Slamet Sukirnanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AriefSigli (bicara | kontrib)
k Kami melakukan suntingan kecil di beberapa bagian. Halaman ini masih membutuhkan beberapa referensi lagi.
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
== Kehidupan pribadi ==
Slamet Sukirnanto lahir dan tumbuh di Solo, Jawa Tengah. Dia merupakan salah satu sastrawan besar yang dimiliki Indonesia. Slamet telah banyak menerbitkan baik karya-karya sastra, tulisan tentang seni rupa maupun teater. Selama menjadi mahasiswa Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]] selalu aktif dalam aksi demonstrasi-demonstrasi menumbangkan [[Orde Lama]] pada tahun [[1966]]. Dalam suasana demonstrasi seperti itu terbit kumpulan sajaknya dalam bentuk stensilan, ''Jaket Kuning'' ([[1967]]). Untuk beberapa tahun dia menjadi anggota DPRGR dan MPRS sebagai wakil mahasiswa ([[1967]]-[[1971]]). Tahun [[1974]] ia dikenal sebagai "Jaksa Penuntut Umum" pada Pengadilan Puisi di Bandung. Kumpulan Sajaknya adalah ''Kidung Putih'' (1967), ''Gema Otak Terbanting'' (1974), ''Bunga Batu Penerbit Puisi Indonesia'' (1979). ''Bunga Batu Penerbit Puisi Indonesia'' memuat sajak-sajaknya hasil rekaman situasi dan peristiwa kemanusiaan ketika dia melawat ke [[Banjarmasin]], ([[Kalimantan Selatan]]), [[Asahan]], [[Parapat]] ([[SumatraSumatera Utara]]), [[Dili]] ([[Timor Leste]]), [[Kupang]] ([[Nusa Tenggara Timur]]), dan [[Denpasar]] ([[Bali]]).
Pada awalnya ia akrab dengan seni lukis. Tetapi ketika SMA ia kemudian tertarik pada drama. Hal ini dipengaruhi ketika [[W.S. Rendra]] waktu itu di Solo sedang giat-giatnya berteater. Di SMA tahun [[1962]], bersama [[Salim Said]], Slamet mendirikan grup Teater Margoyudan. Dia juga bergaul dengan [[Mansur Samin]] yang tergabung dalam HPSS (Himpunan Peminat Sastra Surakarta). Pergaulan dengan para penyair itu kemudian membangkitkannya untuk menulis. Dorongan lain yang membawanya menjadi penulis adalah faktor kemanusiaan di mana dia sering menyaksikan ketimpangan sosial dalam masyarakat yang membuat hatinya membuncah. Puisi ''Kere Hati'' merupakan refleksi keinginan mencari jawaban hidup tatkala dia melihat kemiskinan yang mendera rakyat kecil.
Baris 43:
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{id}} [https://www.sepenuhnya.com/p/puisi-karya-slamet-sukirnanto.html Kumpulan Puisi karya Slamet Sukirnanto]{{Penyair DNP}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
Baris 57 ⟶ 56:
[[Kategori:Tokoh KNPI]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR-GR 1966–1971]]