Machmud Singgirei Rumagesan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adi.M.W.A.W (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(35 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{Infobox monarch
|name = Machmud Singgirei Rumagesan
|title = Raja Al al-Alam [[Pulau Ugar|Ugar]] [[Pikpik, Kramongmongga, Fakfak|Pik-Pik]] [[Sekar, Kokas, Fakfak|Sekar]]
|image = Machmud Singgirei Rumagesan.jpg
|caption = Lukisan Machmud Singgirei Rumagesan
Baris 8 ⟶ 7:
|more text =
|reign = 1915
|predecessor = Raja Kabituwar: Pandai/Congan <br> Raja Sekar: Saban Pipi Rumagesan
|successor = Amir Syahdan Rumagesan <ref name="Sukamto 2004 p. 73">{{cite book | last=Sukamto | first=A.E. | title=Pemetaan peran & kepentingan para aktor dalam konflik di Papua | publisher=Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Riset Kompetitif Pengembangan Iptek, Sub Program Otonomi Daerah, Konflik, dan Daya Saing | year=2004 | isbn=978-979-3584-34-8 | url=https://books.google.com/books?id=wIR0AAAAMAAJ | language=id | access-date=2022-04-17 | page=73}}</ref>
|reg-type =
|regent =
Baris 16 ⟶ 15:
|mother =
|birth_date = {{Birth date|df=yes|1885|12|27}}
|birth_place = Kokas, [[Kabupaten Fakfak|Afdeling Fakfak]]
|death_date = {{Death date and age|df=yes|1964|07|05|1885|12|27}}
|death_place = [[Jakarta]], Indonesia
|burial_place = Taman Makam Pahlawan Kokas, [[Kabupaten Fakfak]]
|religion = [[Sunni Islam Sunni]]
|spouse = Noen, Princess of''Putri Laha'' <br> Janiba, Princess of''Putri [[Kesultanan Gowa Sultanate]]''<ref name="batampos 2018">{{cite web | title=Mengenal Rustuty Rumagesan, Satu-satunya Perempuan yang Bertakhta di Papua | website=batampos.co.id | date=2018-01-14 | url=https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref>
|issue = Amir Syahdan <ref name="Sukamto 2004 p. 73"/><ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref><br> Amina <br> Hadidja <br> Regaija <br> Boke Salha <br> Masdjab <br> Rustuty, ''Ratu Petuanan Tanah Rata Kokoda, Rustuty ''
}}
 
'''Machmud Singgirei Rumagesan''' ({{lahirmati|[[Kokas, Fakfak]], [[Papua Barat]]|27|12|1885|[[Jakarta]]|5|7|1964}}) adalah seorang pejuang asal [[Papua]], dan merupakan seorang Raja di [[Kerajaan Sekar]], salah satu petuanan di [[Semenanjung Onin]] yang bergelar ''Raja al-Alam Ugar Pik-Pik Sekar''.<ref>{{cite web|url=https://merahputih.com/post/read/raja-machmud-singgirei-rumagesan-pahlawan-papua-melawan-pemerintahan-kolonial-belanda|website=Merahputih.com|title=Raja Machmud Singgirei Rumagesan, Pahlawan Papua Melawan Pemerintahan Kolonial Belanda|last=Digdo|first= Ikhsan Aryo}}</ref> Ia juga dikenal dengan julukan "Jago Tua dari Irian Barat".<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
'''Machmud Singgirei Rumagesan''' ({{lahirmati|[[Kokas, Fakfak]], [[Papua Barat]]|27|12|1885|[[Jakarta]]|5|7|1964}}) adalah seorang pejuang asal [[Papua]]. Anak dari rajamuda bernama Pipi, sebetulnya secara keturunan Pipi bukan seorang berdarah biru. Namun hanya seorang anak angkat dari raja sebelumnya yang bernama Pandai. Karena saat itu kekosongan kekuasaan maka Pipi sementara menjadi raja muda. Lantas digantikan oleh Machmud Singgirai Rumagesan karena adanya campur tangan kolonial Belanda.<ref>{{Cite book|last=Usmany|first=Dessy Polla|date=2014|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1001584|title=Kerajaan Fatagar dalam Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Fakfak Papua Barat|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-79-1|pages=83-85|url-status=live}}</ref> Tapi meskipun ia diangkat oleh pemerintah kolonial pada waktu itu, ia masih berani menentang ketidak adilan demi rakyatnya. Machmud Singgirei Rumagesan merupakan seorang Raja di [[Semenanjung Onin|wilayah Sekar]] yang bergelar Raja Al-Alam Ugar Sekar. Sekar kini dikenal dengan nama [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]].<ref>https://merahputih.com/post/read/raja-machmud-singgirei-rumagesan-pahlawan-papua-melawan-pemerintahan-kolonial-belanda</ref>
 
Dalam rangka melawan Belanda, ia mendirikan Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB).<ref>{{cite web|url=https://papuakini.co/2020/11/07/putra-papua-barat-machmud-singgirei-rumagesan-jadi-pahlawan-nasional/|website=Papuakini.co|title=Putra Papua Barat Machmud Singgirei Rumagesan Jadi Pahlawan Nasional}}</ref> Pada tanggal 10 November 2020, ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Indonesia [[Joko Widodo]].<ref>{{cite news|last=Nainggolan|first=Sri Yanti|url=https://www.medcom.id/nasional/politik/0k8R7Q9N-6-tokoh-bakal-menerima-gelar-pahlawan-nasional|title=6 Tokoh Bakal Menerima Gelar Pahlawan Nasional|website=Medcom|date=6 November 2020|accessdate=6 November 2020|ref=harv}}</ref>
 
==Kehidupan awal==
Machmud Singgirei Rumagesan lahir pada tanggal 28 Desember 1885 di Kokas, Fakfak, adalah anak dari rajamuda bernama Saban Pipi Rumagesan, sebetulnya secara keturunan Pipi bukan seorang berdarah biru. Namun hanya seorang anak dari Dimin, anak angkat dari Raja Komisi [[Kerajaan Sekar|Kabituwar]] pertama yang bernama Paduri, ayah dari Pandai yang disebut juga Congan, Raja Kabituwar berikutnya. Saat Pandai meninggal, ia tidak memiliki saudara atau keturunan yang cocok untuk memimpin karena anaknya, Abdulrachim masih kecil. Karena saat itu kekosongan kekuasaan maka Pipi sementara diangkat menjadi raja muda walaupun secara hukum adat seharusnya tidak diperbolehkan. Lalu akibat intervensi Belanda, Pipi diangkat menjadi Raja Sekar tahun 1911, sedangkan Singgirei diangkat menjadi raja muda untuk membantu ayahnya. Saat Pipi meninggal tahun 1915, Singgirei diangkat menjadi raja penerusnya.<ref>{{Cite book|last=Usmany|first=Dessy Polla|date=2014|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1001584|title=Kerajaan Fatagar dalam Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Fakfak Papua Barat|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-79-1|pages=83-85|url-status=live}}</ref>
 
==Awal konflik dengan Belanda==
[[Berkas:KITLV A497 - Gezicht op Kokas met de Radja Singgaray van Sekar te Nieuw-Guinea, KITLV 377510.tiff|ka|jmpl|300px|Raja Singgirei di Kokas, 1933-1936]]
 
Raja Singgirei Rumagesan terlibat konflik dengan sebuah perusahaan maskapai perminyakan asal Belanda, Maatschappij Colijn. Pada mulanya tahun 1934 saat perusahaan itu datang mereka difasilitasi oleh Raja Rumagesan dengan bantuan rakyatnya. Sehingga perusahaan tersebut menyetujui ketika pembayaran diberikan kepada Raja Rumagesan untuk didistribusikan, hal ini berlaku 2-3 bulan. Akan tetapi bestuur assistent hukum meminta agar uang pembayaran diberikan kepadanya ketika ditolak, ia mengadu ke Kontrolir G. van den Terwijk. Kemudian kontrolir tersebut marah kepada Raja Rumagesan, ia lalu terlibat adu mulut yang berlanjut menjadi pertengkaran. Mendengar peristiwa ini rakyatnya turut marah dan mencoba membunuh van den Terwijk dan bestuur hukum. Keadaan ini dilaporkan bestuur hukum dan Raja Rumbati, Abu Bakar ke pemerintah di [[Fakfak]]. Pada malam itu juga jam 8, sebuh kapal yang memuat pasukan mendarat di Kokas dan mengepung rumah Rumagesan. Raja Rumagesan lalu ditangkap dan dijebloskan ke penjara di Fakfak. Selang tiga hari kemudian rakyat yang berencana membunuh kontrolir dikumpulkan berjumlah 73 orang, diantaranya ada 5 kepala kampung. Dengan mendapatkan siksaan, mereka juga dipenjarakan dengan hukuman yang berbeda-beda dari dua sampai sepuluh tahun. Sedangkan Raja Rumagesan mendapat hukuman limabelas tahun. Dia dikirim ke [[Pulau Saparua]] atas perintah Landschap Rabahan di Fakfak. Disana ia dapat mengirim surat meminta bantuan kepada [[Mohammad Husni Thamrin]] yang merupakan anggota [[Volksraad]], untuk menuliskan rekes kepada Hoofd-Djaksa Tantua. Rumagesan menang di pengadilan karena diluar suratnya tertulis nama Abu Bakar Tan, jadi bukan namanya. Terpaksa A.R. Jansen mengirim jaksa untuk ke [[Pulau Ambon|Ambon]] untuk menghitung ongkos dan gaji Raja Rumagesan selama di penjara, yang kurang lebih berjumlah 17.000 Rupiah (tahun 1957). Sebelum Jepang datang, ia sudah dibebaskan pada tahun 1941.<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref><ref name="Kemdikbud 1983 p.42">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|page=42| access-date=2021-11-03}}</ref><ref name="Damarjati 2020">{{cite web | last=Damarjati | first=Danu | title=Mengenal Machmud Rumagesan, Pahlawan Berjuluk 'Jago Tua dari Irian Barat' | website=detiknews | date=2020-11-14 | url=https://news.detik.com/berita/d-5254543/mengenal-machmud-rumagesan-pahlawan-berjuluk-jago-tua-dari-irian-barat | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref>
 
==Setelah [[Perang Dunia II]]==
 
Pada masa transisi Jepang, Raja Rumagesan dicari dan diberikan sebuah gelar "Minanu Tokyo", yang berarti "Tokyo Selatan" dan mendapatkan surat kuasa. Gelar ini kemungkinan merupakan hinaan terhadap Raja Rumagesan dikarenakan ia dianggap tidak bisa membaca. Ia kemudian menumpang kapal yang dibeli dari Raja Asilolo Illi untuk pulang ke Kokas. Akan tetapi kemudian Jepang datang lagi dan memintanya untuk tunduk kepada pemerintah Jepang. Saat Jepang kalah pada tahun 1945, pasukan sekutu mulai mendarat san meminta Raja-raja Papua untuk mengibarkan bendera Belanda. Pada tanggal 1 Maret 1946, Raja Rumagesan meminta rakyatnya untuk menurunkan bendera Belanda. Beberapa usaha menentang Belanda ini juga dilakukan oleh Raja-raja Papua lainnya seperti di Kaimana oleh Raja Aituarauw dengan MBKIB. Atas tindakan ini terjadi pertempuran besar dimana pemerintah Belanda membawa pasukan bantuan dari [[Sorong]]. Raja Rumagesan sendiri ditangkap dan dibawa ke [[Pulau Doom]], Sorong.<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
 
Disanapun Raja Rumagesan tetap memiliki pengaruh yang besar sehingga ia berhasil melakukan pemberontakan lagi dengan dibantu Tipan dan Sangaji lokal, seperti Sangaji Malan. Mereka berhasil mengumpulkan pasukan dari mantan anggota [[Kempeitai|Hei-Ho]], anggota dari organisasi Perintis Kemerdekaan bentukan Sangaji Malan,<ref name="Lumintang 2018 pp. 47–60">{{cite journal | last=Lumintang | first=Onie M. | title=THE RESISTANCE OF PEOPLE IN PAPUA (1945-1962) | journal=Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah | volume=10 | issue=2 | date=2018-07-27 | issn=2615-7993 | doi=10.17509/historia.v10i2.12221 | pages=47–60 | doi-broken-date=31 July 2022 | url=https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/view/12221 | access-date=2021-11-01}}</ref> dan berhasil mengumpulkan hingga 40 pucuk senjata. Rencananya penyerangan akan dilakukan jam 5 pagi, dan pada saat itu Raja Rumagesan sedang sembahyang di mesjid, ia ditangkap otoritas belanda disana. Raja Rumagesan lalu dipenjara di tangsi komandan irian di [[Manokwari]].<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
 
==Setelah [[Republik Indonesia Serikat|Indonesia]] merdeka==
 
Diperjalanan menuju Manokwari, Raja Rumagesan berhasil lagi melakukan pemberontakan kali ini dibantu pemuda-pemuda Papua seperti Hawai, [[Semuel Damianus Kawab|S.D. Kawab]], dan Nihkawi. Direncanakan mereka akan membakar tangsi Manokwari. Akan tetapi kali ini upaya itu gagal dan Rumagesan kemudian dipenjara di [[Jayapura|Hollandia]]. Pemuda-pemuda tersebut juga dimasukkan kedalam penjara. Disana ia sering berpidato di Kampung Baru. Dengan surat tgl 2 Mei 1949, No 125/49 oleh hakim pemerintah Hindia Belanda, beliau dijatuhi hukuman mati. Keputusan tersebut ditentang keras oleh sesama tahanan sehingga diganti menjadi hukuman seumur hidup atas pembelaan Advokat Laparan yang datang dari [[Surabaya]], pada tanggal 5 Desember 1949. Raja Rumagesan lalu dipindahkan ke penjara di [[Makassar]] lalu penjara [[Nusakambangan]].<ref name="Damarjati 2020"/> Atas surat keputusan Pemerintah Agung [[Republik Indonesia Serikat|Republik Indonesia]] tanggal 2 Mei 1950, No 44/A, ia akhirnya dibebaskan.<ref name="Kemdikbud 1983 pp.63-64">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|pages=63–64| access-date=2021-11-03}}</ref>
 
==Upaya pembebasan [[Papua|Irian Barat]]==
[[Berkas:MS Rumagesan, Silas Papare, NL Suwages, Sugoro, dan AH Nasution berbincang-bincang, Konferensi Cibogo.jpg|jmpl|350px|M.S. Rumagesan, [[Silas Papare]], N.L.Suwages, [[Soegoro Atmoprasodjo]], dan [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]] berbincang-bincang selama Konferensi Putra-putra Irian Barat di Cibogo Bogor, 14-15 April 1961]]
 
Pada tanggal 24 Juni 1950, ia diantar oleh [[Albert Karubuy]] untuk bertemu dengan Presiden [[Sukarno]], berdasarkan pengakuan sekretarisnya bernama A. W. Rambitan, Raja Rumagesan berkenalan dengan Sukarno sebagai Raja asli Irian; ia mengucapkan terima kasih karena rakyat Indonesia bisa merdeka; tapi kecewa karena awalnya pidato Sukarno terdengar dari "Sabang sampai Merauke", tetapi sejak 1950 hanya menjadi "Sabang sampai Dobo" saja; Ia menyatakan setia dibelakang pemerintah RI, tetapi tunduk pada [[Konferensi Meja Bundar|perjanjian Den Haag]] yang akan membahas masalah Irian satu tahun kemudian, akan tetapi sudah dua setengah tahun masih saja dijajah Belanda.<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
 
Pada tanggal 26 Januari 1951, anak perempuan ke-limanya bernama Boke Salha ikut berpidato mendukung upaya pembebasan Irian di [[Balikpapan]] dengan menceritakan usaha ayahnya melawan Belanda tahun 1936.<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
 
Pada tahun 1953, Raja Rumagesan membentuk Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB) dan bersama Abbas Iha, Gerakan Organisasi Pemuda Cendrawasih Muda. Dia bersama Raja Rumbati, Ibrahim Bauw, yang mendirikan organisasi Kesatuan Islam New Guinea (KING) memproklamirkan Jihad Fisabililah di masjid-masjid Papua.<ref name="CNN Indonesia 2020">{{cite web | last=Indonesia | first=CNN | title=Machmud Singgirei, Pahlawan Nasional Pertama dari Papua Barat | website=nasional | date=2020-11-10 | url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201110115731-20-568002/machmud-singgirei-pahlawan-nasional-pertama-dari-papua-barat | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref><ref name="Paisal 2018 pp. 93–104">{{cite journal | last=Paisal | first=Paisal | title=Noerhasjim Gandhi dan Peran Tokoh Agama dalam Perjuangan Integrasi Papua | journal=PUSAKA | volume=6 | issue=1 | date=2018-05-01 | issn=2655-2833 | doi=10.31969/pusaka.v6i1.41 | pages=93–104 | url=https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/41 | language=id | access-date=2021-11-01}}</ref> Pada tahun yang sama, terjadi pemberontakan melawan Belanda di Fakfak yang dipimpin oleh Abutalib bin Paris dari Kokas.<ref name="25 Tahun Trikora">{{cite book | title=25 tahun Trikora | website=Google Play Books | year=1988 | publisher=Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat | url=https://play.google.com/books/reader?id=650vAAAAMAAJ&pg=GBS.PR2&hl=en | language=id | access-date=2021-11-01}}</ref>
 
Sejak tahun 1950, Raja Rumagesan bersama N.L. Suwages merupakan perwakilan Irian Barat di [[Dewan Pertimbangan Agung]].<ref name="Mimbar Penerangan 1957">{{cite book | title=Mimbar Penerangan | website=Google Play Books | publisher=Kementrian Penerangan RI Djakarta | year=1957 | page=420 | url=https://play.google.com/books/reader?id=3FcdAQAAIAAJ&pg=GBS.PA90&hl=en | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref> Pada saat inilah rumah dinasnya juga ditinggali oleh pejuang asal Papua, [[Johannes Abraham Dimara|J.A. Dimara]], ketika ia sedang pemulihan akibat tertembak saar [[Invasi Ambon|Invasi Pulau Buru]] terhadap RMS.<ref name="IKPNI">{{cite web | title=Johannes Abraham Dimara | website=IKPNI | url=http://ikpni.or.id/pahlawan/johannes-abraham-dimara/ | language=id | access-date=2022-01-16}}</ref>
 
Raja Rumagesan berkolaborasi langsung dengan Pemerintah seperti Kabinet Presiden dalam usaha pembebasan Irian seperti tahun 1954, permintaannya dikabulkan mendirikan pasukan batalyon untuk Irian yang bernama [[Batalyon Rumagessan]] dibawah [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|T&T VII/Wirabuana]] untuk keperluan infiltrasi ke [[Nugini Belanda]], pembentukan Biro Irian cikal bakal [[Papua|Provinsi Papua]] dan anggota pimpinannya, walaupun usulannya ada yang ditolak.<ref name="Kembalinya Irian Barat pp. 45-52 ">{{cite book | author=Arsip Nasional Republik Indonesia | title=Kembalinya Irian Barat | publisher=Arsip Nasional Republik Indonesia | year=2002 | isbn=978-979-8101-67-0 | url=https://books.google.com/books?id=eORRAQAAMAAJ | language=id | access-date=2022-04-17 | pages=45–52}}</ref>
 
Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) dibentuk tanggal 31 December 1959 untuk menyatukan seluruh usaha nasional untuk pembebasan Irian Barat. Operasi A dipimpin oleh Kol. Magenda bertujuan untuk melatih pasukan asal Papua untuk menginfiltrasi [[Nugini Belanda]] dari [[Maluku Utara]], Operasi B akan fokus akan edukasi untuk Orang Papua, dan Operasi C dipimpin oleh Uyeng Suwargana bertujuan untuk mendekati kelompok di Belanda untuk ikut mendukung. Pada tanggal 13-15 April 1961, pada pemuda Papua yang berhasil kabur Nugini Belanda ke Indonesia<ref name="Google Play Books">{{cite book | title=25 tahun Trikora | website=Google Play Books | year=1988 | publisher=Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat | url=https://play.google.com/books/reader?id=650vAAAAMAAJ&pg=GBS.PR2&hl=en | language=rw | access-date=2021-11-01}}</ref> melaksanakan Konferensi Cibogo, [[Bogor]], dengan tujuan menggabungkan usaha sipil dan militer pembebasan Irian Barat dan untuk menyaingi Dewan Nugini. Beberapa partisipan terkenal termasuk Rumagesan, N.L. Suwages, [[Silas Papare]], [[Soegoro Atmoprasojo]], [[Abdul Haris Nasution]], dan [[Adrianus Leonard Marani]]. Pada Desember 1961, puncak berbagai usaha ini dengan deklarasi [[Operasi Trikora|Tri Komando Rakyat]] oleh Presiden [[Sukarno]] pada tanggal 19 Desember 1961.<ref name="25 Tahun Trikora"/>
 
Sebagai pemimpin GTRIB, Rumagesan diberikan penghargaan oleh [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|Kodam VII/Wirabuana]] [[Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Resimen Infanteri-25]] dan dari kepala staff TNI AD.<ref name="indikatorpapua.com 2020">{{cite web | title=Presiden Akan Tetapkan Raja Sekar Fakfak Sebagai Pahlawan Nasional, Siapa Machmud Singgirai Rumagesan | website=indikatorpapua.com | date=2020-11-09 | url=https://indikatorpapua.com/preisden-akan-tetapkan-raja-sekar-fakfak-sebagai-pahlawan-nasional-siapa-machmud-singgirai-rumagesan/ | access-date=2022-04-15}}</ref>
 
==Kehidupan pribadi==
Ketika Raja Rumagesan sedang mengunjungi [[Sulawesi]] bersama Presiden Sukarno, ia disambut oleh tarian tradisional lokal. Salah satu penari tersebut adalah Janiba, Putri 17 tahun [[Kerajaan Gowa]],<ref name="batampos 2018">{{cite web | title=Mengenal Rustuty Rumagesan, Satu-satunya Perempuan yang Bertakhta di Papua | website=batampos.co.id | date=2018-01-14 | url=https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref><ref name="Siwi 2010">{{cite web | last=B | first=Siwi Tri Puji | title=Kerajaan Sekar salah satu perintis penyebaran islam di Papua | website=Republika Online | date=2010-11-27 | url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/10/11/27/149245-kerajaan-sekar-salah-satu-perintis-penyebaran-islam-di-papua | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> yang kemudian menikah dengan Raja Rumagesan dan memiliki anak ke-enam Raja Rumagesan bernama Rustuty Rumagesan.<ref name="batampos 2018">{{cite web | title=Mengenal Rustuty Rumagesan, Satu-satunya Perempuan yang Bertakhta di Papua | website=batampos.co.id | date=2018-01-14 | url=https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref>
 
Raja Rumagesan dilanjutkan oleh putranya, tetapi setelah meninggal ada konflik suksesi dimana Rustuty akhirnya disetujui menjadi raja akan tetapi ia menolak menggunakan gelar Raja dan menggunakan gelar "Ratu Petuanan Tanah Rata Kokoda".<ref name="batampos 2018">{{cite web | title=Mengenal Rustuty Rumagesan, Satu-satunya Perempuan yang Bertakhta di Papua | website=batampos.co.id | date=2018-01-14 | url=https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> Rustuty menikah dengan Tjitro Soeksoro, bangsawan keturunan [[Mangkunegara III]]. Ketika Rustuty meninggal raja [[Kerajaan Sekar|Sekar]] selanjutnya adalah PYM. Arief Rumagesan, cucu kelima Raja Machmud Singgirei Rumagesan bergelar "Raja Petuanan Pikpik Sekar".<ref name="Janur 2020">{{cite web | last=Janur | first=Katharina | title=Keberanian Machmud Singgirei Rumagesan, Kobarkan Semangat Persatuan Bangsa | website=liputan6.com | date=2020-11-10 | url=https://www.liputan6.com/regional/read/4404859/keberanian-machmud-singgirei-rumagesan-kobarkan-semangat-persatuan-bangsa | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
Dalam rangka melawan Belanda, ia mendirikan Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB).<ref>https://papuakini.co/2020/11/07/putra-papua-barat-machmud-singgirei-rumagesan-jadi-pahlawan-nasional/</ref> Pada tanggal 10 November 2020, ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Indonesia [[Joko Widodo]].<ref>{{cite news|last=Nainggolan|first=Sri Yanti|url=https://www.medcom.id/nasional/politik/0k8R7Q9N-6-tokoh-bakal-menerima-gelar-pahlawan-nasional|title=6 Tokoh Bakal Menerima Gelar Pahlawan Nasional|website=Medcom|date=6 November 2020|accessdate=6 November 2020|ref=harv}}</ref>
 
==Referensi==