Museum Purna Bhakti Pertiwi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hifay (bicara | kontrib)
k Ejaan, salah ketik, dan kategori
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{wikify}}
{{Infobox Museum
{{Infobox_Gedung_Bersejarah
|name image =
|image = [[Berkas:Purna Bhakti Pertiwi Museum Facade.jpg|pus|300 px]]
|imagesize caption = 200
|caption = Pintu masuk Museum Purna Bhakti Pertiwi
| Tube map_type =
| character_name = '''Museum Purna Bhakti Pertiwi'''
| Berdiri map_caption = [[1993]]
|latitude =
| Lokasi = Jl. Taman Mini I, [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Jakarta]] 13560, [[Indonesia]]
| JumKol longitude =
| Luas established = 1993
| JumPen dissolved =
| Lokasi location = Jl. Taman Mini I, [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Jakarta]] 13560, [[Indonesia]]
| Tube =
|type Situs = Museum = [[memorabilia]]
|visitors =
|director =
|curator =
|publictransit =
|website =
}}
'''Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP)''' didirikan oleh '''Yayasan Purna Bhakti Pertiwi''' atas prakarsa [[TienSiti SoehartoHartinah|Ibu Tien Soeharto]]. Museum yang berada di Jalan Taman Mini I, [[Jakarta]] 13560 ini, berisi koleksi benda-benda dan [[cendera mata]] berharga yang bersangkut-pautberhubungan dengan perjalanan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, [[Soeharto]].
 
== Sejarah ==
Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) diresmikan pada [[23 Agustus]] [[1993]].<ref>{{Cite olehbook|last=Muslimin, HMM., SoehartoAshadi, Presidendan keSari, Y.|date=Januari 2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Ashadi-2Ashadi/publication/348819439_Penerapan_Konsep_Analogi_pada_Rancangan_Arsitektur_Bangunan_Museum/links/601201b092851c2d4dfb61d3/Penerapan-Konsep-Analogi-pada-Rancangan-Arsitektur-Bangunan-Museum.pdf|title=Penerapan [[RepublikKonsep Analogi Pada Rancangan Arsitektur Bangunan Museum|location=Jakarta Pusat|publisher=Arsitektur UMJ Press|isbn=978-602-5428-45-6|pages=10|url-status=live}}</ref> Peresmiannya dilakukan oleh Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Presiden Indonesia]] yang ke-2. Peresmian MPBPmuseum ini bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, yang merupakan pendiri dan pemrakarsa museum ini.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/14163/1/Katalog%20Museum%20Indonesia%20Jilid%201.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-66-8|pages=46|url-status=live}}</ref> Luas bangunan MPBPmuseum ini adalah 25.095 [[meter persegi]].<ref>{{Cite dibangunbook|last=Dimyati|first=Edi|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=zk-0sfGWkAwC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=47 diMuseum atasJakarta: tanahPanduan Sang Petualang|publisher=[[Gramedia Pustaka Utama]]|isbn=978-979-22-5501-0|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Sedangkan lahan yang ditempati oleh Museum Purna Bhakti Pertiwi seluas 19,773 [[hektar]].<ref>{{Cite book|last=Mufidah, I., Anindyatri, A. O., dan Amalia, Y. S.|date=2023|url=http://budbas.data.kemdikbud.go.id/tematik/isi_6cb8aa0a-1c3f-472f-87b6-db3f3fc6371c.pdf|title=Profil Budaya dan Bahasa Kota Administrasi Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|isbn=978-623-194-706-2|editor-last=Junaedi|editor-first=Ari|pages=75|url-status=live}}</ref> Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan wahana pelestarian benda-benda bersejarah tentang perjuangan dan pengabdian HM Soeharto dan Ibu [[Siti Hartinah|Tien Soeharto]] kepada bangsa Indonesia, sejak masa perang kemerdekaan hingga masa pembangunan.{{Butuh rujukan}}
 
Sebagai [[objek wisata]] [[edukasi]] yang bermatra sejarah, museum ini juga menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi yang diperoleh Bapak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai cendera mata. [[MPBP]] memiliki koleksi kurang lebih 13.000-an, yang berhubungan dengan peran [[sejarah]] pengabdian Bapak [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Sebelumnya, sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa [[Indonesia]]. Oleh karena itu, koleksi barang-barang pribadi dan cenderamata yang dimilikinya harus bisa dinikmati oleh khalayak ramai.
 
Selain Museum Purna Bhakti Pertiwi, Yayasan Purna Bhakti Pertiwi juga membangun gedung serbaguna dan wisma atlet yang diberi nama Graha Garida Tiara di [[Cileungsi, Bogor]] melalui PT. Daham Ilnuris Jonggol yang dimiliki [[Sigit Harjojudanto]] dengan [[Siti Hardijanti Rukmana]], Graha Garuda Tiara selesai pada tahun [[1997]]. Selain itu, melalui PT. Daham Ilnuris Jonggol juga berniat membangun beberapa proyek, antara lain Taman Pustaka Literasi Indonesia atau TAMPUSINDO di [[Jonggol]], serta Pusat Penangkaran dan Pelestarian Burung Onta di Situsari, [[Jonggol, Bogor|Jonggol]]. Proyek-proyek tersebut beriringan dengan wacana pemindahan [[Ibukota Indonesia]] ke wilayah [[Jonggol]], [[Jawa Barat]].<ref name="Camat Cileungsi Pun Tak Tahu Pemilik Gedung Garuda Peninggalan Soeharto">[https://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/17/14524961/Camat.Cileungsi.Pun.Tak.Tahu.Pemilik.Gedung.Garuda.Peninggalan.Soeharto] megapolitan.kompas.com</ref>
 
== Arsitektur ==
Baris 25 ⟶ 34:
== Koleksi ==
[[Berkas:Rama Tambak Javanese Whole Tree Wooden Carving.jpg|jmpl|Ukiran Kayu Jawa Tengah utuh setinggi 9,8 meter yang menggambarkan kisah [[Rama Tambak]]]]
Saat memasuki bangunan pengunjung disambut dua Patung [[Panyembrama]], patung selamat datang karya seniman Dewa Made Windia. Patung sumbangan Ny [[Siti Hardijanti Rukmana|Siti Hardiyanti Rukmana]] ini terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 &nbsp;cm. [[Panyembrama]] adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat. Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cenderamata persembahan Tamu Negara Republik [[Indonesia]], kenalan atau sahabat [[Soeharto|Presiden Soeharto]]. Namun juga ada cendera mata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cendera mata tersimpan dalam kotak kaca. Di antaranya ada cendera mata pemberian PM Kamboja [[Hun Sen]] dan PM Malaysia [[Mahathir Mohamad]], masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Pemberian PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko [[Carlos Salinas de Gortari]] berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan [[Nursultan Nazarbayev]] berupa seperangkat piring perak.
 
Cendera mata pemberian pejabat atau rekan kerja Presiden Soeharto maupun Ny Tien Soeharto di antaranya adalah kerajinan batu hias berupa mangkuk persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cendera mata itu tertulis: "Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto". Pengusaha [[Sudwikatmono]] mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia siamea) berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada keterangan patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis: "Zaman dahulu orang percaya banyak anak banyak rezeki. Saat ini kita percaya, banyak anak banyak masalah". Masih di Ruang Utama yang berbentuk lingkaran dan luas itu terdapat replika Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau berasal dari Provinsi [[Yuan Cina|Yunan, Cina]]. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77 meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina pada masa [[Dinasti Song|Dinasti Sung]] (960-1279) dan [[Dinasti Ming]] (1384-1644).
 
Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), [[Bintang Mahaputera Adipurna|Bintang Mahaputra Adipurna]] (1968), dan [[Bintang Gerilya]] (1965). Ada pula tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari [[Uni Emirat Arab]], [[Brunei Darussalam]], [[Singapura]], [[Jepang]], dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini tersimpan koleksi pedang kehormatan yang dipersembahkan oleh Pemimpin PLO [[Yasser Arafat]] dan pedang kristal dari Presiden Kroasia [[Franjo Tuđman|Franjo Tudman]]. Pengunjung yang ingin masuk dikenakan biaya sebesar Rp 2.000 (dewasa) dan Rp 1.000 (anak-anak), pengunjung dapat menikmati koleksi museum ini pada hari Senin - Sabtu dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, sedangkan pada hari Minggu dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setiap pengunjung diantar pulang-pergi oleh empat kendaraan "jeepney" tanpa dipungut biaya lagi.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.thearoengbinangproject.com/museum-purna-bhakti-pertiwi-jakarta/ Museum Purna Bhakti Pertiwi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140904175839/http://www.thearoengbinangproject.com/museum-purna-bhakti-pertiwi-jakarta/ |date=2014-09-04 }}
 
{{Museum di Jakarta}}
 
{{Taman Mini Indonesia Indah}}
 
[[Kategori:Museum]]
[[Kategori:Museum di Jakarta]]