Bawang putih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: migrasi |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| parent = Allium subg. Allium
| name = Bawang putih
| image = Garlic.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Bawang putih
|
▲| genus = ''[[Allium]]''
▲| species = '''''A. sativum'''''
}}
'''Bawang putih''' (''Allium sativum''; {{lang-en|garlic}}) adalah nama [[tanaman]] dari [[genus]] [[Allium]] sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan.<ref name="AN">{{cite web |url=http://www.allallergy.net/fapaidfind.cfm?cdeoc=684 |title=AllergyNet — Allergy Advisor Find |publisher=Allallergy.net |accessdate=April 14, 2010 |archive-date=2010-06-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100615004222/http://allallergy.net/fapaidfind.cfm?cdeoc=684 |dead-url=yes }}</ref><ref name=Block2010>{{cite book|author=Block, E.|title=Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science|url=https://books.google.com/?id=6AB89RHV9ucC&printsec=frontcover|publisher=Royal Society of Chemistry|year=2010|isbn=0-85404-190-7}}</ref> Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di [[Asia Tengah]],<ref>Ensminger, AH (1994). ''Foods & nutrition encyclopedia, Volume 1''. CRC Press, 1994. ISBN 0-8493-8980-1. p. 750</ref> dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar [[Laut Tengah]], serta bumbu umum di [[Asia]], [[Afrika]], dan [[Eropa]]. Dikenal di catatan [[Mesir kuno]], digunakan baik sebagai campuran [[Makanan|masakan]] maupun [[pengobatan]].<ref name="S&S">{{cite book|title=Simon & Schuster's Guide to Herbs and Spices|url=https://archive.org/details/simonschustersgu0000simo|editor=Schuler, S.|isbn=0-671-73489-X|author=Simonetti, G.|year=1990|publisher=Simon & Schuster, Inc}}</ref> Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan [[Indonesia]].
Bawang putih mentah penuh dengan senyawa-senyawa [[sulfur]], termasuk zat kimia yang disebut [[alliin]] yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.<ref>{{cite journal|author=Shinsuke Imai, Kaori Akita, Muneaki Tomotake, and Hiroshi Sawada|title=Model Studies on Precursor System Generating Blue Pigment in Onion and Garlic|journal=J. Agric. Food Chem.|year=2006|volume=54|issue=3|pages=848–852|doi=10.1021/jf051980f|pmid=16448193}}</ref><ref>{{cite journal|title=Separation of blue pigments in crushed garlic cloves: the color-forming potential of individual amino acids|author=Jungeun Cho, Seung Koo Lee, B.S. Patil, Eun Jin Lee, Kil Sun Yoo|journal=II International Symposium on Human Health Effects of Fruits and Vegetables: FAVHEALTH 2007|url=http://www.actahort.org/members/showpdf?booknrarnr=841_66|access-date=2015-02-09|archive-date=2018-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20180825190202/http://www.actahort.org/members/showpdf?booknrarnr=841_66|dead-url=yes}}</ref>
== Manfaat ==
Bawang putih digunakan sebagai [[bumbu dapur|bumbu]] yang digunakan hampir di setiap hidangan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di [[penggorengan]] dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu yang lain.
Bawang putih mempunyai khasiat sebagai [[antibiotik]] alami di dalam tubuh manusia.<ref>{{Cite book|last=Tim Naviri|first=|date=2015|url=https://books.google.com/books?id=nE1JDwAAQBAJ&pg=PA136|title=1001 Makanan Sehat|location=|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-5796-9|pages=136|url-status=live}}</ref> Selain sebagai antibiotik dan bumbu masakan, bawang putih juga bermanfaat bagi kesehatan kuku yang rapuh dan menipis. Caranya, ambil satu siung bawang putih lalu kupas dan iris. Gosokkan irisan bawang putih ke atas permukaan kuku yang rapuh.
=== Efek samping dan toksikologi ===
Bawang putih diketahui dapat menyebabkan bau mulut ([[halitosis]]) dan bau badan, yang digambarkan sebagai "bau bawang" yang menyengat. Hal ini disebabkan oleh allyl methyl sulfide (AMS). AMS adalah cairan volatil yang diserap ke dalam darah selama metabolisme senyawa sulfur yang berasal dari bawang putih; dari darah, zat itu kemudian mengalir ke paru-paru.<ref name=Block2010 /> Zat ini juga terakumulasi di kulit, di mana ia dipancarkan melalui pori-pori kulit. Mencuci kulit dengan sabun hanya akan menghilangkan sebagian dan tidak sempurna untuk menghilangkan bau. Studi telah menunjukkan bahwa meminum susu pada saat bersamaan dengan mengkonsumsi bawang putih dapat secara signifikan menetralisir bau mulut.<ref name="milk">{{cite web |url= http://www.bbc.co.uk/news/health-11138979 |title= Drinking a glass of milk can stop garlic breath |work= [[BBC News]] |date= August 31, 2010 |accessdate= August 31, 2010}}</ref> Mencampur bawang putih dengan susu di mulut sebelum menelan mengurangi bau lebih baik daripada meminum susu sesudahnya.<ref name="milk" /> Air putih, jamur dan kemangi juga bisa mengurangi bau; Campuran lemak dan air yang ditemukan dalam susu, bagaimanapun, adalah yang paling efektif.<ref name="milk" />
"Lipatan" hijau dan kering di bagian tengah siung bawang putih biasanya lebih berbau tajam. Senyawa [[belerang]] [[allicin]], yang dihasilkan saat bawang putih segar dihancurkan atau dikunyah juga menghasilkan senyawa belerang lainnya: ajoene, allyl polysulfides, dan vinyldithiin.<ref name=Block2010 /> Bawang putih tua mengandung sedikit allicin,
Beberapa orang menderita alergi bawang putih terhadap bawang putih dan spesies lain dari genus ''[[Allium]]''.<ref name=Block2010 /> Gejala bisa termasuk iritasi usus, [[diare]], ulserasi mulut dan tenggorokan, [[mual]], kesulitan bernafas, dan dalam kasus yang jarang terjadi, [[anafilaksis]]. Pasien sensitif bawang putih menunjukkan tes positif terhadap [[disulfida]], allylpropyldisulfide, allylmercaptan dan allicin, yang semuanya ada pada bawang putih. Orang-orang yang menderita alergi bawang putih sering kali peka terhadap banyak tanaman lainnya, termasuk [[bawang merah]], [[daun bawang]], leek, [[bawang merah]], lili kebun, [[jahe]], dan [[pisang]].
Beberapa laporan luka bakar serius akibat penggunaan bawang putih topikal untuk berbagai keperluan, termasuk penggunaan [[naturopati]] dan perawatan [[jerawat]], menunjukkan bahwa penggunaan bawang putih harus dilakukan dengan hati-hati, biasanya dengan menguji area kecil kulit menggunakan sedikit konsentrasi bawang putih.<ref>{{cite journal |vauthors=Baruchin AM, Sagi A, Yoffe B, Ronen M |title=Garlic burns |journal=Burns |volume=27 |issue=7 |pages=781–2 |date=2001 |pmid=11600262 |doi=10.1016/S0305-4179(01)00039-0}}</ref> Atas dasar banyaknya laporan tentang luka bakar tersebut, termasuk luka bakar pada anak-anak, penggunaan bawang putih
Efek samping suplementasi bawang putih jangka panjang sebagian besar tidak diketahui, dan tidak ada penelitian yang disetujui FDA telah dilakukan. Kemungkinan efek sampingnya meliputi ketidaknyamanan gastrointestinal, berkeringat, pusing, reaksi alergi, pendarahan, dan penyimpangan menstruasi.<ref name="nih">{{cite web|url=https://nccih.nih.gov/health/garlic/ataglance.htm |title=Garlic (''Allium sativum'' L.) |publisher=National Center for Complementary and Integrative Health, US National Institutes of Health |date=April 2012 |accessdate=4 May 2016}}</ref>
Baris 74 ⟶ 68:
[[Kategori:Bawang]]
[[Kategori:Allium]]
[[Kategori:Tumbuhan di Al-Qur'an]]
|