Pulau Kerisian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bayuandhini (bicara | kontrib)
Menambahkan referensi, kategori dan stub.
Tag: VisualEditor-alih pranala ke halaman disambiguasi
k ~ref
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 11:
|populasi=2.548 jiwa
}}
'''Pulau Kerasian''' merupakan salah satu pulau yang terletak di [[Kecamatan Pulau Laut]], [[Kabupaten Kotabaru]], [[Kalimantan Selatan]]. Pulau ini merupakan pulau berpenghuni dan pusat pemukiman berada di bagian barat dengan mayoritas pekerjaan warga adalah nelayan <ref name=":0">{{Cite web|last=prokal.co|title=Kehidupan Tenang Warga Pulau Kerasian di Kotabaru {{!}} Radar Banjarmasin|url=https://kalsel.prokal.co/read/news/14194-kehidupan-tenang-warga-pulau-kerasian-di-kotabaru|website=kalsel.prokal.co|language=Indonesian|access-date=2022-06-01}}</ref>. Pulau ini memiliki bukit yang terletak di tengah pulau dengan tinggi 210 mdpl. Suhu rata-rata di pulau ini adalah 25<sup>0</sup>C. <ref name=":1">{{Cite book|last=Wahda|first=Mutia|date=2021|url=https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/19529-Full_Text.pdf|title=ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA PULAU KERASIAN KECAMATAN PULAU LAUT KEPULAUAN KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN|location=Makassar|publisher=Universitas Muhammadiyah Makassar|url-status=live}}</ref>
 
Pulau ini terdiri dari dua dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2 dan terdiri dari 6 RT. Semua penduduk yang terdiri dari 1.264 laki-laki dan 1.284 perempuan dengan Kepala Keluarga sebanyak 699 KK adalah suku Mandar dengan bahasa utama sehari-hari adalah bahasa Mandar dan beragama Islam. <ref name=":1" />
 
Setiap tahunnya diadakan pesta rakyat adat Mandar di pulau Kerasian. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi adat nenek moyang berupa lomba Kuliner dan lomba balap perahu Katir.<ref>{{Cite web|title=Bupati Sayed Lepas Pesta Rakyat Pulau Kerasian|url=https://www.metrokalimantan.com/2019/09/bupati-sayed-lepas-pesta-rakyat-pulau.html|access-date=2022-06-01}}</ref>
 
== Etimologi ==
Penamaan pulau Kerasian berasal dari kedatangan suku Bugis dan Mandar yang berkunjung ke pulau ini dan melihat seekor monyet atau kera yang sedang tidur siang. Hal ini terasa ganjil bagi mereka dikarenakan monyet tidak pernah tidur atau ketiduran pada siang hari. Kejadian tersebut menjadi latar belakang pemberian nama pulau ini yang berarti pulau dengan kera yang bangun kesiangan.<ref name=":2">{{Cite book|last=Batubara|first=Rido Miduk Sugandi|date=2015|url=|title=Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-854-4|pages=8-9|others=|oclc=|url-status=live}}</ref>
 
== Fasilitas ==
Baris 33 ⟶ 35:
 
== Ekosistem ==
Pulau ini memiliki kontur berbukit dan ditutupi oleh vegetasi berupa [[Cemara laut]] ''Casuarina equidetifolia'', [[Ketapang]] ''Terminalia cattapa'', [[Butun]] ''Barringtonia asiatica'' dan [[Kelumpang]] ''Sterculia foetida''. Vegetasi ini menyebar di bagian utara dan selatan pulau dan menjadi lokasi burung-burun untuk berlindung seperti [[Raja-udang biru|Raja udang biru]] ''Halcyon cloris'', [[Raja udang keramat]] ''Halcyon sancta'', [[Sesap madu]] ''Nectarinia jugularis'', [[Elang laut]] ''Haliaetus leucogaster'' dan [[Kuntul karang]] ''Egretta sacra''.<ref name=":2" />
 
== Akses ==
Pulau ini dapat dituju dari pesisir Teluk Aru menggunakan speedboat selama 15 menit dan menggunakan kapal nelayan selama 30 menit. <ref name=":0" />
 
== Referensi ==