Kembar siam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tacpahdza (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Kehamilan dan kelahiran menjadi Kelahiran
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Chang-eng-bunker-PD.png|jmpl|Chang dan Eng Bunker (1835 atau 1836)]]
'''Kembar siam''' adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan 75% berjenis kelamin perempuan .
 
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker 1811-1874 yang lahir di Siam sekarang Thailand. Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir pada tahun 1100-an.
Baris 72 ⟶ 73:
Yuliana dan Yuliani lahir di [[RS Tanjung Pinang]], [[Riau]], pada [[31 Juli]] [[1987]]. Kondisinya saat itu dempet kepala di bagian ubun-ubun (craniopagus vertical). Saat dioperasi selama 13 jam pada 21 Oktober 1987, mereka masih berusia 2 bulan 21 hari. Proses pemisahan yang dipimpin Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo dengan total 96 dokter, berlangsung di [[RS Cipto Mangunkusomo]] dengan biaya Rp 42 juta. Saat ini keduanya tinggal bersama orangtuanya Tularji dan Hartini di [[Tanjungpinang]], Riau.
 
Kasus mereka menjadi momentum. Ini untuk pertama dokter Indonesia berhasil memisahkan bayi kembar siam yang dempet pada tengkorak kepala. Jarang kembar siam dengan kondisi seperti mereka yang selamat dari meja operasi. Termasuk yang tidak selamat itu adalah kembar siam asal Iran [[Ladan- dan Laleh Bijani]]. Kelahiran bayi kembar siam memiliki rasio 1:200 ribu kelahiran, tetapi kembar dengan bagian atas kepala menyatu atau [[craniopagus]] memiliki persentasi dua persen dari rasio tersebut. Hanya 15 persen kembar craniopagus hidup hingga usia lima tahun dan hanya satu yang mencapai usia dewasa.
 
=== Anandya Yoris Safadia dan Anindya Yoris Safadia ===
Baris 115 ⟶ 116:
 
=== Anggi dan Anjeli ===
Ketika akhirnya Anggi dan Anjeli di bawa ke [[Singapura]] untuk menjalani operasi, itu karena sejumlah rumah sakit mengaku tidak mampu melakukan pemisahan. Di mulai dari [[RS Vita Insani]], [[Pematang Siantar]] dan [[RSUP Adam Malik]] [[Medan]] di [[SumatraSumatera Utara]], hingga RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Alasannya risiko kematian yang tinggi.
 
Maka kembar siam yang lahir [[11 Februari]] [[2004]], ini pun menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Gleaneagles, Singapura. Jauh meninggalkan kampung halamannya di Desa Kampung Baru, Kecamatan [[Dolok Batu Nanggar]], [[Simalungun]], [[SumatraSumatera Utara]], sekitar 200 kilometer dari Medan, untuk menjalani operasi berbiaya hingga Rp 5 miliar.
 
Seperti halnya pasangan pemilik bayi kembar siam, pasangan Subari dan Neng Harmanian akhirnya bisa membawa anak kedua dan ketiganya ke Singapura atas bantuan sejumlah dermawan. Saat operasi pemisahan selama sembilan jam pada Sabtu [[21 Mei]] [[2005]], tim dokter berjumlah 15 orang yang dipimpin dr Tan Kai Chah, dilakukan beberapa rekayasa medis pada Anggi dan Anjeli karena memiliki kelainan lubang anus, kelamin, pinggul, perut besar, usus dan lambung. Dari tiga kaki yang ada sedari lahir, akhirnya masing-masing hanya mendapat satu kaki. Keduanya tiba di Tanah Air pada [[18 Juli]] [[2005]].
 
=== Arda dan Ardi ===
Naas menimpa kembar siam Arda dan Ardi, anak pertama pasangan Sutikno dan Marlina, warga Desa [[Kampung Wates]], Kecamatan [[Teluknaga, Tangerang]], [[Jawa BaratBanten]]. Arda dan Ardi akhirnya meninggal dunia pada 12 April 2004 sebelum menjalani operasi. Pihak keluarga menduga pihak rumah sakit lamban dan tidak maksimal memberikan penanganan.
 
Ardi, meninggal sekitar 00.30 Wib, sedangkan Arda jam 09.00 Wib. Dempet dari leher sampai perut ini lahir [[9 April]] [[2004]] dengan bantuan bidan. Karena keadaannya dempet, lantas diujuk ke RSUD Tangerang dan selanjutnya dirujuk lagi ke RS Cipto Mangunkusomo, Jakarta dan meninggal di sana.
Baris 156 ⟶ 157:
 
== Pranala luar ==
* [http://noticiero.zoomblog.com/archivo/2008/02/13/siamesas.html Video: Kembar siam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090410041708/http://noticiero.zoomblog.com/archivo/2008/02/13/siamesas.html |date=2009-04-10 }}
* [http://science.howstuffworks.com/environmental/life/genetic/twin4.htm Jenis-jenis kembar siam]
 
[[Kategori:Kehamilan dan kelahiranKelahiran]]