Wabi-sabi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengganti Black_Raku_Tea_Bowl.jpg dengan Black_Raku_tea_bowl_Amadera.jpg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: Criterion 4 |
|||
(29 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{judul miring}}
[[Berkas:RyoanJi-Dry_garden.jpg|jmpl| [[Taman batu Jepang|Taman Zen]] [[Ryōan-ji]] di [[Kyoto]] yang mulai dibangun pada tahun 1450 saat zaman Muromachi. Taman ini dibangun menggunakan prinsip ''wabi sabi''.<ref>{{Harvnb|Juniper|2003|p=71}}</ref>]]▼
[[Berkas:
{{artikel bagus}}
[[Berkas:Black_Raku_Tea_Bowl.jpg|ka|jmpl| Mangkuk teh Wabi-sabi, [[Zaman Azuchi–Momoyama|periode Azuchi-Momoyama]], abad ke-16 ]]▼
Dalam [[Estetika Jepang|estetika tradisional Jepang]], '''''wabi-sabi''''' ({{
Estetika ''wabi-sabi'' berlandaskan filosofi [[Zen]], yang dibawa ke Jepang oleh biksu Zen [[Eisai]] pada abad ke-12. Kegiatan upacara minum teh menjadi salah satu elemen terpenting dalam ''wabi-sabi''. Upacara ini pertama kali diformalisasikan pada [[zaman Kamakura]], dan disebarkan oleh [[Ikkyū]] dan dipopulerkan oleh Sen no Rikyū.
== Definisi ==
Makna kata {{Nihongo|''wabi
== Sejarah ==
[[Berkas:明 佚名 (舊傳)夏珪 《長江萬里圖》 (前半卷)-River Landscape After Xia Gui MET DP165826.jpg|jmpl|Lukisan lanskap [[Xia Gui]], seorang pelukis dari Dinasti Song yang memulai sekolah Ma-Xia, sebuah gaya melukis yang dikembangkan oleh Xia dan pelukis sejaman bernama [[Ma Yuan]].<ref name=":8" />|kiri]]
Sejarah ''wabi
Teh pertama kali ditanam di Jepang oleh biksu Zen [[Eisai]], yang membawanya dari Tiongkok pada [[zaman Kamakura]].<ref name=":2">{{Harvnb|Suzuki|1960|p=272}}</ref> Pada zaman itu juga, kegiatan [[upacara minum teh Jepang|upacara minum teh di Jepang]] diperkenalkan oleh Nanpo Shomyo, atau yang dikenal sebagai Daiō.<ref name=":2" /> Terdapat banyak biksu lainnya yang menjadi ahli dalam upacara tersebut; salah satunya adalah Ikkyū, yang mengajarkan prosedur dan peraturan upacara minum teh kepada muridnya [[Murata Shukō]].<ref name=":2" /><ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=85}}</ref><ref name=":3">{{Harvnb|Juniper|2003|p=36}}</ref> Shukō pun mengajarkannya kepada [[Ashikaga Yoshimasa]], [[shogun]] pada masa itu, yang juga merupakan seorang pendukung kesenian Jepang.<ref name=":2" />
[[Berkas:Sen no Rikyu JPN (cropped).jpg|jmpl|200x200px|Sen no Rikyū, biksu Zen yang mempopulerkan budaya minum teh di Jepang.]]
Upacara minum teh semakin dipopulerkan pada [[
▲Ahli upacara minum teh ''wabi sabi'' pertama adalah [[Murata Shukō]], yaitu seorang murid dari Ikkyū.<ref name=":3" /><ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=85}}</ref><ref>{{Harvnb|Koren|2008|p=32}}</ref> Pada saat itu, peralatan-peralatan yang digunakan untuk upacara teh berasal dari Tiongkok, yang terlihat indah dan bernilai mahal. Shukō tidak menyukai peralatan tersebut dan lebih memilih untuk menggunakan peralatan yang terlihat sederhana walaupun kurang terlihat mencolok dan menakjubkan.<ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=86}}</ref> Ini membuat upacara minum teh ''wabi sabi'' lebih alami dan sederhana.<ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=87}}</ref>
▲[[Sen no Rikyū]] menjadi tokoh terpenting dalam perkembangan kegiatan upacara teh. Rikyū adalah seorang biksu Zen yang bekerja di [[Kuil Daitokuji]], [[Kyoto]], selama beberapa tahun.<ref name=":4">{{Harvnb|Juniper|2003|p=40}}</ref> Rikyū menjadi kepala upacara minum teh untuk [[Toyotomi Hideyoshi]].<ref name=":4" /><ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=88}}</ref> Ia membuang segala aspek yang ia anggap kurang berguna dari kegiatan upacara minum teh tersebut dan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam, seperti [[bambu]], [[gelagah]], [[tanah liat]], dan [[kayu]], sebagai unsur dari ruang minum tehnya, karena ia merasa tujuan Zen adalah untuk menyucikan jiwa seseorang dengan menjadi satu dengan alam.<ref>{{Harvnb|Powell|2004|p=89}}</ref> Ide arsitektural ruang minum teh Rikyū terinspirasi dari desain sederhana kuil-kuil Zen.<ref>{{Harvnb|Juniper|2003|p=41}}</ref>
== Penerapan ==
{{multiple image
| totalwidth =
| image1 = RyoanJi-Dry_garden.jpg
▲
| image2 = Black Raku tea bowl Amadera.jpg
▲
| direction = horizontal
| total_width = 400
}}
Terdapat tujuh prinsip Zen yang digunakan untuk mencapai estetika ''wabi-sabi'': {{Nihongo|asimetri|不均斉|fukinsei}}, {{Nihongo|kesederhanaan|簡素|kanso}}, {{Nihongo|keagungan|考古|kōko}}, {{Nihongo|kealamian|自然|shizen}}, {{Nihongo|kebebasan|脱俗|datsuzoku}}, {{Nihongo|ketenteraman|静寂|seijaku}}.<ref>{{Harvnb|Lawrence|2004|p=36}}</ref><ref>{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=29}}</ref><ref>{{Cite web|title=The Nature of Japanese Garden Art|url=http://bonsaibeautiful.com/nature_of_garden_art/japanese/index.html|website=Bonsai Beautiful|archive-url=https://web.archive.org/web/20080807002519/http://bonsaibeautiful.com/nature_of_garden_art/japanese/index.html|archive-date=7 Agustus 2008|access-date=28 Mei 2022}}</ref> Prinsip-prinsip tersebut digunakan dalam berbagai penerapan estetika kesenian ''wabi-sabi'', di antaranya:
* [[Taman
* ''[[Ikebana]]'', adalah kesenian merangkai bunga Jepang. Kesenian ini sudah dilakukan sejak abad ketujuh, yang berasal dari tradisi Tiongkok untuk memberikan persembahan kepada Buddha.<ref name=":6">{{Harvnb|Juniper|2003|p=85}}</ref> Bentuk ''ikebana'' bergaya yang pertama disebut
▲Taman zen sudah dibuat sejak zaman Kamakura dan Muromachi, dan mempunyai dua jenis. Jenis pertama terdiri dari taman yang terhubung dengan kuil Zen. Taman jenis ini dibuat untuk dilihat dari ruangan dalam kuil atau ruang minum teh. Contoh-contoh taman sejenis ini seperti taman kuil Daitoku-ji dan [[Nanzen-ji]].<ref name=":5">{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=82}}</ref> Jenis taman kedua biasa disebut ''[[roji]]'', yang biasa digunakan untuk dilewati dari dan ke [[Chashitsu|c''hashitsu'']] (rumah atau ruang minum teh). Biasanya taman-taman jenis ini mempunyai jalan bebatuan yang bisa dilewati. Contoh taman jenis ini adalah taman [[Vila Kekaisaran Katsura]].<ref name=":5" />
* [[Noh|teater drama ''Noh'']], adalah kesenian [[drama]] Jepang yang dibuat oleh [[Kan'ami]] pada zaman Muromachi di abad ke-13. Kesenian ini lalu dikembangkan oleh [[Zenchiku]] dan
▲''Ikebana'' adalah kesenian merangkai bunga Jepang. Kesenian ini sudah dilakukan sejak abad ketujuh, yang berasal dari tradisi Tiongkok untuk memberikan persembahan kepada Buddha.<ref name=":6">{{Harvnb|Juniper|2003|p=85}}</ref> Bentuk ''ikebana'' bergaya yang pertama disebut ''[[Rikka (kesenian)|rikka]]'', yang berarti "bunga berdiri".<ref name=":6" /><ref>{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=76-77}}</ref> Terdapat beberapa bentuk ''ikebana'' lainnya, seperti bentuk ''[[nagaire]]'' dan ''[[chabana]]'', yang dibuat oleh Sen no Rikyū. ''Chabana'' merupakan rangkaian-rangkaian bunga yang dipajang saat upacara teh.<ref>{{Harvnb|Juniper|2003|p=86}}</ref>
▲Puisi Jepang memiliki isi yang sedikit dan lebih pendek dibandingkan puisi dari Barat.<ref>{{Harvnb|Juniper|2003|p=75}}</ref> Salah satu bentuk puisi Jepang yang paling terkenal adalah ''[[haiku]]''. ''Haiku'' biasa hanya ditulis dengan tiga kalimat, dan mempunyai pola puisi 5-7-5.<ref name=":7">{{Harvnb|Juniper|2003|p=76}}</ref>
* [[Keramik]]▼
▲Terdapat banyak kerajinan keramik Jepang, seperti [[Mangkuk|mangkuk teh]], [[stoples]], [[Vas|vas bunga]], wadah [[dupa]], dan lainnya.<ref>{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=90}}</ref> Jenis tembikar ''[[raku]]'' menjadi salah satu karya keramik paling berharga. Mangkuk teh ''raku'' pertama kali dibuat oleh [[Chōjirō]], seorang pembuat ubin, dengan bantuan ahli upacara teh Sen no Sen no Rikyū.<ref>{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=91}}</ref><ref>{{Harvnb|Juniper|2003|p=80}}</ref>
▲''Noh'' adalah kesenian [[drama]] Jepang yang dibuat oleh [[Kan'ami]] pada zaman Muromachi di abad ke-13. Kesenian ini lalu dikembangkan oleh [[Zenchiku]] dan [[Zeami]].<ref>{{Harvnb|Hisamatsu|1982|p=100}}</ref>
== Lihat juga ==
* [[Clinamen|Klinamen]]
* [[Budaya teh]]
* [[Budaya teh Tionghoa]]
* [[Upacara minum teh Korea]]
* [[Pencerahan dalam agama Buddha]]
* [[Tiga Corak Umum]]
* [[Empat Kebenaran Mulia]]
== Referensi ==
Baris 72 ⟶ 58:
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Hisamatsu|first=Shin'ichi|date=1982|url=https://archive.org/details/zenfinearts0000hisa|title=Zen and the fine arts|location=Tokyo; New York|publisher=Kodansha International|isbn=9780870115196|ref=harv|url-access=registration|url-status=live}}
* {{Cite book|url=https://archive.org/details/wabisabijapanese00juni|title=Wabi Sabi: The Japanese Art of Impermanence|last=Juniper|first=Andrew|publisher=Tuttle Publishing|year=2003|isbn=0-8048-3482-2|url-access=registration|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://archive.org/details/wabisabiforartis0000kore|title=Wabi-Sabi for Artists, Designers, Poets & Philosophers|last=Koren|first=Leonard|publisher=Imperfect Publishing|date=1994|year=
* {{Cite book|last=Lawrence|first=Robyn Griggs|date=2004|url=https://archive.org/details/wabisabihouse00roby|title=The Wabi-Sabi House: The Japanese Art of Imperfect Beauty|location=New York|publisher=Clarkson Potter|isbn=9781400050468|ref=harv|url-access=registration|url-status=live}}▼
* {{Cite book|url=https://archive.org/details/wabisabisimplecr0000powe|title=Wabi Sabi Simple|last=Powell|first=Richard R.|publisher=Adams Media|
* {{Cite book|last=Suzuki|first=Daisetz Teitaro|date=1960|url=https://archive.org/details/zenjapanesecultu0000suzu|title=Zen and Japanese Culture|location=New York|publisher=Pantheon Books|isbn=9780691098494|ref=harv|url-status=live}}
== Bacaan lanjutan ==
=== Buku ===
* {{Cite book|last=Delorie|first=Oliver Luke|date=2018|url=https://www.google.com/books/edition/Wabi_Sabi/In-ADwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Wabi Sabi: Finding Beauty in Imperfection|publisher=Quarto Press|isbn=9781781318928|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Kempton|first=Beth|date=2018|url=https://www.google.com/books/edition/Wabi_Sabi/6cJQDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Wabi Sabi: Japanese Wisdom for a Perfectly Imperfect Life|publisher=Little, Brown Book Group|isbn=9780349420998|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Suzuki|first=Nobuo|date=2021|url=https://www.google.com/books/edition/Wabi_Sabi/3w-VzQEACAAJ?hl=en|title=Wabi Sabi: The Wisdom in Imperfection|publisher=Tuttle Publishing|isbn=9784805316313|url-status=live}}
=== Jurnal ===
* {{Cite journal|last=Kondo|first=Dorinne|date=1985|title=The Way of Tea: A Symbolic Analysis|url=https://www.jstor.org/stable/2802386|journal=Man|volume=20|issue=2|pages=287-306|doi=10.2307/2802386}}
* {{Cite journal|last=Pilgrim|first=Richard B.|date=1977|title=The Artistic Way and the Religio-Aesthetic Tradition in Japan|url=https://www.jstor.org/stable/1398000|journal=Philosophy East and West|volume=27|issue=3|pages=285-305|doi=10.2307/1398000}}
* {{Cite journal|last=Saito|first=Yuriko|date=2007|title=The Moral Dimension of Japanese Aesthetics|url=http://www.jstor.org/stable/4622213|journal=The Journal of Aesthetics and Art Criticism|volume=65|issue=1|pages=85-97}}
* {{Cite journal|last=Seidel; Jardine|first=Jackie; David. W|date=2014|title=‘Wabi Sabi’ and the Pedagogical Countenance of Names|url=http://www.jstor.org/stable/42982352|journal=Counterpoints|volume=452|pages=15-25}}
▲* {{Cite book|last=Lawrence|first=Robyn Griggs|date=2004|url=https://archive.org/details/wabisabihouse00roby|title=The Wabi-Sabi House: The Japanese Art of Imperfect Beauty|location=New York|publisher=Clarkson Potter|isbn=9781400050468|ref=harv|url-status=live}}
▲* {{Cite book|title=Wabi Sabi Simple|last=Powell|first=Richard R.|publisher=Adams Media|year=2004|isbn=1-59337-178-0|ref=harv}}
{{Elemen arsitektur Jepang}}
{{Authority control}}
Baris 83 ⟶ 85:
[[Kategori:Desain]]
[[Kategori:Kata dan frasa Jepang]]
[[Kategori:Budaya Jepang]]
|