Kabupaten Subang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jatibarang (bicara | kontrib) k Kesalahan penyebutan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Trimakasih (bicara) ke revisi terakhir oleh Super Hylos Tag: Pengembalian |
||
(90 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
|
|settlement_type = Kabupaten
|nama_lain =
|
|
|
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=016A7990-1.jpg
|image2=Curug Mandala.jpg
|image3=Sunset near Patimban Port.jpg
}}
|caption = Dari kiri; ke bawah: Seni sisingaan, Curug Mandala, dan Sunset dekat pelabuhan patimban
|lambang = Seal of Subang Regency.svg
|bendera = Regency Flag of Subang.png
|etimologi =
|julukan =
|motto = Karya Utama Satya Nagara
|peta = Map of West Java highlighting Subang Regency.svg
|koordinat = {{coord|-6.5698500|107.7628313|display=inline,title}}
|pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia
|pushpin_label = Subang
|pushpin_label_position = top
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|ibukota = [[Subang, Subang|Subang]]
|kecamatan = 30
|kelurahan = 8
|desa = 245
|tanggal = {{start date|1948|04|5}}
|dasar hukum = Keputusan DPRD No. 01/SK/DPRD/1977
|hari jadi = {{start date|1948|04|5}}<ref>{{cite web|url=http://www.subang.go.id/sejarah.php|title=Sejarah Kabupaten Subang|3=|access-date=2012-01-05|archive-date=2011-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111225234306/http://www.subang.go.id/sejarah.php|dead-url=yes}}</ref>
|nama kepala daerah = [[Imran (birokrat)|Imran]] (Pj.)
|nama wakil kepala daerah =
|nama sekretaris daerah = Asep Nuroni
|nama ketua DPRD = Narca Sukanda
|ref luas = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Subang dalam Angka, 2021|year=2021|author=Badan Pusat Statistik|url=https://subangkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f1d7a04668f039f0216202e3/kabupaten-subang-dalam-angka-2021.html|access-date=2022-02-13|archive-date=2022-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220213155800/https://subangkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f1d7a04668f039f0216202e3/kabupaten-subang-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|luas = 2051,76
|tinggi maks = 2084
|tinggi min = 0
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 1624856
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,41% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,55% [[Kekristenan]]
** 0,44% [[Protestan]]
** 0,11% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,02% [[Agama Buddha|Buddha]]
|0,01% [[Hindu]] |0,01% lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]]
|IPM = {{increase}} 69,87 ([[2022]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=19 Oktober 2023}}</ref>
|kode pos = [[Daftar kodepos di Indonesia|412xx – 412xx]]
|kodearea = +62 260
|nomor_polisi = T
|APBD =
|PAD =
|DAU = Rp1.221.080.162,00 {{small|(2021)}}<ref>{{cite document|author=DJPK Kemenkeu RI|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Dana Alokasi Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021|year=2020|access-date=2022-02-13|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211121815/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
|semboyan = Benteng Pancasila
|web = {{url|subang.go.id}}
}}
'''Kabupaten Subang''' ({{lang-su|ᮞᮥᮘᮀ}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini ber[[ibu kota kabupaten|ibu kota]] di [[Subang, Subang|Kecamatan Subang Kota]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Indramayu]] di timur, [[Kabupaten Sumedang]] di tenggara, [[Kabupaten Bandung Barat]] di selatan, serta [[Kabupaten Purwakarta]] dan [[Kabupaten Karawang]] di barat. Pada pertengahan [[2023]], jumlah penduduk kabupaten Subang sebanyak 1.624.856 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=28 September 2023|format=Visual}}</ref>
Berdasarkan [[Peraturan Daerah]] Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun [[2007]], Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 [[kecamatan]], yang dibagi lagi menjadi 245 [[desa]] dan 8 [[kelurahan]]. Subang dahulu bernama '''Karawang Timur'''.<ref>{{Cite web|last=Suhendra|first=Endan|title=Sejarah Subang, Semula Masuk Wilayah Kabupaten Karawang Timur - GalaJabar|url=https://galajabar.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-1081515629/sejarah-subang-semula-masuk-wilayah-kabupaten-karawang-timur|website=galajabar.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-02-16|archive-date=2022-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220216112646/https://galajabar.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-1081515629/sejarah-subang-semula-masuk-wilayah-kabupaten-karawang-timur|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten ini dilintasi [[Pantura|Jalan Pantura]], [[Jalan Tol Trans-Jawa]], yaitu [[Jalan Tol Cikopo-Palimanan]] (Cipali), namun ibu kota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur ini. Jalan pantura di Kabupaten Subang merupakan salah satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kecamatan yang berada di Jalan Pantura ini, di antaranya [[Ciasem, Subang|Kecamatan Ciasem]] dan [[Pamanukan, Subang|Kecamatan Pamanukan]]. Selain dilintasi jalur Pantura, Kabupaten Subang dilintasi pula Jalan Alternatif Sadang-Cikamurang, yang melintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan Sadang di [[Kabupaten Purwakarta]] dengan [[Tomo, Sumedang|Kecamatan Tomo]] di [[Kabupaten Sumedang]], jalur ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti lebaran. Kabupaten Subang yang berbatasan langsung dengan [[kabupaten Bandung]] di sebelah selatan dan memiliki akses langsung yang sekaligus menghubungkan Jalan Pantura dengan [[kota Bandung]]. Jalur ini cukup nyaman dilalui dengan panorama alam yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang udaranya sejuk dan melintasi Kawasan Wisata Air Panas [[Ciater]] dan [[Gunung Tangkuban Parahu|Gunung Tangkubanparahu]].
Penduduk Kabupaten Subang pada umumnya adalah [[suku Sunda]], yang menggunakan [[bahasa Sunda]] sebagai bahasa sehari-hari. Sementara kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir Subang dan beberapa kecamatan di sepanjang [[Ci Punagara|Sungai Cipunagara]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Indramayu]] penduduknya menggunakan [[Bahasa Cirebon|Bahasa Dermayon]] atau yang lebih dikenal dengan nama ''basa Dermayon''.<ref>Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003</ref><ref>Peta Budaya Provinsi Jawa Barat Tahun 2011</ref>
== Sejarah ==
Baris 85 ⟶ 94:
=== Masa kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Alun-alun Subang.jpg|jmpl|Alun-alun Subang setelah direnovasi (28 November 2023)]]
Proklamasi Kemerdekaan RI di [[Jakarta]] berimbas didirikannya berbagai badan perjuangan di Subang, antara lain [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dan lain-lain, banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang kemudian menjadi anggota [[TNI]]. Saat tentara KNIL kembali menduduki Bandung, para pejuang di Subang menghadapinya melalui dua front, yakni front selatan (Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentunya didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian menjadi Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni menggantikannya. Bulan [[Desember 1946]] diangkat Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni dari jabatannya. Tak lama kemudian diangkat pula Mukmin sebagai wakil residen. Pada masa gerilya selama [[Agresi Militer Belanda I]], residen tak pernah jauh meninggalkan Subang, sesuai dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang, saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26 Oktober 1947 Residen Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat Residen Mukmin yang meninggalkan Purwakarta tanggal [[6 Februari]] [[1948]] tidak pernah mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong diadakannya rapat pada tanggal [[5 April]] [[1948]] di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan Karlan, rapat memutuskan: 1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk menjadi Residen yang berkedudukan di daerah gerilya Purwakarta. 2.Wilayah Karawang Timur menjadi [[Kabupaten Karawang Timur]] dengan bupati pertamanya Danta Gandawikarma. 3.Wilayah Karawang Barat menjadi Kabupaten Karawang Barat dengan bupati pertamanya Syafei. Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah wilayah Kabupaten Subang dan [[Kabupaten Purwakarta]] sekarang. Saat itu, kedua wilayah tersebut bernama [[Kabupaten Purwakarta]] dengan ibu kotanya [[Subang]]. Penetapan nama [[Kabupaten Karawang Timur]] pada tanggal [[5 April]] [[1948]] dijadikan momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977.
Baris 112 ⟶ 122:
==== Daerah Dataran Rendah (Subang bagian utara) ====
Dengan ketinggian antara 0–50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektare atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Binong,Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat.
=== Iklim ===
Tingkat kemiringan dan [[Iklim]] dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 % wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0°
== Pemerintahan ==
Baris 131 ⟶ 141:
== Transportasi ==
Di angkutan darat, Kabupaten Subang terhubung dengan [[Jalan Tol Trans Jawa]] beserta jalur provinsi menghubungkan [[Subang, Subang|ibu kota kabupaten]] dengan kecamatan lainnya di [[Jalan Nasional Rute 1|lintas utara Jawa]] beserta beberapa lin angkutan kota menghubungkan Kecamatan Subang dengan [[Kabupaten Purwakarta]]; sedangkan transportasi rel, Kabupaten Subang dilalui oleh [[jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan]] yang menghubungkan [[Jakarta]] dengan [[Surabaya]] melalui [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] di lintas tengah dan Jakarta dengan Surabaya melalui [[Semarang]] di lintas utara [[Pulau Jawa]]. [[Stasiun Pegaden Baru]] di Kecamatan [[Pagaden, Subang|Pagaden]] adalah stasiun kereta api satu-satunya di kabupaten ini yang melayani layanan kereta api antarkota, baik jalur tengah maupun utara Jawa. Kabupaten ini juga melayani angkutan kargo yang dikhususkan dengan ekspor-impor kendaraan pribadi, yaitu [[Pelabuhan Patimban]] di Kecamatan [[Pusakanagara, Subang|Pusakanagara]] meskipun akses langsung belum tersedia dimana jalan tol Subang–Patimban sedang dibangun.
== Penduduk ==
Baris 165 ⟶ 154:
|[[2012]] || align="right" | 1.501.647
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Kependudukan di Kabupaten Subang<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">
|}
Penduduk Kabupaten Subang pada tahun [[2012]] berjumlah 1.501.647 orang, yang terdiri atas 759.408 orang laki-laki dan 742.239 orang perempuan dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,64%. sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk antar Sensus (SP2000-SP2010) rata rata pertahun sebesar 0,97%. Dengan luas Kabupaten Subang sebesar 2051,76 km2, maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Subang pada tahun [[2012]] mencapai 732 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Subang masih relatif rendah, merupakan indikasi bahwa Kabupaten Subang bukan merupakan daerah tujuan [[urbanisasi]]. Kebijakan pemerintah yang memposisikan Kabupaten Subang sebagai salah satu lumbung padi [[Jawa Barat]], juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk serta [[kepadatan penduduk]] di wilayah ini. [[Penduduk]] berjumlah besar sekaligus berkualitas merupakan modal pelaksanaan [[pembangunan]] dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun penduduk yang berjumlah besar tanpa diupayakan pengembangan kualitasnya akan menjadi beban bagi pembangunan yang seharusnya dinikmati oleh keseluruhan penduduk tersebut.
Baris 175 ⟶ 164:
== Ekonomi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Fabriek te Soebang West-Java. TMnr 60031891.jpg|jmpl|300px|Pabrik di Subang (tahun 1910-an).]]
Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area [[perkebunan]], seperti [[karet]] pada bagian Barat Laut dan [[Kebun Teh]] yang sangat luas. Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal dengan nama [[Nanas]] Madu. [[Nanas]] Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan antara
Melalui program binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani sedang membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di desa Cibogo, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak nilam serta bioetanol. Dan saat ini sedang diupayakan untuk membudidaya ternak kelinci, budidaya ternak lele bagi masyarakat yang memiliki sosial ekonomi kurang beruntung yang terlibat di dalam Program Kesetaraan (Program Paket B) dan Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan mengembangkan sumber daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk melestarikan budaya bangsa dan mengembangkan wisata budaya wisata agro sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang berada diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan. Sebagai akselerasi dan penggerak program di atas, Yayasan Kandaga membuat suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah sering kali dikunjungi dari negara [[Amerika Serikat]], [[Korea Selatan]]/[[Korea Utara]] dan [[Jerman]], termasuk dari tim akademisi [[perguruan tinggi]] lokal serta para praktisi dari seluruh [[Indonesia]] dari [[Pendidikan]] Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal).
Saat ini sektor ekonomi di Subang sangat beragam dan terus berkembang, salah satu faktornya adalah adanya [[Pelabuhan Patimban]] yang sudah mulai beroprasi, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Subang.
== Pendidikan ==
Baris 208 ⟶ 199:
== Pariwisata ==
[[Berkas:Tangkuban Parahu.jpg|320px|ka|jmpl|Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Subang-Bandung, Jawa Barat.]]
Di antara rimbunnya perkebunan teh, diwilayah Selatan Kabupaten Subang memiliki sumber mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Selain menyediakan kolam pemandian air panas juga memiliki
=== Objek wisata ===
Baris 219 ⟶ 210:
* Curug Agung/Batu Kapur
* Curug Bentang
* Curug
* Curug Ciangin
* Curug Cijalu
* Curug Cileat
* Curug Wangun
* Desa Wisata Sari Bunihayu
* Desa Adat Wisata Wangunharja
Baris 244 ⟶ 237:
* Florawisata D'castello Ciater
* Taman Anggur Kukulu Pagaden Barat
*Talaga pelangi (Talaga Sunda) Kecamatan subang
* Bukit Pamoyanan
* Bukit Dewi Manggung
* Bukit Batu Riung PasirJunti.
{{end-col}}
==== Wisata sejarah, budaya, dan religi ====
* Gedung [[Wisma Karya]], Subang
Gedung ini terletak di
{{col|3}}
* Masjid Agung Al-Musabaqoh Subang
Baris 256 ⟶ 253:
* Museum Amerta Dirgantara
* Makam Raden Aria Wangsa Goparana
* Situs Makam Nay Subang Larang
{{end-col}}
Baris 268 ⟶ 266:
* [[Kuda Renggong]]
* Toleat
* [[Tarling]]<ref>{{cite web|url=http://www.subang.go.id/seni_budaya.php|title=Seni & Budaya Kab. Subang|accessdate=2012-01-05|archive-date=2011-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111225234234/http://www.subang.go.id/seni_budaya.php|dead-url=no}}</ref>
== Olahraga ==
|