Masjid Saka Tunggal Banyumas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tanda baca, menambah/mengurangi kata |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image =
|caption = Masjid Saka Tunggal Banyumas tampak dari depan
|building_name =
|location = [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]],
|religious_affiliation = [[Islam]]
|website =
Baris 21 ⟶ 20:
}}
'''Masjid Saka Tunggal Banyumas'''
== Sejarah ==
Di masjid ini juga ada hutan - hutan yang dihuni oleh [[monyet]] liar yang berkeliaran di sekitar area masjid. Meskipun tergolong hewan liar, kera-kera tersebut jinak dan bersahabat selama tidak diganggu. Kera-kera tersebut sering turun ke sekitar masjid dan perumahan warga. Pengunjung bisa mengajak mereka bercengkerama dengan sekedar memberi kacang, [[pisang]], atau makanan kecil lainnya.
== Arsitektur Masjid Saka Tunggal ==
Tulisan ''Awaliyah Mudhaffarah'' bertajuk "Refleksi Budaya Komunitas Islam Aboge Cikakak pada Masjid Saka Tunggal Banyumas" (2017) menyebutkan, masjid ini menggunakan atap sirap kayu.
Selain itu, material dinding masjid awalnya adalah kayu dan anyaman bambu, namun kemudian dilakukan penambahan dinding bata untuk eksterior masjid dengan tujuan preservasi atau pemeliharaan.
Penelitian Arif Sarwo Wibowo berjudul "Historical Assessment of the Saka Tunggal Mosque in Banyumas" yang terhimpun dalam Journal of Asian Architecture and Building Engineering (Volume 15, 2016), menuliskan bahwa pada interior masjid, anyaman bambu digunakan sebagai partisi antar ruangan dan sebagai material plafon. Kolom utama Masjid Saka Tunggal Banyumas terbuat dari kayu solid tanpa sambungan sama sekali yang berukuran 24x24 cm pada pangkalnya. Kolom masjid dihiasi dengan empat buah sayap dan dipenuhi dengan [[ukiran]] bercorak [[flora]]. Empat buah sayap tersebut melambangkan “papat kiblat lima pancer” atau atau empat mata angin dan satu pusat.
Pada [[mimbar]] masjid terdapat ukiran berupa dua buah surya mandala yang melambangkan dua pedoman umat muslim, yakni [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dan [[Hadis|Hadits]]. [[Ornamen (arsitektur)|Ornamen-ornamen]] yang terdapat pada masjid ini sangat kental dengan simbolisme nilai-nilai Islami yang bersinergi dengan adat-istiadat Jawa. Hal ini menggambarkan harmonisasi [[Islam]] dengan [[Budaya Jawa|budaya lokal]] yang sudah ada sebelumnya.<ref name=":0" />
== Tradisi Unik ==
Baris 39 ⟶ 47:
Empat orang muazin berpakaian sama dengan imam, yakni menggunakan baju lengan panjang warna putih dan udeng bermotif [[batik]]. Keempat muazin tersebut mengumandangkan azan secara bersamaan.
===
Seluruh rangkaian salat Jumat dilakukan secara berjamaah, mulai dari salat [[tahiyatul masjid|T''ahiyatul'' Masjid]], ''Qabliyah'' Jumat, salat Jumat, ''Ba'diyah'' Jumat, shalat [[Salat lima waktu|Zuhur]], hingga ''Ba’diyah'' Zuhur.
|