Kritik teks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(41 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Artikel ini tentang kritik teks secara umum. Untuk kritik teks sebagai metode tafsir Alkitab, lihat [[Kritik teks (Alkitab)]].}}
'''Kritik teks''' adalah cabang [[:en:textual scholarship|ilmu penelitian teks]], [[filologi]], dan [[:en:literary criticism|kritik sastra]] yang mempelajari identifikasi varian teks atau macam-macam versi naskah tulis-tangan maupun buku cetak. Kritik teks menelaah teks dari berbagai zaman, mulai dari karya tulis purba dalam aksara baji yang ditorehkan pada loh lempung sampai dengan versi-versi karya tulis yang tidak diterbitkan dari seorang penulis abad ke-21. Para [[katib]] zaman purba yang diupah untuk menyalin dokumen mungkin saja memiliki kemahiran baca-tulis, tetapi banyak yang cuma sekadar menyalin, yakni meniru bentuk-bentuk aksara tanpa paham maknanya. Ini berarti perubahan-perubahan teks lumrah terjadi tanpa disengaja dalam proses penyalinan naskah.<ref>Ehrman 2005, hlm. 46.</ref> Perubahan teks dapat pula terjadi karena disengaja, misalnya tindakan sunting-sensorpenyensoran karya tulis cetak dengan alasan-alasan politik, keagamaan, maupun kebudayaan.
 
Tujuan kegiatan kritik teks adalah menyajikan pemahaman yang lebih baik mengenai penciptaan dan riwayat transmisi suatu teks maupun varian-variannya. Pemahaman yang lebih baik memungkinkan pembuatan "edisi kritis" berisi teks yang terkelola secara ilmiah. Jika seorang ilmuwan memiliki beberapa versi dari sebuah naskah yang tidak diketahui teks aslinya, maka metode-metode baku kritik teks dapat digunakan untuk merekonstruksi teks aslinya semirip mungkin. Metode-metode yang sama dapat digunakan untuk merekonstruksi versi-versi langsung, atau [[resensi]]-resensi, dari riwayat transkripsi sebuah dokumen, bergantung kepada jumlah dan mutu teks yang tersedia.<ref>Vincent. ''A History of the Textual Criticism of the New Testament'' <br />"... proses dari usahanya untuk menentukan teks asli sebuah dokumen atau sekumpulan dokumen, dan untuk menyajikannya, lepas dari semua kekeliruan, penyelewengan, dan berbagai variasi yang mungkin sudah terakumulasi melalui rentetan penyalinan yang dilakukan dalam rentang waktu transkripsinya."</ref>
Baris 6:
Di lain pihak, satu teks asli yang diteorikan ada oleh seorang ilmuwan disebut [[urteks (kajian Alkitab)|urteks]] (dalam konteks [[pendalaman Alkitab]]), [[purwarupa]], maupun autograf. Meskipun demikian, bukan berarti harus ada satu teks asli untuk setiap kelompok teks. Sebagai contoh, jika sebuah cerita disebarluaskan melalui [[tradisi lisan]] dan baru kemudian hari dituangkan ke dalam bentuk tulisan oleh berbagai pihak di berbagai tempat, maka akan ada lebih dari satu teks asli yang mungkin saja sangat berlainan satu sama lain.
 
Ada banyak pendekatan atau metode yang digunakan dalam kegiatan kritik teks, teristimewa [[#Eklektisisme|eklektisisme]], [[#Stematika|stematika]], dan [[#Sunting teks-patokandasar|sunting teks-patokandasar]]. Teknik-teknik kuantitatif juga digunakan untuk menentukan keterkaitan di antara saksi-saksi keberadaan sebuah teks, dalam hal ini metode-metode ilmu biologi evolusioner ([[filogenetika]]) tampaknya efektif diterapkan pada serentang tradisi.<ref>TY  - JOUR
 
AU  - Howe, Christopher
 
AU  - Connolly, Ruth
 
AU  - Windram, Heather
 
PY  - 2012/12/01
 
SP  - 51
 
EP  - 67
 
T1  - Responding to Criticisms of Phylogenetic Methods in Stemmatology
 
VL  - 52
 
DO  - 10.2307/41349051
 
JO  - Sel Studies in English Literature 1500-1900
 
ER  -</ref>
 
Sejumlah bidang, misalnya bidang penyuntingan teks keagamaan dan klasik, mengenal istilah "kritik rendah" yang dimaknai sebagai kritik teks, dan istilah "[[kritik tinggi]]" yang dimaknai sebagai usaha untuk memastikan jati diri penulis, waktu penulisan, dan tempat penulisan [[teks (teori sastra)|teks]] asli.
Baris 37:
Banyak karya tulis peninggalan Abad Kuno, misalnya [[Alkitab]] dan tragedi-[[tragedi Yunani]], sintas dalam jumlah ratusan salinan, dan keterkaitan tiap-tiap salinan dengan teks aslinya mungkin saja tidak jelas. Para ilmuwan teks sudah berabad-abad memperdebatkan sumber mana yang paling dekat dengan teks aslinya, dan dengan demikian memperdebatkan bacaan mana di dalam sumber-sumber tersebut yang tepat. Jika teks-teks seperti lakon-lakon Yunani patut diduga memiliki satu sumber asli, maka persoalan apakah beberapa kitab di dalam Alkitab semisal [[injil]]-injil hanya memiliki satu sumber asli, justru menjadi pokok pembahasan.<ref name="tanselle">Tanselle, (1989) ''A Rationale of Textual Criticism''.</ref> Minat untuk menerapkan kritik teks terhadap [[Qur'an]] juga sudah berkembang sesudah [[Manuskrip Sana'a|naskah San'a]] ditemukan pada tahun 1972, yang mungkin saja berasal dari rentang waktu abad ke-7 sampai abad ke-8.
 
Di bidang sastra Inggris, karya-karya tulis [[William Shakespeare]] sudah menjadi lahan garapan yang sangat subur bagi kritik teks, baik karena teks-teks tersebut seiring transmisinya mengandung cukup banyak variasi, maupun karena jerih payah dan biaya yang dicurahkan untuk menghasilkan edisi-edisi bermutu tinggi dari karya-karya tulisnya senantiasa secara luas dianggap sepadan dengan hasilnya.<ref>Jarvis 1995, hlmn. 1–17</ref> Meskipun mula-mula dikembangkan dan disempurnakan untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Abad Kuno dan Alkitab, dan secara khusus di bidang sunting teks-patokandasar Amerika-Inggris untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Shakespeare,<ref>Montgomery 1997</ref> asas-asas kritik teks telah diterapkan pada banyak karya tulis, mulai dari teks-teks kontemporer sampai dengan dokumen-dokumen tertua yang sudah diketahui. Kritik teks menelaah berbagai macam teks dari rentang waktu sekitar lima ribu tahun, mulai dari zaman [[Mesopotamia]] dan [[Mesir Kuno]] sampai abad ke-20.
 
== Gagasan dan tujuan dasar ==
Baris 43:
{{quote|Kita tidak punya naskah-naskah [[autograf]] (karya tulis-tangan penulis asli) para pujangga [[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Romawi Kuno|Romawi]] klasik, dan tidak satu pun naskah salinan yang pernah diperbandingkan dengan aslinya. Naskah-naskah yang kita punyai diturunkan dari naskah-naskah asli melalui salinan-salinan langsung yang tidak diketahui jumlahnya, dan oleh karena itu keandalannya patut dipertanyakan. Urusan kritik teks adalah menghasilkan sebuah teks yang semirip mungkin dengan aslinya (''constitutio textus'').<ref>Maas P. 1958. ''Textual criticism''. Oxford. hlm. 1</ref>}}
 
Maas mengemukakan pula bahwa "naskah hasil pengimlaan yang direvisi penulisnya harus dianggap setara dengan sebuah naskah autograf". Ketiadaan naskah autograf juga merupakan kenyataan yang didapati di dalam banyak peradaban selain Yunani dan Romawi. Dalam situasi semacam ini, yang menjadi tujuan utama adalah identifikasi ''eksemplar'' pertama sebelum timbul penyimpangan apa pun dalam tradisi penulisan. Eksemplar tersebut dikenal sebagai ''[[purwarupa]]'' atau ''arketipe''. "Jika kita berhasil menetapkan teks purwarupanya, maka ''constitutio''-nya (rekonstruksi teks aslinya) lumayan mengalami kemajuan.<ref>Maas 1958, hlm. 2–3.</ref>
 
Tujuan akhir yang hendak dicapai kritikus teks adalah menghasilkan sebuah "edisi kritis", berisi teks yang ditetapkan penulis sebagai teks yang paling mendekati perkiraan teks asli, disertai ''apparatus criticus'' atau [[aparatus kritis]]. Aparatus kritis menyajikan hasil penelitian penulis dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah daftar atau penjabaran bukti yang digunakan penyunting (nama naskah-naskah, atau singkatan-singkatannya yang disebut [[siglum]]). Bagian kedua adalah analisis penyunting atas bukti-bukti tersebut (kadang-kadang berupa penggolongan sederhana berdasarkan taraf kemiripan). Bagian ketiga adalah keterangan tentang varian-varian dari teks tersebut yang ditolak penulis (sering kali dalam urutan preferensi).<ref>"''Apparatus criticus'' dicantumkan di bawah teks sekadar mengikuti kaidah pembuatan buku cetak, khususnya format buku modern. Kebiasaan memanfaatkan sisi luar margin teks sebagai tempat mencantumkan ''apparatus criticus'' pada naskah-naskah Abad Kuno dan Abad Pertengahan dilakukan dengan maksud supaya lebih jelas terbaca." Maas 1958, hlmn. 22–23.</ref>
Baris 82:
 
=== Kanon-kanon kritik teks ===
[[Image:Codex Sinaiticus-small.jpg|thumb|200px|Teks {{Alkitab|Lukas 11:2}} di dalam [[Codex Sinaiticus|Kodeks Sinai]]]]<!--
VariousBerbagai scholarsilmuwan haveteks developedtelah guidelines,menetapkan pokok-pokok pedoman oratau ''canonskanon-kanon'' ofkritik textualteks criticism,untuk tomemandu guidekritikus thesaat exercisemelakukan ofpenilaian thedalam critic'srangka judgmentmenentukan inbacaan determiningterbaik thesebuah bestteks. readingsSalah ofseorang apenetap text.kanon One ofkritik theteks earliestterdahulu wasadalah [[Johann Albrecht Bengel]] (1687–1752), whoyang inmenghasilkan 1734salah producedsatu an edition of theedisi [[Textus Receptus|GreekPerjanjian NewBaru TestamentYunani]] pada tahun 1734. InDi hisdalam commentaryulasannya, heia establishedmenetapkan the rulekaidah ''Proclivi scriptioni praestat ardua'', ("the harder readingutamakan isbacaan toyang belebih preferred"ruwet).<ref name=bengelrules>{{cite web|url=http://www.bible-researcher.com/rules.html#Bengel|title=Critical Rules of Johann Albrecht Bengel|publisher=Bible-researcher.com|accessdate=2008-05-24|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100213010108/http://www.bible-researcher.com/rules.html#Bengel|archivedate=2010-02-13 Februari 2010|df=}}</ref>
 
[[Johann Jakob Griesbach]] (1745–1812) publishedmenerbitkan severalbeberapa editionsedisi ofPerjanjian theBaru. NewDi Testament.dalam Inedisinya hisyang 1796terbit editiontahun 1796,<ref>J.J. Griesbach, [https://books.google.com/books?hl=en&id=BLk9AAAAIAAJ&dq=novum+testamentum+graece&printsec=frontcover&source=web&ots=r8sem3b7JS&sig=1unsVXlqNzwWrCXEi1oQW-s3m0I ''Novum Testamentum Graece'']</ref> heia establishedmenetapkan fifteenlima criticalbelas ruleskaidah kritis. AmongSalah themsatu wasdi aantaranya variantmirip ofdengan Bengel'skaidah ruleBengel, yaitu ''Lectio difficilior potior'', "the(semakin harderruwet readingbacaan issemakin betterbaik pula bacaan itu)." AnotherKaidah lainnya wasadalah ''Lectio brevior praeferenda'', "the(utamakan shorterbacaan readingyang islebih better"ringkas), basedyang ondidasarkan theatas ideagagasan thatbahwa scribespara werekatib morelebih likelycenderung tomenambah addketimbang thanmenghilangkan toisi deleteteks.<ref>{{cite web|url=http://www.bible-researcher.com/rules.html#Griesbach|title=Critical Rules of Johann Albrecht Bengel|publisher=Bible-researcher.com|accessdate=2008-05-24|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100213010108/http://www.bible-researcher.com/rules.html#Griesbach|archivedate=2010-02-13|df=}}<br /> "Brevior lectio, nisi testium vetustorum et gravium auctoritate penitus destituatur, praeferenda est verbosiori. Librarii enim multo proniores ad addendum fuerunt, quam ad omittendum."</ref> ThisKaidah ruleini cannottidak bedapat appliedditerapkan uncriticallysecara tidak kritis, askarena para katib dapat saja scribesmenghilangkan mayisi omitteks materialtanpa inadvertentlysengaja.
 
[[Brooke Foss Westcott]] (1825–1901) anddan [[Fenton Hort]] (1828–1892) publishedmenerbitkan ansebuah edition of theedisi [[TheTeks NewWestcott Testamentdan inHort|Perjanjian theBaru Original Greek|Newdalam Testamentbahasa inYunani Greekpada intahun 1881]]. TheyMereka proposedmengemukakan ninesembilan criticalkaidah rules,kritis. includingSalah asatu versiondi ofantaranya Bengel'smirip rule,dengan "Thekaidah readingBengel, isyaitu less"Bacaan likelyyang tomenampakkan bekecenderungan originaluntuk thatmelempengkan showskeruwetan, akecil dispositionkemungkinannya tomerupakan smoothbacaan awayyang difficultiesasli." TheyMereka alsomengemukakan arguedpula thatbahwa "Readingsbacaan-bacaan aredisetujui approvedatau orditolak rejectedatas bydasar reason of the qualitymutu, and not thebukan numberjumlah, ofdari theirsaksi-saksi supporting witnessespendukungnya", anddan thatbahwasanya "Thebacaan readingyang isharus todiutamakan beadalah preferredbacaan thatyang mostpaling fitlymampu explainsmenjelaskan theasal-usul existencekeberadaan of thebacaan-bacaan otherslain."<ref>{{cite web|url=http://www.bible-researcher.com/rules.html#Hort|title=Theories of Westcott and Hort|publisher=Bible-researcher.com|accessdate=2008-05-24|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100213010108/http://www.bible-researcher.com/rules.html#Hort|archivedate=2010-02-13|df=}}<br />"TheBacaan readingyang isharus todiutamakan beadalah preferredbacaan thatyang makespaling themasuk best senseakal, that ismaksudnya, thatyang bestpaling conformssesuai todengan thekaidah-kaidah grammartata andbahasa isdan mostyang congruouspaling withselaras thedengan purportmaksud ofkeseluruhan thekalimat restserta of the sentence and ofkonteks theyang largerlebih contextluas." (2.20)</ref>
 
Kendati mula-mula dikembangkan untuk kepentingan kritik teks Alkitab, banyak di antara kaidah-kaidah ini yang dapat secara luas diterapkan atas teks apa saja yang rentan terhadap kekeliruan-kekeliruan transmisi.
Many of these rules, although originally developed for biblical textual criticism, have wide applicability to any text susceptible to errors of transmission.
 
=== LimitationsBatasan-batasan of eclecticismeklektisisme ===
Karena sangat bergantung kepada tafsir, bahkan adakalanya bertentangan satu sama lain, kanon-kanon kritik teks dapat saja disalahgunakan untuk membenarkan hasil yang cocok dengan selera estetis atau agenda teologi kritikus. Semenjak abad ke-19, para ilmuwan teks berusaha mencari metode-metode yang lebih tegas untuk menuntun penilaian penyunting. Stematika dan sunting teks-dasar, kendati keduanya bersifat eklektis dari segi mengizinkan penyunting untuk memilih bacaan-bacaan dari beragam sumber, berusaha mengurangi subjektifitas dengan cara menetapkan satu atau segelintir saksi yang diasumsikan layak diutamakan berdasarkan kriteria "objektif". Pengutipan sumber-sumber yang dipakai, dan bacaan-bacaan alternatif, serta penggunaan teks-teks dan gambar-gambar asli membantu sidang pembaca maupun kritikus lain untuk mengetahui seberapa dalam penelitian kritikus, dan untuk memastikan kebenaran karya tulis mereka secara mandiri.
 
Since the canons of criticism are highly susceptible to interpretation, and at times even contradict each other, they may be employed to justify a result that fits the textual critic's aesthetic or theological agenda. Starting in the 19th century, scholars sought more rigorous methods to guide editorial judgment. Stemmatics and copy-text editing&nbsp;– while both eclectic, in that they permit the editor to select readings from multiple sources&nbsp;– sought to reduce subjectivity by establishing one or a few witnesses presumably as being favored by "objective" criteria.{{Citation needed|date=August 2009}} The citing of sources used, and alternate readings, and the use of original text and images helps readers and other critics determine to an extent the depth of research of the critic, and to independently verify their work.
 
== Stematika ==
=== Selayang pandang ===
[[File:Howald-sigerist.png|thumb|right|250px|SchemeSkema ofturunan descentnaskah ofkarya the manuscripts oftulis [[Pseudo-Apuleius Herbarius]] byyang disusun [[Henry E. Sigerist]] (1927)]]
'''StemmaticsStematika''' oratau '''stemmatologystematologi''' isadalah apendekatan rigorousyang approachtegas toterhadap textualkritik criticismteks. [[Karl Lachmann]] (1793–1851) greatlyadalah contributedtokoh toyang makingsangat thisberjasa methodmembuat famous,metode evenini though he didterkenal, notkendati inventbukan itpenciptanya.<ref>Sebastian Timpanaro, ''The Genesis of Lachmann's Method'', ed.disunting anddan trans.diterjemahkan byoleh Glenn W. Most (Chicago: University of Chicago Press, 2005) [trans.diterjemahkan fromdari ''Genesi del metodo del Lachmann'' (Liviana Editrice, 1981)].</ref> TheNama methodmetode takesini itsdiambil namedari from the wordkata ''stemmastema''. TheKata [[AncientYunani GreekKuno]] word ''στέμματα''<ref name="Liddell & Scott">Liddell, H.G. & Scott, R. (1940). ''A Greek-English Lexicon. revised and augmented throughout by Sir Henry Stuart Jones. with the assistance of. Roderick McKenzie.'' Oxford: Clarendon Press.</ref> and itsyang [[loanwordkata serapan|diserap]] inke dalam [[classicalbahasa Latin Klasik]] menjadi ''stemmata''<ref name="Liddell & Scott"/><ref name="Lewis & Short">Lewis, C.T. & Short, C. (1879). ''A Latin dictionary founded on Andrews' edition of Freund's Latin dictionary.'' Oxford: Clarendon Press.</ref><ref name="Saalfeld1884">Saalfeld, G.A.E.A. (1884). ''Tensaurus Italograecus. Ausführliches historisch-kritisches Wörterbuch der Griechischen Lehn- und Fremdwörter im Lateinischen.'' Wien: Druck und Verlag von Carl Gerold's Sohn, Buchhändler der Kaiserl. Akademie der Wissenschaften.</ref> maybisa refer toberarti "[[familybagan silsilah|pohon treesilsilah]]s". ThisDi specificbidang meaningkritik showsteks, the''stema'', relationshipsdalam ofarti thekhusus surviving"pohon witnessessilsilah", adalah penjabaran keterkaitan saksi-saksi (thenaskah-naskah firstyang knownmenyiratkan examplekeberadaan ofteks suchasli) ayang stemmasintas (contoh pertama yang diketahui dari stema semacam ini, albeitkendati withtidak thedisebut namestema, datesberasal dari fromtahun 1827).<ref>Collín, H. S. and C. J. Schlyter (eds), ''Corpus iuris Sueo-Gotorum antiqui: Samling af Sweriges gamla lagar, på Kongl. Maj:ts. nådigste befallning'', 13 volsjilid (Stockholm: Haeggström, 1827–77), voljld. 1, tabletabel 3; thejilid volumeini istersedia available atdi [https://books.google.com/books?id=aZgyAAAAIAAJ&] buttetapi thesayang scansekali unfortunatelypemindaiannya omitsmenghilangkan the stemmastema. William Robins, `Editing and Evolution', ''Literature Compass'' 4 (2007): 89–120, atdi pphlmn. 93–94, {{doi|10.1111/j.1741-4113.2006.00391.x.</ref> The family tree isPohon alsosilsilah referredsemacam toini asjuga adisebut ''[[cladogramkladogram]]''.<ref name="isbn90-272-2153-7">Mulken & van Pieter 1996, phlm. 84</ref> TheMetode methodini worksbertolak fromdari the principle thatasas "communitykesamaan ofkekeliruan errormenyiratkan implieskesamaan communityasal of origin.usul," That ismaksudnya, ifjika twodua witnessessaksi havemengandung a number ofsejumlah errorskekeliruan inyang commonsama, itmaka maypatut bediduga presumedbahwa thatkeduanya theyditurunkan weredari derivedsatu fromsumber-antara ayang commonsama, intermediateyang source,disebut called''upapurwarupa'' aatau ''hyparchetypehiparketipe''. RelationsKeterkaitan betweenantara thesumber-sumber lostantara intermediatesyang aresudah determinedhilang byditentukan thedengan proses sameyang processsama, placingdengan allmenata extantsemua manuscriptsnaskah inyang aada familyselaku treeturunan ordari satu ''[[stemma codicum]]purwarupa'' descendedtunggal fromsehingga amembentuk singlesebuah pohon silsilah atau ''archetype[[stemma codicum]]''. TheProses process of constructing the stemmamenata isstema calleddisebut ''recensionresensi'', or the Latinatau ''recensio''.<ref name="isbn0-19-814371-0">Wilson anddan Reynolds 1974, phlm. 186</ref>
 
Sesudah menata stema, kritikus beranjak ke tahap selanjutnya yang disebut ''pemilihan'' atau ''selectio'', yakni penentuan purwarupa dengan cara menguji varian-varian dari upapurwarupa yang terdekat dengan purwarupa dan memilih varian terbaik. Jika satu bacaan lebih kerap muncul dibanding bacaan lain yang setingkat dengannya pada pohon silsilah, maka bacaan dominan itulah yang dipilih. Jika ada dua bacaan sama-sama kerap muncul, maka penyuntinglah yang menilai mana bacaan yang benar.<ref name="isbn0-312-21713-7">Roseman 1999, hlm. 73</ref>
=== Overview ===
[[File:Howald-sigerist.png|thumb|right|250px|Scheme of descent of the manuscripts of [[Pseudo-Apuleius Herbarius]] by [[Henry E. Sigerist]] (1927)]]
'''Stemmatics''' or '''stemmatology''' is a rigorous approach to textual criticism. [[Karl Lachmann]] (1793–1851) greatly contributed to making this method famous, even though he did not invent it.<ref>Sebastian Timpanaro, ''The Genesis of Lachmann's Method'', ed. and trans. by Glenn W. Most (Chicago: University of Chicago Press, 2005) [trans. from ''Genesi del metodo del Lachmann'' (Liviana Editrice, 1981)].</ref> The method takes its name from the word ''stemma''. The [[Ancient Greek]] word στέμματα<ref name="Liddell & Scott">Liddell, H.G. & Scott, R. (1940). ''A Greek-English Lexicon. revised and augmented throughout by Sir Henry Stuart Jones. with the assistance of. Roderick McKenzie.'' Oxford: Clarendon Press.</ref> and its [[loanword]] in [[classical Latin]] ''stemmata''<ref name="Liddell & Scott"/><ref name="Lewis & Short">Lewis, C.T. & Short, C. (1879). ''A Latin dictionary founded on Andrews' edition of Freund's Latin dictionary.'' Oxford: Clarendon Press.</ref><ref name="Saalfeld1884">Saalfeld, G.A.E.A. (1884). ''Tensaurus Italograecus. Ausführliches historisch-kritisches Wörterbuch der Griechischen Lehn- und Fremdwörter im Lateinischen.'' Wien: Druck und Verlag von Carl Gerold's Sohn, Buchhändler der Kaiserl. Akademie der Wissenschaften.</ref> may refer to "[[family tree]]s". This specific meaning shows the relationships of the surviving witnesses (the first known example of such a stemma, albeit with the name, dates from 1827).<ref>Collín, H. S. and C. J. Schlyter (eds), ''Corpus iuris Sueo-Gotorum antiqui: Samling af Sweriges gamla lagar, på Kongl. Maj:ts. nådigste befallning'', 13 vols (Stockholm: Haeggström, 1827–77), vol. 1, table 3; the volume is available at [https://books.google.com/books?id=aZgyAAAAIAAJ&] but the scan unfortunately omits the stemma. William Robins, `Editing and Evolution', ''Literature Compass'' 4 (2007): 89–120, at pp. 93–94, {{doi|10.1111/j.1741-4113.2006.00391.x.</ref> The family tree is also referred to as a ''[[cladogram]]''.<ref name="isbn90-272-2153-7">Mulken & van Pieter 1996, p. 84</ref> The method works from the principle that "community of error implies community of origin." That is, if two witnesses have a number of errors in common, it may be presumed that they were derived from a common intermediate source, called a ''hyparchetype''. Relations between the lost intermediates are determined by the same process, placing all extant manuscripts in a family tree or ''[[stemma codicum]]'' descended from a single ''archetype''. The process of constructing the stemma is called ''recension'', or the Latin ''recensio''.<ref name="isbn0-19-814371-0">Wilson and Reynolds 1974, p. 186</ref>
 
Having completed the stemma, the critic proceeds to the next step, called ''selection'' or ''selectio'', where the text of the archetype is determined by examining variants from the closest hyparchetypes to the archetype and selecting the best ones. If one reading occurs more often than another at the same level of the tree, then the dominant reading is selected. If two competing readings occur equally often, then the editor uses judgment to select the correct reading.<ref name="isbn0-312-21713-7">Roseman 1999, p. 73</ref>
 
After ''selectio'', the text may still contain errors, since there may be passages where no source preserves the correct reading. The step of ''examination'', or ''examinatio'' is applied to find corruptions. Where the editor concludes that the text is corrupt, it is corrected by a process called "emendation", or ''emendatio'' (also sometimes called ''divinatio''). Emendations not supported by any known source are sometimes called [[conjecture (textual criticism)|''conjectural'' emendations]].<ref name="isbn0-8006-0471-7">McCarter 1986, p. 62</ref>
 
Sesudah tahap ''selectio'', teks yang dipilih masih mungkin mengandung berbagai kekeliruan, karena mungkin saja ada bagian-bagian yang bacaan benarnya tidak terlestarikan di dalam satu sumber pun. Tahap ''pengujian'' atau ''examinatio'' dimanfaatkan untuk menemukan penyelewengan atau kerusakan. Bagian-bagian yang menurut editor merupakan penyelewengan atau kerusakan teks dikoreksi melalui proses yang disebut "emendasi" atau ''emendatio'' (kadang-kadang disebut pula ''divinatio''). Emendasi-emendasi yang tidak didukung satu sumber mana pun yang diketahui kadang-kadang disebut [[konjektur (kritik teks)|emendasi-emendasi ''konjektural'']].<ref name="isbn0-8006-0471-7">McCarter 1986, hlm. 62</ref>
The process of ''selectio'' resembles eclectic textual criticism, but applied to a restricted set of hypothetical hyparchetypes. The steps of ''examinatio'' and ''emendatio'' resemble copy-text editing. In fact, the other techniques can be seen as special cases of stemmatics in which a rigorous family history of the text cannot be determined but only approximated. If it seems that one manuscript is by far the best text, then copy text editing is appropriate, and if it seems that a group of manuscripts are good, then eclecticism on that group would be proper.<ref>{{cite web|url=http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|title=The Greek Vorlage of the Syra Harclensis|author=|date=|website=rosetta.reltech.org|accessdate=2 May 2018|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303205218/http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|archivedate=3 March 2016|df=}}</ref>
 
Proses ''selectio'' tampak mirip dengan kritik teks eklektis, tetapi diterapkan terhadap serangkaian upapurwarupa hipotetis terbatas. Tahap ''examinatio'' dan ''emendatio'' tampak mirip dengan sunting teks-dasar. Pada kenyataannya, teknik-teknik lain dapat dipandang sebagai kasus-kasus istimewa stematika, yakni bilamana sebuah riwayat kekerabatan yang tegas dari teks tidak dapat dipastikan, dan hanya dapat dikira-kira saja. Jika satu naskah tampak merupakan teks terbaik, maka teknik sunting teks-dasarlah yang cocok dipakai, dan jika sekelompok naskah terlihat baik, maka eklektisisme terhadap kelompok naskah itulah yang cocok diterapkan.<ref>{{cite web|url=http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|title=The Greek Vorlage of the Syra Harclensis|author=|date=|website=rosetta.reltech.org|accessdate=2 Mei 2018|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303205218/http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|archivedate=3 Maret 2016|df=}}</ref>
The Hodges–Farstad edition of the Greek New Testament attempts to use stemmatics for some portions.<ref>[http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html Critical Editions of the New Testament] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090414211207/http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html |date=2009-04-14 }} at the ''Encyclopaedia of Textual Criticism''</ref>
 
ThePerjanjian Hodges–FarstadBaru editionYunani ofedisi the Greek New Testament attemptsHodges–Farstad toberusaha usemenggunakan stemmaticsstematika foruntuk somebeberapa portionsbagian.<ref>[http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html Critical Editions ofEdisi-Edisi theKritis NewPerjanjian TestamentBaru] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090414211207/http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html |date=2009-04-14 }} at thedi ''Encyclopaedia of Textual Criticism''</ref>
=== Phylogenetics ===
[[Image:Canterbury Tales.png|thumb|200px|''[[Canterbury Tales]]'', Woodcut 1484]]
[[Phylogenetics]] is a technique borrowed from [[biology]], where it was originally named ''phylogenetic systematics'' by [[Willi Hennig]]. In biology, the technique is used to determine the [[evolution]]ary relationships between different [[species]].<ref>Schuh 2000, p. 7</ref> In its application in textual criticism, the text of a number of different witnesses may be entered into a computer, which records all the differences between them, or derived from an existing apparatus. The manuscripts are then grouped according to their shared characteristics. The difference between phylogenetics and more traditional forms of statistical analysis is that, rather than simply arranging the manuscripts into rough groupings according to their overall similarity, phylogenetics assumes that they are part of a branching family tree and uses that assumption to derive relationships between them. This makes it more like an automated approach to stemmatics. However, where there is a difference, the computer does not attempt to decide which reading is closer to the original text, and so does not indicate which branch of the tree is the "root"—which manuscript tradition is closest to the original. Other types of evidence must be used for that purpose.
 
=== Filogenetika ===
Phylogenetics faces the same difficulty as textual criticism: the appearance of characteristics in descendants of an ancestor other than by direct copying (or miscopying) of the ancestor, for example where a scribe combines readings from two or more different manuscripts ("contamination"). The same phenomenon is widely present among living organisms, as instances of [[horizontal gene transfer]] (or lateral gene transfer) and [[genetic recombination]], particularly among bacteria. Further exploration of the applicability of the different methods for coping with these problems across both living organisms and textual traditions is a promising area of study.<ref>{{cite web |url=https://www.researchgate.net/publication/221145935_Chi-Squares_and_the_Phenomenon_of_Change_of_Exemplar_in_the_Dyutaparvan |title=Archived copy |accessdate=2017-05-16 |deadurl=no |archiveurl=https://web.archive.org/web/20170816060750/https://www.researchgate.net/publication/221145935_Chi-Squares_and_the_Phenomenon_of_Change_of_Exemplar_in_the_Dyutaparvan |archivedate=2017-08-16 |df= }} Wendy J. Phillips-Rodriguez*, Christopher J. Howe, Heather F. Windram "Chi-Squares and the Phenomenon of 'Change of Exemplar' in the Dyutaparvan", Sanskrit Computational Linguistics, First and Second International Symposia Rocquencourt, France, October 29–31, 2007 Providence, RI, U, May 15–17, 2008 Revised Selected and Invited Papers; Windram, H. F., Howe, C. J., Spencer M.: "The identification of exemplar change in the Wife of Bath's Prologue using the maximum chi-squared method". ''Literary and Linguistic Computing'' 20, 189–-204 (2005).</ref>
[[Image:Canterbury Tales.png|thumb|200px|''[[The Canterbury Tales|Aneka Cerita Canterbury]]'', Woodcutukiran kayu dari tahun 1484]]
[[Filogenetika]] adalah teknik pinjaman dari bidang [[biologi]], yang mula-mula di bidang tersebut diberi nama ''sistematika filogenetis'' oleh [[Willi Hennig]]. Di bidang biologi, teknik ini digunakan untuk menentukan hubungan [[evolusi]]oner antar[[spesies]].<ref>Schuh 2000, hlm. 7</ref> Dalam penerapannya di bidang kritik teks, teks dari sejumlah saksi berbeda dapat diinput ke dalam komputer yang merekam semua perbedaan antarnaskah, atau diturunkan dari aparatus yang sudah ada. Naskah-naskah tersebut kemudian dikelompokkan menurut kesamaan karakteristik. Filogenetika berbeda dari bentuk-bentuk analisis statistik yang lebih tradisional, karena alih-alih sekadar menata naskah-naskah dengan cara pengelompokan kasar berdasarkan kemiripan secara keseluruhan, filogenetika mengasumsikan bahwa naskah-naskah tersebut adalah bagian dari satu pohon silsilah yang bercabang banyak dan menggunakan asumsi tersebut untuk menentukan keterkaitan naskah-naskah tersebut satu sama lain. Hal ini menjadikannya lebih tampak seperti suatu pendekatan terotomasi terhadap stematika. Meskipun demikian, bilamana terdapat perbedaan antarnaskah, komputer tidak berusaha memutuskan mana bacaan yang lebih mendekati teks asli, dan dengan demikian tidak menunjukkan cabang mana dari pohon silsilah tersebut yang merupakan "pangkal", maksudnya, tradisi naskah mana yang paling mendekati teks asli. Untuk mencapai tujuan semacam itu, jenis-jenis bukti lain dipakai.
 
PhylogeneticsFilogenetika facesmenghadapi thepermasalahan sameyang difficultysama asdengan textualkritik criticism:teks, theyakni appearancetampilan ofkarakteristik-karakteristik characteristicspada inturunan-turunan descendantsdari ofsatu anleluhur ancestoryang otherbukan thanhasil by direct copyingduplikasi (oratau miscopyingduplikasi-menyimpang) oflangsung thedari ancestorleluhur tersebut, forcontohnya exampleapabila whereseorang akatib scribemenggabungkan combines readingsbacaan-bacaan fromdari twodua oratau morelebih differentnaskah manuscriptsberlainan ("contaminationkontaminasi"). TheFenomena sameyang phenomenonsama issering widelydidapati presentpada amongberbagai livingjenis organisms,makhluk ashidup instancessebagai ofakibat dari [[horizontaltransfer genegen transferhorizontal]] (oratau lateraltansfer genegen transferlateral) anddan [[geneticrekombinasi genetika|rekombinasi recombinationgen]], particularlykhususnya amongpada bacteriabakteri. FurtherPenjajakan explorationlebih oflanjut theatas applicabilitydaya ofterap themetode-metode differentberlainan methodsdalam forrangka copingmenanggulangi withpermasalahan thesetersebut problemspada acrossmakhluk bothhidup livingmaupun organismstradisi andteks textualmerupakan traditionsbidang iskajian ayang promisingberpeluang areamaju ofdan studyberkembang.<ref>{{cite web |url=https://www.researchgate.net/publication/221145935_Chi-Squares_and_the_Phenomenon_of_Change_of_Exemplar_in_the_Dyutaparvan |title=Archived copy |accessdate=2017-05-16 |deadurl=no |archiveurl=https://web.archive.org/web/20170816060750/https://www.researchgate.net/publication/221145935_Chi-Squares_and_the_Phenomenon_of_Change_of_Exemplar_in_the_Dyutaparvan |archivedate=2017-08-16 Agustus 2017 |df= }} Wendy J. Phillips-Rodriguez*, Christopher J. Howe, Heather F. Windram "Chi-Squares and the Phenomenon of 'Change of Exemplar' in the Dyutaparvan", Sanskrit Computational Linguistics, FirstSimposium andInternasional SecondI International& SymposiaII Rocquencourt, FrancePrancis, October 29–31, Oktober 2007, Providence, RI,Rhode UIsland, MayAmerika 15–17Serikat, 15–17 Mei 2008 RevisedMakalah-makalah Selectedundangan anddan pilihan yang Invitedsudah Papersdirevisi; Windram, H. F., Howe, C. J., Spencer M.: "The identification of exemplar change in the Wife of Bath's Prologue using the maximum chi-squared method". ''Literary and Linguistic Computing'' 20, 189–-204 (2005).</ref>
Software developed for use in biology has been applied successfully to textual criticism; for example, it is being used by the Canterbury Tales Project<ref>[http://www.textualcommunities.usask.ca/web/canterbury-tales/wiki/ Canterbury Tales Project] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161030165945/http://www.textualcommunities.usask.ca/web/canterbury-tales/wiki |date=2016-10-30 }}, Official Website</ref> to determine the relationship between the 84 surviving manuscripts and four early printed editions of ''[[The Canterbury Tales]]''. Shaw's edition of Dante's Commedia uses phylogenetic and traditional methods alongside each other in a comprehensive exploration of relations among seven early witnesses to Dante's text.<ref>[http://www.sd-editions.com/Commedia/index.html Commedia] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170531035812/http://www.sd-editions.com/Commedia/index.html |date=2017-05-31 }} Shaw edition, 2010</ref>
 
SoftwarePerangkat developedlunak foryang usedikembangkan inuntuk biologydigunakan hasdi beenbidang appliedbiologi successfullysudah toberhasil textualpula criticism;diterapkan forpada examplekritik teks, itcontohnya isadalah beingpemanfaatannya useddalam byProyek theAneka Cerita Canterbury Tales Project<ref>[http://www.textualcommunities.usask.ca/web/canterbury-tales/wiki/ Canterbury Tales Project] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161030165945/http://www.textualcommunities.usask.ca/web/canterbury-tales/wiki |date=2016-10-30 }}, Official Website</ref> tountuk determinemenentukan theketerkaitan relationship84 betweennaskah theyang 84sintas survivingdan manuscripts4 andedisi fourcetak early printed editionsterdahulu ofdari ''[[The Canterbury Tales|Aneka Cerita Canterbury]]''. Shaw's edition of Dante's Commedia'' usesDante phylogeneticedisi andShaw traditionalmenggunakan methodsfilogenetika alongsidebersama-sama eachdengan othermetode-metode intradisional adalam comprehensivepenjajakan explorationkomprehensif ofatas relationsketerkaitan amongtujuh sevensaksi earlyterdahulu witnessesdari toteks Dante's text.<ref>[http://www.sd-editions.com/Commedia/index.html Commedia] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170531035812/http://www.sd-editions.com/Commedia/index.html |date=2017-05-31 }} Shawedisi editionShaw, 2010</ref>
=== Limitations and criticism ===
 
=== Batasan dan kritik ===
The stemmatic method assumes that each witness is derived from one, and only one, predecessor. If a scribe refers to more than one source when creating his copy, then the new copy will not clearly fall into a single branch of the family tree. In the stemmatic method, a manuscript that is derived from more than one source is said to be ''contaminated''.
Stematika mengasumsikan bahwa tiap-tiap saksi diturunkan hanya dari semata-mata satu leluhur. Jika seorang katib merujuk lebih dari satu sumber saat membuat salinannya, maka salinan baru tersebut tidak dapat ditentukan tempatnya secara jelas pada satu cabang pohon silsilah teks. Dalam metode stematika, sebuah naskah yang diturunkan lebih dari satu sumber disifatkan sebagai naskah yang ''terkontaminasi''.
 
Stematika juga mengasumsikan bahwa katib-katib hanya menghasilkan kekeliruan-kekeliruan baru, tidak berusaha mengoreksi kekeliruan-kekeliruan para pendahulu mereka. Bilamana sebuah teks diperbaiki katib, teks tersebut disifatkan ''canggih'', tetapi "kecanggihan" melemahkan stematika karena mengaburkan keterkaitan sebuah dokumen dengan saksi-saksi lain, dan mempersulit penempatan naskah secara tepat pada stema.
The method also assumes that scribes only make new errors—they do not attempt to correct the errors of their predecessors. When a text has been improved by the scribe, it is said to be ''sophisticated'', but "sophistication" impairs the method by obscuring a document's relationship to other witnesses, and making it more difficult to place the manuscript correctly in the stemma.
 
Stematika mewajibkan kritikus teks untuk mengelompokkan naskah-naskah menurut kesamaan kekeliruan, dan oleh karena itu mewajibkan kritikus memiliki kemampuan untuk membedakan bacaan-bacaan yang keliru dari bacaan-bacaan yang benar. Asumsi ini sudah berulang kali diserang. [[W. W. Greg]] mengemukakan bahwa "gagasan bahwasanya jika seorang katib menghasilkan suatu kesalahan maka tidak pelak lagi ia akan menghasilkan omong kosong adalah gagasan yang tidak dapat dijelaskan secara gamblang dan sama sekali tidak dapat dibenarkan."<ref>Greg 1950, hlm. 20</ref>
The stemmatic method requires the textual critic to group manuscripts by commonality of error. It is required, therefore, that the critic can distinguish erroneous readings from correct ones. This assumption has often come under attack. [[W. W. Greg]] noted, "That if a scribe makes a mistake he will inevitably produce nonsense is the tacit and wholly unwarranted assumption."<ref>Greg 1950, p. 20</ref>
 
[[Franz Anton Knittel]] defendedmembela thesudut traditionalpandang pointtradisional ofdi viewdalam inteologi theologydan andmenentang waskritik against theteks modern textual criticism. HeIa defendedmembela ankeaslian authenticity of theteks [[Jesus andYesus thedan womanperempuan takenyang in adulteryberzina|''Pericopa Adulterae'']] (John{{Alkitab|Yohanes 7:53–853-8:11}}), ''[[Comma Johanneum|Comma Iohanneum]]'' ({{Alkitab|1 JohnYohanes 5:7}}), anddan ''[[Testimonium Flavianum]]''. According to himMenurutnya, [[Desiderius Erasmus|Erasmus]] intidak hismemasukkan [[Novum Instrumentum omne]] did not incorporate theteks ''Comma Iohanneum'' fromdari [[Codex Montfortianus]], becauseke ofdalam grammar[[Novum Instrumentum omne]] karena perbedaan-perbedaan differencesketatabahasaan, buttetapi usedmenggunakan [[ComplutensianAlkitab PolyglotPoliglot Bible|Complutensian|Alkitab Poliglot PolyglottaComplutensis]]. AccordingMenurutnya topula, him[[Tertulianus]] themengenal ''Comma Iohanneum'' was known for [[Tertullian]].<ref>Knittel, ''Neue Kritiken über den berühmten Sprych: Drey sind, die da zeugen im Himmel, der Vater, das Wort, und der heilige Geist, und diese drei sind eins'' Braunschweig 1785</ref>
 
Tahap akhir metode stematika adalah ''emendatio'', yang kadang-kadang disebut "emendasi praduga", padahal nyatanya kritikus menggunakan praduga di dalam setiap tahap dari proses kritik teks. Beberapa kaidah metode stematika yang dirancang untuk mengurangi penggunaan penilaian penyunting tidak serta-merta bakal membuahkan hasil yang benar. Sebagai contoh, jika ada lebih dari dua saksi pada tingkatan yang sama pada pohon silsilah, maka biasanya kritikus akan memilih bacaan yang dominan. Meskipun demikian, mungkin saja tidak lebih dari sekadar suatu kebetulan bahwa ada lebih banyak saksi sintas yang memuat satu bacaan tertentu. Meskipun demikian, bacaan yang baik tetapi kurang kerap muncul mungkin saja adalah bacaan yang benar.<ref>Tov 2001, hlmn. 351–68</ref>
The stemmatic method's final step is ''emendatio'', also sometimes referred to as "conjectural emendation". But in fact, the critic employs conjecture at every step of the process. Some of the method's rules that are designed to reduce the exercise of editorial judgment do not necessarily produce the correct result. For example, where there are more than two witnesses at the same level of the tree, normally the critic will select the dominant reading. However, it may be no more than fortuitous that more witnesses have survived that present a particular reading. A plausible reading that occurs less often may, nevertheless, be the correct one.<ref>Tov 2001, pp. 351–68</ref>
 
Yang terakhir, metode stematika mengasumsikan bahwa tiap-tiap saksi yang sintas adalah turunan, kendati jauh jaraknya, dari satu sumber tunggal. Stematika tidak memperhitungkan kemungkinan bahwa penulis asli mungkin saja pernah merevisi karya tulisnya, dan kemungkinan bahwa teks tersebut dapat saja eksis pada beberapa masa berbeda di dalam lebih dari satu versi otoritatif.
Lastly, the stemmatic method assumes that every extant witness is derived, however remotely, from a single source. It does not account for the possibility that the original author may have revised his work, and that the text could have existed at different times in more than one authoritative version.
 
== Sunting teks-terbaik ==
==Best-text editing==
 
Kritikus [[Joseph Bédier]] (1864–1938), yang pernah menggunakan stematika, menyerang metode tersebut pada tahun 1928. Ia menelaah edisi-edisi kritis tek-teks Prancis Abad Pertengahan yang dihasilkan melalui metode stematika dan mendapati bahwa rata-rata para kritikus teks cenderung menghasilkan pohon-pohon silsilah bifid, yaitu pohon silsilah yang hanya bercabang dua. Ia menyimpulkan bahwa hasil semacam ini mustahil muncul tanpa sengaja, dan oleh karena itu metode stematika cenderung menghasilkan stema-stema bercabang dua tanpa pandang riwayat aktual saksi-saksi. Ia curiga kalau para penyunting cenderung menyukai pohon-pohon silsilah bercabang dua, lantaran pohon-pohon slsilah semacam itu memberi ruang yang luas bagi penilaian penyunting (karena tidak ada cabang ketiga yang dapat "memutuskan hubungan" apabila saksi-saksi tidak bersesuaian satu sama lain). Ia juga mengungkap bahwa untuk banyak karya tulis, dapat diajukan lebih dari satu stema yang masuk akal, sehingga metode stematika terkesan tidaklah setegas atau seilmiah yang didengung-dengungkan para penganjurnya.
The critic [[Joseph Bédier]] (1864–1938), who had worked with stemmatics, launched an attack on that method in 1928. He surveyed editions of medieval French texts that were produced with the stemmatic method, and found that textual critics tended overwhelmingly to produce bifid trees, divided into just two branches. He concluded that this outcome was unlikely to have occurred by chance, and that therefore, the method was tending to produce bipartite stemmas regardless of the actual history of the witnesses. He suspected that editors tended to favor trees with two branches, as this would maximize the opportunities for editorial judgment (as there would be no third branch to "break the tie" whenever the witnesses disagreed). He also noted that, for many works, more than one reasonable stemma could be postulated, suggesting that the method was not as rigorous or as scientific as its proponents had claimed.
 
Keraguan Bédier terhadap metode stematika mendorongnya untuk mempertimbangkan dapat tidaknya metode itu sepenuhnya ditinggalkan. Sebagai alternatif pengganti stematika, Bédier mengusulkan metode sunting teks-terbaik. Dalam penerapan metode ini, satu saksi teks tunggal yang dinilai bestatus 'baik' oleh penyunting diemendasi seringan mungkin guna menyingkap kesalahan-kesalahan transmisi, tetapi dibiarkan tidak berubah. Cara kerja semacam ini membuat hasil sunting teks-terbaik pada hakikatnya merupakan sebuah edisi dokumenter. Salah satu contoh edisi semacam ini adalah edisi kritis Eugene Vinaver dari naskah Winchester yang berjudul [[Le Morte D'Arthur]] karangan [[Thomas Malory]]
Bédier's doubts about the stemmatic method led him to consider whether it could be dropped altogether. As an alternative to stemmatics, Bédier proposed a Best-text editing method, in which a single textual witness, judged to be of a 'good' textual state by the editor, is emended as lightly as possible for manifest transmission mistakes, but left otherwise unchanged. This makes a Best-text edition essentially a documentary edition. For an example one may refer to Eugene Vinaver's edition of the Winchester Manuscript of Malory's [[Le Morte D'Arthur]]
 
== Copy-textSunting editingteks-dasar ==
 
[[File:Codex Vaticanus B, 2Thess. 3,11-18, Hebr. 1,1-2,2.jpg|thumb|200px|A page fromHalaman [[Codex Vaticanus Graecus 1209]] showsyang amemuat medievalkalimat scribe"tolol (thedan marginalcurang, notebiarkan betweenbacaan columnslama oneapa andadanya, two)jangan criticizingdiubah-ubah", ayakni predecessorcatatan forkritik changingseorang thekatib text:Abad "FoolPertengahan and(catatan knave,pinggir leavedi theantara oldkolom reading,satu don'tdan changedua) it!"terhadap katib pendahulunya lantaran mengubah teks<ref name="MisJ">Ehrman 2005, phlm. 44.[https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA44,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }} SeeLih. alsopula [https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA56,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }}.</ref>]]
Dalam penyuntingan teks-dasar, kritikus memperbaiki kekeliruan-kekeliruan pada sebuah teks yang dijadikan dasar penyuntingan, sering kali dibantu saksi-saksi lain. Teks yang dijadikan dasar kerap dipilih dari naskah tertua teks tersebut, tetapi pada masa-masa awal pemanfaatan mesin cetak, teks dasar sering kali adalah naskah yang tersedia di tangan.
When copy-text editing, the scholar fixes errors in a base text, often with the help of other witnesses. Often, the base text is selected from the oldest manuscript of the text, but in the early days of printing, the copy text was often a manuscript that was at hand.
 
Dengan menggunakan metode sunting teks-dasar, kritikus menguji teks yang dijadikan dasar dan membuat koreksi-koreksi (disebut emendasi) pada bagian-bagian teks yang tampak salah di mata kritikus. Kesalahan dapat ditemukan dengan cara menelaah bagian-bagian teks dasar yang tidak masuk akal, atau dengan cara menelaah teks saksi-saksi lain untuk mencari bacaan terbaik. Keputusan-keputusan yang diambil apabila tidak ada jalan lain biasanya memihak teks dasar.
Using the copy-text method, the critic examines the base text and makes corrections (called emendations) in places where the base text appears wrong to the critic. This can be done by looking for places in the base text that do not make sense or by looking at the text of other witnesses for a superior reading. Close-call decisions are usually resolved in favor of the copy-text.
 
TheTerbitan firstpertama published, printed edition of theedisi Greekcetak [[NewPerjanjian TestamentBaru]] wasYunani produceddihasilkan bydengan thismetode methodini. [[Erasmus]], thesang editorpenyunting, selectedmemilih asalah manuscriptsatu fromnaskah thedari localbiara DominicanDominikan monasterydi inBasel Basledan andmengoreksi correctedkekeliruan-kekeliruan itsyang obvioustampak errorsjelas bypada consultingisi othernaskah localtersebut manuscriptsdengan merujuk naskah-naskah lain yang ada di Bael. TheTeks [[Brooke Foss Westcott|Westcott]] anddan [[Fenton John Anthony Hort|Hort]] text, whichyang wasdijadikan thedasar basispembuatan forAlkitab thebahasa Inggris [[Revised Version|Versi Revisi]], ofjuga thedihasilkan Englishmelalui bible,penerapan alsometode usedsunting the copyteks-text methoddasar, usingdengan themenggunakan [[Codex Vaticanus]] assebagai theteks base manuscriptdasar.<ref>{{cite book | last = Aland
| last = Aland
| first = Kurt
| authorlink = Kurt Aland
Baris 158 ⟶ 154:
| isbn = 0-8028-4098-1}}</ref>
 
=== McKerrow'sKonsep conceptteks-dasar ofdari copy-textMcKerrow ===
 
Bibliograf [[Ronald B. McKerrow]] memperkenalkan istilah ''teks-dasar'' ({{lang-en|copy-text}}) di dalam edisi kritis karya tulis [[Thomas Nashe]] yang terbit tahun 1904. Ia mendefinisikan teks-dasar sebagai "teks yang dipakai dalam setiap kasus tertentu sebagai sumber dasar." McKerrow menyadari keterbatasan-keterbatasan metode stematika, dan yakin bahwa cara yang lebih bijak adalah memilih satu teks tertentu yang diduga andal, kemudian melakukan emendasi hanya pada bagian-bagian dari teks tersebut yang jelas-jelas tampak menyeleweng. [[Joseph Bédier]], kritikus asal Prancis, juga merasa tidak puas dengan metode stematika, dan menyimpulkan bahwa seharusnya penyunting memilih teks terbaik yang tersedia, kemudian mengemendasinya sesedikit mungkin.
The bibliographer [[Ronald B. McKerrow]] introduced the term ''copy-text'' in his 1904 edition of the works of [[Thomas Nashe]], defining it as "the text used in each particular case as the basis of mine." McKerrow was aware of the limitations of the stemmatic method, and believed it was more prudent to choose one particular text that was thought to be particularly reliable, and then to emend it only where the text was obviously corrupt. The French critic [[Joseph Bédier]] likewise became disenchanted with the stemmatic method, and concluded that the editor should choose the best available text, and emend it as little as possible.
 
InDalam metode McKerrow's, methodsebagaimana asmula-mula originally introduceddiperkenalkan, the copyteks-textdasar wastidak notharus necessarilymerupakan theteks earliest texttertua. InDalam somekasus-kasus casestertentu, McKerrow wouldjustru choosememilih asaksi lateryang witness,dibuat notinglebih thatbelakangan. Ia mengemukakan bahwa "ifjika anseorang editorpenyunting hasmemiliki reasonalasan tountuk supposemenduga thatbahwa asebuah certainteks texttertentu embodiesmengandung laterlebih correctionsbanyak thankoreksi anydibanding otherteks-teks lain, anddan atpada thesaat sameyang timesama hastidak nomemiliki grounddasar foruntuk disbelievingmeragukan thatkalau thesekoreksi-koreksi correctionstersebut, oratau somepaling oftidak thembeberapa atdi leastantaranya, aredibuat theoleh workpenulis, ofmaka theia author,tidak punya hepilihan hasselain nomenjadikan choiceteks buttersebut tosebagai makedasar thatbagi textedisi thecetak basisulang ofyang hisia reprintsusun."<ref>Quoted in Greg 1950, pphlmn. 23–24</ref>
 
ByPada tahun 1939, indi hisdalam ''Prolegomena for the Oxford Shakespeare'' yang ia susun, McKerrow hadberubah changedpikiran histerkait mindpendekatan aboutini, thislantaran approach,ia askhawatir hesebuah fearededisi thatyang adibuat laterlebih edition—evenbelakangan, ifsekalipun itmengandung containedkoreksi-koreksi authorialyang corrections—woulddibuat "deviatepenulis, morebakal widely"lebih thanjauh themenyimpang earliestdaripada printcetakan fromtertua the author'snaskah originalasli manuscriptpenulis." HeOleh thereforekarena concludeditu thatia themenyimpulkan correctbahwa procedureprosedur wouldyang bebenar adalah "producedmenghasilkannya bydengan usingmenggunakan the earliestcetakan "goodbaik" printterawal assebagai copyteks-textdasar, anddan insertingmemasukkan intoke itdalamnya, fromdari theedisi firstpertama editionyang which contains themmemuatnya, suchkoreksi-koreksi correctionsyang askita appearanggap toberasal usdari tosang be derived from the authorpenulis." But,Lantaran fearingmengkhawatirkan thepenilaian arbitraryyang exercisedilakukan ofsesuka editorialhati judgmentpenyunting, McKerrow statedmenegaskan that,bahwa havingsesudah concludedberkesimpulan thatkalau asebuah lateredisi editionyang haddibuat substantivelebih revisionskemudian attributablemengandung torevisi-revisi thesubstantif yang berasal dari authorpenulis, "wekita mustharus acceptmenerima allseluruh theperubahan alterationsdari ofedisi that editiontersebut, savingkecuali anyperubahan-perubahan whichyang seemjelas-jelas obvioustampak blunderssebagai orkekeliruan misprintsatau salah cetak."<ref>McKerrow 1939. pphlmn. 17–18, quoteddikutip di indalam Greg 1950, phlm. 25</ref>
 
=== Penjelasan teks-dasar dari W. W. Greg's rationale of copy-text ===
 
Anglo-AmericanKritik textualteks criticismAmerika-Inggris inpada theseparuh lastakhir halfabad ofke-20 thedidominasi 20thsebuah centuryesai camepenting toberjudul be''"The dominatedRationale byof aCopy-Text"'', landmarkyang 1950 essay byditulis [[Walter Wilson Greg|Sir Walter W. Greg]], "Thepada Rationaletahun of Copy-Text"1950. Greg proposedmengemukakan bahwa:
 
{{quotation|Kita perlu membedakan bacaan-bacaan teks yang signifikan, atau yang saya sebut "substantif", yakni unsur-unsur yang memengaruhi maksud atau inti ungkapan penulis, dari unsur-unsur lain, yang pada umumnya berupa ejaan, tanda baca, pemisahan kata, dan sejenisnya, yang lebih memengaruhi penyajian formal teks tersebut, yakni unsur-unsur yang dapat dianggap sebagai kekhilafan-kekhilafan tak disengaja, atau yang saya sebut "aksidental".<ref>Greg 1950, hlm. 21</ref>}}
{{quotation|[A] distinction between the significant, or as I shall call them 'substantive', readings of the text, those namely that affect the author's meaning or the essence of his expression, and others, such in general as spelling, punctuation, word-division, and the like, affecting mainly its formal presentation, which may be regarded as the accidents, or as I shall call them 'accidentals', of the text.<ref>Greg 1950, p. 21</ref>}}
 
Berdasarkan hasil pengamatannya, Greg mengemukakan bahwa para penyusun huruf di bengkel-bengkel cetak cenderung setia mengikuti bacaan-bacaan "substantif" dari salinan yang mereka hasilkan, kecuali bilamana mereka melakukan penyimpangan tanpa sengaja; tetapi lantaran "cuma aksidental, normalnya mereka akan kembali kepada kebiasaan-biasaan atau kecenderungan mereka sendiri, kendati mereka mungkin saja, untuk berbagai alasan dan sampai berbagai taraf, dipengaruhi salinan yang mereka hasilkan."<ref>Greg 1950, hlm. 22</ref>
Greg observed that compositors at printing shops tended to follow the "substantive" readings of their copy faithfully, except when they deviated unintentionally; but that "as regards accidentals they will normally follow their own habits or inclination, though they may, for various reasons and to varying degrees, be influenced by their copy."<ref>Greg 1950, p. 22</ref>
 
Ia menyimpulkan bahwa:
He concluded:
 
{{quotation|Menurut hemat saya, teori yang sesungguhnya adalah, bahwasanya teks-dasar harus dijadikan patokan (secara umum) dalam soal bacaan-bacaan aksidental, tetapi pilihan dari antara bacaan-bacaan substantif termasuk di dalam teori umum kritik teks dan secara keseluruhan berada di luar dari asas sempit teks-dasar. Dengan demikian mungkin saja terjadi di dalam sebuah edisi kritis bahwasanya teks yang secara tepat dipilih sebagai dasar sama sekali bukanlah teks yang menyajikan bacaan-bacaan tersubstantif dalam kasus-kasus variasi. Kegagalan dalam membedakannya dan dalam menerapkan asas ini secara alamiah telah bermuara kepada ketergantungan yang terlalu dekat dan terlalu umum terhadap teks yang dipilih sebagai dasar sebuah edisi, dan sudah timbul apa yang dapat disebut sebagai tirani teks-dasar, suatu tirani yang menurut saya menurunkan mutu sebagian besar hasil kerja penyuntingan terbaik dari generasi terdahulu.<ref>Greg 1950, hlm. 26</ref>}}
{{quotation|The true theory is, I contend, that the copy-text should govern (generally) in the matter of accidentals, but that the choice between substantive readings belongs to the general theory of textual criticism and lies altogether beyond the narrow principle of the copy-text. Thus it may happen that in a critical edition the text rightly chosen as copy may not by any means be the one that supplies most substantive readings in cases of variation. The failure to make this distinction and to apply this principle has naturally led to too close and too general a reliance upon the text chosen as basis for an edition, and there has arisen what may be called the tyranny of the copy-text, a tyranny that has, in my opinion, vitiated much of the best editorial work of the past generation.<ref>Greg 1950, p. 26</ref>}}
 
Singkatnya, pandangan Greg adalah bahwasanya "teks-dasar tidak dapat dibenarkan mengampu [[otoritas (kritik teks)|otoritas]] untuk melangkahi atau bahkan diistimewakan sejauh menyangkut bacaan-bacaan substantif." Perihal pilihan dari antara bacaan-bacaan yang sama-sama masuk akal, menurutnya:
Greg's view, in short, was that the "copy-text can be allowed no over-riding or even preponderant [[Authority (textual criticism)|authority]] so far as substantive readings are concerned." The choice between reasonable competing readings, he said:
 
{{quotation|Ditentukan sebagian oleh opini yang dibentuk penyunting dengan mempertimbangkan hakikat dari teks-dasar yang dari padanya tiap-tiap edisi substantif dicetak, yang merupakan perkara otoritas eksternal; sebagian oleh otoritas intrinsik dari beberapa teks yang dinilai berdasarkan kekerapan relatif kekeliruan-kekeliruan yang termanifestasi di dalamnya; dan sebagian oleh penilaian penyunting terhadap klaim-klaim instrinsik akan keaslian yang terkandung di dalam tiap-tiap bacaan secara tersendiri—dengan kata lain kelayakan intrinsiknya, sepanjang 'kelayakan' tersebut kita pahami sebagai kemungkinannya sebagai teks karya penulis alih-alih sebagai kesesuaiannya dengan selera pribadi penyunting.<ref>Greg 1950, hlm. 29</ref>}}
{{quotation|[W]ill be determined partly by the opinion the editor may form respecting the nature of the copy from which each substantive edition was printed, which is a matter of external authority; partly by the intrinsic authority of the several texts as judged by the relative frequency of manifest errors therein; and partly by the editor's judgment of the intrinsic claims of individual readings to originality—in other words their intrinsic merit, so long as by 'merit' we mean the likelihood of their being what the author wrote rather than their appeal to the individual taste of the editor.<ref>Greg 1950, p. 29</ref>}}
 
Meskipun berpendapat bahwa seorang penyunting harus bebas menggunakan penilaiannya untuk memilih bacaan tertentu dari antara bacaan-bacaan substantif yang sama-sama layak untuk dipilih, Greg menyiratkan bahwa seorang penyunting harus berpatokan kepada teks-dasar bilamana "klaim-klaim dari dua bacaan&nbsp;...&nbsp;tampak betul-betul berimbang.&nbsp;... Dalam kasus semacam ini, manakala tidak ada alasan logis untuk mengutamakan teks-dasar, pada praktiknya, jika tidak ada alasan untuk mengutak-atik bacaannya, maka sudah jelas biarkan sebagaimana adanya."<ref>Greg 1950, hlm. 31</ref> Varian-varian yang "betul-betul berimbang" disifatkan ''indiferen''.
Although Greg argued that an editor should be free to use his judgment to choose between competing substantive readings, he suggested that an editor should defer to the copy-text when "the claims of two readings&nbsp;...&nbsp;appear to be exactly balanced.&nbsp;... In such a case, while there can be no logical reason for giving preference to the copy-text, in practice, if there is no reason for altering its reading, the obvious thing seems to be to let it stand."<ref>Greg 1950, p. 31</ref> The "exactly balanced" variants are said to be ''indifferent''.
 
Penyunting-penyunting yang menganut pandangan Greg menghasilkan edisi-edisi ''eklektis'', dalam arti otoritas untuk "bacaan-bacaan aksidental" diturunkan dari satu sumber tertentu (biasanya yang tertua) yang dianggap otoritatif oleh penyunting, tetapi otoritas untuk "bacaan-bacaan substantif" ditentukan dalam tiap-tiap kasus secara tersendiri berdasarkan penilaian penyunting. Teks-teks yang dihasilkan, kecuali untuk bacaan-bacaan aksidental, disusun tanpa lebih banyak mengandalkan mana-mana saksi.
Editors who follow Greg's rationale produce ''eclectic'' editions, in that the authority for the "accidentals" is derived from one particular source (usually the earliest one) that the editor considers to be authoritative, but the authority for the "substantives" is determined in each individual case according to the editor's judgment. The resulting text, except for the accidentals, is constructed without relying predominantly on any one witness.
 
=== Greg–Bowers–Tanselle ===
 
W. W. Greg didwafat nottanpa livesempat longmenerapkan enough to apply his rationalegagasan-gagasannya ofmengenai copyteks-textdasar todalam anykegiatan actualpenyuntingan editionssuatu ofkarya workstulis. HisGagasannya rationalediadopsi wasdan adopteddiperluas andsecara significantlysignifikan expanded byoleh [[Fredson Bowers]] (1905–1991). StartingSejak indasawarsa the 1970s1970-an, [[G. Thomas Tanselle]] vigorouslydengan tookpenuh upsemangat themembela method'smetode defenseini anddan addedmenambahkan significantkontribusi-kontribusi contributionshasil ofpemikirannya his ownsendiri. Gagasan Greg's rationalesebagaimana asyang practiceddiamalkan byoleh Bowers anddan Tanselle hasdikenal comedengan tosebutan be known as themetode "Greg–Bowers" oratau themetode "Greg–Bowers–Tanselle" method.
 
==== ApplicationPenerapan toatas workskarya-karya oftulis alldari periodssegala zaman ====
[[Image:A Midsummer Night's Dream.jpg|thumb|200px|''[[WilliamImpian Shakespearedi Tengah Musim]], '', karangan [[AWilliam Midsummer Night's DreamShakespeare]]'' ([[First Folio pertama]])]]<!--
In his 1964 essay, "Some Principles for Scholarly Editions of Nineteenth-Century American Authors", Bowers said that "the theory of copy-text proposed by Sir Walter Greg rules supreme".<ref>Bowers 1964, p. 224</ref> Bowers's assertion of "supremacy" was in contrast to Greg's more modest claim that "My desire is rather to provoke discussion than to lay down the law".<ref>Greg 1950, p. 36</ref>
 
Whereas Greg had limited his illustrative examples to English Renaissance drama, where his expertise lay, Bowers arguedberpandangan thatbahwa thegagsan rationaletersebut wasadalah "the most workable editorial principle yet contrived to produce a critical text that is authoritative in the maximum of its details whether the author be [[William Shakespeare|Shakespeare]], [[John Dryden|Dryden]], [[Henry Fielding|Fielding]], [[Nathaniel Hawthorne]], oratau [[Stephen Crane]]. The principle is sound without regard for the literary period."<ref>Bowers 1973, p. 86</ref> For works where an author's manuscript survived—a case Greg had not considered—Bowers concluded that the manuscript should generally serve as copy-text. Citing the example of Nathaniel Hawthorne, he noted:
 
{{quotation|When an author's manuscript is preserved, this has paramount authority, of course. Yet the fallacy is still maintained that since the first edition was proofread by the author, it must represent his final intentions and hence should be chosen as copy-text. Practical experience shows the contrary. When one collates the manuscript of ''[[The House of the Seven Gables]]'' against the first printed edition, one finds an average of ten to fifteen differences per page between the manuscript and the print, many of them consistent alterations from the manuscript system of punctuation, capitalization, spelling, and word-division. It would be ridiculous to argue that Hawthorne made approximately three to four thousand small changes in proof, and then wrote the manuscript of ''[[The Blithedale Romance]]'' according to the same system as the manuscript of the ''Seven Gables'', a system that he had rejected in proof.<ref name="Bowers 1964, p. 226">Bowers 1964, p. 226</ref>}}
Baris 254 ⟶ 250:
==== Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama ====
 
Dalam melihat [[Alkitab Ibrani]] sebagai [[Perjanjian Lama]], hampir semua varian tekstual tidak bernilai penting dan tidak mempengaruhimemengaruhi doktrin kepercayaan. Professor [[:en:Douglas Stuart (biblical scholar)|Douglas Stuart]] menyatakan: "Secara jujur dapat dikatakan bahwa ayat-ayat, pasal-pasal, dan kitab-kitab dalam Alkitab akan terbaca umumnya sama, dan memberikan kesan yang sama kepada para pembaca, meskipun orang memasukkan semua bacaan ''alternatif'' yang ada ke dalam teks yang menjadi dasar terjemahan [bahasa Inggris] saat ini."<ref>{{cite book|last=Kaiser|first=Walter|title=The Old Testament Documents: Are They Reliable & Relevant?|year=2001|publisher=InterVarsity Press|page=48|url=https://books.google.com/?id=FbKhwkrCoD8C&pg=PA48&lpg=PA48#v=onepage&q&f=false|isbn=9780830819751}}</ref>
 
=== Perjanjian Baru ===
<!--{{main|Textual criticism of the New Testament}}-->
 
Teks kuno [[Perjanjian Baru]] meliputi lebih dari 5.800 naskah [[bahasa Yunani]] manuscripts, 10.000 naskah [[bahasa Latin]] dan 9.300 naskah dalam bahasa-bahasa kuno lain (termasuk [[bahasa Suryani]], [[bahasa Slavia]], [[bahasa Etiopia]] dan [[bahasa Armenia]]). Naskah-naskah itu memuat sekitar 300.000 varian tekstual, sebagian besar meliputi pertukaran urutan kata dan perbedaan penulisan yang trivial.<ref name=wallace_on_majority>{{cite web|last= Wallace|first= Daniel|title= The Majority Text and the Original Text: Are They Identical?|url= https://bible.org/article/majority-text-and-original-text-are-they-identical|accessdate= 23 November 2013|deadurl= no|archiveurl= https://web.archive.org/web/20131203000201/https://bible.org/article/majority-text-and-original-text-are-they-identical|archivedate= 3 December 2013|df= }}</ref><ref>{{cite book|last= Westcott and Hort|title= The New Testament in The Original Greek: Introduction Appendix|url= https://books.google.com/?id=7ZxUAAAAYAAJ&pg=PA2&dq=The+New+Testament+in+the+Original+Greek#v=onepage&q&f=false|accessdate= 23 November 2013|year= 1896}}</ref> Jadi selama lebih dari 250 tahun dilakukan kritis teks mendalam, para sarjana Perjanjian Baru dapat menyatakan tidak ada varian tekstual yang mempengaruhimemengaruhi doktrin apapun. Profesor [[D. A. Carson]] menyatakan: "tidak ada dari apa yang kita percayai secara doktrinal benar, dan tidak ada dari apa yang diperintahkan kepada kita untuk dilakukan, yang diubah oleh varian-varian itu. Ini benar untuk tradisi tekstual manapun. Penafsiran perikop-perikop individual dapat saja dipertanyakan; tetapi tidak pernah ada doktrin yang terdampak."<ref name=wallace_on_majority/><ref>
{{Cite book
|url= https://books.google.com/?id=uQWTxDdIO6IC&pg=PA133&lpg=PA133&dq=D.+A.+Carson+nothing+we+believe+to+be+doctrinally+true,+and+nothing+we+are+commanded+to+do,+is+in+any+way+jeopardized+by+the+variants.#v=onepage&q=D.%20A.%20Carson%20nothing%20we%20believe%20to%20be%20doctrinally%20true,%20and%20nothing%20we%20are%20commanded%20to%20do,%20is%20in%20any%20way%20jeopardized%20by%20the%20variants.&f=false
Baris 320 ⟶ 316:
-->
 
=== SoftwarePerangkat lunak ===
Sejumlah program dan standar komputer sudah ada untuk mendukung para penyunting edisi-edisi kritis. Ini termasuk:
* [[Text Encoding Initiative]]. The Guidelines of the TEI provide much detailed analysis of the procedures of critical editing, including recommendations about how to mark up a computer file containing a text with critical apparatus. See especially the following chapters of the Guidelines: [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/MS.html 10. Manuscript Description], [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/PH.html 11. Representation of Primary Sources], and [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/TC.html 12. Critical Apparatus].
* [http://www.juxtasoftware.org/about/ Juxta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180511153533/http://www.juxtasoftware.org/about/ |date=2018-05-11 }} is an open-source tool for comparing and collating multiple witnesses to a single textual work. It was designed to aid scholars and editors examine the history of a text from manuscript to print versions. Juxta provides collation for multiple versions of texts that are marked up in plain text or TEI/XML format.
* The [http://tug.org/edmac EDMAC] macro package for Plain [[TeX]] is a set of macros originally developed by John Lavagnino and Dominik Wujastyk for typesetting critical editions. "EDMAC" stands for "EDition" "MACros." EDMAC is in [[maintenance mode]].
* The [http://www.ctan.org/pkg/ledmac ledmac] package is a development of EDMAC by Peter R. Wilson for typesetting critical editions with [[LaTeX]]. [[ledmac]] is in [[maintenance mode]].<ref>See further the useful guidelines offered by {{cite web|last=Dekker|first=D-J.|title=Typesetting Critical Editions with LaTeX: ledmac, ledpar and ledarab|url=http://www.djdekker.net/ledmac/|accessdate=14 May 2014|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140905044748/http://www.djdekker.net/ledmac/|archivedate=5 September 2014|df=}}</ref>
Baris 374 ⟶ 370:
* ''[[Editio Critica Maior]]''&nbsp;– German Bible Society edition
;Critical Translations
* ''The Comprehensive New Testament''&nbsp;– standardized Nestle-Aland 27 edition<ref>{{Cite web |url=http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2018-05-23 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923193743/http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf |dead-url=yes }}</ref>
* ''The Dead Sea Scrolls Bible''&nbsp;– dengan peta tektual kepada varian-varian [[Teks Masoret]], Dead Sea Scrolls, and Septuaginta
* ''[[New English Translation of the Septuagint]]'', suatu terjemahan kritis dari bagian-bagian yang lengkap dari "Göttingen Septuagint", sisanya dari "Rahlf's manual edition"
Baris 397 ⟶ 393:
* {{Cite journal|last=Bowers|first=Fredson|year=1972|title=Multiple Authority: New Problems and Concepts of Copy-Text|journal=Library, Fifth Series|volume=XXVII|issue=2|pages=81–115}}
* Bradley, Sculley, ''Leaves of Grass: A Textual Variorum of the Printed Poems'', (1980), NYU Press, {{ISBN|0-8147-9444-0}}
* {{Cite book |author=Comfort, Philip Wesley |title=Encountering the Manuscripts: An Introduction to New Testament Paleography & Textual Criticism |url=https://archive.org/details/encounteringmanu0000comf |publisher=B&H Publishing Group |year=2005 |isbn=0-8054-3145-4}}
* {{Cite journal|last=Davis|first=Tom|year=1977|title=The CEAA and Modern Textual Editing|journal=Library, Fifth Series|volume=XXXII|issue=32|pages=61–74}}
* {{Cite book |title=[[Misquoting Jesus]]: The Story Behind Who Changed the Bible and Why |author=Ehrman, Bart D. |year=2005 |publisher=Harper Collins |isbn=978-0-06-073817-4 |authorlink=Bart D. Ehrman}}
Baris 404 ⟶ 400:
* {{Cite book |author=Greetham, D. C. |title=Theories of the text |publisher=Oxford University Press |location=Oxford [Oxfordshire] |year=1999 |isbn=0-19-811993-3}}
* {{Cite journal|last=Greg|first=W. W.|authorlink=Walter Wilson Greg|year=1950|title=The Rationale of Copy-Text|journal=Studies in Bibliography|volume=3|pages=19–36|url=http://etext.virginia.edu/etcbin/toccer-sb?id=sibv003&images=bsuva/sb/images&data=/texts/english/bibliog/SB&tag=public&part=2&division=div|accessdate=2006-06-04|archive-date=2013-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130912121346/http://etext.virginia.edu/etcbin/toccer-sb?id=sibv003&images=bsuva%2Fsb%2Fimages&data=%2Ftexts%2Fenglish%2Fbibliog%2FSB&tag=public&part=2&division=div|dead-url=yes}}
* {{Cite book |author=Habib, Rafey |title=A history of literary criticism: from Plato to the present |url=https://archive.org/details/historyofliterar0000habi_e2b4 |publisher=Blackwell Pub |location=Cambridge, MA |year=2005 |isbn=0-631-23200-1}}
* Hartin, Patrick J., Petzer J. H., Manning, Bruce. ''Text and Interpretation: New Approaches in the Criticism of the New Testament''. (1991), BRILL, {{ISBN|90-04-09401-6}}
* Jarvis, Simon, ''Scholars and Gentlemen: Shakespearian Textual Criticism and Representations of Scholarly Labour, 1725–1765'', Oxford University Press, 1995, {{ISBN|0-19-818295-3}}
* Klijn, Albertus Frederik Johannes, ''An Introduction to the New Testament'' (1980), p.&nbsp;14, BRILL, {{ISBN|90-04-06263-7}}
* {{Cite book |author=Maas, Paul |title=Textual Criticism: |url=https://archive.org/details/textualcriticism0000maas |publisher=Oxford University Press |year=1958 |isbn=0-19-814318-4}}
* {{Cite book |author= McCarter, Peter Kyle Jr |title=Textual criticism: recovering the text of the Hebrew Bible |url= https://archive.org/details/textualcriticism00mcca |publisher=Fortress Press |location=Philadelphia, PA |year=1986 |isbn=0-8006-0471-7}}
* {{Cite book |author=McGann, Jerome J. |title=A critique of modern textual criticism |url=https://archive.org/details/critiqueofmodern00mcga |publisher=University Press of Virginia |location=Charlottesville |year=1992 |isbn=0-8139-1418-3}}
* {{Cite book|last=McKerrow|first=R. B.|authorlink=Ronald B. McKerrow|year=1939|title=Prolegomena for the Oxford Shakespeare|url=https://archive.org/details/prolegomenaforox0000mcke|location=Oxford|publisher=Clarendon Press}}
* {{Cite book |author1=Montgomery, William Rhadamanthus |author2=Wells, Stanley W. |author3=Taylor, Gary |author4=Jowett, John |title=William Shakespeare: A Textual Companion |publisher=W. W. Norton & Company |location=New York |year=1997 |isbn=0-393-31667-X}}
* {{Cite book |author=Parker, D.C. |title=An Introduction to the New Testament Manuscripts and Their Texts |url=https://archive.org/details/introductiontone0000park |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |year=2008 |isbn=0-521-71989-5}}
* {{Cite book|editor-last=von Reenen |editor-first=Pieter |editor2=Margot van Mulken |year=1996|title=Studies in Stemmatology|url=https://archive.org/details/studiesinstemmat0000unse |location=Amsterdam|publisher=John Benjamins Publishing Company}}
* {{Cite book |author=Rosemann, Philipp |title=Understanding scholastic thought with Foucault |publisher=St. Martin's Press |location=New York |year=1999 |pages=73 |isbn=0-312-21713-7}}
* {{Cite book |author= Schuh, Randall T. |title=Biological systematics: principles and applications |url= https://archive.org/details/biologicalsystem0000schu |publisher=Cornell University Press |location=Ithaca, N.Y |year=2000 |isbn=0-8014-3675-3}}
Baris 426 ⟶ 422:
* {{Cite book |author=Tenney, Merrill C. |authorlink=Merrill C. Tenney |editor=Dunnett, Walter M. |title=New Testament survey |publisher=W.B. Eerdmans Pub. Co |location=Grand Rapids, MI |year=1985 |isbn=0-8028-3611-9}}
* {{Cite book |author=Tov, Emanuel |title=Textual criticism of the Hebrew Bible |publisher=Fortress |location=Minneapolis |year=2001 |isbn=90-232-3715-3}}
* {{Cite book |author=Van Mulken, Margot ; Van Reenen, Pieter Th van. |lastauthoramp=yes |title=Studies in Stemmatology |url=https://archive.org/details/studiesinstemmat0000unse |publisher=John Benjamins Publishing Co |year=1996 |isbn=90-272-2153-7}}
* {{Cite book| last=Vincent|first=Marvin Richardson|title= A History of the Textual Criticism of the New Testament| url=https://archive.org/details/textualcriticism00vincuoft|year=1899|publisher= Macmillan. Original from Harvard University| isbn=0-8370-5641-1}}
* {{Cite book| last=Wegner|first=Paul|title= A Student's Guide to Textual Criticism of the Bible |year=2006|publisher= InterVarsity Press| isbn=0-8308-2731-5}}