Dewa Budjana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Adalsiza Pinto (bicara | kontrib)
 
(27 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox musical artist
| name = {{PAGENAME}}Dewa Budjana
| honorific_suffix =
| image = Dewa Budjana.jpg
| image_upright =
| image_size =
Baris 13:
| alias =
| birth_date = {{birth date and age|1963|8|30}}<ref>{{Cite web|date=|title=Profil Dewa Budjana yaitu Biodata, Profil Pribadi & Data Keluarga|url=https://m.kapanlagi.com/dewa-budjana/profil/|access-date=19 November 2021}}</ref>
| birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kabupaten Sumba Barat|Sumba Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
Baris 19:
| background = non_vocal_instrumentalist
| origin =
| genre = {{hlist|[[Jazz]]|[[Jazz fusion]]|[[Hard rock]]|[[Rock alternatif]]|[[Soft rock]]}}
| instrument = [[Gitar]]
| years_active = [[1976]]–sekarang
Baris 28:
| past_members =
}}
'''I Dewa Gede''' '''Budjana''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Sumba Barat|Sumba Barat]]|30|8|1963}}) adalah gitaris dan [[pencipta lagu]] Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin merangkap anggota dari [[grup musik]] [[rock alternatif]] [[Gigi (grup musik)|Gigi]].
 
== Awal Karier ==
Ketertarikan dan bakat Dewa Budjana pada [[musik]], khususnya [[gitar]] sudah sangat dominan, terlihat sejak ia masih duduk di bangku [[Sekolah Dasar]] di [[Klungkung]] [[Bali]]. Sampai-sampaiBerdasarkan dari [https://www.youtube.com/watch?v=7da4hcbXZBM&t=2130s wawancara bersama Soleh Solihun], Budjana awalnya tertarik pada gitar karena melihat poster di kamar kakaknya. Tapi awal pertama kali Budjana belajar bermain gitar adalah dari tukang bangunan yang tinggal di dekat rumahnya yang bernama John. Dari John itu lah Budjana mengerti dan bisa memainkan kunci-kunci dasar dan Budjana pertama kali diajarkan John memainkan lagu dari Lombok yang berjudul Lalo Midang. Budjana kecil pernah [[Pencurian|mencuri]] [[uang]] [[nenek]]nya<ref name="Spirit"/> untuk sekadar memenuhi keinginannya membeli gitar pertamanya seharga 10.000 [[rupiah]].<ref name="bio"/>
 
Sejak memiliki [[gitar]] pertama inilah yang membuat Budjana tidak lagi memiliki semangat untuk bersekolah, baginya gitar adalah nomor 1. Pada saat itu Budjana mempelajari sendiri teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mahir mempelajari lagu [[Deddy Dores]] berjudul ''"Hilangnya Seorang Gadis"'' dan lagunya [[The Rollies]] berjudul ''"Setangkai Bunga"'', itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh [[literatur]]-[[literatur]] [[musik]] ([[gitar]]) yang formal.
 
Budjana menjadi lebih bergairah dalam hal bermusik terlihat ketika dia pindah ke [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] di mana ia mengambil kursus musik klasik dan bergabung dengan sebuah band yang banyak berpartisipasi dalam pertunjukan musik. Setelah lulus dari [[SMA Negeri 2 Surabaya|SMAN 2 Surabaya]], Budjana memutuskan hijrah ke [[Jakarta]]<ref name="bio"/> untuk mengejar mimpinya berkarier sebagai [[musisi]] profesional.
Baris 44 ⟶ 43:
 
=== (1985-1993): Setelah di Jakarta ===
Meskipun [[Jack Lesmana]] memberikan Budjana banyak kesempatan dan peluang dalam karier bermusik di [[Indonesia]] namun IndralahIndra lah yang pertama kali membujuknya untuk menjadi seorang session player. Setelah menjalani hidup di [[Jakarta]] Budjana akhirnya mulai beradaptasi dan banyak bergaul dengan [[musisi]]-[[musisi]] lokal yang baru ia kenal, bermain musik di kafe juga salah satu kegiatan rutinnya. Beruntung tidak berapa lama setelah itu Budjana mulai banyak mendapatkan tawaran untuk mengisi rekaman-rekaman kaset seperti pada album solo [[Indra Lesmana]], [[Catatan si Boy II]], [[Andre Hehanussa]], [[Heidy Yunus]], [[Memes]], [[Chrisye]], [[Mayangsari]], [[Dewi Gita]], [[Desy Ratnasari]], [[Potret (grup musik)|Potret]], Trakebah, Caesar (Deddy Dores), [[Nike Ardila]] dan lain-lain.<ref name="Spirit">[http://morningjazz.co.cc/?p=55 Jurus melawan rutinitas], Morningjazz.co.cc, diakses 19 Maret 2011</ref>
 
Beberapa tahun kemudian Budjana bergabung dengan Spirit band<ref name="bio"/> dan sempat merilis dua album bersama [[grup musik]] tersebut, yang pertama berjudul ''"Spirit"''<ref name="Spirit"/> dan yang ke dua berjudul ''"Mentari"''. Beberapa tahun setelah itu Budjana memutuskan untuk keluar dari Spirit band dan bergabung dengan Java Jazz ([[Indra Lesmana]]). Ia juga sempat bermain dengan banyak band seperti Jimmy Manopo Band, [[Erwin Gutawa]] Orkestra, [[Elfa Secioria|Elfa's Big Band]] dan [[Adi MS|Twilite Orchestra]].<ref name="bio"/>
Baris 52 ⟶ 51:
=== (1994-kini): Bersama Gigi ===
{{Quote box|width=160px|align=left|quote="Gitarku……..hidupku" "Gitarku……..kekasihku" "Gitarku……..inspirasiku" "Gitarku……..karyaku" & "kupersembahkan gitarku."|source=—Dewa Budjana<ref name="bio"/>}}
Hingga saat ini Dewa Budjana masihkemudian bersamamembentuk grup band yang bernama [[Gigi (grup musik)|Gigi]], band yang dibentuknya pada tahun [[1994]] bersama [[AriaArmand Baron|BaronMaulana]] ([[gitar]]vokal), [[Thomas Ramdhan|Thomas]] (bass), [[ArmandRonald MaulanaFristianto|Ronald]] (vokaldrum) dan [[RonaldAria FristiantoBaron|RonaldBaron]] (drum[[gitar]]). Sebelumnya pada tahun [[1992]] Budjana pernah menyampaikan keinginannya untuk membentuk [[grup musik]] dengan dua pemain gitar. Keinginannya tersebut baru terwujud dua tahun kemudian, yaitu pada tahun [[1994]]. Dia membentuk band dengan formasi dua [[gitaris]], berpasangan dengan [[Aria Baron|Baron]].<ref name="Spirit"/> Band itulah yang sekarang dikenal dengan nama [[Gigi (grup musik)|GIGI]]. Awalnya perjalalanan Gigi terhitung cukup mulus, di albumnya yang ke dua yaitu [[Dunia (album)|''"Dunia"'']] [[Gigi (grup musik)|Gigi]] sanggup mencentak penjualan yang cukup fantastis yaitu ''400'' ribu copy. Namun sayangnya setelah album tersebut [[Gigi (grup musik)|Gigi]] harus rela kehilangan [[Aria Baron|Baron]]. Kemudian setelah itu bongkar pasang personilpun tak terhindarkan lagi. Namun setelah hadirnya [[Gusti Hendy|Hendy]] di album [[Next Chapter]] pada tahun [[2006]] Gigi terlihat mulai stabil kembali.<ref>[http://www.tabloidbintang.com/extra/top-list/2585-10-band-retak-dan-pecah-paling-fenomenal.html 10 Band retak dan pecah paling fenomenal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110828154234/http://www.tabloidbintang.com/extra/top-list/2585-10-band-retak-dan-pecah-paling-fenomenal.html |date=2011-08-28 }}, Tabloidbintang.com, diakses 20 Maret 2011</ref>
 
Bersamaan dengan [[Gigi (grup musik)|Gigi]] di album yang ke enam, Budjana mencoba meneruskan cita-citanya yang dulu yaitu membuat album solo [[jazz]]. Sejak saat itu Budjana telah merilis sebanyak 4 album solo yang berjudul: ''Nusa Damai'',<ref>[http://www.wartajazz.com/review/2001/11/09/dewa-budjana-nusa-damai/ Review album Nusa Damai], Wartajazz.com, diakses 19 Maret 2011</ref> ''Gitarku'', ''Samsara'' dan ''Home''.<ref>[http://www.jazzreview.com/cd/review-18752.html Review album Home Dewa Budjana]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Jazzreview.com, diakses 19 Maret 2011</ref> ''Home''<ref>[http://musik.kapanlagi.com/resensi/dewa-budjana-home-kembali-ke-ranah-jazz.html Home: Kembali ke ranah Jazz]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, KapanLagi.com, diakses 19 Maret 2011</ref> adalah sebuah album penghormatan kepada korban bencana [[tsunami]] yang terjadi pada bulan [[Desember]] tahun [[2004]].<ref name="bio"/> Di album ''"[[Samsara (album Dewa Budjana)|Samsara]]"'', Budjana juga mulai melibatkan musisi luar seperti Peter Erskine (pemain drum dari [[grup musik]] [[Weather Report]]).<ref name="bio"/><ref>[http://ohbingung.multiply.com/reviews/item/83 Review album Samsara]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ohbingung.multiply.com, diakses 19 Maret 2011</ref><ref>[http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/berita_bali/detail/277.htm Budjana bikin album religius Samsara]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Iloveblue.com, diakses 19 Maret 2011</ref>
Baris 177 ⟶ 176:
* Marshall
 
== Filmografi ==
== Nominasi dan penghargaan ==
=== Film ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
{| class="wikitable plainrowheaders sortable" width="
! rowspan="2" scope="col"| Tahun
! rowspan="2" scope="col"| Judul
! scope="col"| Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable"| Catatan
|-
! [[Komponis]]
! style="width: 33px; background: #ecc850;" | Penghargaan
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Tahun
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Kategori
! style="width: 100px; background: #ecc850;" | Karya yang dinominasikan
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Hasil
|-
| 2004
| [[Festival Film Indonesia]]
| ''[[Brownies (film)|Brownies]]''
| [[Festival Film Indonesia 2005|2005]]
| {{yes}}
|}
|}
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{{award table|5}}
|-
{| class="wikitable" style="text-align: centerleft;"|2005
| [[Festival Film Indonesia 2005|Festival Film Indonesia]]
| [[Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Musik Terbaik]]
| <center> ''[[Brownies (film)|Brownies]]''
| {{nom}}
|
|-
| style="text-align:left;" |2015
|}
| [[FestivalAnugerah FilmMusik Indonesia 2005|20052015]]
| rowspan=5 | [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Instrumentalia Terbaik|Karya Produksi Instrumentalia Terbaik]]
| "Saniscara"
| {{nom}}
|
|-
| style="text-align:left;"|2017
| [[Anugerah Musik Indonesia 2017]]
| "Solas PM"
| {{nom}}
|
|-
| style="text-align:left;"|2019
| [[Anugerah Musik Indonesia 2019]]
| "Mahandini"
| {{nom}}
| align="center"|<ref>{{Cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/musik/dN62QaaN-daftar-lengkap-nominasi-ami-awards-2019|title=Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2019|date=8 Oktober 2019|accessdate=9 Oktober 2019|work=[[Medcom.id]]|first=Elang Riki|last=Yanuar}}</ref><ref>{{Cite web|last=adminami|title=Daftar Lengkap Nominasi 22nd AMI Awards|url=https://ami-awards.com/2019/10/09/daftar-lengkap-nominee-22nd-ami-awards/|website=ami-awards.com|language=en-US|access-date=2021-01-17}}</ref>
|-
| style="text-align:left;"|2022
| [[Anugerah Musik Indonesia 2022]]
| "Matahati"
| {{won}}
| style="text-align:center;"|<ref>{{Cite web|date=14 September 2022|title=DAFTAR LENGKAP NOMINASI 25TH ANUGERAH MUSIK INDONESIA / AMI AWARDS 2022|url=https://www.ami-awards.com/2022/09/14/daftar-lengkap-nominasi-25th-ami-awards/|website=Yayasan Anugerah Musik Indonesia|access-date=20 Oktober 2022}}</ref><ref>{{Cite web|date=14 Oktober 2022|title=DAFTAR LENGKAP PENERIMA 25TH ANUGERAH MUSIK INDONESIA / AMI AWARDS 2022|url=https://www.ami-awards.com/2022/10/14/daftar-lengkap-penerima-25th-ami-awards-2022/|website=Yayasan Anugerah Musik Indonesia|access-date=20 Oktober 2022}}</ref>
|-
| style="text-align:left;"|2023
| [[Anugerah Musik Indonesia 2023]]
| "Kajakangin"
| {{nom}}
| style="text-align:center;"|<ref>{{Cite web|url=https://hot.detik.com/music/d-6943921/daftar-lengkap-nominasi-ami-awards-2023/2|title=Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2023|date=21 September 2023|last=Febriani|first=Prih Prawesti|website=[[Detik.com]]|access-date=6 Mei 2024}}</ref>
{{end}}
 
== Referensi ==
Baris 211 ⟶ 251:
 
{{DEFAULTSORT:Budjana, Dewa}}
{{musisi-stub}}
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]
[[Kategori:Penulis lagu Indonesia]]
Baris 217 ⟶ 256:
[[Kategori:Pemusik Bali]]
[[Kategori:Pemusik jazz]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]