Bahasa Bugis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(29 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bahasa
Elo x Putra
|name=Bahasa Bugis
|nativename=ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ, basa Ugi, بهاس بوڬيس
|nativename={{plainlist|
* Basa Ugi
* ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ
* بهاس بوڬيس
}}
|states=
*[[bahasa {{flagdi Indonesia|Indonesia}}]]
|region=[[Sulawesi Selatan]]
* {{flag|Malaysia}}
|ethnicity=[[Suku Bugis|Bugis]]
* {{flag|Singapura}}
|speakers=4 juta (termasuk 500.000 penutur [[bahasa kedua|B2]])
----
|date=2015 [[United Nations Statistics Division|UNSD]]
|region=* {{flag|Sulawesi Selatan}}
|speakers=4,3 juta (2021)
|iso2=bug
|iso3=bug
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[rumpun bahasa Melayu-Polinesia|MalayoMelayu-Polinesia]]
|fam3=[[Rumpun bahasa Sulawesi Selatan|Sulawesi Selatan]]
|fam4=[[rumpun bahasa Bugis|Bugis]]
|script=[[Lontara]], [[Alfabet Latin]] dan [[Abjad Jawi|Jawi-Serang]]
|iso1=-|sil=BPR
|map=Bugis-speaking area.svg
|mapcaption=Wilayah sebaran bahasa Bugis dan [[bahasa Campalagian]] di seluruh [[Sulawesi]]
|mapsize=290px
|HAM=ya
|contoh_teks=ᨔᨗᨊᨗᨊ ᨑᨘᨄ ᨈᨕᨘ ᨑᨗ ᨍᨍᨗᨕᨊᨁᨗ ᨑᨗᨒᨗᨊᨚᨕᨙ ᨊᨄᨘᨊᨕᨗ ᨆᨊᨙᨊᨁᨗ ᨑᨗᨕᨔᨙᨊᨁᨙ ᨕᨒᨙᨅᨗᨑᨙ᨞ ᨊᨄᨘᨊᨕᨗ ᨑᨗᨕᨔᨙᨊᨁᨙ ᨕᨀᨒᨙ᨞ ᨊᨄᨘᨊᨕᨗ ᨑᨗᨕᨔᨙᨊᨁᨙ ᨕᨈᨗ ᨆᨑᨙᨊᨗ ᨊ ᨔᨗᨅᨚᨒᨙ ᨅᨚᨒᨙᨊ ᨄᨉ ᨔᨗᨄᨀᨈᨕᨘ ᨄᨉ ᨆᨔᨒᨔᨘᨑᨙ᨞
|contoh_romanisasi=Sininna rupa tau ri jajiangngi rilinoe nappunnai manengngi riasengnge alebbireng . Nappunai riasengnge akkaleng, nappunai riasengnge ati marennni na sibole bolena pada sipakatau pada massalasureng.
|contoh_suara=Universal Declaration of Human Rights - bug - brc - Art1.ogg
|pranala_HAM=https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/bugisnese
|sk=NE
|notice=IPA
}}
'''Bahasa Bugis''' adalah salah satu [[bahasa]] dari [[rumpun bahasa Austronesia]] yang digunakan oleh [[suku Bugis]]. Penutur bahasa Bugis umumnya tinggal di [[Sulawesi Selatan]]. Wilayah penuturnya terutama di Kabupaten [[Maros]], [[Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan]], [[Kabupaten Barru]], [[Kabupaten Majene]], [[Kabupaten Luwu]], [[Kabupaten Sidenreng Rappang]], [[Kabupaten Soppeng]], [[Kabupaten Wajo]], [[Kabupaten Bone]], [[Kabupaten Sinjai]], [[Kabupaten Pinrang|Kabupaten Bulukumba]][[Kabupaten Pinrang|, Kabupaten Pinrang]], [[Kota Parepare]]. Bahasa Bugis juga dipertuturkan di sebagian wilayah di [[Kabupaten Enrekang]], [[Kabupaten Majene]], dan Kota [[KabupatenKota BulukumbaMakassar|Makassar]].
 
==Sejarah==
Bahasa Bugis terdiri dari beberapa dialek. Seperti dialek Pinrang yang mirip dengan dialek Sidrap. Dialek Bone (yang berbeda antara Bone utara dan Selatan). Dialek Soppeng. Dialek Wajo (juga berbeda antara Wajo bagian utara dan selatan, serta timur dan barat). Dialek Barru, [[Bahasa Bugis Sinjai]] dan sebagainya..
[[File:Spread of South Sulawesi languages id.svg|thumb|250px|Peta yang menunjukkan perkiraan arah dan waktu persebaran bahasa-bahasa dalam rumpun {{PRBahasa|Sulawesi Selatan}} dari bahasa Proto Sulawesi Selatan]]
Dalam bahasa Bugis, bahasa ini disebut sebagai {{lang|bug-Latn|Basa Ugi}} dan [[suku Bugis]] sendiri disebut sebagai {{lang|bug-Latn|To Ugi}}. Menurut beberapa mitos suku Bugis, istilah {{lang|bug-Latn|Ugi}} diambil dari nama {{Lang|bug-latn|[[La Sattumpugi]]}}, yakni raja pertama ''Cina'' yang sendirinya merupakan kerajaan kuno di tanah Bugis. Kata {{Lang|bug-latn|To Ugi}} sendiri dapat diartikan sebagai "pengikut daripada La Sattumpugi".<ref>{{cite journal|title=The Bugis-Makassarese: From Agrarian Farmers to Adventurous Seafarers|journal=Aboriginal, Australia, Marege', Bugis-Makassar, Transformation|pages=2|author=T. Ambo, T. Joeharnani|publisher=Universitas Hassanuddin}}</ref>
 
Hanya sedikit hal yang diketahui tentang sejarah awal bahasa ini karena kurangnya catatan tertulis. Catatan tertulis paling awal dari bahasa ini adalah [[Sureq Galigo]], yakni sebuah [[wiracarita]] mengenai penciptaan orang Bugis. Sumber tertulis lain dari bahasa Bugis adalah [[Lontara]], sebuah istilah yang mengacu pada naskah tradisional dan juga catatan sejarah. Catatan sejarah Lontara paling awal berasal dari sekitar abad ke-17. Catatan Lontara telah digambarkan oleh sejarawan Indonesia sebagai "faktual" bila dibandingkan dengan naskah serupa dari daerah lain di Asia Tenggara Maritim, seperti ''[[babad]]'' di Jawa. Catatan-catatan ini biasanya ditulis dengan nada yang sebenarnya dengan sedikit elemen mitos, dan penulis biasanya akan memberikan penafian sebelum menyatakan sesuatu yang tidak dapat mereka verifikasi.{{sfn|Abidin|1971|pp=165–166}}{{sfn|Cummings|2007|p=8}}{{sfn|Hall|1965|p=358}}
Ada beberapa kosakata yang berbeda selain dialek. Misalnya, dialek Pinrang dan Sidrap menyebut kata Loka untuk pisang. Sementara dialek Bugis yang lain menyebut Otti atau Utti,adapun dialek yang agak berbeda yakni kabupaten Sinjai setiap Bahasa Bugis yang menggunakan Huruf "W" diganti dengan Huruf "H". Contoh; diawa di ganti menjadi diaha. Huruf "C" dalam dialek bahas Bugis lain, dalam dialek Sinjai berubah menjadi "SY". Contoh : cappa(ujung) menjadi "syappa".
 
Sebelum [[Hindia Belanda#Sejarah|kedatangan Belanda di Indonesia]] pada abad ke-19, seorang misionaris, [[B. F. Matthews]], menerjemahkan [[Injil|Alkitab]] ke dalam bahasa Bugis, yang membuatnya menjadi orang Eropa pertama yang memperoleh pengetahuan bahasa tersebut. Ia juga salah satu orang Eropa pertama yang menguasai [[bahasa Makassar]]. Kamus dan buku tata bahasa yang disusun olehnya, serta teks sastra dan cerita rakyat yang diterbitkannya, tetap menjadi sumber informasi dasar tentang kedua bahasa tersebut. Setelah [[Hindia Belanda|penjajahan oleh Belanda]], sejumlah [[suku Bugis]] melarikan diri dari daerah asalnya di Sulawesi Selatan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Hal ini menyebabkan adanya kelompok kecil penutur bahasa Bugis di seluruh [[Asia Tenggara Maritim]].<ref>{{Cite journal|last=Ammarell|first=Gene|date=2002|title=Bugis Migration and Modes of Adaptation to Local Situstions|url=https://www.jstor.org/stable/4153020|journal=Ethnology|volume=41|issue=1|pages=51–67|doi=10.2307/4153020|jstor=4153020|issn=0014-1828}}</ref><ref>{{Cite web|last=Nor Afidah Abd Rahman|title=Bugis trade {{!}} Infopedia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2016-02-17_161442.html|website=eresources.nlb.gov.sg|access-date=2020-09-05}}</ref>
Karya sastra terbesar dunia yaitu I Lagaligo menggunakan Bahasa Bugis tinggi yang disebut bahasa Torilangi. Bahasa Bugis umum menyebut kata Menre' atau Manai untuk kata yang berarti "ke atas/naik". Sedang bahasa Torilangi menggunakan kata "Manerru". Untuk kalangan istana, Bahasa Bugis juga mempunyai aturan khusus. Jika orang biasa yang meninggal digunakan kata "Lele ri Pammasena" atau "mate". Sedangkan jika Raja atau kerabatnya yang meninggal digunakan kata "Mallinrung".
 
==Klasifikasi==
Masyarakat Bugis memiliki penulisan tradisional memakai aksara [[Lontara]]. Contoh: [[Berkas:Lontara w + i.svg|20px]]
Bahasa Bugis termasuk dalam kelompok {{PRBahasa|Sulawesi Selatan}} yang sendirinya merupakan rumpun turunan dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam kelompok bahasa-bahasa Sulawesi Selatan, bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa {{PBahasa|Campalagian}}.
==Distribusi geografis==
Sebagian besar [[bahasa ibu|penutur asli]] (sekitar 3 juta orang) terkonsentrasi di [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Terdapat juga kelompok kecil penutur bahasa Bugis di pulau [[Jawa|Jawa]], pesisir timur pulau [[Kalimantan]] yakni [[Samarinda]], [[Kota Balikpapan|Balikpapan]], [[Kota Bontang|Bontang]], [[Kota Tarakan|Tarakan]], [[Kabupaten Tanah Bumbu]], [[Kabupaten Kotabaru]], [[Sumatra]] bagian timur, [[Sabah]] bagian timur dan [[Semenanjung Malaysia]], dan Selatan [[Filipina]]. Diaspora [[suku Bugis]] ini merupakan hasil migrasi sejak abad ke-17 yang terutama didorong oleh situasi peperangan yang terus menerus.
 
== KonsonanFonologi ==
Bahasa Bugis memiliki enam [[vokal]] dalam kotak fonemnya, yakni {{IPAslink|a}}, {{IPAslink|e}}, {{IPAslink|i}}, {{IPAslink|o}}, {{IPA|/u/}}, dan [[vokal madya]] {{IPAslink|ə}}.
{| class="wikitable"
|-
| B || C || D || G || H || J || K || L || M || N || P || R || S || T || W || Y
|}
 
== Klaster konsonan ==
* Mp
* Nc
* Ng
* Nr
* Ny
 
; Triftong
* Ngk
 
Tabel berikut menunjukkan kotak fonem untuk [[konsonan]] bahasa Bugis beserta penulisannya dalam [[aksara Lontara]].
; Tanda kutip
: '
 
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
Contoh angka dalam bahasa bugis:
|+ Konsonan
{| class="wikita
|-
!colspan=2|
! Bahasa Indonesia !! Bahasa Bugis
!colspan=2| [[Konsonan dwibibir|Dwibibir]]
!colspan=2| [[konsonan gigi|Gigi]]
!colspan=2| [[konsonan langit-langit|Langit<br>langit]]
!colspan=2| [[Konsonan langit-langit belakang|Lang.<br>bel.]]
!colspan=2| [[Konsonan celah-suara|Celah<br>suara]]
|-
!colspan=2| [[konsonan sengau|Sengau]]
| Nol || Nolo'
|class="API"| {{IPAblink|m}} || {{Script|Bugi|ᨆ}}
|class="API"| {{IPAblink|n}} || {{Script|Bugi|ᨊ}}
|class="API"| {{IPAblink|ɲ}} || {{Script|Bugi|ᨎ}}
|class="API"| {{IPAblink|ŋ}} || {{Script|Bugi|ᨂ}}
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|-
!colspan=2|[[gugus konsonan|Gugusan]] [[Konsonan prasengau|prasengau ]]
| Satu || Si'di
|class="API"| {{IPA|[mp]}} || {{Script|Bugi|ᨇ}}
|class="API"| {{IPA|[nr]}} || {{Script|Bugi|ᨋ}}
|class="API"| {{IPA|[ɲc]}} || {{Script|Bugi|ᨏ}}
|class="API"| {{IPA|[ŋk]}} || {{Script|Bugi|ᨃ}}
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|-
!rowspan=2| [[konsonan letup|Letup]]
| Dua || Duwa
! {{small|[[suara (fonetik)|bersuara]]}}
|class="API"| {{IPAblink|b}} || {{Script|Bugi|ᨅ}}
|class="API"| {{IPAblink|d}} || {{Script|Bugi|ᨉ}}
|class="API"| {{IPAblink|ɟ}} || {{Script|Bugi|ᨍ}}
|class="API"| {{IPAblink|ɡ}} || {{Script|Bugi|ᨁ}}
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|-
! {{small|[[nirsuara]]}}
| Tiga || Tellu
|class="API"| {{IPAblink|p}} || {{Script|Bugi|ᨄ}}
|class="API"| {{IPAblink|t}} || {{Script|Bugi|ᨈ}}
|class="API"| {{IPAblink|c}} || {{Script|Bugi|ᨌ}}
|class="API"| {{IPAblink|k}} || {{Script|Bugi|ᨀ}}
|class="API"| {{IPAblink|ʔ}} || {{efn|{{IPA|/ʔ/}} hanya terjadi pada posisi akhiran, sehingga tidak dituliskan dalam aksara Lontara.}}
|-
!colspan=2| [[Konsonan frikatif|Geser]]
| Empat || Eppa'
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|class="API"| {{IPAblink|s}} || {{Script|Bugi|ᨔ}}
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|class="API"| {{IPAblink|h}} || {{Script|Bugi|ᨖ}}
|-
!colspan=2| [[Konsonan rhotik|Rhotika]]
| Lima || Lima
|colspan=2 style="background:#ccc"|
|class="API"| {{IPAblink|r}} || {{Script|Bugi|ᨑ}}
|colspan=6 style="background:#ccc"|
|-
!colspan=2| [[konsonan hampiran|Hampiran]]
| Enam || Enneng
|class="API"| {{IPAblink|w}} || {{Script|Bugi|ᨓ}}
|class="API"| {{IPAblink|l}} || {{Script|Bugi|ᨒ}}
|class="API"| {{IPAblink|j}} || {{Script|Bugi|ᨐ}}
|colspan=4 style="background:#ccc"|
|}
{{notelist}}
 
Disaat bahasa Bugis ditulis dalam [[alfabet Latin]], bahasa Bugis ditulis menggunakan konvensi ejaan bahasa Indonesia umum, yakni sebagai berikut: {{IPA|[ɲ]}} ditulis sebagai {{Grapheme|ny}}, {{IPA|[ŋ]}} by {{Grapheme|ng}}, {{IPA|[ɟ]}} sebagai {{Grapheme|j}}, {{IPA|[j]}} sebagai {{Grapheme|y}}. Konsonan [[hentian glotis]] {{IPA|[ʔ]}} biasanya ditulis dengan [[tanda petik]] (contoh: {{lang|bug-latn|ana'}} {{IPA|[anaʔ]}} "anak"), akan tetapi biasanya juga ditulis sebagai {{Grapheme|q}}. {{IPA|/e/}} dan {{IPA|/ə/}} biasanya ditulis sebagai {{Grapheme|e}}, ataupun biasanya {{IPA|/e/}} ditulis sebagai {{Grapheme|é}} untuk mencegah [[ketaksaan]].
==Tata bahasa==
===Pronomina===
Bahasa Bugis memiliki empat jenis pronomina personalia yang terdiri atas satu pronomina bebas dan tiga pronomina terikat:<ref name=Sirk1983/>
{| class="wikitable"
!
!bebas
!
!awalan
!akhiran
|-
|'''orang pertama tunggal'''
| Tujuh || Pitu
| {{lang|bug-latn|iaq}}
| ''-aq/-kaq/-waq''
| ''(k)u-''
| ''-(k)kuq''
|-
|'''orang kedua familiar'''
| Delapan || Aruwa'
| {{lang|bug-latn|iko}}
| ''-o/-ko''
| ''mu-''
| ''-(m)mu''
|-
|'''orang ketiga'''
| Sembilan || Asera'
| {{lang|bug-latn|ia}}
| ''-i/-wi''
| ''na-''
| ''-(n)na''
|-
|'''orang pertama jamak'''/<br/>'''orang kedua bentuk sopan'''
| Sepuluh || Seppulo
| {{lang|bug-latn|idiq}}
| ''-iq/-kiq''
| ''ta-''
| ''-(t)taq''
|-
|'''orang pertama excl.''' (arkais)
| Sebelas || Seppulo si'di
| {{lang|bug-latn|ikəŋ}}
| ''-kkəŋ''
| ''ki-''
| ''-mməŋ''
|}
Pronomina enklitik digunakan pada subjek dengan verba intransitiva dan verba transitiva. Pronomina akhiran hanya utamanya pada fungsi posesiva.
 
===Aspek===
Berikut merupakan [[aspek (tata bahasa)|aspek ketatabahasaan]] yang terdapat dalam bahasa Bugis:<ref>''Ritumpanna wélenrénngé: sebuah episoda sastra Bugis klasik Galigo'' {{in lang|id}} ({{ISBN|9789794613184}}) halaman 77, Table 6</ref>
 
{|class="wikitable"
|-
! Durativa !! Perfektiva !! Kondisional !! Peraguan !! Emfasis !! Tempat
| Dua belas || Seppulo duwa
|-
| ''kaq'' || ''naq'' || ''paq'' || ''gaq'' || ''si'' || ''é''
| Dua puluh || Duwappulo
|-
| ''kiq/ko'' || ''niq/no'' || ''piq/po'' || ''giq/go'' || ''sa'' || ''tu''
| Tiga puluh || Telluppulo
|-
| ''kiq'' || ''niq'' || ''piq'' || ''giq'' || ''to'' || ''ro''
| Empat puluh || Patappulo
|-
| ''i'' || ''ni'' || ''pi'' || ''gi'' || ''mi'' ||
| Lima puluh || Limappulo
|-
| Enam|| puluh''na'' || Enneng''pa'' pulo|| ''ga'' || ||
|-
| Tujuh puluh || Pituppulo
|-
| Delapan puluh || Arua'ppulo
|-
| Sembilan puluh || Asera'ppulo
|-
| Seratus || Siratu'
|-
| Seribu || Sisebbu
|}
 
====Contoh====
* {{id}} [http://id.wikiquote.org/wiki/Peribahasa_Bugis-Makassar Daftar peribahasa dalam Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar di Wikiquote] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090409203732/http://id.wikiquote.org/wiki/Peribahasa_Bugis-Makassar |date=2009-04-09 }}
{{fs interlinear|lang=bug|number=A:
|{{Script|Bugi|ᨄᨘᨑᨊᨚ}} {{Script|Bugi|ᨆᨙᨋ?}}|pura-no manre|{punya [penanda prespektiva {{Lang|bug|na}} ({{Script|Bugi|ᨊ}}) + kamu]} makan
|'Apakah kamu sudah makan?'}}
 
{{fs interlinear|lang=bug|number=B:
|{{Script|Bugi|ᨉᨙᨄ}}|deq-pa|{tidak + [kondisional ({{Script|Bugi|ᨄ}})]}|'Belum'}}
 
Harap diperhatikan bahwa {{Grapheme|q}} melambangkan [[hentian glotis]] yang tidak dituliskan dalam aksara Lontara.
:Contoh:
:{{fs interlinear|lang=bug|indent=3
|{{{Script|Bugi|ᨆᨙᨒᨚ}} {{Script|Bugi|ᨀ}}} {{Script|Bugi|ᨌᨛᨆᨙ }}|méloq-kaq cemmé|mau-Aku mandi|Aku ingin mandi}}
 
==Dialek==
Bahasa Bugis terdiri dari beberapa dialek. Seperti dialek Pinrang yang mirip dengan dialek Sidrap, dialek Bone (yang berbeda antara Bone utara dan selatan), dialek Soppeng, dialek Wajo (juga berbeda antara Wajo bagian utara dan selatan, serta timur dan barat), dialek Barru, [[Bahasa Bugis Sinjai|dialek Sinjai]] dan sebagainya.
 
Ada beberapa kosakata yang berbeda selain dialek. Misalnya, dialek Pinrang dan Sidrap menyebut kata "loka" untuk pisang. Sementara dialek Bugis yang lain menyebut "otti" atau "utti", adapun dialek yang agak berbeda yakni kabupaten Sinjai setiap bahasa Bugis yang menggunakan Huruf "W" diganti dengan Huruf "H". Contoh; diawa di ganti menjadi diaha. Huruf "C" dalam dialek bahas Bugis lain, dalam dialek Sinjai berubah menjadi "SY". Contoh, "cappa" (ujung) menjadi "syappa".
 
Karya sastra terbesar dunia yaitu I Lagaligo menggunakan bahasa Bugis tinggi yang disebut bahasa Torilangi. Bahasa Bugis umum menyebut kata Menre' atau Manai untuk kata yang berarti "ke atas/naik". Sedang bahasa Torilangi menggunakan kata "Manerru". Untuk kalangan istana, ahasa Bugis juga mempunyai aturan khusus. Jika orang biasa yang meninggal digunakan kata "Lele ri Pammasena" atau "mate". Sedangkan jika Raja atau kerabatnya yang meninggal digunakan kata "Mallinrung".
 
==Referensi==
{{Reflist}}
==Daftar pustaka==
*{{cite journal |last=Abidin |first=Andi Zainal |year=1971 |title=Notes on the Lontara' as historical sources |journal=Indonesia |volume=12 |issue=12 |pages=159–172 |doi=10.2307/3350664 |jstor=3350664 |hdl=1813/53521 |hdl-access=free }}
* {{cite book |last=Cummings |first=William P. |date=2007 |title=A Chain of Kings: The Makassarese Chronicles of Gowa and Talloq |url = https://books.google.com/books?id=SfRjAAAAQBAJ |publisher=KITLV Press|isbn=978-9067182874 }}
* {{cite journal|last=Hall|first=D. G. E.|date=1965|title=Problems of Indonesian Historiography |journal=Pacific Affairs|volume=38|issue=3/4|pages=353–359|jstor=2754037|doi=10.2307/2754037 }}
==Pranala luar==
{{InterWiki|code=bug}}
{{Wiktionary|Appendix:Daftar Swadesh bahasa Bugis}}
* [https://web.archive.org/web/20051018122546/http://language.psy.auckland.ac.nz/show_lsearch.php?id=00048 Dialek Soppeng]
* [https://web.archive.org/web/20060317160256/http://e-publishing.library.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1107130756 ''The I La Galigo Epic Cycle of South Celebes and Its Diffusion'']
* [https://web.archive.org/web/20071031035925/http://web.mac.com/ian.caldwell/iWeb/SulSel1/Languages.html Bahasa-bahasa di Sulawesi Selatan]
* [https://symbl.cc/en/unicode/blocks/buginese/ Tabel Unicode untuk aksara bahasa Bugis]
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{Bahasa di Malaysia}}
 
{{Rumpun bahasa Austronesia}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Bugis, Bahasa}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Sulawesi Selatan]]
{{bahasa-stub}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Bugis]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
 
 
{{bahasa-stub}}