Kabupaten Kulon Progo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Melindungi "Kabupaten Kulon Progo": lalu lintas tinggi ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 10 Mei 2022 00.35 (UTC))) |
k Mengembalikan suntingan oleh 114.79.32.121 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazoffic Tag: Pengembalian |
||
(60 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=lalu lintas tinggi|small=no}}{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kulon Progo
|nama_lain = Kulonprogo
|
|
|
|
|
|image1=Kalibiru, Bluriver.jpg
|caption1=<center>[[Waduk Sermo]]
|image2=Monumen Nyi Agen Serang - panoramio.jpg
|caption2=<center>Puncak Moyeng Girimulyo
|image3=Ngelarak Blarak.jpg
|caption3=<center>Tradisi [[Nglarak blarak]]
}}
|koordinat = {{Coord|-7.858044|110.159127|display=inline, title}}
|motto = {{jav|ꦲꦩꦩꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ}}<br/>{{small|[[Memayu hayuning bawana|Hamemayu hayuning bawana]]<br/>{{jv}} Memperindah keindahan dunia}}
|semboyan = Kulon Progo BINANGUN<br/>(Beriman, Indah, Nuhoni, Aman, Nalar, Guyub, Ulet, dan Nyaman)
|julukan = {{hlist|''West'' Prog|Bumi Menoreh}}
|propinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta|DI Yogyakarta]]
|ibukota = [[Wates, Kulon Progo|Wates]]
|peta = Lokasi DIY Kabupaten Kulonprogo.svg
|kapanewon = 12
|kelurahan = 1
|kalurahan = 87
|dasar hukum = UU No. 18 tahun 1951
|tanggal = 15 Oktober 1951
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1951|10|15}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Srie Nurkyatsiwi]] (Pj.)
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|sekretaris daerah = Triyono
|luas = 586,27
|luasref =
|penduduk = 444516
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|94,85% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 5,01% [[Kekristenan]]
** 3,76% [[Katolik]]
** 1,25% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|0,13% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref name=Agama>{{cite web|url=https://kependudukan.jogjaprov.go.id/statistik/penduduk/agama/1/0/00/01/34.ez|title=Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kabupaten Kulon Progo|publisher=Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta|location=Yogyakarta|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2021-01-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210129140331/https://kependudukan.jogjaprov.go.id/statistik/penduduk/agama/1/0/00/01/34.ez|dead-url=yes}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 74,71 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=4 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 274
|kodepos =
|nomor_polisi = AB ''xxxx'' C*/L*/O*/P*/V*
|apbd =
|pad =
|dau = Rp 727.019.746.000,00- ([[2019]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
|slogan = ''The jewel of the area in Java''
|flora = [[Manggis|Manggis kaligesing]]<ref name="florafauna">SK Bupati Kulon Progo No. 599 Tahun 1998</ref>
|fauna = [[Kucica kampung|Burung kacer]]<ref name="florafauna"/>
|zona waktu = +7 Waktu Indonesia Barat
|web = {{url|kulonprogokab.go.id}}
}}
'''Kulonprogo'''{{Efn|Aturan penulisan toponimi Indonesia berdasarkan Perpres No. 112 Tahun 2006: nama kabupaten ini harus '''sambung.'''}} ({{lang-jv|ꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ꦥꦿꦒ|Kulonpraga}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Wates, Kulon Progo|Kapanewon Wates]].<ref name=KP/> Kabupaten ini berbatasan langsung dengan [[Kabupaten Sleman]] dan [[Kabupaten Bantul]] di timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, [[Kabupaten Purworejo]] di barat, serta [[Kabupaten Magelang]] di utara. Nama ''Kulon Progo'' diambil dari kalimat ''Kulone Kali Progo'' yang berarti sebelah barat Sungai Progo (kata ''kulon'' dalam [[Bahasa Jawa]] artinya ''barat''). [[Kali Progo]] membatasi kabupaten ini di sebelah Timur.<ref name=KP>{{cite report|url=https://kulonprogokab.bps.go.id/publication/2019/08/16/94767e3c2489a016ad849416/kabupaten-kulon-progo-dalam-angka-2019.html|title=Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka 2019|location=Wates|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo|accessdate=25 Februari 2020|archive-date=2020-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20200225161313/https://kulonprogokab.bps.go.id/publication/2019/08/16/94767e3c2489a016ad849416/kabupaten-kulon-progo-dalam-angka-2019.html|dead-url=no}}</ref> Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Kulon Progo sebanyak 444.516 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=24 Agustus 2024|format=visual}}</ref>
Kulon Progo terdiri atas 12 [[kapanewon]], yang dibagi lagi atas 87 [[kelurahan|kalurahan]] dan satu [[kelurahan]], serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah dinamakan Dusun). Ibu kota di [[Kapanewon Wates]], yang berada sekitar 25 km sebelah barat daya dari Kota Yogyakarta, di jalur utama lintas selatan ([[Kota Surabaya|Surabaya]]–[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Kota Bandung|Bandung]]) serta lintas tengah [[Pulau Jawa]] ([[Jakarta]]–[[Purwokerto]]–Surabaya). Kapanewon Wates juga dilintasi jalur [[kereta api]] lintas selatan dan tengah Jawa. Kulon Progo menggunakan kodepos 55611 (lama) dan 55600/55651 (baru).
Bagian barat laut wilayah kabupaten ini berupa pegunungan ([[Bukit Menoreh]]), dengan puncaknya puncak Suroloyo (1019 m), di perbatasan dengan Kabupaten Magelang. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang landai hingga ke pantai. Pantai yang ada di
== Sejarah ==
Di tahun 1671 dalam Babad Mataram disebutkan Keraton Mataram diserang Trunojoyo dari Madura. Amangkurat I, Raja Mataram meninggal di Tegal, Jawa Tengah. Penerusnya, yaitu Amangkurat II kemudian meminta bantuan kepada Belanda dan Adipati [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] untuk merebut kembali
Adipati Ponorogo mengirim pasukan yang terdiri dari pendekar Warok, dan berkat bantuan ini, Ibukota Kerajaan Mataram di Plered, Bantul berhasil direbut kembali. ''Cikat kaya kilat, kesit kadya thatit'', itulah ciri khas Pasukan Warok. Totalitas dan semangat labuh paramarta menjadikan Mataram eksis kembali di tanah Jawa. Sejak saat itu, Pasukan Warok Ponorogo dipertahankan untuk menjaga Istana Mataram.
Para Warok yang berhasil menjaga kraton dari berbagai serangan mendapat hadiah tanah perdikan di sebelah barat kraton, dengan tujuan memudahkan penjagaan kraton ketika diterpa serangan.Tanah perdikan tersebut diberi nama Kulon Ponorogo, yang saat ini dikenal sebagai salah satu kabupaten di DIY, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang berati Keraton Mataram sebelah Barat Ponorogo.[https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/8047-muhibah-budaya-di-ponorogo-ngumpulke-balung-pisah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220311092552/https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/8047-muhibah-budaya-di-ponorogo-ngumpulke-balung-pisah |date=2022-03-11 }}<ref>Babad Mataram</ref>
Daerah yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Kulon Progo hingga berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda merupakan wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Kabupaten Adikarto]] yang merupakan wilayah [[Kadipaten Pakualaman]]. Kedua kabupaten ini digabung administrasinya menjadi Kabupaten Kulon Progo pada tanggal [[15 Oktober]] [[1951]].
=== Kabupaten Kulon Progo ===
Sebelum [[Perang Diponegoro]] di daerah Negaragung, termasuk di dalamnya wilayah Kulon Progo, belum ada pejabat pemerintahan yang menjabat di daerah sebagai penguasa. Pada waktu itu roda pemerintahan dijalankan oleh pepatih dalem yang berkedudukan di Ngayogyakarta Hadiningrat.
Setelah Perang Diponegoro 1825-1830 di wilayah Kulon Progo sekarang yang masuk wilayah Kasultanan terbentuk empat kabupaten yaitu:
Baris 95 ⟶ 100:
Di daerah selatan Kulon Progo ada suatu wilayah yang masuk Keprajan Kejawen yang bernama Karang Kemuning yang selanjutnya dikenal dengan nama Kabupaten Adikarto. Menurut buku ''Vorstenlanden'' disebutkan bahwa pada tahun [[1813]], Pangeran Notokusumo diangkat menjadi KGPA Ario Paku Alam I dan mendapat palungguh di sebelah barat Kali Progo sepanjang pantai selatan yang dikenal dengan nama Pasir Urut Sewu. Oleh karena tanah pelungguh itu letaknya berpencaran, maka sentono ndalem Paku Alam yang bernama Kyai Kawirejo I menasehatkan agar tanah pelungguh tersebut disatukan letaknya. Dengan satukannya pelungguh tersebut, maka menjadi satu daerah kesatuan yang setingkat kabupaten. Daerah ini kemudian diberi nama Kabupaten Karang Kemuning dengan ibu kota Brosot.
Sebagai [[Bupati]] yang pertama adalah Tumenggung Sosrodigdoyo. Bupati kedua, R.
Bupati di Kabupaten Adikarta sampai dengan tahun 1951 berturut-turut sebagai berikut:
# Tumenggung Sosrodigdoyo
# R.
# R.T. Surotani
# R.M.T. Djayengirawan
Baris 112 ⟶ 117:
Pada tahun 1951, Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII memikirkan perlunya penggabungan antara wilayah Kasultanan yaitu Kabupaten Kulon Progo dengan wilayah Pakualaman yaitu Kabupaten Adikarto. Atas dasar kesepakatan kedua penguasa tersebut, selanjutnya dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 yang ditetapkan tanggal 12 Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15 Oktober 1951. Undang-undang ini mengatur tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 untuk Penggabungan Daerah Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Adikarto dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu kabupaten dengan nama Kulon Progo yang selanjutnya berhak mengatur dan mengurus rumah-tanganya sendiri. Undang-undang tersebut mulai berlaku mulai tanggal 15 Oktober 1951. Secara yuridis formal Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo adalah 15 Oktober 1951, yaitu saat diberlakukannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 1951 proses administrasi penggabungan telah selesai dan pada tanggal 1 Januari 1952, administrasi pemerintahan baru, mulai dilaksanakan dengan pusat pemerintahan di Wates.
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Kulon Progo}}
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! No.
! colspan="2" |Bupati
! Awal
! Akhir
! colspan="2" |Wakil Bupati
! Ref
|-
|10
|[[Berkas:Sutedjo Bupati Kulon Progo.jpg|100px]]
|[[Sutedjo|H. Sutedjo]]
|28 Juni 2019
|Petahana
|[[Berkas:KPU Fajar Gegana.jpg|100px]]
|[[Fajar Gegana]]
|<ref>{{Cite web|url=http://kulonprogokab.go.id/v3/portal/web/view_detil/7/Sejarah|title=Sejarah|last=Progo|first=Dinas Kominfo Kabupaten Kulon|website=Sejarah|language=en|access-date=2019-01-28}}</ref>
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 136 ⟶ 148:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kulon Progo}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kulon Progo}}
== Demografi ==
Baris 159 ⟶ 157:
=== Tema seragam ===
* Batik ''[[Geblek
=== Kuliner ===
Makanan rakyat yang populer dan biasa dikonsumsi oleh warga Kabupaten Kulon Progo, khususnya oleh penduduk lokal yang sering disebut ''Jajan pasar'', di antaranya:<ref>{{cite web|url=http://progobinangun.blogspot.com/2012/12/makanan-khas-kulon-progo.html|title=kulon progo binangun: makanan khas kulon progo|first=Irvan|last=Tv|publisher=|accessdate=24 Januari 2018|archive-date=2013-10-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20131003154701/http://progobinangun.blogspot.com/2012/12/makanan-khas-kulon-progo.html|dead-url=no}}</ref>
* ''Geblek'', makanan tradisional yang hanya dijual secara eksklusif di wilayah Kabupaten Kulon Progo saja. Makanan yang terbuat dari pati singkong, tepung tapioka basah, atau tepung kanji kemudian digoreng. memiliki citarasa khas, kenyal dan berwarna putih. Bentuknya sekilas seperti angka delapan.
* ''Growol', merupakan makanan tradisional dari ketela yang memiliki rasa agak masam. Pembuatan growol membutuhkan waktu empat hari, yaitu sejak proses merendam ketela yang telah dikupas dan diiris kecil-kecil ke dalam air, kemudian ditiriskan serta dihancurkan, sebelum akhirnya dikukus. Growol dipercaya bermanfaat untuk mencegah kegemukan serta menyembuhkan penyakit maag dan penyakit gula. Growol juga digunakan sebagian warga yang tengah menjalani diet. Pada zaman dahulu, growol dikonsumsi para petani sebagai pengganti nasi saat mereka memanen padi di sawah atau saat musim krisis pangan (paceklik).
Baris 169 ⟶ 167:
=== Bahasa ===
Menurut [[Badan Bahasa]], [[bahasa Jawa]] dialek Yogya-Solo merupakan [[bahasa daerah]] yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Kulon Progo.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|title=Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=23 Mei 2020|archive-date=2020-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20200801083507/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|dead-url=no}}</ref> Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Kulon Progo.<ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|title=Statistik Kebahasaan 2019|last=|first=|date=2019|publisher=Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=9786028449182|location=Jakarta|pages=4|url-status=live|access-date=2020-05-23|archive-date=2020-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200430141420/http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|dead-url=no}}</ref> Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Kulon Progo adalah [[bahasa Indonesia]].
== Transportasi ==
=== Jalur darat ===
Kabupaten Kulon Progo relatif mudah dijangkau dengan menempuh jalur darat dari arah barat, timur maupun utara karena letaknya yang berada ditengah
=== Jalur udara ===
=== Jalur laut ===
Selain bandara, pelabuhan baru juga direncanakan untuk dibangun dalam waktu dekat. Akan tetapi pelabuhan ini merupakan pelabuhan ikan. Disebutkan pelabuhan yang rencananya akan dibangun di pesisir Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Kulonprogo ini akan diberi nama [[Pelabuhan Tanjung Adikarta]]. Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo menegaskan pemerintah pusat menargetkan Pelabuhan Tanjung Adikarta beroperasi awal tahun 2014. Diperkirakan Pelabuhan Tanjung Adikarta akan menampung sekitar 400 unit kapal.<ref>{{
== Olahraga ==
Baris 187 ⟶ 183:
== Pariwisata ==
Kabupaten Kulon Progo juga menawarkan wisata alam seperti kebun teh, air terjun, dan pantai. Berikut daftar tempat wisata di Kabupaten Kulon Progo:ada sejarah lingga yoni tepat diatas sendang clereng( tampak yoni ,lingga hilang). Berikut ini daftar [https://
* [http://www.travelmatekamu.com/2015/01/24/air-terjun-grojogan-sewu-keindahan-tersembunyi-di-kulon-progo/ Air Terjun Grojogan Sewu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150414135738/http://www.travelmatekamu.com/2015/01/24/air-terjun-grojogan-sewu-keindahan-tersembunyi-di-kulon-progo/ |date=2015-04-14 }}
Baris 216 ⟶ 212:
Kulon Progo memiliki salah satu hal yang membuatnya menjadi lebih terkenal, yaitu Batik. Batik yang menjadi ciri khas batik khulon progo dinamakan batik "Geblek Renteng"."Geblek" adalah makanan khas kulon progo, sedangkan "Renteng" adalah bahasa jawa dari berjejer. Pertumbuhan Industri batik di Kulon Progo terus meningkat, salah satunya adalah batik sekartniti, batik farras, sinar abadi batik. sebagai contoh, Batik SekarNiti merupakan salah satu home-industri yang berada di Kulon Progo yang mana ikut serta dalam melestarikan budaya Batik di Kulon Progo. Home-industri yang letaknya di Kecamatan Nanggulan ini ikut serta dalam mengembangkan budaya batik tanpa menghilangkan 'pakem' atau keaslian dari batik.
== Tokoh
* [[Abdul Rozak Fachruddin|A. R. Fachruddin]], Ketua Umum Muhammadiyah
* [[Mumuk Gomez]], aktris, komedian, serta presenter Indonesia
* [[Hery Puranto]], perwira tinggi [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]] yang menjabat sebagai Asrenum Panglima [[Tentara Nasional Indonesia]]
* [[Dionysius Hayom Rumbaka]], pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia<ref>{{cite web|title=www.tournamentsoftware.com|url=http://www.tournamentsoftware.com/profile/overview.aspx?id=A231A11E-1ED5-46F2-AA97-7AD6E5E0C347|website=www.tournamentsoftware.com|accessdate=24 Januari 2018|archive-date=2023-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230307125345/https://www.tournamentsoftware.com/cookiewall/?returnurl=%2Fprofile%2Foverview.aspx%3Fid%3DA231A11E-1ED5-46F2-AA97-7AD6E5E0C347|dead-url=no}}</ref>
* [[Nyi Ageng Serang]], Pahlawan Nasional
* [[Raden Mas Sodewo]], putra kandung Pangeran [[Diponegoro]] yang membantu perjuangan ayahnya di sekitar Bagelen, Purworejo, Menoreh dan Kulonprogo
* [[Imam Sufaat]], [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] (2009–2012)
* [[Hadi Sugito|Ki Hadi Sugito]], dalang wayang kulit
*[[Pollycarpus Swantoro]], sejarawan Indonesia, pendiri Kelompok Kompas Gramedia
*[[Hasto Wardoyo]], Bupati Kulon Progo (2011–2019), Kepala [[Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional|BKKBN]]
== Referensi ==
Baris 237 ⟶ 232:
== Lihat pula ==
* [[Lembaga Ombudsman Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta]]
* [[Kepolisian Resor Kulon Progo|Polres Kulon Progo]]
== Pranala luar ==
|