Akuntansi forensik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
Casmo 042946886'''Akuntansi forensik''' adalah praktik khusus bidang akuntansi yang menggambarkan keterlibatan yang dihasilkan dari perselisihan aktual atau yang diantisipasi atau [[litigasi]]. "Forensik" berarti "yang cocok untuk digunakan dalam pengadilan hukum", dan itu adalah untuk yang standar dan potensi hasil yang umumnya akuntan forensik harus bekerja. Akuntan forensik, juga disebut sebagai auditor forensik atau auditor investigasi, sering kali harus memberikan bukti ahli pada sidang akhirnya.<ref>{{cite book
|last = Crumbley
|first = D. Larry
Baris 12:
Akuntansi forensik mulai digunakan di Indonesia setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun [[1997]], yang sampai saat ini kegiatan akuntansi forensik telah banyak digunakan pada lembaga negara seperti [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|Badan Pemeriksa Keuangan]], [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]], [[Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan]], [[Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan]], [[Bank Dunia]], dan Kantor-kantor [[Akuntan publik|Akuntan Publik]] di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=AKUNTANSI FORENSIK – IMAGAMA|url=https://imagama.feb.ugm.ac.id/2014/03/19/akuntansi-forensik/|language=en-US|access-date=2020-10-08|archive-date=2020-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20200107015331/http://imagama.feb.ugm.ac.id/2014/03/19/akuntansi-forensik/|dead-url=yes}}</ref>
 
Pola kerja para akuntan forensik lebih spesifik, yaitu akan menentukan apakah ''[[fraud]]'' benar-benar terjadi, siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus itu, berapa jumlah kerugian yang dihasilkan, serta keuntungan apa yang terjadi atas kasus tersebut dan sebagainya. Walaupun demikian dalam hubungan antara fungsi audit dengan akuntansi forensik, tetap terdapat perbedaan pemahaman antara pola kerja akuntan forensik dan [[akuntan]] atau [[auditor]] sekalipun sama-sama berada dalam bidang akuntansi pemeriksaan.<ref name=":0">{{Cite web|date=2019-07-12|title=Ini Peran Akuntansi Forensik Dalam Pembuktian Fraud di Pengadilan|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d283a23ea5a6/ini-peran-akuntansi-forensik-dalam-pembuktian-ifraud-i-di-pengadilan|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2020-10-08|archive-date=2020-11-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20201125143939/https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d283a23ea5a6/ini-peran-akuntansi-forensik-dalam-pembuktian-ifraud-i-di-pengadilan|dead-url=no}}</ref>
 
Secara umum akuntan atau auditor akan bekerja di kantor akuntan publik dan melakukan ''general audit'' yang berdasarkan pada angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan yang penekanannya lebih kepada adanya kesalahan (''errors'') dan keteledoran (''ommisions''). Sementara akuntansi forensik lebih menekankan pada keanehan, ''anomaly'' dan pola tindakan kesalahan yang mana prosedur utama akuntansi forensik juga lebih menekankan pada ''analytical review'' dan teknik wawancara secara mendalam (''in depth review'').<ref name=":0" />
 
== Tahapan akuntansi forensik ==
Secara umum terdapat beberapa tahapan yang digunakan oleh para akuntan forensik dengan tahapan sebagai berikut:<ref>{{Cite web|last=Riantono|first=Ignatius Edward|date=8 Agustus 2020|title=Akuntansi Forensik Pada Pengungkapan Kecurangan|url=https://accounting.binus.ac.id/2020/08/08/akuntansi-forensik-pada-pengungkapan-kecurangan/|website=|access-date=8 Oktober 2020|archive-date=2020-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200927235910/https://accounting.binus.ac.id/2020/08/08/akuntansi-forensik-pada-pengungkapan-kecurangan/|dead-url=no}}</ref>
 
1. Identifikasi Masalah