Widjojo Soejono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Jenderal]] [[TNI]] (Purn.)</small>
|name = Widjojo Soejono
|image = [[Berkas:Jenderal TNI Purnawirawan Widjojo Soejono.png|250px]]
|imagesize = Widjojo Soejono
|caption = Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono
|office = KomandanKepala JenderalStaf Komando Pasukan Khusus|Komandan Pusat Pasukan Khusus AngkatanKeamanan Daratdan Ketertiban
|orderterm_start = ke-61980
|term_startterm_end = 19671982
|president = [[Soeharto]]
|term_end = 1970
|vicepresident = [[Adam Malik]]
|predecessor = [[Sarwo Edhi Wibowo|Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo]]
|1blankname = [[Panglima Kopkamtib]]
|successor = [[Witarmin|Brigjen TNI Witarmin]]
|1namedata = [[Sudomo]]
|office1 = Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Komandan Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat
|order1 = ke-6
|term_start1 = 1967
|term_endterm_end1 = 1970
|predecessorpredecessor1 = [[Sarwo Edhi Wibowo|Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo]]
|successorsuccessor1 = [[Witarmin|Brigjen TNI Witarmin]]
|birth_date = {{Birth date|1928|5|9}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]
|death_date = {{Death date and age|2022|5|11|1928|5|9}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta Pusat]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1945–1982
Baris 33 ⟶ 40:
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Widjojo Soejono''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|9|5|1928|[[Jakarta]]|11|5|2022}}) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan [[Danjen Kopassus|Komandan Puspasus]] sekarang [[Kopassus]] ke-6 periode 1967-1970.
 
== AwalRiwayat KehidupanHidup ==
 
=== Awal Kehidupan ===
Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.
 
Sekolah Dasar ditempuhnya pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang pada zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut ''Kogyo Gakko'' dan sekarang bernama [[SMK Negeri 1 Surabaya|SMK I Surabaya]], beliau sekelas dengan [[Soewoto Sukendar]] yang kelak jadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dengan pangkat Marsekal TNI dan [[Widodo Budidarmo]] yang di kemudian hari jadi [[Kapolri]] dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang [[Soemitro]] yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain.
 
Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) di ''HBS Straat'' yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.
 
=== Karier Militer ===
Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.
Widjojo Soejono, Mengawali karier dan pengabdiannya di dunia kemiliteran, TNI, melalui pendidikan perwira tentara sukarela [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] sebagai seorang [[Bintara]], tapi karena prestasi maka ia dikirim ke Bogor untuk bisa mengikuti pendidikan [[Perwira]] [[Pembela Tanah Air|PETA]]. di masa akhir pendudukan tentara Jepang sebagai Shoodancho, pangkat setara Perwira Pertama pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, ketika PETA dibubarkan pada 19 Agustus 1945, dan membawanya bergabung dengan seorang senior bernama Suharjo, mantan Chudancho yang membangun Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya, tepatnya di bekas gedung Hogere[[Hoogere BurgerBurgerschool|Hogere SchoolBurgerschool]] (HBS) yang terletak di jalan yang kini disebut Jalan Wijaya Kusuma, dan merupakan cikal bakal dari Resimen 1 Divisi VI dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 Divisi Brawijaya. Dengan mengaku setahun lebih tua, sesungguhnya Widjojo ketika itu baru berumur 17 tahun dan mendapatkan tugas di Staf Resimen 33.<ref>{{Cite web |url=http://matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |title="LETKOL WILIATER DALAM KENANGAN SEORANG PRAJURIT" |access-date=2020-04-21 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204010841/http://www.matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |dead-url=yes }}</ref>
== Karier Militer ==
Widjojo Soejono, Mengawali karier dan pengabdiannya di dunia kemiliteran, TNI, melalui pendidikan perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di masa akhir pendudukan tentara Jepang sebagai Shoodancho, pangkat setara Perwira Pertama pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, ketika PETA dibubarkan pada 19 Agustus 1945, dan membawanya bergabung dengan seorang senior bernama Suharjo, mantan Chudancho yang membangun Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya, tepatnya di bekas gedung Hogere Burger School (HBS) yang terletak di jalan yang kini disebut Jalan Wijaya Kusuma, dan merupakan cikal bakal dari Resimen 1 Divisi VI dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 Divisi Brawijaya. Dengan mengaku setahun lebih tua, sesungguhnya Widjojo ketika itu baru berumur 17 tahun dan mendapatkan tugas di Staf Resimen 33.<ref>{{Cite web |url=http://matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |title="LETKOL WILIATER DALAM KENANGAN SEORANG PRAJURIT" |access-date=2020-04-21 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204010841/http://www.matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Akhir tahun 1946, dengan selesainya penarikan Tentara Inggris keluar wilayah Indonesia, Perang Mempertahankan Kemerdekaan melawan agresi Belanda masih berbentuk linier frontal. Selain itu kekuatan bersenjata dari Laskar Kejuangan Bersenjata, kekuatan Tentara Republik Indonesia di Jawa Timur terdiri atas tiga divisi yaitu; Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama dan Divisi VII Untung Surapati.
 
Front dari Divisi VI Narotama yang menghadapi kekuatan utama tentara Belanda di wilayah Surabaya merupakan garis melingkar dari timur [[Kabupaten Gresik|Gresik]] ke sebelah utara [[Krian, Sidoarjo|Krian]], yang selanjutnya berakhir di [[Porong, Sidoarjo|Porong]].
 
Divisi ini terdiri atas tiga Resimen dan Resimen 1 atau dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 yang memang didirikan sejak awal di kota Surabaya mendapatkan porsi terbesar dari tugas pertahanan. Keadaan ini berlangsung sebelum nama Tentara Republik Indonesia (TRI) diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai 3 Juni 1947.
Baris 81 ⟶ 91:
{{end-col}}
 
==Meninggal DuniaKematian==
Jenderal TNI (Purn) Widjojo Sujono,Soejono meninggal dunia pada pukul 04.43 WIB pada usia 94 tahun di RSPAD Gatot Soebroto karena sakit, dan selanjutnya Jenazahjenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Karang Asem 1 No. 4-6 RT. 08 RW. 002 [[Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan|Kelurahan Kuningan Timur Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan]]. Rencananya Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono akan dimakamkan secara militer di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata]] Jakarta Selatan pada Hari Rabu tanggal 11 Mei 2022 Pukul 13.30 WIB.<ref>[https://nasional.sindonews.com/read/766103/14/profil-danjen-kopassus-ke-6-jenderal-tni-purn-widjojo-soejono-1652238351?utm_source=newsstand&utm_medium=aggregator "Kabar Duka, Mantan Danjen Kopassus Widjojo Sujono Wafat"]</ref><ref>[https://tniad.mil.id/angkatan-darat-berduka-salah-satu-sesepuh-terbaik-berpulang/ "TNI Angkatan Darat berduka dengan berpulangnya Jenderal TNI Purn Widjojo Soejono"]</ref><ref>[https://tni.mil.id/view-213524-mantan-kepala-staf-kopkamtib-jenderal-purn-widjojo-soejono-meninggal-dunia.html "Mantan Kepala Staf Kopkamtib Jenderal (Purn) Widjojo Soejono Meninggal Dunia"]</ref>
 
==Tanda Jasa==
Adapun tanda jasa yang dimiliki antara lain: [[Bintang Gerilya]], [[Bintang Yudha Dharma|Yudha Dharma Nararya Pratama]], [[Bintang Kartika Eka Paksi|Kartika Eka Paksi Nararya Pratama]], Satya Lencana[[Satyalancana Kesetiaan VIII]], XVI dan XXIV{{sfn|Lembaga danPemilihan Umum|1973|p=1062}}. Pada Tahuntahun 2021, Widjojo Soejono menerima [[Satyalancana Perintis Kemerdekaan]] dari [[Joko Widodo|Presiden Jokowi]].
 
== Galeri ==
<gallery>
Baris 104 ⟶ 115:
 
{{DEFAULTSORT:Suyono, Widjoyo}}
{{tokoh-militer-stub}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh darimiliter TulungagungIndonesia]]
[[Kategori:KomandanTokoh JenderalTentara KopassusNasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Kopassus]]
[[Kategori:Komandan Jenderal Kopassus]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Yudha Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]