AirAsia Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|anak usahanya yang bergerak di bidang maskapai penerbangan|Indonesia AirAsia}}
{{kembangkan}}
{{Infobox company
| name = PT AirAsia Indonesia Tbk
| logo =
| logo_size =
|
| logo_caption =
| logo_padding =
| image =
| image_size =
| image_alt =
| image_caption =
| trading_name =
| native_name =
| native_name_lang = <!-- Use ISO 639-1 code, e.g. "fr" for French. For multiple names in different languages, use {{Lang|[code]|[name]}}. -->
| romanized_name =
| former_name = {{plainlist|
*PT Centris Multi Persada Pratama
*PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk
}}
| type =
| traded_as = {{IDX|CMPP}}
| ISIN =
| ISIN2 =
| industry =
| genre =
| fate =
| predecessor = <!-- or: | predecessors = -->
| successor = <!-- or: | successors = -->
| founded = {{plainlist|
*{{Start date|1989|07|25}} sebagai PT Centris Multi Persada Pratama
*{{Start date|2014|06|20}} sebagai PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk
*{{Start date|2018|01|03}} sebagai PT AirAsia Indonesia Tbk
}}
| founder = <!-- or: | founders = -->
| defunct = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD}} -->
| hq_location =
| hq_location_city = [[Kota Tangerang]], [[Banten]]
| hq_location_country = [[Indonesia]]
| num_locations =
| num_locations_year = <!-- Year of num_locations data (if known) -->
| area_served = [[Indonesia]]
| key_people = {{plainlist|
*Veranita Yosephine Sinaga <small>(Direktur Utama)</small>
*Tharumalingam Kanagalingam <small>(Komisaris Utama)</small>
}}
| products =
| brands =
| production =
| production_year = <!-- Year of production data (if known) -->
| services =
| revenue = {{Increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]]3,78 triliun
| revenue_year = 2022
| operating_income = {{Increase}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]1,32 triliun)
| income_year = 2022
| net_income = {{Increase}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]1,65 triliun)-->
| net_income_year = 2022
| assets = {{Increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]]5,36 triliun
| assets_year = 2022
| equity = {{decrease}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]6,82 triliun)
| equity_year = 2022
| owners = {{plainlist|
*AirAsia Aviation Group Limited <small>(46,25%)</small>
*PT Fersindo Nusaperkasa <small>(46,16%)</small>
*Publik <small>(7,59%)</small>
}}
| members =
| members_year = <!-- Year of members data (if known) -->
| num_employees = 1.711
| num_employees_year = 2022
| parent =
| divisions =
| subsid = PT Indonesia AirAsia
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|http://ir.aaid.co.id/}}
| footnotes =
}}
'''PT AirAsia Indonesia Tbk''' adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|CMPP}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di [[anak usaha]]nya, [[maskapai penerbangan]] [[Indonesia AirAsia]]. Berkantor pusat di Jl. Marsekal Suryadharma, [[Tangerang]], [[Banten]],<ref name=lapx/> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.
==Anak usaha==
Baris 35 ⟶ 86:
==Sejarah dan perkembangan==
===Perusahaan taksi===
Perusahaan ini didirikan pada 25 Juli 1989<ref name=centris>[https://britama.com/index.php/2022/04/laporan-keuangan-airasia-indonesia-tbk-cmpp-2021/ britama.com, Laporan Keuangan AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) 2021]</ref> dengan nama '''PT Centris Multipersada Pratama'''.<ref name=rimou>
Bisnis taksi Centris dirintis oleh Suherman Ade Yulimar, seorang pengusaha pemilik ''dealer'' mobil asal [[Bandung]]. Pada tahun 1987, Suherman membeli PT Centris Bandung Rayalestari yang mengoperasikan 100 armada taksi di Bandung dari tangan Moh. Gunawan Satyapermana dengan 200 karyawan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IwwoAAAAMAAJ&q=centris+chondro&dq=centris+chondro&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjHytzjgvv3AhVHFLcAHTfuC-0Q6AF6BAgLEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 9-14]</
Perusahaan-perusahaan taksi tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam PT Centris Multipersada Pratama sebagai [[perusahaan induk]].<
Belakangan, nama Suhendra dan Ginawan menghilang, menyisakan Andri dalam posisi kepemimpinan perusahaan ini.<
===Perusahaan batu bara===
Pada Desember 2012, pihak Centris Multipersada mengumumkan rencananya untuk masuk dalam bisnis [[pertambangan]] [[batu bara]] lewat anak usahanya yang baru dibentuk bernama PT Multi Mekar Lestari yang dimiliki sahamnya sebesar 55%. Bisnis batu bara yang dijalani adalah transportasi batu bara, baik dengan kapal [[tongkang]] maupun ''[[dump truck]]''.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20121217/44/110089/cmpp-jajaki-masuk-ke-bisnis-tambang CMPP: Jajaki masuk ke bisnis tambang]</ref> Kemudian, di tanggal 3 Januari 2013, Andri Tedjadharma lewat PT Centris Mekarlestari melepas 62,96% sahamnya di CMPP kepada PT Rimau Multi Investama. Rimau kemudian menaikkan sahamnya menjadi 80,26% setelah ''tender offer'' di tanggal 26 Februari 2013.<ref name=rimou/> Awalnya, pemilik baru masih mempertahankan bisnis taksi Centris. Namun, kemudian pada 17 Maret 2014, diakuisisilah sebuah perusahaan transportasi batu bara bernama PT Rimau Shipping sebanyak 65% seharga Rp 13,08 miliar.<ref name=rimou/> Tidak lama setelah itu, di bulan yang sama, pemilik baru Centris Multipersada kemudian melepas seluruh bisnis taksinya (pada anak usahanya Centris Wahana Taksi, Adhi Citra Sarana, Botabek Central Taksi, Varia Indoperkasa Pertama, Bogor Adi Pradana, serta unit-unit taksi di Semarang dan Yogyakarta) dengan total transaksi Rp 8,75 miliar. Pelepasan bisnis taksi ini diklaim karena prospeknya yang terus menurun, dari 2012 mencapai Rp 5,91 miliar menjadi Rp 1,63 miliar pada 2013 dan bisnis batu bara lewat PT Multi Mekar Lestari dirasa lebih menguntungkan.<
Anak-anak usaha dan bisnis taksi tersebut dilepas ke PT Catur Mandiri Sejati.<ref>[https://ir.aaid.co.id/misc/financial/Laporan_Keuangan_Konsolidasi_Desember_2013.pdf Lapkeu CMPP 2013]</ref> Kurang jelas sendiri bagaimana perkembangan bisnis taksi eks-CMPP pasca pelepasan tersebut, dengan tercatat hanya di Yogyakarta saja taksi tersebut beroperasi.<
===Induk usaha Indonesia AirAsia===
Hanya tiga tahun setelah berganti bisnis dan kepemilikan, CMPP kembali dijadikan alat ''backdoor listing'' oleh perusahaan tertutup lainnya. Sebuah perusahaan penerbangan yaitu [[Indonesia AirAsia]], sebelumnya merencanakan akan melakukan [[penawaran umum perdana]] di bursa saham pada 2016. Rencana ini merupakan ide langsung dari pemilik [[AirAsia]] di [[Malaysia]], [[Tony Fernandes]] dan direncanakan sebesar 30% saham maskapai itu akan dilepas ke publik.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20150609/192/441818/airasia-tetap-berencana-ipo-di-indonesia AirAsia Tetap Berencana IPO di Indonesia]</ref> Rencana IPO sebesar US$ 300 miliar tersebut, kemudian tertunda setelah sempat direncanakan pada awal 2016.<ref name=reu>[https://www.reuters.com/article/indonesia-airasia-idUSL4N1MT3JF Indonesia's transport group Rimau to raise money to buy AirAsia unit]</ref> Rupanya, kemudian rencana IPO tersebut terealisasi lewat ''backdoor listing'' di CMPP.<
Nyatanya, setelah proses
Masalah lain yang membelit CMPP adalah suspensi perdagangan sahamnya selama beberapa waktu oleh BEI. Bursa terpaksa melakukan hal tersebut, terhitung sejak 5 Agustus 2019, akibat perusahaan hanya memiliki 1,59% kepemilikan publik (jauh dari kewajiban minimum 7,5%).<ref>[https://katadata.co.id/happyfajrian/finansial/5e9a503b1c207/saham-publik-kurang-dari-75-bei-hentikan-perdagangan-saham-airasia Saham Publik Kurang dari 7,5%, BEI Hentikan Perdagangan Saham AirAsia]</ref> Hampir dua tahun suspensi itu dilakukan yang sempat membuat perusahaan ini terancam dihapus pencatatannya (''delisting'') dari BEI pada Agustus 2021.<
== Pranala luar ==
|