Kota Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan detail tradisi moci dari sumber berita |
Update data, Merapihkan infobox Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(172 revisi perantara oleh 61 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|kota di Indonesia|kabupaten bernama sama|Kabupaten Tegal}}
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
{{Dati2
|
|
|
|
|translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
|translit_lang1_type3 = [[Hanzi]]
|translit_lang1_type4 = [[Bahasa Belanda|Belanda]]
|translit_lang1_info1 = ꦠꦼꦒꦭ꧀
|translit_lang1_info2 = تٓڮل
|translit_lang1_info3 = 直葛
|translit_lang1_info4 = Tagal
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Monumen Bahari Tegal.jpg
|image2=Tegal Station Evening.jpg
|image3=Monumen Yos Sudarso 2020.jpg
|image4=PacificMall.JPG
}}
|caption = '''Dari atas searah jarum jam''': [[Monumen Bahari]], [[Stasiun Tegal]], [[Monumen Yos Sudarso]], dan [[Pacific Mall]]
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1580|04|12}}
|pendiri = Ki Gede Sebayu
|lambang = Shield of the city of Tegal.svg
|bendera = Flag of Tegal City.png
|peta = Locator_kota_tegal.gif
|koordinat = {{Coord|-6.870675|109.137448}}
|dasar hukum = UU No. 13 Tahun 1950
|tanggal = [[8 Agustus]] [[1950]]
|dinamai_berdasarkan = ''Tetegall''
|motto =
|semboyan = Tegal Kota BAHARI<br/>(Bersih, Aman, Sehat, Rapi, dan Beriman)<br>• Slogan Daerah : {{hlist|Tegal Laka-Laka|Tegal Keminclong Moncer Kotane}}
|slogan = ''Amazing Tegal''
|julukan = {{hlist|Kota Bahari|Kota Warteg}}
|nama_walikota = [[Dadang Somantri]] (Pj.)
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Agus Dwi Sulistyantono
|ketua DPRD = Kusnendro
|luas = 39,68
|luasref = <ref name="Kota Tegal Dalam Angka 2017">{{Cite web |url=https://tegalkota.bps.go.id/publication/2017/08/07/bcd5673799c346f659999305/kota-tegal-dalam-angka-2017.html |title="Kota Tegal Dalam Angka 2017" |access-date=2018-06-13 |archive-date=2021-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210602145644/https://tegalkota.bps.go.id/publication/2017/08/07/bcd5673799c346f659999305/kota-tegal-dalam-angka-2017.html |dead-url=no }}</ref>
|penduduk = 293818
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=3 Oktober 2024|format=visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,76% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,79% [[Kekristenan]]
** 1,73% [[Protestan]]
** 1,06% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,36% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,07% [[Konghucu]] |0,02%[[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Tegalan|Tegalan]]
|IPM = {{increase}} 76,15 ([[2022]])<br> {{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=14 Agustus 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|zona = WIB
|kecamatan = 4
|kelurahan = 27
|kodearea = 0283
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|52100]]
|SNI = TGL
|nomor_polisi = G ''xxxx'' *E/*N/*Y
|flora = [[Bidara|Widuran]]
|fauna = [[Bebek pelari|Itik Tegal]]
|dau = Rp 512.935.790.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tegalkota.go.id/}}
}}
'''Kota Tegal''' ({{Lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦠꦼꦒꦭ꧀, [[Pegon]] تٓڮل}}, {{Lang-zh|c=直葛}}, [[Bahasa Belanda|Belanda]]: ''Tagal'') adalah sebuah satu [[kota]] di [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya [[Korps marinir Indonesia|Korps Marinir]] seperti tercatat dalam Pangkalan IV ALRI Tegal dengan nama ''Corps Mariniers'', pada [[15 November]] [[1945]]. Kota Tegal berbatasan dengan [[Kabupaten Brebes]] di sebelah barat, [[Laut Jawa]] di sebelah utara, serta [[Kabupaten Tegal]] di sebelah selatan dan timur. Hari jadi Kota Tegal adalah [[12 April]] [[1580]].
== Etimologi ==
Penggunaan nama/kata Tegal mengacu kepada istilah ''tegalan, tetegil'' (ladang), atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari [[Kabupaten Pemalang]] yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.<ref>Kabupaten Tegal: [http://www.tegalkab.go.id/page.php?id=5 Asal usul nama Tegal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130813191231/http://tegalkab.go.id/page.php?id=5 |date=2013-08-13 }}, diakses 20 Mei 2017</ref>
== Sejarah ==
=== Masa awal ===
[[Berkas:Oude Haven. Tegal., KITLV 1405536.tiff|jmpl|
Pada masa lalu, Tegal adalah desa kecil yang terletak di tepi muara [[Kali Gung]], dengan nama ''Tetegal''. Tetegal merupakan bandar yang mengeluarkan hasil bumi, yang semula perairannya diatur oleh Ki Gede Sebayu saat berdiam di [[Danawarih, Balapulang, Tegal|Danawarih]]. Karena pada saat itu daerah yang luas umumnya merupakan daerah ladang (Tetegalan), maka oleh Ki Gede Sebayu dinamakan Tegal.<ref name="Kurniawan">Kurniawan, Mursyid. 2016. [https://docplayer.info/170250582-Gerakan-sosial-di-kecamatan-talang-kabupaten-tegal-tahun-1945.html "Gerakan Sosial di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal tahun 1945"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211213034010/https://docplayer.info/170250582-Gerakan-sosial-di-kecamatan-talang-kabupaten-tegal-tahun-1945.html |date=2021-12-13 }}. ''Skripsi''. Purwokerto:Universitas Muhammadiyah Purwokerto</ref> Versi lain mengatakan bahwa istilah Tegal berawal dari kedatangan Tome Pires, pedagang asal Portugis ke sebuah pelabuhan tua di muara Kali Gung pada abad ke-15, dimana dia menyebut pelabuhan tersebut dengan nama ''Teteguall''.
Setelah daerah itu maju, Ki Gede Sebayu diangkat menjadi Jurudemung (demang) atau sesepuh oleh Bupati Pemalang. Saat itu Tetegal merupakan bagian dari [[Kabupaten Pemalang]]. Pengangkatan Ki Gede Sebayu menjadi Jurudemung tersebut terjadi pada 15 Sapar tahun Jawa 988, atau 12 April 1580 Masehi. Oleh karenanya, setiap tanggal 12 April diperingati sebagai Hari Jadi Kota Tegal. Tak lama Ki Gede Sebayu pun meninggal dunia, dan putranya yakni Ki Gede Hanggawana ditunjuk sebagai penggantinya.<ref name="Kurniawan" />
Semakin lama, Hasil bumi menjadi berlipat, Tegal banyak menimbun hasil bumi yang dikirim ke luar daerah dan penduduknya makin banyak, akhirnya berubah menjadi kota yang cukup bisa diharapkan di kemudian hari. Pada saat itu, Tegal memiliki Pelabuhan yang ramai di muara Kali Gung sebelah barat kota Tegal, kini bernama
Muaratua ([[Tegalsari]]), kemudian pindah ke Muara bagian timur atau Muara Bacin.<ref name="Kurniawan" />
=== Masa kekuasaan Mataram dan Hindia Belanda ===
[[Berkas:Stadswapen van gemeente Tegal, KITLV 36D753.tiff|jmpl|
Pada masa [[Kerajaan Mataram]], wilayah Tegal menjadi bagian dari kekuasaannya. Dengan demikian maka kepala daerahnya diangkat oleh kerajaan dengan surat ketetapan raja. Pada masa pemerintahan kolonial, surat ketetapan itu dikeluarkan oleh pemerintah kolonial di [[Batavia]]. Tegal juga menjadi daerah yang ditunjuk [[Sultan Agung]] sebagai tempat untuk membawa beras dengan perahu yang diperlukan bagi persediaan pangan tentara Mataram
Saat berperang melawan [[VOC]] di Batavia.
Pada tahun 1677 ketika [[Amangkurat II]] menandatangani kontrak dengan VOC, daerah Jepara dan Tegal merupakan suatu tempat yang tersisa di sepanjang pesisir utara Jawa yang belum dikuasai oleh Pasukan Trunojoyo. Perbatasan wilayah antara kompeni dan Mataram menggunakan patokan sungai Tjilosari (Ci Sanggarung). Berkat jasa VOC terhadap Mataram pada waktu membantu pemberontakan Trunojoyo, maka
sekitar tahun 1680 VOC mengangkat dirinya sebagai penguasa di pesisir Jawa, termasuk di Tegal.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Tegal Midden-Java TMnr 10007954.jpg|jmpl|230px|ki|Kota Tegal dilihat dari udara.]]
Di tempat inilah VOC membangun benteng yang kuat dan membangun pos perdagangan. Pada awalnya sekitar tahun 1680 masyarakat Eropa tinggal dan membangun benteng, sehingga keberadaan mereka cukup ekslusif. Keberadaan orang Eropa di benteng
sejalan dengan kebijakan antara VOC dan Bupati Tegal untuk mengelompokkan pedagang Eropa dan tentara Eropa terpisah dari penduduk Jawa. Mereka tinggal dibenteng dan tidak seorangpun dapat masuk ke lokasi itu tanpa seijin VOC dan bupati. Dalam perkembangannya, orang Eropa kurang menyukai tinggal di dalam benteng, sehingga mereka pindah ke rumah yang dibuat permanen di kota. Adapun orang-orang Jawa tinggal di sebelah timur kampung kota dan orang-orang Cina tinggal di sebelah selatan yakni ''Patjinan'' (kini menjadi kampung Paweden di kelurahan [[Mintaragen, Tegal Timur, Tegal|Mintaragen]]). Sedangkan orang-orang Arab mulai berdatangan dan menetap di Tegal pada abad ke-18.
Tahun 1729, Tegal ditetapkan sebagai ''gewest'' (Pemerintah Daerah Tegal) dengan dipimpin oleh seorang Belanda. Kota Tegal ditetapkan sebagai
Pada tahun 1906, Tegal mendapatkan status sebagai ''gemeente'' berdasar ''Ordonantie'' tanggal 21 Februari 1906 dan ''Staatsblad'' 1906 No. 123 yang berlaku sampai tanggal 1 April 1906, dengan penduduk berjumlah 32.000 jiwa terdiri dari 27.700 jiwa penduduk asli yakni etnis Jawa, 2.700 jiwa etnis Cina, 1.000 jiwa etnis Arab dan Asia yang lain, serta 600 jiwa etnis Belanda (Eropa). Dalam pelaksanaan pemerintahan, dibentuk Dewan Kota (''Gemunteraad''), sedangkan yang menjadi kepala daerah adalah asisten residen yang membawahi Kabupaten Tegal.<ref>Alya Salsabila: [https://www.ditegal.com/ra-kardina-dan-politik-etis-di-tegal/ RA Kardinah dan Politik Etis di Tegal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211213090034/https://www.ditegal.com/ra-kardina-dan-politik-etis-di-tegal/ |date=2021-12-13 }}, diakses 13 Desember 2021</ref>
=== Masa pendudukan Jepang ===
Pada tanggal 17 Maret 1942, Jepang tiba di
penyulingan minyak juga dihancurkan.
Di Tegal, setelah Jepang mendarat maka pemerintahan di dalam kota
diserahkan kepada pemerintah kota. [[Besar Mertokusumo|Mr. Besar Martokoesoemo]] yang tadinya menjabat ''advocaat'' dan ''procureer'' di Tegal diangkat menjadi kepala kota (''sityo''). Kemudian, ia diganti oleh R. Sungeb Reksoatmodjo, yang sebelumnya menjabat sebagai Patih Pekalongan.
=== Masa setelah Kemerdekaan ===
Kota Tegal menjadi salah satu daerah yang mengalami pergolakan revolusi pasca kemerdekaan, bersama dengan Brebes, Kabupaten Tegal, dan Pemalang. Keinginan utama masyarakat saat itu adalah mengganti pemerintahan yang tunduk pada Jepang dan Belanda dengan sistem pemerintahan yang baru dan merakyat oleh golongan islam, sosialis, dan komunis.
Hal tersebut didasari oleh keadaan masyarakat yang semakin miskin dari pemerintahan yang satu ke pemerintahan lainnya. Padahal, wilayah Tegal Raya menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi [[Keresidenan Pekalongan]] dikarenakan banyaknya pabrik gula di wilayah ini. Selain itu, wilayah Tegal Raya juga dianggap sebagai wilayah steril dan terbebas dari pengaruh Jepang maupun Belanda pada saat itu, sehingga bisa digunakan untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang atau Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada Oktober hingga Desember 1945 dan lebih dikenal dengan nama [[Peristiwa Tiga Daerah]].
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan tentang pembentukan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Tegal. Dalam undang-undang tersebut, Kota Tegal ditetapkan menjadi Kotamadya sekaligus
Tahun 1984, Pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan pembentukan [[Slawi, Tegal|Kota Slawi]] sebagai
Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 4 Februari 1986, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun 1986, yang berisi tentang perubahan batas wilayah Daerah Tingkat II Kota Tegal dan Daerah Tingkat II Kabupaten Tegal. Dengan berlakunya peraturan ini, wilayah kota Tegal diperluas menjadi 4 kelurahan dan 27 kecamatan, dengan memasukkan seluruh wilayah Kecamatan Sumurpanggang dan beberapa desa di Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, untuk bergabung dalam wilayah kota Tegal. 8 dari 15 wilayah desa di Kecamatan Sumurpanggang dilebur menjadi Kecamatan baru, yakni [[Margadana]], sebagian sisanya tersebar di kecamatan [[Tegal Barat]] (Muarareja, Debong Lor dan Pesurungan Kidul) dan kecamatan [[Tegal Selatan]] (Keturen, Tunon, Kalinyamat Wetan, Debong Kidul dan Debong Kulon). sedangkan beberapa desa dari Kecamatan Dukuhturi (Bandung dan Debong Tengah) dimasukkan kedalam Kecamatan [[Tegal Selatan]].<ref>Pemerintah Republik Indonesia: [https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/64348/pp-no-7-tahun-1986 Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1986] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211216124755/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/64348/pp-no-7-tahun-1986 |date=2021-12-16 }}, diakses 16 Desember 2021</ref>
== Geografi ==
Kota Tegal terletak 165 km sebelah barat [[Kota Semarang]] atau 329 km sebelah timur [[Jakarta]]. terletak di antara 109°
=== Batas wilayah ===
Baris 118 ⟶ 132:
=== Kondisi wilayah ===
Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Ketinggian dari
permukaan laut ialah ± 3 meter di wilayah utara dan barat, dengan
struktur tanah didominasi oleh tanah pasir dan tanah liat. Topografi wilayah ini merupakan dataran rendah dengan hulu sungai ke Laut Jawa, dan sedikit wilayah bergelombang dengan ketinggian ± 5-10 meter
Penggunaan lahan sebagian besar merupakan lahan
bukan sawah yaitu seluas 3.335
Kota Tegal dialiri lima sungai, kelima sungai tersebut adalah Sungai Ketiwon, [[Sungai Kaligangsa|Sungai Gangsa]], [[Kali Gung|Sungai Gung]], Sungai Belis dan Sungai Kemiri. Seluruh sungai tersebut bermuara di pesisir Kota Tegal. Sungai Ketiwon dan Sungai Gangsa menjadi penanda batas wilayah Kota Tegal di bagian timur dan barat. Sedangkan kelurahan yang berbatasan
langsung dengan laut sebanyak 4
kelurahan, yakni kelurahan [[Panggung, Tegal Timur, Tegal|Panggung]] dan [[Mintaragen, Tegal Timur, Tegal|Mintaragen]] di kecamatan [[Tegal Timur]] serta kelurahan [[Tegalsari, Tegal Barat, Tegal|Tegalsari]] dan [[Muarareja, Tegal Barat, Tegal|Muarareja]] di kecamatan [[Tegal Barat]].<ref name="Kota Tegal Dalam Angka 2021">
=== Iklim & Cuaca ===
Baris 173 ⟶ 187:
|Dec precipitation mm = 240
|year precipitation mm = 1810
|source 1 = <ref>WeatherBase: [http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=079769&refer=&cityname=Tegal-Jawa-Tengah-Indonesia Tegal, Jawa Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181012135209/http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=079769&refer=&cityname=Tegal-Jawa-Tengah-Indonesia |date=2018-10-12 }}, diakses 20 Mei 2017</ref>
|date=November 2011}}
Baris 179 ⟶ 193:
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Tegal}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
! No
! colspan=2|Wali Kota
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! Prd.
! colspan=2|Wakil Wali Kota
|-
|20
|[[Berkas:PJ WALI KOTA TEGAL - KEPAL TANGAN.png|100px]]
|[[Dadang Somantri]]
| 23 Maret 2024
| Petahana
|
|''lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 199 ⟶ 230:
=== Pusat Pemerintahan ===
Balai Kota Tegal sebagai pusat pemerintahan Kota Tegal semula menempati Gedung Residen di
Tahun [[2008]] menandai sejarah baru kepemimpinan Kota Tegal, karena tahun itu pula untuk kali pertama [[wali kota]] dipilih secara langsung oleh rakyat Kota Tegal. Hasilnya, pasangan Ikmal Jaya, SE Ak/Ali Zainal Abidin, SE memenangi pemilihan. Mereka dilantik pada tanggal [[23 Maret]] [[2009]] oleh [[Gubernur]] [[Jawa Tengah]], [[Bibit Waluyo]].
Baris 207 ⟶ 238:
Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk kota Tegal sebanyak 287.959 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.257 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL"/>
Kecamatan [[Tegal Timur, Tegal|Tegal Timur]] memiliki angka rata-rata kepadatan tertinggi di Kota Tegal, yakni 11.132
jiwa/km². Kondisi ini terjadi karena
wilayah Tegal Timur merupakan
konsentrasi ekonomi, serta pusat
pemerintahan dan pendidikan di
Kota Tegal. Sedangkan Kecamatan [[Margadana]] memiliki angka rata-rata kepadatan penduduk paling rendah, yakni 4.438 jiwa/km².<ref name="Kota Tegal Dalam Angka 2021"/>
=== Agama ===
Pada
Jumlah tempat ibadah di Kota Tegal pada tahun 2020, Masjid mencapai 200 unit,
<ref name="Kota Tegal Dalam Angka 2021"/>
=== Etnis ===
Sebagai kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Kota Tegal memiliki etnis yang beragam. Mayoritas penduduk Kota Tegal adalah etnis [[Jawa]] ''kulonan'' yang memiliki ragam budaya yang khas jika dibandingkan dengan masyarakat Jawa ''mataraman'' atau ''wetanan''. Selanjutnya etnis yang dominan adalah etnis [[Arab-Indonesia|Arab]] yang mayoritas bermukim di kelurahan [[Kraton, Tegal Barat, Tegal|Kraton]] dan [[Pekauman, Tegal Barat, Tegal|Pekauman]], serta etnis [[Tionghoa-Indonesia|Cina]] yang bermukim di kampung Paweden kelurahan [[Mintaragen, Tegal Timur, Tegal|Mintaragen]] dan [[Tegalsari, Tegal Barat, Tegal|Tegalsari]].<ref name="Budiyuwono">Budiyuwono, Hartanto. 2014. [https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/1978 "Mintakat ruang hunian berdasarkan etnis pasca pengguna di Kota Tegal"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211223085009/https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/1978 |date=2021-12-23 }}. ''Disertasi''. Bandung:Universitas Katholik Parahyangan</ref> Ada pula minoritas beberapa etnis seperti [[Melayu]], [[Bugis]], [[Sunda]], [[Madura
Kampung Pesengkongan di Jalan Layur, kelurahan [[Tegalsari, Tegal Barat, Tegal|Tegalsari]] menjadi bukti nyata adanya keberagaman etnis di Kota Tegal. Kampung ini memiliki penduduk multietnis, seperti Jawa, Madura, Melayu, Bugis, Eropa, Gujarat (Koja), Cina, dan menjadi titik temu berbagai macam etnis karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan Tegal.
Pada awalnya Pesengkongan merupakan persinggahan sementara bagi mereka yang melakukan perniagaan di Tegal, namun kemudian mereka tidak hanya singgah di Tegal, bahkan ada dari mereka yang menetap dan membawa keluarga. Mereka kemudian membentuk kampung-kampung berdasarkan etnis masing-masing. Etnis Bugis membentuk perkampungan di daerah timur pesisir pantai yang kemudian dinamai kampung Kebogisan (kini bernama kampung Kalimati di kelurahan [[Mintaragen, Tegal Timur, Tegal|Mintaragen]], [[Tegal Timur]]). Sedangkan etnis Melayu dan Koja lebih banyak menetap di daerah Pesengkongan, wajar bila sampai sekarang kampung Pesengkongan juga dikenal sebagai kampung Melayu (Encik). Mereka hidup berdampingan dengan etnis Cina yang mendiami kampung Paweden. Sementara orang-orang Madura menempati daerah selatan Kota Tegal membentuk kampung Kemeduran (kini menjadi kampung Kemeduran di Kelurahan [[Slerok, Tegal Timur, Tegal|Slerok]], [[Tegal Timur]]).
== Seni-budaya ==
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya [[Jawa]], namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal.
Posisi geografis kota Tegal yang berada di pertemuan antara budaya Banyumasan, Pekalongan dan Cirebon menciptakan sebuah khazanah budaya tersendiri yang berbeda dengan daerah lain, yakni budaya Tegalan, dan membentuk kesenian asli Kota Tegal antara lain:
* '''Wayang Kulit'''
Wayang Kulit gaya Tegal memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan gaya lain. Sulukan, dialog atau antawacana dari pementasan seluruhnya menggunakan bahasa Tegal. Selain itu, gaya Tegalan lebih condong menguatkan pada konten cerita atau lebih pada bentuk dongengan. Sabet atau permainan anak wayang tidak begitu banyak disajikan.
* '''Wayang Golek'''
Baris 250 ⟶ 280:
Tari topeng Endel adalah tari topeng khas yang berasal dari Tegal. Tarian ini hanya dilakukan oleh perempuan saja karena sifat dari tari topeng ini adalah genit, gemulai, terampil, dan berani. Dengan diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro, penari akan memperlihatkan bagaimana sosok wanita Jawa yang sesungguhnya yang penuh dengan sikap halus, lembut dan keibuan.
Salah satu penari legendaris Tari Endel adalah ibu Sawitri.
* '''Balo-balo'''
Baris 266 ⟶ 296:
* '''Barongan'''
Kesenian Barongan adalah kesenian khas Tegal yang memiliki bentuk serupa dengan kesenian [[Buroq]] di Cirebon atau [[Sisingaan]] di Subang. Barongan tradisional yang ada di Tegal tak banyak hiasannya, bahkan cenderung sangat sederhana. Di mana penutupnya menggunakan karong goni berwarna
Kesenian ini dikatakan sudah hampir punah. Namun di Kota Tegal, kesenian ini masih bisa ditemui, salah satu wilayah yang masih melestarikan kesenian Barongan di Kota Tegal seperti di [[Cabawan, Margadana, Tegal|Kelurahan Cabawan]], [[Margadana, Tegal|Kecamatan Margadana]]. Disini kesenian Barongan masih ditampilkan dalam berbagai acara seperti khitanan atau hari-hari besar.<ref>Infotegal: [https://infotegal.com/2016/barongan-salah-satu-kesenian-tradisional-di-tegal/ Barongan, Salah Satu Kesenian Tradisional di Tegal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220324151938/https://infotegal.com/2016/barongan-salah-satu-kesenian-tradisional-di-tegal/ |date=2022-03-24 }}, diakses 19 Januari 2022</ref>
* '''Batik tegalan'''
Batik tegalan adalah salah satu ragam batik pesisir, selain [[Batik Pekalongan|Pekalongan]] dan [[Batik Cirebon|Cirebonan]]. Batik pertama kali dikenal oleh masyarakat Tegal pada akhir abad ke-16, dimana Raja Amangkurat I membawa batik dari [[Surakarta]] ketika akan menguasai Tegal. Kemudian, batik di Tegal dikembangkan oleh [[Kardinah]], adik dari [[Kartini]] sekaligus
Batik tegalan dikenali dari corak gambar yang besar dan lebar. Biasanya menggambarkan keanekaragaman hayati di Tegal seperti manuk emprit, sotong, bunga kelapa dan kembang kapas. Warna yang dalam batik tegalan umumnya merupakan kombinasi warna lembut dan kontras, dimana warna ini melambangkan karakter masyarakat Tegal yang lugas dan tegas. Adapun beberapa nama batik tegalan di antaranya beras wutah, semut runtung, blarak saleret, dan tumbar bolong.
Selama ini batik tegalan lebih dikenal sebagai kerajinan khas [[Kabupaten Tegal]]. Namun tak sedikit pula pengrajin batik tegalan di sekitar kota Tegal. Kebanyakan para pengrajin tersebut berasal dari kelurahan [[Bandung, Tegal Selatan, Tegal|Bandung]], [[Keturen, Tegal Selatan, Tegal|Keturen]], dan [[Kalinyamat Wetan, Tegal Selatan, Tegal|Kalinyamat Wetan]] di kecamatan [[Tegal Selatan, Tegal|Tegal Selatan]].<ref>Pemerintah Kota Tegal: [https://www.tegalkota.go.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=11&Itemid=165&lang=id Industri Batik Tegalan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211207163247/https://www.tegalkota.go.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=11&Itemid=165&lang=id |date=2021-12-07 }}, diakses 7 Desember 2021</ref>
* '''Moci'''
Masyarakat Tegal tidak akan lepas dari budaya moci, yakni meminum secangkir teh hangat yang ditaruh di dalam poci tanah ditambah dengan gula batu. Biasanya tradisi moci ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, sambil bercengkrama satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itulah muncul istilah ''Cipok'' atau ''moci karo ndopok'' dalam Bahasa Tegal, yang secara harfiah berarti "meminum teh poci sambil duduk dan mengobrol santai", dan dalam makna yang lebih luas adalah "menjadikan minum teh poci sebagai sarana untuk bertukar pikiran dan mencari inspirasi satu sama lain".
Tradisi moci ini bertahan sebab sebab adanya bentuk simbiosis mutualisme yang terjalin antara pabrik teh, pabrik gula, pengrajin gerabah poci, masyarakat penikmat teh, budayawan, dan sebaginya.<ref>{{Cite news|first=Reka|date=2019-11-12|title=Tradisi Moci Masyarakat Tegal, Lebih Dari Sekedar Minum Teh|url=https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/Aqs5Dg/tradisi-moci-masyarakat-tegal-lebih-dari-sekedar-minum-teh/|work=Indozone|access-date=2022-06-08|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152406/https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/Aqs5Dg/tradisi-moci-masyarakat-tegal-lebih-dari-sekedar-minum-teh/|dead-url=no}}</ref>
=== Perayaan ===
Baris 286 ⟶ 316:
* '''Pawai Rolasan'''
Pawai Rolasan merupakan perayaan masyarakat sekitar kelurahan [[Panggung, Tegal Timur, Tegal|Panggung]], [[Tegal Timur]]. Pencetusnya adalah KH Mukhlas, salah satu ulama kharismatik di wilayah tersebut, dimana pawai ini awalnya bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di Kota Tegal. Kini, pawai Rolasan diadakan setiap malam 12 Rabiul Awwal untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
* '''Sedekah Laut'''
Sedekah laut diadakan pada pertengahan bulan Suro atau Muharram di tiga pelabuhan utama Kota Tegal, yakni [[Pelabuhan Tegal|Pelabuhan Pelindo]], Pelabuhan Perikanan Tegalsari, dan Pelabuhan Brug Abang Muarareja. Rangkaian acara diawali dengan pawai ancak berupa kepala kerbau yang dihias beserta hasil bumi seperti buah dan sayur, kemudian dilarung (ditenggelamkan) di tengah laut. Sebagai puncak acara, biasanya diadakan pentas organ tunggal pesisiran atau pergelaran wayang.
Acara yang berlangsung setiap tahun ini merupakan perwujudan rasa syukur nelayan Kota Tegal kepada Tuhan yang Maha Esa terhadap limpahan hasil tangkapan ikan nelayan Kota Tegal.
* '''Sedekah Bumi'''
Acara tahunan yang sudah turun-temurun beberapa generasi ini menjadi sarana warga Kelurahan Kalinyamat Kulon Kecamatan Margadana dan Kelurahan Kalinyamat Wetan Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal untuk menyimbolkan terima kasih kepada pendiri desa, mendoakan arwah leluhur, serta sebagai wujud rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah pada kedua Kelurahan di Kota Tegal ini.
Sedekah bumi diadakan pada bulan Safar di petilasan pendiri Kelurahan Kalinyamat Kulon (Candi Warulekor) dan Kelurahan Kalinyamat Wetan Kecamatan (Candi Kidul). Prosesi sedekah bumi diawali pada malam sebelum hari H dengan acara melekan (begadang) yang diisi dengan pemanjatan doa (tahlilan). Esok paginya warga membawa tumpeng dari rumah masing-masing untuk kenduri dan makan siang bersama. Pada puncak acara ini diramaikan dengan pergelaran wayang golek/wayang cepak atau wayang kulit.
* '''Kirab gotong Toapekong'''
Kirab ini diadakan oleh Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal pada hari ke-15 setelah tahun baru Imlek. Kirab ini diikuti oleh masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] Kota Tegal dengan mengarak toapekong atau tandu yang berisi kimsin atau rupang para dewa dari Kelenteng menuju ke Pelabuhan Tegal.
Setiba di pelabuhan, kemudian digelar rangkaian sembahyang di depan altar yang sudah disiapkan untuk pelaksanaan ibadah dan tandu berisi kimsin.
Kirab gotong Toapekong dan ibadah digelar di pelabuhan untuk mengenang dewa Tek Hay Cin Jin, yang dipercaya datang ke Kota Tegal melalui jalur laut.
* '''Haul Haddad'''
Al-Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad (dilahirkan di kota Qeidun, [[Hadramaut]] pada tahun 1299 H) adalah salah satu ulama yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Kota Tegal. Beliau wafat pada 18 Rajab tahun 1885 M di Kota Tegal.
Pada bulan Sya'ban, diadakan Haul Haddad untuk mengingat perjuangan Beliau dalam berdakwah. Acara diselenggarakan di rumah Shohibul Haul di Jl Letjen Suprapto, kemudian dilanjutkan di Makam Beliau di Pemakaman Jl Salak, kelurahan [[Pekauman, Tegal Barat, Tegal|Pekauman]], [[Tegal Barat]]. Peringatan ini biasanya dihadiri oleh para Habaib dan masyarakat etnis Arab dari berbagai kota di Jawa.
=== Seni Sastra & Teater ===
Seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 adalah [[Piek Ardijanto Soeprijadi]] dan [[SN Ratmana]]. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu [[Imam Tantowi]] (sutradara dan penulis skenario), dan [[Chaerul Umam]] (sutradara). Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD ([[Yono Daryono]] dan [[Eko Tunas]]), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma ([[Dwi Ery Santoso]]), dan Teater Q ([[Rudi Iteng]]).
Keberadaan [[Dewan Kesenian Tegal|Gedung kesenian]] (bekas Gedung Wanita) di
Pemerintah Kota Tegal, pada tahun [[2008]] menganggarkan pembangunan [[Taman Budaya Tegal]] yang dimulai tahun 2009, berlokasi di
=== Bahasa ===
[[Dialek Tegal|Bahasa
Oleh karena itu, kebanyakan masyarakat Tegal enggan disebut sebagai orang ''ngapak'' karena "ngapak" merujuk pada masyarakat yang menggunakan [[Bahasa Banyumasan]] sebagai bahasa ibu, sedangkan masyarakat Kota Tegal menggunakan bahasa yang berbeda yaitu [[Bahasa Jawa Tegalan]]/Basa Tegalan/Bahasa Jawa Tegal. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegalan meliputi bagian Utara dan Tengah [[Kabupaten Tegal]], Kota Tegal, bagian Barat [[kabupaten Pemalang]], dan bagian Utara dan Timur [[kabupaten Brebes]].
Bahasa Tegalan dikenal sebagai bahasa yang lugas dan egaliter, atau tidak mengadopsi perbedaan dan tingkatan dalam berbahasa. Selain itu, bahasa Tegalan yang dituturkan di wilayah Kota Tegal memiliki ciri khas berupa kata-kata serapan dari bahasa etnis lain. Dinamika ini melahirkan ungkapan "hanya orang Tegal yang tahu pasti orang Tegal lainnya".
Ungkapan tersebut mengandung pengertian menyangkut kekhasan Basa Tegalan. Sehubungan ciri khas bahasa yang berbeda dari pemahaman umum ini maka hanya pelafal bahasa Tegalan yang tahu pasti apakah seseorang sedang menggunakan [[Bahasa Jawa Tegalan]] (asli Tegal) atau bahasa lain, khususnya bahasa terdekat yaitu [[Bahasa Banyumasan]] atau bahasa ngapak. Salah kaprah ini memang sering terjadi sebagai dampak kegagalan sebagian media massa dalam mengidentifikasi dan membedakan antara [[Bahasa Jawa Tegalan]] dan [[Bahasa Banyumasan]] yang sebetulnya telah sama-sama terancam punah.
Bahasa Tegalan juga terus berkembang dengan pemunculan kata-kata dan ungkapan baru sejalan dengan akulturasi serta penggunaan bahasa prokem khususnya pada generasi muda. Hal tersebut terjadi karena Kota Tegal merupakan kota heterogen menjadi titik temu berbagai masyarakat dari tiga penjuru serta beberapa etnis sejak dahulu kala. Contoh serapan tersebut, seperti pada kalimat:
{{cquote|Ente walade sapa?}}
Kalimat tersebut berarti "anda anak siapa?". Kata ''ente'' dan ''walad'' merupakan kosakata serapan dari [[Bahasa Arab]].
Untuk menjaga & melestarikan bahasa Tegal, Pemerintah Kota Tegal bekerjasama dengan para budayawan lokal membuat sebuah program bertajuk Kongres [[bahasa]] Tegal. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pada tanggal [[4 April]] [[2006]], di [[hotel]] Bahari Inn. Acara yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain [[SN Ratmana]] (cerpenis), Ki [[Enthus Susmono]] (dalang Tegal), [[Eko Tunas]] (penyair Tegal), [[Dwi Ery Santoso]] (Puisi dan Sutradara). Tujuan digelarnya kongres itu adalah menjadi sarana untuk menjaga bahasa Jawa Tegal agar tetap lestari, serta membahas pengangkatan status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
Baris 331 ⟶ 369:
Bangunan besejarah yang ada di kota Tegal kebanyakan berarsitektur [[Belanda]]. Berikut data bangunan yang masih dapat disaksikan:
* [[Stasiun Tegal|Stasiun Kereta Api]] (
* Gedung DPRD (
* Balai Kota dan rumah dinas Wali Kota (
* Kantor Pos (
* Markas TNI AL (
* [[Pasar pagi|Pasar Pagi]] (
* Kolam Renang Samudra (
* Menara Air (
* Gedung Birao SCS (
* Gedung [[Universitas Pancasakti]]
* Gedung SMP Negeri 1 (
* Gedung SMP Negeri 8 (
* Gedung SMP Negeri 10 (
* Gedung SMA Negeri 1 (
* Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (
* Gereja GPIB Ayalon (
* [[Masjid Agung Kota Tegal|Masjid Agung]] (
* Masjid dan Makam Mbah Panggung (
* Langgar Duwur Pesengkongan (
* Kelenteng Tek Hay Kiong (
* Sebagian rumah tinggal di
=== Mars/Hymne Kota Tegal ===
Sejak tahun [[2010]], Kota Tegal telah memiliki lagu [[Mars]] dan [[Hymne]] yang penentuannya berdasarkan pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Mars/Hymne Kota Tegal, tahun [[2009]], yaitu
{| width="|100%" style="border: 0px solid black; background-color: white;"
|style="vertical-align: middle; border-top: 0px solid gray;" |
'''Mars Kota Tegal'''<br>
Cipt.
Ayo semua singsingkan lengan baju<br>
Baris 404 ⟶ 442:
* Tahu terpanjang, 425 meter (2005)
* Minum teh poci 5000 orang (2006)
* Poci terbesar
* Wayang terbesar oleh Ki [[Enthus Susmono]] (2007)
* Wayang kolaborasi 4 warna oleh Ki Barep (2008)
Baris 415 ⟶ 453:
* [[Tahu aci]], tahu yang terbuat dari bahan dasar tahu dan juga tepung kanji. Tahu Aci ini dibuat dengan cara memasukkan tahu kedalam adonan tepung kanji lalu digoreng.
* [[Pilus]], makanan ringan yang terbuat dari tepung dan juga daun kucai, makanan ini sangat renyah sehingga banyak digemari.
* [[Sauto|Soto Tegal]], soto khas Tegal yang dimana memakai
*
*
* [[Teh poci]], teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu.
* [[Nasi
* [[Sega lengko]], nasi yang ditaburi bumbu kacang yang kental lengkap dengan irisan tahu goreng dan sayur-mayur seperti sawi,
* [[Glothak]], semacam bubur yang terbuat dari gembus/oncom dengan kuah kaldu dan cabai hijau. Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan [[Ramadhan]].
* [[Kupat
* Rujak kangkung dan Rujak uleg, "Rujak" khas Tegal yang berbahan dasar sayuran.
* [[Olos]], paduan tepung aci dan terigu yang dibuat bulatan kecil dan digoreng kering, di dalamnya berisi sayuran (biasanya kubis) atau bisa juga dengan isi lain. Namun di setiap olos terdapat potongan cabe rawit yang akan memberikan sensasi pedas dan membuat orang merasa tertipu saat memakannya bagi yang baru mencicipi.
* [[Latopia]] atau Laktopnya, makanan berbahan dasar tepung dan kacang hijau, serupa [[Bakpia]].
* Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga di luar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (Balibul) yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tomat dan cabe rawit.
* [[Martabak]], makanan berupa campuran telur dan daging yang diisi dengan potongan sayur. Martabak adalah makanan yang berasal dari [[Lebaksiu, Tegal|Lebaksiu]], [[Kabupaten Tegal]], namun penjualnya banyak ditemui di wilayah kota Tegal.
* Poles, makanan seperti risoles berbentuk segitiga dengan isian yang sama seperti Olos. Poles biasa dijumpai di Kota Tegal bagian selatan.
* [[Mendoan]], tempe bertekstur basah yang digoreng dengan tepung bumbu dan dicampur dengan potongan sayuran. Biasanya Mendoan disajikan dengan sambal kecap.
=== Makanan Pokok ===
Baris 445 ⟶ 483:
* [[Sate Ayam Tegal]]
* [[Pecak Ikan Asap]]
* [[Yong Tahu Tegal]]
{{end-col}}
Baris 472 ⟶ 511:
* [[Es Sagwan]]
* [[Teh poci]]
* [[Dawet Beras]]
{{end-col}}
Baris 502 ⟶ 518:
[[Berkas:Ritasupermalltegal1.jpg|jmpl|200px|Rita Supermall Tegal]]
Perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perekonomian Kota Tegal. Kota ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Usaha kecil dan menengah yang cukup pesat kemajuannya adalah industri logam rumahan di kawasan
Sektor perikanan juga memiliki peran penting dalam perekonomian Kota Tegal. Letak geografis Kota Tegal yang berada di pesisir [[Laut Jawa]], menjadikan Kota Tegal memiliki produksi dan nilai produksi perikanan yang lumayan besar. Pada tahun 2020, produksi perikanan laut paling tinggi terdapat pada Triwulan IV yaitu mencapai 8.013.193
57.170.905.000 rupiah. Sedangkan untuk perikanan darat,
Tambak merupakan penghasil
perikanan tertinggi dibanding sarana
Pusat kegiatan perikanan laut Kota Tegal berada di Pelabuhan Perikanan Pantai Jongor dan [[Pelabuhan Tegal|Pelabuhan Tegal Timur]] yang terletak di Kelurahan [[Tegalsari, Tegal Barat, Tegal|Tegalsari]], [[Tegal Barat]]. Sedangkan pusat kegiatan perikanan tambak tersebar di daerah payau atau daerah peralihan antara air sungai dan air laut, seperti di Kelurahan [[Panggung, Tegal Timur, Tegal|Panggung]] dan [[Muarareja, Tegal Barat, Tegal|Muarareja]].
== Pariwisata ==
Baris 616 ⟶ 558:
* Pusat Kuliner Jl Kartini dan Jl Hang Tuah
* Pasar Senggol Tegal
* Tegal City Walk Jalan Ahmad Yani
{{end-col}}
Baris 621 ⟶ 564:
* '''Tegal Pesisir Carnival'''
{{main|Tegal Pesisir Carnival}}
Sejak tahun 2012, Kota Tegal menyelenggarakan perhelatan Tegal Pesisir Carnival (TPC), sebuah karnaval busana yang memberdayakan potensi kerajinan Kota Tegal, dengan melibatkan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk para pejabat setempat. Karnaval ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam rangkaian acara peringatan hari jadi Kota.
* '''Sukaria Festival'''
Sukaria Festival merupakan event musik indie berskala Nasional yang diselengarakan oleh Pesawat Kertas Media yang diadakan pada tanggal 19 Februari 2023 di Rooftop Transmart Tegal dan juga pada tanggal 22 July 2023 di Dondon resto And Bar.
* '''''Song of The Sea'''''
Merupakan sebuah festival wisata yang mengangkat tema pesisir. Festival ini direncanakan akan digelar pada awal 2022 di komplek Pantai Alam Indah. Selain itu, dalam acara tersebut juga akan dilaksanakan pagelaran seni dari berbagai kebudayaan Kota Tegal sebagai wujud apresiasi kepada seniman dan budayawan Kota Tegal.
* '''Tegal Bahari
Tegal Bahari ''Jazz'' merupakan event musik [[jazz]] berskala internasional, dan diklaim menjadi yang terbesar di Jawa Tengah bagian barat. Festival musik ini direncanakan akan digelar pada pertengahan 2022 di Pantai Alam Indah. Rencananya pula, festival ini akan dihadiri oleh beberapa musisi jazz dari berbagai negara, serta adanya ''fashion show'' dan "Pantura Expo".<ref>Pemerintah Kota Tegal: [https://www.tegalbaharijazz.com/ Situs Resmi Tegal Bahari ''Jazz'' 2022] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211221062621/https://www.tegalbaharijazz.com/ |date=2021-12-21 }}, diakses 21 Desember 2021</ref>
* '''Gadhuro ''Drag Bike'' 201 M'''
Perhelatan otomotif ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kota Tegal dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Gadhuro ''Sport Club'' dari [[Kudus]]. Perhelatan ini merupakan ajang perlombaan balap motor ''drag'' yang diselenggarakan setingkat
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tegal}}
* [[RSUD Kardinah]]
* [[RS Islam Harapan Anda]]
* [[RS Mitra Keluarga Tegal]]
* [[RSIA Kasih Ibu Tegal]]
* [[RS Pratama 'Aisyiyah Siti Hajar ]]
* [[RS Adhi Pradana Komplek Aspol Tirus ]]
* Puskesmas Tegal Timur
* Puksesmas Tegal Barat
Baris 655 ⟶ 601:
== Pendidikan ==
Pendidikan sebagai kekuatan bangsa terus dipacu mengingat melalui pendidikan, inilah taraf masyarakat akan bisa ditingkatkan tentunya tetap memacu dengan nilai nilai iptek yang diimbangi dengan nilai religius, hal ini secara intens dilakukan oleh Pemkot Tegal dengan menerapkan 4 sasaran utama arah kebijakan program pendidikan dan Agama mengingat keduanya tidak bisa dipisahkan. Sasaran utama yang paling mendasar adalah peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan meningkatkan aksesibilitas, pemerataan terkait peningkatan rilekspansi pendidikan guna membekali siswa dengan bekal keterampilan dasar untuk menjadi menjalani kehidupan di masyarakat. Di samping peningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat guna mempertahankan dan meningkatkan identitas masyarakat Kota Tegal yang religius sedangkan untuk mengikuti arah perkembangan dibidang pendidikan telah dilakukan perintisan sekolah berstandar internasional yang diterapkan di beberapa sekolah dasar negeri.
=== Perguruan Tinggi ===
==== Perguruan Tinggi Kedinasan ====
* [[Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan]] (Jl. Perintis Kemerdekaan No.17)
* [[Politeknik
* [[Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang]] (Kampus Tegal
==== Perguruan Tinggi Negeri ====
* [[Universitas Negeri Semarang]] (UPP S1 PGSD Tegal, Jl. Kompol Suprapto No.4)
==== Perguruan Tinggi Swasta ====
* [[Universitas Pancasakti]] (Jalan Halmahera KM.1)
* [[Universitas Bina Sarana Informatika]] (Kampus Tegal, Jalan Sipelem No.22)
* [[Politeknik
* [[Politeknik Trisila Dharma]] (Jalan Halmahera No. 1)
* [[
* [[Politeknik STIBISNIS]] (Jalan AR. Hakim No.27)
* [[STMIK Tegal]] (Jalan Pendidikan No.1)
* [[LP3I College]] (Jalan Kapt. Sudibyo No. 50)
{{end-col}}
== Transportasi ==
Didukung dengan letak geografis yang berada
=== Transportasi Darat ===
Kota Tegal dilewati oleh jalur utama [[Jalan Nasional Rute 1|lintas utara Jawa]] Jakarta–Semarang–Surabaya, dimana arus lalu lintas utama antarkota berada di ruas jalan arteri dalam kota untuk kendaraan ringan dan jalan arteri lingkar utara yang dikhususkan untuk kendaraan berat. Sedangkan ruas jalan [[Jalan Nasional Rute 18|Tegal–Purwokerto]] (lintas tengah Jawa) menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Purwokerto dan Yogyakarta memiliki dua jalur utama, yakni jalur melewati Banjaran (disebut sebagai jalan raya I)
Dan jalur melewati Singkil (disebut sebagai jalan raya II).
[[Terminal Tegal|Terminal Tipe A Kota Tegal]] yang berada di kecamatan [[Margadana]] merupakan terminal terbesar di Kota Tegal. Terminal ini melayani perjalanan bus dengan tujuan menuju berbagai kota di Jawa , Bali dan
Kota Tegal juga menjadi
Sementara untuk transportasi dalam kota, Kota Tegal memiliki beberapa rute angkutan umum, seperti Angkutan Umum Kuning (
=== Transportasi Laut ===
Kota Tegal memiliki tiga pelabuhan utama, yakni [[Pelabuhan Tegal]], Pelabuhan Perikanan Pantai Jongor dan Pelabuhan Brug Abang Muarareja. Saat ini ketiga pelabuhan tersebut hanya bergerak di sektor perikanan. Namun kedepannya, akan dibangun pelabuhan niaga terpadu di komplek Pelabuhan Tegal Timur, dimana pelabuhan tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat bongkar muat peti kemas dan sebagai tempat singgah kapal-kapal pengangkut logistik dari berbagai daerah.<ref>Supply Chain Indonesia: [https://supplychainindonesia.com/pemkot-tegal-sambut-baik-langkah-awal-pelindo-iii-kembangkan-pelabuhan-tegal/ Pemkot Tegal Sambut Baik Langkah Awal Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Tegal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211229054018/https://supplychainindonesia.com/pemkot-tegal-sambut-baik-langkah-awal-pelindo-iii-kembangkan-pelabuhan-tegal/ |date=2021-12-29 }}, diakses 20 Mei 2017</ref>
=== Transportasi Udara ===
Kota Tegal tidak memiliki bandar udara maupun lapangan terbang. Kebanyakan masyarakat Kota Tegal memanfaatkan [[Bandar Udara Internasional Jawa Barat|Bandara Kertajati]] di Majalengka dan [[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani|Bandara Ahmad Yani]] di Semarang untuk bepergian menggunakan pesawat.
== Lihat pula ==
Baris 924 ⟶ 644:
* [[Tegal Pesisir Carnival]]
* [[Kampung Tirang]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|