Peristiwa Mudan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Empat Tilda (bicara | kontrib)
 
(11 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bedakan|Pembantaian Tionghoa 1871|Insiden Mukden}}
{{ambox
| subst = <includeonly>{{subst:</includeonly><includeonly>substcheck}}</includeonly>
| type = notice
| image = [[Berkas:Ambox warning blue construction.svg|50px|Dalam perbaikan]]
| text = '''Artikel ini sedang dalam perbaikan.'''{{#if:{{{1|}}}|&nbsp;CATATAN: {{{1}}}.}}<br />Untuk menghindari konflik penyuntingan, mohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan.<br /><span style="font-size:88%;">{{Suntingan terakhir}}</span>
}}{{#if:{{{kat|}}}||<includeonly>[[Kategori:Artikel dalam perbaikan|{{PAGENAME}}]]</includeonly>}} <noinclude>
{{Bedakan|Chinese massacre of 1871|Mukden Incident}}
 
{{Infobox civilian attack|target=|time=}}
{| class="infobox vevent"
! colspan="2" class="infobox-above summary" style="font-size:125%;" |Peristiwa Mudan
Baris 31 ⟶ 24:
| class="infobox-data" |[[Paiwan people|Rakyat Formosa Paiwan]]
|}
 
{{Campaignbox 19th-century Formosan conflicts}}'''Peristiwa Mudan tahun 1871''' ({{Lang-zh|t=八瑤灣事件}}、[[Bahasa Jepang|Japanese]]: 宮古島島民遭難事件<ref>{{Cite web|title=宮古島民54人が犠牲に…研究者「知ってほしい」墓参の勧め 台湾「牡丹杜事件」 {{!}} 沖縄タイムス+プラス ニュース|url=https://www.okinawatimes.co.jp/articles/-/84925|website=沖縄タイムス+プラス|language=ja|access-date=2020-11-29}}</ref>、[[Bahasa Jepang|Japanese]]: 琉球漂流民殺害事件<ref>{{Cite web|title=琉球漂流民殺害事件(りゅうきゅうひょうりゅうみんさつがいじけん)|日本史 -り-|ヒストリスト[Historist]−歴史と教科書の山川出版社の情報メディア−|url=http://www.historist.jp/word_j_ri/entry/038427/|website=Facebook OGP用 サイト名|language=ja|access-date=2020-11-29}}</ref>) adalah pembantaian 54 pelaut [[Suku Ryukyu|Ryukyuan]] di [[Taiwan di bawah pemerintahan Dinasti Qing|Taiwan zaman Qing]], yang berkelana sampai bagian pusat Taiwan setelah kapal mereka karam.
 
{{Campaignbox 19th-century Formosan conflicts}}'''Peristiwa Mudan tahun 1871''' ({{Lang-zh|t=八瑤灣事件}}、[[Bahasa Jepang|Japanese]]: 宮古島島民遭難事件<ref>{{Cite web|title=宮古島民54人が犠牲に…研究者「知ってほしい」墓参の勧め 台湾「牡丹杜事件」 {{!}} 沖縄タイムス+プラス ニュース|url=https://www.okinawatimes.co.jp/articles/-/84925|website=沖縄タイムス+プラス|language=ja|access-date=2020-11-29}}</ref>、[[Bahasa Jepang|Japanese]]: 琉球漂流民殺害事件<ref>{{Cite web|title=琉球漂流民殺害事件(りゅうきゅうひょうりゅうみんさつがいじけん)|日本史 -り-|ヒストリスト[Historist]−歴史と教科書の山川出版社の情報メディア−|url=http://www.historist.jp/word_j_ri/entry/038427/|website=Facebook OGP用 サイト名|language=ja|access-date=2020-11-29}}</ref>) adalah pembantaian 54 pelaut [[Suku Ryukyu|RyukyuanRyukyu]] di [[Taiwan di bawah pemerintahan Dinasti Qing|Taiwan zaman Qing]], yang berkelana sampai bagian pusattengah Taiwan setelah kapal mereka karam.
 
12 penyintas diselamatkan oleh [[Suku Han]] dan kemudian dikembalikan ke [[Pulau Miyako]] dalam [[Kepulauan Ryukyu]]. Namun, karena [[Kerajaan Ryukyu]] berada dalam [[Dinasti Qing|lingkup pengaruh Dinasti Qing]] dan juga [[Kekaisaran Jepang|lingkup pengaruh Kekaisaran Jepang]], pembantaian itu dimanfaatkan sebagai dalih Jepang untuk akhirnya mencaplok Kerajaan Ryukyu Kingdom di tahun 1879. Jepang mengirimkan pasukan militer ke Taiwan dalam [[Invasi Jepang ke Taiwan (1874)|Ekspedisi Taiwan tahun 1874]] sebagai pembalasan atas kematian "bangsa Jepang". Peristiwa Mudan seharusnya memperlihatkan kelemahan kendali Qing atas bagian Timur Taiwan, sehingga membuka pintu bagi Jepang untuk mempertanyakan kedaulatan regional dinasti Qing.
 
== Kapal karam ==
Kapal karam dalam masa ini sudah biasa terjadi. Antara tahun 1701 dan 1876, 278 kapal Ryukyu karam sepanjang garis pantai Tiongkok, dan lebih banyak lagi kapal karam sepanjang garis pantai Taiwan sendiri.<ref>{{Cite journal|last=Leung|first=Edwin Pak-Wah|date=1983|title=The Quasi-War in East Asia: Japan's Expedition to Taiwan and the Ryūkyū Controversy|url=https://archive.org/details/sim_modern-asian-studies_1983-04_17_2/page/257|journal=Modern Asian Studies|volume=17|issue=2|pages=257–281|doi=10.1017/s0026749x00015638|issn=0026-749X}}</ref> Pada tanggal 30 November 1871, empat kapal pembayar upeti Ryukyu meninggalkan ibukota Shuri, di Pulau Okinawa, pulang ke Pulau Miyako dan Kepulauan Yaeyama (keduanya di bagian Selatan Kerajaan Ryukyu). Namun, sebelum mencapai tujuan, keempat kapal melenceng dari jalur karena terjebak badai pada tanggal 12 Desember 1871.<ref name=":0">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule of Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, the Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 50}}</ref> Dari dua kapal yang hendak pulang ke Yaeyama, salah satunya hilang dan yang lainnya mendarat di pantai barat Taiwan.<ref name=":0" /> Dari dua kapal yang hendak pulang ke Miyakojima, yang satu berhasil pulang ke Miyako, yang lainnya— yang pelautnya nanti dibunuh oleh para penduduk asli— karam di lepas pantai bagian Tenggara Taiwan dekat Teluk Bayao.<ref name=":0" /> Ada 69 pelaut dari kapal yang karam itu, tiga di antaranya meninggal ketika berusaha mencapai pantai.<ref name=":0" />
 
== Pembantaian tanggal 18 Desember 1871 ==
Pada tanggal 17 Desember 1871, 66 penumpang kapal Ryukyu yang selamat berhasil mencapai pantai dan dilaporkan bertemu dengan dua orang Tionghoa yang memberi mereka peringatan untuk tidak melakukan perjalanan memasuki pulau lebih dalam, khawatir bertemu dengan orang Paiwan— yang dilaporkan berbahaya oleh kedua orang itu.<ref name=":0">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule of Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, the Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 50}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFBarclay2017">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> Testimoni para penyintas juga menyatakan bahwa para pelaut itu dirampok oleh orang Tionghoa itu dan setelahnya berpisah dengan mereka.<ref name=":0" />
 
Di pagi tanggal 18 Desember, orang-orang Ryukyu ini kemudian berjalan ke arah barat dan kemudian bertemu dengan, barangkali, [[Suku Paiwan|orang-orang Paiwan]], yang kemudian membawa mereka ke desa Kuskus dan memberi mereka makanan, air, dan tempat tinggal untuk malam itu.<ref name=":0">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule of Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, the Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 50}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFBarclay2017">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> Testimoni dari para penyintas sekali lagi menyatakan bahwa mereka dirampok di malam hari, kali ini oleh tuan rumah Kuskus mereka.<ref name=":0" /> Keesokan harinya, orang-orang Ryukyu diperintahkan untuk tinggal di tempat saat para penduduk lokal pergi berburu, tapi mereka berusaha pergi saat para pemburu pergi. Seperti yang dinyatakan oleh sejarawan, Paul Barclay: "Keberadaan begitu banyak lelaki bersenjata, diiringi dengan rumor perburuan kepala yang menyapa mereka di pantai dua hari sebelumnya, mendorong mereka [orang-orang Ryukyu] untuk melarikan diri saat kelompok pemburu tak ada."<ref name=":1">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule on Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: "From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 52}}</ref>
 
Banyak orang Ryukyu ditampung di rumah Deng Tianbao ("Weng Tua" menurut testimoni penyintas), seorang tua operator pos perdagangan Hakka.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule on Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: "From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 52}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> Namun, di hari yang sama orang-orang Paiwan menemukan orang-orang Ryukyu di rumah Deng, dan puluhan dibunuh di luar rumah itu, sebagian lainnya ditangkap ketika melarikan diri lalu dibunuh.<ref name=":1" /> 54 dari 66 orang Ryukyu terbunuh dalam pembantaian itu, sembilan lainnya berhasil bersembunyi di dalam rumah Deng, sementara tiga orang yang meloloskan diri tertangkap oleh orang Suku Paiwan lainnya.<ref name=":1" />
 
Kesembilan penyintas di rumah Deng dipindahkan ke kamp Hakka yang lebih besar, Poliac (Baoli), di mana mereka diurus oleh kepala desa Yang Youwang.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule on Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: "From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 52}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> Yang Youwang juga menantu Deng Tianbao. Yang juga mengatur tebusan untuk ketiga orang pelarian yang berada di tangan suku Paiwan hands, dan akhirnya menampung 12 orang Ryukyu yang selamat selama sekitar 40 hari.<ref name=":1" /> Para penyintas kemudian dikirim ke Taiwan-fu (zaman modern [[Kota Tainan|Tainan]]), lalu dibawa ke Fuzhou, dan dikembalikan ke Naha pada bulan Juli 1872.<ref name=":1" />
 
=== Orang-orang yang menyelamatkan 12 pelaut ===
Baris 55 ⟶ 50:
== Para korban dan penyintas ==
 
* Nama asli dari Wikipedia berbahasa Mandarin.<ref>{{ButuhCite rujukanbook|datelast=June 2020}}{{Butuh sumber yang lebih baikMiyaguni|datefirst=June 2020Humiyo|title=宮古島民台湾遭難事件|isbn=9784890950973|url-status=live}}</ref>
* Niya adalah nama orang kelas [[Pechin]] di Ryūkyū (Okinawa dan Miyakojima), yang namanya tidak diketahui.
* Tabel ini disusun oleh Shimabukuro Kame (11 orang Okinawa) dan oleh Motomura Choryo (43 orang Miyakojima). Shimabukuro Kame meminta Teruya Hiroshi untuk mencari informasi di tahun 1925; Teruya meminta Motomura Choryo di Miyakojima untuk informasi.
 
Baris 471 ⟶ 466:
 
== Warisan ==
"Meskipun sudah menjadi kebenaran di antara para pejabat Jepang dan para penulis kronik selanjutnya bahwa penduduk desa Mudan Suku Paiwan membunuh para pelaut itu, para penghuni Kuskus, yang hari ini dikenal sebagai Gaoshifo, adalah penyerangnya."<ref name=":1">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule on Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: "From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 52}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> Judul "Peristiwa Mudan" tetap menjadi kesalahan penamaan karenanya.
 
Namun konsekuensi yang sangat nyata dari Peristiwa Mudan Incident adalah [[Invasi Jepang ke Taiwan (1874)|Ekspedisi Taiwan tahun 1874]]. Meskipun Kerajaan Ryukyu merupakan negara merdeka pada saat itu, pemerintah Jepang akhirnya menuntut pemerintah Qing bertanggung jawab untuk tindakan Suku Paiwan, yang tidak diindahkan oleh pemerintah Qing, atas dasar bahwa "peradaban belum meluas ke wilayah itu."<ref name=":3">{{Cite journal|last=Nishida|first=Masaru|date=November 24, 2005|title=Japan, the Ryukyus and the Taiwan Expedition of 1874: toward reconciliation after 130 years|journal=The Asia-Pacific Journal|volume=3}}</ref> Kerajaan Ryukyu sendiri tidak melobi para pejabat Jepang untuk mencampuri atas nama mereka untuk para korban kapal karam, dalam kenyataannya pengadilan Ryukyu mengirim hadiah untuk para pejabat Tionghoa di Fuzhou karena kembalinya kedua belas penyintas dengan selamat.<ref>{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule on Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|year=2017|pages=Chapter 1: "From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, Guardline, and the Wushe Rebellion PAGE 54}}</ref> Menurut Profesor Matayoshi Seikiyo, peristiwa Mudan secara historis penting karena dua alasan: berakibat pada "putusan bahwa Kepulauan Ryukyu milik Jepang," dan "bertindak sebagai batu loncatan untuk okupasi dan kolonisasi Taiwan oleh Jepang."<ref name=":3" />
 
Para pejabat Jepang melancarkan invasi ke Taiwan pada tahun 1874 atas nama membalaskan dendam kematian 54 orang Ryukyu.<ref>{{Cite news|last=Lu|first=Ella|date=January 11, 2005|title=Taiwanese Natives break Mudan Incident silence|url=https://www.japantimes.co.jp/news/2005/01/11/national/taiwanese-natives-break-mudan-incident-silence/#.XtWAndNKhp8|work=The Japan Times|access-date=May 27, 2020}}</ref>
Baris 480 ⟶ 475:
Sebagian besar ingatan masyarakat adat lokal mengenai Peristiwa Mudan telah dikeruhkan oleh narasi-narasi negara lebih besar dari Jepang karena dua alasan: bahasa Ryukyu tidak memiliki sistem penulisan, begitu juga bahasa Paiwan. Karena alasan ini, tradisi oral dalam bentuk sejarah oral, testimoni, dan pernyataan digunakan baik dalam kasus Ryukyu maupun Paiwan.<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}</ref>
 
Bahasa juga mungkin memiliki peranan dalam peristiwa itu sendiri. Menurut sejarawan Paiwan lokal Valjeluk Mavalju, penawaran air oleh para penghuni Kuskus merupakan simbol lokal yang menawarkan perlindungan dan pertemanan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule of Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, the Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 50}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFBarclay2017">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> “Dalam tradisi kesukuan Paiwan, meminum air yang ditawarkan orang asing artinya menyepakati keterlibatan damai di antara orang yang setara. Tapi menghilangnya orang-orang asing itu secara tiba-tiba melanggar kesepakatan, sehingga mengubah tamu menjadi musuh.”<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}<cite class="citation news cs1" data-ve-ignore="true">[https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480 "Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds"]. </cite></ref> Situasi tak dikenal itu mungkin dikaitkan dengan orang-orang Ryukyu melarikan diri dari Kuskus, rintangan bahasa antara orang Ryukyu dengan Paiwan mungkin berkaitan dengan kesalahpahaman ini.
 
Para akademisi Taiwan dan Okinawa seperti Yang Meng-che, Matayoshi Seikiyo, Lianes Punanang, dan juga sejarawan lokal seperti Valjeluk Mavalju telah berusaha memeriksa kembali Peristiwa Mudan melalui penggunaan sejarah oral lokal, mempertimbangkan geopolitik saat itu, dan memposisikan ulang baik orang-orang suku Paiwan maupun orang-orang Ryukyu, bukan hanya sebagai pendahulu invasi tahun 1874.
 
Menurut Lianes Punanang: “Secara keseluruhan, baik orang-orang saya maupun rekan Miyako merupakan korban. Tapi yang menyedihkan adalah keturunan mereka harus menunggu 140 tahun untuk dapat membicarakan tentang apa yang dilaporkan terjadi.”<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}<cite class="citation news cs1" data-ve-ignore="true">[https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480 "Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds"]. </cite></ref> Kunjungan rekonsiliasi di antara keturunan pelaut Miyako/Ryukyu dan keturunan Paiwan telah terjadi sejak tahun 2004.<ref name=":2" />
 
== Pemakaman dan setelahnya ==
Ekspedisi tentara Jepang mendirikan menara peringatan di depan pemakaman yang telah dibuat oleh para penyelamat Taiwan, dan mengumpulkan tengkorak, sebanyak 44 tengkorak; 10 tengkorak tidak dapat ditemukan. Tengkorak itu dipindahkan pertama kali ke [[Nagasaki]] kemudian ke [[Naha, Okinawa|Naha]] dan dikuburkan di sana baru kemudian di Gokoku-ji (Okinawa) dalam kota yang sama. Di tahun 1980, pemakaman diperbarui lagi, dan orang-orang yang berhubungan dari [[Pulau Miyako]] menghadiri upacaranya. Namun batu nisannya telah dikritik oleh orang Paiwan dan Okinawa karena terlihat Jepang-sentris, dan juga anakronistis.<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}<cite class="citation news cs1" data-ve-ignore="true">[https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480 "Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds"]. </cite></ref> Di tahun 1997, Fumio Miyakuni mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dan menulis buku.{{Sfnp|Fumio|1998}}
 
== Lihat juga ==
Baris 497 ⟶ 492:
 
== Referensi ==
{{refbegin|}}{{cite book|last1=Fumio|first1=Miyaguni|script-title=ja:宮古島民台湾遭難事件|title=Miyako tōmin taiwan sōnan jiken|publisher=那覇出版社|place=Naha|date=1998|isbn=9784890950973|language=ja}}*
 {{Topik Dinasti Qing}}{{Invasi Jepang ke Taiwan (1895)}}{{Coord|22|09|07|N|120|46|51|E|region:TW_type:event_source:kolossus-eswiki|display=title}}<templatestyles src="Module:Coordinates/styles.css"></templatestyles>{{Coord|22|09|07|N|120|46|51|E|region:TW_type:event_source:kolossus-eswiki|display=title}}
*{{cite book|author=Tokutomi Iichirō|author-link=Tokutomi Iichirō|script-title=ja:近世日本国民史|trans-title=The history of Japanese nationals|volume=90|year=1961|publisher=時事通信社|place=Tokyo|language=ja}}
*{{cite book|author1=Tani Tateki|author-link=Tani Tateki|script-title=ja:子爵谷干城傳|orig-year=1935|date=1981|author2=Michio Hirao|publisher=象山社|place=Tokyo|language=ja|oclc=672654800}}
{{refend}}
 {{Topik Dinasti Qing}}{{Invasi Jepang ke Taiwan (1895)}}{{Coord|22|09|07|N|120|46|51|E|region:TW_type:event_source:kolossus-eswiki|display=title}}<templatestyles src="Module:Coordinates/styles.css"></templatestyles>{{Coord|22|09|07|N|120|46|51|E|region:TW_type:event_source:kolossus-eswiki|display=title}}
 
{{DEFAULTSORT:Mudan Incident Of 1871}}