Sri Mulyani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Penambahan kosmetik Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (other) Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(105 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{BLP sources|date=Januari 2024}}
{{Infobox Officeholder
| name = Sri Mulyani
| honorific-suffix =
| image
| imagesize = 200px
| caption = Sri Mulyani sebagai Menteri
| office
| order = ke-26
| term_start = 27 Juli 2016
| term_end =
| president = [[Joko Widodo]]<br /> [[Prabowo Subianto]]
| deputy = [[Mardiasmo]] (2014–2019)<br>[[Suahasil Nazara]] (2019–)<br>[[Thomas Djiwandono]] (2024–)<br>[[Anggito Abimanyu]] (2024–)
| predecessor = [[Bambang Brodjonegoro]]
| successor =
| office2 = Direktur Pelaksana [[Bank Dunia]]
| term_start2 = 1 Juni 2010
| term_end2 = 27 Juli 2016
| president2 = Robert B. Zoellick<br>[[Jim Yong Kim]]
| predecessor2 = Juan Jose Daboub
| successor2 = Kyle Peters <small>(Plt.)</small><ref>[http://finance.detik.com/read/2016/07/27/125001/3262347/4/surat-presiden-bank-dunia-soal-sri-mulyani-pulang-kampung#main Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung'] detikfinance</ref>
| office1 =
| order1 =
| term_start1 = 7 Desember 2005
| term_end1 = 20 Mei 2010
| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| predecessor1 = [[Jusuf Anwar]]
|
| office4 = [[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]]<br/><small>Pelaksana Tugas </small>
| term_start4 = 13 Juni 2008
|
|
|
|
| office5 = [[Daftar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia|Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional]] ke-8
|
| term_end5 = 7 Desember 2005
|
|
|
| birth_name = Sri Mulyani Indrawati
| birth_date = {{birth date and age|1962|8|26}}
| birth_place = [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[Lampung]], Indonesia
|
| death_place =
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|
|
|
|
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]] <br /> [[Universitas Illinois Urbana-Champaign|University of lllinois Urbana Champaign]]
| occupation = {{hlist|[[Ekonom]]|[[Monetarisme|Ahli Moneter]]|[[Peneliti]]|[[Teknokrat]]}}
|
}}
'''Sri Mulyani Indrawati''' ({{lahirmati|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[Lampung]]|26|8|1962}}) adalah seorang ekonom Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] sejak 2016 dan dikenal sebagai Ratu Pajak Indonesia. Ia juga menjabat pada posisi yang sama dari 2005 hingga 2010. Ia adalah seorang ekonom terkemuka Indonesia yang menyatakan penghasilan tidak kena pajak di Indonesia terlalu tinggi padahal tanpa melihat Upah Minimun yang tergolong rendah . Sri berdarah [[Suku Jawa|Jawa]], kedua orang tuanya berasal dari [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]].
Sri Mulyani adalah orang [[Indonesia]] pertama yang menjabat sebagai [[Bank Dunia|Direktur Pelaksana Bank Dunia]]. Jabatan ini diembannya mulai
Sebelumnya, dia menjabat [[Daftar Menteri Keuangan
Pada tahun 2004,
Sebelumnya, Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di [[Indonesia]]. Ia menjabat sebagai Kepala [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia|Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] ([[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia|LPEM FEUI]]) sejak [[Juni]] [[1998]].
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik [[Asia]] untuk tahun [[2006]] oleh ''Emerging Markets'' pada [[18 September]] [[2006]] di sela Sidang Tahunan [[Bank Dunia]] dan [[Dana Moneter Internasional|IMF]] di [[Singapura]].<ref>{{cite news
|first = Yura
|last = Syahrul
Baris 102 ⟶ 97:
== Kehidupan awal ==
Sri Mulyani merupakan puteri [[Kebumen]] yang lahir di Tanjung Karang (sekarang [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]), [[Provinsi Lampung]], tanggal 26 Agustus 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen universitas, [[professor|Prof.]] [[Satmoko]] dan Retno Sriningsih.
| first = Andri
| last = Donald Putera
|work= [[Kompas.com]]
| url = https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/15/080000926/cerita-tradisi-lebaran-keluarga-menkeu-sri-mulyani
| date = Juni 15, 2018}}
</ref> Namanya bercorak [[bahasa Jawa]] dan berhuruf [[Sansekerta]].<ref name=sanskrit>{{Cite web
| title = Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit
| publisher = Cologne Digital Sanskrit Lexicon project
Baris 124 ⟶ 125:
|page = 736
|archive-date = 2012-12-15
|archive-url = https://archive.
|dead-url = yes
}}</ref> yang merupakan nama yang umum bagi perempuan [[Suku Jawa|Jawa]]. ''Mulyani'' berasal dari kata ''mulya'', juga berarti ''berharga.''<ref>{{Citation
Baris 133 ⟶ 134:
| date = June 30, 2005
| url = http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ljh&volume=2&issue=2&article=005
| accessdate = }}</ref> ''Indrawati'' berasal dari kata [[Indra]] dan akhiran feminin ''-wati''. Ia bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung ([[1975]]–[[1978]])<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-10-06|title=Profil Sri Mulyani Indrawati - VIVA|url=http://www.viva.co.id/siapa/read/14-sri-mulyani|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2023-04-16}}</ref> dan [[SMA Negeri 3 Semarang]] ([[1978]]–[[1981]]).
Sri Mulyani mendapatkan gelar sarjana dari [[Universitas Indonesia]] pada 1986. Ia kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari [[Universitas Illinois Urbana-Champaign|University Illinois at Urbana-Champaign]] pada 1992. Tahun 2001, ia pergi ke [[Atlanta]], [[Georgia, Amerika Serikat|Georgia]], untuk bekerja sebagai konsultan untuk [[USAID]] (''US Agency for International Development'') demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Ia juga mengajar dalam ekonomi Indonesia sebagai professor di ''Andrew Young School of Policy Studies'' di ''Georgia State University''.<ref>{{Cite web
Baris 146 ⟶ 147:
}}</ref> Dari tahun 2002 sampai 2004 ia menjabat sebagai direktur eksekutif [[Dana Moneter Internasional|IMF]] mewakili 12 negara Asia Tenggara. Pada tahun 2004, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu.
== Karier ==
=== Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu (2005–2010) ===
Sri Mulyani ditunjuk untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan. Ia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia,<ref name=newsweek/><ref>{{Cite news
| title = Sri Mulyani dan Modernisasi Pajak
Baris 241 ⟶ 216:
</ref>
Setelah Susilo Bambang Yudhoyono dipilih kembali menjadi presiden tahun 2009, ia kembali ditunjukmenjadi Menteri Keuangan. Tahun 2009 ekonomi Indonesian tumbuh 4.5% disaat banyak negara-negara di dunia mengalami kemunduran. Indonesia adalah satu dari tiga negara dengan pertumbuhan ekonomi diatas 4% pada tahun 2009 disamping China dan India.<ref name=newsweek>{{Cite news| title = As Good As It Gets| first = Solenn| last = Honorine|author2=George Wehrfritz| newspaper = Newsweek| date = January 10, 2009| url = http://www.newsweek.com/id/178817}}</ref> Dibawah pengawasannya pemerintah berencana meningkatkan angka pembayar pajak penghasilan dari 4,35 juta orang hingga sebesar 16 juta di lima tahun terakhir. Penerimaan pajak tumbuh dari sekitar 20% setiap tahun hingga lebih dari Rp 600 trilliun pada tahun 2010.<ref>{{Cite news| last = Bayuni| first = Endy M.| title = Commentary: Wanted: Big Foot for finance minister| newspaper = The Jakarta Post | location = Jakarta| date = May 14, 2010| url = http://www.thejakartapost.com/news/2010/05/14/commentary-wanted-big-foot-finance-minister.html }}</ref>
Pada November 2013, surat kabar Inggris [[The Guardian]] merilis artikel disertai laporan berisi bocoran dari [[Edward Snowden]]
| date = 18 November 2013
| title = Revealed: Australia tried to monitor Indonesian president's phone
Baris 255 ⟶ 224:
| url = http://www.theguardian.com/world/2013/nov/18/australia-tried-to-monitor-indonesian-presidents-phone }}</ref>
=== Pindah
Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana [[Bank Dunia]].<ref>{{Cite news
| last = Unditu
Baris 304 ⟶ 273:
| url = http://www.brookings.edu/opinions/2010/0513_mulyani_rieffel.aspx
}}</ref><ref>{{Cite web
| last =
| first = John
| title = Sri Mulyani: World's gain, Jakarta's loss
| publisher = Asia News Network
| date = May 8, 2010
| url =
| access-date = 2019-08-02
| archive-date = 2011-06-15
| archive-url = https://web.archive.org/web/20110615153652/http://www.asianewsnet.net/home/news.php?id=11802
| dead-url = unfit
}}</ref>
Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain,<ref name="sidney
</ref><ref>{{Cite news
| last = Suharmoko
| first = Aditya
Baris 375 ⟶ 349:
}}</ref>
Pada 2014, ia disebut oleh majalah ''Forbes'' sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-38.<ref name=Forbes14>{{cite web|title=The World's 100 Most Powerful Women|url=https://www.forbes.com/power-women/list/#tab:overall|work=Forbes|access-date=24 June 2014}}</ref>
=== Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju (2016–sekarang) ===
Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden [[Joko Widodo]] untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjabat.<ref>{{Cite news|title = Direktur Bank Dunia Kaget Sri Mulyani Kembali ke Indonesia|newspaper=Pikiran Rakyat|location=Bandung| date = July 27, 2016| url = http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/07/27/direktur-bank-dunia-kaget-sri-mulyani-kembali-ke-indonesia-375895 }}</ref> Pada tahun pertamanya kembali menjadi menteri tersebut, ia langsung melakukan sejumlah gebrakan, antara lain memangkas Rp6,7 triliun belanja [[Kementerian]] dan [[Lembaga Negara Indonesia|Lembaga]] yang dinilainya tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun [[Dana Alokasi Umum]] (DAU) ke 165 daerah dikarenakan posisi kas daerah yang masih tinggi, menunda pengucuran dana tunjangan profesi guru ke [[Pemerintah daerah]] dikarenakan adanya temuan kelebihan anggaran, serta melobi langsung para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program [[pengampunan pajak]] atau ''tax amnesty''.<ref name="Gebrakan SMI 2016">{{cite news| last = Sukmana | first = Yoga | date = 2016-12-15 | title = Gebrakan Sri Mulyani Sepanjang 2016 | url = https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240104172154/https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik dan dipercaya untuk membantu presiden [[Joko Widodo]] sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] [[Kabinet Indonesia Maju]] periode 2019-2024.
Pada periode keduanya bersama Joko Widodo, Sri Mulyani dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Selain Pandemi Covid-19 pada 2020, Sri Mulyani juga dihadapkan dengan tergerusnya kepercayaan publik kepada kementerian yang ia pimpin karena dua peristiwa pada 2023: [[Penganiayaan David Ozora Latumahina]] oleh anak dari pejabat [[Direktorat Jenderal Pajak]] (DJP) Kementerian Keuangan yang berujung pada terungkapnya gaya hidup mewah pegawai Kemenkeu di media sosial<ref>{{cite news| last = Asih | first = Restu Wahyuning | date = 2023-03-09 | title = Jabatan Dicopot, Ini Daftar Pegawai Kemenkeu yang Kena Imbas "Pamer Harta" | url = https://kabar24.bisnis.com/read/20230309/15/1635570/jabatan-dicopot-ini-daftar-pegawai-kemenkeu-yang-kena-imbas-pamer-harta | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102155454/https://kabar24.bisnis.com/read/20230309/15/1635570/jabatan-dicopot-ini-daftar-pegawai-kemenkeu-yang-kena-imbas-pamer-harta | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref><ref>{{cite news| last = Nugroho | first = Rosseno Aji | date = 2023-12-28 | title = Heboh Rafael Alun, Eko, Andhi Dkk: Korban Petaka Flexing! | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20231227181245-4-500705/heboh-rafael-alun-eko-andhi-dkk-korban-petaka-flexing | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102155757/https://www.cnbcindonesia.com/news/20231227181245-4-500705/heboh-rafael-alun-eko-andhi-dkk-korban-petaka-flexing | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> serta pengungkapan [[Mahfud MD]] atas adanya dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan.<ref>{{cite news| date = 2023-03-29 | title = Wajib Baca! Kronologi Kasus Transaksi Gelap Rp349 T Kemenkeu | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20230329062940-4-425301/wajib-baca-kronologi-kasus-transaksi-gelap-rp349-t-kemenkeu | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102154224/https://www.cnbcindonesia.com/news/20230329062940-4-425301/wajib-baca-kronologi-kasus-transaksi-gelap-rp349-t-kemenkeu | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
===
Di era Sri Mulyani, untuk pertama kalinya dalam sejarah penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia|Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]] (APBN) oleh [[Pemerintah]] (di mulai sejak 2004), [[Pemerintah Pusat]] memperoleh opini [[Opini Badan Pemeriksa Keuangan|Wajar Tanpa Pengecualian]] (WTP) atas [[Laporan Keuangan Pemerintah Pusat]] (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit [[Badan Pemeriksa Keuangan]] (BPK).<ref>{{cite news| last = Cahyani | first = Dewi Rina | date = 2017-05-19 | title = BPK Beri Opini LKPP 2016 Wajar Tanpa Pengecualian | url = https://bisnis.tempo.co/read/876783/bpk-beri-opini-lkpp-2016-wajar-tanpa-pengecualian | url-status = live | work = [[Tempo (majalah)|Tempo]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109092655/https://bisnis.tempo.co/read/876783/bpk-beri-opini-lkpp-2016-wajar-tanpa-pengecualian | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref><ref>{{cite web| date = 2017-05-26 | title = LKPP Raih Opini WTP untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah | url = https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/berita/nasional/2634-lkpp-raih-opini-wtp-untuk-pertama-kalinya-dalam-sejarah.html | url-status = live | work = [[Direktorat Jenderal Perbendaharaan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109093158/https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/berita/nasional/2634-lkpp-raih-opini-wtp-untuk-pertama-kalinya-dalam-sejarah.html | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Pencapaian ini berhasil ia pertahankan pada tahun-tahun selanjutnya kepemimpinannya, yaitu 2017,<ref>{{cite web| date = 2018-05-31 | title = BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas LKPP 2017 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-atas-lkpp-2017 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109102051/https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-atas-lkpp-2017 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2018,<ref>{{cite web| date = 2019-05-29 | title = BPK Kembali Memberikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2018 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-kembali-memberikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2018 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109102416/https://www.bpk.go.id/news/bpk-kembali-memberikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2018 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2019,<ref>{{cite web| date = 2020-07-14 | title = BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk LKPP Tahun 2019 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-untuk-lkpp-tahun-2019 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109101736/https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-untuk-lkpp-tahun-2019 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2020,<ref>{{cite web| date = 2021-06-22 | title = BPK Berikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2020 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109101307/https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2020 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2021,<ref>{{cite web| date = 2022-06-14 | title = Penuhi Standar Akuntansi Pemerintahan, BPK Berikan Opini WTP atas LKPP Tahun 2021 | url = https://www.bpk.go.id/news/penuhi-standar-akuntansi-pemerintahan-bpk-berikan-opini-wtp-atas-lkpp-tahun-2021 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109100939/https://www.bpk.go.id/news/penuhi-standar-akuntansi-pemerintahan-bpk-berikan-opini-wtp-atas-lkpp-tahun-2021 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> dan 2022.<ref>{{cite web| date = 2023-06-20 | title = BPK Berikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2022 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2022 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109100314/https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2022 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya sejak 2008,<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2021-01-28 | title = Ya Tuhan! 12 Tahun RI Tak Pernah Capai Target Pajak | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210128154652-4-219466/ya-tuhan-12-tahun-ri-tak-pernah-capai-target-pajak | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102112656/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210128154652-4-219466/ya-tuhan-12-tahun-ri-tak-pernah-capai-target-pajak | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> penerimaan [[pajak]] melampaui target yang ditetapkan. Hal ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2021,<ref>{{cite news| last = Primadhyta | first = Safyra | date = 2021-12-27 | title = Lampaui Target, Sri Mulyani Raup Setoran Pajak Rp1.231 T | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211227175012-532-739264/lampaui-target-sri-mulyani-raup-setoran-pajak-rp1231-t | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102114144/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211227175012-532-739264/lampaui-target-sri-mulyani-raup-setoran-pajak-rp1231-t | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> 2022,<ref>{{cite news| last = Sopiah | first = Anisa | date = 2022-12-20 | title = Sri Mulyani Happy, Setoran Pajak Lampaui Target | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20221220154211-4-398554/sri-mulyani-happy-setoran-pajak-lampaui-target | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102113114/https://www.cnbcindonesia.com/news/20221220154211-4-398554/sri-mulyani-happy-setoran-pajak-lampaui-target | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> dan 2023.<ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2024-01-02 | title = Sri Mulyani Tebar Senyum, Setoran Pajak Cetak Hattrick | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102152531-4-502094/sri-mulyani-tebar-senyum-setoran-pajak-cetak-hattrick | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102113714/https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102152531-4-502094/sri-mulyani-tebar-senyum-setoran-pajak-cetak-hattrick | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> Meski demikian, selama kepemimpinannya tersebut, Sri Mulyani belum mampu menaikkan [[Rasio pajak]] kembali ke level 11% layaknya sebelum 2015. Rasio pajak justru sempat turun ke level terendah yaitu 8,33% pada 2020, di tengah Pandemi Covid-19. Per 2023, rasio pajak 10,39% pada tahun 2022 merupakan tingkatan rasio tertinggi yang berhasil ia peroleh sejak menduduki posisi menteri di kabinet Joko Widodo.<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2023-12-25 | title = Perbandingan Capaian Rasio Pajak Era SBY Vs Jokowi, Makin Turun! | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20231225/259/1727028/perbandingan-capaian-rasio-pajak-era-sby-vs-jokowi-makin-turun | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102131959/https://ekonomi.bisnis.com/read/20231225/259/1727028/perbandingan-capaian-rasio-pajak-era-sby-vs-jokowi-makin-turun | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref><ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2024-01-02 | title = Rasio Pajak RI Bertahan Double Digit di 2023, 10,21% dari PDB | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102150643-4-502087/rasio-pajak-ri-bertahan-double-digit-di-2023-1021-dari-pdb | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102131610/https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102150643-4-502087/rasio-pajak-ri-bertahan-double-digit-di-2023-1021-dari-pdb | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
Pada 2022, kepemimpinan Sri Mulyani berhasil mengembalikan [[defisit]] APBN ke level di bawah 3%, yaitu 2,38%<ref>{{cite news| last = Pratama | first = Wibi Pangestu | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2023-01-03 | title = Mantul! Sri Mulyani: APBN Cuma Defisit 2,38 Persen Sepanjang 2022 | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20230103/10/1614600/mantul-sri-mulyani-apbn-cuma-defisit-238-persen-sepanjang-2022 | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240108081248/https://ekonomi.bisnis.com/read/20230103/10/1614600/mantul-sri-mulyani-apbn-cuma-defisit-238-persen-sepanjang-2022 | archive-date = 2024-01-08 | access-date = 2024-01-08}}</ref> (2,35% setelah audit<ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2023-08-21 | title = Ini Siasat Sri Mulyani, Jaga Defisit APBN 2024 Tetap Rendah | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20230821075428-4-464520/ini-siasat-sri-mulyani-jaga-defisit-apbn-2024-tetap-rendah | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240108081645/https://www.cnbcindonesia.com/news/20230821075428-4-464520/ini-siasat-sri-mulyani-jaga-defisit-apbn-2024-tetap-rendah | archive-date = 2024-01-08 | access-date = 2024-01-08}}</ref>), sesuai batas yang ditetapkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,{{efn|name=Batas Rasio UU Keuangan Negara|tercantum dalam penjelasan atas pasal 12 ayat 3 sebagaimana tercantum pada bagian Penjelasan UU tersebut}} setelah sebelumnya selama dua tahun berturut-turut sejak 2020 mencatatkan defisit yang lebih tinggi akibat pandemi.{{efn|Pada 2020, Indonesia mencatatkan persentase defisit APBN terlebar dalam 20 tahun, yaitu sebesar 6,14% dari PDB, melenceng dari target awal pada APBN 2020 yang hanya sebesar 1,76%.<ref>{{cite news| date = 2021-05-20 | title = Defisit APBN Tembus 6,1 Persen, Terlebar Dalam 20 Tahun | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210520152235-532-644808/defisit-apbn-tembus-61-persen-terlebar-dalam-20-tahun | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103065907/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210520152235-532-644808/defisit-apbn-tembus-61-persen-terlebar-dalam-20-tahun | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref> Pada tahun 2021, defisit APBN sebesar 4,65%.<ref>{{cite news| last = Pratama | first = Wibi Pangestu | editor-last = Alaydrus | editor-first = Hadijah | date = 2022-01-03 | title = Tepat Sasaran! Sri Mulyani Umumkan Defisit APBN 2021 di Bawah 5 Persen | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20220103/10/1484862/tepat-sasaran-sri-mulyani-umumkan-defisit-apbn-2021-di-bawah-5-persen | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240108080743/https://ekonomi.bisnis.com/read/20220103/10/1484862/tepat-sasaran-sri-mulyani-umumkan-defisit-apbn-2021-di-bawah-5-persen | archive-date = 2024-01-08 | access-date = 2024-01-08}}</ref>}} Hal ini lebih cepat setahun dari batas waktu sesuai Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang memperkenankan defisit lebih dari 3% hingga tahun 2022.{{efn|Pasal 2 ayat 1 huruf a Perppu No. 1 Tahun 2020 memperkenankan defisit APBN melebihi 3% selama masa penanganan pandemi dengan paling lama hingga tahun 2022. Oleh sebab itu, mulai 2023, batas maksimal defisit APBN kembali mengacu ke ketentuan pada UU Keuangan Negara, yaitu 3%.}} Pencapaian ini berlanjut pada 2023 dengan berhasil ditekannya defisit ke level 1,65% dari PDB, yang mana merupakan defisit APBN terendah [[Indonesia]] sejak 2011.<ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2024-01-02 | title = Cuma 1,65% PDB, Defisit APBN 2023 Terendah Sejak 2011 | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102172752-4-502176/cuma-165-pdb-defisit-apbn-2023-terendah-sejak-2011 | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103070228/https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102172752-4-502176/cuma-165-pdb-defisit-apbn-2023-terendah-sejak-2011 | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
Walau Sri Mulyani berhasil menjaga rasio [[utang pemerintah|utang pemerintah pusat]] tetap di bawah ambang batas yang diperkenankan UU Nomor 17 Tahun 2003, yaitu maksimal 60% dari PDB,{{efn|name=Batas Rasio UU Keuangan Negara}} selama kepemimpinannya, total utang Pemerintah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, melanjutkan tren sejak 2014. Utang pemerintah yang semula Rp3.165,13 triliun pada 2015 (tahun sebelum ia mulai menjabat sebagai menteri) menjadi sebesar Rp8.041 triliun per November 2023. Bila dirasiokan terhadap PDB, rasio utang 26,84% pada 2016 mengalami kenaikan tertinggi pada 2020, dari 29,80% pada 2019 menjadi 38,68%, dan mencapai puncak pada 2021, yaitu sebesar 41%. Setelah 2021, terjadi penurunan rasio utang pada 2022 dan 2023 (38,11%), walau tetap lebih tinggi dari rasio pra 2020.<ref>{{cite news| last = Idris | first = Muhammad | date = 2023-12-30 | title = Perjalanan Utang Pemerintah selama 2014-2023 hingga Tembus Rp 8.000 T | url = https://money.kompas.com/read/2023/12/30/064034126/perjalanan-utang-pemerintah-selama-2014-2023-hingga-tembus-rp-8000-t | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103103747/https://money.kompas.com/read/2023/12/30/064034126/perjalanan-utang-pemerintah-selama-2014-2023-hingga-tembus-rp-8000-t | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
=== [[Pengampunan pajak|Program Pengampunan Pajak]] dan Program Pengungkapan Sukarela ===
Selama periode kepemimpinan Sri Mulyani, terdapat dua program yang diterapkan untuk meningkatkan pengungkapan harta [[Wajib Pajak]], yaitu [[Pengampunan pajak|Program Pengampunan Pajak]] dan Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
Pada 2016-2017, berlangsung Program Pengampunan Pajak atau yang umum disebut ''Tax Amnesty''. ''Tax Amnesty'' merupakan program penghapusan pajak yang seharusnya terutang tanpa pengenaan sanksi administrasi maupun pidana perpajakan yang dilakukan melalui pengungkapan harta dan pembayaran uang tebusan.{{efn|pasal 1 angka 1 UU No. 11 Tahun 2016}} Program ini sejatinya disusun pada era kepemimpinan menteri keuangan sebelumnya, [[Bambang Brodjonegoro]], namun kemudian pelaksanaannya diwariskan ke Sri Mulyani karena terjadinya [[perombakan kabinet]] yang menyebabkan pergantian posisi Menteri Keuangan.<ref>{{cite news| last = Primadhyta | first = Safyra | date = 2016-07-27 | title = Bambang Brodjonegoro 'Serahkan' Tax Amnesty ke Sri Mulyani | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160727195411-78-147497/bambang-brodjonegoro-serahkan-tax-amnesty-ke-sri-mulyani | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111165616/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160727195411-78-147497/bambang-brodjonegoro-serahkan-tax-amnesty-ke-sri-mulyani | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref> Sasaran ''Tax Amnesty'' adalah harta yang belum dilaporkan hingga Desember 2015. Program pengampunan pajak ini berlangsung selama tiga periode: 28 Juni 2016-30 September 2016, 1 Oktober 2016-31 Desember 2016, serta 1 Januari 2017-31 Maret 2017.<ref name="Tentang Tax Amnesty">{{cite news| last = Adinda Putri | first = Cantika | date = 2021-03-02 | title = Tax Amnesty, Program yang Kembali Ramai Diperbincangkan | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102134952/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> Tarif tebusan tiap periodenya sendiri ditetapkan berbeda. Untuk repatriasi atau deklarasi dalam negeri, tarif periode 1 sebesar 2%, periode 2 sebesar 3%, dan periode 3 5%. Sementara untuk repatriasi/deklarasi luar negeri, tarif periode 1,2, dan 3 berturut-turut adalah 4%, 6%, dan 10%.<ref name="beda tax amnesty dan PPS">{{cite news| last = Anggela | first = Ni Luh | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2022-03-22 | title =Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Tax Amnesty dan PPS | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20220322/259/1513866/serupa-tapi-tak-sama-ini-beda-tax-amnesty-dan-pps | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240112042504/https://ekonomi.bisnis.com/read/20220322/259/1513866/serupa-tapi-tak-sama-ini-beda-tax-amnesty-dan-pps | archive-date = 2024-01-12 | access-date = 2024-01-12}}</ref>
Sri Mulyani sendiri aktif mengampanyekan program ini. Ia bahkan turun langsung melobi para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program tersebut.<ref name="Gebrakan SMI 2016" /> Alhasil, pada akhir program, total sebanyak 972.503 [[Wajib pajak]] mengikuti program tersebut, dengan jumlah deklarasi harta senilai Rp4.881 triliun. Jumlah deklarasi ini meliputi Rp3.697,94 triliun deklarasi dalam negeri, Rp1.036,37 triliun deklarasi luar negeri, serta Rp146,69 triliun uang tebusan.<ref name="Tentang Tax Amnesty" />
=== Reformasi perpajakan ===
Pada 20 Desember 2016, hampir 5 bulan sejak pelantikannya sebagai Menteri Keuangan [[Kabinet Kerja]], Sri Mulyani mengumumkan peluncuran Tim Reformasi Perpajakan{{efn|Dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.885/KMK.03/2016}} serta Tim Penguatan Kepabeanan dan Cukai.{{efn|Dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.909/KMK.04/2016}}. Pembentukan kedua tim ini, menurut pemaparannya, bertujuan untuk mempersiapkan dan mendukung penguatan serta pelaksanaan [[reformasi perpajakan]] (baik [[pajak]] maupun bea cukai) , yang mana meliputi aspek [[organisasi]], [[Sumber Daya Manusia]] (SDM), [[infrastruktur]], [[Anggaran|penganggaran]], [[Peraturan perundang-undangan Indonesia|peraturan perundang-undangan]], [[Pangkalan data|basis data]], [[proses bisnis]], dan [[teknologi informasi]]. Atas masing-masing tim kemudian ia bagi menjadi empat tim: Tim Pengarah, Tim Advisor, Tim Observer, dan Tim Pelaksana; dengan Tim Pengarah diisi antara lain oleh dirinya, [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]], serta Wakil Ketua [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]].<ref>{{cite news| date = 2016-12-20 | title = Menkeu Bentuk Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai | url = https://setkab.go.id/menkeu-bentuk-tim-reformasi-perpajakan-dan-tim-penguatan-reformasi-kepabeanan-dan-cukai/ | url-status = live | work = [[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111053238/https://setkab.go.id/menkeu-bentuk-tim-reformasi-perpajakan-dan-tim-penguatan-reformasi-kepabeanan-dan-cukai/ | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref><ref>{{cite news| date = 2016-12-20 | title = Sri Mulyani Umumkan Tim Reformasi Pajak dan Bea Cukai | url = https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3375809/sri-mulyani-umumkan-tim-reformasi-pajak-dan-bea-cukai | url-status = live | work = [[Detik.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111053855/https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3375809/sri-mulyani-umumkan-tim-reformasi-pajak-dan-bea-cukai | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref><ref>{{cite news| last = Wicaksono | first = Kurniawan A. | editor-last = Maskur | editor-first = Fatkhul | date = 2016-12-20 | title = Berikut Nama-Nama Anggota Tim Reformasi Perpajakan | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20161220/10/613596/berikut-nama-nama-anggota-tim-reformasi-perpajakan | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111054348/https://ekonomi.bisnis.com/read/20161220/10/613596/berikut-nama-nama-anggota-tim-reformasi-perpajakan | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref>
Sri Mulyani sendiri, pada rapat kerja bersama [[Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi XI DPR]], menyebut bahwa Indonesia telah melakukan reformasi perpajakan dalam 4 periode, dengan periode keempat dimulai sejak tahun 2016.<ref>{{cite news| last = Santoso | first = Yusuf Imam | editor-last = Winarto | editor-first = Yudho | date = 2021-09-13 | title = Sri Mulyani: Indonesia telah lakukan reformasi perpajakan dalam 4 periode | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-indonesia-telah-lakukan-reformasi-perpajakan-dalam-4-periode | url-status = live | work = [[Kontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111055504/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-indonesia-telah-lakukan-reformasi-perpajakan-dalam-4-periode | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref>
Selama dua periode kepemimpinannya di masa kepresidenan Joko Widodo, Sri Mulyani terlibat dalam sejumlah perubahan dan kebijakan penting di bidang perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Perubahan dan kebijakan ini antara lain sebagai berikut:
* Pengaturan ulang atas [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]] (PNBP) bersama [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] yang kemudian menghasilkan UU Nomor 9 Tahun 2018. UU tersebut memberi Kementerian Keuangan wewenang untuk mengorganisasi melalui [[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] (PP) dan [[Peraturan Menteri (Indonesia)|Peraturan Menteri]] Keuangan (PMK) ragam PNBP yang dipungut oleh berbagai Kementerian dan Lembaga serta membantu memangkas jumlah PNBP dari yang semula berjumlah 70.000.<ref>{{cite news| last = Azka | first = Rinaldi Mohammad | editor-last = Saeno | date = 2018-07-27 | title = Menkeu Sri Mulyani: Dengan UU PNBP Pemerintah Bisa Pangkas 70.000 Tarif K/L | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20180727/9/821461/menkeu-sri-mulyani-dengan-uu-pnbp-pemerintah-bisa-pangkas-70.000-tarif-kl | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103040827/https://ekonomi.bisnis.com/read/20180727/9/821461/menkeu-sri-mulyani-dengan-uu-pnbp-pemerintah-bisa-pangkas-70.000-tarif-kl | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
* Penurunan tarif final [[Pajak penghasilan|Pajak Penghasilan (PPh)]] bagi [[Usaha mikro kecil menengah|UMKM]], dari semula 1% menjadi 0,5%. Hal ini berlandaskan PP Nomor 23 tahun 2018.
* Reformasi dan optimalisasi ragam proses dalam pemenuhan kewajiban perpajakan melalui program Pembaruan Sistem Inti Perpajakan (PSIAP) atau disebut juga ''Core Tax Administration System'' (CTAS). Hal ini dengan landasan Perpres Nomor 40 tahun 2018. Sistem tersebut ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan 2024.<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2023-10-26 | title = Core Tax System Berlaku Pertengahan 2024, Pengemplang Pajak Gak Bisa Kabur! | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20231026/259/1708117/core-tax-system-berlaku-pertengahan-2024-pengemplang-pajak-gak-bisa-kabur | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102133404/https://ekonomi.bisnis.com/read/20231026/259/1708117/core-tax-system-berlaku-pertengahan-2024-pengemplang-pajak-gak-bisa-kabur | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
* Memperluas kategori [[Bentuk Usaha Tetap]] (BUT) melalui PMK Nomor 35/PMK.03/2019 untuk memperluas jangkauan pemajakan terhadap perusahaan asing yang memperoleh penghasilan di Indonesia.
* Pemberlakuan ''Super Tax Deduction'', yang mana berupa pemberian insentif pajak bagi penyelenggara kegiatan vokasi, praktik kerja, pemagangan, dan pembelajaran serta bagi Wajib Pajak yang menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia.<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2019-11-30 | title = Di Depan Praktisi, Sri Mulyani Pamer Insentif Pajak Baru | url = https://www.cnbcindonesia.com/market/20191130201347-17-119314/di-depan-praktisi-sri-mulyani-pamer-insentif-pajak-baru | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103042917/https://www.cnbcindonesia.com/market/20191130201347-17-119314/di-depan-praktisi-sri-mulyani-pamer-insentif-pajak-baru | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref> Hal ini diatur dengan PP Nomor 45 tahun 2019, PMK Nomor 128/PMK.010/2019, serta PMK Nomor 153/PMK.010/2020.<ref>{{cite news| editor-last = Wicaksono | editor-first = Kurniawan Agung | date = 2021-09-02 | title = Memahami Definisi, Tujuan, dan Pengaturan Supertax Deduction | url = https://news.ddtc.co.id/memahami-definisi-tujuan-dan-pengaturan-supertax-deduction-32512 | url-status = live | work = DDTC News | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103044204/https://news.ddtc.co.id/memahami-definisi-tujuan-dan-pengaturan-supertax-deduction-32512 | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
* Menyusun pengaturan perpajakan bagi [[Perdagangan elektronik|Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)]] yang dituangkan dalam PP Nomor 80 Tahun 2019 dan PMK Nomor 48/PMK.03/2020.
* Bersama DPR melakukan pengaturan ulang atas pajak [[Bea Meterai]] yang kemudian menghasilkan UU Nomor 10 Tahun 2020. Melalui UU ini, diperkenalkan meterai elektronik, penyederhanaan administrasi pemungutan dan pelaksanaan kewajiban perpajakan bea meterai, serta perubahan atas subjek dan saat terutang bea meterai. Pengaturan ulang ini juga mengubah tarif bea meterai dari yang semula terdapat dua tarif, yaitu Rp3.000 dan Rp6.000, menjadi satu tarif yaitu Rp10.000.
* Bersama DPR mereformasi sistem perpajakan melalui dua [[Undang-undang sapu jagat|UU omnibus]], yaitu [[Undang-Undang Cipta Kerja|UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja]] dan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Kedua UU ini selain mengubah beragam ketentuan dalam UU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), UU Pajak Penghasilan (PPh), UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta UU Cukai, juga memperkenalkan bentuk pajak pusat baru, yaitu [[Pajak karbon]]. Beberapa perubahan dalam UU tersebut adalah penambahan lapisan tarif PPh baru bagi penghasilan di atas Rp5 miliar, penggunaan [[Nomor Induk Kependudukan|NIK]] sebagai pengganti [[Nomor pokok wajib pajak|NPWP]], pengenaan PPh atas natura dan kenikmatan, penurunan PPh badan dari 25% menjadi 22%, pembebasan pajak bagi UMKM dengan penghasil bruto per tahun di bawah Rp500 juta, peningkatan PPN dari 10% menjadi 12% secara bertahap, dan lain sebagainya.
* Bersama DPR melakukan pembaruan pengaturan atas ragam jenis pajak daerah yang mana kemudian dituangkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
* Menerapkan pemajakan atas [[Mata uang kripto|aset kripto]] melalui PMK Nomor 68/PMK.03/2022
* Memberikan insentif berupa keringanan PPN bagi [[Kendaraan listrik|kendaraan bermotor listrik]] tertentu yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu melalui PMK Nomor 38 Tahun 2023.
* Perluasan pengenaan pajak [[Rokok]] ke bentuk [[Rokok elektronik|Rokok elektrik]] melalui PMK Nomor 143 Tahun 2023.
* Simplifikasi perhitungan pemotongan PPh atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan (PPh 21) dengan memperkenalkan konsep tarif efektif bulanan dan tarif efektif harian. Hal ini dimuat dalam PP Nomor 58 Tahun 2023 dan PMK Nomor 168 Tahun 2023.
=== Pandemi Covid-19 ===
Selang beberapa bulan setelah pelantikannya kembali sebagai Menteri Keuangan di [[Kabinet Indonesia Maju|periode kedua]] Presiden [[Joko Widodo]], Indonesia dihadapkan dengan krisis sosial, kesehatan, dan perekonomian dikarenakan terjadinya [[Pandemi]] global akibat [[virus]] [[Covid-19]]. Sebagai respon awal, pada Februari 2020, Sri Mulyani mengeluarkan paket kebijakan [[Stimulus (ekonomi)|stimulus]] pertama sebesar Rp10,3 triliun, dengan fokus perumahan, bantuan langsung, serta sektor pariwisata (termasuk penerbangan, hotel, dan restoran).<ref>{{cite news| last = M | first = Richard | editor-last = Pernando | editor-first = Anggara | date = 2020-02-26 | title = Sri Mulyani Tebar Rp10 Triliun Tangkal Corona, Perbankan Harapkan Sektor Riil Tumbuh | url = https://finansial.bisnis.com/read/20200226/90/1206134/sri-mulyani-tebar-rp10-triliun-tangkal-corona-perbankan-harapkan-sektor-riil-tumbuh | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105064911/https://finansial.bisnis.com/read/20200226/90/1206134/sri-mulyani-tebar-rp10-triliun-tangkal-corona-perbankan-harapkan-sektor-riil-tumbuh | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Stimulus ini kemudian berlanjut dengan paket kebijakan stimulus kedua pada Maret 2020 sebesar Rp22,9 triliun,<ref>{{cite news| last = Putra | first = Dwi Aditya | date = 2020-03-26 | title = Pemerintah Kucurkan Rp 158,2 Triliun untuk Stimulus Ekonomi I dan II | url = https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211608/pemerintah-kucurkan-rp-1582-triliun-untuk-stimulus-ekonomi-i-dan-ii | url-status = live | work = [[Liputan 6]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105073100/https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211608/pemerintah-kucurkan-rp-1582-triliun-untuk-stimulus-ekonomi-i-dan-ii | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> yang di dalamnya meliputi relaksasi [[Pajak penghasilan|PPh]] 21 bagi seluruh pekerja industri manufaktur dengan tingkat penghasilan tertentu, relaksasi PPh 22 dan PPh 25 impor bagi 19 sektor industri manufaktur, serta sejumlah relaksasi restitusi [[Pajak Pertambahan Nilai|PPN]].<ref>{{cite news| last = Pratama | first = Arie | date = 2020-03-16 | title = Jurus Stimulus Fiskal Sri Mulyani di Tengah Corona | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316185129-16-145316/jurus-stimulus-fiskal-sri-mulyani-di-tengah-corona | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105074200/https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316185129-16-145316/jurus-stimulus-fiskal-sri-mulyani-di-tengah-corona | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Stimulus kedua juga mencakup penyederhanaan serta pengurangan jumlah larangan dan pembatasan (lartas) untuk aktivitas ekspor dan impor, khususnya bahan baku.<ref>{{cite news| last = Fitriani | first = Feni Freycinetia | editor-last = Pernando | editor-first = Anggara | date = 2020-03-13 | title = Stimulus Corona Jilid II: Sri Mulyani Hapus Health Certificate dari Syarat Ekspor | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/9/1212954/stimulus-corona-jilid-ii-sri-mulyani-hapus-health-certificate-dari-syarat-ekspor | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105071153/https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/9/1212954/stimulus-corona-jilid-ii-sri-mulyani-hapus-health-certificate-dari-syarat-ekspor | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
Pada 31 Maret 2020, bersamaan dengan penetapan [[Pandemi Covid-19]] sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat{{efn|Keputusan Presiden (Keppres) No. 11 Tahun 2020}} sekaligus bencana nasional,{{efn|Keppres No. 12 Tahun 2020}}<ref>{{cite news| date = 2020-04-13 | title = Jokowi Tetapkan Wabah Corona sebagai Bencana Nasional | url = https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200413180042-20-493149/jokowi-tetapkan-wabah-corona-sebagai-bencana-nasional | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105064254/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200413180042-20-493149/jokowi-tetapkan-wabah-corona-sebagai-bencana-nasional | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Pemerintah mengundangkan [[Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Indonesia)|Perppu]] No. 1 Tahun 2020 yang menjadi landasan kebijakan keuangan negara untuk penanganan pandemi. Perppu tersebut kemudian menjadi landasan Sri Mulyani menyusun aturan pelaksana mengenai paket kebijakan stimulus ketiga sebesar Rp405,1 triliun. Adapun stimulus ketiga difokuskan untuk sektor kesehatan, [[jaring pengaman sosial]] (''social safety net''), serta dukungan industri; meliputi insentif perpajakan, [[Kredit Usaha Rakyat]] (KUR), dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2020-04-03 | title = Sri Mulyani Finalisasi Perpres Stimulus Corona Rp 405 T | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20200403143425-4-149640/sri-mulyani-finalisasi-perpres-stimulus-corona-rp-405-t | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105104459/https://www.cnbcindonesia.com/news/20200403143425-4-149640/sri-mulyani-finalisasi-perpres-stimulus-corona-rp-405-t | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref><ref>{{cite news| last = Margrit | first = Annisa | date = 2020-04-01 | title = Pemerintah Alokasikan Dana Rp405,1 Triliun untuk Atasi COVID-19, Ini Perinciannya | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20200401/9/1220785/pemerintah-alokasikan-dana-rp4051-triliun-untuk-atasi-covid-19-ini-perinciannya | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105104751/https://ekonomi.bisnis.com/read/20200401/9/1220785/pemerintah-alokasikan-dana-rp4051-triliun-untuk-atasi-covid-19-ini-perinciannya | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Berkaitan dengan insentif perpajakan bagi [[Wajib pajak]] terdampak pandemi, selama kurun 2020 hingga 2022, Sri Mulyani menerbitkan tidak kurang dari 9 peraturan menteri keuangan (PMK){{efn|yaitu PMK Nomor 23/PMK.03/2020, PMK Nomor 44/PMK.03/2020, PMK Nomor 86/PMK.03/2020, PMK Nomor 110/PMK.03/2020, PMK Nomor 9/PMK.03/2021, PMK Nomor 82/PMK.03/2021, PMK Nomor 149/PMK.03/2021, PMK Nomor 3/PMK.03/2022, serta PMK Nomor 114/PMK.03/2022}} yang menyasar ke ribuan klasifikasi lapangan usaha (KLU). Sementara, berkaitan dengan pengeluaran PEN, dana ini kemudian kembali ditambahkan dalam [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia|penganggaran]] tahun-tahun selanjutnya, hingga pada 2022 mencapai Rp1.645 triliun.<ref>{{cite news| last = Septyaningsih | first = Iit | editor-last = Puspaningtyas | editor-first = Lida | date = 2023-01-26 | title = Total Anggaran PEN Capai Rp 1.645 Triliun Sejak 2020 | url = https://ekonomi.republika.co.id/berita/rp3e36502/total-anggaran-pen-capai-rp-1645-triliun-sejak-2020 | url-status = live | work = [[Republika (surat kabar)|Republika]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105115925/https://ekonomi.republika.co.id/berita/rp3e36502/total-anggaran-pen-capai-rp-1645-triliun-sejak-2020 | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
Pengeluaran pandemi yang besar dan tak menentu membuat Sri Mulyani harus mengambil langkah ekstrem. Pada April 2020, melalui Perpres Nomor 54 Tahun 2020, anggaran belanja 20 Kementerian dan Lembaga dipangkas. [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] mengalami pemotongan terbesar, yaitu sebesar Rp24,53 triliun. Hanya 2 kementerian yang anggarannya justru bertambah: [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|Kementerian Kesehatan]] sebesar Rp19,15 triliun dan [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] sebesar Rp34,42 triliun.<ref>{{cite news| editor-last = Nurbaiti | date = 2020-04-12 | title = Jokowi Pangkas Anggaran 20 Kementerian/Lembaga Demi Penanganan Virus Corona | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20200412/9/1225895/jokowi-pangkas-anggaran-20-kementerianlembaga-demi-penanganan-virus-corona | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105132324/https://ekonomi.bisnis.com/read/20200412/9/1225895/jokowi-pangkas-anggaran-20-kementerianlembaga-demi-penanganan-virus-corona | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Pemangkasan kembali terjadi pada Juni 2020, yaitu sebesar Rp50 triliun.<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2020-06-04 | title = Sri Mulyani Pangkas Lagi Anggaran K/L Rp 50 T | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20200604133527-4-163046/sri-mulyani-pangkas-lagi-anggaran-k-l-rp-50-t | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105133359/https://www.cnbcindonesia.com/news/20200604133527-4-163046/sri-mulyani-pangkas-lagi-anggaran-k-l-rp-50-t | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Pada 2021, hingga bulan Agustus, total 4 kali Sri Mulyani melakukan pemangkasan anggaran. Pada pemangkasan tersebut, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) serta tunjangan kinerja (tukin) di komponen [[Tunjangan hari raya|THR]] dan gaji ke-13 [[Pegawai negeri sipil|PNS]] ikut direalokasi.<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2021-08-24 | title = Tangani Covid 2021, Sri Mulyani Sudah Pangkas Anggaran 4 Kali | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210824141540-4-270820/tangani-covid-2021-sri-mulyani-sudah-pangkas-anggaran-4-kali | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105134511/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210824141540-4-270820/tangani-covid-2021-sri-mulyani-sudah-pangkas-anggaran-4-kali | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Bahkan keputusannya memotong anggaran [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR]] pernah membuatnya berseteru dengan beberapa pimpinan MPR.<ref>{{cite news| date = 2021-12-01 | title = Alasan Sri Mulyani Potong Anggaran MPR: Covid dan Bantu Rakyat Miskin | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211201170305-532-728591/alasan-sri-mulyani-potong-anggaran-mpr-covid-dan-bantu-rakyat-miskin | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105135535/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211201170305-532-728591/alasan-sri-mulyani-potong-anggaran-mpr-covid-dan-bantu-rakyat-miskin | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
Langkah lain yang ia ambil ialah rencana penerbitan Pandemic Bond, [[Surat Utang Negara|surat utang]] ''[[global bond]]'' khusus dalam [[mata uang]] [[Dolar Amerika Serikat]] untuk memenuhi kebutuhan pendanaan penanganan Covid-19. Surat utang ini disebut-sebut sebagai yang terbesar diantara ''global bond'' yang pernah diterbitkan Indonesia, dan, salah satu dari tiga seri yang hendak diterbitkan pada emisi pertama tersebut direncanakan bertenor 50 tahun, yang mana merupakan yang terlama dalam sejarah Pemerintah Indonesia.<ref>{{cite news| last = Asmara | first = Chandra Gian | date = 2020-04-11 | title = Surat Utang Terbesar & Terlama Sepanjang Sejarah RI Terbit! | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20200411095224-4-151183/surat-utang-terbesar-terlama-sepanjang-sejarah-ri-terbit | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105143343/https://www.cnbcindonesia.com/news/20200411095224-4-151183/surat-utang-terbesar-terlama-sepanjang-sejarah-ri-terbit | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref><ref>{{cite news| last1 = Pratomo | first1 = M. Nurhadi | last2 = Martak | first2 = Wildan | editor-last = Hafiyyan | date = 2020-04-07 | title = Sri Mulyani: Terbitkan Global Bond US$4,3 Miliar, Indonesia Cetak 2 Rekor | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20231225/259/1727028/perbandingan-capaian-rasio-pajak-era-sby-vs-jokowi-makin-turun | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105143612/https://market.bisnis.com/read/20200407/92/1223900/sri-mulyani-terbitkan-global-bond-us43-miliar-indonesia-cetak-2-rekor | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Meski demikian, hal ini kemudian ia batalkan; surat utang tersebut terbit dalam bentuk bukan surat utang khusus sebagai bagian dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) secara keseluruhan.<ref>{{cite news| date = 2020-05-07 | title = Sri Mulyani Batal Terbitkan Surat Utang Pandemic Bond | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200507173527-78-501082/sri-mulyani-batal-terbitkan-surat-utang-pandemic-bond | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105144708/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200507173527-78-501082/sri-mulyani-batal-terbitkan-surat-utang-pandemic-bond | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
Atas prestasinya menangani pandemi Covid-19, pada Oktober 2020, Sri Mulyani memperoleh penghargaan "Menteri Keuangan Terbaik Se-Asia Timur dan Pasifik 2020" dari majalah Global Markets. Ini merupakan kedua kalinya ia memperoleh penghargaan tersebut, setelah sebelumnya ia mendapatkan penghargaan serupa pada 2018.<ref name="Penghargaan Global Markets 2020">{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2020-10-12 | title = Lagi, Sri Mulyani Raih Penghargaan Menkeu Terbaik | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20201012213944-4-193808/lagi-sri-mulyani-raih-penghargaan-menkeu-terbaik | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105152730/https://www.cnbcindonesia.com/news/20201012213944-4-193808/lagi-sri-mulyani-raih-penghargaan-menkeu-terbaik | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
=== Internasional ===
Sepanjang rentang 2017-2024, Sri Mulyani tiap tahunnya rutin melakukan penambahan [[investasi]] Pemerintah pada ragam lembaga keuangan internasional yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK);{{efn|PMK ini berturut-turut adalah PMK No. 150/PMK.010/2017 untuk tahun anggaran 2017, PMK No. 59/PMK.010/2018 untuk tahun anggaran 2018, PMK No. 50/PMK.010/2019 untuk tahun anggaran 2019, PMK No. 196/PMK.010/2020 untuk tahun anggaran 2020, PMK No. 176/PMK.010/2021 untuk tahun anggaran 2021, PMK No. 183/PMK.010/2022 untuk tahun anggaran 2022, PMK No. 56 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2023, serta PMK No. 161 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2024}} baik dengan tujuan untuk mempertahankan maupun untuk meningkatkan persentase investasi Pemerintah pada [[Organisasi internasional|Badan]] tersebut. Badan penerima investasi selama periode tersebut meliputi [[Asosiasi Pembangunan Internasional|International Development Association]] (IDA), [[Bank Pembangunan Islam|Islamic Development Bank]] (IsDB), [[Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian|International Fund for Agricultural Development]] (IFAD), [[Bank Investasi Infrastruktur Asia|Asian Infrastructure Investment Bank]] (AIIB), Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), [[Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan|International Bank for Reconstruction and Development]] (IBRD), [[International Finance Corporation]] (IFC), Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), serta Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC).
Pada Mei 2023, ia mengumumkan bahwa Pemerintah berencana meningkatkan porsi modal yang ditempatkan Indonesia di IsDB sehingga Indonesia yang semula merupakan pemegang saham terbesar ke-12 Badan tersebut, naik tingkat menjadi terbesar ke-3, setelah [[Arab Saudi]] dan [[Libya]].<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Rini | editor-first = Annisa Sulistyo | date = 2023-05-14 | title = Porsi Saham Indonesia di Islamic Development Bank Bakal Naik jadi Terbesar Ketiga | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109144525/https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Hal ini kemudian disetujui secara aklamasi oleh Dewan Gubernur IsDB.<ref>{{cite news| last = Masitoh | first = Siti | editor-last = Laoli | editor-first = Noverius | date = 2023-05-14 | title = Sri Mulyani Beberkan Manfaat Indonesia Jadi Pemilik Saham Terbesar ke-3 di IsDB | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | url-status = live | work = [[Kontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109152848/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
{{Quote box|Jangan pernah lelah mencintai negeri ini.|Mulyani|source=Seminar Kebijakan Publik dan Etika Publik, 18 Mei 2010<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/frans/sri-mulyani-indrawati-saya-menang_54ffcc56a33311644c511381|title=Sri Mulyani Indrawati: “Saya Menang” oleh Nufransa Wira Sakti - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2017-11-26}}</ref>|width=30%|salign=right}}
Sri Mulyani menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom dan kemudian mempunyai tiga anak.<ref>{{Cite news|date=October 22, 2009|title=Sri Mulyani Ekonom Pasar Yang Kian Mapan|url=http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/|dead-url=yes|newspaper=Berita Sore|archive-url=https://web.archive.org/web/20110812112216/http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/|archive-date=2011-08-12|access-date=2016-10-23}}</ref><ref>{{Cite news|date=December 15, 2009|title=Keluarga Menkeu Sri Mulyani di Tengah Terpaan Kasus Century|url=http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637|dead-url=yes|newspaper=Jawa Pos|location=Surabaya|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304030813/http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637|archive-date=2016-03-04|access-date=2016-10-23}}</ref> Ia tidak pernah mempunyai hubungan dengan partai politik mana pun.<ref name="sidney" />
== Kasus ==
Sebelum pengunduran dirinya sebagai menteri pada tahun 2010, anggota DPR mencurigai Sri Mulyani terlibat tindak pidana [[Aliran dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|penalangan dana Bank Century]] pada 2008. Dana talangan Century yang awalnya sebesar 1,6 triliun rupiah menjadi 6,7 triliun rupiah.<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=2014-05-12|title=Penunggang Gelap di Balik Century|url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/145372/penunggang-gelap-di-balik-century|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref> Mantan wakil presiden [[Jusuf Kalla]] mengkritik kebijakan-kebijakan Sri Mulyani, termasuk penalangan dana tersebut.<ref>{{Cite news|date=2010-05-21|title=Kalla: Dulu Saya yang Usulkan Sri Mulyani Jadi Menkeu|url=https://nasional.tempo.co/read/249562/kalla-dulu-saya-yang-usulkan-sri-mulyani-jadi-menkeu|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-08-19|title=Misbakhun Sebut SBY sebagai Dalang Kasus "Bail Out" Century|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/08/19/14095681/Misbakhun.Sebut.SBY.sebagai.Dalang.Kasus.Bail.Out.Century|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-01}}</ref>
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Sri Mulyani Indrawati}}
*
* [https://srimulyani.id/biodata/ Biodata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171123231351/http://srimulyani.id/biodata/ |date=2017-11-23 }}
{{S-start}}
{{s-off}}
Baris 505 ⟶ 441:
{{End}}
{{Menteri Keuangan Indonesia}}
{{Kabinet Merah Putih}}
{{Kabinet Indonesia Maju}}
{{Kabinet Kerja}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu II}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu}}{{Authority control}}{{DEFAULTSORT:Indrawati, Sri Mulyani}}
<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Kebumen"-->
[[Kategori:Ekonom Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Teknokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Semarang]]
[[Kategori:Alumni Universitas Illinois di Urbana–Champaign]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh ekonomi Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung]]
[[Kategori:
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
Baris 530 ⟶ 466:
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Maju]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Merah Putih]]
[[Kategori:Menteri Keuangan Indonesia]]
|