>
|94,87% [[Islam]]
|kecamatan =12 [[kecamatan]]
|{{Tree list}}
|kelurahan =5 [[kelurahan]]
* 2,59% [[Kekristenan]]
|desa =144 [[desa]]
** 1,47% [[Protestan]]
|kodearea =0518
** 1,12% [[Katolik]]
|nomor_polisi ='''DA xxxx''' Z**
{{Tree list/end}}
|2,39% [[Hindu]] |0,11% Kepercayaan |0,03% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 73,86 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://kalsel.bps.go.id/indicator/26/356/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2021-2023|website=www.kalsel.bps.go.id|accessdate=13 Maret 2024}}</ref>
|kodearea = +62 518
|nomor_polisi = '''DA xxxx''' Z**
|dau = Rp 491.426.287.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tanahbumbukab.go.id}}
|IPM = {{increase}} 71,00 ([[2021]])<br> {{fontcolor|Green|Tinggi}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Maret 2022|format=pdf}}</ref>
|web ={{URL|http://www.tanahbumbukab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Tanah Bumbu''' adalah salahsebuah satuwilayah [[kabupaten]] yang beradaterletak di [[provinsi]] [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Sebelumnya kabupaten ini termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Kotabaru]]. Secara historis semula dinamakan Daerah Tingkat II Persiapan '''Tanah Bumbu Selatan'''.<ref>{{id}} {{cite book|pages=16|url=https://books.google.co.id/books?id=bjweAAAAIAAJ&q=bantam-raya+kalimantan+selatan&dq=bantam-raya+kalimantan+selatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiIpfav-pzVAhXJp48KHSQqBnAQ6AEIITAA|title=Data daerah Kalimantan Selatan|author=Kalimantan Selatan (Indonesia). Biro Perentjanaan dan Pembangunan|publisher=Kalimantan Selatan (Indonesia). Biro Perentjanaan dan Pembangunan|year=1972|access-date=2017-07-22|archive-date=2023-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310125549/https://books.google.co.id/books?id=bjweAAAAIAAJ&q=bantam-raya+kalimantan+selatan&dq=bantam-raya+kalimantan+selatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiIpfav-pzVAhXJp48KHSQqBnAQ6AEIITAA|dead-url=no}}</ref> Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.066,96&nbsp;km² dan jumlah penduduk sebanyak 267.913 jiwa (hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]), dan pada akhir tahun [[20202023]], jumlah penduduk Tanah Bumbu berjumlah 325.346.336 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 20212023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2913 JuliMaret 20212024|format=visual}}</ref>
 
Ibu kotakotanya kabupatenadalah terletakkecamatan di kecamatan [[Batulicin, Tanah Bumbu|Batulicin]], dan pusat pemerintahan kabupaten berada di kelurahan [[Gunung Tinggi, Batulicin, Tanah Bumbu|Gunung Tinggi]] yang dulunya bernama desa Pondok Butun. Adapun yang menjadi sentra kegiatan usaha dan ekonomi adalah kecamatan [[Simpang Empat, Tanah Bumbu|Simpang Empat]], yang dulunya merupakan bagian dari Kecamatan Batulicin.
 
Kabupaten Tanah Bumbu merupakan kabupaten pemekaran dari [[Kabupaten Kotabaru]] yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 8 April 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan [[Kabupaten Balangan]] di Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan undang-undang tersebut, Kabupaten Tanah Bumbu selalu merayakan hari jadinya pada tanggal 8 April setiap tahunnya. Nama historis yang pernah digunakan untuk menyebut daerah kabupaten ini adalah Tanah Koesan - 1879.<ref>{{Web reference|url = http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html?zoomview=1|title = Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879|author = Indonesian History Info|access-date = 2012-04-06|archive-date = 2012-05-05|archive-url = https://web.archive.org/web/20120505053147/http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html?zoomview=1|dead-url = yes}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 42 ⟶ 55:
| pages= 32
| url= https://books.google.co.id/books?id=LeU4eJn8ruwC&pg=PT4&dq=Smalawi+tanah+boemboe&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlnaaVtInqAhXL6XMBHRpyDAUQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Smalawi%20tanah%20boemboe&f=false
| title= Historische, geografische en statistieke aanteekeningen betreffende Tanah Boemboe: aangetroffen onder de bij het Gouvernement van Nederlandsch-Indië berustende papieren van C.A.L.M. Schwaner
| volume= 1
| authorlink= Carl Schwaner
| first= C.A.L.M.
| last= Schwaner
| publisher=
| year= 1851
| access-date= 2022-03-27
}}</ref>
| archive-date= 2023-03-10
| archive-url= https://web.archive.org/web/20230310125534/https://books.google.co.id/books?id=LeU4eJn8ruwC&pg=PT4&dq=Smalawi+tanah+boemboe&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlnaaVtInqAhXL6XMBHRpyDAUQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Smalawi%20tanah%20boemboe&f=false
| dead-url= no
}}</ref>
 
=== Tahun 1888===
Baris 60 ⟶ 77:
| publisher= J.G. Stemler.
| year= 1888
| access-date= 2022-03-27
}}</ref>
| archive-date= 2023-03-10
| archive-url= https://web.archive.org/web/20230310125557/https://books.google.co.id/books?id=InHOAAAAMAAJ&pg=PA358&dq=Pangeran-Mangkoe-Praboe-Djaja&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj419Xq1ILtAhWzmOYKHSSNC40Q6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=Pangeran-Mangkoe-Praboe-Djaja&f=false
| dead-url= no
}}</ref>
 
Dari perbatasan barat daya dengan [[Tanah Laut]] ([[Distrik Satui|distrik Satoei]]) sekarang (sejak tahun 1888) dihitung di bawah Tanah Bumbu:
Baris 71 ⟶ 92:
# Tjanjoeng dan Boentar Laut: [[Adji Darma]]
# Bangkalaän, Tjengal dan Menoengoel: [[Adji Mas Rawan]]
# Sampanahan: [[Pangeran Mangkoe Praboe Djaja]]
 
Bentang alam ini, bersama dengan kerajaan Pasir, membentuk divisi terpisah yang disebut: Pasir dan Tanah Boembuland di bawah kendali seorang pengendali yang berbasis di Kota Baroe di Poeloe Laut.
Baris 81 ⟶ 102:
Bentang alam Batoe Litjin berisi cekungan Sungai Batoe Litjin, sehingga garis pemisah air antara Pagatan dan Koesan dan di utara dengan Sungai Tjantung membentuk batas; Sedangkan di sisi Selat Laut garis batas ini mencapai selat tersebut di sebelah selatan sepanjang sungai kecil Sekoempang dan di sebelah utara sepanjang sungai [[Serongga, Kelumpang Hilir|Saronga]].
 
Tjantoeng disebut daerah Sungai Tjantoeng dan Boentar Laut adalah daerah utara Dewa ([[Tanjung Dewa]]), bersama-sama dikendalikan oleh satu kepala yang terletak di Tjantoeng. Bangkalaän berisi daerah tangkapan air sungai Bangkalaän yang menghubungkan di utara dengan daerah tangkapan sungai Sampanahan, membentuk lanskap Sampanahan.
 
Bangkalaän berisi daerah tangkapan air sungai Bangkalaän yang menghubungkan di utara dengan daerah tangkapan sungai Sampanahan, membentuk lanskap Sampanahan.
 
Di sebelah utara Sampanahan terhampar pemandangan Menoengoel, kembali meliputi wilayah Sungai Menoengal, dan terakhir Tjengal yang paling utara, yang selain merupakan daerah tangkapan air Sungai Tjengal yang mengalir ke Teluk Pamoekan. masih memanjang di sepanjang pantai dari Tandjong Merah (seberang Samalantakkan di pintu masuk Teluk Pamukan) sampai ke Tandjong Ares (Tanjung Aru), di mana perbatasan dengan Kerajaan Pasir dimulai.
Baris 91 ⟶ 110:
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu termasuk dalam kawasan Tanah Bumbu yang lebih luas atau wilayah Kalimantan Tenggara. Sejak dahulu kala wilayah tenggara pulau Kalimantan bukanlah daerah tidak bertuan karena daerah ini juga sudah dihuni oleh penduduk asli Kalimantan, menurut Hikayat Banjar penduduknya terdiri orang [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], orang [[Pulau Laut|Laut Pulau]], orang [[Pamukan]] (Dayak Samihim) dan [[orang Paser]] maupun orang-orang [[Dayak Bukit]] yang tinggal di [[pegunungan Meratus]]. Orang Pamukan dan orang Paser masing-masing memiliki pemerintahan kerajaan sendiri-sendiri.
 
Di daerah [[Cantung]] terdapat sebuah lesung batu (yoni) yang menunjukkan adanya pengaruh agama [[Hindu]] memasuki wilayah ini pada zaman dahulu kala. Sebelum terjadinya migrasi suku Bugis ke wilayah ini, seluruh wilayah tenggara Kalimantan di bawah koordinator [[Adji Tenggal]], penguasa Paser yang menjadi bawahan Sultan Banjar IV Mustain-Bilah/Marhum Panembahan. Pada abad ke-17 Sultan Banjar menguasai [[Kalimantan Tenggara]] untuk diperintah keturunannya yaitu [[Pangeran Dipati Tuha]] dengan nama [[Kerajaan Tanah Bumbu]] dengan wilayah awal mulanya meliputi daerah dari [[Tanjung Aru, Tanjung Harapan, Paser|Tanjung Aru]] (batas wilayah Banjar dengan Paser) sampai [[Tanjung Silat]].{{cn}}
 
=== Kronologi ===
Baris 113 ⟶ 132:
 
==== [[1660]]-[[1700]] ====
* Orang [[Pamukan]] atau Suku [[Dayak Samihim]] dahulu telah memiliki kerajaan sendiri yaitu [[Kerajaan Pamukan]] yang telah dihancurkan oleh suatu serangan musuh dari luar dengan bukti sisa-sisa pemukiman mereka terdapat di [[Tanjung Kersik Itam]]. Setelah kejadian tersebut, orang Pamukan/Dayak Samihim meminta kepada Sultan Banjar untuk mengamankan wilayah itu dengan mendirikan pemerintahan (kerajaan) dan untuk mengantisipasi banyaknya pendatang dari luar memasuki daerah tersebut maka [[Pangeran Dipati Tuha I|Pangeran Dipati Tuha]] putera [[Sultan Saidullah]] ditunjuk sebagai raja membawahi wilayah antara [[Tanjung Silat]] sampai [[Tanjung Aru]] yang dinamakan [[Kerajaan Tanah Bumbu]] dengan pusat pemerintahan di sungai Bumbu termasuk dalam Daerah Aliran [[Sungai Sampanahan]]. Pangeran Dipati Tuha kemudian digantikan puteranya [[Pangeran Mangu]] (Mangun Kesuma) sebagai Raja Tanah Bumbu berikutnya dan seorang putera lainnya [[Pangeran Citra]] (Citra Yuda) menjadi sultan negeri Kelua. Pangeran Mangu (1700-1740) kemudian digantikan putrinya, yaitu Ratu Mas. Ratu Mas (1740-1780) menikahi seorang pedagang dari Gowa bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati; pasangan ini beranak [[Ratu Intan]] I dan Pangeran Layah, sedangkan dari selir Daeng Malewa berputra Pangeran Prabu<ref>{{Web|url = http://www.guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm|title = Indonesia Sub-States|author = guide2womenleaders (site)|access-date = 2010-03-17|archive-date = 2010-11-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20101125201218/http://guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm|dead-url = no}}</ref> [[1780]], Kerajaan Tanah Bumbu dipecah menjadi wilayah selatan di bawah pemerintahan Ratu Intan I (keturunan Pangeran Dipati Tuha) yang dikenal sebagai Ratu Cantung dan Batulicin dan wilayah utara yang berpusat di Sampanahan di bawah pemerintahan Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh. Ratu Intan I menikahi Sultan Anom dari Paser tetapi perkawinan ini tidak menghasilkan keturunan. Sedangkan Sultan Anom dengan selirnya memiliki keturunan yaitu Pangeran Muhammad, Andin Kedot, Andin Girok dan Andin Proah. Pangeran Layah menjadi penguasa Buntar Laut, ia memiliki kerurunan Gusti Cita dan Gusti Tahora.
 
==== [[1733]] ====
Baris 131 ⟶ 150:
 
==== [[1844]] ====
* Kasus [[Sebuli]] – Batulicin yaitu perompakan yang menyebabkan pertikaian Daeng Manggading yang dibantu Raja Pagatan dan Raja Sabamban dengan Aji Pati (Raja Bangkalaan) yang dibantu Pangeran Meraja Nata yang bermukim di Batulicin, mengakibatkan rumah-rumah orang Bugis di Batulicin dibakar.<ref>{{Web|url = http://subiyakto.wordpress.com/2008/03/08/perompakan-sebuah-realitas-historis-abad-xix-di-kalimantan-selatan/|title = Perompakan: Sebuah Realitas Historis Abad XIX di Kalimantan Selatan|author = Subiyakto|date = 8 Maret 2008|access-date = 2011-07-22|archive-date = 2014-08-14|archive-url = https://web.archive.org/web/20140814213316/http://subiyakto.wordpress.com/2008/03/08/perompakan-sebuah-realitas-historis-abad-xix-di-kalimantan-selatan/|dead-url = no}}</ref>
* Pada tahun ini, distrik-distrik dalam onderafdeeling van Tanah Boemboe yaitu Pagatan, Kusan, Batulicin, Cantung dengan Buntar Laut, Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Pada waktu itu Pulau Laut masih di bawah pemerintah pusat Kesultanan Banjar.
 
==== [[1845]] ====
* Batulicin dan Pulau Laut berada di bawah pemerintah Kusan.<ref>{{cite book|pages=|url=http://books.google.co.id/books?id=1PBAAAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA357#v=onepage&q&f=false|title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|volume=1|access-date=2011-05-27|archive-date=2023-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310124231/https://books.google.co.id/books?id=1PBAAAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA357&hl=id#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Penguasa Kusan kemudian pindah ke pulau Laut, dan akhirnya divisi Kusan digabung dengan Pagatan. Sabamban dibentuk belakangan. Wilayah kabupaten Tanah Bumbu hari ini merupakan gabungan wilayah bekas distrik ([[swapraja]]) pada masa kolonial Hindia Belanda tersebut, yaitu [[Batoe Litjin]], [[Kerajaan Kusan|Koessan]], [[Kerajaan Pagatan|Pagatan]] dan [[Sabamban]], serta [[Distrik Satui]] (tahun 1889 Satui masih merupakan bagian dari ''[[Afdeeling Tanah Laut]]''). Jadi Kerajaan Pagatan hanya salah satu dari banyak kerajaan yang ada di Tanah Bumbu maupun Kalimantan Tenggara.<ref>{{Web|title = Tanah Boemboe (atlas)|url = http://www.indonesianhistory.info/places/tanah-boemboe.html|author = Indonesian History Info (situs)|access-date = 2011-07-22|archive-date = 2012-05-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20120525125853/http://www.indonesianhistory.info/places/tanah-boemboe.html|dead-url = yes}}</ref>
 
==== [[1849]] ====
* Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8<ref>{{Web|title = Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849|url = http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|author = Google Book|access-date = 2011-04-02|archive-date = 2023-01-24|archive-url = https://web.archive.org/web/20230124102251/https://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling+van+het+Eiland+Borneo+in+tteee++afdeelingen,+onder+de+benaming+van+Wester+afdeeling+en+Zuid+en+Ooster+afdeeling.&pg=PA55-IA22&hl=id#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|dead-url = no}}</ref>
 
== Geografi ==
Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di antara 2°52’ – 3°47’ Lintang Selatan dan 115°15’ – 116°04’ Bujur Timur. Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten dari 13(tiga belas) kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak persis di ujung tenggara Pulau Kalimantan. Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 5.066,96 km2 (506.696 ha) atau 13,50 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Selatan.<ref>[https://web.archive.org/web/20100403133857/http://tanahbumbukab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=6 Pemkab Tanah Bumbu] Diakses: 14 Oktober 2009.</ref>
 
=== Batas Wilayah ===
Baris 152 ⟶ 171:
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Tanah Bumbu}}
 
{{:Daftar Bupati Tanah Bumbu}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
! No.
! colspan="2" | Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan="2" | Wakil Bupati
|-
! 4
| [[File:Dr. Zairullah Azhar Bupati Tanbu foto (2).png|100px]]
| [[Zairullah Azhar]]
| 26 Februari 2021<ref name=":0">{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2021/02/26/18210141/ini-pesan-pj-gubernur-kalsel-usai-lantik-5-kepala-daerah-pemenang-pilkada |title=Ini Pesan Pj Gubernur Kalsel Usai Lantik 5 Kepala Daerah Pemenang Pilkada 2020 |date=26-02-2021 |access-date=16-04-2022 |work=[[Kompas.com]] |last=Haswar |first=Andi Muhammad |editor=Dony Aprian |editor-last=Aprian |editor-first=Dony }}</ref>
| [[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Kalimantan Selatan|Petahana]]
|[[Berkas:M. Rusli, Wakil Bupati Tanah Bumbu.png|100px]]
| Muhammad Rusli
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 165 ⟶ 199:
 
== Ekonomi ==
Tanah Bumbu memiliki beberapa industri dan perusahaan tambang yang cukup besar, antara lain [[PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin]] dan [[PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui]] yang berada di bawah manajemen [[PT. Arutmin Indonesia]] yang sahamnya sebagian dimiliki [[Bakrie & Brothers|Bakrie]] melalui [[Bumi Resources]]. Kemudian perusahaan tambang biji besi antara lain; [[PT. Yiwan Mining]], [[PT. Meratus Jaya Iron Steel]], dan ygyang baru diresmikan pada awal Juli 2012 yakni [[PT. Batulicin Steel]].
 
== Seni Budaya ==
Baris 175 ⟶ 209:
# [[Suku Dayak Bukit]]
# [[Suku Bugis]]
# [[Suku Makassar]]
# [[Suku Mandar]]
# [[Suku Jawa]]
Baris 182 ⟶ 217:
# [[Suku Batak]]
# [[Suku Sasak]]
 
=== Lagu Daerah ===
Lagu daerah dari kabupaten ini antara lain:
* [[Tanah Bumbu (lagu)|Tanah Bumbu]]
* [[Mahadang Ading]]
* [[Baikat Janji]]
 
=== Pariwisata ===
Berikut adalah beberapa [[Daftar tempat wisata di Kalimantan Selatan#Tanah Bumbu|tempat Wisata di Tanah Bumbu]]
 
==== Makam Bersejarah ====
* Makam Syekh Haji Muhammad Arsyad
* Makam Pangeran Agung alias Adji Pati
 
==== Pantai Eksotis ====
* [[Pantai Angsana]]
* [[Pantai Pagatan]]
 
==== Festival ====
* [[Mappanretasi]]
 
== Infrastruktur ==
=== Pelabuhan ===
Di wilayah Tanah Bumbu terdapat puluhan pelabuhan khusus untuk keperluan pengapalan batubara, biji besi dan sawit. Selain itu terdapat pelabuhan umum milik [[PT. Pelabuhan Indonesia]] (Pelindo) III Cabang [[Kotabaru]], serta pelabuhan penyeberangan milik [[PT. ASDP]].
 
=== Rumah Sakit ===
* Rumah sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor
* Rumah Sakit Marina Permata
 
=== Transportasi ===
Akses transportasi dari dan ke Kabupaten Tanah Bumbu saat ini bisa dikatakan cukup lengkap. Jalur transportasi tersebut berpusat di Batulicin sebagai kota terbesar di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi akses jalur darat, jalur laut, dan jalur udara.
 
A. Jalur Darat
Tersedia berbagai macam angkutan darat dari dan menuju Batulicin saat ini diantaranya angkutan konvensional seperti Bus umum dan lain sebagainya.
Perjalanan dari Banjarmasin ke Batulicin menggunakan jalur darat bisa di tempuh 5-6 jam.
 
B. Jalur Laut
Batulicin juga memiliki beberapa pelabuhan besar untuk aktivitas bongkar muat barang dan penumpang diantaranya pelabuhan Samudera dan pelabuhan ASDP Batulicin. Pelabuhan-pelabuhan tersebut secara rutin melayani penumpang dan bongkar muat barang dari berbagai daerah di Indonesia.
 
C. Jalur Udara
Kabupaten Tanah Bumbu juga memiliki bandara perintis yang cukup besar bernama Bandara Bersujud yang terletak di Batulicin.
Bandara tersebut secara rutin telah melayani penumpang.
Saat ini telah tersedia rute penerbangan dari dan ke Batulicin yang dilayani oleh maskapai Wings Air (Lion Air Group) dengan rute sebagai berikut: Banjarmasin - Batulicin - Makassar (PP).
 
Rencananya dalam waktu dekat ini maskapai Nam Air dari Sriwijaya Air Group juga akan terbang dari dan ke Batulicin.
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Pantai Pagatan.jpg|[[Pantai Pagatan]]
Berkas:PantaiAngsanaPagiHari.jpeg|[[Pantai Angsana]]
Berkas:Mappanretasi.jpg|[[Mappanretasi]]
</gallery>
 
== Referensi ==