Blustru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kandungan kimia Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k →top: migrasi |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
|
| genus = Luffa
|synonyms =
* ''Cucurbita luffa'' <small>''[[hort.]]''</small>
Baris 15 ⟶ 16:
{{SpeciesTitle
|utama=blustru
|ref={{r|KBBID blustru}}
|1=ketola
Baris 47 ⟶ 48:
== Penanaman ==
Penanamannya biasanya di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Blustru ini pun biasa tumbuh liar di semak, tepi sungai, dan pantai.<ref name=":0">{{Cite book|first=Sopandi|date=2018|title=Tanaman Obat Tradisional|publisher=PT. Sarana Pancakarya Nusa|isbn=978-979-678-935-1|pages=11|url-status=live}}</ref> Blustru biasanya dipanen ketika buahnya masak dan dimanfaatkan sebagai spons mandi. Buahnya yang masih muda juga bisa dimakan seperti [[gambas]] (''Luffa acutangula''), kerabatnya. Beberapa pihak menyebutnya sebagai '''luffa'''.
== Ciri-Ciri Morfologi ==
a. Batang dapat mencapai panjang
▲Blustru memiliki ciri morfologi yang dapat dikenali sebagai berik ut:
b. Daunnya tunggal dengan panjang berkisar
▲a. Batang dapat mencapai panjang 2-10 meter, memanjat dengan sulur-sulur sebagai alat pembelit yang keluar dari ketiak daun
▲b. Daunnya tunggal dengan panjang berkisar 6-25cm dan lebarnya 7,5-27cm. Warna daun hijau tua di permukaan atas, sedangkan di permukaan bawah hijah muda. Tangkai daun mencapai 4-9cm berseling. Sedangkan helaian daun bulat telur melebar dan berkeluk 5-7 buah.
c. Bunga berkelamin tunggal(terdapat dalam satu pohon) yang warna kuning
d. Buahnya berbentuk
e. Bagian dalam buah yang masak terdapat anyaman sabut yang rapat. Anyaman sabut ini sering dimanfaatkan untuk mencuci peralatan rumah.
f. Bijinya berbentuk gepeng berwarna hitam dan bertekstur licin.<ref name=":0" />
== Kandungan Kimia ==
Kandungan kimia tersebar pada buah, biji, daun, biji, sampai getahnya. Berikut rincian kandungan kimianya:
== Kandungan Kimiaa lain ==▼
a. Pada buah terdapat zat kimia [[saponin]], [[triterpena]], luffein/zat pahit, [[sitrulina]], dan cucurbitacin.
Di [[Indonesia]], belustru mempunyai nama-nama seperti ''blustru'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]]), ''hurung jawa'', ''ketolang'', dan ''timput'' ([[Bahasa Palembang|Palembang]]). Di [[Jawa]], dikenal dengan sebutan-sebutan seperti ''lopang'', ''oyong'' ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), ''bestru'',<ref name="Dharma">Dharma, A.P. (1987). ''Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia]'' (dalam [[bahasa Inggris]]). hal.46{{spaced ndash}}47. [[Jakarta]]: [[Balai Pustaka]]. ISBN 979-407-032-7.</ref> ''blestru'', dan ''blustru''. Di [[Maluku]], dikenal dengan nama-nama seperti: ''dodahala'' ([[Halmahera]]), ''petola cina'' dan ''petola panjang''.<ref name="Dali2000">[[Setiawan Dalimartha|Dalimartha, Setiawan]] (2000). ''[http://books.google.co.id/books?id=vmrbQE4jfYcC Atlas Tumbuhan Obat Indonesia]'' '''2''':17{{spaced ndash}}24. [[Jakarta]]: Trubus Agriwidya. ISBN 979-661-065-5.</ref>▼
b. Getah mengandung saponin, lendir, [[lemak]], [[protein]], [[xilan]], [[vitamin B]], dan [[vitamin C]].
c. Biji mengandung lemak, [[skualena]], spinasterol, cucurbitacin b, dan protein
d. Bunga mengandung senyawa [[glutamina]], [[asam aspartat]], [[alanina]], [[lisina]], dan [[arginina]].
e. Sabut mengandung xilan, [[xilosa]], mannosan, galaktan, saponin, [[selulosa]], [[galaktosa]], [[manitosa]], Vitamin A, B, dan C.
f. Daun dan batang mengandung senyawa saponin dan [[tanin]].<ref name=":0" />
▲Di [[Indonesia]],
== Galeri ==
Baris 89 ⟶ 102:
{{Taxonbar|from=Q2308434}}
[[Kategori:Sayur]]
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:
[[Kategori:Sayuran buah]]
{{Tumbuhan-stub}}
|