ID Food: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hans5958 (bicara | kontrib)
Perbarui logo
merapikan
 
(27 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| logo_size =
| logo_alt =
| logo_caption = Logo ID Food
| logo_padding =
| image =
Baris 14:
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| industry = [[Pangan]], [[manufaktur]], [[perdagangan]], dan [[distribusi]]
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate =
Baris 27:
| coordinates =
| area_served = Indonesia<ref name="profil">{{cite web|url = http://www.rni.co.id/id/profil-perusahaan|title = Profil Perusahaan|accessdate = 2 Desember 2013}}</ref>
| key_people = [[AriefFrans PrasetyoMarganda AdiTambunan]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.rni.co.id/p/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)|access-date=9 Oktober 2021|archive-date=2021-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20211009001121/https://www.rni.co.id/p/direksi|dead-url=yes}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Bayu Krisnamurthi]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.rni.co.id/p/komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)|access-date=9 Oktober 2021|archive-date=2021-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20211009001122/https://www.rni.co.id/p/komisaris|dead-url=yes}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| products = Gula, beras, daging sapi, daging ayam, ikan, garam, minyak goreng,dan produk lainnya
| products =
| services = [[Perdagangan]] dan [[distribusi]] produk pangan dan kesehatan
| brands = {{hlist|Rania|Raja Gula|Liki Tea|Skifa|Artika|Nushi}}
| brands = {{hlist|Rania Beras|Raja Gula|Rania Gula|Rania Minyak Goreng|Rania Tepung Terigu|Rania Garam|Lososa Garam|Teh Liki|Daging Be Best|Ikan Tukato Seafood|Kopi Covare}}
| production =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,97416 triliun <small>(20202022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2020.pdf|title=Laporan Tahunan|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia|website=rni.co.id|language=id|access-date=31 Agustus 2021|archive-date=2021-08-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20210831052357/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2020.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,974 triliun <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2020.pdf|title=Laporan Tahunan|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia|website=rni.co.id|language=id|access-date=31 Agustus 2021|archive-date=2021-08-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20210831052357/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2020.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| operating_income =
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 37,24 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 14,42429 triliun <small>(20202022)</small><ref name="annual"/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,389 triliun <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees = 89.928045 <small>(20202023)</small><ref name="annual" />
| parent =
| divisions =
Baris 46 ⟶ 45:
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|rniidfood.co.id}}
| footnotes =
}}
 
'''PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''RNI''' dan [[nama dagang|berbisnis dengan nama]] '''ID FOOD''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pangan]], [[manufaktur]], [[perdagangan]], dan [[distribusi]].<ref name="PNRI">{{cite web |url = http://www.indonesia.go.id/en/state-owned-enterprises/pt-rajawali-nusantara-indonesia |title = PT Rajawali Nusantara Indonesia |website = Portal Nasional Republik Indonesia |accessdate = 2 Desember 2013}}</ref> RNI didirikan pada tahun 1964 sebagai kelanjutan dari [[nasionalisasi]] terhadap aset-aset milik [[konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] [[Oei Tiong Ham Concern]] (OTHC) yang ada di Indonesia. Pada tahun 20222021, pemerintah resmi menunjuk perusahaan ini ditunjuk sebagai [[Perusahaan induk|induk]] holding BUMN yang bergerak di bidang pangan, dan pada bulan Januari 2022, perusahaan inipunini pun meluncurkan "ID FOOD" sebagai identitas dari holding.<ref name="pangan">{{Cite web|url=https://m.antaranews.com/berita/2638369/pemerintah-resmi-luncurkan-bumn-pangan-merek-dagang-id-food|title=Pemerintah resmi luncurkan BUMN Pangan merek dagang ID FOOD|publisher=LKBN Antara|language=id|first=Sugiharto|last=Purnama|date=12 Januari 2022|access-date=13 Januari 2022}}</ref>
 
Peluncuran identitas ID FOOD dimaksudkan untuk memberikan arah dan fokus yang lebih jelas kepada perusahaan ini sebagai BUMN Holding Pangan. Hadirnya Holding Pangan bertujuan untuk mewujudkan tiga objektif utama, yakni mendukung ketahanan pangan nasional, meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.
 
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1964 sebagai kelanjutan dari [[nasionalisasi]] terhadap aset-aset milik [[Konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] [[Oei Tiong Ham Concern]] (OTHC) yang ada di Indonesia.
 
== Sejarah ==
{{For|sejarah perusahaan ini sebelum tahun 1964|Oei Tiong Ham Concern}}
=== 1964 - 2003 ===
Pada akhir dekade 1980-an hingga 1990-an, RNIperusahaan melakukanini penggabunganmenggabungkan sejumlah anak usahanya. Pada tahun 1986, PT Bandareksa Rajawali (pengelola pergudangan), PT Apotik Bima (pengelola apotik), dan PT Mutiara Rajawali (pengelola [[lahan yasan]]) digabung ke dalam PT [[Rajawali Nusindo]], sementara PT Perkebunan Karet Cimayak dan PT Perkebunan Karet Cileles digabung untuk kemudian dijual pada tahun 1987. Dana hasil penjualan kedua perkebunan karet tersebut kemudian digunakan untuk mendirikan PT Rajawali Gloves Corporation yang bergerak di bidang produksi sarung tangan golf pada tahun 1991, bersama investor asal [[Amerika Serikat]] sebagai penyedia pasar dan investor asal [[Korea Selatan]] sebagai penyedia teknologi. PT Rajawali Gloves Corporation saat ini dalam proses [[likuidasi]], karena kekurangan modal. Pada tahun 1991 juga, PT [[Industrial Management Company]] (IMACO) digabung ke dalam perusahaan ini. IMACO sebelumnya diberi tanggung jawab untuk mengelola PT Pabrik Gula Krebet Baru, PT Pabrik Gula Rejo Agung Baru, PT [[Madu Baru]], PT Phapros, serta Pabrik Batu dan Semen Tahan Api (PBSTA) “LOKA”.<ref name="imaco">{{Cite web|url=http://pgrajawali1.co.id/wp-content/uploads/2020/07/Annual-Report-PT-PG-Rajawali-I-2019_compressed.pdf|title=Laporan Tahunan 2019|publisher=PG Rajawali I|language=id|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 1996, PT Pabrik Gula Krebet Baru dan PT Pabrik Gula Rejo Agung Baru digabung untuk membentuk PT [[Pabrik Gula Rajawali I]].
 
Pada tahun 1988, RNIperusahaan ini mendirikan PT [[Perkebunan Mitra Ogan]] bersama [[PTPN III]] untuk mengelola sebuah perkebunan kelapa sawit di [[Sumatera Selatan]]. Pada tahun 1990, RNIperusahaan ini juga mendirikan PT [[Perkebunan Mitra Kerinci]] bersama [[PTPN IV]] untuk mengelola sebuah perkebunan teh seluas 2.025 hektar di [[Sumatera Barat]]. Pada tahun 1992, RNIperusahaan ini membeli mayoritas saham PT Pabrik Gula Tjandi di [[Sidoarjo]], dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT [[Pabrik Gula Candi Baru]] pada tahun 1993.<ref name="candi">{{Cite webnews|url=https://www.jawapos.com/metro/metropolis/24/01/2017/cerobong-tua-pg-candi-baru-sidoarjo-tak-manja/|title=Cerobong Tua PG Candi Baru Sidoarjo Tak Manja|date= 24 Januari 2017|first=Ariski Prasetyo |last= Hadi |publisher=Jawa Pos|language=id|access-date=3 November 2021|editor-first=Suryo Eko|editor-last=Prasetyo|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]}}</ref> Pada tahun 1994, Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham PT Perkebunan XIV ke RNIperusahaan ini, dan nama perusahaan tersebut pun diubah menjadi PT [[Pabrik Gula Rajawali II]]. Pada tahun 1992, Pemerintah Indonesia menyerahkan sebuah pabrik kondom yang terletak di [[Bandung]] kepada RNIperusahaan ini, dan kemudian dibentuklah PT [[Mitra Rajawali Banjaran]] untuk mengelola pabrik tersebut. Pada tahun 1998, anak usaha RNIperusahaan ini yang bergerak di bidang produksi alat suntik, yakni PT [[Skifa Rajawali Indonesia]], digabung ke dalam PT Mitra Rajawali Banjaran. Pada tahun 1997, RNIperusahaan ini mengakuisisi produsen karung plastik asal [[Mojokerto]], PT Citramass Plastik Industri, danyang kemudian digabung ke dalam PT Rajawali Nusindo. RNIPerusahaan ini lalu juga mengakuisisi PT GIEBGabungan IndonesiaImport Export Bali yang saat itu bergerak di bidang distribusi [[barang konsumen]] buatan [[Unilever]] dan lampu buatan [[Philips]] di [[Bali]].<ref name="merger">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2012.pdf|title=Laporan Tahunan 2012|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)|language=id|access-date=25 Oktober 2021|archive-date=2021-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20211025160552/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2012.pdf|dead-url=yes}}</ref> Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi PT [[GIEB Indonesia]].
 
=== 2004 - sekarangJanuari 2022 ===
[[Berkas:Logo Baru RNI.png|thumb|Logo lama RNI]]
Pada tanggal 7 Juli 2004, RNIperusahaan ini memisahkan unit bisnis produksi [[kulit (produk hewan)|kulit]] dan karung plastik dari PT Rajawali Nusindo menjadi dua perusahaan tersendiri, masing-masing dengan nama PT Rajawali Tanjungsari dan PT [[Rajawali Citramass]]. Pada tanggal 5 November 2014, nama PT Rajawali Tanjungsari diubah menjadi PT [[Rajawali Tanjungsari Enjiniring]]. Pada tahun 2017, Rajawali Tanjungsari Enjiniring berekspansi ke bisnis produksi karung plastik.<ref name="rte">{{Cite web|url=https://rajawalitanjungsari.com/index.php?sp|title=Sejarah Perusahaan|publisher= Rajawali Tanjungsari Enjiniring|language=id|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2010, RNIperusahaan resmiini membeli mayoritas saham PT [[Laras Astra Kartika]] yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit di [[Ogan Komering Ulu Timur]].<ref name="merger"/> Pada tahun 2013, RNIperusahaan ini meluncurkan jaringan [[minimarket]] yang diberi nama [[Waroeng Rajawali]]. Minimarket tersebutuntuk menjual produk dari RNIperusahaan ini, seperti gula, teh, dan daging sapi, serta produk dari BUMN-BUMN lain.<ref name="waroeng2">{{citeCite news|url = http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/16/rni-tambah-waroeng-rajawali-ke-25-di-pancoran|title = RNI Tambah Waroeng Rajawali ke-25 di Pancoran|first= Arif |last=Wicaksono|publisher=Tribunnews.com |date = 16 Agustus 2013|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]|editor-last= Sanusi}}</ref> Pada tahun 2014, dengan sistem [[waralaba]], Waroeng Rajawali menargetkan dapat membuka hingga 1.500 gerai di seluruh Indonesia.<ref name="waroeng3">{{citeCite news|url = http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/16/2014-waroeng-rajawali-bakal-jadi-waralaba|title = 2014, Waroeng Rajawali Bakal Jadi Waralaba|date = 16 Agustus 2013|first= Arif |last=Wicaksono|publisher = Tribunnews|work = [[Tribunnews|Tribunnews.com]]|editor-last = Sanusi}}</ref> Pada tahun 2015, RNIperusahaan resmiini menghentikan pengembangan Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali, karena kesulitan bersaing dengan merek minimarket lain, seperti [[Indomaret]] dan [[Alfamart]].<ref name="rajawali">{{Cite webnews|url=https://money.kompas.com/read/2016/05/12/174500326/Kalah.Persaingan.RNI.Stop.Pengembangan.Rajawali.Mart|title=Kalah Persaingan, RNI Stop Pengembangan Rajawali Mart|first=Achmad|last=Fauzi|publisher=Kompas|websitework=kompas[[Kompas.com]]|language=id|access-date=31 Agustus 2021}}</ref> Pada tahun 2016, melalui PT Mitra Kerinci, RNI membangun pabrik teh hijau di [[Sangir, Solok Selatan]], [[Sumatera Barat]] dengan kapasitas pengolahan sebesar 60 ton pucuk basah per hari. Kedepannya RNI bertekad dapat memproduksi hingga 80 ton pucuk basah per hari.<ref name=Antara>{{citation |url=http://bisnis.tempo.co/read/news/2016/01/05/090733358/rajawali-nusantara-bangun-pabrik-teh-hijau-terbesar-se-asean |title=Rajawali Nusantara Bangun Pabrik Teh Hijau Terbesar se-ASEAN |date=5 Januari 2016 |publisher=TEMPO.CO}}</ref> Selama tahun 2015, Mitra Kerinci dapat memproduksi sebanyak 18.874 ton pucuk basah, dengan tingkat produktivitas mencapai 3,69 ton per hektar.<ref name=Antara/> Pada tanggal 27 Maret 2019, RNI resmi menjual mayoritas saham [[Phapros]] ke [[Kimia Farma]] dengan harga Rp 1,36 triliun, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk holding BUMN di bidang farmasi.<ref name="akuisisi">{{cite web|url=https://m.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019}}</ref> Pada tanggal 7 Januari 2022, pemerintah Indonesia resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN pangan, yang beranggotakan Sang Hyang Seri, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Garam, Berdikari, dan Perikanan Indonesia.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220107204753-92-744056/holding-bumn-pangan-terbentuk-rni-resmi-jadi-induk|title=Holding BUMN Pangan Terbentuk, RNI Resmi Jadi Induk|publisher=CNN Indonesia|date=7 Januari 2022|language=id|access-date=8 Januari 2022}}</ref> Lima hari kemudian, perusahaan ini meluncurkan "ID FOOD" sebagai identitas dari holding.<ref name="pangan"/>
 
Pada tahun 2016, PT Mitra Kerinci membangun pabrik [[teh hijau]] di [[Sangir, Solok Selatan]], [[Sumatera Barat]] dengan kapasitas pengolahan sebesar 60 ton pucuk basah per hari.<ref name=Antara>{{citation |url=http://bisnis.tempo.co/read/news/2016/01/05/090733358/rajawali-nusantara-bangun-pabrik-teh-hijau-terbesar-se-asean |title=Rajawali Nusantara Bangun Pabrik Teh Hijau Terbesar se-ASEAN |date=5 Januari 2016 |publisher=TEMPO.CO}}</ref> Selama tahun 2015, Mitra Kerinci dapat memproduksi sebanyak 18.874 ton pucuk basah dengan tingkat produktivitas mencapai 3,69 ton per hektar.<ref name=Antara/> Pada tanggal 27 Maret 2019, perusahaan ini resmi menjual mayoritas saham [[Phapros]] ke PT [[Kimia Farma]] dengan harga Rp 1,36 triliun, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk holding BUMN di bidang farmasi.<ref name="akuisisi">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019|editor-last=Wahyuni|editor-first=Nurseffi Dwi|first=Maulandy Rizky Bayu|last=Kencana|work=[[Liputan6.com]]}}</ref> Pada tanggal 7 Januari 2022, pemerintah Indonesia resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN pangan, yang beranggotakan [[Sang Hyang Seri]], [[Perusahaan Perdagangan Indonesia]], [[Garam (perusahaan)|Garam]], [[Berdikari]], dan [[Perikanan Indonesia]].<ref name="holding">{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220107204753-92-744056/holding-bumn-pangan-terbentuk-rni-resmi-jadi-induk|title=Holding BUMN Pangan Terbentuk, RNI Resmi Jadi Induk|publisher=CNN Indonesia|date=7 Januari 2022|language=id|access-date=8 Januari 2022|first=Christine Novita|last=Nababan|work=[[CNN Indonesia]]}}</ref> Lima hari kemudian, perusahaan ini meluncurkan "ID FOOD" sebagai identitas dari holding.<ref name="pangan">{{Cite news|last=Purnama|first=Sugiharto|date=12 Januari 2022|editor-last=Fardaniah|editor-first=Risbiani|title=Pemerintah resmi luncurkan BUMN Pangan merek dagang ID FOOD|url=https://m.antaranews.com/berita/2638369/pemerintah-resmi-luncurkan-bumn-pangan-merek-dagang-id-food|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id|publisher=LKBN Antara|access-date=13 Januari 2022}}</ref> Pada bulan November 2022, perusahaan ini setuju untuk memulai proses pelepasan mayoritas saham PT [[Mitra Kerinci]] ke [[PTPN IV]].<ref name="ptpn">{{Cite web|url=https://jakarta.suaramerdeka.com/nasional/pr-1345700541/sinergi-ptpn-group-dan-id-food-dorong-pengembangan-produk-dan-perluas-pangsa-pasar-teh|title=Sinergi PTPN Group dan ID Food, Dorong Pengembangan Produk dan Perluas Pangsa Pasar Teh|publisher=Suara Merdeka|first=Budi|last=Nugraha|date=17 November 2022|language=id|access-date=18 November 2022}}</ref>
 
== Bidang usaha ==
Bidang usaha yang digeluti oleh RNIperusahaan ini bersifat terintegrasi dari hulu sampai hilir. Usaha perkebunan kelapa sawit tidak hanya pada penjualan [[minyak sawit|CPO]], namun juga diolah menjadi minyak goreng. Hasil perkebunan tebu pun diolah menjadi gula.
{{div col}}
;# Pangan
*## PT [[Pabrik Gula Rajawali I]]
*## PT [[Pabrik Gula Rajawali II]]
*## PT [[Pabrik Gula Candi Baru]]
*## PT [[Perkebunan Mitra Ogan]]
*## PT [[Laras Astra Kartika]]
*## PT [[Sang Hyang Seri]]
*## PT [[Garam (perusahaan)|Garam]]
*## PT [[Berdikari]]
*## PT [[Perikanan Indonesia]]
*## PT [[Mitra Rajawali BanjaranKerinci]]
;# Manufaktur
*## PT [[Mitra Rajawali NusindoBanjaran]]
*## PT [[Rajawali Citramass]]
*## PT [[Rajawali Tanjungsari Enjiniring]]<ref>{{cite web |url = https://rajawalitanjungsari.com/index.php?sp |title = Sejarah Perusahaan |publisher=Rajawali Tanjungsari Enjiniring |access-date = 31 Agustus 2021 }}</ref>
;# Perdagangan dan distribusi
## PT [[Rajawali Nusindo]]
*## PT [[GIEB Indonesia]]
*## PT [[Perusahaan Perdagangan Indonesia]]
{{div col end}}
 
==Pengembangan properti==
;Pangan
Selain menjalankan bisnis utamanya, RNI juga pernah mengembangkan sejumlah properti. Pada tahun 1990, RNI mendapat modal dari pemerintah berupa lahan seluas 311.930 meter persegi di [[Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan]] dan lahan seluas 50.000 meter persegi di [[Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur]]. Kedua lahan tersebut sebelumnya dikelola oleh [[Departemen Keuangan]].<ref name="tanah">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3461/PP%20NO%204%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Oktober 2021}}</ref> Perusahaan RNIini kemudian mendirikan sebuah [[perusahaan patungan]] bersama PT [[Abadi Guna Papan]] untuk mengembangkan lahan di Kuningan Timur menjadi [[Mega Kuningan]].<ref name="annual"/> Sementara sebagian lahan di Pondok Ranggon kini ditempati oleh peternakan sapi yang direlokasi dari lahan di Kuningan Timur.
* PT [[Pabrik Gula Rajawali I]]
* PT [[Pabrik Gula Rajawali II]]
* PT [[Pabrik Gula Candi Baru]]
* PT [[Mitra Kerinci]]<ref>{{cite web |url = http://www.mitrakerinci.co.id/index.php/profil/sejarah |title = Sejarah PT Mitra Kerinci |access-date = 2014-01-23 |archive-date = 2014-01-29 |archive-url = https://web.archive.org/web/20140129141228/http://www.mitrakerinci.co.id/index.php/profil/sejarah |dead-url = yes }}</ref>
* PT [[Perkebunan Mitra Ogan]]
* PT [[Laras Astra Kartika]]
* PT [[Sang Hyang Seri]]
* PT [[Garam (perusahaan)|Garam]]
* PT [[Berdikari]]
* PT [[Perikanan Indonesia]]
 
Pada tahun 1993,<ref name="ruislag">{{Cite web|url=http://www.bpkp.go.id/berita/read/131/5225/Audit-BPKP-Ungkap-Penyimpangan-RDI.bpkp|title=Audit BPKP Ungkap Penyimpangan RDI|publisher=Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan|language=id|date=23 Januari 2004|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> RNI mendapat hak pakai atas lahan seluas 54.270 meter persegi yang terletak di samping bekas Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) di [[Pancoran, Jakarta Selatan]], setelah berhasil menyelesaikan pembangunan gedung-gedung baru MBAU dan berbagai fasilitas pendukungnya di [[Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur]], yang sebelumnya gagal diselesaikan oleh PT Wirontono.<ref name="mbau">{{Cite webnews|url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/1863/mundurnya-wirontono|title=Mundurnya Wirontono|publisher=Tempo|language=id|date=4 Juni 1994|access-date=25 Oktober 2021|last=Administrator|work=[[Tempo.co]]}}</ref> Lahan di Pancoran kini digunakan sebagai tempat pencetakan beton untuk proyek pembangunan [[LRT Jabodebek]], dan setelah selesai, rencananya lahan tersebut akan dijadikan [[pengembangan berorientasi transit]].<ref name="lrt">{{Cite webnews|url=https://properti.kompas.com/read/2017/08/23/200000821/pembangunan-hunian-dekat-stasiun-lrt-pancoran-telan-rp-7-triliun|title=Pembangunan Hunian Dekat Stasiun LRT Pancoran Telan Rp 7 Triliun|publisher=Kompas|first=Arimbi|last=Ramadhiani|language=id|date=23 Agustus 2017|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 1994, RNI mendapat lahan seluas 7.025 meter persegi di [[Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)|Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur]] yang sebelumnya dimiliki oleh PT Indonesia Motor Company (IMC), sebagai kompensasi atas pengeluaran RNI untuk memenuhi kewajiban IMC, sebagaimana yang ditugaskan oleh Menteri Keuangan pada bulan Februari 1991.<ref namework="cawang">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|title=Laporan Tahunan 2013|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia|language=id|access-date=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20211026054117/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada bulan Agustus 2017, RNI resmi bermitra dengan [[Waskita Karya RealtyKompas.com]] untuk membangun gedung perkantoran setinggi 15 lantai di atas lahan tersebut.<ref name="waskita">{{Cite web|url=https://properti.kompas.com/read/2017/08/23/193000921/waskita-dan-rni-berkongsi-bangun-kantor-rp-600-miliar|title=Waskita dan RNI Berkongsi, Bangun Kantor Rp 600 Miliar|publisher=Kompas|date=23 Agustus 2017|first=Arimbi|last= Ramadhiani |language=id|access-date=26 Oktober 2021}}</ref><ref name="tower">{{Cite web|url=https://www.lamudi.co.id/journal/waskita-karya-punya-kantor-baru/|title=Waskita Karya Punya Kantor Baru|publisher=Lamudi|language=id|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
;Manufaktur
* PT [[Mitra Rajawali Banjaran]]
* PT [[Rajawali Citramass]]
* PT [[Rajawali Tanjungsari Enjiniring]]<ref>{{cite web |url = https://rajawalitanjungsari.com/index.php?sp |title = Sejarah Perusahaan |publisher=Rajawali Tanjungsari Enjiniring |access-date = 31 Agustus 2021 }}</ref>
 
Pada tahun 1994, RNI mendapat lahan seluas 7.025 meter persegi di [[Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)|Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur]] yang sebelumnya dimiliki oleh PT Indonesia Motor Company (IMC), sebagai kompensasi atas pengeluaran RNI untuk memenuhi kewajiban IMC, sebagaimana yang ditugaskan oleh Menteri Keuangan pada bulan Februari 1991.<ref name="cawang">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|title=Laporan Tahunan 2013|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia|language=id|access-date=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20211026054117/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada bulan Agustus 2017, perusahaan ini resmi bermitra dengan PT [[Waskita Karya Realty]] untuk membangun gedung perkantoran setinggi 15 lantai di atas lahan tersebut.<ref name="waskita">{{Cite news|url=https://properti.kompas.com/read/2017/08/23/193000921/waskita-dan-rni-berkongsi-bangun-kantor-rp-600-miliar|title=Waskita dan RNI Berkongsi, Bangun Kantor Rp 600 Miliar|publisher=Kompas|date=23 Agustus 2017|first=Arimbi|last= Ramadhiani |language=id|access-date=26 Oktober 2021|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref name="tower">{{Cite web|url=https://www.lamudi.co.id/journal/waskita-karya-punya-kantor-baru/|title=Waskita Karya Punya Kantor Baru|publisher=Lamudi|language=id|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
;Perdagangan dan distribusi
* PT [[Rajawali Nusindo]]
* PT [[GIEB Indonesia]]
* PT [[Perusahaan Perdagangan Indonesia]]
 
==Pengembangan properti==
Selain menjalankan bisnis utamanya, RNI juga pernah mengembangkan sejumlah properti. Pada tahun 1990, RNI mendapat modal dari pemerintah berupa lahan seluas 311.930 meter persegi di [[Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan]] dan lahan seluas 50.000 meter persegi di [[Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur]]. Kedua lahan tersebut sebelumnya dikelola oleh [[Departemen Keuangan]].<ref name="tanah">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3461/PP%20NO%204%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Oktober 2021}}</ref> RNI kemudian mendirikan sebuah [[perusahaan patungan]] bersama PT Abadi Guna Papan untuk mengembangkan lahan di Kuningan Timur menjadi [[Mega Kuningan]].<ref name="annual"/> Sementara sebagian lahan di Pondok Ranggon kini ditempati oleh peternakan sapi yang direlokasi dari lahan di Kuningan Timur.
Pada tahun 1993,<ref name="ruislag">{{Cite web|url=http://www.bpkp.go.id/berita/read/131/5225/Audit-BPKP-Ungkap-Penyimpangan-RDI.bpkp|title=Audit BPKP Ungkap Penyimpangan RDI|publisher=Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan|language=id|date=23 Januari 2004|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> RNI mendapat hak pakai atas lahan seluas 54.270 meter persegi yang terletak di samping bekas Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) di [[Pancoran, Jakarta Selatan]], setelah berhasil menyelesaikan pembangunan gedung-gedung baru MBAU dan berbagai fasilitas pendukungnya di [[Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur]], yang sebelumnya gagal diselesaikan oleh PT Wirontono.<ref name="mbau">{{Cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/1863/mundurnya-wirontono|title=Mundurnya Wirontono|publisher=Tempo|language=id|date=4 Juni 1994|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> Lahan di Pancoran kini digunakan sebagai tempat pencetakan beton untuk proyek pembangunan [[LRT Jabodebek]], dan setelah selesai, rencananya lahan tersebut akan dijadikan [[pengembangan berorientasi transit]].<ref name="lrt">{{Cite web|url=https://properti.kompas.com/read/2017/08/23/200000821/pembangunan-hunian-dekat-stasiun-lrt-pancoran-telan-rp-7-triliun|title=Pembangunan Hunian Dekat Stasiun LRT Pancoran Telan Rp 7 Triliun|publisher=Kompas|first=Arimbi|last=Ramadhiani|language=id|date=23 Agustus 2017|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 1994, RNI mendapat lahan seluas 7.025 meter persegi di [[Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)|Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur]] yang sebelumnya dimiliki oleh PT Indonesia Motor Company (IMC), sebagai kompensasi atas pengeluaran RNI untuk memenuhi kewajiban IMC, sebagaimana yang ditugaskan oleh Menteri Keuangan pada bulan Februari 1991.<ref name="cawang">{{Cite web|url=https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|title=Laporan Tahunan 2013|publisher=Rajawali Nusantara Indonesia|language=id|access-date=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20211026054117/https://www.rni.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2013.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada bulan Agustus 2017, RNI resmi bermitra dengan [[Waskita Karya Realty]] untuk membangun gedung perkantoran setinggi 15 lantai di atas lahan tersebut.<ref name="waskita">{{Cite web|url=https://properti.kompas.com/read/2017/08/23/193000921/waskita-dan-rni-berkongsi-bangun-kantor-rp-600-miliar|title=Waskita dan RNI Berkongsi, Bangun Kantor Rp 600 Miliar|publisher=Kompas|date=23 Agustus 2017|first=Arimbi|last= Ramadhiani |language=id|access-date=26 Oktober 2021}}</ref><ref name="tower">{{Cite web|url=https://www.lamudi.co.id/journal/waskita-karya-punya-kantor-baru/|title=Waskita Karya Punya Kantor Baru|publisher=Lamudi|language=id|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
 
== Referensi ==