Nurhayati Subakat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox tokoh}}
Dr. (HC) Dra. Hj. '''Nurhayati Subakat''', Apt. ({{lahirmati|[[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], [[
Pada Juni 2022, Nurhayati Subakat dinobatkan sebagai salah satu dari "20 Wanita Paling Berpengaruh" oleh [[Fortune Indonesia]] bersama antara lain Presiden ke-5 RI [[Megawati Soekarnoputri]], Menteri Keuangan [[Sri Mulyani]], dan Direktur Utama PT Pertamina [[Nicke Widyawati]].<ref name=":5">{{Cite web|date=2022-06-13|title=20 Perempuan Berpengaruh Versi Fortune, Megawati hingga Najwa Shihab - Nasional Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/tiakomalasari/berita/62a6d564b156c/20-perempuan-berpengaruh-versi-fortune-megawati-hingga-najwa-shihab|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2022-06-20}}</ref>
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Nurhayati lahir di [[Padang Panjang]] pada 27 Juli 1950.
Ia menjalani masa kecil dan remaja di
Tamat SMA sebagai juara umum, ia diterima di Jurusan Farmasi [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Ia menjadi lulusan terbaik S-1 Farmasi ITB saat diwisuda pada 1975.<ref name=":1">{{Cite web|last=ITB|first=|title=Cerita Nurhayati Subakat dalam Menjalankan Bisnis Kosmetik -|url=https://www.itb.ac.id/berita/detail/57275/cerita-nurhayati-subakat-dalam-menjalankan-bisnis-kosmetik|website=Institut Teknologi Bandung|language=|access-date=2022-06-19}}</ref> Setahun berikutnya, ia menjadi lulusan terbaik profesi apoteker ITB dan mendapat penghargaan Kalbe Farma Award.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}}<ref name=":2" />
Baris 15:
Nurhayati memulai kariernya sebagai apoteker di [[Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil|Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil]], Padang. Pada 1978, ia menikah dengan Subakat Hadi. Ia sempat menjadi apoteker di Bandung sebelum pindah ke Jakarta mengikuti sang suami.<ref name=":1" /> Selama lima tahun berikutnya, ia bekerja di perusahaan kosmetik Wella sebagai staf pengendalian mutu.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}}
Pada 1985, ia bersama sang suami memulai usaha berbasis industri rumahan. Produk pertamanya adalah perawatan rambut yang dikhususkan bagi ''hair professional'' dengan merek Putri. Produk itu dipasarkan di salon-salon sekitar [[Kota Tangerang|Tangerang]] dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan produk
Pada Desember 1990, untuk menambah kapasitas produksi, ia mendirikan pabrik pertama di Kawasan Industri [[Cibodas, Tangerang|Cibodas]]. Di bawah bendera PT Pusaka Tradisi Ibu,
Pada 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi [[Paragon Technology and Innovation|PT Paragon Technology and Innovation]] (PTI). PTI menaungi sembilan merek kosmetik, yakni Putri, Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Laboré, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure. Wardah menjadi kontributor utama dengan sumbangan 70 persen pendapatan perusahaan.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}} Pada 2020, PTI tercatat memiliki 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}}
== Filantropi ==
Nurhayati mendapat pengakuan atas tindakan filantropisnya dalam menjalankan bisnis. Ia merupakan donatur
Ketika kasus [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|Covid-19 mulai merebak di Indonesia]], PTI melalui program CSR-nya menyumbang sebanyak Rp40 miliar untuk penanganan pandemi. Bantuan itu didistribusikan dalam bentuk alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) kepada lebih dari 40 [[Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia|rumah sakit rujukan]] di beberapa provinsi.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-03-30|title=Produsen Wardah Sebar Donasi Rp40 Miliar untuk Bantu Atasi Pandemi Corona COVID-19|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4215159/produsen-wardah-sebar-donasi-rp40-miliar-untuk-bantu-atasi-pandemi-corona-covid-19|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-03-31|title=Paragon Sumbang APD dan Sarana Medis ke Lebih dari 40 RS|url=https://republika.co.id/share/q80isx380|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-06-20}}</ref> Langkah Nurhayati telah mendorong kolaborasi penanganan Covid-19 di Indonesia.<ref name=":4" />
Baris 28:
Dalam sebuah seminar di ITB, Nurhayati mengatakan PTI bertekad memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dalam pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan lingkungan.<ref name=":1" />
Ia menyebut ada "lima karakter utama" kesuksesan bisnisnya yakni ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati (''humility''), ketangguhan (''grit''), dan inovasi.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2021-08-10|title=Nurhayati Subakat, Alumnus ITB yang Sukses Dirikan Wardah karena 5 Karakter Ini
== Penghargaan ==
[[Berkas:Nurhayati Subakat menerima Doktor HC ITB.jpg|jmpl|Nurhayati bersama Rektor ITB [[Kadarsah Suryadi]] saat menerima anugerah gelar doktor kehormatan pada 2019]]
Nurhayati bertengger di daftar "50 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia"
Pada 5 April 2019, Nurhayati menerima anugerah gelar doktor kehormatan (''honoris causa'') dari almamaternya, ITB. Ia dicatat atas inovasi yang menonjol lewat produk kosmetik Wardah.<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|last=|first=|title=ITB Beri Anugerah Doktor Honoris Causa kepada Nurhayati Subakat -|url=https://www.itb.ac.id/berita/detail/57053/itb-beri-anugerah-doktor-honoris-causa-kepada-nurhayati-subakat|website=Institut Teknologi Bandung|language=en|access-date=2022-06-20}}</ref
Pada 2 November 2019, Nurhayati sebagai pendiri Paragon meraih penghargaan ASEAN ''Business Award'' (ABA) untuk kategori ''Women Entrepreneur'' yang digelar di Bangkok, Thailand. Strategi pemasarannya dinilai mencatat hasil yang signifikan bagi pertumbuhan bisnis serta
Pada Juni 2022, Nurhayati dinobatkan sebagai salah satu dari "20 Wanita Paling Berpengaruh" oleh [[Fortune Indonesia]].<ref name=":5" />
Baris 43:
Nurhayati adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Tiga kakaknya yakni Syufni Muin, Hasnah Muin, Bakhtiar Muin. Adapun adik-adiknya yakni Fauziah Muin, Maimunah Muin, Resmi Bestari, dan Muslim Muin.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}}
Nurhayati menikah dengan seorang pria berdarah [[Suku Jawa|Jawa]] ([[Kebumen]]) bernama Subakat Hadi pada April 1978. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, yakni Harman Subakat, Salman Subakat, dan Sari Chairunnisa.{{Sfn|Massardi|2020|p=18}} Ketiga anaknya bergabung di perusahaannya dan meneruskan kepemimpinan generasi kedua.<ref>{{Cite web|title=Spesial Hari Ibu: Wawancara Sari Chairunnisa & Nurhayati Subakat|url=https://kumparan.com/kumparanwoman/spesial-hari-ibu-wawancara-sari-chairunnisa-and-nurhayati-subakat-1sVOFUr4TDE|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-06-20}}</ref>
== Referensi ==
Baris 54:
{{lifetime|1950||}}
{{DEFAULTSORT:Subakat, Nurhayati}}▼
▲{{DEFAULTSORT:Subakat, Nurhayati}}
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]▼
[[Kategori:Wirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang Panjang]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
|