The Mercy's: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(112 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| Background = group_or_band
| Birth_name =
| Alias = * Watches (1962–1965)
* The Mercy's (1965–1978, 1997)
| Origin = [[Kota Medan]], [[Sumatera Utara]], Indonesia
| Genre = * [[Pop]]
* [[Pop Melayu]]
* [[country rock]]
* [[hard rock]]
* [[blues rock]]
| Years_active = 1965–1978, 1997
| Label = * [[Purnama (perusahaan rekaman)|Purnama]]
* [[Remaco]]
* [[Yukawi]]
* [[Lolypop]]
| Associated_acts =
Baris 27 ⟶ 31:
| Past_members = * [[Erwin Harahap]]
* [[Rinto Harahap]]
* [[Reynold Panggabean]]
* [[Charles Hutagalung]]
* [[Reynold Panggabean]]
* [[Albert Sumlang]]
* [[Rizal Arzad]]
* [[Meyer Hutabarat]]
* [[Ucok Harahap]]
* [[Mawi Purba|Darmawi Purba]]
* Iskandar
* [[Sofyan Juned]]
* [[Adjie Bandy]]
* [[Yockie Suryo Prayogo]]
}}
'''The Mercy's''' (sebelumnya bernama '''Watches''') adalah sebuah [[grup musik]] asal [[Indonesia]] yang dibentuk di [[Medan]] pada tahun[[3 Februari]] [[1965]] dan sempat populer pada era 1970-an. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian formasi, pada tahun 1972 The Mercy's beranggotakan [[Charles Hutagalung]] (keyboard, vokal). [[Erwin Harahap]] (gitar, vokal), [[Albert Sumlang]] (saksofon, vokal), [[Rinto Harahap]] (bass, vokal), dan [[Reynold Panggabean]] (drum, vokal).
 
== Sejarah ==
 
=== 1965–1969: Awal pembentukan ===
Awal perjalanan karir band The Mercy's dimulai dari nama Watches yang menjadi cikal bakal terbentuknya The Mercy's. [[Rizal Arsyad]] (mantan suami [[Iis Sugianto]]) dan [[Erwin Harahap]] adalah dua orang selaku pendiri grup band The Mercy's membentuk band yang bernama Watches di akhir tahun 1962 hingga awal 1965, kala itu dengan personel: [[Ucok Harahap]] (keyboard, organ), Erwin Harahap (gitar), Rizal Arsyad (gitar), Harry Noerdie (flute), [[Darmawi Purba]] alias Mawi Purba (bass) dan Meyer Hutabarat (drum). Pada tahun 1965 Noerdie flute keluar dari Watches dan mulai fokus sebagai penyanyi solo. Karena kesibukan masing masing personel, band ini sempat vakum beberapa bulan.
Band The Mercy’s sendiri dibentuk oleh sekelompok anak muda yang mempunyai satu niat yang sama untuk membentuk band pesta. The Mercy’s didirikan tahun 1965 di Medan dengan anggota awal [[Erwin Harahap]], [[Rinto Harahap]], [[Rizal Arsyad]] (mantan suami [[Iis Sugianto]]), [[Reynold Panggabean]] (mantan suami [[Camelia Malik]]) dan [[Iskandar]] alias Boen (panggilan akrabnya), di bawah pimpinan Rizal Arsyad. Grup ini selalu mengikuti tren perkembangan musik mancanegara, sehingga mereka sering mengacu pada band [[The Beatles]], [[The Bee Gees]], [[The Hollies]], [[C.C.R]] maupun [[The Monkees]]. Sesekali mereka juga membawakan lagu-lagu band nasional, seperti [[Koes Plus]] dengan hitsnya ''Telaga Sunyi''.
 
NamaPada tahun [[1965]] Rizal Arsyad (gitar), Erwin Harahap (gitar), Ucok Harahap (keyboard, organ), Mawi Purba (bass) & Meyer Hutabarat (drum) kembali mengaktifkan band ini, tak lama Erwin bertanya kepada Rizal, Rizal adalah pimpinan dan motor band mereka asalkan nama Watches harus diganti, Sebab nama Watches terlalu ke barat baratan, Rizal mengusulkan nama The Mercy's, alasanya The Mercy's sendiri secara spontan terbersit di ingatandiingatan mereka untuk dijadikan nama grup musik karena menyukai naik mobil merek [[Mercedes-Benz|Mercy]]. Jika diartikan dalam bahasa [[Prancis]] Mercy's artinya kasihan, atau bisa juga terima kasih. MerekaRizal dan yang lainnya pun menyetujui nama itu. Dengan nama The Mercy's mereka mengusung kisah esensial sejarah dan kenangan yang suka hura-hura, serta berkiblat dengan band-band pesta di Jakarta, seperti, Noor Bersaudara, Ceking, Cruss, dan Medinas. The Mercy's untuk memulai serius menulis lagu dan nge-jam di studio. Namun karena dirasa terlalu lama masuk dapur rekaman, di tahun 1967 Ucok Harahap dan Mawi Purba memutuskan untuk mengundurkan diri band yang baru setahun berganti nama menjadi The Mercy's. Ucok keluar dari The Mercy's dan memilih membentuk grup band yang bernama [[AKA (grup musik)|AKA]] (singakatan dari Apotek Kali Asin), begitupun dengan Mawi Purba, ia juga ikut membentuk [[The Rhythm Kings]].
 
Masih di tahun [[1967]], Personel yang tersisa, Rizal Arsyad (gitar), Erwin Harahap (Gitar) dan Meyer Hutabarat (drum), kembali mengaktifkan band ini, Kali ini [[Rinto Harahap]] menjadi pemain bass yang direkomendasikan oleh abangnya Erwin Harahap, di saat itu pula Iskandar alias Boen menjadi pemain keyboard yang ditinggal Ucok Harahap. Dengan bergabungnya Iskandar & Rinto Harahap Mereka mulai serius Nge-Jam dari studio studio hingga ke panggung-panggung pentas seni dan pensi-pensi sekolah di seputaran kawasan Tebet Jakarta. Pada saat itu Rizal ragu menggunakan nama The Mercy's, Sebab tiga personel asli hanya tinggal menyisakan Rizal Arsyad, Erwin Harahap dan Meyer Hutabarat, tapi Rinto Harahap dan Iskandar juga tidak terlalu mempermasalakan soal nama, asal mereka punya materi pasti band ini akan jalan. Adapun formasi The Mercy's saat itu adalah : Iskandar alias Boen (vokal, kibor), Erwin Harahap (gitar), Rizal Arsyad (gitar), Rinto Harahap (bass), dan Meyer Hutabarat (drum).
=== 1969–1970: Merekrut Charles Hutagalung, show di Malaysia dan show di Vietnam ===
Menariknya, belum setahun terbentuk, grup ini sudah mendapat tawaran show di [[Malaysia]]. Ketika ada undangan untuk show di [[Penang]], Malaysia pada tahun 1970, Iskandar memutuskan tidak ikut. Ia memilih mengundurkan diri karena kuliahnya di [[Fakultas Kedokteran]] tidak mengizinkannya untuk meninggalkan bangku kuliah (Kini menjadi akhli bedah syaraf). Posisinya lalu digantikan oleh Charles Hutagalung yang saat itu telah keluar dari bandnya sebelumnya <nowiki>'''Bhayangkara Nada'''</nowiki>. Formasi lengkap pemain The Mercy’s kemudian berubah adalah menjadi Erwin Harahap (Gitar Melody), Rinto Harahap (Gitar Bass), Rizal Arsyad (Gitar Rhythm), Reynold Panggabean (Drum), dan Charles Hutagalung (Keyboard, Organ). Dengan masuknya Charles, The Mercy’s menjadi sebuah band yang terasa berbeda dari sebelumnya. Ia memiliki kemampuan bermain keyboard yang baik serta kualitas suara yang bagus untuk ditampilkan sebagai ''front line man''. Posisi Rinto tidak lagi menjadi vokalis utama, tetapi masih kerap berbagi lagu dengan Charles untuk dibawakannya. Mereka melewatkan hampir tiap malam mengisi acara di Night Club Chusan Hotel di Malaysia. Pada tahun pertama terbentuk, The Mercy's memang masih berpetualang dari satu klub malam ke klub malam yang lain, mulai dari Medan hingga ke Penang, Malaysia.
 
Pada tahun [[1968]], Meyer Hutabarat memutuskan untuk mengundurkan diri dari The Mercy's karena kuliahnya sekaligus seorang produser dan penulis lagu. Posisinya lalu digantikan oleh [[Sofyan Juned]] alias Yan menjadi drummer tetap. Formasi kedua The Mercy’s ini kemudian berubah adalah menjadi Rizal Arsyad (Gitar Ritme), Erwin Harahap (Gitar Utama), Rinto Harahap (Gitar Bass), Iskandar (Keyboard Organ), dan Sofyan Juned (Drum). Dengan masuknya Yan, The Mercy’s menjadi sebuah band yang terasa berbeda dari sebelumnya. Ia memiliki kemampuan pukulan drum yang baik serta mewarnai suara yang bagus untuk ditampilkan sebagai ''front line man''. Posisi Erwin tidak lagi menjadi vokalis utama, tetapi masih kerap berbagi lagu dengan Boen untuk dibawakannya. Grup ini selalu mengikuti tren perkembangan musik mancanegara, sehingga mereka sering mengacu pada band [[The Beatles]], [[The Bee Gees]], [[The hollies|The Hollies]], [[Creedence Clearwater Revival|C.C.R]] maupun [[The Monkees]]. Sesekali mereka juga membawakan lagu-lagu band nasional, seperti [[Koes Plus]] dengan lagu hitsnya ''Telaga Sunyi''.
Seusai kontraknya selama enam bulan, tepatnya pertengahan 1970, The Mercy's, kembali ke Medan melanjutkan aktivitas bermusiknya di pesta-pesta anak muda. Kemudian kelompok ini mendapat tawaran show di [[Vietnam]] dimana negara ini saat itu masih genting terjadi perang saudara dan nyawa adalah taruhannya. Hal ini tidak menyurutkan nyalinya mereka sebagai seorang yang profesional di bidangnya untuk melebarkan sayap untuk bisa diakui musiknya di negara lain. Dengan kondisi itu, di negara perantauan, menimbulkan naluri bakat menulis lagu dari salah satu personilnya. Charles saat dalam kesendiriannya mampu menorehkan bait demi bait menghasilkan lagu-lagu hebat, salah satunya berjudul ‘''Tiada Lagi''’ yang kelak hari melambungkan nama The Mercy’s ke puncak ketenaran. Dan, patut diacungi jempol bahwa sosok Charles Hutagalung yang selalu ceria, tetapi tetap mampu melahirkan lagu sentimental, seperti ''“Tiada Lagi”'' . Lewat tembang ini pula The Mercy's kelak menjadi sebuah supergroup yang diminati jutaan penggemarnya.
 
=== 1969–1970: Merekrut Charles Hutagalung, Reynold Panggabean dan Adjie Bandy, show di Malaysia dan show di Vietnam ===
Menariknya, belum setahun terbentuk, namun grup ini sudah mendapat tawaran ''show'' di [[Malaysia]]. Ketika ada undangan untuk ''show'' di [[Penang]], [[Malaysia]] pada tahun 19701969, Iskandar dan Sofyan Juned memutuskan tidak ikut. Ia memilihharus mengundurkan dirikeluar karena status kuliahnya di [[Fakultas Kedokteran]] tidak mengizinkannya untuk meninggalkan bangku kuliah (Kinikini menjadi akhliahli bedah syaraf), sementara Yan ia juga ikut membentuk Lime Stone Band. Posisinya lalu digantikan oleh [[Charles Hutagalung]] yang saat itu telah keluar dari bandnya sebelumnya <nowiki>'''Bhayangkara Nada'''</nowiki>. Karena memilih jadi personel tetap, Charles mengajak sahabatnya [[Reynold Panggabean]] (mantan suami [[Camelia Malik]] dan [[Anna Tairas]]), yang kala itu menjadi personel tetap. Masih di tahun 1969 akhirnya Charles merekrut Adjie Bandy bergabung dengan The Mercy's sebagai personel tetap. Formasi lengkap pemain The Mercy’s kemudian berubah adalah menjadi Rizal Arsyad (Gitar Ritme), Erwin Harahap (Gitar MelodyUtama), Rinto Harahap (Gitar Bass), RizalCharles ArsyadHutagalung (GitarKeyboard, RhythmOrgan), Reynold Panggabean (Drum), dan CharlesAdjie HutagalungBandy (KeyboardViolin, OrganSaksofon). Dengan masuknya Charles, Reynold dan Bandy, The Mercy’s menjadi sebuah band yang terasa berbeda dari sebelumnya. Ia memiliki kemampuan bermain keyboard yang baik serta kualitas suara yang bagus untuk ditampilkan sebagai ''front line man''. Posisi Rinto tidak lagi menjadi vokalis utama, tetapi masih kerap berbagi lagu dengan Charles untuk dibawakannya. Mereka melewatkan hampir tiap malam mengisi acara di Night Club Chusan Hotel di Malaysia. Pada tahun pertama terbentuk, The Mercy's memang masih berpetualang dari satu klub malam ke klub malam yang lain, mulai dari Medan hingga ke Penang, Malaysia.
 
Seusai kontraknya yang berlangsung selama enam bulan, tepatnya pertengahan 1970, The Mercy's, kembali ke Medan melanjutkan aktivitas bermusiknya di pesta-pesta anak muda. Kemudian kelompok ini mendapat tawaran ''show'' di [[Vietnam]] dimanadi mana negara ini saat itu masih genting terjadi perang saudara dan nyawa adalah taruhannya. Hal ini tidak menyurutkan nyalinya mereka sebagai seorang yang profesional di bidangnya untuk melebarkan sayap untuk bisa diakui musiknya di negara lain. Dengan kondisi itu, di negara perantauan, menimbulkan naluri bakat menulis lagu dari salah satu personilnya. Charles saat dalam kesendiriannya mampu menorehkan bait demi bait menghasilkan lagu-lagu hebat, salah satunya berjudul ‘''Tiada Lagi''’ yang kelak hari melambungkan nama The Mercy’s ke puncak ketenaran. Dan, patut diacungi jempol bahwa sosok Charles Hutagalung yang selalu ceria, tetapi tetap mampu melahirkan lagu sentimental, seperti ''“Tiada Lagi”'' . Lewat tembang ini pula The Mercy's kelak menjadi sebuah supergroup yang diminati jutaan penggemarnya.
 
=== 1970–1971: Kembali ke Medan ===
SekembaliKembalinya The Mercy's dari Vietnam, kelompok ini masih bercokol di tanah kelahirannya kota Medan dan tetap masih berkiblat kepada grup band [[Bee Gees]], [[Deep Purple]], [[Led Zeppelin]], [[The Hollies]], [[Grand Funk Railroad]], [[Black Sabbath]], [[The Beatles]], dan hanya sesekali membawakan lagu Indonesia dan ciptaannya. Lalu datang tawaran untuk show di Singapura dan [[Bangkok]]. Namun, karena sesuatu hal kontrak tersebut pun gagal. Hal itu tidak membuat mereka patah arang, The Mercy's diminta langsung oleh [[RRI]] Medan]] untuk bermain di panggung hiburan dan lagu ''Tiada Lagi'' direkam untuk disiarkan secara ''on air, dan'' pertama kalinya diperdengarkan di kota ini. Lagu ''Tiada lagi'', mendapat sambutan luar biasa dari pendengar radio RRI yang mampu menjangkau frekwensifrekuensi sampai ke negara Semenanjung Melayu. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pesanan lagu ‘''Tiada Lagi''’ yang tidak pernah henti setiap hari mengudara.
 
Pada 1971, mereka kembali mendapat tawaran show di [[Jepang]]. Pada saat itu grup Spokies sudah berjaya di sana dengan personel anak-anak Indonesia yang bersekolah di [[Tokyo]], antara lain, [[Broery Pesolima]] dan [[Joko Susilo]]. Angin segar ini membuat mereka bersemangat kembali. Namun, karena sesuatu hal, rencana mereka untuk manggung di Jepang, kandas lagi. Group ini tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, pupuslah harapan ''go International'' dan memilih tetap di kota Medan. Mereka kembali beraktivitas di panggung dengan kesabaran. Namun popularitas mereka tidak bisa terangkat lebih tinggi lagi, karena nama mereka belum dikenal oleh publik nasional kala itu.
 
=== 1971–1973: Hijrah ke Jakarta, perubahan formasi, instrumen musik, masuk rekaman dan meraih kesuksesan ===
Pada tahun 1972, The Mercy’s memutuskan hijrah ke [[Jakarta]]. Bermula dari datangnya dewa penolong dari ''tulang'' Herman Tobing (adik Ibu dari Erwin & Rinto Harahap). Ia menyurati mereka dan mengajak pindah ke Jakarta, berjanji akan mencarikan tempat wadah bermusiknya. Charles, Rizal, Erwin, dan Rinto memanfaatkan kesempatan tersebut pertama kali. ErwinAdjie bersama Reynold pun bergabung dengan formasi yang telah lebih dulu merintis manggung di Jakarta, karena harus menyelesaikan masalah administrasi di Medan. Pada mulanya di ibukota mereka masih tampil di beberapa kelab malam, membawakan lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri. Kemudian mereka mengisi serangkaian show secara berkala di empat tempat, seperti Tropicana, LCC, Paprica, dan Mini Discotique. Kesempatan baik ini dimanfaatkan betul oleh The mercy’s dengan memperkenalkan lagu ciptaan mereka seperti ‘''Untukmu'', ''Hidupku sunyi'', ''Love'' dll. Di tempat terakhir inilah, The Mercy's mampu menembus dominasi band asal kota-kota besar, seperti Jakarta dan [[Bandung]]. Mereka yang datang dari sebuah band lokal asal Medan menjadi band nasional sejajar dengan [[The Rollies]], [[Gipsy (grup muaik)|Gipsy]], dan The Pros. Setelah di Jakarta, pasang surut yang melanda blantika musik Indonesia juga dirasakan oleh The Mercy's hingga periode kesempatan memasuki dunia rekaman. Rizal Arsyad kemudiandan memilihAdjie mengundurkanBandy dirimemutuskan untuk keluar dari The Mercy's, karena adanya ketidakcocokan dengan pihak management (bukan sesama personil). Keluarnya Rizal karena hendak meneruskan sekolahnya ke [[Jerman]] sedangkan Adjie juga ikut bergabung dengan Gipsy untuk menyimpan sebuah misteri. KepemimpinanTidak Thebanyak Mercy’sorang padatahu saatmengapa Rizal sekonyong-konyong menetapkan hati untuk dipecat dari band yang menikmati andilnya sejak pertama berdiri itu. punTernyata beralihterjadi kepadasebuah Erwinperselisihan Harahapinternal, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan musik, antara Rizal dan personel The Mercy's lainnya. Rizal marah besar karena menganggap kawan-kawannya di The Mercy's mencampuri urusan pribadinya. Suasana kalut, panas, jenuh, jemu. Meski sudah dibujuk, Rizal sudah tak dapat ditahan lagi untuk dipecat dari The Mercy's.
 
Erwin, Rinto, Charles dan Reynold sudah hampir patah arang dan lempar handuk ke arena tarung industri musik Indonesia. Keluarnya Rizal dan Adjie merupakan cobaan yang amat berat sehingga keduanya hampir saja memutuskan untuk membubarkan The Mercy's dan membentuk berempat. Tapi lewat nalar yang jernih, mereka nekat untuk lanjut. Kepemimpinan The Mercy’s pada saat itu pun beralih kepada Erwin Harahap.
Mereka lalu membuat sebuah keputusan untuk mengubah pola musiknya dengan menambah personil baru dan instrumen musik baru. <nowiki>'''Albert Sumlang'''</nowiki> (abang kandung dari penyanyi [[jazz]] wanita <nowiki>'''Vonny Sumlang'''</nowiki>), seorang peniup [[Saksofon]] (Saxophone) handal berdarah [[Minahasa]] kemudian diajak bergabung. Keputusan ini sangat tepat karena dengan tiupan saxophone mautnya di kemudian hari banyak memberi warna dalam musik The Mercy’s. Dengan formasi baru itulah kemudian The Mercy’s merekam album pertama mereka. Kolaborasi dua perusahaan rekaman Remaco dan Purnama sebagai produser, menghasilkan album pertama bagi The Mercy's. Dalam album tersebut terdapat lagu-lagu ''TIADA LAGI'' (Charles H), ''HIDUPKU SUNYI'' (Charles. H), ''BAJU BARU'' (Charles. H), ''UNTUKMU'' (Charles.H), ''LOVE'' (Rinto.H), ''DI PANTAI'' (Charles. H), ''BEBASKANLAH'' (Charles.H), ''UNTUKKU''(Charles.H), ''WOMEN'' (Rinto.H), ''KURELA DIKAU KASIH'' (Reynold. P), ''KISAH SEORANG PRAMURIA'' (Albert Sumlang). Album perdana ini di luar dugaan meledak dan langsung mengangkat nama The Mercy’s dengan andalannya lagu ''TIADA LAGI'' di blantika musik Indonesia. Lagu ''Tiada Lagi'' tersebut menjadi ''Hits'' dimana-mana. Band lokal ini mampu menggoyang rekor penjualan piringan hitam (PH) maupun kaset band seniornya Koes Plus dan [[Panbers]]. Bahkan menempatkan lima single dari debut album ini merajai tangga-tangga lagu di radio-radio swasta di Jakarta dan seluruh nusantara.
 
Mereka lalu membuat sebuah keputusan untuk mengubah pola musiknya dengan menambah personil baru dan instrumen musik baru. <nowiki>'''Albert Sumlang'''</nowiki> (abang kandung dari penyanyi [[jazz]] wanita <nowiki>'''Vonny Sumlang'''</nowiki>), seorang peniup [[Saksofon]] (Saxophone) handal berdarah [[Minahasa]] kemudian diajak bergabung. Keputusan ini sangat tepat karena dengan tiupan saxophone mautnya di kemudian hari banyak memberi warna dalam musik The Mercy’s. Dengan formasi baru itulah kemudian The Mercy’s merekam album pertama mereka. Kolaborasi dua perusahaan rekaman Remaco dan Purnama sebagai produser, menghasilkan album pertama bagi The Mercy's. Dalam album tersebut terdapat lagu-lagu ''TIADATiada LAGILagi'' (Charles H), ''HIDUPKUHidupku SUNYISunyi'' (Charles. H), ''BAJUBaju BARUBaru'' (Charles. H), ''UNTUKMUUntukmu'' (Charles.H), ''LOVELove'' (Rinto.H), ''DIDi PANTAIPantai'' (Charles. H), ''BEBASKANLAHBebaskanlah'' (Charles.H), ''UNTUKKUUntukku'' (Charles.H), ''WOMENWomen'' (Rinto.H), ''KURELAKurela DIKAUDikau KASIHKasih'' (Reynold. P), ''KISAHKisah SEORANGSeorang PRAMURIAPramuria'' (Albert Sumlang). Album perdana ini di luar dugaan meledak dan langsung mengangkat nama The Mercy’s dengan andalannya lagu ''TIADA"Tiada LAGI''Lagi" di blantika musik Indonesia. Lagu ''Tiada Lagi'' tersebut menjadi ''Hits'' dimana-mana. Band lokal ini mampu menggoyang rekor penjualan piringan hitam (PH) maupun kaset band seniornya Koes Plus dan [[Panbers]]. Bahkan menempatkan lima single dari debut album ini merajai tangga-tangga lagu di radio-radio swasta di Jakarta dan seluruh nusantara.
 
Sejak itu The Mercy’s menjadi sebuah group yang menjadi idola masyarakat. Untuk kedigdayaan luar biasa ini, Puspen [[ABRI]] dan perusahaan rekaman Remaco & Purnama mengganjarnya sebagai Band Kesayangan periode 1972-1973 dan meraih Golden Record dan Piringan Emas, atas penjualan lebih dari sejuta keping. Kenyataannya, mereka telah berhasil mewujudkan impiannya. Dalam waktu singkat, mereka menggelar show pertamanya sebagai senjata ampuh di Taman Ria Jakarta [[Monas]]. Pada 31 Desember 1972, empat band besar band nasional : Koes Plus, Panbers, Favorite's, dan The Mercy's, menggelar konser di gedung [[Istora Senayan]] Jakarta. Ribuan penonton memadati tempat pertunjukan, bahkan melebihi dari kapasitas tempat pertunjukan.
Baris 64 ⟶ 80:
 
=== 1973–1976: Albert mundur dan Charles hengkang ===
Pasang surut yang melanda blantika musik Indonesia juga dirasakan oleh The Mercy’s sejak beberapa kali memasuki dunia rekaman. Pada Desember 1974, Albert Sumlang sempat menyatakan mundur dari The Mercy's akibat permasalahan internal dalam kelompok ini. Setelah Albert mengundurkan diri, The Mercy's pun untuk pertama kalinya berjalan hanya dengan 4 orang saja semenjak itu.
 
Pada tahun 1975, The Mercy's kembalitelah menyelesaikan beberapa album yang telah menjadi kontrak mereka dengan produser rekaman. setelah The Mercy's menyelesaikan album ke-10 dan beberapa album Pop Melayu, Pop Mandarin, dan Pop Anak-anak yang di produksi Remaco, Charles Hutagalung hengkang pada tahun 1976. Kali ini ia mendirikan sebuah grup band sendiri bernama [[The GE & GE]]. Langkahnya mundurnya Charles setelah keluarnya Albert Sumlang yang memilih bersolo karier. Namun tinggal tiga orang dengan dua orang yang vocal tersebut Rinto kembali menjadi vocalist utama sedangkan Erwin dan Reynold menjadi backing vocal.
 
=== 1976–1977: The Mercy’s Tanpa Charles Hutagalung & Albert Sumlang dan usul menggaet Jocky Surjoprajogo sebagai additional musician ===
Saat itu sekitar tahun 1977 untuk kedua kalinya saat keyboardist dan vokalis utama The Mercy’s telah menyatakan mundur dari The Mercy's. Ketiga anggota The Mercy’s yang tersisa : Rinto Harahap (bass, vocal), Erwin Harahap (gitar, vocal), dan Reynold Panggabean (drums, vocal) masih tetap berusaha mempertahankan eksistensi kelompok ini. Musik The Mercy’s jelas pincang tanpa adanya elemen organ atau keyboards yang sudah menjadi ''trademark'' sejak awal. Ketiga sisa personil The Mercy’s kemudian kasak-kusuk mencari pengganti, karena dalam waktu relatif singkat The Mercy’s yang tinggal bertiga harus segera masuk studio untuk merampungkan album baru.
 
Untuk mengatasi masalah kekurangan personil, Reynold Panggabean mengajukan sosok [[Jockie Surjoprajogo]] seorang keyboardist personil [[God Bless]] untuk tampil sebagai ''additional musicianplayer'' dalam sejumlah album The Mercy’s di label Yukawi (yang sahamnya dimiliki [[Nomo Koeswoyo]]), setelah mereka hengkang dari label Remaco. Usul itu dterima oleh Rinto dan Erwin. Akhirnya Jockie Surjoprajogo secara profesional menyanggupi tawaran mendukung album The Mercy’s tersebut yang dimulai dengan album The Mercy’s Vol.XI, Vol XII, Vol XIII dan satu album [[Christmas]].
 
Ada sesuatu yang baru dari tata musik yang dihasilkan The Mercy’s saat Yockie tampil sebagai additional musician. Sound keyboards terasa lebih tebal. Mungkin ini perbedaan antara Charles Hutagalung yang sejak album The Mercy’s Vol.1 pada tahun 1972 selalu menggunakan organ bermerk '''Farfisa''', sedangkan Jockie Surjoprajogo yang berlatar musik [[Rock]] lebih cenderung menggunakan organ '''Hammond B 3'''.
 
=== 1977–1978: Kembalinya Charles Hutagalung & Albert Sumlang ke The Mercy’s dan pembubaran ===
Tahun 1978, Charles Hutagalung & Albert Sumlang kembali bergabung ke dalam The Mercy’s dan mereka melakukan dua rekamannya yang terakhir. AlbumDua albumnya yaitu Aku Tak Percaya Lagi dan Mimpi, tercatat sebagai dua album terakhir mereka dengan formasi lengkap setelah kembalinya Charles dan Albert yang dirilis pada tahun itu. Setelah The Mercy's menyelesaikan album tersebut, para anggota mengalami situasi kejenuhan. Anggota The Mercy’s memulai kegiatannya masing-masing di luar groupgrup. Charles Hutagalung sibuk bersolo karier, Erwin Harahap memilih berprofesi sebagai pengusaha jalur Produser Rekaman dengan mendirikan perusahaan sendiri dan bersolo karier. Albert Sumlang sibuk membantu album solo penyanyi lain. Rinto Harahap menjadi penyanyi solo, mendirikan band '''Lolypop''', dan perusahaan rekaman, mencipta lagu, dan mengorbitkan penyanyi-penyanyi. Reynold Panggabean pun memutuskan mendirikan groupgrup musik sendiri. Group musik ini beraliran dangdut yang ia berinamaberi nama <nowiki>'''</nowiki>Orkes Modern Tarantula<nowiki>'''</nowiki>.
 
=== 1997: The Mercy's reunion ===
Pada tahun 1997, The Mercy's bangkit kembali menggebrak dengan formasi awal yaitu Erwin Harahap, Rinto Harahap, Reynold Panggabean, Charles Hutagalung dan Albert Sumlang, The Mercy's dihidupkan kembali melakukan proses rekaman selama tanggal dan bulan tahun baru untuk album baru dan mengeluarkan ''dua album'' "Reunion Vol. 1" dan "Reunion Vol. 2".
 
Setelah rilisnya dua album tersebut, Charles dan Albert keluar lagi karena mengalami situasi kejenuhan dan bubar lagi hanya proyek reuni.
 
Setelah merilis album itu praktis The Mercy's vakum dari dunia rekaman dan pada akhirnya berujung selesainya riwayat band legendaris The Mercy’s. The Mercy’s tercatat telah merekam sebanyak 40 Album yang dihasilkannya mulai dari album [[Pop]], [[Keroncong]], Pop Anak-anak, dan [[Rohani]] yang rata-rata sukses serta digemari masyarakat luas. Rinto Harahap selalu mengungkapkan bahwa sebenarnya The Mercy's masih ada dan dari mereka pun belum ada pernyataan resmi bubar. Namun, tidak dapat dimungkiri The Mercy's dikenal karena keberadaan Charles Hutagalung dan mereka ini hanya sebagai pelengkap saja.
 
== Pasca Bubarnya dan sepeninggalSepeninggalannya ==
Meski sacara resmi The Mercy's tidak pernah disebutkan bubar, namun kini personel Band The Mercy's yang masih tersisa hanya Erwin Harahap dan Reynold Panggabean. Sepeninggal Charles yang wafat pada Senin tanggal 7 Mei 2001 pukul 07.53 WIB akibat penyakit stroke dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, [[Kebayoran Baru]], Jakarta. Disusul oleh dua orang Ucok Harahap tutup usia pada 05.30 di [[Rumah Sakit Darmo]], Surabaya, Jawa Timur, Kamis 3 Desember 2009 akibat menderita kanker paru-paru. Sedangkan Albert Sumlang tutup usia pada pukul 19.30 WIB di [[RSPAD Gatot Subroto]], Minggu 6 Desember 2009 pukul 20.13 WIB setelah mendapat perawatan intensif sejak tanggal 16 November.. Dan terakhir dengan wafatnya Rinto Harahap pada 9 Februari 2015.
 
== Anggota band ==
Baris 87 ⟶ 108:
=== Anggota terakhir ===
 
* [[Erwin Harahap]] - [[gitar]], [[vokal]] (1965–1978, 1997)
* [[Rinto Harahap]] - [[Gitar bas|bass]], vokal (1965–19781967–1978, 1997; meninggal dunia: 2015)
* [[Reynold Panggabean]] - [[drum]], vokal (1965–19781969–1978, 1997)
* [[Charles Hutagalung]] - [[kibor]], vokal (1970–19761969–1976, 1978, 1997; meninggal dunia: 2001)
* [[Albert Sumlang]] - [[saksofon]], vokal (1972–1974, 1978, 1997; meninggal dunia: 2009)
 
=== Mantan Anggota ===
* Iskandar - [[kiborRizal Arzad]] – gitar, vokal (1965–19701965–1972)
* [[RizalMeyer ArzadHutabarat]] - gitar[[drum]], vokal (1965–19721965–1968; meninggal tahun 1998)
* [[Ucok Harahap]] – [[kibor]], vokal (1965–1967; meninggal tahun 2009)
* [[Mawi Purba|Darmawi Purba]] – [[Gitar bas|bass]], vokal (1965–1967)
* Iskandar – [[kibor]], vokal (1967–1969)
* [[Sofyan Juned]] – [[drum]], vokal (1968–1969)
* [[Adjie Bandy]] – [[violin]], [[saksofon]], vokal (1969–1972; meninggal tahun 1992)
* [[Yockie Suryo Prayogo]] – kibor, vokal (1977; meninggal dunia: 2018)
 
== Diskografi ==
Baris 102 ⟶ 129:
* ''[[Volume 2 (album The Mercy's)|Volume 2]] '' (1973)
* ''[[Volume 3 (album The Mercy's)|Volume 3]] '' (1973)
* ''[[Volume 4 (album The Mercy's)|Volume 4]] '' (1973)
* ''[[Volume 5 (album The Mercy's)|Volume 5]] '' (1974)
* ''[[Volume 6 (album The Mercy's)|Volume 6]] '' (1974)
* ''[[Volume 7 (album The Mercy's)|Volume 7]] '' (1974)
* ''[[Volume 8 (album The Mercy's)|Volume 8]] '' (1974)
* Pop Keroncong Volume 1 (1974)
* ''[[Pop Melayu Volume 1 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 1]] '' (1974)
* ''[[Pop Melayu Volume 2 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 2]] '' (1974)
* Merry Christmas And Happy New Year (1974)
* ''[[Volume 9 (album The Mercy's)|Volume 9]] '' (1975)
* Pop Anak-Anak Volume 1 (1975)
* International Repertoire (1975)
* ''[[Volume 10 (album The Mercy's)|Volume 10]] '' (1975)
* ''[[Pop Mandarin (album The Mercy's)|Pop Mandarin]] (1975)
* ''[[Pop Melayu Volume 3 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 3]] '' (1975)
* Pop Keroncong Volume 2 (1975)
* The Best of The Mercy's (1975)
* The Best of The Mercy's Volume 2 (1975)
* Aneka Ria Pop Volume 1 (1976)
* ''[[Volume 11 (album The Mercy's)|Volume 11]] '' (1976)
* ''[[Pop Melayu Volume 4 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 4]] '' (1976)
* The Best of The Mercy's Instrumentalia (1976)
* The Best of The Mercy's Volume 2 Instrumentalia (1976)
* Pop Mandarin Instrumentalia (1976)
* ''[[Volume 12 (album The Mercy's)|Volume 12]] '' (1977)
* ''[[Pop Melayu Volume 5 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 5]]'' (1977)
* X'mas (1977)
* Lagu-Lagu Natal bersama The Mercy's (1977)
* ''[[Volume 13 (album The Mercy's)|Volume 13]] '' (1977)
* ''[[Mimpi (album The Mercy's)|Mimpi]] ''(1977)
* Lagu-Lagu Natal '78 (1978)
* ''[[Aku Tak Percaya Lagi (album The Mercy's)|Aku Tak Percaya Lagi]] ''(1978)
* Pahlawanku (1978)
* ''[[Pop Melayu Oh, Adinda Sayang '78 (album The Mercy's)|Pop Melayu Oh, Adinda Sayang '78]] (1978)
* Pop Melayu Volume 2 '79 (1979)
* ''[[The Mercy's '79 (album The Mercy's)|The Mercy's '79]]'' (1979)
* ''[[Nikmatilah (album The Mercy's)|Nikmatilah]] '' (1979)
* ''[[Pop Melayu Volume 3 '79 (album The Mercy's)|Pop Melayu Volume 3 '79 ]] ''(1979)
 
== Referensi ==