Bank SMBC Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DARMAS BS 9 (bicara | kontrib)
k Menambah gambar foto
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(52 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Bank BTPNSMBC Indonesia Tbk
| former_name = PT Bank Pegawai Pensiunan Militer <small>(1958-19861958–1986)</small><br/>PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional <small>(1986–2019)</small><br/>PT Bank BTPN Tbk <small>(2019–2024)</small>
| logo = File:Logo SMBC-Indonesia.svg
 
</gallery>Nasional <small>(1986-2019)</small>
| logo =
| logo_size =
| image =
Baris 14 ⟶ 12:
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1959|10|06}}
| fate =
| predecessor = [[Bank Sumitomo Mitsui Indonesia]]
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = Menara BTPNSMBC, CBD [[Mega Kuningan]], Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5 – 5.6, [[Jakarta]] 12950, [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[OngkiHenoch Wanadjati DanaMunandar]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.btpnsmbci.com/id/tentang-kami/manajemen|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Bank BTPN Tbk|language=id|access-date=30 Januari 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Chow Ying Hoong]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|Wow!|[[Jenius (aplikasi)|Jenius]]|Sinaya}}
| products = {{hlist|[[Tabungan]]|[[Giro]]|[[Deposito]]|[[Kredit]]|[[Pembiayaan]]}}
Baris 27 ⟶ 26:
| assets = {{profit}}[[Rupiah Indonesia|Rp]] 191,92 triliun (2021)
| equity = {{profit}}[[Rupiah Indonesia|Rp]] 44,9 triliun (2021)
| num_employees = 7.482 <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.btpnsmbci.com/ar-2020-btpn_ina_14-april.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Bank BTPN Tbk|language=id|access-date=30 Januari 2022}}</ref>
| subsid = PT [[Bank TabunganBTPN PensiunanSyariah]] NasionalTbk<br>PT Syariah|Bank[[Oto BTPNMultiartha]]<br>PT Syariah[[Summit Oto Finance]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.btpnsmbci.com}}
}}
 
'''PT Bank BTPNSMBC Indonesia Tbk''' adalah anak usaha [[Sumitomo Mitsui Banking Corporation]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 61 kantor cabang, 264 kantor cabang pembantu, 141 titik pembayaran, dan 216 [[ATM]] yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/><gallery>
Berkas:Bank btpn Kebumen.jpg|alt=Kantor Bank btpn|Kantor Bank btpn
</gallery>
 
== Sejarah ==
=== Awal pendirian ===
Perusahaan ini memulai sejarahnya di [[Bandung]] pada tahun 1958 dengan nama "PT Bank Pegawai Pensiunan Militer" (Bapemil), dan awalnya hanya
[[Berkas:Bank BTPN (26826050394).jpg|thumb|250px|Salah satu kantor Bank BTPN yang berlokasi di [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]]]
menerima simpanan dan memberi
[[Berkas:Bank btpn Kebumen.jpg|thumb|250px|Kantor Bank BTPN di [[Kabupaten Kebumen]], Jawa Tengah]]
pinjaman kepada para pensiunan [[TNI]]. Pada tahun 1960, bank ini mendapat izin untuk beroperasi sebagai sebuah [[bank komersial]]. Pada tahun 1986, bank ini mengubah namanya menjadi "PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional". Pada tahun 1993, [[Kementerian Keuangan]] menetapkan bank ini sebagai sebuah
Memiliki sejarah yang panjang, cikal-bakal BTPN bermula pada 5 Februari 1958 ketika didirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) yang berlokasi di [[Bandung]], [[Jawa Barat]].<ref>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/561/jbptunikompp-gdl-wemvynim21-28037-2-bab2-wem-y.pdf Sejarah singkat]</ref> Bank ini didirikan oleh 6 orang purnawirawan [[TNI]] dan 1 masyarakat sipil, meliputi R. Ramelie Tjokroadirejo, R. Ayu Pandamrukmi Tjokroadirejo, Martua Raja Laut Siahaan, Abdul Hamid, Abdurrachman, Ibrahim Bayk dan Mochamad Abdul Fatah.<ref>[https://www.idx.co.id/media/2852/btps_prospektus-ipo_2018_pp1.pdf Prospektus BTPS 2018]</ref> BAPEMIL didirikan dalam rangka untuk membantu masyarakat pada umumnya maupun purnawirawan TNI, janda dan anak yatim pada khususnya agar terhindar dari para [[rentenir]].<ref name=rentenir>[https://web.archive.org/web/20020609185851/http://www.bankbtpn.co.id/profile_btpn.htm Profile BTPN]</ref> Perkumpulan tersebut resmi berbadan hukum pada 6 Oktober 1959 dan mendapat izin untuk beroperasi sebagai bank pegawai pada 18 Juli 1960. Sejak saat itu BAPEMIL terus berkembang, dengan pada tahun 1986 mencatatkan aset Rp 2,5 miliar, tabungan Rp 189 juta dan deposito sebesar Rp 1,5 miliar.<ref name=parlementria>[https://books.google.co.id/books?id=IJzY4-ZC70cC&pg=PA73&dq=Bank+Pegawai+Pensiunan+Militer+(+Bapemil&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjg_cLmup-IAxWX4TgGHaPDABsQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=Bank%20Pegawai%20Pensiunan%20Militer%20(%20Bapemil&f=false Parlementaria, Volume 20-21]</ref> Bank ini kemudian juga mendapatkan arahan dari pemerintah untuk menjadi bank penyalur dana pensiun.<ref name=rentenir/>
[[bank umum]]. Pada tahun 2008, bank ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]]. Pada tahun 2008 juga, TPG Nusantara S.AR.L resmi mengakuisisi 71,61% saham bank ini. Pada tahun 2009, bank ini meluncurkan bisnis pinjaman untuk mikro dan kecil (UMK) dengan nama "BTPN Mitra Usaha Rakyat". Pada tahun 2011, bank ini meluncurkan inisiatif Daya, sebuah program pemberdayaan masyarakat, dan meluncurkan merek Sinaya, yang terhubung dengan inisiatif Daya. Bank ini juga berhasil menyelesaikan uji coba bisnis Perbankan Komunitas Syariah (BTPN Syariah Tunas Usaha Rakyat), yang hingga tahun 2012, telah melayani 444.000 nasabah di 28.927 sentra komunitas yang tersebar di [[Banten]], [[Jawa Barat]], dan [[Jawa Timur]]. Pada tahun 2013, bank ini mengakuisisi [[Bank Sahabat]]. Pada tahun 2013 juga, [[SMBC]] resmi membeli 24,3% saham bank ini. Pada tahun 2014, bank ini memisahkan unit usaha syariahnya ke dalam Bank Sahabat, dan kemudian mengubah nama bank tersebut menjadi [[BTPN Syariah]]. Pada tahun 2014 juga, SMBC meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini menjadi 40%. Pada tahun 2015, bank ini meluncurkan BTPN Wow!, sebuah layanan perbankan yang memanfaatkan [[telepon seluler]] dan didukung dengan agen untuk meningkatkan jangkauan layanan. Pada bulan Februari 2016, bank ini mulai beroperasi sebagai sebuah [[bank devisa]] setelah mendapat izin pada bulan Desember 2015. Bank ini kemudian meluncurkan aplikasi [[Jenius (aplikasi)|Jenius]], yang memanfaatkan [[ponsel cerdas]] untuk melakukan berbagai transaksi perbankan. Pada tanggal 19 Desember 2018, [[Otoritas Jasa Keuangan]] menyetujui penggabungan antara bank ini dengan [[Bank Sumitomo Mitsui Indonesia]] (BSMI), dan pada tanggal 18 Januari 2019, penggabungan tersebut juga disetujui oleh [[Japan Financial Services Authority]].<ref>https://www.cnbcindonesia.com/market/20190124132752-17-52181/dapat-restu-ojk-jepang-ri-btpn-merger-bulan-ini</ref> Pada tanggal 1 Februari 2019, bank ini resmi bergabung dengan BSMI<ref>{{Cite web |url=https://m.kontan.co.id/news/sumitomo-pastikan-merger-btpn-dan-smbci-efektif-pada-1-februari-2019 |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-09 |archive-date=2019-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190709021140/https://m.kontan.co.id/news/sumitomo-pastikan-merger-btpn-dan-smbci-efektif-pada-1-februari-2019 |dead-url=yes }}</ref> dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 2020, bank ini meluncurkan Sinaya Prioritas.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.btpn.com/id/tentang-kami/sekilas-btpn|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bank BTPN Tbk|language=id|access-date=30 Januari 2022}}</ref><ref name="annual"/>
 
Demi menyesuaikan kebijakan perbankan menurut UU No. 14/1967, pada 16 Februari 1985 Perkumpulan BAPEMIL ditransformasikan sebagai sebuah [[perseroan terbatas]]. Namun, rencana ini kemudian diubah dengan mendirikan perusahaan baru bernama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dengan status baru sebagai bank tabungan. Izin prinsip dari [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan]] pun diberikan di tanggal 30 Desember 1985, yang disusul pengalihan bisnis dari BAPEMIL ke BTPN terhitung sejak tanggal 1 April 1986. Sejak saat itulah nama BTPN dikibarkan sebagai nama bank yang saat itu memiliki 26 kantor cabang ini.<ref name=nikom>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/561/jbptunikompp-gdl-wemvynim21-28037-2-bab2-wem-y.pdf Sejarah singkat PT BTPN]</ref><ref name=parlementria/> Pemegang saham perusahaan saat itu meliputi 22 orang, termasuk dari para pendiri dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 4%.<ref name=proselapan>Prospektus BTPN 2008, hlm. 46-64</ref>
 
Beberapa tahun kemudian, status BTPN kembali diubah mengantisipasi pemberlakuan UU Perbankan baru (UU No. 7/1992) dengan mengubah statusnya dari bank tabungan menjadi bank umum non-devisa. Status baru ini ditetapkan lewat SK Menteri Keuangan RI No. 055 tertanggal 22 Maret 1993<ref name=rentenir/> dan efektif berlaku sejak 2 Agustus 1993.<ref name=nikomdua>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/100/jbptunikompp-gdl-s1-2007-iissiskani-4961-bab-ii.doc BAB II]</ref> Fokus bisnis bank ini tetaplah pada masyarakat pensiunan dan pegawai negeri/militer, meskipun juga meluaskan cakupannya pada kelompok pengusaha kecil. BTPN juga sempat menjalin kerjasama dengan PT [[Taspen]], [[Bank Jabar]], [[BRI]], [[Asabri]], dan sejumlah lembaga lainnya demi menjangkau target pasarnya.<ref name=nikom/><ref name=lerjasama>[https://web.archive.org/web/20020610003245/http://www.bankbtpn.co.id/kerjasama.htm Kerjasama]</ref>
 
=== Berganti-ganti pemilik ===
Sayang, memasuki tahun 1997 BTPN mengalami guncangan yang membuat bank ini lepas dari tangan pemilik lamanya (para pensiunan tentara).<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210309/192/1365881/historia-bisnis-grup-bakrie-lego-saham-btpn Historia bisnis grup bakrie lego saham]</ref> Sebagai penyelamat masuklah [[Grup Bakrie]] lewat dua [[anak usaha]]nya, PT [[Bank Nusa Nasional|Bank Nasional]] (85%) dan PT Bakrie Capital Indonesia (15%) pada 5 Desember 1997 yang membeli seluruh saham pemilik lama.<ref name=proselapan/> BTPN pun menjadi bagian Bakrie Grup sejak 29 Desember 1997,<ref name=nikomdua/> dan sempat menjalin kerjasama dengan PT [[Asuransi Jiwa Bakrie]] untuk menjual produk perusahaan tersebut.<ref name=lerjasama/>
 
Masuknya Bakrie bersamaan dengan badai [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] yang menerjang perekonomian nasional yang akhirnya membuat bank ini sempat beberapa kali mengalami perubahan kepemilikan. Mulanya bank ini sempat ingin diikutsertakan dalam merger bank-bank milik Bakrie lainnya (Bank Nasional, [[Bank Nusa Internasional]], [[Bank Angkasa]] dan [[Bank Nasional Komersil]]), namun dibatalkan.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=GblWAAAAMAAJ&dq=BTPN+Bakrie+1997&focus=searchwithinvolume&q=BTPN+ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 11,Masalah 3-4]</ref> Kelompok tersebut juga berencana menyuntikkan dana segar Rp 40 miliar agar [[rasio kecukupan modal]] BTPN yang merosot menjadi 4%, bisa kembali sehat dan keluar dari pengawasan [[BPPN]].<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=qWgrAAAAMAAJ&dq=BTPN+sebenarnya+hanya+soal&focus=searchwithinvolume&q=atjep Panji masyarakat, Bagian 2,Masalah 1-19]</ref> Ikut jatuhnya Bakrie Grup akibat krismon membuat di bulan November 2000 BPPN masuk sebagai pemegang 46,54% saham di BTPN. Selanjutnya, pada tahun 2002-2003 saham Bakrie terus merosot hingga hanya sebesar 10%. Sebagai pengganti grup tersebut adalah [[Recapital Group]], PT Danatama Makmur dan [[Fuad Hasan Masyhur]] (pemilik perusahaan haji [[Maktour]]) yang kemudian memegang saham signifikan bersama BPPN (selanjutnya [[Perusahaan Pengelola Aset]]/PPA) di bank ini.<ref name=proselapan/><ref name=jhal>[https://bisnis.tempo.co/read/85969/pemerintah-jual-18-persen-saham-btpn Pemerintah Jual 18 Persen Saham BTPN]</ref>
 
Secara efektif, BTPN saat itu ada di bawah kendali Recapital (perusahaan milik [[Rosan Roeslani]] dan [[Sandiaga Uno]]). Kondisi BTPN mulai membaik, dengan mencatatkan kenaikan aset Rp 4,5 triliun menjadi Rp 10 triliun (2008),<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/recapital-ganti-nama-bank-eksekutif Recapital Ganti Nama Bank Eksekutif]</ref> memiliki 450.000 nasabah (2008)<ref name=btpnx/> meskipun masih menjangkau segmen nasabah yang terbatas (kaum pensiunan).<ref name=inila>[https://www.inilah.com/btpn-mendarat-di-lantai-bursa BTPN Mendarat di Lantai Bursa]</ref> Sementara itu, kabar mengenai upaya akuisisi bank ini oleh pemodal asing mulai berhembus di waktu yang sama. Di tahun 2005, tersiar kabar bahwa dua perusahaan keuangan asal [[Malaysia]], [[MAA Insurance]] dan [[ICB Financial Group]] berminat membeli 71,6% saham BTPN.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=LrbiAAAAMAAJ&q=BTPN+BPPN&dq=BTPN+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiJoa_qxp-IAxXtTGcHHY8FAz8Q6AF6BAgKEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 18,Masalah 23-24]</ref> Dua tahun kemudian, muncullah nama [[Northstar Group|Northstar Pacific]], sebuah perusahaan investasi yang digawangi [[Patrick Sugito Walujo]] yang berminat menjadi pembeli. Dirinya membawa nama-nama besar dalam sebuah konsorsium, seperti [[:en:TPG Inc.|Texas Pacific Group]] (TPG) dan [[Noonday Assets Management]]. Sebagai "pemanis", Noonday telah mengucurkan pinjaman senilai US$ 120 juta ke Recapital.<ref>[https://www.datatempo.co/MajalahTeks/detail/ARM20180612131214/berebut-harta-pensiunan Berebut harta pensiunan]</ref> Akhirnya, kabar itu terkonfirmasi pada pertengahan 2007, dengan rencananya konsorsium Northstar-TPG akan membeli 71,6% saham BTPN.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/71220/penjualan-btpn-dalam-tahap-fit-and-proper-di-bi Penjualan BTPN Dalam Tahap "Fit and Proper" di BI]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hxhBGDb5BjMC&pg=PA31&dq=BTPN+TPG+2008&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ9Yzxk5-IAxWJRWwGHU5PJTs4ChDoAXoECAYQAg#v=onepage&q=BTPN%20TPG%202008&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2007]</ref>
 
Pada saat proses penjualan itu masih berlangsung, PPA melepaskan seluruh sahamnya (28,39%) dalam [[penawaran umum perdana]] BTPN pada 12 Maret 2008 di [[Bursa Efek Indonesia]] dengan harga IPO Rp 2.850/lembar.<ref name=inila/> Rencana itu menjadi penutup upaya pemerintah melepaskan sahamnya di BTPN sejak tahun 2006, yang saat itu direncanakan lewat ''open tender''.<ref name=jhal/> Dua hari pasca-IPO, akhirnya kongsi TPG-Northstar dalam wadah TPG Nusantara S.a r.l. mengakuisisi 71,6% saham bank ini seharga US$ 195 juta.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/btpn-mengaku-tak-tahu-sahamnya-diincar-asing BTPN mengaku tak tahu sahamnya diincar asing]</ref> Pemilik baru kemudian berusaha memperluas bisnis bank di luar kelompok pensiunan dengan mendapuk [[Jerry Ng]] sebagai pimpinan BTPN.<ref name=btpnx>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180802163327-17-26679/kisah-panjang-btpn-dari-bapemil-sampai-aset-rp-179-t/2 Kisah Panjang BTPN, Dari Bapemil Sampai Aset Rp 179 T]</ref> Pada era kepemimpinannya inilah BTPN dikenal dengan berbagai program dan produk yang inovatif. Pada tahun 2009, bank ini meluncurkan bisnis pinjaman untuk mikro dan kecil (UMK) dengan nama "BTPN Mitra Usaha Rakyat", dilanjutkan program inisiatif Daya, sebuah program pemberdayaan masyarakat, dan meluncurkan merek Sinaya, yang terhubung dengan inisiatif Daya pada 2011. Bank ini juga berhasil menyelesaikan uji coba bisnis Perbankan Komunitas Syariah (BTPN Syariah Tunas Usaha Rakyat), yang hingga tahun 2012, telah melayani 444.000 nasabah di 28.927 sentra komunitas yang tersebar di [[Banten]], [[Jawa Barat]], dan [[Jawa Timur]].<ref name="annual" /><ref name="profil"/>
 
Di tahun 2013, bank ini mengakuisisi [[Bank BTPN Syariah|Bank Sahabat Purba Danarta]], dan kemudian mengintegrasikannya dengan Unit Usaha Syariah BTPN yang sudah dirintis sejak 2008. Kemudian, berturut-turut pada 2015 dan 2016, BTPN menjadi pionir di bidang [[laku pandai]] lewat program BTPN Wow! dan [[perbankan digital]] lewat peluncuran aplikasi [[Jenius (aplikasi)|Jenius]].<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.btpn.com/id/tentang-kami/sekilas-btpn|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bank BTPN Tbk|language=id|access-date=30 Januari 2022}}</ref> BTPN pun mencatatkan pertumbuhan pesat, dengan menjadi salah satu bank terbesar dalam [[kapitalisasi pasar]], karyawan dan kantor cabang.<ref>[https://www.btpn.com/id/tentang-kami Tentang kami]</ref> Terhitung sejak 16 Februari 2016, BTPN sudah menyandang status sebagai bank devisa.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/btpn-resmi-menyandang-status-bank-devisa BTPN resmi menyandang status bank devisa]</ref>
 
=== Akuisisi oleh SMBC dan pergantian nama===
[[Berkas:Logo of Bank BTPN.svg|jmpl|kanan|200px|Logo Bank BTPN (2012–2024).]]
[[Berkas:Bank SMBC di Kelapa Gading.jpg|thumb|Kantor cabang Bank SMBC di [[Kelapa Gading, Jakarta Utara]].]]
Setelah masa ''lock-up'' TPG Nusantara pada BTPN usai di tahun 2013, tersiar kabar bahwa TPG Nusantara berniat menjual sahamnya (57,87%) di BTPN kepada dua bank [[Jepang]], [[MUFG]] dan [[SMBC]].<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/btpn-mengaku-tak-tahu-sahamnya-diincar-asing BTPN mengaku tak tahu sahamnya diincar asing]</ref> Pada Mei 2013, dalam transaksi senilai Rp 9,209 triliun, 24,26% saham BTPN jatuh ke tangan SMBC, yang disusul transaksi lain senilai Rp 5,97 triliun untuk 15,74% saham pada 14 Maret 2014, sehingga 40% saham BTPN kini dikuasai SMBC dan menjadi pengendali barunya. Raksasa perbankan "Negeri Sakura" tersebut menyatakan ketertarikannya pada BTPN disebabkan kinerjanya yang cemerlang,<ref>[https://ekonomi.kompas.com/read/2013/05/10/1625100/ini-alasan-sumitomo-mitsui-akuisisi-btpn Ini Alasan Sumitomo Mitsui Akuisisi BTPN]</ref><ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20140314/90/210895/sumitomo-mitsui-banking-resmi-kuasai-40-saham-btpn Sumitomo Mitsui Banking Resmi Kuasai 40% Saham BTPN]</ref> yang skema bisnisnya dapat diaplikasikan SMBC ke negara-negara lainnya. Disebutkan bahwa BTPN akan belajar dari kekuatan SMBC, dan kerjasama keduanya ditujukan untuk menjadi pemimpin pasar di masing-masing negara asal.<ref>[https://investor.id/banking/60628/btpn-jadi-model-bisnis-smbc-di-asia BTPN Jadi Model Bisnis SMBC di Asia]</ref><Ref>[https://nasional.kompas.com/read/2013/05/11/04161188/SMBC.dan.BTPN.Akan.Pimpin.Pasar?newnavbar=1 SMBC dan BTPN Akan Pimpin Pasar]</ref> Akuisisi terus berlanjut, dengan pada 18 Mei 2015, perusahaan terafiliasi SMBC bernama Summit Global Capital Management B.V. membeli lagi 17,5% saham BTPN dari TPG Nusantara dalam transaksi senilai Rp 5,9 triliun.<ref>[https://www.liputan6.com/saham/read/2177865/tpg-nusantara-raup-rp-59-triliun-jual-saham-btpn TPG Nusantara Raup Rp 5,9 Triliun Jual Saham BTPN]</ref> Dalam titik ini, SMBC diperkirakan sudah menguasai sekitar 60% saham BTPN.
 
Memasuki Januari 2018, tersiar kabar bahwa BTPN akan di[[merger]] dengan anak usaha lain SMBC di Indonesia, [[Bank Sumitomo Mitsui Indonesia]] (BSMI) yang sudah ada sejak 1989. Konsolidasi ini dilakukan dalam rangka memperluas bisnis BTPN, dengan menggabungkan bisnis SMBC yang berbasis korporasi dalam lingkup BTPN yang fokus di sektor ritel menengah,<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180129124408-17-2787/btpn-merger-ini-untuk-saling-melengkapi-bisnis BTPN: Merger ini Untuk Saling Melengkapi Bisnis]</ref> memperkuat modal dari Rp 16-17 triliun menjadi Rp 27-28 triliun,<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180129125454-17-2790/btpn-dan-smbci-merger-modal-naik-jadi-rp-27-t--rp-28-t BTPN dan SMBCI Merger, Modal Naik jadi Rp 27 T - Rp 28 T]</ref> dan menyambut anjuran pemerintah terkait konsolidasi perbankan. Dalam sebuah kesempatan, Jerry Ng mengungkapkan bahwa proposal merger tersebut sudah ada sejak 2013.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180804153925-17-26957/terungkap-merger-btpn-dan-smbci-sudah-disiapkan-sejak-2013 Terungkap! Merger BTPN dan SMBCI Sudah Disiapkan Sejak 2013]</ref> Pada tanggal 19 Desember 2018, [[Otoritas Jasa Keuangan]] menyetujui rencana penggabungan tersebut, yang dilanjutkan hal serupa dari ''[[Japan Financial Services Authority]]'' pada tanggal 18 Januari 2019.<ref>https://www.cnbcindonesia.com/market/20190124132752-17-52181/dapat-restu-ojk-jepang-ri-btpn-merger-bulan-ini</ref> Pada tanggal 1 Februari 2019, bank ini resmi bergabung dengan BSMI<ref>{{Cite news|url=https://m.kontan.co.id/news/sumitomo-pastikan-merger-btpn-dan-smbci-efektif-pada-1-februari-2019 |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-09 |archive-date=2019-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190709021140/https://m.kontan.co.id/news/sumitomo-pastikan-merger-btpn-dan-smbci-efektif-pada-1-februari-2019 |dead-url=yes |language=id |work=[[Kontan|Kontan.co.id]] }}</ref> dan mengubah namanya menjadi "BTPN" saja (tanpa singkatan). Bank pasca-merger ini memiliki aset Rp 189,92 triliun dan kepemilikan SMBC sudah menjadi 96,89%.<Ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20190201092425-17-53420/sah-btpn-merger-dengan-smbci-apa-nama-barunya Sah! BTPN Merger dengan SMBCI, Apa Nama Barunya?]</ref>
 
Lewat proses merger tersebut, BTPN kemudian menyinergikan lagi bisnisnya dengan SMBC. Pada akhir Maret 2024, dua anak usaha SMBC di bidang perusahaan pembiayaan, PT [[OTO Multiartha]] dan PT [[Summit OTO Finance]] resmi diakuisisi mayoritas sahamnya oleh BTPN dalam transaksi bernilai Rp 6,5 triliun.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20240327171958-17-526078/sah-btpn-akuisisi-oto-multiarta-summit-oto-finance-senilai-rp65-t Sah! BTPN Akuisisi Oto Multiarta & Summit Oto Finance Senilai Rp6,5 T]</ref> Lima bulan kemudian, pada RUPSLB di tanggal 29 Agustus 2024, nama PT Bank BTPN Tbk resmi diganti menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk, sebagai rangka sinergi dengan induk usaha demi memperkuat posisi di pasar domestik dan menegaskan relevansi Perseroan bagi segmentasi yang lebih luas melalui layanan keuangan yang komprehensif dan inovatif di seluruh lini bisnis.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20240830072618-17-567636/btpn-ganti-nama-jadi-bank-smbc-indonesia BTPN Ganti Nama Jadi Bank SMBC Indonesia]</ref> Perubahan nama ini mulai efektif berlaku sejak 18 November 2024, dan resmi diumumkan ke publik pada 3 Desember 2024. Disebutkan bahwa perubahan nama dari SMBC ke BTPN menandai adanya paduan "jaringan global SMBC dengan pengalaman lokal (66 tahun) yang telah terbangun selama puluhan tahun", dengan cakupan bisnis yang menjangkau berbagai sektor mulai dari korporasi hingga ritel (''universal banking'').<ref>[https://www.tempo.co/info-tempo/transformasi-smbc-indonesia-memperkuat-posisi-di-pasar-indonesia-1177479 Transformasi SMBC Indonesia, Memperkuat Posisi di Pasar Indonesia]</ref> Meskipun demikian, nasabah BTPN sebelumnya berupa para pensiunan tetap dipertahankan. Tidak hanya nama yang berubah, identitas seperti [[e-mail]], ''call center'', nama kantor pusat, hingga desain produk (seperti Jenius) pun ikut berubah,<ref>[https://money.kompas.com/read/2024/11/20/071500326/bank-btpn-ganti-nama-jadi-smbc-indonesia-nama-gedung-hingga-call-center-ikut Bank BTPN Ganti Nama Jadi SMBC Indonesia, Nama Gedung hingga Call Center Ikut Berubah]</ref><ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/jenius-hadirkan-pembaruan-sambut-transformasi-bank-btpn-menjadi-smbc-indonesia Jenius Hadirkan Pembaruan Sambut Transformasi Bank BTPN menjadi SMBC Indonesia]</ref> yang diharapkan selesai pada akhir 2024.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20241010062603-17-578398/bos-btpn-blak-blakan-ungkap-alasan-ganti-nama-jadi-smbc Bos BTPN Blak-blakan Ungkap Alasan Ganti Nama Jadi SMBC]</ref>
 
== Komisaris dan Direksi ==
* Komisaris Utama: [[MariChow ElkaYing Pangestu]] (Independen)Hoong
* Wakil Komisaris Utama:Chow YingEdmund HoongTondobala
* Komisaris: Ninik Herlani Masli Ridhwan (Independen)
* Komisaris: Takeshi Kimoto
* Direktur UtamaKomisaris: Ongki Wanadjati Dana (Independen)
* Komisaris: Ninik Herlani Masli Ridhwan (Independen)
* Direktur: Kazuhisa Miyagawa (Wakil Direktur Utama)
* Komisaris: Onny Widjanarko
* Direktur Kepatuhan: Dini Herdini (Independen)
* Komisaris: Marita Alisjahbana
* Direktur: Yasuhiro Daikoku
* Direktur Utama: HenochHenokh Munandar
* Wakil Direktur: AdrianusUtama: DaniDarmadi PrabawaSutanto
* Wakil Direktur Utama: Kaoru Furuya
* Direktur: YasuhiroAtsushi DaikokuHino
* Direktur: Keishi Kobata
* Direktur: Hana Tantani
* Direktur: Hiromichi Kubo
* Direktur: MerisaDini DarwisHerdini
 
== Produk dan Layanan ==
* BTPN Taseto Premium
* BTPN Taseto Premium iB ''(Syariah)''
* BTPN Taseto Bisnis
Baris 82 ⟶ 106:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.btpnsmbci.com/ Situs Web BTPNBank SMBC Indonesia]
 
{{Bank di Indonesia}}
{{perbankan-stub}}
 
[[Kategori:Bank di Indonesia|BTPNS|SMBC Indonesia]]