Pengelolaan sampah di Taiwan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k fix
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
 
'''Pengelolaan sampah di Taiwan''' terbagi menjadi dua kategori yaitu pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan sampah industri. Biro Perlindungan Lingkungan/''The Environmental Protection Bureaus'' (EPB) dari suatu kota dan pemerintah kota bertanggungjawab atas pengelolaan sampah. Sementara itu, sampah industri berasal dari limbah pertanian, limbah pabrik atau industri, limbah pertambangan, limbah perusahaan konstruksi, limbah medis. Pengelolaan sampah industri ada di bawah pengawasan Administrasi Perlindungan Lingkungan Taiwan/''Taiwan Environmental Protection Administration'' (TEPA).<ref>{{Cite book|last=Lee|first=Shou-Chien|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Economics_of_Waste_Management_in_Eas/25P7CwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=waste+management+in+taiwan&pg=PA111&printsec=frontcover|title=An introduction to Taiwan's waste management and recycling policy, dalam Masashi Yamamoto (ed) The Economics of Waste Management in East Asia|location=London and New York|publisher=Routledge Taylor and Francis Group|isbn=978-1-315-75191-7|pages=111|url-status=live}}</ref>
 
Baris 5 ⟶ 7:
 
== Pengelolaan sampah plastik ==
[[Taiwan]] adalah salah satu negara yang dilingkupi oleh perairan, dengan demikian masalah sampah plastik menjadi perhatian serius. Pada tanggal 26 September 2019 di Jakarta dalam suatu seminar, Peter Lan sebagai Wakil Kepala ''Taiwan Economic and Trade Office'' (TETO) menyatakan bahwa sampah plastik  harus diatasi dengan proses daur ulang. Selain itu, Taiwan memiliki sistem yang dapat memantau polusi yang terdapat di laut dan di udara. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu kebijakan ''New Southbound'' yang berlaku di Taiwan yang sangat fokus kepada masalah lingkungan. Sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi sampah plastik, di Taiwan sendiri diberlakukan peraturan bahwa semua peralatan makan dan minum yang disediakan oleh para pengusaha makanan dan minuman harus berbahan dasar kertas.<ref>{{Cite news|last=MIchaella|first=Sonya|date=26 September 2019|title=Taiwan Kembangkan Teknologi Atasi Sampah Plastik di Laut|url=https://www.medcom.id/internasional/asia/8N0ZdZwk-taiwan-kembangkan-teknologi-atasi-sampah-plastik-di-laut|access-date=9 April 2022}}</ref> Pemerintah Taiwan pun menawarkan kerjasama dengan Indonesia dalam upaya mengurangi sampah plastik di laut serta untuk mengembangkan potensi ekonomi dari proses daur ulang sampah.<ref>{{Cite web|last=Zuraya|first=Nidia|date=26 September 2019|title=Taiwan Ajak Indonesia Kerja Sama Kelola Limbah Plastik|url=https://www.republika.co.id/berita/pyfdrc383/taiwan-ajak-indonesia-kerja-sama-kelola-limbah-plastik|access-date=9 April 2022}}</ref>
 
Pada acara konferensi tahunan ''Global Sustainable Tourism Council'' (GSTC) yang diselenggarakan pada tanggal 4-7 Desember 2019 di kota Azores, Portugal, delegasi Taiwan memaparkan keberhasilannya dalam mengurangi limbah plastik di Pulau Xiao Liuqiu. Delegasi Taiwan tersebut berasal dari anggota Haiyong Studio, Taiwan Loo Koo Yu Association, Organisasi Chingpiao, serta Sustainable Travel Taiwan. Adapun usaha yang telah dilakukan oleh organisasi pelestari lingkungan di Pulau Xiao Liuqiu adalah dengan menerapkan sistem peminjaman gelas dalam rangka mengurangi sampah plastik yang berasal dari peralatan makan dan minum yang dipakai dalam sekali pemakaian, melakukan proses daur ulang sampah, mencuci peralatan makan dan minum.<ref name=":1">{{Cite news|last=Indonesia|first=Taiwan Today|date=9 Desember 2019|title=Delegasi Taiwan Paparkan Keberhasilan Kurangi Limbah Plastik dalam Konferensi GSTC|url=https://id.taiwantoday.tw/news.php?unit=465&post=167438|access-date=9 April 2022}}</ref>
 
Selain itu, ada satu cara unik dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan membersihkan sampah yaitu dengan menerapkan sistem mata uang pantai yang berupa koin. Koin itu sendiri terbuat dari pecahan kaca dan gelas yang aman, lalu dihiasi dengan warna dan  gambar penyu hijau ataupun hewan khas lain dari Pulau Xiao Liuqiu. Koin yang sudah rampung dibuat lalu diresmikan oleh Kantor Administrasi Kawasan Wisata Teluk Dapeng. Sementara itu, masyarakat atau wisatawan di Pulau Xiao Liuqiu yang ingin mendapat koin tersebut dapat membentuk tim yang terdiri atas 3-5 orang yang nantinya akan ditugaskan untuk mengambil sampah yang ada di pantai. Beberapa tim yang berhasil mengumpulkan koin terbanyak akan diberi diskon sebesar NT $500 untuk menginap atau makan di restoran.<ref name=":1" />
 
=== Ekonomi sirkular ===
Baris 18 ⟶ 20:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pengelolaan sampah]]
[[Kategori:Formosa-Nusantara]]