Pangeran Mohammad Noor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|caption =
|office = Menteri Pekerjaan Umum Indonesia
|order =
|term_start = 24 Maret 1956
|term_end = 10 Juli 1959
Baris 12:
|successor = Sardjono Dipokusumo
|primeminister = [[Ali Sastroamidjojo]]<br>[[Djuanda Kartawidjaja]]
|office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]]
|term_start1 = 16 Agustus 1950
|term_end1 = 24 Maret 1956
|office2 = Gubernur Kalimantan
|order2 = ke-1
|term_start2 = 19 Agustus 1945
|term_end2 = 14 Agustus 1950
|predecessor2 = ''Tidak ada, jabatan baru''
|successor2 = [[Murdjani]]
|birth_date = {{birth date|1901|6|24}}
|birth_place =
|death_date = {{death date and age|1979|1|15|1901|6|24}}
|death_place =
|nationality =
|party = [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Masyumi]]
|spouse = Gusti Aminah
|relations =
Baris 28 ⟶ 37:
|website =
|footnotes =
|awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
}}
Setelah lulus [[HIS]] tahun 1917, ia meneruskan ke jenjang [[MULO]] dan lulus tahun 1921, lalu lulus dari [[HBS]] tahun 1923, dan pada tahun 1923 masuk ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' ([[THS]]) - sekolah teknik tinggi di [[Bandung]]. Pada tahun 1927, ia berhasil meraih gelar [[Insinyur]] dalam waktu empat tahun sesuai masa studi, setahun setelah Ir. [[Soekarno]] (presiden RI pertama) lulus sebagai insinyur dari [[TH Bandung]].
Baris 52 ⟶ 62:
=== Kantor Perwakilan di Yogyakarta ===
Pangeran Muhammad Noor adalah salah satu pejuang dalam merebut kemerdekaan di tanah Borneo, sekaligus menjabat Gubernur [[Provinsi Kalimantan|Borneo]] (sebelum dimekarkan menjadi beberapa provinsi) pertama berkedudukan di [[Yogyakarta]] pada masa pemerintahan [[Sukarno]]. Untuk menjalankan tugas pemerintahan. Gubernur Pangeran Muhammad Noor membuka Kantor Perwakilan Gubernur Kalimantan yang pertama di Yogyakarta (Jalan Lapangan 2).<ref>{{Cite book|title=Pasukan MN 1001/MTKI|last=Suriani|first=|publisher=PT Grafika Wangi|year=2015|isbn=|location=Banjarbaru|pages=}}</ref>
Pangeran Muhammad Noor juga pernah mengusulkan untuk mengirim pasukan terjun payung sebagai bentuk pencegahan [[blokade]] Belanda di laut. Usulan ini disetujui oleh [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]] yaitu [[Soerjadi Soerjadarma]]. Pangeran Muhammad Noor kemudian menugaskan [[Tjilik Riwut]] sebagai komandan pasukan [[terjun payung]] tersebut yang berjumlah 14 orang. Pasukan in terlebih dahulu mengadakan pelatihan di [[Bandar Udara Adisutjipto|Bandara Maguwo]] dan berangkat pada tanggal 17 Oktober 1947. Mereka akhirnya melakukan terjun payung setelah tiba di [[Kota Waringin]].<ref>{{Cite journal|last=Sjamsuddin|first=Helius|title=Kiprah Pangeran Mohamad Noor dalam Dinamika Politik Indonesia|url=https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/download/10698/6763|journal=Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah|volume=1|issue=2|pages=72|doi=10.17509/historia.v1i2.10698|issn=2620-4789}}</ref>
=== Pembentukan Organisasi ===
Baris 64 ⟶ 76:
== Wafat ==
[[Berkas:Pangeran Mohammad Noor - Makam 002.jpg|jmpl|Makam P.M. Noor dan istri di Tempat Pemakaman Sultan Adam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kaliantan Selatan]]
Pangeran Muhammad Noor wafat pada tanggal [[15 Januari]] [[1979]] dan dimakamkan di [[TPU Karet Bivak]], [[Jakarta]] berdampingan dengan makam istrinya, Gusti Aminah binti Gusti Mohamad Abi. Namun, pada tahun [[2010]] jenazahnya beserta istrinya dibawa pulang ke kampung halamannya di [[Martapura, Banjar|Martapura]] atas keputusan keluarga PM Noor. Kemudian pada tanggal [[18 Juni]] [[2010]] jenazah PM Noor dan Gusti Aminah dimakamkan di komplek pemakaman Sultan Adam Martapura dengan upacara militer.<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/1609 Satu Liang dengan Makam Istri ]</ref><ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/1586 Makam Gubernur PM Noor Pindah ]</ref><ref>[http://forum.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/2010/6/19/47669/hubungikami PM Noor Dimakamkan Dekat Raja Banjar ]</ref>{{deadlink}}<ref>[http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2010/6/19/47669/hubungikami PM Noor Dimakamkan Dekat Raja Banjar]</ref>{{deadlink}}<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/46/1588 Mengikuti Prosesi Pemindahan Makam PM. Noor di Martapura]</ref>. Namanya diabadikan pada PLTA [[Waduk Riam Kanan]], [[Kabupaten Banjar]] yang dinamakan Waduk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor.
[[Berkas:Riam Kanan.jpg|jmpl|Waduk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor di Riam Kanan, Kabupaten Banjar. Kalimatan Selatan]]
== Silsilah ==
Pangeran Muhammad Noor merupakan cicit dari mangkubumi Kesultanan Banjar [[Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana]] bin [[Adam dari Banjar|Sultan Adam]].
==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/03/15/pahlawan-nasional-bagi-pm-noor Pahlawan Nasional bagi PM Noor] - banjarmasin.tribunnews, diakses 21 Maret 2014.
Baris 81 ⟶ 92:
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Gubernur Kalimantan]]|tahun=
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Panji Suroso]]|tahun=1956–1959 |pengganti=Sardjono Dipokusumo|jabatan=[[Menteri Pekerjaan Umum Indonesia]]}}
{{kotak selesai}}
Baris 87 ⟶ 98:
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
{{lifetime|1901|1979|Noor, Pangeran Muhammad}}
[[Kategori:Anggota BPUPKI]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
Baris 96 ⟶ 108:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Anggota
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pekerjaan Umum Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan]]
{{Indo-politikus-stub}}
{{anggota-dpr-stub}}
|