Psikologi perdamaian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nayanika01 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Resolusi konflik menggunakan HotCat
Prsumarno (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
[[Psikologi perdamaian]] berasal dari dua kata; [[psikologi]] dan [[Damai|perdamaian]]. Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental<ref>{{Cite web|title=Arti kata psikologi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/psikologi|website=kbbi.web.id|access-date=2022-04-20}}</ref>, sedangkan perdamaian adalah penghentian permusuhan.<ref>{{Cite web|title=Arti kata damai - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/damai|website=kbbi.web.id|access-date=2022-04-20}}</ref> Christie, Wagner dan Winter berpendapat bahwa psikologi perdamaian adalah suatu perilaku tanpa [[kekerasan]] yang dibingkai dengan positif, menawarkan pengelolaan [[konflik]], dan berusaha mewujudkan [[Keadilan sosial|keadilan sosial.]]<ref name=":0">{{Cite web|last=Wagner,Winter|first=Christie|date=2001|title=Introduction to Peace Psychology|url=https://www.bing.com/search?q=introduction+to+peace+psicology&cvid=cb7e114bcf514ffb8c71ea4342128664&aqs=edge..69i57.17326j0j1&pglt=41&FORM=ANNTA1&PC=LCTS|website=www.bing.com|access-date=2022-04-20}}</ref> Psikologi perdamaian berusaha untuk menggabungkan dan mengembangkan teori dan praktik yang bertujuan untuk mitigasi dan mencegah kekerasan langsung dan struktural.<ref name=":0" /> Johan Galtung mendefinisikan perdamaian menjadi dua jenis; perdamaian negatif diartikan sebagai situasi absennya [[Perang|peperangan]] dan berbagai bentuk kekerasan, kemudian perdamaian positif dijabarkan sebagai perdamaian dalam jangka panjang dan dibangun atas pembangunan ekonomi berkelanjutan serta diupayakan bersama oleh seluruh elemen [[masyarakat]].<ref>{{Cite web|date=2020-12-14|title=Johan Galtung and the Quest to Define the Concept of Peace|url=https://www.visionofhumanity.org/introducing-the-concept-of-peace/|website=Vision of Humanity|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref> Psikologi perdamaian bertumpu pada empat pilar: (1) penelitian, (2) pendidikan, (3) praktik, dan (4) advokasi.<ref>{{Cite journal|last=Galtung|first=J|date=1990|title=Cultural Violance|journal=Journal of Peace Research|volume=27|issue=3|pages=291-305}}</ref> Beberapa organisasi yang fokus pada psikologi perdamaian contohnya adalah [[American Psychological Association]] (APA).<ref>{{Cite web|url=https://www.apa.org/about/division/div48|website=www.apa.org|access-date=2022-04-20}}</ref> Kemudian di wilayah Indonesia, [[organisasi]] yang fokus memberdayakan perempuan dan memperjuangkan perdamaian adalah AMAN Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Tentang Kami|url=http://amanindonesia.org/about/|website=Aman Indonesia|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref>
 
[['''Psikologi perdamaian]]''' berasal dari dua kata; [[psikologi]] dan [[Damai|perdamaian]]. Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental<ref>{{Cite web|title=Arti kata psikologi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/psikologi|website=kbbi.web.id|access-date=2022-04-20}}</ref>, sedangkan perdamaian adalah penghentian permusuhan.<ref>{{Cite web|title=Arti kata damai - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/damai|website=kbbi.web.id|access-date=2022-04-20}}</ref>menurut Christie, Wagner dan Winter berpendapat bahwa psikologi perdamaian adalah suatu perilaku tanpa [[kekerasan]] yang dibingkai dengan positif, menawarkan pengelolaan [[konflik]], dan berusaha mewujudkan [[Keadilan sosial|keadilan sosial.]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Wagner,Winter|first=Christie|date=2001|title=Introduction to Peace Psychology|url=https://www.bing.com/search?q=introduction+to+peace+psicology&cvid=cb7e114bcf514ffb8c71ea4342128664&aqs=edge..69i57.17326j0j1&pglt=41&FORM=ANNTA1&PC=LCTS|website=www.bing.com|access-date=2022-04-20}}</ref> Psikologi perdamaian berusaha untuk menggabungkan dan mengembangkan teori dan praktik yang bertujuan untuk mitigasi dan mencegah kekerasan langsung dan struktural.<ref name=":0" /> [[Johan Galtung]] mendefinisikan perdamaian menjadi dua jenis; perdamaian negatif diartikan sebagai situasi absennya [[Perang|peperangan]] dan berbagai bentuk kekerasan, kemudian perdamaian positif dijabarkan sebagai perdamaian dalam jangka panjang dan dibangun atas [[pembangunan ekonomi]] berkelanjutan serta diupayakan bersama oleh seluruh elemen [[masyarakat]].<ref>{{Cite web|date=2020-12-14|title=Johan Galtung and the Quest to Define the Concept of Peace|url=https://www.visionofhumanity.org/introducing-the-concept-of-peace/|website=Vision of Humanity|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref> Psikologi perdamaian bertumpu pada empat pilar: (1) penelitian, (2) pendidikan, (3) praktik, dan (4) advokasi.<ref>{{Cite journal|last=Galtung|first=J|date=1990|title=Cultural Violance|journal=Journal of Peace Research|volume=27|issue=3|pages=291-305}}</ref> BeberapaSalah satu contoh organisasi yang fokus pada isu psikologi perdamaian contohnya adalah [[American Psychological Association]] (APA).<ref>{{Cite web|url=https://www.apa.org/about/division/div48|website=www.apa.org|access-date=2022-04-20}}</ref> Kemudian di wilayah Indonesia, [[organisasi]] yang fokus memberdayakan perempuan dan memperjuangkan perdamaian adalah AMAN Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Tentang Kami|url=http://amanindonesia.org/about/|website=Aman Indonesia|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref>
 
== Konflik ==
Psikologi perdamaian muncul sebagai [[Respons|respon]] atas terjadinya konflik individual[[individu]]al atau struktural. [[Konflik]] adalah kondisi terjadinya ketidaksesuaian antara nilai atau tujuan yang ingin dicapai, baik di dalam diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Muslich|first=Muslich|date=1991|title=Manajemen Konflik Suatu Pendekatan Konstruktif|url=https://www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+definisi+konflik&qs=n&form=QBRE&sp=-1&pq=jurnal+tentang+definisi+konflik&sc=1-31&sk=&cvid=3ECE2B6DB41248669397F1E60C7A6431|journal=UNISIA|volume=9|pages=67}}</ref> Konflik juga dapat diartikan sebagai [[masalah sosial]] yang muncul karena perbedaan [[persepsi]] dan [[interpretasi]] di dalam masyarakat maupun negara. Fokus studi konflik menurut [[John Bruton|John Burton]] dibagi menjadi dua; Pertama, menjelaskan gejala konflik dan kekerasan di dalam masyarakat dengan tujuan menemukan pendekatan [[Konstruktivisme (hubungan internasional)|konstruktif]] untuk memecahkannya. Kedua, menyajikan penjelasan terhadap permasalahan konflik guna menemukan prinsip-prinsip dari proses dan kebijakan yang diperoleh dari penjelasan konflik tersebut.<ref>{{Cite book|last=Rozi|first=Syafuan|date=2006|title=Kekerasan komunal: Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Pelajar|pages=19|url-status=live}}</ref> Tipe-tipe konflik dibagi menjadi empat, yaitu: Konflik sederhana, konflik dalam organisasi, konflik berdasarkan faktor pendorong (seperti disposisi, respons dan reaksi psikologis), serta konflik berdasarkan jenis ancaman (contoh sengketa wilayah).<ref>{{Cite book|last=Liliweri|first=Alo|date=2005|title=Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur|location=Yogyakarta|publisher=LkiS|pages=264-270|url-status=live}}</ref> [[Johan Galtung|Johan Ghaltung]] berpendapat bahwa sumber-sumber konflik berasal dari perubahan tiba-tiba dalam dimensi kekuasaan, status, dan kekayaan yang dialami individu dan kelompok, sehingga muncul kecenderungan untuk menyeimbangkan ketiganya.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Sudira|first=I Nyoman|date=2017|title=Resolusi Konflik dalam Perubahan Dunia|url=https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1053&context=global|journal=Global: Jurnal Politik Internasional|volume=19|issue=2|pages=161}}</ref> Selain itu, konflik juga terjadi karena perubahan dan kemajuan ekonomi yang tidak merata antar individu maupun [[Kelompok sosial|kelompok]].<ref name=":1" /> [[Penyelesaian konflik]] dapat dilakukan dengan dua hal; pertama mengidentifikasi beragam sumber konflik, kedua resolusi konflik yang akomodatif terhadap kebutuhan [[komunitas]].<ref name=":1" /> Menurut John Ghaltung, terdapat tiga cara dalam penyelesaian konflik: peacekeepingmenjaga perdamaian, peacemakingmewujudkan perdamaian, peacebuildingmembangun perdamaian.<ref>{{Cite web|title=Teori-teori Psikologi Perdamaian|url=https://prezi.com/_y7oynreywa_/teori-teori-psikologi-perdamaian/|website=prezi.com|language=en|access-date=2022-04-20}}</ref> Strategi penyelesain konflik menurut Hugh Miall dibagi menjadi 5 cara; strategi [[kompetisi]], strategi [[Akomodasi (psikologi)|akomodasi]], strategi [[Kolaborasi adalah|kolaborasi]], strategi penghindaran, dan strategi [[kompromi]] atau negosiasi.<ref>{{Cite book|last=Miall|first=Hugg|date=2002|title=Resolusi Damai Konflik Kontemporer|location=Jakarta|publisher=PT Raja Grafindo|pages=65|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
 
== Strategi Mewujudkan Perdamaian ==
Strategi mewujudkan perdamaian, utamanya di Indonesia dapat dilakukan dengan cara: (1) [[Rekonsiliasi universal|rekonsiliasi]] nasional, menyelenggarakan [[dialog]] nasional dan kerjasama pada tingkat [[Bangsa|nasional]] maupun [[daerah]] dalam rangka mencari solusi atas konflik kekerasan. (2) Menghargai keberagaman, kerelaan untuk menghargai setiap keberagaman dari setiap komponen bangsa maupun kelompok tertentu. (3) Dialog perdamaian, kekerasan atas nama [[agama]] sering terjadi sehingga dibutuhkan [[dialog]] antar pemeluk agama. (4) Menegakkan [[kebenaran]] dan keadilan, sesuai sila kelima keadilan harus ditegakkan kepada seluruh rakyat. (5) [[Konsolidasi (bisnis)|Konsolidasi]] [[demokrasi]], demokrasi menjunjung tinggi persamaan hak antar warga negara, mengutamakan dialog dan menghindari kekerasan. (6) Struktur [[politik]] dan [[infrastruktur]] demokrasi melalui penyusunan dan penyempurnaan perundang-undangan. (7) Proses dan [[budaya]] politik.<ref>{{Cite web|last=Menteri Bappenas|first=Menteri Bappenas|date=2006-06-21|title=Strategi Nasional Mewujudkan Perdamaian dan Harmonisasi Nasional di Indonesia|url=http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Daftar%20Pidato/2)%20Menteri%20Negara%20PPN%20atau%20Kepala%20Bappenas/STRATEGI%20NASIONAL%20MEWUJUDKAN%20PERDAMAIAN%20DAN%20HARMONISASI%20NASIONAL%20DI%20INDONESIA.pdf|website=dipolkom.bappenas.go.id|access-date=2022-04-20}}</ref>
[[Kategori:Cabang psikologi|perdamaian]]
[[Kategori:Studi perdamaian dan konflik]]