Cijoro Pasir, Rangkasbitung, Lebak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sudah pindah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 = Lebak
|kecamatan = Rangkasbitung
|kode pos = 42316<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=190347&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=36&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3602&z_id_kec=%3D&x_id_kec=360214&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Rangkasbitung]</ref>
|nama pemimpin = Dadi Riyadi, S.E., M.M
|luas = 364,97 Ha
Baris 11 ⟶ 12:
|kepadatan = 3.920 Jiwa / KM2
}}
CIJORO PASIR adalah sebuah [[kelurahanKelurahan]] di wilayah Kecamatan [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]], [[Kabupaten Lebak]], Provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Yang dipimpin oleh Lurah [[Dadi Riyadi S.E., M.M]] terhitung mulai tanggal 24 Desember 2021 s.d sekarang
 
== Penamaan ==
Kemungkinan besar asal nama CijoropasirCijoro Pasir diambil dari nama sungai "Cijoro" (sebuah anak sungai dari sungai Ciujung), sedangkan kata "pasir" diambil dari bahasa sunda yang memiliki arti ''"daerah yang lebih tinggi''". Dengan demikian CijoropasirCijoro Pasir secara makna kata memiliki arti "daerah disamping sungai cijoro yang secara umum posisinya lebih tinggi dari sungai tersebut", daerah di seberang Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir yang ketinggiannya lebih rendah disebut Kelurahan Cijorolebak. Versi lain nama CIJOROPASIRCIJORO PASIR diberikan oleh Nyai Buyut Jaro Ummu Hasan (Lurah CijoropasirCijoro Pasir pertama, 1851-1856) di Kampung Tanjong, disaat ditanyai mau dinamakan apa wilayahnya oleh Patih Jahar. Nyai Buyut Jaro Ummu menamainya CIJOROPASIRCIJORO PASIR. CI (Air) JORO (diambil dari Kata Jero/dalam tanah) dan PASIR (daerah yang lebih tinggi) yang berarti Air didalam Tanah yang lebih tinggi. terbukti dengan lebih banyaknya air deras dalam tanah dibanding daerah lain, sehingga di CijoropasirCijoro Pasir dahulu lebih sering menggunakan sumur.
 
Sebelum menjadi kelurahan, CijoropasirCijoro Pasir merupakan sebuah desa , sebelum pemekaran wilayahnya meliputi Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir, Desa Cimangeunteung, Desa Jatimulya, Desa Narimbang Mulya dan sebagian Desa Sukamanah. Begitu besarnya wilayah kekuasaan Sang Lurah Pendekar Wanita itu, Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara (Bupati Lebak) menjadikan Nyai Buyut Jaro Ummu Hasan (Lurah CijoropasirCijoro Pasir) bertanggung Jawab langsung kepada Patih Jahar (Patih Lebak) tanpa melalui Demang Rangkasbitung.
 
== Pemerintahan ==
Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir dibentuk pada bulan April tahun 1851 oleh Patih Jahar (Patih Lebak Kedua Pengganti Patih Lebak pertama yaitu Patih Derus), dan untuk menentukan JARO (Lurah) di CijoropasirCijoro Pasir Raden Tumenggung Adipati Karta NataNagara (Bupati Lebak Kedua, 1830-1865) memerintahkan Wakilnya yaitu Patih Jahar untuk mengadakan Acara Sayembara Adu Jago Kesaktian/perkelahian dari kalangan para Pendekar/Jawara, dan yang menang hadiahnya diangkat menjadi Jaro/Lurah di CijoropasirCijoro Pasir. Juara Sayembara dimenangkan oleh seorang Pendekar Wanita yaitu Nyai Buyut Ummu Hasan dari Kampung Tanjong, beliau ialah istri Ki Buyut Abu Hasan. Namun Beliau menjadi Lurah hanya 5 tahun saja, karena dibulan januari tahun 1856 ia wafat diracuni Asisten Residen Belanda di Rangkasbitung, kemudian Nasib Asisten Residen Belanda tersebut diracuni balik oleh Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara (Bupati Lebak), lalu datanglah Eduard Douwes Dekker atau Multatuli sebagai Asisten Residen Belanda yang baru di Rangkasbitung.
Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir sekarang ini membawahi beberapa kampung yakni; Malangnengah, Papanggo, Jujuluk, Kebon Cau, Tarikolot, Lebong, Pasir Limus, Malangbong, Perumahan Pepabri, Komplek Pemda, Cisalam, Lembursawah Lebak, Lembursawah Pasir dan Pasir Ngeuper.
 
Posisi Kantor Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir adalah di sekitar perempatan lampu merah Kp. [[Kampung malangnengah cijoropasirCijoro Pasir rangkasbitung|Malangnengah]].
 
Ciri khas kelurahan CijoropasirCijoro Pasir diantaranya adalah diadakan pengajian "Fathul Ulum" keliling setiap 1 bulan sekali dengan mengambil tempat selalu berpindah bergiliran antar kampung ke 11 RW se Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir. Kegiatan ini menyebabkan warga masyarakat antar kampung menjadi saling mengenal.
 
Pada Masa Pemerintahan Nyai Buyut Jaro Ummu Hasan (Lurah CijoropasirCijoro Pasir Pertama, 1851-1856) , Nyai Buyut Lurah Ummu menertibkan perkampungan yang terpencil dan terpisah pisah menjadi satu, contohnya para penduduk mengosongkan Kampung Pasir Kerud dan dipindahkan ke Kampung Lembur Sawah Pasir. Perkampungan Gunung Puntang pun dikosongkan dan para penduduk dipindahkan ke Pasir Ngeuper dan Pasir Turi. selanjutnya hutan belantara MalangNengah dibuka dan dijadikan perkampungan. Lurah Ummu pun bergotong royong bersama warga kampung dan para pekerja untuk membuat jalan raya dan menghubungkan jalan keseluruh pelosok perkampungan, dimasa Pemerintahan Nyai Buyut Jaro Ummu, Kelurahan CijoropasirCijoro Pasir aman dari gangguan, karena sang Lurah sendiri sosok Pendekar yang sangat sakti mandraguna, Para Jawara dan Pendekar lainnya di Rangkasbitung ketakutan jika menghadapinya. Lurah Ummu juga sangat memperhatikan Bahan pokok warganya agar tidak kelaparan, maka dibukalah hutan hutan belantara salah satunya hutan di Pojok Ciupas untuk dijadikan lahan pesawahan. setelah Nyai Buyut Jaro/Lurah Ummu wafat tahun 1856 diusia 65 tahun dan dimakamkan di TPU Kramat Tanjong disamping makam suaminya (Ki Buyut Abu Hasan) dan makam anaknya (Ki Buyut Jamat). pada tahun 1899 Kampung Tanjong (Kampung Halaman Nyi Buyut Ummu) terpecah menjadi dua bagian karena terkena Proyek Jalur Rel Kereta Api yang dibuat Pemerintah Belanda. setengah dari Penduduk Kampung Tanjong pindah ke Kampung Lembur Sawah Lebak, ke Kampung Ciawi, ke Kampung MalangNengah, dan sebagian menetap di pinggiran jalan raya yang kelak menjadi kampung cisalam.
pada tahun 1910 warga masyarakat CijoropasirCijoro Pasir dan seluruh penduduk Rangkasbitung bergotong royong menggali tanah membuat saluran Air Ciujung untuk mengalihkan aliran sungai yang mengalir dari Kalimati ke kampung Malangnengah terus ke Kolelet itu agar beralih aliran sungainya ke jln.sukarno-hatta Jembatan Baypash selahaur sekarang sampai ke pamarayan sana.
 
GAMBARAN UMUM
== Pranala luar ==
KELURAHAN CIJORO PASIR
KECAMATAN RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK
Tahun 2022
 
I
Luas Wilayah
364,97
Ha
 
1
Jumlah RT
55
 
2
Jumlah RW
11
 
3
Jumlah Penduduk
9.917
Jiwa
 
4
Rata-rata jiwa / Rumah tangga
3
Jiwa
 
5
Kepadatan Penduduk / KM2
3.920
Jiwa
 
6
Rasio Beban Tanggungan
46.40
 
7
Rasio Jenis Kelamin
105.96
 
8
Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf
7.174
Jiwa
 
9
Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
 
a. SMP / MTs
1.782
Orang
 
b. SMA / MA
1.915
Orang
 
c. Sekolah Menengah Kejuruan
1.005
Orang
 
d. Diploma I / Diploma II
208
Orang
 
e. Akademi / Diploma III
370
Orang
 
f. S1 / Diploma IV
380
Orang
 
g. S2 / S3 (Master / Doktor)
25
Orang
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Rangkasbitung, Lebak}}
 
{{Authority control}}
 
{{Kelurahan-stub}}