Daftar Sultan Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 20492238 oleh Adam Ahmat (bicara) Tag: Pembatalan |
Makescience (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| coatofarmssize = 110px
| coatofarmscaption = '''Lambang Kerajaan Banten'''
| image =
| caption =
| first_monarch = [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Maulana Hasanuddin]]
| last_monarch =
| style = [[Sultan]]
| residence = [[Istana Surosowan|Keraton Surasowan]] (dulu)
Baris 14:
| began = 1552
| ended = 1813
| pretender =
}}
Baris 23:
Pada saat terjadi peralihan kekuasaan di Nusantara dari [[Belanda]] kepada [[Inggris]] tahun [[1813]], [[Thomas Stamford Raffles]] dari pemerintahan Inggris membagi wilayah Banten menjadi 4 Kabupaten, yakni Banten Lor (Banten Utara, yang kelak menjadi [[Kabupaten Serang]]), Banten Kulon (Banten Barat, kelak menjadi [[Kabupaten Caringin]] yang pada tahun 1907 masuk kedalam [[Kabupaten Pandeglang]]), Banten Tengah (Kelak menjadi [[Kabupaten Pandeglang]]) dan Banten Kidul (Banten Selatan, yang kelak menjadi [[Kabupaten Lebak]]).<ref name=":1" /> Pada tahun yang sama, [[Maulana Muhammad Shafiuddin|Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin]] dilucuti dan dipaksa turun takhta oleh [[Thomas Stamford Raffles]]<ref name=":3">{{cite book|last=Anshoriy Ch|first=M. Nasruddin|date=2008|year=|url=https://books.google.co.id/books?id=4jP4dAmRzbUC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Bangsa Gagal: Mencari Identitas Kebangsaan|location=Yogyakarta|publisher=LKiS|isbn=9789791283656|page=67|pages=|author-link=}}</ref> yang kemudian berakhir dengan dihapuskannya status [[Kesultanan Banten]] oleh pemerintah kolonial [[Inggris]].<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=SawyrExg75cC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Historical Dictionary of Indonesia|last=R.B.|first=Cribb|last2=Kahin|first2=Audrey|date=2004|publisher=Scarecrow Press|year=|isbn=0-8108-4935-6|edition=2nd|location=Lanham, Maryland|page=|pages=|language=en|author-link=:en:Robert Cribb}}</ref> Setelah status kesultanan dihapuskan, kemudian diangkatlah Rafiuddin sebagai Sultan Bupati atau Sultan Tituler di wilayah Banten,<ref name=":12">{{Cite web|url=http://bantenologi.org/index.php/artikel/70-siapakah-sultan-banten-terakhir|title=Siapakah Sultan Banten Terakhir?|last=|first=|date=2009-10-11|website=bantenologi.org|publisher=|language=id|access-date=2017-06-14|archive-date=2017-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20170627185903/http://www.bantenologi.org/index.php/artikel/70-siapakah-sultan-banten-terakhir|dead-url=yes}}</ref> atau di sebagian penulisan sejarah, Rafiuddin diangkat menjadi Bupati di wilayah Banten Hilir (Wilayah [[Kabupaten Pandeglang]]), sedangkan [[Maulana Muhammad Shafiuddin|Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin]] kemudian diangkat menjadi Bupati Banten Hulu (wilayah [[Kabupaten Serang]]).<ref name=":1">{{Cite news|url=http://www.kesultananbanten.id/sejarah-kesultanan-banten-dari-masa-ke-masa/|title=Sejarah Kesultanan Banten dari Masa ke Masa|last=Azmatkhan|first=Tubagus Nurfadhil|date=2016-12-06|work=|newspaper=Website Resmi Kesultanan Banten|language=en-US|access-date=2017-04-14|via=}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Rafiuddin (yang bernama asli Joyo Miharjo<ref name=":12" />) bukan merupakan warga Banten, ia adalah seorang dari [[Rembang]] yang kemudian diberi kedudukan di wilayah Banten oleh pemerintah kolonial. Hubungan darah antara keduanya terbentuk karena Rafiuddin menikah dengan adik Ratu Asyiah (Ibunda [[Maulana Muhammad Shafiuddin|Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin]]). Dengan begitu, gelar resmi Sultan Banten terakhir dari trah Kesultanan Banten yang semestinya adalah pada [[Maulana Muhammad Shafiuddin|Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin]] (yang berkuasa dari tahun [[1809]] - [[1813]]), bukan pada nama Rafiuddin dari Rembang ([[1813]] - [[1820]]) yang sekadar sebagai Sultan Bupati atau Sultan Tituler dan bukan dari keturunan para Sultan Banten, karena setelah dinobatkannya [[Maulana Muhammad Shafiuddin|Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin]] sebagai Sultan Banten pada tahun [[1809]], tidak ada lagi penobatan gelar Sultan di wilayah Banten kecuali dinobatkannya [[
== Daftar Sultan Banten ==
Berikut adalah daftar sultan Banten:<ref name=":2" /><ref name=":1" /><ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yqCHCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Ragam Pusaka Budaya Banten|last=Hatmadji|first=Tri|date=2005|publisher=Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang|year=|isbn=979-99324-0-8|location=Serang|page=81|pages=|author-link=}}</ref
=== Kesultanan Banten sebagai Negara Berdaulat ===
Baris 36:
! width="240px" |Keterangan
|-
|-▼
▲|1 (2)
|[[1552]] - [[1570]]
|[[Maulana Hasanuddin dari Banten|Maulana Hasanuddin]]
Baris 97 ⟶ 91:
|8
|[[1687]] - [[1690]]
|[[Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya]]
|Pangeran Ratu
|
|-
|9
|[[1690]] - [[1733]]
|[[Sultan Abu al-Mahasin Muhammad
|
* Pangeran Adipadi
Baris 111 ⟶ 105:
|10
|[[1733]] - [[1750]]
|[[Sultan Muhammad Syifa
|Pangeran Abdullah
|
Baris 119 ⟶ 113:
|Sultan Syarifuddin Ratu Wakil<sup>3</sup>
|Pangeran Syarifuddin
|dalam pengaruh Ratu Syarifah Fatima<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=
|-
|11
Baris 176 ⟶ 170:
|-
| colspan="5" |Catatan:
<sup>1.</sup> <small>Sejak masa pemerintahan [[Ageng Tirtayasa dari Banten|Sultan Ageng Tirtayasa]], gelar-gelar kebangsawanan Banten ditertibkan: Sultan untuk raja, Pangeran Ratu untuk putra mahkota atau pewaris takhta pertama, Pangeran Adipati untuk pewaris takhta kedua atau adik
<sup>2.</sup> <small>Penobatan ini disertai beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah perjanjian yang ditandatangani pada 17 April 1684 dan meminimalkan kedaulatan Banten karena dengan perjanjian itu segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan dalam dan luar negeri harus atas persetujuan VOC<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Arkeologi Islam Nusantara|last=Tjandrasasmita|first=Uka|date=2009|publisher=[[Kepustakaan Populer Gramedia]]|year=|isbn=9789799102126|location=Jakarta|page=128|pages=|author-link=}}</ref>.</small>
Baris 184 ⟶ 178:
=== Pewaris Kesultanan setelah dihapuskan Belanda ===
Setelah dihapuskan oleh Pemerintah Kolonial Belanda maka Kesultanan Banten berubah menjadi lembaga kenadziran yang fungsinya adalah mengelola segala peninggalan Kesultanan Banten termasuk makam, masjid hingga bekas keraton. Karena sudah berubah fungsi maka para pewaris Kesultanan Banten hanya bertugas untuk memupuk tali silaturahmi antar keluarga kesultanan.
{| class="wikitable" border="1" width="90%"
! width="20px" |No.
Baris 209 ⟶ 204:
|Ratu Bagus Abdul Mughni Soerjaatmadja
|(Catatan) <sup>4</sup>
|-
| colspan="4" |Catatan:<ref name=":1" />
=== Kenadziran Banten Lama ===
{| class="wikitable" border="1" width="90%"
! width="20px" |No.
Baris 236 ⟶ 217:
|-
|18
|[[
|[[KH. Tb. A. Syadzili Wasee]]
|
|Di bawah pemerintah [[Provinsi]] [[Banten]], [[Indonesia]]
|}
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
Baris 248 ⟶ 231:
=== Bibliografi ===
* {{cite }}
== Pranala luar ==
Baris 258 ⟶ 241:
{{Sultan Banten}}
[[Kategori:Sultan Banten| ]]
|