Herawati Diah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|birthname = Siti Latifah Herawati
|birth_date = {{Birth date|1917|4|3}}
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|2016|9|30|1917|4|3}}
|death_place =
|occupation = [[Wartawan]]
|
|
|relations = Djojodikromo (kakek dari ibu)
|spouse = {{marriage|[[B. M. Diah]]|1942|1996|end=d}}
|children = 3
|relatives =
|ethnicity =
|religion = [[Islam]]
|known_for =
|URL =
}}
'''Siti Latifah Herawati Diah''' ({{lahirmati|[[Tanjung Pandan]], [[Belitung]]|3|4|1917|[[Jakarta]]|30|9|2016}}) adalah
== Biografi ==
Herawati lahir dari pasangan Raden Latip, seorang dokter yang bekerja di [[Billiton Maatschappij]], dan Siti Alimah. Herawati berkesempatan mengecap pendidikan tinggi. Lepas dari [[Europeesche Lagere School]] (ELS) di [[Salemba]], Jakarta, ia bersekolah ke [[Jepang]] di American High School di [[Tokyo]]. Setelah itu, atas dorongan ibunya, Herawati berangkat ke [[Amerika Serikat]] untuk belajar [[sosiologi]] di [[Barnard College]] yang berafiliasi dengan [[Universitas Columbia]], [[New York]] dan lulus pada tahun 1941.<ref name=Herawati>[http://regional.kompas.com/read/2012/04/05/02482984/twitter.com Perempuan Jurnalis dan Perintis] Kompas, 5 April 2012, diakses 7 Agustus 2014</ref><ref>[http://alum.barnard.edu/site/PageServer?pagename=alu_mag_spring05_booksetc Barnard College ''Barnard Magazine'' Spring 2005]</ref>
Ia pulang ke Indonesia pada 1942 dan kemudian bekerja sebagai wartawan lepas kantor berita [[United Press International]] (UPI). Kemudian ia bergabung sebagai penyiar di radio Hosokyoku. Ia menikah dengan [[B. M. Diah]], yang saat itu bekerja di koran ''[[Asia Raja]]''. Pada 1 Oktober 1945, B. M. Diah mendirikan Harian ''Merdeka''.<ref name=Herawati /> Herawati juga terlibat dalam pengembangan harian tersebut.
Pada tahun 1955, Herawati dan suaminya mendirikan ''[[The Indonesian Observer]]'', koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia. Koran itu diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam [[Konferensi Asia Afrika]] di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955. ''The Indonesian Observer'' bertahan hingga tahun 2001, sedangkan koran ''Merdeka'' berganti tangan pada akhir tahun 1999.<ref name=Herawati /><ref>[http://www.asiapac.org.fj/cafepacific/resources/aspac/indon3709.html "INDONESIA: Surabaya Post, Observer close over financial problems."]</ref>
Di usianya yang sudah senja, Herawati masih aktif menekuni hobinya bermain [[bridge]] dua kali seminggu. Bahkan, ia masih mengikuti turnamen bridge. Ia mengatakan, dengan bermain bridge, kemampuan otak akan terus terasah dan mencegah [[pikun|kepikunan]].<ref>{{Cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/04/28/260058/Bermain-Bridge-untuk-Melawan-Pikun |title=Bermain Bridge untuk Melawan Pikun |access-date=2015-02-04 |archive-date=2015-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150204074757/http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/04/28/260058/Bermain-Bridge-untuk-Melawan-Pikun |dead-url=yes }}</ref>
Baris 42 ⟶ 44:
{{Authority control}}
{{lifetime|1917|2016}}
{{DEFAULTSORT:Diah, Herawati}}
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh Kepulauan Bangka Belitung]]
{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Tokoh dari Belitung]]
|