Saleh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix = Nabi
| name = {{large|
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| image = Saleh, prophet (calligraphic, transparent background).png
| image_size = 150px
Baris 15 ⟶ 13:
| resting_place =
| residence = Al-Hijr, [[Jazirah Arab|Arab Utara]]
| other_names =
| years_active =
| notable_works =
Baris 27 ⟶ 25:
* [[Kaum Tsamūd]] (suku)
}}
{{Nabi Islam}}
== Ayat ==
{{
== Kisah ==
Baris 47 ⟶ 45:
Shaleh diutus pada saudara sekaumnya sesama keturunan Tsamud yang berkuasa setelah kehancuran [[kaum 'Ad]] awal.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=169}} Disebutkan bahwa di tanah-tanah yang datar, kaum Tsamud membangun istana-istana, sedangkan bukit-bukit dan gunung-gunung mereka pahat untuk dijadikan rumah.<ref>Al-A'raf (7): 74</ref><ref>Al-Hijr (15): 82</ref><ref>Asy-Syu'ara' (26): 149</ref> Di negeri kaum Tsamud juga terdapat kebun-kebun dan mata air.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 147</ref>
Shaleh menyeru kaum Tsamud agar menyembah Allah semata<ref name="Al-A'raf 7: 73">Al-A'raf (7): 73</ref><ref>Hud (11): 61</ref> dan bertakwa kepada-Nya.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 144</ref> Dia juga menegaskan tidak meminta imbalan pada mereka atas dakwahnya.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 145</ref>
Shaleh sebenarnya merupakan salah satu orang yang dihormati di kalangan kaum Tsamud dan diharapkan menjadi penerus tradisi mereka. Namun para pemuka kaum Tsamud kecewa setelah Shaleh menyeru agar mengesakan Allah dan mengharuskan untuk meninggalkan sesembahan yang sudah menjadi bagian adat mereka secara turun-temurun.<ref>Hud (11): 62</ref> Sebagian dari kaum Tsamud beriman kepada Shaleh, sedangkan sebagian yang lain tidak menaatinya, bahkan menentangnya, sehingga kaum Tsamud terbelah menjadi dua kelompok yang saling bermusuhan.<ref>An-Naml (27): 45</ref> Pemimpin dari pengikut Shaleh adalah Junda' bin Amru bin Mahlah bin Lubaid bin Jawwas dan dia merupakan salah satu pemuka kaum Tsamud. Beberapa tokoh lain juga berkeinginan untuk mengikuti Shaleh, tetapi Dzu'ab bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sha'r bin Julmas yang merupakan pemuka kaum Tsamud penentang Shaleh menghalang-halangi niatan mereka. Shaleh juga mengajak sepupunya, Junda' bin Syihab, agar mengikuti ajarannya, tetapi Dzu'ab dan Rabbab mencegahnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=172-173}}
Baris 57 ⟶ 55:
Para mufassir menyebutkan bahwa saat kaum Tsamud berkumpul di suatu lembah, Shaleh mendatangi mereka dan menyampaikan ajakannya untuk kembali ke jalan Allah. Para penentangnya kemudian menantang agar Shaleh bisa mengeluarkan seekor unta betina dari batu besar yang mereka tunjuk sebagai bukti kerasulannya, juga agar mereka mau mengimani ajarannya. Shaleh kemudian berdoa kepada Allah, kemudian keluarlah unta betina sesuai ciri-ciri yang dituntut kaumnya dari batu besar yang mereka tunjuk. Setelah melihat mukjizat tersebut, banyak yang beriman kepada Shaleh, tapi masih banyak pula yang tetap menentangnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=172}}
Setelahnya, penggunaan sumber air kaum Tsamud digilir setiap harinya antara penduduk dengan unta tersebut.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 155</ref><ref>Al-Qamar (54): 27-28</ref> Saat para penduduk mendapat giliran mengambil air, unta tersebut tidak bisa meminum air. Saat hari giliran unta tersebut menggunakan sumber air, para penduduk tidak diperkenankan menggunakan sumber air. Sebagian pendapat menyatakan bahwa penduduk sudah mengambil air untuk persediaan mereka pada hari sebelumnya. Pendapat lain menyatakan bahwa saat penduduk tidak boleh menggunakan sumber air, mereka memeras susu unta tersebut sebagai gantinya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=173}} Shaleh juga mengingatkan kaumnya untuk tidak mengganggu unta tersebut karena jika dilakukan, dapat mendatangkan siksa yang pedih.<ref
=== Pembunuhan ===
Baris 78 ⟶ 76:
Ada beberapa pendapat mengenai tepatnya waktu kedatangan azab yang menghancurkan kaum Tsamud penentang Shaleh. Hamka menjelaskan pada petang hari ketiga. Pada saat itu terdengarlah suara pekik yang amat hebat, pecahlahlah telinga dan perut yang mendengarnya.{{sfn|Hamka|1982|p=177}} Ibnu Katsir berpendapat bahwa azab datang pada hari keempat setelah matahari terbit. Wajah mereka menjadi gosong pada saat itu, kemudian datang suara keras dari langit dan goncangan dahsyat dari bumi. Para penentang Shaleh dari kaum Tsamud kemudian mati bergelimpangan dan menjadi mayat di rumah-rumah mereka sendiri.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=178-179}}
Disebutkan bahwa tidak ada penentang Shaleh yang selamat, kecuali seorang budak perempuan bernama Kalbah binti As-Salq. Tatkala melihat azab, dia kemudian lari sekencang-kencangnya hingga sampai ke salah satu perkampungan Arab dan menceritakan mengenai hal yang terjadi pada kaumnya. Namun setelah diberi minum salah seorang warga perkampungan tersebut, dia tewas seketika. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ada seorang dari kaum Tsamud yang tidak terkena azab pada saat kejadian, yakni seorang laki-laki bernama Abu Righal yang sedang berada di Al-Haram Makkah. Namun saat keluar dari wilayah Al-Haram, dia juga ditimpa azab seperti kaumnya.<ref>HR. Ahmad (3/296)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=179}}
Shaleh dan kaum Tsamud yang beriman selamat dari kejadian tersebut.<ref>Hud (11): 66</ref><ref>An-Naml (27): 53</ref><ref>Fushshilat (41): 18</ref> Al-Qur'an sendiri tidak menjelaskan kehidupan Shaleh setelahnya. Ada yang mengatakan bahwa dia dan pengikutnya pindah ke daerah [[Ramlah]] di kawasan [[Palestina]]. Pendapat lain menyatakan bahwa mereka pindah ke Al-Haram Makkah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=182}}
Baris 90 ⟶ 88:
{{artikel|Kaum Tsamūd}}
[[Berkas:Qasr al Farid.JPG|jmpl|ka|''Qaṣr Al-Farīd'' ({{lang-ar|قَصْر ٱلْفَرِيْد}}), makam terbesar pada situs Madain Shaleh]]
Kaum Tsamud adalah salah satu peradaban kuno atau sebuah konfederasi suku di wilayah barat laut jazirah Arab yang disebutkan dalam sumber-sumber Asyur pada masa Sargon II. Nama suku tersebut terus muncul dalam dokumen-dokumen tertulis hingga abad keempat M, tetapi pada abad keenam mereka dianggap sebagai kelompok yang telah lama menghilang.<ref name="Hoyland 2001">{{Cite book|last=Hoyland|first=Robert G.|date=2001|url=https://www.worldcat.org/oclc/50899717|title=Arabia and the Arabs : from the Bronze Age to the coming of Islam|location=London|publisher=Routledge|isbn=0-203-45568-1|oclc=50899717}}</ref> Mereka adalah keturunan Tsamud, yang dikatakan merupakan cicit [[Sem|Sam/Sem]], salah satu putra [[Nuh]] yang selamat dari banjir besar. Mereka tinggal di Al-Hijr (ٱلْحِجْر) atau Hegra (Ἔγρα) dalam sumber Yunani kuno.<ref>[https://topostext.org/work/241#E260.11 Stephanus of Byzantium, Ethnica, §E260.11]</ref><ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=urn:cts:greekLit:tlg0099.tlg001.perseus-grc1:16.4.24 Strabo, Geography, § 16.4.24]</ref> Tempat tersebut terletak di kawasan pegunungan di semenanjung Arab bagian utara, antara [[Hijaz]] dan [[Tabuk]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=163}} Tempat tersebut kemudian dinamai [[Madain Shaleh]] ({{lang-ar|مدائن صالح}}) yang bermakna "Kota Shaleh."
Ada beberapa bukti bahwa, sebagaimana [[kaum 'Ad]], kaum Tsamud juga berasal dari semenanjung Arab selatan, tetapi kemudian mereka berpindah ke utara.<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/Thamud|title=Encyclopædia Britannica, Thamūd|last=|first=|date=|website=|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=|quote=Thamūd probably originated in southern Arabia}}</ref><ref>{{Cite book|title=Works of Ibn Wāḍiḥ al-Yaʿqūbī (Volume 2): An English Translation|last=Matthew S. Gordon, Chase F. Robinson, Everett K. Rowson, Michael Fishbein|first=|publisher=|year=|isbn=|location=|pages=277 ff.}}</ref> Setelah lenyapnya kaum Tsamud yang asli, Robert Hoyland berpendapat bahwa nama mereka kemudian digunakan oleh kelompok-kelompok baru lainnya yang mendiami wilayah tersebut.<ref>{{cite book |last=Hoyland |first=Robert G. |title=Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam |year=2001 |publisher=[[Routledge]] |isbn=0415195349 |page=69 |url={{Google books|lZ8LydOFoScC|Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam|page=69|plainurl=yes}}}}</ref> Sisa-sisa arkeologis Madain Shaleh sering dibandingkan dengan [[Petra]], ibukota [[Nabath]] yang terletak 500
Menurut Al-Quran, kota tempat Saleh dikirim disebut bernama [[Al-Hijr]]<ref>{{Cite web|title=The Quran, sura 15, verse 80|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus:text:2002.02.0006:sura=15:verse=80|website=www.perseus.tufts.edu|access-date=2022-10-16}}</ref>, yang sesuai dengan kota Hegra di [[Nabatea]].<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://www.worldcat.org/oclc/1001474183|title=The making of Islamic heritage : Muslim pasts and heritage presents|location=Singapore, Singapore|isbn=978-981-10-4070-2|others=Trinidad Rico|oclc=1001474183}}</ref> Kota ini menjadi terkenal sekitar abad pertama Masehi sebagai situs penting dalam perdagangan kafilah regional.<ref>{{Cite journal|last=Kleinjung|first=Christine|date=2013-06|title=Verena Türck, Christliche Pilgerfahrten nach Jerusalem im früheren Mittelalter im Spiegel der Pilgerberichte. (Abhandlungen des Deutschen Palästina-Vereins, Bd. 40.) Wiesbaden, Harrassowitz 2011 Türck Verena Christliche Pilgerfahrten nach Jerusalem im früheren Mittelalter im Spiegel der Pilgerberichte. (Abhandlungen des Deutschen Palästina-Vereins, Bd. 40.) 2011 Harrassowitz Wiesbaden € 44,–|url=http://dx.doi.org/10.1524/hzhz.2013.0230|journal=Historische Zeitschrift|volume=296|issue=3|pages=754|doi=10.1524/hzhz.2013.0230|issn=0018-2613}}</ref> Berdekatan dengan kota, ada makam batu besar berhias yang digunakan oleh anggota berbagai kelompok agama.<ref name="Hoyland 2001"/> Pada titik yang tidak diketahui di zaman kuno, situs itu ditinggalkan dan mungkin secara fungsional digantikan oleh Al-'Ula.<ref>{{Cite journal|last=MATHE|first=C.|last2=ARCHIER|first2=P.|last3=NEHME|first3=L.|last4=VIEILLESCAZES|first4=C.|date=2009-08|title=THE STUDY OF NABATAEAN ORGANIC RESIDUES FROM MADÂ’IN SÂLIH, ANCIENT''HEGRA'', BY GAS CHROMATOGRAPHY - MASS SPECTROMETRY|url=http://dx.doi.org/10.1111/j.1475-4754.2008.00417.x|journal=Archaeometry|volume=51|issue=4|pages=626–636|doi=10.1111/j.1475-4754.2008.00417.x|issn=0003-813X}}</ref> Situs ini telah disebut sebagai ''Mada'in Salih'' sejak era nabi Muhammad; dinamai menurut nama pendahulunya ''Salih''.<ref>{{Cite web|date=2008-07-24|title=Madain Saleh: Arabia's Hidden Treasure - Madain Saleh, Saudi Arabia, Al Ula Oasis, Danny V. Hizon, Madain Saleh, Middle East, Petra {{!}} BootsnAll Articles|url=http://www.bootsnall.com/articles/06-11/madain-saleh-arabias-hidden-treasure-madain-saleh-saudi-arabia.html|website=web.archive.org|access-date=2022-10-16|archive-date=2008-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20080724111644/http://www.bootsnall.com/articles/06-11/madain-saleh-arabias-hidden-treasure-madain-saleh-saudi-arabia.html|dead-url=unfit}}</ref>
== Lihat pula ==
Baris 117:
* {{id}} [https://kisahmuslim.com/2654-kisah-nabi-shalih-alaihissalam.html Kisahmuslim: Kisah Nabi Shaleh]
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
|