Kumbang koksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
}}
 
'''Kumbang koksi''' (juga disebut '''kumbang kepik''') adalah [[kumbang]] kecil yang membentuk [[Famili (biologi)|famili]] '''Coccinellidae'''.<ref>{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref> Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis yang memiliki bintik. Orang awam kadang menyebut kumbang koksi sebagai [[kepik]], karena ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik ([[Hemiptera]]). Serangga ini dikenal sebagai sahabat [[petani]] karena beberapa anggotanya memangsa serangga-serangga hama seperti [[kutu daun]]. Walaupun demikian, ada beberapa spesies koksi yang juga memakan [[daun]] sehingga menjadi [[parasit]] bagi [[tanaman]].
 
Kumbang ini ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang menyediakan makanannya. Di dunia ini kurang lebih ada sekitar 5.000 [[spesies]] dan yang terbesar panjang tubuhnya mencapai hampir 1&nbsp;cm.<ref name=johnson>Johnson, Jinny. 1997. "Ensiklopedia Anak-Anak: Dunia Serangga dan Laba-Laba 3". PT Elex Media Komputindo, hal. 13</ref>
Baris 22:
Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari [[serangga]] lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang [[sayap]] keras di punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah dengan pola seperti totol-totol. Sayap keras yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat (saat terbang).<ref>Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". PT Tira Pustaka, hal. 15</ref> Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti [[perisai]] pelindung.
 
[[Berkas:LadybugAnatomy.jpg|jmpl|200px|Anatomi]]
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti [[kutu daun]]. Di kakinya terdapat [[Rambut|rambut-rambut]] halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti [[sendok]]. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di [[kaca]] atau di langit-langit.<ref>Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". PT Tira Pustaka, hal. 20</ref>
 
=== Makanan ===
Mayoritas dari kepik adalah [[karnivora]] yang memakan hewan-hewan kecil penghisappengisap [[tanaman]] semisal kutu daun ([[afid]]). Larva dan kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya memakan makanan yang sama. Kepik makan dengan cara menghisapmengisap cairan tubuh mangsanya. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya untuk menyuntikkan [[enzim]] pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisapmengisap [[jaringan]] tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair.<ref>Nanao, Jun & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 3: Kumbang Koksi. PT Elex Media Komputindo, hal. 11</ref> Seekor kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang hidupnya.<ref name=beetle>Nanao, Jun & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 3: Kumbang Koksi. PT Elex Media Komputindo, hal. 28-29</ref>
 
Beberapa jenis kepik semisal kepik Jepang<ref name=japan>Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Ekologi dan Lingkungan". PT Tira Pustaka, hal. 108-109</ref> dan kepik dari spesies ''Epilachna admirabilis'' diketahui sebagai [[herbivora]] karena memakan [[daun]]. Kepik tersebut biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat daunnya.<ref name="beetle"/>
Baris 38 ⟶ 37:
 
== Reproduksi dan Daur Hidup ==
Kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan [[perkawinan]] dan berkembang biak secara normal karena masih berasal dari [[spesies]] yang sama. Kepik betina dari jenis kepik [[karnivora]] selanjutnya memilih tempat yang banyak dihuni oleh serangga makananannyamakanannya agar begitu menetas, larva itu mendapat persediaan makanan melimpah.<ref>Nanao, Jun & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 3: Kumbang Koksi. PT Elex Media Komputindo, hal. 16</ref> Pada kepik pemakan [[daun]], betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai.<ref name="japan"/>
[[Berkas:Larva-ladybug.jpg|jmpl|150px|Larva kepik]]
Kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan [[perkawinan]] dan berkembang biak secara normal karena masih berasal dari [[spesies]] yang sama. Kepik betina dari jenis kepik [[karnivora]] selanjutnya memilih tempat yang banyak dihuni oleh serangga makananannya agar begitu menetas, larva itu mendapat persediaan makanan melimpah.<ref>Nanao, Jun & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 3: Kumbang Koksi. PT Elex Media Komputindo, hal. 16</ref> Pada kepik pemakan [[daun]], betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai.<ref name="japan"/>
 
Kepik sebagai anggota dari ordo [[Kumbang|Coleoptera]] (kumbang) mengalami metamorfosis sempurna: [[telur]], [[larva]], [[kepompong]], dan dewasa. Telur kepik berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan. Larva kepik umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakinmakin besar, mereka melakukan pergantian kulit.
 
Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase [[kepompong]] pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti [[daun]] atau [[ranting]] dan berwarna kuning dan hitam. Kepik dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu.<ref>Nanao, Jun, Hidetomo Oda, & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 20: Kutu Daun". PT Elex Media Komputindo, hal. 17</ref> [[Sayap]] depan kepik yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitasberaktivitas.
 
== Interaksi dengan Manusia ==
Baris 49 ⟶ 47:
 
=== Pembasmi Hama ===
Kepik juga dikenal sebagai salah satu pembasmi hama ramah lingkungan. Sekitar abad ke-19, perkebunan buah di wilayah [[Asia]] dan [[Amerika Serikat]] diserang oleh hama serangga yang dikenal sebagai sisik bantal kapuk ''(Icerya purchasi)'' dan sempat menyebabkan kerugian besar. Hama itu sebenarnya adalah sejenis kutu daun yang hidup dengan menghisapmengisap sari tanaman dan membentuk semacam lapisan bersisik di sekitarnya untuk melindungi dirinya. Hewan itu terbawa tanpa sengaja dari Australia hingga sampai di wilayah [[perkebunan]] di [[benua]] lain.<ref name=kopik>Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". PT Tira Pustaka, hal. 91</ref>
[[Berkas:010603tohositen1.JPG|jmpl|150px|''Epilachna admirabilis'', spesies kepik pemakan [[daun]]]]
Kepik juga dikenal sebagai salah satu pembasmi hama ramah lingkungan. Sekitar abad ke-19, perkebunan buah di wilayah [[Asia]] dan [[Amerika Serikat]] diserang oleh hama serangga yang dikenal sebagai sisik bantal kapuk ''(Icerya purchasi)'' dan sempat menyebabkan kerugian besar. Hama itu sebenarnya adalah sejenis kutu daun yang hidup dengan menghisap sari tanaman dan membentuk semacam lapisan bersisik di sekitarnya untuk melindungi dirinya. Hewan itu terbawa tanpa sengaja dari Australia hingga sampai di wilayah [[perkebunan]] di [[benua]] lain.<ref name=kopik>Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". PT Tira Pustaka, hal. 91</ref>
 
Para ahli selanjutnya mencari cara untuk membasmi hama itu. Mereka akhirnya menemukan bahwa di habitat aslinya di [[Australia]], sisik bantal kapuk memiliki pemangsa alamiah kepik ''Vedalia cardinalis''. Kepik itu lalu dibawa ke perkebunan [[buah]] yang diserang oleh hama sisik bantal kapuk pada tahun 1888 dan dalam waktu dua tahun, cara itu telah berhasil menekan populasi serangga hama tersebut. Kepik ini pun selanjutnya menjadi salah satu contoh keberhasilan pengendalian hama dengan memanfaatkan perilakunya dalam rantai makanan ([[bioinsektisida]]).<ref name="kopik"/><ref>Hanson, Paul & Jeffrey C. Miller.[http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=1965&Type=2. Scale Insects On Ornamental Plants: A Biological Control Perspective]</ref>
 
=== Pemakan Tanaman ===
Tidak semua kepik membawa manfaat bagi [[manusia]]. Beberapa spesies kepik semisal ''Epilachna admirabilis'' diketahui memakan daun tanaman budidayabudi daya semisal daun [[terong]] sehingga merusak tanaman dan dalam hal ini merugikan [[petani]].<ref name="beetle"/>
 
== Galeri ==