Lafran Pane: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Penambahan nomenklatur STI ke UII Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama
{{infobox person
| honorific_prefix = [[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]]
| name = Lafran Pane
| image = Lafran-pane.jpg
| caption = Pane, tak bertanggal
| birth_date = {{birth date|1922|2|5}}
| birth_place = [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan|Angkola]], [[
| death_date = {{death date and age|1991|1|25|1922|
| death_place = [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = {{IDN}}
| occupation = [[Dosen]]
| known_for = [[Aktivis]] [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI)
| father = [[Sutan Pangurabaan Pane]]
| awards = [[Pahlawan nasional Indonesia]]▼
| awards = [[Pahlawan nasional Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] (STI){{br}}[[Universitas Gadjah Mada]] | religion = [[Islam]]
}}
==
Lafran Pane lahir di [[Padang Sidempuan]], [[5 Februari]] [[1922]]. Menurut berbagai tulisan sebelumnya, disebutkan bahwa Lafran Pane lahir pada [[12 April]] [[1923|1922]] di [[Kampung]] [[Pangurabaan, Sipirok, Tapanuli Selatan|Pangurabaan]], [[Kecamatan]] [[Sipirok]], sebuah kecamatan yang terletak di kaki [[Gunung]] [[Sibualbuali]], 38 kilo meter ke arah utara dari "kota salak" [[Padang Sidempuan]], [[ibu kota]] [[Kabupaten]] [[Tapanuli Selatan]], [[
=== Silsilah Keluarga ===
[[Berkas:Makam Lafran Pane (1).jpg|jmpl|Nisan Lafran Pane di Makam Karangkajen.]]
Lafran Pane adalah anak keenam keluarga [[Sutan Pangurabaan Pane]] dari istrinya yang pertama, Lafran adalah bungsu dari enam bersaudara, yaitu: [[Nyonya Tarib]], [[Sanusi Pane]], [[Armijn Pane]], [[Nyonya Bahari Siregar]], [[Nyonya Hanifiah]], Lafran Pane, dan selain saudara kandung, ia juga memiliki dua orang saudara tiri dari perkawinan kedua ayahnya, yakni: [[Nila Kusuma Pane]] dan [[Krisna Murti Pane]]. Ayah Lafran Pane adalah seorang [[guru]] sekaligus [[seniman]] [[Suku Angkola|Batak
=== Riwayat Pendidikan ===
Pendidikan sekolah Lafran Pane dimulai dari Pesantren Muhammadiyah Sipirok (kini dilanjutkan oleh [[Pesantren K.H. Ahmad Dahlan]] di Kampung Setia dekat [[Desa]] [[Parsorminan]] [[Sipirok]]. Dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah Lafran Pane ini mengalami perpindahan sekolah yang sering kali dilakukan, hingga pada akhirnya Lafran Pane meneruskan sekolah di kelas 7 (Tujuh) di [[HIS Muhammadiyah]], menyambung hingga ke Taman Dewasa Raya Jakarta sampai pecah [[Perang Dunia II]], pada saat itu ibu kota yang semula berada di Jakarta pindah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946 Masehi dan [[Sekolah Tinggi Islam]] (STI) yang semula berada di Jakarta pun juga ikut pindah ke Yogyakarta dan dibuka secara resmi di Yogyakarta pada tanggal 10 April 1946 Masehi atau bertepatan dengan 8 jumadil awwal 1365 Hijriyah. Pada tanggal 14 Desember 1947 nama atau nomenklatur STI diubah dari semula Sekolah Tinggi Islam (STI) menjadi University Islam Indonesia (UII) dan kata “University" pada kalimat “University Islam Indonesia" di-nasionalisasikan atau di-Indonenesiakan menjadi “Universitas" (Universitas Islam Indonesia) kisaran tahun 1963. Wawasan dan intelektual Lafran berkembang saat proses perkuliahan yang membawa pengaruh pada diri Lafran Pane yang ditandai dengan semakin banyaknya buku-buku Islam yang ia baca. Sebelum tamat dari STI, Lafran pindah ke [[Akademi Ilmu Politik]] (AIP) pada [[April]] [[1948]] Universitas
=== Riwayat Pekerjaan ===
# [[Direktur]] Kursus B I dan B II Negeri Yogyakarta yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dan Kemudian menjadi [[Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gadjah Mada|Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP)
# Dosen
# Dosen
# Dosen [[Akademi Tabligh Muhammadiyah (ATM)]], Kemudian menjadi FIAD [[Muhammadiyah]], kini
# Pernah menjadi dosen
# Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, sejak tanggal [[1 Desember]] [[1966]], Lafran Pane dianggat menjadi guru besar (profesor) dalam mata kuliah Ilmu Tata Negara.<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
== Pemikiran ==
=== Mengenai Islam dan Indonesia ===
Lafran Pane Mengatakan bahwa
Menurut Lafran Pane, setelah kemerdekaan, dampak [[kolonialisme]] [[Belanda]] tidak serta-merta lenyap, khususnya dari mereka yang semata-mata menerima pengajaran di lembaga-lembaga kolonial.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Contoh pengaruh tersebut adalah pandangan yang menganggap bangsa Barat dalam segala hal lebih dari penduduk lokal.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Lafran Pane meyakini bahwa jika ajaran Islam dipraktikkan oleh rakyat [[Indonesia]] dalam segala lapangan hidup dengan sebaik-baiknya, Belanda tidak mungkin bisa menjajah dan mengekploitasi bangsa Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Pejajahan dimungkinkan karena Belanda mengetahui lemahnya pendidikan Islam pada mayoritas masyarakat Indonesia.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Islam mengajarkan bahwa semua manusia itu setara dan perbudakan amat ditentang.<ref name="Salimsitompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Menyatu dengan Umat, Menyatu dengan Bangsa: Pemikiran keislaman-Keindonesiaan HMI 1947-1997|page=56|publisher=Logos Wacana Ilmu|location=Jakarta|year=2002}}</ref>
Baris 49 ⟶ 50:
=== Pemikiran Pembaharuan Islam ===
Menurut Lafran Pane, Tugas umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebaikan dan juga menciptakan [[masyarakat]] adil makmur baik secara material dan spiritual.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin">{{cite book|author= Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2013-2014|title= Basic Training Buku Pedoman Materi Pokok Latihan Kader 1 Himpunan Mahasiswa Islam.|page= |publisher=Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta|location=Yogyakarta|year=2013}}</ref>{{rp|4}} Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Kebekuan pemikiran Islam saat itu telah membawa pada arti agama yang kaku dan sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} [[Al-Qur’an]] hanya dijadikan sebatas bahan bacaan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Agama Islam tidak menempatkan sebagai
Dari pemikiran itu dampaknya adalah berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam, pada tanggal 5 Februari 1947 Lafran menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI karena ia adalah orang yang mengagagas HMI, akan tetapi Lafran mundur dari ketua Umum PB HMI pada [[22 Agustus]] [[1947]] dan pindah menjadi Wakil Ketua Umum, artinya ia hanya menjabat sebagai Ketua Umum selama 7 bulan dan kemudian posisinya diberikan kepada seorang mahasiswa [[Universitas Gajah Mada]] bernama [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]. Strategi ini dilakukan agar HMI tidak terkesan milik mahasiswa STI, selain juga memperluas dakwah HMI di kampus umum serta memperkuat posisi HMI dalam dunia kemahasiswaan.<ref name="alfan alfian">{{cite book|title=HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 1963-1966 Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara.|author=M. Alfan Alfian|publisher=Kompas|year=2013|location=Jakarta|page=121}}</ref>
Baris 92 ⟶ 93:
|isbn=9786029804904
}}
{{Authority control}}{{Pahlawan Nasional Indonesia}}{{URUTANBAKU:Pane, Lafran}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]▼
[[Kategori:Tokoh Batak Angkola]]
[[Kategori:Marga Sitorus]]
[[Kategori:Marga Pane]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Padangsidimpuan]]
[[Kategori:Lafran Pane| ]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
▲[[Kategori:Tokoh Batak]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Padang Sidempuan]]
▲[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
|