Nasionalisme Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pada bagian Mustafa Kemal dimana saya membenarkan kesalahan-kesalahan yang ada di dalam bagian tersebut Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(27 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{essay-like|date=November 2017}}
[[Berkas:Flag of Indonesia.svg|jmpl|[[Bendera Indonesia]]]]
'''Nasionalisme Indonesia''' adalah ideologi yang muncul pada masa [[Kekaisaran Belanda|Kolonialisme Belanda]] di [[Hindia Belanda]] yang menyerukan kemerdekaan bagi koloni itu dan penyatuannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat bangsa. Masa pembangunan di bawah kekuasaan kolonial itu sering disebut [[Kebangkitan Nasional Indonesia]]. Setelah [[Indonesia]] [[Deklarasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaan]] pada tahun 1945 dan diakui merdeka dari Belanda setelah tahun 1949 setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]], nasionalisme Indonesia bertahan sebagai seperangkat ideologi yang mendukung melanjutkan kemerdekaan dan pembangunan negara yang baru merdeka. Karena sifat Indonesia yang multietnis, nasionalisme Indonesia tidak terdiri dari pembelaan terhadap satu kelompok etnis, kadang-kadang diwujudkan sebagai [[
== Faktor ==
Baris 10 ⟶ 9:
;Kenangan kejayaan masa lampau
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme Barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Di mana pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.
;Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu kala
Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu sudah dimiliki sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling melengkapi antara suku produsen benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya keserakahan seperti yang dilakukan bangsa Barat). Mereka saling menghormati dan menjaga. Namun kedatangan bangsa Barat yang menjajah mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme Barat.
Baris 24 ⟶ 23:
=== Faktor eksternal ===
;Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Pada tahun 1904-1905, [[Perang Rusia-Jepang|Jepang melawan Rusia]] dan tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, [[Restorasi Meiji|modernisasi yang dilakukan Jepang]] telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.
;Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
* '''Pergerakan Kebangsaan India'''
Baris 62 ⟶ 61:
Nasionalisme tumbuh diindonesia dimulai setelah munculnya Serikat Islam. Budi Oetomo yang sudah terbentuk dahulu merupakan organisasi "elit" sehingga tidak berkontribusi dalam menumbuhkan nasionalisme diseluruh kalangan masyarakat. Serikat Islam melakukan berbagai upaya dalam menumbuhkan nasionalisme di seluruh daerah hindia belanda pada waktu itu.
Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) yang diketuai oleh [[Ir. Soekarno]]. PNI bertujuan untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari
=== Perkembangan Nasionalisme di Indonesia ===
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang
Istilah Indonesia mulai digunakan sejak:
# J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam tulisannya pada tahun [[1850]].
Baris 76 ⟶ 75:
== Peranan ==
Perkembangan [[nasionalisme]] yang mengarah pada upaya untuk melakukan [[pergerakan nasional]] guna seakan melawan
Selain perlawanan fisik, [[pendidikan]] juga memainkan peran besar dalam membentuk nasionalisme di Indonesia. Para pemikir besar seperti [[Ki Hadjar Dewantara|Ki Hajar Dewantara]] berjuang keras untuk memperluas akses [[pendidikan]] bagi rakyat [[Indonesia]]. [[Balai Pustaka]] adalah salah satu [[lembaga]] yang sangat berperan dalam menyebarkan ide-ide nasionalisme melalui [[sastra]] dan buku. Mereka menerbitkan banyak [[karya sastra]] yang membangkitkan semangat cinta [[tanah air]] dan perlawanan terhadap [[penjajah]].<ref>{{Cite web|title=Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia|url=https://www.riaubisnis.com/2023/10/latar-belakang-munculnya-nasionalisme-indonesia.html|website=RIAU BISNIS|language=id|access-date=2023-10-18}}</ref>
* '''Golongan Terpelajar'''
Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model Barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekadar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan membentuk kelompok kecil untuk saling bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi bersama adanya
Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.
Baris 90 ⟶ 91:
# Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
# Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
# Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum
# Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.
Baris 127 ⟶ 128:
* '''Periode Radikal'''
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan
* '''Periode Bertahan'''
Baris 134 ⟶ 135:
Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak dari rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan.
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Nasionalisme etnis}}
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Politik Indonesia]]
[[Kategori:Nasionalisme|Indo]]
|