Bahasa Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(282 revisi perantara oleh 81 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bahasa
|name =
|nativename =بهاس
|states= {{flag|Indonesia}}
|region= {{flag|
|ethnicity= [[Suku Melayu Palembang|Melayu Palembang]]
|speakers=1,6 juta [[penutur jati]]
|date=2000
|ref={{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=14}}
|familycolor=Austronesia
|fam1 = <!-- Parameter ini dinonaktifkan untuk halaman ini -->
|script= {{ubl|
* [[Alfabet Latin|Latin]] (Resmi)
* [[Abjad Jawi|Jawi]]
}}
|dia1=Palembang Lama
|dia2=Palembang Pasar
|dia3=
|minority = {{flag|
| agency = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
* Balai Bahasa
|iso3=
|iso3comment=(kode [[iso639-3:plm|{{code|plm}}]] telah digabungkan ke {{code|mui}} pada tahun 2007)<ref>{{Cite web|url=https://iso639-3.sil.org/request/2007-182|title=Change Request Documentation: 2007-182|publisher=[[SIL International]]}}</ref>
|glotto=pale1264
|glottoname=Palembang
|linglist=mui-plm
|samples=
|qid=
|sk = NE
|contoh_berkas= WIKITONGUES- Ihsan and Septiadi speaking Palembangnese.webm
|contoh_deskripsi = Percakapan dalam [[#Dialek|dialek Palembang Pasar]] dengan campuran [[bahasa Indonesia]].
|HAM=ya
|pranala_HAM=https://www.omniglot.com/writing/musi.htm
|contoh_teks=Sedanten uwong metu ke dunio bebas, serto kehormatan dan hak-hak yen sami pulo. Sedantennyo la sampun diesung akal utak jugo raso ati, keayunnyo niku gawe sesami liannyo pecak wong seduluran.
|pagenotice=Palembang
}}
[[File:Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang 1981.jpg|jmpl|250px|Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang terbitan 1981]]
'''Bahasa Palembang'''
[[File:Pedoman Ejaan Bahasa Palembang 2007.jpg|jmpl|250px|Buku ''Pedoman Ejaan Bahasa Palembang''
== Pengelompokan ==
Sebagian besar bahasa-bahasa Melayik di Sumatera bagian Selatan dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu 1) kelompok [[Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan|Melayu Tengah]] atau Melayu Barisan Selatan dan 2) kelompok [[Rumpun bahasa Musi|Musi]]. Bahasa Palembang dapat digolongkan sebagai salah satu bahasa dalam kelompok Musi, tepatnya sebagai bagian dari kumpulan dialek Palembang–Melayik Dataran Rendah yang juga mencakup ragam-ragam Belide, [[Bahasa Lematang|Lematang Ilir]], dan [[bahasa Penesak|Penesak]].{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=10–12}}
== Sejarah ==
Sebagaimana bahasa Melayik lainnya, bahasa Palembang merupakan keturunan dari [[bahasa Proto-Melayik]] yang diperkirakan berasal dari Kalimantan bagian barat. Menurut Adelaar (2004), perkembangan Melayu sebagai etnis tersendiri mungkin saja dipengaruhi oleh persentuhan dengan budaya India{{cfn}}, setelah migrasi penutur Proto-Malayik ke Sumatra bagian selatan. [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]] yang berpusat di [[Palembang]] pada abad ke-7 merupakan salah satu wujud terawal negara bangsa Melayu, jika bukan yang pertama.<ref>Adelaar, K.A., "Where does Malay come from? Twenty years of discussions about homeland, migrations and classifications". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 160 (2004), No. 1, hlmn. 1-30</ref> [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang ditemukan di Palembang merupakan bukti tertulis pertama dari bahasa-bahasa Melayik yang dituturkan di daerah tersebut. Meski begitu, ahli bahasa masih memperdebatkan apakah memang bahasa yang digunakan di prasasti tersebut merupakan leluhur langsung dari bahasa-bahasa Melayu (termasuk Palembang) modern.{{sfn|Adelaar|1992|pp=5-6}}
Selain prasasti-prasasti kuno, sangat sedikit sumber tertulis lainnya yang bisa jadi acuan untuk mengkaji perkembangan bahasa Palembang. Satu sumber tertulis adalah Kitab Undang-Undang [[Simbur Cahaya]], yang penyusunannya dianggap dilakukan oleh [[Ratu Sinuhun]], istri dari penguasa Palembang Pangeran Sido ing Kenayan pada sekitar abad ke-17. Kitab ini ditulis dalam [[bahasa Melayu Klasik]] dengan sedikit pengaruh [[bahasa Jawa]], mengingat keluarga bangsawan Palembang berasal dari Jawa.{{sfn|Hanifah|1999|pp=1-38}} Pengaruh Jawa di Palembang dimulai setidaknya sejak abad ke-14.
William Marsden mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek Jawa halus dan Melayu dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek Melayu, dengan ciri utama pengucapan vokal 'a' yang diganti menjadi 'o' pada sebagian besar suku kata terbuka.{{sfn|Marsden|1811|p=562}}
== Status ==
Penggunaan bahasa Palembang resmi diakui oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu bahasa daerah di Sumatera Selatan yang wajib dijaga kelestariannya. Sebagai salah satu upaya penggiatan sosialisasi dan pelestarian bahasa Palembang, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang didukung oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia]] mengadakan peluncuran [[Al-Qur'an]] (kitab suci [[Muslim|umat Islam]]) dengan terjemahan bahasa Palembang yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur Dan Khazanah Keagamaan pada tahun [[2019]].<ref>{{cite web |url=https://www.idxchannel.com/foto-1/foto/alquran-dengan-terjemahan-bahasa-palembang |title=Alquran dengan Terjemahan Bahasa Palembang |author=<!--Not stated--> |date=2022 |website=IDXchannel.com}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://m.antaranews.com/video/1207780/al-quran-terjemahan-bahasa-palembang-dan-sunda|title=Al Quran terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda|author=<!--Not stated--> |date=2019|last=Rayyan|editor-last=Rayyan|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4152870/alquran-terjemahan-bahasa-palembang-hanya-dicetak-100-eksemplar?|title=Alquran Terjemahan Bahasa Palembang Hanya Dicetak 100 Eksemplar|language=id|author=<!--Not stated--> |date=2020|work=[[Liputan6.com]]|last=Inge|first=Nefri|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El}}</ref><ref>{{cite web |url= https://sumeks.co/uin-raden-fatah-serahkan-alquran-terjemahan-bahasa-palembang-ke-sumeks-co/|title= UIN Raden Fatah Serahkan Alquran Terjemahan Bahasa Palembang ke Sumeks.co|author=<!--Not stated--> |date= 2022|website=sumeks.co|publisher=Sumatera Ekspres}}</ref>
Bahasa Palembang [[#Tingkatan|tingkatan ''jegho''/''jero'']] (atau ''alus'') juga telah masuk sebagai muatan lokal (kegiatan kurikulum) bagi sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di Palembang sejak [[2021]].<ref>{{cite web |url= https://psikologi.radenfatah.ac.id/berita/detail/alhamdulillah-bahasa-palembang-jegho-alus-masuk-muatan-lokal-pada-sekolah-dasar-di-kota-palembang|title=Alhamdulillah, Bahasa Palembang Jegho (Alus) Masuk Muatan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Kota Palembang |author=<!--Not stated--> |date= 2021|publisher= Pustipd UIN Raden Fatah}}</ref>
== Fonologi ==
Dunggio (1981) mendata 30 fonem dalam bahasa Palembang, dengan rincian 24 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal.{{sfn|Dunggio|1983|pp=7-10}} Namun, kajian lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 25 fonem dalam bahasa Palembang, sebab bunyi serapan seperti {{IPA|[z]}} sering [[alofoni|beralofoni (bebas diganti pengucapannya)]] dengan konsonan asli seperti {{IPA|/s/}} dan {{IPA|/d͡ʒ/}}.{{sfn|Aliana|1987|p=14}}
=== Vokal ===
{| class="wikitable" style="text-align:center"
Baris 60 ⟶ 68:
|{{IPAslink|u}}
|-
![[Vokal setengah tetutup|
|{{IPAslink|e}}
|
Baris 74 ⟶ 82:
|
|}
Dalam suku kata tertutup, {{IPA|/i/}} dan {{IPA|/u/}}
=== Konsonan ===
Baris 80 ⟶ 88:
!
!
![[Konsonan
![[Konsonan rongga-gigi|Rongga
![[Konsonan
![[Konsonan langit-langit belakang|
![[Konsonan celah-suara|Celah
|-
! colspan="2" |[[Konsonan sengau|
|{{IPAslink|m}}
|{{IPAslink|n}}
Baris 93 ⟶ 101:
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan letup|
!nirsuara
|{{IPAslink|p}}
Baris 108 ⟶ 116:
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan
!nirsuara
|{{IPAslink|f}}<sup>1</sup>
|{{IPAslink|s}}
|{{IPAslink|ʃ}}<sup>1</sup> {{Angbr IPA|sy}}
|{{IPAslink|x}}<sup>1</sup> {{Angbr IPA|kh}}
|{{IPAslink|h}}
|-
!bersuara
|{{IPAslink|v}}<sup>1,</sup><sup>2</sup>
|{{IPAslink|z}}<sup>1</sup>
|
|{{IPAslink|
|
|-
Baris 138 ⟶ 146:
|
|}
<sup>1</sup>Hanya fonemik di kata-kata pinjaman.</br>
<sup>2</sup>{{IPA|/v/}} sering diucapkan sebagai {{IPA|/f/}}, atau bahkan {{IPA|/p/}}.
==Ragam==
===Dialek===
Berdasarkan survei [[dialektologi]] {{harvcoltxt|McDowell|Anderbeck|2020}} yang mencakup analisis [[leksikostatistik]], pemetaan persebaran inovasi [[fonologi|fonologis]], serta uji [[kesalingpahaman]], subgugus (subkumpulan) dialek Palembang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Palembang Lama, 2) Palembang Pasar dan 3) Pesisir.{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=12}}
Dialek Palembang Lama adalah dialek tradisional yang dituturkan sehari-hari oleh [[suku Palembang]] terutama di pedesaan. Sedangkan, dialek Palembang Pasar adalah dialek yang umum digunakan sebagai [[basantara|bahasa perantara]] untuk masyarakat di Palembang secara menyeluruh. Secara leksikon, dialek Palembang Lama mempertahankan beberapa kosakata serapan [[bahasa Jawa]] yang tak lagi digunakan oleh penutur Palembang Pasar. Kecenderungan de-Jawanisasi penutur Palembang Pasar juga diiringi dengan meningkatnya pengaruh [[bahasa Indonesia]] dalam percakapan sehari-hari di kawasan perkotaan. Dalam hal fonologi, penutur Palembang Pasar umumnya mengucapkan bunyi *r ({{IPA|/ɣ ~ ʁ/}}) dari Proto-Melayik sebagai [[konsonan getar]] ujung lidah (apikal) seperti bahasa Indonesia alih-alih dengan bunyi [[konsonan geser|geseran]] lelangit belakang/tekak bersuara {{IPA|[ɣ~ʁ]}} yang umum digunakan dalam dialek Palembang Lama.{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=13–15}}
Di sebelah utara dan timur Kota Palembang ke arah perbatasan dengan [[Provinsi Jambi]] dan [[Selat Bangka]], terdapat pula ragam Pesisir yang secara linguistik hampir identik dengan ragam yang dituturkan di kawasan urban. Meski begitu, beberapa daerah tutur Pesisir di wilayah terluar juga memiliki tingkat kemiripan leksikal yang tinggi dengan ragam Melayik tetangga, di antaranya ragam Jambi Ilir dari [[bahasa Jambi]] serta ragam-ragam Melayik [[bahasa Bangka|Bangka]].{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=15–16, 53}} Dari segi etnolinguistik, penutur ragam Pesisir sendiri cenderung tidak terlalu terikat dengan identitas "Palembang" sebagaimana penutur di kawasan urban dan pedesaan sekitarnya.{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=112, 114}}
===Tingkatan===
Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan linguistik, yaitu ''jegho'' atau ''alus'' (kerap diidentifikasi juga sebagai ''bebaso'') dan ''saghi-saghi''. Bahasa Palembang ''jegho'' atau ''alus'' memiliki banyak kosakata serapan Jawa dan dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam [[upacara]] [[adat]] Palembang, sedangkan tingkatan ''saghi-saghi'' yang lebih berakar pada kosakata asli Melayik dipergunakan dalam percakapan sehari-hari.
<!--
==Kata serapan==
-->
==Referensi==
Baris 178 ⟶ 168:
== Daftar pustaka ==
*
*
* {{cite book|last=Adelaar|first=K. Alexander|title=Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology|year=1992|publisher=Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University|isbn=9780858834088|ref=harv}}
* {{cite book|last=Hanifah|first=Abu|title=Undang-Undang Simbur Cahaya|year=1999|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jakarta|isbn=9794593869|ref=harv}}
* {{cite book|last=Marsden|first=William|title=History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.)|year=1811|publisher=Longman|location=London|ref=harv}}
* {{cite book |last2=Anderbeck |first2=Karl |last1=McDowell |first1=Jonathan |year=2020 |title=The Malay Lects of Southern Sumatra |series=JSEALS Special Publication |volume=7 |publisher=University of Hawai'i Press |hdl=10524/52473 |ref=harv}}
* {{cite book|last=
* {{cite book|last=Aliana|first=Zainul Arifin|title=Morfologi dan sintaksis bahasa Melayu Palembang|year=1987|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jakarta|ref=harv}}
* {{cite book|last=McDonnell|first=Bradley James|title=Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach|year=2016|publisher=University of California Santa Barbara|location=Santa Barbara|ref=harv}}
== Pranala luar ==
{{Incubator|code=
{{sisterlinks}}
* {{id}} [https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Palembang Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra (Bahasa Melayu Palembang)]
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Palembang, Bahasa}}
[[Kategori:Bahasa di
[[Kategori:Bahasa
[[Kategori:
[[Kategori:Bahasa di Sumatera Selatan|Melayu Palembang]]
[[Kategori:Kota Palembang]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Musi]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Melayik]]
|