Sunan Ngudung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Raden Salman (bicara | kontrib)
k Perbaikan Data Berdasarkan Hasil Itsbat Resmi Naqobah Ansab Maroko
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royaltyreligious biography
| honorific-prefix =As-Syekh
| name = Sayyid Utsman Haji <br> ( [[Sunan Ngudung]] )
| imagename = Syarif Sabil <br>
( Sunan Ngudung )
| image_size = 300
| houseimage =
| alt =
| caption =
| successionreligion = [[Islam]]
| moretext denomination = [[Sunni]]
| reignknown_for = Imam = [[Masjid Demak]]
Panglima Perang [[Demak]]
| reign-type =
| coronationbirth_name = Sabil
| cor-typebirth_date =
| predecessorbirth_place =
| pre-typedeath_date = 1524
| successordeath_place = [[Kesultanan Demak]]
| suc-typechildren = {{unbulleted list
* |Ja'far Shodiq <br> ([[Sunan Kudus]])
| regent =
* |Dewi Sujinah <br> ( isteriIstri [[Sunan Muria]] )
| reg-type =
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| burial_date =
| burial_place =
| spouse = {{plainlist|
* Siti Syari'ah (Putri [[Sunan Ampel]])
*
* }}
| spouse-type = Istri
| consort = no
| issue = {{plainlist|
* Ja'far Shodiq ([[Sunan Kudus]])
* Dewi Sujinah ( isteri [[Sunan Muria]] )
*
*
*
*
*
*
}}
| issue-linkfather = [[Kholifah Husen]]
| issue-pipemother =
| spouse =[[Nyai Ageng Manyuran]] binti [[Raden Santri Gresik|Sayyid Ali Murtadho]]
| issue-type =
|predecessor=|successor=|office1=Imam [[Masjid Demak]] ke-4|term_start1=1521|term_end1=1524|predecessor1=[[Kiai Gedeng Pambayun]] <br> ( 1515 - 1521 )|successor1=[[Sunan Kudus]]|title=|region=|other names=}}
| full name = Utsman Haji
| era name =
| era dates =
| regnal name =
| posthumous name=
| temple name =
| house =
| house-type =
| father = [[Raden Santri Gresik]]
| mother =Syarifah Sarah (Putri [[Sunan Gresik]])
| religion = Islam
| occupation =
| signature_type =
| signature =
| module =
|Title_name=Common name|family_name=}}
 
'''Sunan Ngudung''' (lahir: ? - wafat: [[1524]]) adalah [[Imam|Imam (Islam)|Imam]] [[Masjid Demak]] pada masa pemerintahan [[Sultan Trenggana]]. Naskah-naskah babad mengisahkan ia gugur dalam perang melawan [[Kerajaan Majapahit]].
 
'''Sunan Ngudung''' (lahir: ? - wafat: [[1524]]) adalah [[Imam|Imam (Islam)]] [[Masjid Demak]] pada masa pemerintahan [[Sultan Trenggana]]. Naskah-naskah babad mengisahkan ia gugur dalam perang melawan [[Kerajaan Majapahit]].
 
== Asal-Usul ==
Sayyid Utsman Haji adalah putra [[Raden Santri Gresik|Sayyid Ali Murtadlo]] dengan Syarifah Sarah putri dari [[Sunan Gresik]].{{butuh rujukan}}Ia menikah dengan Siti Syari'ah putri [[Sunan Ampel]]. Versi dari hasil penelusuran Dzuriyyah Walisongo, Sunan Ngudung (Syekh Ustman Haji) adalah bukan ayah dari Sunan Kudus, tetapi Sunan Ngudung dari Demak bernama Syekh Sabil disebutkan Ayah dari Sunan Kudus. Sunan Ngudung (Syekh Ustman Haji) berasal dari Trowulan Mojokerto. Disini karena ada kesamaan gelar Sunan yang membuat ada beberapa versi sejarah.
 
Beliau menikah dengan Siti Syari'ah putri [[Sunan Ampel]]. Dari perkawinan tersebut lahir Sayyid Ja'far Shodiq alias [[Sunan Kudus]] dan Dewi Sujinah ( Isteri [[Sunan Muria]] ).
 
Sunan Ngudung diangkat sebagai [[imamImam (Islam)|Imam]] [[Masjid Demak]] menggantikan Sunan Bonang sekitar tahun [[1520]] M.{{butuh rujukan}}
 
== Kisah Kematian ==
Naskah-naskah babad, misalnya ''Babad Demak'' atau ''Babad Majapahit lan Para Wali'' mengisahkan Sunan Ngudung tewas ketika memimpin pasukan [[Kesultanan Demak]] dalam perang melawan [[Kerajaan Majapahit]]. Menurut naskah-naskah legenda tersebut, perang antara dua kerajaan ini terjadi pada tahun [[1478]]. Kesultanan Demak yang dipimpin oleh [[Raden Patah]] melawan Kerajaan Majapahit yang untuk menengakkan keadilan. Karena pada tahun itu Brawijaya V atao Bhre Kertabhumi diserang oleh Girindra wardhana yang ditandai dengan condro sengkala Sirna Ilang Kertaning bumi atau 1440 Saka/ 1478 M, pada saat diserang oleh Girindrawardhana Bhre Kertabhumi menyelamatkan diri ke Gunung Lawu.
Sunan Ngudung diangkat sebagai panglima perang menghadapi musuh yang dipimpin oleh Raden Kusen, adik tiri Raden Patah sendiri yang menjabat sebagai adipati Terung (dekat [[Krian, Sidoarjo]]). Raden Kusen merupakan seorang muslim namun tetap setia terhadap Majapahit. Dalam perang tersebut Sunan Ngudung memakai baju perang bernama ''Kyai Antakusuma'' (sekarang disebut ''Kyai Gondil''). Baju pusaka itu diperoleh [[Sunan Kalijaga]] dan konon merupakan baju perang milik [[Nabi Muhammad]].
 
Sunan Ngudung dalam pertempuran itu gugur sebagai syahid. Jabatan Sunan Ngudung sebagai panglima perang kemudian digantikan oleh [[Sunan Kudus]]. Di bawah kepemimpinannya pihak Demak berhasil mengalahkan Majapahit.
 
== Tahun Kematian ==
Menurut prasasti Trailokyapuri diketahui bahwa Majapahit runtuh bukan akibat serangan [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]] melainkan karena perang saudara melawan keluarga [[Girindrawardhana]]. Namun siapa nama raja [[Majapahit]] saat itu tidak disebutkan dengan jelas.Pararaton menyebut nama [[Bhre Kertabhumi]] sebagai raja terakhir [[Majapahit]] yang dikalahkan oleh [[Girindrawardhana]] yang kemudian [[Bhre Kertabhumi]] menyelamatkan diri ke Gunung Lawu.
 
Setelah penyerangan inilah kemudian [[Raden Patah|Raden Fatah]] (adipati demak yang kemudian menjadi [[sultan]] [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]])mengumpulkan bala tentara untuk membantu Bhre [[Kertabhumi]]. Ayahnya yang telah diserang [[Majapahit]]. Namun dalam penyerangan [[Raden Patah|Raden Fatah]] mengalami kekalahan. Setelah kekalahan ini Para dewan[[Wali waliSanga|Dewan Wali]] menyarankan [[Raden Patah|Raden Fatah]] untuk meneruskan pembangunan masjid[[Masjid Agung Demak|Masjid Demak]].
 
Pada tahun 1478 M [[Raden Patah|Raden Fatah]] mengirimkan tentara lagi untuk menyerang Girindrawardahana[[Girindrawardhana]] di [[Majapahit]]. Pada serangan ini [[Raden Patah|Raden Fatah]] memperoleh kemenangan sehingga [[Majapahit]] takluk dibawah [[Raden Patah|Raden Fatah]]. Pada tahun 1478 [[Raden Patah|Raden Fatah]] dilantik menjadi [[Kesultanan Demak|Sultan Demak]].
 
Naskah ''Hikayat Hasanuddin'' menyebutkan pada tahun [[1524]] imam Masjid Demak yang bernama '''Pangeran Rahmatullah''' tewas ketika memimpin perang melawan [[Majapahit]]. Tokoh ini kemungkinan besar identik dengan Sunan Ngudung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kematian Sunan Ngudung terjadi pada tahun 1524, bukan 1478 sebagaimana yang tertulis dalam naskah babad.
 
== Pranala luar ==