Sundaland: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Inayubhagya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Inayubhagya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Judul miring}}
{{kegunaanlain|Paparan Sunda|Paparan Sahul}}
[[Berkas:Sundaland Hotspot 2005 Print.tif|300px|jmpl|Peta wilayah ''Sundaland'' (kawasan Sunda).]]
'''''Sundaland''''' ([[bahasa Indonesia]]: ''Kawasan Sunda'') adalah suatu wilayah [[biogeografi]]s di [[Asia Tenggara]] yang juga mengacu kepada sebuah daratan yang lebih luas yang pernah ada selama [[Pleistosen|2,6 juta tahun]] ketika permukaan air laut lebih rendah. Wilayahnya mencakup Asia Tenggara di daratan
== Etimologi ==
Baris 11:
== Demografi ==
Sejarah mengenai ''Sundaland'' hingga sekarang masih belum sepenuhnya bisa dijelaskan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk kawasan Sunda secara genetis memiliki kesamaan dengan penduduk asli [[Asia Tenggara]], terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara bahasa mereka juga sebagai bagian dari [[rumpun bahasa Austronesia]].<ref name="Oppenheimer">{{Cite book|title=Eden in the East : the drowned continent of Southeast Asia|url=https://archive.org/details/edenineastdrowne00oppe|last=Oppenheimer|first=Stephen|date=1999|publisher=Phoenix|isbn=978-0-7538-0679-1}}</ref>
Terdapat kajian linguistik yang menunjukkan suatu arus migrasi dengan istilah teori ''"Out of Sundaland"''. Teori ini diusulkan oleh Stephen Oppenheimer<ref name="Oppenheimer"/>, ahli genetika lulusan [[Balliol College, Oxford]]. Ia tergolong sebagai tokoh kontroversial dalam studi sejarah manusia. Ia berpendapat bahwa Kawasan Sunda (''Sundaland'') sebagai benua cikal bakal migrasi manusia.
Oppenheimer beranggapan bahwa orang-orang [[Asia Tenggara]] adalah leluhur bagi orang [[Asia]]. Pada [[1999]], ia menerbitkan buku yang berjudul ''"Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia"''.<ref name="Oppenheimer"/> Ia melakukan pendekatan multidisiplin dalam mengembangkan teorinya. Salah satunya ia menggunakan pendekatan mitologi, cerita banjir besar yang melegenda kemudian tersaji dalam cerita legenda dan [[mitos]] di tengah masyarakat secara beragam.
Baris 22:
== Ukuran ==
Wilayah Sundaland meliputi [[Paparan Sunda]], sebuah perpanjangan landas kontinen Asia Tenggara yang stabil secara tektonik dan pernah ada selama [[periode glasial]] 2 juta tahun yang lalu.<ref name=":4">{{Cite book|title=Phillipps's Field Guide to the Mammals of Borneo and Their Ecology: Sabah, Sarawak, Brunei, and Kalimantan|url=https://archive.org/details/phillippsfieldgu0000phil|last=Phillipps|first=Quentin|last2=Phillipps|first2=Karen|publisher=Princeton University Press|year=2016|isbn=978-0-691-16941-5|location=Princeton, New Jersey, USA|pages=}}</ref><ref name=":14">{{Cite journal|last=de Bruyn|first=Mark|last2=Stelbrink|first2=Björn|last3=Morley|first3=Robert J.|last4=Hall|first4=Robert|last5=Carvalho|first5=Gary R.|last6=Cannon|first6=Charles H.|last7=van den Bergh|first7=Gerrit|last8=Meijaard|first8=Erik|last9=Metcalfe|first9=Ian|date=2014-11-01|title=Borneo and Indochina are Major Evolutionary Hotspots for Southeast Asian Biodiversity|url=https://academic.oup.com/sysbio/article/63/6/879/2847663/Borneo-and-Indochina-are-Major-Evolutionary|journal=Systematic Biology|volume=63|issue=6|pages=879–901|doi=10.1093/sysbio/syu047|issn=1063-5157}}</ref>
Ukuran Paparan Sunda diperkirakan sama dengan 120 meter [[Batimetri|isobath]].<ref name=":2">{{Cite journal|last=Bird|first=Michael I.|last2=Taylor|first2=David|last3=Hunt|first3=Chris|date=2005-11-01|title=Palaeoenvironments of insular Southeast Asia during the Last Glacial Period: a savanna corridor in Sundaland?|journal=Quaternary Science Reviews|volume=24|issue=20–21|pages=2228–2242|doi=10.1016/j.quascirev.2005.04.004|bibcode=2005QSRv...24.2228B}}</ref> Selain [[Semenanjung Malaka]] dan pulau-pulau di [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]], termasuk [[Laut Jawa]], [[Teluk Thailand]], dan bagian-bagian [[Laut Tiongkok Selatan]].<ref name="Wang 5–39">{{Cite journal|last=Wang|first=Pinxian|date=1999-03-15|title=Response of Western Pacific marginal seas to glacial cycles: paleoceanographic and sedimentological features|journal=Marine Geology|volume=156|issue=1–4|pages=5–39|doi=10.1016/S0025-3227(98)00172-8}}</ref> Secara total, luas wilayah Sundaland sekitar 1.800.000 km<sup>2</sup>,<ref name=":3">{{Cite journal|last=Hanebuth|first=Till|last2=Stattegger|first2=Karl|last3=Grootes|first3=Pieter M.|date=2000|title=Rapid Flooding of the Sunda Shelf: A Late-Glacial Sea-Level Record|jstor=3075104|journal=Science|volume=288|issue=5468|pages=1033–1035|bibcode=2000Sci...288.1033H|doi=10.1126/science.288.5468.1033}}</ref>
Batas barat dan selatan Sundaland ditandai dengan jelas oleh perairan yang lebih dalam dari [[Samudra Hindia]].<ref name=":2" /> Batas timur Sundaland adalah [[Garis Wallace]], yang diidentifikasi oleh [[Alfred Russel Wallace]] sebagai batas timur jangkauan fauna [[mamalia]] daratan Asia, yang juga menjadi batas zona ekologi [[Indomalaya]] dan [[Australasia]]. Pulau-pulau di sebelah timur garis Wallace dikenal sebagai [[Wallacea]], wilayah biogeografis terpisah yang dianggap bagian dari Australasia. Garis Wallace sesuai dengan kanal air dalam yang belum pernah dilalui oleh jembatan darat manapun.<ref name=":2"
Sebagian besar Sundaland baru-baru saja terbentuk selama [[periode glasial terakhir]] dari sekitar 110.000 sampai 12.000 tahun yang lalu.<ref name=":5"/><ref name=":3" /> Saat permukaan laut menurun 30-40 meter atau lebih, jembatan darat menghubungkan pulau-pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatra ke Semenanjung Malaya dan daratan [[Asia]].<ref name=":4" /> Karena permukaan laut baru lebih rendah 30 meter (atau lebih) sepanjang 800.000 tahun terakhir, keadaan Kalimantan, Jawa, dan Sumatra sebagai sebuah pulau merupakan keadaan yang relatif jarang pada masa [[Pleistosen]].<ref>{{Cite journal|last=Bintanja|first=Richard|last2=Wal|first2=Roderik S.W. van de|last3=Oerlemans|first3=Johannes|title=Modelled atmospheric temperatures and global sea levels over the past million years|journal=Nature|volume=437|issue=7055|pages=125–128|doi=10.1038/nature03975|year=2005|bibcode=2005Natur.437..125B}}</ref> Sebaliknya, permukaan laut lebih tinggi pada [[Pliosen]] akhir, dan wilayah Sundaland lebih kecil daripada yang diamati saat ini.<ref name=":2" />
|