Amangkurat III: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Revisi per 9 Juni 2022 04.29 sunting 103.154.144.187 (bicara) →‎Silsilah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 23 Mei 2024 15.10 sunting balikkan AABot (bicara \| kontrib) Bot, Pengecualian blokir IP 883.986 suntingan k ~ Tag: paws [2.2]
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: {{Infobox royalty \| name = Amangkurat III<br />{{java\|~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇}} \| title = Sunan Mas \| titletext = Baris 19: \| birth_place = {{negara\|Kesultanan Mataram}} [[Kartasura, Mataram]] \| death_date = [[1734]] \| death_place = {{flagicon image\|Flag of the Dutch East India Company.svg}} [[~~Sailan~~Ceylon Belanda]] \| burial_place = [[Pemakaman Imogiri\|Astana Kasultan Agungan]], [[Imogiri, Bantul]], [[Yogyakarta]] \| spouse = Baris 35: \| temple name = \| native_lang1 = [[Bahasa Jawa]] \| native_lang1_name1 = ~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇ \| house = [[Wangsa Mataram\|Mataram]] \| father = [[Amangkurat II]] Baris 45: \|image=Detail painting of Amangkurat III (Sunan Mas).jpeg\|caption=Lukisan Amangkurat III (paling kiri)}} '''Amangkurat III''' ({{lang-jv\|~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇~~ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧓꧇\|amangkurat katelu\|amangkurat tiga}}, dikenal juga sebagai ''Sunan Mas''; tanggal lahir tidak diketahui, wafat di [[Sri Lanka]] tahun [[1734]]), adalah [[susuhunan]] [[Mataram II\|Mataram]] yang memerintah antara tahun [[1703]] – [[1705]]. == Silsilah == Sunan Amangkurat III atau Sunan Mas memiliki nama asli Raden Mas Sutikna. Dia adalah satu-satunya putra ~~mendiang~~almarhun [[Amangkurat II]]. Ia juga dijuluki sebagai ''Pangeran Kencet'', karena menderita sakit di bagian tumit. Setelah wafatnya Amangkurat II pada 1703, timbul polemik di kalangan keluarga karaton dalam proses suksesi kepemimpinan Mataram selanjutnya. Adanya perbedaan pandangan dalam keluarga karaton Raden Mas Sutikna segera mengukuhkan diri sebagai penerus takhta Mataram selanjutnya dengan gelar Susuhunan Amangkurat III. Namun, timbul penolakan dari berbagai kalangan.