Oevaang Oeray: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib) k →top: hapus templat bendera per pedoman gaya ikon, removed: {{negara|Indonesia}} (2), {{negara|Belanda}} |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}
| image = Oevaang Oeray.jpg
| office = Gubernur Kalimantan Barat
| order = Ke-1<ref name=Pontianakp.>Chairunnisya. [http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86648 Pernah Berstatus Daerah Istimewa, Oevang Oeray Gubernur Pertama:Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat dari Masa ke Masa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924075703/http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86648 |date=2015-09-24 }}. ''Pontianak Post''. Kamis, 27 Januari 2011. Diakses pada 30 Juli 2012.</ref>
| term_start = 30 Januari 1960
| term_end = 1 Juli 1966
| predecessor = Djenal Asikin Judadibrata
| successor = [[Soemadi (lahir 1923)|
| appointed =
| office2 = Bupati Kapuas Hulu
| order2 = Ke-1<ref name=Depdagri>[http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/61/name/kalimantan-barat/detail/6106/kapuas-hulu Sejarah Kapuas Hulu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110207064936/http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/61/name/kalimantan-barat/detail/6106/kapuas-hulu |date=2011-02-07 }} Depdagri. 30 Juli 2012.</ref>
| term_start2 = 1951
| term_end2 = 1955<ref name=Depdagri/>
| predecessor2 = ''Tidak ada; jabatan baru''
| successor2 = Anang Adrak
| birth_date = {{birth date|1922|8|18}}
| birth_place
| death_date = {{death date and age|1986|7|17|1922|8|18}}
| death_place = [[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]
| nationality = [[Indonesia]]
| spouse = Bernadetha Boea
| religion = [[Katolik Roma]]
| ethnicity = [[Dayak Taman|Taman]], subgrup [[Suku Kayan]]
| party = [[Berkas: Persatuan dayak.svg|30px]] [[Partai Persatuan Dayak|PPD]] (1945–1960)<br>[[Partindo]] (1960–1965)<br>[[Berkas:IPKI.jpg|30px]] [[Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia|IPKI]] (1965–1968)
}}
'''Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray'''{{refn|group=Note|name=a|Umumnya, orang menulis nama Oevaang Oeray sebagai Oevang Oeray. Tapi, Oevaang Oeray merupakan penulisan yang paling tepat}} ({{lahirmati|[[Kedamin, Kapuas Hulu|Kedamin]], [[Kapuas Hulu]]|18|8|1922|[[Pontianak]]|17|7|1986}}) adalah [[Gubernur Kalimantan Barat]] yang menjabat pada periode 1960-1966 dan merupakan Gubernur Kalbar pertama dari kalangan [[Suku Dayak]].<ref>{{cite news|last=Endi|first=Severianus|title=W. Kalimantan proposes national heroes|trans_title=Kalbar mengajukan pahlawan nasional|language=Inggris|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/06/09/w-kalimantan-proposes-national-heroes.html|work=The Jakarta Post|date=8 June 2012|accessdate=6 August 2012|archiveurl=https://www.webcitation.org/69jHmHZjH?url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/06/09/w-kalimantan-proposes-national-heroes.html|archivedate=2012-08-07|dead-url=no}}</ref>
Baris 30 ⟶ 31:
Dia juga menekankan kedaulatan setiap [[agama]] yang dijamin oleh kebebasan beragama sebagai salah satu hak yang paling mendasar, dan menolak pula kontrol atas praktik keagamaan oleh [[negara]] dalam bentuk apapun.<ref>{{cite book|title=Sejarah Perjumpaan Kristen Dan Islam Di Indonesia|last1=Aritonang|first1=Jan S.|year=2004|publisher=BPK Gunung Mulia|location=|isbn=979-687-221-8|page=317|pages=|accessdate=15 July 2012|url=http://books.google.co.id/books?id=S3eCr4q02RcC&pg=PA262&dq=oevang+oeray&hl=id&sa=X&ei=BjICUN2zD4rJrAflw5ynBg&ved=0CD0Q6AEwAw#v=onepage&q=oevang%20oeray&f=false}}</ref>
Meskipun demikian, Ia dianggap bertanggung jawab atas pembantaian orang Tionghoa di Kalimantan Barat pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]].<ref>{{Cite web|title=Panasnya Pontianak, Panasnya Politik|url=https://www.andreasharsono.net/2008/07/panasnya-pontianak-panasnya-politik_05.html|language=en|access-date=2024-09-21}}</ref>
== Kehidupan awal ==▼
== Riwayat Hidup ==
▲=== Kehidupan awal ===
Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray lahir di [[Kedamin, Kapuas Hulu|Kedamin]], [[Kapuas Hulu]] pada tanggal {{birth date|1922|8|18}}. Ayah dan ibunya bernama Ledjo dan Hurei yang beragama Katolik.{{sfn|Usman|2013|p=43}}{{sfn|Usman|2013|p=39}} Kedua orangtuanya berasal dari suku [[Dayak]] yang bekerja sebagai penoreh [[karet]] dan [[petani]] ladang berpindah.<ref name=kalbariana/> Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Saudaranya yang lain adalah Ding Oeray, Mering Oeray dan Tepo Oeray.<ref name=kalbariana/>{{sfn|Usman|2013|p=39}}
=== Karier awal ===
==== Partai Persatuan Dayak ====
{{utama|Partai Persatuan Dayak}}
Pertama-tama sekali ia bekerja adalah menjadi seorang [[guru]]. Dan kemudian, pada tahun [[1941]] para guru sekolah Katolik se-[[Kalimantan Barat]] berkumpul di [[Sanggau]] mengadakan retret (rekoleksi) tahunan. Saat retret berlangsung, seorang murid seminari di Nyarumkop, Oevaang Oeray, menulis surat terbuka kepada para peserta rekoleksi.{{sfn|Usman|2013|p=44}} <ref name=PPDguru>Usman, Syafaruddin. [http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 Bangkit Runtuhnya Partai Persatuan Dayak: Memoar JC Oevaang Oeray: Bagian 1] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180145/http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 |date=2014-02-01 }} Equator-News. 20 November 2011. Diakses pada 28 Juli 2012. Diarsipkan dari [http://www.equator-news.com/utama/box/memoar-jc-oevaang-oeray/1-bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak yang asli]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 40 ⟶ 46:
Isinya mengajak para guru memikirkan perbaikan nasib masyarakat [[Dayak]] yang terus dalam kondisi memprihatinkan. Di antara pemikiran diajukan, antara lain agar perbaikan nasib orang Dayak dilakukan melalui perjuangan organisasi politik.{{sfn|Usman|2013|p=45}}<ref name=PPDguru/>
Gagasan yang dikemukakan Oevaang Oeray ini mampu memberikan inspirasi para peserta, pada penutupan rekoleksi yang dipimpin [[AF Korak]], [[JR Gielling Laut]], dan [[M
==== Keadaan seusai kemerdekaan ====
{{utama|Sejarah Kalimantan Barat (1945-1950)}}
Inilah embrio [[Partai Persatuan Dayak]], didahului pembentukan [[Dayak In Action]] (DIA) dengan ketuanya adalah [[Franciscus Conradus Palaoensoeka]] dan pastor [[Adikarjana]].<ref name=Akademi/>{{sfn|Usman|2013|p=50}} Kemudian, pusat [[partai]] ini dipindahkan ke [[Pontianak]] dan diubah namanya menjadi PPD pada [[1 November]] [[1945]]<ref name=Akademi/> dan menjadi suatu wadah kebangkitan Dayak pada 3 November 1945, sekitar 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. DIA tak terpisahkan dari pernyataan kebulatan tekad yang tercetus di Sanggau pada 1941. karena itu maka merupakan tonggak sejarah perjuangan dan kebangkitan Dayak.<ref name=PPDguru/>
Sewaktu Sultan Hamid II membuat DIKB (Daerah Istimewa Kalimantan Barat), pejuang [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang sifatnya unitarianisme menganggap bahwasanya PPD dibuat untuk keuntungan [[NICA]] agar dapat menguasai Kalbar lagi. Kebetulan Oevaang Oeray dalam DIKB mendapat bagian dalam Dewan Pemerintahan Harian bersama keempat orang lainnya, yakni A.P. Korak (Dayak), Mohammad Saleh (Melayu), [[Lim Bak Meng]] (Tionghoa), dan Nieuwhusjsen.{{sfn|Aju & Isman|2013|p=47}} Lewat tokoh semacam Oevaang Oeray, ekspedisi TNI yang dipimpin oleh [[Zulkifli Lubis]] masuk ke dalam tokoh [[Kalimantan Barat]] lain. J.C. Oevaang Oeray dan tokoh-tokoh lain bertindak sebagai panitian penyambut pendaratan pasukan TNI di [[Pontianak]]. [[A.H. Bohm]], seorang tokoh Belanda yang menjadi sekretaris dan sempat menjadi residen Sambas, mengutip sikap politik Oevaang Oeray sebagai tokoh masyarakat dari kalangan Suku Dayak terhadap bentuk [[NKRI]]. Bohm mengutip tulisan dari ''[[Majalah Suar]]'', terbitan [[Departemen Penerangan Republik Indonesia|Departemen Penerangan]] yang terdapat
Berkata Bohm:{{sfn|Aju & Isman|2013|p=71}}
Baris 56 ⟶ 62:
Kemudian pada [[22 Juni]] [[1959]], Oeray dilantik menjadi Kepala Daerah Swatantra Tk. 1 oleh Sekretaris Jenderal Dalam Negeri dan Otonomi Daerah [[R.M. Soeparto]] menggantikan Mendagri.{{sfn|Usman|2013|p=55}}
=== Pemerintahan ===
==== Awal pemerintahan ====
Pada sidang [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat|DPRD Tk I Kalbar]], Oevang Oeray berhasil terpilih sebagai Gubernur KDH Tk.I [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang disahkan oleh Keppres No.465/1959, tanggal [[24 Desember]] [[1959]] untuk periode [[1 Januari]] [[1960]]-[[12 Juli]] [[1966]].<ref name=Akademi>{{cite web |url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |title=SEJARAH PERPOLITIKAN DAYAK DI BUMI KALIMANTAN BARAT |author= |date= |work= |publisher=Info Pontianak |accessdate=17 July 2012 |archive-date=2012-09-02 |archive-url=https://www.webcitation.org/6AMr50dRx?url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |dead-url=yes }}</ref> Pelantikannya berlangsung pada [[30 Januari]] [[1960]] oleh Mendagri, pada saat itu Mendagri digantikan oleh [[Roehadi Wihardja]].<ref name=Pontianakp./>
Masa pemerintahan Oevaang pernah mengalami kejadian yang tidak terlalu bagus. Sebagai contoh kesuksesan Partai Persatuan Dayak dalam mengikuti pemilu [[1955]], dengan 146.054 suara<ref name=Akademi/> dan [[1958]] mengundang reaksi. Contohnya saat [[Suku Melayu|Orang-orang Melayu]] menuduh Oevaang Oeray melakukan praktik pilih kasih dalam pengangkatan [[pegawai]].<ref name="Lokal" /><ref name="Xa12">{{Cite web |url=http://xa.yimg.com/kq/groups/23269926/811276844/name/Politik+Identitas |title=Jurnal Xa.yimg.com |access-date=2012-09-04 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304094904/http://xa.yimg.com/kq/groups/23269926/811276844/name/Politik+Identitas |dead-url=yes }}</ref> Ini dikarenakan pada zaman penjajahan, [[Suku Dayak]] dianggap rendah dan dikucilkan oleh Kesultanan-Kesultanan Melayu. Sehingga, tindakannya ini dilatarbelakangi dengan niatannya untuk mengangkat derajat Suku Dayak.<ref name="Xa12" /> Hal ini membuatnya dituntut mundur pada awal [[1965]], dan ia dituntut turun dari jabatan [[gubernur]]nya karena hal tersebut dan selain itu, ia dituduh telah menciptakan perpecahan etnis.<ref name="Lokal" /><ref name="Xa12" />
Di awal pemerintahannya ini, terjadi upaya menghilangkan dualisme di bidang pemerintahan. Salah satunya dengan penyerahan secara riil urusan Pemerintahan Umum Pusat kepada daerah pada [[1959]].<ref name=Pontianakpsost>Chairunnisya. [http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86695 Lima Tentara Pernah Menjabat Kepala Pemerintahan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Pontianak Post. 28 Januari 2011. Diakses pada 28 Juni 2012.</ref> Penyerahan dilakukan [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] ketika itu, yakni [[Ipik Gandamana]] sebagai wakil pemerintah pusat kepada gubernur. Pada saat bersamaan dinyatakan bahwa seluruh kawedanan di Kalbar dihapuskan.<ref name=Pontianakpsost/>
Selain itu, [[Partai Persatuan Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.<ref name=Xa12/> Pada tahun 1960-an, PD mengalami perpecahan dan menjadi dua fraksi.{{sfn|Usman|2013|p=61}} Fraksi pertama dikomandoi oleh Gubernur Oevaang Oeray yang didukung oleh [[Partindo]] (partai nasionalis sayap kiri). Fraksi kedua dipimpin oleh [[FC Palaoensoeka|Palaoensoeka]] dan didukung mayoritas guru Katolik dan bergabung dengan [[Partai Katolik]].<ref name=Xa12/>
==== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia dan akhir pemerintahan ====
{{main|Konfrontasi Indonesia-Malaysia}}
Pada 1964, Jenderal [[Supardjo]], Panglima Komando Tempur IV Komando Mandala Siaga mengambil kontrol secara keseluruhan [[Kalimantan Barat]] sebagai komando angkatan tugas, tetapi pada waktu Konfrontasi ini merupakan tahap akhir dan dia menjadi korban pergolakan politik pada [[Oktober]] [[1965]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Kemudian pada [[September]] [[1965]], tibalah surat kawat dari istrinya yang memintanya untuk pulang ke [[Jakarta]]. Sesungguhnya, [[Syam Kamaruzaman]]-lah yang menyuruh istri Supardjo mengirim surat kepadanya.
Akibatnya, dia digantikan oleh [[A.J.Winoto]]. Dia ikut berpartisipasi dalam pemusnahan gerilyawan yang berada di sepanjang perbatasan [[Sarawak]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Gubernur yang membantu Winoto saat [[Revolusi Brunei]] adalah Oeray. Selain itu, Winoto juga sama-sama anggota [[Partindo]] dengan Oevaang Oeray.<ref name="genesisKonfrontasi" />
Barulah, pada tahun [[1965]], perpolitikan Dayak di bawah Partindo mengalami kemunduran tahun 1965. Lalu atas inisiatif komando [[militer]] setempat, Partindo bergabung dengan IPKI ([[Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia]]), partai yang didominasi orang-orang Melayu. Adanya fusi itu membuat orang Melayu terancam, karena orang-orang [[Dayak]] mulai menguasai struktur.<ref name=Xa12/> Lalu tiba-tiba, pada tahun 1968 ada kebijakan bahwa orang-orang eks Partindo di IPKI harus dibubarkan. Tetapi permintaan itu ditolak oleh pengurus IPKI pusat. Sejak saat itu, hubungan antara Dayak dan Melayu menjadi retak.<ref name=Xa12/>
==== Difitnah dan turun dari jabatan ====
Oeray merupakan orang yang dekat dengan [[Soekarno]]/Soekarnois.{{sfn|Usman|2013|p=98}} Setelah insiden pembunuhan 6 [[jenderal]] di [[Jakarta]], ia dituding sebagai tokoh [[politik]] yang terlibat [[Partai Komunis Indonesia|PKI]].<ref name=kalbariana>Aju. [http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila JC Oevaang Oeray, Mengorbankan sang Pencetus Pancasila] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180406/http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila |date=2014-02-01 }} Sinar Harapan. 31 Mei 2011. Diakses pada 15 Juli 2012. Diarsipkan dari [http://www.sinarharapan.co.id/content/read/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila/ yang asli] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180406/http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila |date=2014-02-01 }}</ref> Padahal menurut evaluasi Kementerian Luar Negeri, Oevaang Oeray bukanlah simpatisan PKI, melainkan anggota [[Partai Indonesia|Partindo]] yang sering dideskribsikan sebagai kelompok [[sayap kiri]].<ref name=genesisKonfrontasi>{{cite book|title=The Genesis of Konfrontasi: Malaysia, Brunei, Indonesia, 1945-1965|trans_title=Kejadian Konfrontasi:Malaysia, Brunei, Indonesia|last1=Poulgrain|first1=Greg|year=1998|publisher=C.Hurst & Co. Publisher|location=London|isbn=1-85065-510-3|page=262|pages=|accessdate=15 July 2012|url=http://books.google.co.id/books?id=S3eCr4q02RcC&pg=PA262&dq=oevang+oeray&hl=id&sa=X&ei=BjICUN2zD4rJrAflw5ynBg&ved=0CD0Q6AEwAw#v=onepage&q=oevang%20oeray&f=false}}</ref> Pada masa itu selain anggota PPD yang dihabisi oleh Soekarno, banyak pula [[Pegawai Negeri Sipil|PNS]] Dayak yang diberhentikan dengan tuduhan terlibat PKI.<ref name=Akademi/>
Baris 141 ⟶ 145:
|-
{{Succession box|title=[[Daftar Gubernur Kalimantan Barat|Gubernur Kalimantan Barat]]|before= Djenal Asikin Judadibrata|after=[[Soemadi (lahir 1923)|Soemardi]]|years=1960–1966}}
{{End box}}{{Gubernur Kalimantan Barat}}{{DEFAULTSORT:Oeray, Oevaang}}▼
▲{{DEFAULTSORT:Oeray, Oevaang}}
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
|