M. Nur El Ibrahimy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) k Penambahan Kategori |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox penulis|name=M. Nur el Ibrahimy|image=Mohamad Nur El Ibrahimy, Kami Perkenalkan (1954), p116.jpg|native_name=Muhammad Nur el Ibrahimy|birth_date=1912|birth_place= [[Idi Rayeuk, Aceh Timur]]|nationality= [[Indonesia]]|alma_mater=[[Universitas Al-Azhar]]|spouse=Maryamah|relations=[[Daud Beureu'eh|Tgk Daud Berue'eh]] (Mertua)|imagesize=185px|occupation=Tokoh pergerakan|movement=Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia angkatan '45|honorific prefix=Mayor TNI|notableworks={{bulletedlist|Tgk. M. Daud Beureueh : Peranannya dalam Pergolakan di Aceh|
Kisah Kembalinya Tgk. Mohd. Daud Beureueh Ke Pangkuan Republik Indonesia|
Mata Rantai Yang Hilang Dari Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Di Aceh (Memoar)|Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaan Aceh|}}|subject=Sejarah pergerakan di Aceh dan Islam|genre=Sejarah|period=Sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia}}
Mayor TNI '''M. Nur El-Ibrahimy''' (lahir : 1912 [[Idi Rayeuk, Aceh Timur|Idi, Aceh Timur]]) merupakan seorang Sejarahwan asal Aceh yang juga salah seorang penulis buku-buka sejarah Aceh. Beliau juga menantu dari [[Daud Beureu'eh|Tgk. Daud Beureu'eh]] yang merupakan seorang mantan [[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]]. Ia merupakan anggota partai [[Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Majelis Syura Muslimin Indonesia]] (MASYUMI). Dibidang militer beliau pernah menjadi Mayor TNI Divisi 1 Gajah. mula-mula bekerja sebagai Direktur Sekolah Menengah Islam. Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Pendidikan Agama daerah Aceh dan kemudian Wakil Kepala Jawatan Agama daerah Aceh. Ditengah-tengah kancah perjuangan Kemerdekaan Indonesia, ia mendjadi anggota Badan Eksekutif [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara]]. Pada bulan Desember 1949, ia berhenti dari jabatan tersebut dan menjadi anggota Dewan Pertahanan Daerah [[Provinsi Aceh]].<ref>{{Cite book|last=M.Pd|first=Dr Wildan|date=2020-05-06|url=https://books.google.co.id/books?id=TYrhDwAAQBAJ&pg=PA15&lpg=PA15&dq=M.+Nur+el+Ibrahimy+TANGGAL+LAHIR&source=bl&ots=_BdfhZ2ICI&sig=ACfU3U2XANpCfAcztVcnPZBWoKWWhjGrLA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiFjfG0g7b4AhX9FbcAHW21CBcQ6AF6BAgSEAM#v=onepage&q=M.%20Nur%20el%20Ibrahimy%20TANGGAL%20LAHIR&f=false|title=Nasionalisme dan Sastra: Doktrin, Misi, dan Teknik Penyampaian Nasionalisme dalam Novel A. Hasjmy|publisher=Syiah Kuala University Press|isbn=978-623-264-057-3|language=id}}</ref>
== Selayang pandang ==
Mayor TNI '''Muhammad Nur El Ibrahimy''' ibarat kaleidoskop dalam perjalanan sejarah Aceh. Al Khalik memberinya usia yang panjang sehingga ia dapat menyaksikan pergolakan demi pergolakan di negeri itu, sejak Perang Cumbok di masa awal kemerdekaan hingga pergolakan [[Gerakan Aceh Merdeka]] (GAM)-yang kian menghebat dalam dua tahun terakhir ini. Dan Ibrahimy tidak hanya mengamati pergolakan dari jauh.<ref>{{Cite book|last=Sujamto|date=1988|url=https://books.google.co.in/books?id=YNWOAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=m.+nur+el+ibrahimy&q=m.+nur+el+ibrahimy&hl=id&redir_esc=y|title=Daerah Istimewa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia|publisher=Bina Aksara|language=id}}</ref>
Pada periode 1945-1950, ia terjun langsung ke kancah pertempuran. Ketika pertentangan antara kaum ulama dan para ''[[Ulèëbalang|Uleebalang]]'', dua kelompok dalam masyarakat Aceh yang secara tradisional berseberangan-memuncak dalam Perang Cumbok (sering juga disebut [[Perang Cumbok|Peristiwa Cumbok]]), pria kelahiran Idi, Aceh Timur, ini memimpin pasukan dengan seribu anggota.
Pada 12 Januari 1946, ia membawa pasukannya dari Aceh Utara dan Pidie, lalu bergerak dari Bireun untuk menyerang kalangan Cumbok. Lebih merupakan perang saudara, [[Peristiwa Cumbok]] dapat diatasi pada tahun 1946 itu juga.<ref>{{Cite book|last=TEMPO|first=Tim BUKU|date=2016-02-26|url=https://books.google.co.in/books?id=FDJIDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA11&dq=m.+nur+el+ibrahimy&hl=id&redir_esc=y|title=Seri Tempo: Daud Beureueh|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-9110-55-8|language=id}}</ref>
Pertautan Ibrahimy dengan Teungku Daud Beureuh yang sangat dimuliakan oleh rakyat Aceh-terjalin melalui pernikahannya dengan
== Pendidikan dan Karier ==
Di masa mudanya (1930-1935), ia belajar di [[Universitas Al-Azhar]], Kairo. Ketika Aceh bergolak di awal kemerdekaan, Ibrahimy memilih aktif dalam dinas ketentaraan. Pada 1946, ia diangkat menjadi Kepala Staf Penerangan dan Pendidikan Tentara Rakyat Indonesia, Divisi Gajah 1 Aceh, dengan pangkat mayor. Dari bidang militer, ayah empat anak ini kemudian pindah ke dunia parlemen. Ia menjadi anggota DPR RI selama dua periode. Dalam periode pertama (1950-1955), ia mewakili Daerah Aceh. Periode berikutnya (1955-1960), ia duduk sebagai wakil dari [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (1945)|Partai Masyumi]].
Kini, dengan uang pensiun sebagai anggota DPR, H.M. Nur El Ibrahimy hidup sederhana. Fisiknya sudah amat rapuh. Namun, ingatannya akan detail-detail sejarah Aceh seperti menggetarkan kembali saraf-sarafnya yang tua.
”''Beberapa kemelut berdarah membuat Aceh hancur dan terbelakang. Tapi sejarah harus tetap ditulis-bahkan dari kehancuran-untuk memberikan ikhtisar kebenaran kepada generasi yang lebih kemudian'',” tulis Ibrahimy di salah satu bukunya.<ref>{{Cite web|date=2013-05-21|title=Wawancara M. Nur El Ibrahimy dengan Majalah TEMPO, Setahun Sebelum Beliau Wafat|url=https://baranom.wordpress.com/2013/05/21/wawancara-m-nur-el-ibrahimy-dengan-majalah-tempo-setahun-sebelum-beliau-wafat/|website=Baranom|language=id-ID|access-date=2022-06-17}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-06-05|title=Jasa Rakyat Aceh dan Balasan "Pengkhianatan" Pemerintah Indonesia - Indonesiainside.id|url=https://indonesiainside.id/narasi/2020/06/05/jasa-rakyat-aceh-dan-balasan-pengkhianatan-pemerintah-indonesia|language=id-ID|access-date=2022-06-18}}</ref>
== Karya tulis ==
Baris 24 ⟶ 28:
# Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaan Aceh <ref>{{Cite book|last=M. Nur el Ibrahimy|date=1993|url=https://www.worldcat.org/title/selayang-pandang-langkah-diplomasi-kerajaan-aceh/oclc/30382677|title=Selayang pandang langkah diplomasi Kerajaan Aceh|location=Jakarta|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|isbn=978-979-553-287-3|language=Indonesian|oclc=30382677}}</ref>
# Inggris dalam Pergolakan Timur Tengah
# Perang Minyak di Timur Tengah<ref>{{Cite book|last=M. Nur el Ibrahimy|date=1955|url=https://www.worldcat.org/title/perang-minjak-di-timmur-tengah/oclc/28627679|title=Perang minjak di Timmur Tengah|location=Bandung|publisher=
# Mata Rantai Yang Hilang
# Pengantar Pemahaman Ilmu Mantiq
# Catur politik imprialis dinegara-negara Islam Timur Tengah<ref>{{Cite book|last=M. Nur el Ibrahimy|date=1955|url=https://www.worldcat.org/title/tjatur-politik-imprialis-dinegara-negara-islam-timur-tengah/oclc/4434936&referer=brief_results|title=Tjatur politik imprialis dinegara-negara Islam Timur Tengah|location=Bandung|publisher=
== Referensi ==
<references responsive="" />
{{Authority control|VIAF=62800908
[[Kategori:Tokoh Aceh]]▼
[[Kategori:
[[Kategori:Sejarah Aceh]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Aceh Timur]]▼
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
▲[[Kategori:Tokoh Aceh]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Aceh Timur]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asal Aceh]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
|