Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Per enwiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1:
{{Hatnote|Artikel ini membahas mengenai negara [[khilafah]] pertama setelah [[Kematian Muhammad|kematian Nabi Islam Muhammad]]. Untuk para khalifah yang memimpin kekhalifahan ini, lihat "[[Khulafaur Rasyidin]]".}}
{{Refimprove|date= Juni 2022}}
{{infobox former country
'''Kekhalifahan Rasyidin''' ({{lang-ar|الخلافة الراشدية}} ''al-khilafat ar-Rāsyidīyah'') adalah [[kekhalifahan]] yang berdiri setelah wafatnya Nabi [[Muhammad]] pada tahun [[632]] M, atau tahun ke-11 [[Hijriyah|H]]. Kekhalifahan ini terdiri atas empat [[khalifah]] pertama dalam sejarah [[Islam]], yang disebut sebagai [[Khulafaur Rasyidin]]. Pada puncak kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari [[Jazirah Arab]], sampai ke [[Levant]], [[Kaukasus]] dan [[Afrika Utara]] di barat, serta sampai ke [[Dataran Tinggi Iran|dataran tinggi Iran]] dan [[Asia Tengah]] di timur.{{Infobox Former Country
| native_name = {{lang|ar|الخلافةالْخِلَافَةُ الراشدةالرَّاشِدَةُ}}
| conventional_long_name = Kekhalifahan Rasyidin
| common_name = Rasyidin
| government_type = [[Khilafah]]
| image_flag = <!--JANGAN Tambahkan bendera apapun!! Belum/Tidak ada sumber independen tepercaya yang secara jelas menyebutkan bahwa Kekhalifahan Rasyidin memiliki suatu bendera resmi yang khusus. Berkas:Rashidun_Flag.svg yang beredar adalah FIKSI.-->
| year_start = 632
| date_start = 8 Juni
| event_end = [[PerangPerjanjian SaudaraHasan–Mu'awiyah|Perjanjian Islamdamai]] I|Fitnahantara Pertama[[Hasan bin Ali]] (konflikkepada internal)[[Mu'awiyah selesaibin Abi Sufyan]]
| date_end = 28 JuliAgustus
| year_end = 661
| p1 = Negara Madinah
| p2 = Kekaisaran Romawi Timur{{!}}Kekaisaran Bizantium
| image_p2 = [[File:Byzantine Calvary cross potent (transparent).png|14px|link=Kekaisaran Romawi Timur]]
| p3 = Kekaisaran Sasaniyah
| flag_p3 = Derafsh Kaviani flag of the late Sassanid Empire.svg
| p4 = Ghassaniyah
| flag_s1 = Umayyad Flag.svg
| s1 = Kekhalifahan Umayyah
| image_map = Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG <!--gambar ini dipakai karena yang paling bagus (mendekati .svg) apabila terdapat gambar yang memiliki resolusi lebih baik, mohon diganti--->
| image_map_caption = Kekhalifahan RashidunRasyidin mencapai puncaknyapuncak dikejayaannya bawahpada masa pemerintahan Khalifah [[Utsman]], padasekitar tahun {{circa|654}}.
| title_leader = [[Khulafaur Rasyidin|Khalifah]]
| leader1 = [[Abu Bakar]]
| year_leader1 = 632–634
Baris 31 ⟶ 29:
| capital = [[Madinah]] (632–656)<br>[[Kufah]] (656–661)
| common_languages = [[Bahasa Arab Klasik|Arab Klasik]]
| religion = [[Islam]]<br>[[Agama Yahudi|Yahudi]] {{small|(minoritas)}}<br>[[Kekristenan]] {{small|(minoritas)}}
| currency = [[Dinar]]<br/>[[Dirham]]
| stat_year1 = 655
| ref_area1 = <ref name="Taagepera">{{cite journal|date=September 1997|title=Expansion and Contraction Patterns of Large Polities: Context for Russia|journal=[[International Studies Quarterly]]|volume=41|issue=3|page=495|doi=10.1111/0020-8833.00053|author=Rein Taagepera|author-link=Rein Taagepera|jstor=2600793|url=http://www.escholarship.org/uc/item/3cn68807|access-date=2021-09-28|archive-date=2018-11-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20181119114740/https://escholarship.org/uc/item/3cn68807|dead-url=no |issn = 0020-8833 }}</ref>
| stat_area1 = 6400000
| stat_pop1 = 40.300.000
| footnotes =
| flag_p1 = BlackFlag.svg
| flag_p4 = Banu Ghassan Flag (16).png
| p5 = Eksarkatus Afrika
| area_km2 =
| established_event1 =
| today = {{Flag|Saudi Arabia}} <br>{{Flag|Yemen}} <br>{{Flag|Oman}} <br>{{Flag|UAE}} <br>{{Flag|Qatar}} <br>{{Flag|Bahrain}} <br>{{Flag|Kuwait}} <br>{{Flag|Iraq}} <br>{{Flag|Iran}} <br>{{Flag|Pakistan}} <br> {{Flag|Afghanistan}} <br>{{Flag|Turkmenistan}} <br> {{Flag|Tajikistan}}<br> {{Flag|Azerbaijan}}<br>{{Flag|Armenia}}<br>{{Flag|Uzbekistan}} <br>{{Flag|Turkey}}<br>{{Flag|China}}<br>{{Flag|Syria}}<br>{{Flag|Cyprus}}<br>{{Flag|Lebanon}}
| established_date1 =
<br>{{Flag|Israel}} <br>{{Flag|Jordania}} <br> {{Flag|Palestine}} <br>{{Flag|Egypt}} <br>{{Flag|Libya}}
| established = Juni 632
| event1 = [[Kematian Muhammad]], pertemuan [[Saqifah Bani Sa'idah]] dan aksesi [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]]
| date_event1 = Juni 632
| event2 = Kematian Abu Bakar dan pelantikan [[Umar bin Khattab]]
| date_event2 = Agustus 634
| event3 = [[Abu Lu'lu'ah Al-Majusi#Pembunuhan Umar|Pembunuhan Umar]] dan [[Pemilihan Utsman]]
| date_event3 = November 644
| event4 = [[Pembunuhan Utsman]] dan pelantikan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]
| date_event4 = Juni 656
| event5 = [[Masa pemerintahan Ali]] dan [[Perang Saudara Islam I|Perang Saudara pertama]]
| date_event5 = 656–661
| event6 = [[Pembunuhan Ali]]
| date_event6 = Januari 661
| today = <!--HANYA digunakan untuk tiga sampai lima negara. Wilayah bekas negara yang terlalu luas tidak perlu menggunakan |today-->
}}
'''Kekhalifahan Rasyidin''' ({{lang-ar|الْخِلَافَةُ الرَّاشِدَةُ|al-Khilāfat ar-Rāsyidah}}) adalah [[kekhalifahan]] [[Islam|lslam]] pertama yang didirikan setelah [[kematian Muhammad|kematian]] [[nabi Islam]] [[Muhammad]] pada tahun [[632]] M, atau tahun ke-11 [[Hijriyah|H]]. Kekhalifahan ini dipimpin oleh empat [[khalifah]] pertama dalam [[sejarah Islam]], yang dikenal sebagai ''[[Khulafaur Rasyidin]]''.<ref>{{citation |title=A History of the Maghrib in the Islamic Period |first=Jamil M. |last=Abun-Nasr |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge, New York, Melbourne |year=1987 |isbn=0-521-33767-4 |url=https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |accessdate=2022-07-07 |archive-date=2020-09-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200902071518/https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |dead-url=no }}</ref> Pada puncak kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari [[Jazirah Arab]], sampai ke [[Syam|Suriah]], [[Kaukasus]] dan [[Afrika Utara]] di barat, serta sampai ke [[Dataran Tinggi Iran|dataran tinggi Iran]] dan [[Asia Tengah]] di timur.<ref name="Taagepera"/>
 
Kekhalifahan Rasyidin menjadi [[Daftar imperium terbesar|negara terbesar]] dalam sejarah pada masa tersebut.<ref name="Taagepera 1979">Rein Taagepera (1979), "Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600&nbsp;B.C. to 600 A.D.", ''Social Science History'', Vol. 3, 115-138</ref> Kekhalifahan Rasyidin dicirikan oleh periode ekspansi militer yang cepat selama dua puluh lima tahun diikuti oleh periode perselisihan internal selama lima tahun. Tentara Rasyidin berjumlah lebih dari 100.000 orang pada puncaknya. Pada tahun 650-an, selain Semenanjung Arab, kekhalifahan telah menaklukkan [[Levant]] (saat ini [[Suriah]]) ke [[Transkaukasus]] di utara; [[Afrika Utara]] dari Mesir hingga [[Tunisia]] di barat; dan [[Dataran Tinggi Iran]] ke bagian [[Asia Tengah]] dan [[Asia Selatan]] di Timur. Keempat khalifah Rasyidin dipilih oleh sebuah badan pemilihan kecil yang terdiri dari anggota terkemuka dari konfederasi [[Suku Quraisy]] yang disebut sebagai [[syura|Syūrā]] ({{Lang-ar|الشورى|translit=asy-syūrā|lit=perundingan}}).<ref>{{cite encyclopedia|last1=Bosworth|first1=C.E.|author1-link=Clifford Edmund Bosworth|last2=Marín|first2=Manuela|last3=Ayalon|first3=A.|date=1960–2007|title=Shūrā|editor1-last=Bearman|editor1-first=P.|editor1-link=Peri Bearman|editor2-last=Bianquis|editor2-first=Th.|editor2-link=|editor3-last=Bosworth|editor3-first=C.E.|editor4-last=van Donzel|editor4-first=E.|editor5-last=Heinrichs|editor5-first=W.P.|encyclopedia=Encyclopaedia of Islam, Second Edition|doi=10.1163/1573-3912_islam_COM_1063}}</ref>
'''Kekhalifahan Rasyidin''' merupakan [[Daftar kekaisaran terbesar|negara terbesar]] dalam sejarah sampai masa tersebut.<ref>Rein Taagepera (1979), "Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600&nbsp;B.C. to 600 A.D.", ''Social Science History'', Vol. 3, 115-138</ref>
 
[[Abu Bakar]] ({{reign|632|634}}) terpilih menjadi khalifah pertama setelah kematian Muhammad. Pada awal masa pemerintahannya, terjadi banyak kemurtadan dan pemberontakan terhadap Islam di wilayah [[Jazirah Arab]] yang kemudian berhasil diatasi melalui [[Perang Riddah]]. Setelah kemurtadan berhasil diatasi, ia mengadakan kodifikasi [[Al-Qur'an]] dan memulai ekspedisi militer Islam pertama ke wilayah Persia dan Suriah. Masa pemerintahan Abu Bakar sangat singkat karena kematiannya. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh [[Umar bin Khattab]] ({{reign|634|644}}) yang melanjutkan ekspansi militer hingga wilayah Kekhalifahan Rasyidin meluas. Perluasan wilayah membuat Umar menetapkan kebijakan pembangunan negara, meliputi reformasi administrasi, pemindahan penduduk [[Umat Kristen|Kristen]] dan [[orang Yahudi|Yahudi]] ke Suriah dan Irak, pembentukan diwan, penetapan kalender hijriah, pembangunan kota-kota garnisun dan pembentukan pasukan tetap serta penetapan sistem moneter Islam. Masa pemerintahan Umar berakhir setelah dirinya dibunuh. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh [[Utsman bin Affan]] ({{reign|644|656}}) yang [[Pemilihan Utsman|terpilih]] melalui komite pemilihan khalifah. Utsman menjadi khalifah pertama yang membentuk angkatan laut yang membuat wilayah Kekhalifahan Rasyidin mencapai puncak terluasnya. Utsman juga dikenang karena perannya dalam kanonisasi [[Al-Qur'an]]. Kebijakan-kebijakan Utsman mencirikan nepotisme yang membuatnya mendapatkan penentangan dari masyarakat. Masa pemerintahan Utsman berakhir setelah dirinya dibunuh oleh pemberontak dan posisinya digantikan oleh [[Ali bin Abi Thalib]] ({{reign|656|661}}), seorang anggota klan [[Bani Hasyim]] dan sepupu Muhammad, yang memindahkan ibu kota dari [[Madinah]] ke kota garnisun [[Kufah]]. Ali mengadakan perubahan kebijakan fiskal dalam penunjukan pejabat serta pembagian pajak dan harta rampasan perang. Karena kebijakannya, ia kurang disukai oleh para sahabat Muhammad dari suku Quraisy tetapi di saat yang bersamaan mendapat dukungan dari kaum Anshar dan masyarakat yang kurang mampu. Akhirnya terjadi pertempuran yang dikenal sebagai [[Pertempuran Unta]] yang melibatkan pemuka Quraisy terutama [[Aisyah]], [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]] dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]]. Ali dapat mengatasi pertempuran ini, tetapi ia juga mengalami penentangan dari Gubernur Suriah yaitu [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] yang berujung pada [[Pertempuran Siffin]] dan memunculkan kelompok penentang lainnya yaitu [[Khawarij]]. Kelompok Khawarij berhasil dibubarkan oleh Ali pada [[Pertempuran Nahrawan]], namun [[Pembunuhan Ali|Ali dibunuh]] oleh seorang loyalis Khawarij pada bulan Januari 661 sebagai bentuk balas dendam atas kekalahan Khawarij di Nahrawan.
Dalam makna secara bahasa, '''Kekhalifahan Rasyidin''' terdiri dari dua kata yaitu ''al-khilafat'' dan yang kedua ''ar-Roosyiidiyyah''. ''Al-khilaafat'' atau ''Al-khilaafah'' (jika diwaqof) berarti suksesi atau kekhalifahan.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kamus Arab-Indonesia - Almaany|url=https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%AE%D9%84%D8%A7%D9%81%D8%A9/|website=|access-date=30-1-2021}}</ref> Sedangkan kata ''Ar-Roosyidiyyah'' berasal dari kata ''roosyiduun'' yang berarti orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus (syariat Islam) atau orang yang diberi petunjuk/dibimbing (oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala) atau orang yang (ada di jalan yang) benar.<ref name="Almaany">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kamus Arab-Indonesia Almaany|url=https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B1%D9%8E%D8%A7%D8%B4%D9%90%D8%AF%D9%8F%D9%88%D9%86/|website=|access-date=30-1-2021}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tanya Jawab Tentang Khalifah|url=https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|website=|access-date=30-1-2021}}</ref>
 
Putra tertua Ali, [[Hasan bin Ali|Hasan]], diangkat menjadi khalifah oleh sebagian Muslim sebagai pengganti ayahnya. Hasan memilih untuk berdamai dan menyerahkan jabatannya sebagai khalifah kepada Mu'awiyah. Hal ini menyebabkan keruntuhan Kekhalifahan Rasyidin dan memungkinkan Mu'awiyah untuk mendirikan [[Kekhalifahan Umayyah|Kekhalifahan dinasti Umayyah]]. Perang saudara pertama ini memulai perpecahan antara Muslim [[Sunni]] dan [[Syiah]], dengan Muslim Syiah percaya Ali sebagai khalifah dan Imam pertama yang sah setelah Muhammad, mendukung hubungan garis keturunannya dengan Muhammad.<ref name="Triana 159">{{Cite book |last=Triana |first=María |url=https://books.google.com/books?id=VC4lDwAAQBAJ&pg=PA159 |title=Managing Diversity in Organizations: A Global Perspective |date=2017 |publisher=Taylor & Francis |isbn=9781317423683 |pages=159 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2021-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211227045947/https://books.google.com/books?id=VC4lDwAAQBAJ&pg=PA159 |dead-url=no }}</ref>
Nabi Muhammad tidak mengajarkan secara langsung bagaimana memilih pemimpin setelah beliau meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model pemilihan khalifah. Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin pun berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadi dan situasi masyarakatnya.
 
[[File:Rashidun Caliphate (greatest extent).svg|thumb|upright=1.15|Wilayah Kekhalifahan Rasyidin secara Maksimal ([[Proyeksi ortografis]])]]
<gallery>
 
</gallery><gallery>
== Etimologi ==
</gallery><gallery>
{{See also|Suksesi Muhammad}}
</gallery><gallery>
Muslim [[Sunni]] percaya bahwa semasa hidupnya, [[Muhammad]] tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi penggantinya. Hal ini menyebabkan terjadinya perselisihan ketika pengangkatan khalifah setelah kematiannya.<ref name=madelung31/><ref>{{Cite book|last=Nasution|first=Syamruddin|year=2013|url=https://repository.uin-suska.ac.id/10391/|title=Sejarah Peradaban Islam|location=Pekanbaru|publisher=Yayasan Pusaka Riau|pages=63|language=en|url-status=live|ref={{sfnref|Nasution|2013}}|access-date=2023-03-05|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305073303/https://repository.uin-suska.ac.id/10391/|dead-url=no}}</ref>
</gallery>
 
Khalifah pertama, [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]], terpilih melalui sebuah pertemuan di [[Saqifah Bani Sa'idah]]. Aksesinya ditolak oleh beberapa orang [[Sahabat Nabi|sahabat Muhammad]] dan ia diperangi oleh para pemberontak, namun ia berhasil menundukkan mereka. Sebagai seorang khalifah, Abu Bakar bukanlah seorang raja dan tidak pernah mengeklaim gelar seperti itu; begitu pula dengan ketiga penerusnya.<ref>{{cite book|author1=C. T. R. Hewer|author2=Allan Anderson|title=Understanding Islam: The First Ten Steps|date=2006|publisher=Hymns Ancient and Modern Ltd|isbn=9780334040323|page=37|edition=illustrated}}</ref> Sebaliknya, pemilihan dan kepemimpinan mereka didasarkan pada prestasi.<ref>{{cite book|author1=Azyumardi Azra|title=Indonesia, Islam, and Democracy: Dynamics in a Global Context|url=https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra|date=2006|publisher=Equinox Publishing (London)|isbn=9789799988812|page=[https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra/page/9 9]}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Anheier|editor1-first=Helmut K.|editor2-last=Juergensmeyer|editor2-first=Mark|title=Encyclopedia of Global Studies|date=2012|publisher=Sage Publications|isbn=9781412994224|page=151}}</ref>
 
Menurut definisi [[Sunni]], keempat khalifah Rasyidin terhubung dengan Muhammad melalui pernikahan dan termasuk [[As Sabiqun al Awwalun|golongan yang pertama masuk Islam]].<ref>Catharina Raudvere, ''Islam: An Introduction'' (I.B.Tauris, 2015), 51–54.</ref> Keempat khalifah ini juga termasuk di antara sepuluh orang yang dijanjikan surga dan sangat sering dipuji oleh Muhammad. Para khalifah ini dikenal oleh Sunni dengan istilah ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' ({{Lang-ar| اَلْخُلَفَاءُ لرَّاشِدُونَ|translit=al-Khulafāʾ ar-Rāšidūn|lit=para khalifah yang dibimbing dengan benar}}).<ref name="Almaany">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kamus Arab-Indonesia Almaany|url=https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B1%D9%8E%D8%A7%D8%B4%D9%90%D8%AF%D9%8F%D9%88%D9%86/|website=|access-date=30-1-2021}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tanya Jawab Tentang Khalifah|url=https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|website=|access-date=30-1-2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412223950/https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|dead-url=no}}</ref> Menurut Muslim Sunni, istilah Khilafah Rasyidin berasal dari sebuah [[Hadis]] Muhammad, yang memprediksi bahwa kekhalifahan setelah dia akan berlangsung selama 30 tahun (Kekhalifahan Rasyidin) dan kemudian akan diikuti oleh kerajaan ([[Kekhalifahan Umayyah]] adalah [[monarki]] turun-temurun).<ref>{{cite book|author1=Heather N. Keaney|title=Medieval Islamic Historiography: Remembering Rebellion|date=2013|publisher=Routledge|location=Sira: Companion- versus Caliph-Oriented History|isbn=9781134081066|quote=He also foretold that there would be a caliphate for thirty years (the length of the Rashidun Caliphate) that would be followed by kingship.}}</ref><ref>{{cite journal|author1=Hamilton Alexander Rosskeen Gibb|author2=Johannes Hendrik Kramers|author3=Bernard Lewis|author4=Charles Pellat|author5=Joseph Schacht|title=The Encyclopaedia of Islam|journal=The Encyclopaedia of Islam|date=1970|volume=3 (Parts 57–58)|page=1164|publisher=Brill}}</ref> Namun, istilah ini tidak digunakan dalam Islam [[Syiah]], karena sebagian besar Muslim Syiah tidak menganggap aturan tiga khalifah pertama sah.<ref>{{Cite book |last=Sowerwine |first=James E. |url=https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |title=Caliph and Caliphate: Oxford Bibliographies Online Research Guide |date=2010 |publisher=Oxford University Press |isbn=9780199806003 |pages=5 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2022-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220401203213/https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |dead-url=no }}</ref> Di sisi lain, Syiah [[Zaidiyah]] percaya tiga khalifah pertama sebagai pemimpin yang sah.{{Sfn|Rane|2010|p=83}}<ref name=Zaydi/>
 
== Sejarah ==
=== Abu Bakar (632–634) ===
{{Main|Abu Bakar ash-Shiddiq}}
[[Berkas:Rashidun Caliph Abu Bakr as-Șiddīq (Abdullah ibn Abi Quhafa) - أبو بكر الصديق عبد الله بن عثمان التيمي القرشي أول الخلفاء الراشدين.svg|thumb|210px|ki|Representasi [[Kaligrafi|kaligrafi Arab]] Khalifah pertama, Abu Bakar. Dari medali kaligrafi yang menonjol di [[Hagia Sofia]], [[Turki]].]]
 
==== AbuMenjadi Bakar Ash ShiddiqKhalifah ====
{{Main|Saqifah Bani Sa'idah}}
<gallery>
Berkas:Rashidun Caliph Abu Bakr as-Șiddīq (Abdullah ibn Abi Quhafa) - أبو بكر الصديق عبد الله بن عثمان التيمي القرشي أول الخلفاء الراشدين.svg|kaligrafi Khalifah '''Abu Bakar Ash Shiddiq''' Khalifah pertama Kekhalifahan Rasyidin
</gallery>Semasa hidupnya, [[Nabi Muhammad]] tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan Khalifah khusus nya antara kaum [[Muhajirin]] dan kaum [[Anshar]]. Kaum Anshar menawarkan [[Sa'ad bin Ubadah]] sebagai Khalifah dari golongan mereka, dan [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] menawarkan [[Umar bin Khattab]] dan Abu Ubaidah. Abu Bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh Allah karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai Nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah Khalifah muncul dari kaum Muhajirin.<ref>{{harvnb|Madelung|1997}}, p. [https://archive.org/details/TheSuccessionToMuhammadByWilferdMadelung/page/n50 31].</ref>
 
Setelah kematian Muhammad pada bulan Juni 632, [[kaum Anshar]], penduduk asli Madinah, melangsungkan pertemuan di Saqifah (halaman) klan [[Bani Sa'idah]]. Sementara itu, rumah tangga Muhammad masih sibuk dengan pemakamannya.{{sfn|McHugo|2017|page=93}} Kepercayaan umum pada saat itu meyakini bahwa pertemuan tersebut diadakan agar kaum [[kaum Anshar|Anshar]] memutuskan pemimpin baru komunitas Muslim di antara mereka sendiri, dengan mengesampingkan [[kaum Muhajirin|Muhajirin]] (pendatang dari Makkah), meskipun ini kemudian menjadi topik perdebatan.<ref name=madelung31>{{harvnb|Madelung|1997}}, hlm. [https://archive.org/details/TheSuccessionToMuhammadByWilferdMadelung/page/n50 31].</ref>
Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah melalui musyawarah, disepakati bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah.
[[Umar bin Khattab]] lalu menjabat tangan Abu Bakar dan menyatakan baiatnya kepada Abu Bakar. Lalu diikuti oleh Sa’ad bin Ubadah. Dan Umat Islam seluruhnya. Abu Bakar menamai dirinya sebagai [[Khalifatur Rasul]] atau sebagai pengganti Muhammad.
 
Ketika Abu Bakar dan Umar mengetahui adanya pertemuan tersebut, mereka menjadi khawatir tentang kemungkinan [[kudeta]] dan segera pergi menuju pertemuan itu. Setelah tiba, Abu Bakar berbicara kepada orang-orang yang berkumpul dan memperingatkan mereka bahwa setiap upaya untuk memilih seorang pemimpin di luar suku Muhammad sendiri (yaitu [[Suku Quraisy|Quraisy]]) kemungkinan akan mengakibatkan perselisihan karena Quraisy lebih terhormat di mata sebagian besar masyarakat Arab. Dia kemudian membawa Umar dan sahabat lainnya, [[Abu Ubaidah bin Jarrah]], dengan mengangkat tangan mereka berdua dan menawarkannya kepada Anshar sebagai pilihan potensial. Usulannya ditentang oleh [[Habbab bin Mundzir]] yang menyarankan bahwa Quraisy dan Anshar dapat memilih seorang pemimpin masing-masing di antara mereka sendiri. Kedua pemimpin ini kemudian akan memerintah bersama.{{sfn|Madelung|1997|p=31}} Orang-orang Anshar yang hadir menjadi panas setelah mendengar usulan ini dan mulai berdebat. Umar buru-buru menjabat tangan Abu Bakar dan bersumpah setia kepadanya, sebuah contoh yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang berkumpul.{{sfn|Madelung|1997|page=32}} Setelah aksesi, Abu Bakar mengadopsi gelar {{transl|ar|Khalīfaṫur Rasūl Allāh}} ({{Lang|ar|خَـلِـيْـفَـةُ رَسُـوْلِ اللهِ}}) yang berarti ''"Penerus Utusan Allah"'' atau hanya khalifah.<ref>{{cite book|author1=Claire Alkouatli|title=Islam|url=https://archive.org/details/islam0000alko|url-access=registration|date=2007|publisher=Marshall Cavendish|isbn=9780761421207|page=[https://archive.org/details/islam0000alko/page/40 40–44]|edition=illustrated, annotated}}</ref>
Semasa kepemimpinannya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam. mereka menganggap setelah Muhammad meninggal maka berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka.<ref>Tabari: Vol. 2, p. 467.</ref> Selain itu beberapa orang mengaku sebagai nabi pengganti Muhammad. Orang yang mengaku sebagai Nabi pengganti Muhammad itu adalah
 
Abu Bakar hampir diterima secara universal sebagai kepala komunitas Muslim (di bawah gelar Khalifah) sebagai hasil dari Saqifah, meskipun ia menghadapi pertentangan sebagai akibat dari pertemuan tersebut. Beberapa sahabat, yang paling menonjol di antaranya adalah [[Ali bin Abi Thalib]], pada awalnya menolak untuk mengakui otoritasnya.{{sfn|Abbas|2021|page=93}}<ref name="FitzpatrickWalkerP3">Coeli Fitzpatrick, Adam Hani Walker ''[https://web.archive.org/web/20240509024001/https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God]'' (2014), hlm. 3</ref> Ali mungkin diharapkan untuk mengambil alih kepemimpinan sebagai sepupu dan menantu Muhammad.<ref>Valerie J. Hoffman, ''The Essentials of Ibadi Islam'' (2012), p. 6</ref><ref>{{cite book |last1=Bainbridge |first1=Beryl |title=Women and the Family in the Middle East |date=1985 |publisher=University of Texas Press |isbn=9780292755291 |page=256 |quote=Ali was expected to succeed Muhammad in the leadership of the Muslim community (ummah) following the Prophet's death in 632. ''[Ali diharapkan untuk menggantikan Muhammad dalam kepemimpinan komunitas Muslim (ummah) setelah kematian Nabi pada tahun 632.]''}}</ref> Seorang teolog bernama [[Ibrahim an-Nakha'i]] menyatakan bahwa Ali juga mendapat dukungan dari kalangan Anshar untuk jabatan Khalifah, dikarenakan hubungan silsilahnya dengan Muhammad, dan pidato Muhammad di [[Ghadir Khum]].{{sfn|Madelung|1997|pages=32–33}} Abu Bakar kemudian mengirim Umar untuk menghadapi Ali serta mendapatkan kesetiaannya,{{sfn|Fitzpatrick|Walker|2014|page=186}} yang mengakibatkan pertengkaran dan mungkin juga melibatkan kekerasan.{{efn|Tuduhan kekerasan dengan tegas ditolak oleh Muslim [[Sunni]],{{sfn|Abbas|2021|p=98}} yang juga menyatakan bahwa [[Muhsin bin Ali|Muhsin]] meninggal saat masih bayi karena sebab alamiah, bukan karena kekerasan.<ref>{{Cite thesis |last=Khetia |first=Vinay |title=Fatima as a Motif of Contention and Suffering in Islamic Sources |date=2013 |publisher=Concordia University |url=https://spectrum.library.concordia.ca/976817/ |page=73 |access-date=2023-03-07 |archivedate=2023-03-26 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20230326023845/https://spectrum.library.concordia.ca/976817/ |deadurl=no }}</ref><ref>{{Cite encyclopedia |year=2001a |title=Fāṭima |encyclopedia=The New Encyclopedia of Islam |publisher=AltaMira Press |url=https://archive.org/details/newencyclopediao0000glas/mode/2up |last=Glassé |first=Cyril |page=137 |isbn=9780759101890}}</ref> Sunni beralasan, bahwa Ali menolak berbaiat karena dia merasa kecewa tidak dilibatkan dalam otoritas Abu Bakar. Kemudian, karena Fatimah sedih karena tidak mendapatkan warisan dari ayahnya, Ali ingin menghibur Fatimah dengan tidak memihak kepada orang yang membuatnya sedih.<ref>{{Cite web |first=Muhammad Saaleh |last=al-Munajjid |title=البيعة والميراث بين أبي بكر وعمر من جهة وعلي وفاطمة من جهة أخرى |url=https://islamqa.info/ar/answers/125876/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D9%8A%D8%B9%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%AB-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%A8%D9%83%D8%B1-%D9%88%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D9%88%D8%B9%D9%84%D9%8A-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D8%A9-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D9%89 |web=islamqa.info |access-date=2023-03-06 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406130143/https://islamqa.info/ar/answers/125876/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D9%8A%D8%B9%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%AB-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%A8%D9%83%D8%B1-%D9%88%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D9%88%D8%B9%D9%84%D9%8A-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D8%A9-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D9%89 |dead-url=no }}</ref>}} Akan tetapi, setelah enam bulan, kelompok itu berdamai dengan Abu Bakar dan Ali menawarkan kesetiaannya.{{sfn|Fitzpatrick|Walker|2014|page=4}}
* Al - Aswad al - Ansi
 
====Menaklukan Jazirah Arab====
* Musailamah al - Kazab
[[File:Age of Caliphs.png|thumb|left|Ekspansi militer oleh tiga negara Islam awal dalam pada abad ke-7 dan ke-8 [[Masehi|M]]:
{{legend|#a1584e|Ekspansi selama masa kenabian Muhammad, 622–632}}
{{legend|#ef9070| Ekspansi oleh Kekhalifahan Rasyidin, 632–661}}
{{legend|#fad07d| Ekspansi oleh Kekhalifahan Umayyah, 661–750}}
|400x400px]]
 
Masalah muncul segera setelah kematian Muhammad, mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara baru. Kemurtadan menyebar ke setiap suku di Jazirah Arab kecuali orang-orang di Makkah dan Madinah, Bani Tsaqif di [[Tha'if]] dan Bani Abdul Qais dari Oman. Beberapa suku menyatakan dengan jelas kemurtadannya. Sementara suku-suku yang lain tidak secara formal menentang Islam dan hanya menolak membayar [[zakat]].<ref name=ridda>{{Cite web|title= إسلام ويب، موقع المقالات: جمع القرآن في عهد أبي بكر.|url=https://www.islamweb.net/ar/article/14201/|date=2003-7-26|lang=ar|access-date=2023-1-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20171015162840/http://articles.islamweb.net/media/index.php?page=article&lang=A&id=14201|archive-date=2017-10-15|publisher= تاريخ التحرير}}</ref> Banyak pemimpin suku mengeklaim mendapat wahyu kenabian, dan beberapa di antara mereka melakukannya menjelang kematian Muhammad. Insiden pertama kemurtadan dilakukan oleh [[Aswad al-Ansi]] yang mengeklaim kenabian di Yaman. Ia bangkit dan menyerbu Arab bagian Selatan. Kemurtadannya diperangi dan diakhiri saat Muhammad masih hidup.<ref>{{cite book |last1=Algül |first1=Hüseyın |title=ESVED el-ANSÎ - An article published in 11th Volume of Turkish Encyclopedia of Islam |date=1995 |publisher=TDV İslâm Ansiklopedisi |location=Istanbul |isbn=978-97-53-89438-8 |pages=440-441 |volume=11 |url=https://islamansiklopedisi.org.tr/esved-el-ansi |access-date=16 January 2022 |lang=tr |archive-date=2019-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191021125429/https://islamansiklopedisi.org.tr/esved-el-ansi |dead-url=no }}</ref> Aswad dibunuh pada tanggal 30 Mei 632 (6 Rabi' al-Awwal, 11 Hijriah) oleh Gubernur Yaman, [[Fairuz ad-Dailami]], seorang Muslim Persia. Berita kematiannya sampai ke Madinah tidak lama sebelum kematian Muhammad.<ref>{{the History of al-Tabari|volume=2|page=467|ref={{sfnref|Brinner|1986}}}}</ref> Kemurtadan lain yang terjadi sebelum kematian Muhammad dilakukan oleh [[Musailamah al-Kazzab]]. Ia mengeklaim kenabiannya di [[al-Yamamah]].{{sfn|Brinner|1986|page=467}} Suku-suku yang berada di Najd, Arabia Timur (saat itu dikenal sebagai al-Bahrain) dan Arabia Selatan (dikenal sebagai al-Yaman dan termasuk Mahra) hanya mengeklaim kesetiaan mereka kepada Muhammad. Sehingga dengan kematian Muhammad, kesetiaan mereka berakhir dan mereka mulai mengadakan pemberontakan.<ref name="Parolin52">Gianluca Paolo Parolin, ''[https://web.archive.org/web/20230305173336/https://www.jstor.org/stable/pdf/j.ctt46ms9p.8.pdf?refreqid=excelsior:38debe9e11b5f4ac9cf0dd501044048d&ab_segments=&origin=&initiator=&acceptTC=1 Citizenship in the Arab World: Kin, Religion and Nation-state]'' (Amsterdam University Press, 2009), 52.</ref> Abu Bakar bersikeras bahwa mereka tidak hanya tunduk kepada seorang pemimpin tetapi juga bergabung dengan sebuah {{transl|ar|ummah}} (أُمَّـة, {{lit|komunitas}}) di mana dia adalah ketua yang baru.<ref name="Parolin52" /> Akibat dari konflik ini adalah [[Perang Riddah]], di mana Abu Bakar memerangi sejumlah pemimpin suku yang mengaku sebagai nabi dan orang-orang yang memberontak.{{sfn|Brinner|1986|page=518}}
* Thulaihah bin Khuwailid Al - Asadi
 
[[File:Tombstone of Umar (r.a) by mohammad adil rais.JPG|thumb|right| Batu nisan khalifah: Abu Bakar dan Umar (kanan), Madinah, Kerajaan Arab Saudi]]
Juga yang menolak membayar zakat. Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka. Pusat kekuasaan bersifat [[Sentralisasi|sentralistik]]. Segala keputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, dia selalu mengadakan musyawarah dengan para Sahabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan Abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat. Dia beralasan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah mencontohkannya, shalat dan zakat adalah kesatuan rukun Islam yang tidak boleh dipisahkan.
 
Abu Bakar merencanakan strateginya dengan tepat. Dia membagi tentara Muslim menjadi sebelas pasukan. Kesebelas pasukan ini dipimpin oleh beberapa jenderal Muslim terkemuka, antara lain [[Ikrimah bin Abu Jahal]], [[Khalid bin Walid]], [[Amr bin Ash]], dan [[Syurahbil bin Hassanah]].{{sfn|Nasution|2013|page=66}} Pasukan terkuat dan kekuatan utama umat Islam adalah pasukan [[Khalid bin Walid]]. Pasukan ini digunakan untuk melawan pasukan pemberontak yang paling kuat. Pasukan lain diberi bidang-bidang dengan kepentingan sekunder untuk menundukkan suku-suku murtad yang dinilai tidak terlalu berbahaya.<ref name=ridda/> Rencana Abu Bakar adalah memerangi pemberontak di wilayah [[Najd]] dan Arab Barat di dekat Madinah, kemudian menangani [[Malik bin Nuwairah]] dan pasukannya antara Najd dan al-Bahrain, dan akhirnya berkonsentrasi melawan musuh paling berbahaya, Musailamah dan sekutunya di [[al-Yamamah]]. Setelah serangkaian kampanye militer berhasil, [[Khalid bin Walid]] mengalahkan Musailamah dalam [[Pertempuran Yamamah]].<ref>{{cite book |last1=Yilmaz |first1=Omer |title=The Age of Bliss: Khalid ibn Al-Walid |date=2015 |publisher=Tughra Books |location=Clifton, NJ |isbn=978-1-59784-379-9 |page=54}}</ref><ref name="Zarrinkub5-6">'Abd Al-Husein Zarrinkub, [[iarchive:Zarrinkub1975ArabConquestCHI04/page/n7/mode/2up|''The Arab Conquest of Iran and Its Aftermath'']], The Cambridge History of Iran, Volume 4, ed. William Bayne Fisher, Richard Nelson Frye (Cambridge University Press, 1999), 5–9.</ref>
Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam tidak akan terhambat.<ref name="FitzpatrickWalkerP3">Coeli Fitzpatrick, Adam Hani Walker ''Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God'' (2014), p. 3 [https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186]</ref>
 
==== UmarKodifikasi bin KhattabAl-Qur'an ====
{{see also|Sejarah Al-Qur'an}}
<gallery>
Abu Bakar berperan penting dalam melestarikan teks [[Al-Qur'an]]. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang diraih dengan susah payah atas [[Musailamah al-Kazzab|Musailamah]] dalam [[Pertempuran Yamamah]], [[Umar bin Khattab]] melihat bahwa sekitar lima ratus orang Muslim yang hafal Al-Qur'an telah terbunuh.<ref>{{cite book |last1=Sutton |first1=Antoine |title=Introducing A.E. Housman (1859-1936): Preliminary Studies |date=2018 |publisher=Cambridge scholars publisher |page=47 |url=https://books.google.com/books?id=yfhVDwAAQBAJ&q=70+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed+in+the+battle+of+the+yamama&pg=PA47 |access-date=17 August 2019 |isbn=9781527509474 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023820/https://books.google.com/books?id=yfhVDwAAQBAJ&q=70+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed+in+the+battle+of+the+yamama&pg=PA47#v=snippet&q=70%20Muslims%20who%20has%20memorized%20the%20Quran%20were%20killed%20in%20the%20battle%20of%20the%20yamama&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite book |last1=Aḥmad |first1=Āftāb |title=Islamic Calligraphy: Noon-wal-qalam |date=1984 |page=26 |url=https://books.google.com/books?id=2vMjAAAAMAAJ&q=70+Hafiz+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed |access-date=17 August 2019 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023835/https://books.google.com/books?id=2vMjAAAAMAAJ&q=70+Hafiz+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed |dead-url=no }}</ref> Khawatir akan hilang atau rusak, Umar meminta agar Abu Bakar membuat kebijakan untuk melestarikan kitab suci dalam bentuk tertulis.<ref>{{cite book|last=Hasan|first=Sayyid Siddiq|author2=Nadwi, Abul Hasan Ali|translator=Kidwai, A.R.|title=The collection of the Qur'an|publisher=Qur'anic Arabic Foundation|year=2000|location=Karachi|pages=34–5}}</ref> Khalifah awalnya ragu-ragu, dengan mengatakan, "Bagaimana mungkin kita melakukan apa yang bahkan tidak [pernah] dilakukan oleh Nabi [Muhammad]?". Namun dia akhirnya mengalah dan mengangkat [[Zaid bin Tsabit]] yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu juru tulis Muhammad untuk mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar. Ayat-ayat itu ditemukan dari setiap penjuru, mulai dari tulang, cabang palem, potongan kulit, batu, dan dari hafalan para sahabat. Tulisan yang dikumpulkan ditranskripsikan ke lembaran dan diverifikasi melalui perbandingan dengan hafalan para penghafal Al-Qur'an.<ref>{{cite book |last1=Fernhout |first1=Rein |last2=Jansen |first2=Henry |last3=Jansen-Hofland |first3=Lucy |title=Canonical Texts. Bearers of Absolute Authority. Bible, Koran, Veda, Tipitaka: a Phenomenological Study |year=1994 |page=62 |isbn=9051837747 |url=https://books.google.com/books?id=BIIk_73ImdsC&pg=PA62 |access-date=2023-03-09 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023828/https://books.google.com/books?id=BIIk_73ImdsC&pg=PA62#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name=Herlihy>{{cite book |last=Herlihy |first=John |title=Islam for Our Time: Inside the Traditional World of Islamic Spirituality |year=2012 |page=76–77 |isbn=9781479709977 |url=https://books.google.com/books?id=lcb5AAAAQBAJ&pg=PA76 |access-date=2023-03-09 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024534/https://books.google.com/books?id=lcb5AAAAQBAJ&pg=PA76#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref> Kodeks yang telah selesai, disebut ''[[Mushaf]]'', dipersembahkan kepada Abu Bakar.<ref name=Mostaffa/>
Berkas:Rashidun Caliphs Umar ibn Al-Khattāb - عُمر بن الخطّاب ثاني الخلفاء الراشدين.svg|Kaligrafi '''<nowiki/>'Umar bin Khattab Al Faruq''' Khalifah Kedua Kekhalifahan Rasyidin
</gallery>Sebelum meninggal, [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] bertanya kepada para Sahabatnya tentang penunjukan [[Umar bin Khattab]] sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal itu kepada [[Abdurrahman bin Auf]], [[Utsman bin Affan]], [[Usaid bin Hudhair|Usaid bin Hudhair Al Anshary]], [[Sa'id bin Zaid]] serta sahabat-sahabatnya dari kaum [[Kaum Muhajirin|Muhajirin]] dan [[Kaum Anshar|Anshar]]. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum muslim dengan serempak. Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]] untuk menulis wasiat yang berisi tentang penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuannya agar ketika sepeninggal beliau tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat Islam untuk masalah [[Khalifah]]. Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat Islam, sehingga mereka secara beramai-ramai [[baiat|membaiat]] Umar sebagai Khalifah Kedua. Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujuan seluruh umat Muslim. Pada masa Umar dirinya mendapat gelar dari kaum muslimin yang awalnya ''Khalifatur Rasul'' atau pengganti Rasul ditambah sebagai ''[[Amirul Mukminin]]'' atau pemimpin orang-orang beriman. Hal ini dilakukan kaum Muslimin karena dinilai gelar ''Khalifatur Rasul'' terlalu panjang dan lebih pantas sebagai ''[[Amirul Mukminin]]''. Umar menjabat sebagai Khalifah selama 10 tahun.
 
==== Ekspedisi ke Persia dan Suriah ====
Umar memprioritaskan perluasan [[Khilafah|Kekhalifahan Islam]]. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa tersebar sampai ke daratan [[Eropa]]. Gaya kepemimpinannya membawa Islam menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Posisi Islam menyamai kekuatan besar yaitu [[Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Byzantium]] dan [[Kekaisaran Persia|Persia]]. Umar bin Khattab menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri [[Baitul Mal]]. Dalam merapikan sistem admnistrasi, dia menerapkan kalender [[Kalender Hijriah|Hijriyah]]. Penanggalan berdasarkan [[hijrah]] Muhammad ke Madinah dan bulan [[Muharam]] sebagai awal bulan kalender Hijriyah.
Setelah Abu Bakar menyatukan Arab di bawah Islam, ia memulai serangan ke [[Kekaisaran Bizantium]] dan [[Kekaisaran Sasaniyah]]. Tidak jelas apakah dia menginginkan ekspansi skala penuh atau hanya untuk mengamankan zona perbatasan negara Islam dengan Bizantium dan Sasaniyah.<ref>{{cite book |last=Nardo |first=Don |author-link= |title=The Islamic Empire |publisher=Lucent Books |year=2011 |pages=[https://archive.org/details/islamicempire0000nard/page/30 30]–32 |isbn=9781420506341 |url=https://archive.org/details/islamicempire0000nard |url-access=registration }}</ref> Bagaimanapun, dia telah menggerakkan lintasan sejarah yang hanya dalam beberapa dekade singkat akan membuat kekhalifahan menjadi salah satu negara terbesar dalam sejarah. Abu Bakar memulai perluasan wilayah dengan menaklukan [[Irak]], provinsi terkaya di [[Kekaisaran Sasaniyah]]. Dia mengirim Jenderal [[Khalid bin Walid]] untuk menyerang wilayah tersebut pada tahun 633.<ref name="Zarrinkub5-6"/> Dia juga mengirim empat korps tentara untuk menyerang provinsi [[Suriah]] milik [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]], tetapi operasi yang menentukan hanya dilakukan ketika Khalid telah menyelesaikan penaklukan Irak dan dipindahkan ke front Suriah pada tahun 634.<ref>''Battle of Yarmouk River'', Spencer Tucker, ''Battles That Changed History: An Encyclopedia of World Conflict'' (ABC-CLIO, 2010), 92.</ref><ref>''Khalid ibn Walid'', Timothy May, ''Ground Warfare: An International Encyclopedia'', Vol. 1, ed. Stanley Sandler (ABC-CLIO, 2002), 458.</ref>
 
=== UtsmanUmar bin AffanKhattab (634–644) ===
{{Main|Umar bin Khattab}}
<gallery>
[[Berkas:Rashidun CaliphCaliphs UthmanUmar ibn AffanAl-Khattāb - عثمانعُمر بن عفانالخطّاب ثالثثاني الخلفاء الراشدين.svg|thumb|ki|210px|Representasi [[Kaligrafi|kaligrafi '''DzunnurainArab]] UtsmanKhalifah binkedua, 'Affan'''Umar. SebagaiDari Khalifahmedali Ketigakaligrafi Kekhalifahanyang Rasyidinmenonjol di [[Hagia Sofia]], [[Turki]].]]
==== Aksesi ====
</gallery>Ketika Umar sakit keras karena ditikam oleh [[Abu Lu'lu'ah al-Majusi]] seorang [[budak]] asal Persia,<ref name="عصام محمد شبارو 1995">{{cite book |last=شبارو |first=عصام محمد |version=3 |title=First Islamic Arab State (1–41 AH/ 623–661 CE) |year=1995 |publisher=Arab Renaissance House – Beirut, Lebanon |page=370}}</ref> dia membentuk tim formatur yang terdiri dari [[Utsman bin Affan]], [[Ali bin Abi Thalib]], [[Thalhah bin Ubaidillah]], [[Zubair bin Awwam]], [[Abdurrahman bin Auf]], dan [[Sa'ad bin Abi Waqqas]]. Tugas tim formatur memilih salah seorang diantara mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua tim formatur. Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota mengundurkan diri menjadi calon Khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan pendapat umum bahwa masyarakat menginginkan [[Pemilihan Utsman|Utsman bin Affan Menjadi Khalifah Ketiga.]] Sedangkan diantara calon pengganti Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Utsman bin Affan. Sa'ad bin Abi Waqqas ke Ali bin Abi Thalib. Karena Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka diangkatlah Utsman bin Affan sebagai pengganti Umar bin Khattab. Dia diangkat diusia ke 70 tahun dan menjadi Khalifah selama 12 tahun.
{{See also|Abu Bakar ash-Shiddiq#Kematian}}
Sebelum meninggal pada Agustus 634 karena sakit,<ref>{{Cite web|title=Islamic History of Khalifa Abu Bakr {{!}} Death of Abu Bakr - Passing away of Abu Bakr|url=https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/18/1/|website=www.alim.org|access-date=2023-03-06|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320201248/https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/18/1/|dead-url=no}}</ref> [[Abu Bakar]] mendiktekan wasiat kepada [[Utsman bin Affan|Utsman]] yang isinya menunjuk [[Umar bin Khattab]] sebagai penggantinya.<ref>{{Cite web|url=http://www.alim.org/library/biography/khalifa/content/KAB/18/2|title=Islamic history of Khalifa Abu Bakr – Death of Abu Bakr &#124; Al Quran Translations &#124; Alim|website=www.alim.org|access-date=2023-03-06|archive-date=2020-10-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20201031131259/http://www.alim.org/library/biography/khalifa/content/KAB/18/2|dead-url=yes}}</ref> Abu Bakar juga mewariskan kodeks Al-Qur'an yang telah selesai sebelumya kepada Umar.<ref name=Mostaffa>{{cite book |last=Azmayesh |first=Seyed Mostafa |title=New Researches on the Quran: Why and how two versions of Islam entered the history of mankind |year=2015 |publisher=Mehraby Publishing House |page=75 |isbn=9780955811760 |url=https://books.google.com/books?id=ED1lCwAAQBAJ&pg=PA75 |access-date=2023-03-09 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024539/https://books.google.com/books?id=ED1lCwAAQBAJ&pg=PA75#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref> Setelah aksesi, Umar mengadopsi gelar ''[[Amirul mukminin]]'', yang kemudian menjadi gelar standar khalifah.<ref name=":0">{{Cite web|last=Vidani|first=Peter|title="Ameer al-Mu'mineen"|url=https://umaribnalkhattab.tumblr.com/post/36103920199/ameer-al-mumineen|access-date=2021-08-17|website=Umar ibn Al-Khattab (radiAllahu anhu)|date=19 November 2012|language=en|archive-date=2022-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20221115210204/https://umaribnalkhattab.tumblr.com/post/36103920199/ameer-al-mumineen|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Life of Umar Ibn Al-Khattab|url=https://iccuk.org/media/khutbas/Life%20of%20%27Umar%20Ibn%20al-Khattab.pdf|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20111011214714/http://iccuk.org/media/khutbas/Life%20of%20%27Umar%20Ibn%20al-Khattab.pdf |archive-date=2011-10-11 }}</ref> Khalifah yang baru melanjutkan ekspansi militer yang dimulai oleh pendahulunya, menaklukan [[Kekaisaran Sassaniyah]] di timur, [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] di utara, dan menaklukan [[Mesir]], [[Mesopotamia]], dan [[Irak]].<ref>{{Cite web|url=http://www.margatemasjid.org/pdfs/Umar-Ibn-Al-khattab-Volume-2.pdf|title=Umar Ibn Al-Khattab : His Life and Times, Volume 2|access-date=2023-03-07|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305173336/http://www.margatemasjid.org/pdfs/Umar-Ibn-Al-khattab-Volume-2.pdf|dead-url=no}}</ref> Ketiga wilayah ini memiliki kekayaan besar yang telah dikendalikan oleh negara-negara kuat sejak lama, tetapi konflik panjang antara Bizantium dan Persia telah membuat kedua belah pihak kelelahan secara militer, dan pasukan Muslim dengan mudah menang melawan mereka. Pada 640, seluruh [[Mesopotamia]], [[Suriah]] dan [[Palestina]] telah berada di bawah kendali Kekhalifahan Rasyidin, disusul oleh Mesir ditaklukkan pada 642, dan seluruh Kekaisaran Sassaniyah pada 643.<ref>{{cite book|last=Al-Buraey|first=Muhammad|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|year=2002|publisher=Routledge|isbn=978-0-7103-0333-2|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|pages=248–249|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024308/https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|dead-url=no}}</ref>
 
==== Pembangunan negara ====
Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Dia mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda. Karakter Utsman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan kekecewaan umat Islam. Disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga dia memimpin umat Islam sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat. Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid Nabawi. Dia memperluas daya tampung masjid Nabawi yang dibangun pada zaman Muhammad. Pada masalah suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tidak meninggalkan pesan. Dia meninggal Karena terbunuh dalam peristiwa berdarah [[Perang Saudara Islam I]] ketika sedang membaca al Qur'an. Hal itulah yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Usman bin Affan di usia 83 tahun.
{{See also|Reformasi era Umar|Penaklukan militer pada masa Umar}}
Di bawah kepemimpinan Umar, ekonomi dan perluasan wilayah kekhalifahan terus berkembang. Karenanya, dia mulai membangun struktur politik yang akan menyatukan wilayah yang luas. Dia melakukan banyak reformasi administrasi dan mengawasi kebijakan publik dengan cermat, mendirikan administrasi lanjutan termasuk beberapa kementerian dan birokrasi baru, dan memerintahkan sensus di seluruh wilayah kekhalifahan.<ref name=Mathers/> Selama pemerintahannya, kota garnisun (''[[amshar|amṣar]]'') [[Basra]] dan [[Kufah]] didirikan lalu diperluas. Pada 638, ia memperluas dan merenovasi [[Masjidil Haram]] di Makkah dan [[Masjid Nabawi]] di Madinah.<ref name=Mathers>{{cite book|last1=Mathers|first1=E.P.|last2=Mardrus|first2=J.C.|title=Book of the Thousand Nights and One Night|page=471|url=https://www.amazon.com/Book-Thousand-Nights-Nights-Night/dp/0415045398|isbn=9780415045391|date=1986|access-date=2023-04-12|archive-date=2023-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230417051553/https://www.amazon.com/Book-Thousand-Nights-Nights-Night/dp/0415045398|dead-url=no}}</ref>
 
Umar juga memerintahkan pemindahan sipil komunitas Kristen dan Yahudi yang menetap di [[Najran]] dan [[Khaibar]] ke wilayah Suriah dan Irak. Dia juga mengizinkan keluarga Yahudi untuk bermukim kembali di Yerusalem, yang sebelumnya dilarang dari semua orang Yahudi.<ref name="Simha Assaf 1946, pp. 20-21">Simha Assaf, ''Meqorot u-Meḥqarim be-Toldot Yisrael'', Jerusalem 1946, hlm. 20–21 (Hebrew and Judeo-Arabic), {{Isbn|9780939341047}}</ref> Dia mengeluarkan perintah agar orang Kristen dan Yahudi ini diperlakukan dengan baik dan memberi mereka tanah yang setara di pemukiman baru mereka. Umar juga melarang non-Muslim berada di [[Hijaz]] lebih dari tiga hari.{{sfn|Madelung|1997|p=74}}
=== Ali bin Abi Thalib ===
<gallery>
Berkas:Rashidun Caliph Ali ibn Abi Talib - علي بن أبي طالب.svg|Kaligrafi '''Ali bin Abi Thalib''' Khalifah Keempat Kekhalifahan Rasyidin
</gallery>Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal, umat Islam yang tinggal di Madinah bingung siapa yang akan menggantikan Utsman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk mengangkat [[Ali bin Abi Thalib]] menjadi pengganti Utsman bin Affan. Usulan tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam, kecuali mereka yang pro [[Muawiyah bin Abu Sufyan]]. Pada awalnya, Ali bin Abi Thalib menolak tawaran usulan tersebut dan tidak mau menerima jabatan Khalifah. Dia melihat situasinya kurang tepat karena banyak terjadi kerusuhan dimana-mana. Menurutnya situasi ini harus diatasi dan dibereskan terlebih dahulu sebelum membicarakan masalah kepemimpinan. Namun desakan sangat kuat, akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima tawaran jabatan Khalifah tepat pada tanggal 23 Juni 656 M. Ali bin Abi Thalib menghadapi beberapa kelompok yang menuntut pengusutan terhadap pembunuhan Utsman bin Affan dan menghukum pelakunya.
 
Umar pertama kali mendirikan departemen khusus untuk penyelidikan pengaduan terhadap para pejabat Negara. Departemen ini bertindak sebagai pengadilan administrasi yang proses hukumnya dipimpin langsung oleh Umar.<ref>{{cite book|last=Cook|first=Michael|title=Commanding right and forbidding wrong in Islamic thought|title-link=:en:Commanding right and forbidding wrong in Islamic thought|page=79|isbn=9780521130936}}</ref> Departemen itu berada di bawah tanggung jawab [[Muhammad bin Maslamah]], salah satu orang paling tepercaya Umar. Dalam kasus-kasus penting Muhammad bin Maslamah diutus oleh Umar untuk pergi ke tempat itu, menyelidiki tuduhan itu dan mengambil tindakan. Kadang-kadang Komisi Penyelidik dibentuk untuk menyelidiki tuduhan itu. Kadang-kadang, para petugas yang menerima pengaduan dipanggil ke Madinah, dan diadili di pengadilan tata usaha Umar. Umar dikenal karena dinas intelijen ini di mana dia meminta pertanggungjawaban para pejabatnya.<ref>{{cite book|last=Al-Buraey|first=Muhammad|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|year=2002|publisher=Routledge|isbn=978-0-7103-0333-2|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|pages=248–249|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024308/https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|dead-url=no}}</ref> Layanan ini juga dikatakan telah menginspirasi ketakutan pada rakyatnya.<ref>{{cite book|last=Essid|first=Yassine|title=A Critique of the Origins of Islamic Economic Thought|year=1995|publisher=Brill|isbn=978-90-04-10079-4|url=https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67|pages=24, 67|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024310/https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Umar juga mendistribusikan pendapatan negara sesuai dengan manfaat dan prioritas Islam,{{Sfn|Ayoub|2014|p=83}} yang kemudian membuatnya menyesal karena mengganti prinsip Al-Qur'an tentang kesetaraan umat.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=90}}
Dia menghadapi situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam. selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abi Thalib wilayahnya luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi. Ali menghadapi kelompok penentang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab munculnya pemberontakan. Beliau menghadapi juga perlawanan dari Zubair bin Awwam dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentangan keduanya mengakibatkan [[Perang Jamal]] atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan. Pertentangan Ali dengan Muawiyah mengakibatkan [[Pertempuran Shiffin|Perang Siffin]].
 
Dengan karunia yang dijamin dari penaklukan, Umar mampu mendukung kehidupan rakyatnya menjadi lebih mapan. Para [[sahabat Muhammad]] juga diberi pensiun untuk hidup, memungkinkan mereka untuk melanjutkan studi agama dan menjalankan kepemimpinan spiritual di dalam komunitas mereka dan di luar kota.<ref>{{cite book|last=Essid|first=Yassine|title=A Critique of the Origins of Islamic Economic Thought|year=1995|publisher=Brill|isbn=978-90-04-10079-4|url=https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67|pages=24, 67|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024310/https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Umar juga dikenang karena menetapkan kalender islam [[Hijriyah]];{{efn|Sejak masa Muhammad, sudah ada [[kalender lunar]] Arab yang setiap bulannya memiliki nama masing-masing. Namun, alih-alih menggunakan angka untuk penamaan setiap tahun, kalender lunar ini lebih sering menggunakan nama konvensional.<ref>{{Cite web |last=Aisha El-Awady |date=2002-06-11 |title=Ramadan and the Lunar Calendar |url=http://www.islamonline.net/English/Science/2002/11/article02.shtml |access-date=2006-12-16 |publisher=Islamonline.net |archive-date=2006-12-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061214114419/http://www.islamonline.net/English/Science/2002/11/article02.shtml |dead-url=no }}</ref> Misalnya, tahun kelahiran Muhammad dan [[Ammar bin Yasir]] (570 M) lebih dikenal sebagai "[[Tahun Gajah]]".<ref name="Hajjah">Hajjah Adil, Amina, "''Prophet Muhammad''", ISCA, Jun 1, 2002, {{ISBN|1-930409-11-7}}</ref>}} kalender Arab dengan sistem bulan (dalam penulisan lain: ''Qamariyah''),<ref>{{Cite web |last=Hakim Muhammad Said |year=1981 |title=The History of the Islamic Calendar in the Light of the Hijra |url=http://al-islam.org/al-serat/hijrah.htm |access-date=2006-12-16 |website=Ahlul Bayt Digital Islamic Library Project |archive-date=2011-06-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110610073112/http://www.al-islam.org/al-serat/hijrah.htm |dead-url=no }}</ref> tetapi asalnya ditetapkan pada tahun 622, tahun Hijrah ketika Muhammad beremigrasi ke [[Madinah]].<ref>[https://web.archive.org/web/20190101193832/https://www.soundvision.com/article/the-beginning-of-hijri-calendar The Beginning of Hijri calendar]{{snd}} Paul Lunde, ''Saudi Aramco World Magazine'' (November/December 2005), retrieved 1/1/2019</ref>
Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitrase di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat peristiwa itu, muncul tiga golongan di kalangan umat Islam, yaitu [[Khawarij]], golongan pendukung [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], dan [[Syiah]]. Ketiganya golongan yang sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam.
 
==== Pembunuhan Umar ====
Setelah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] Dibunuh Di [[Kufah]], [[Hasan bin Ali]] (Putra Pertama Ali dan Cucu Nabi [[Muhammad]]) ditunjuk sebagai pengganti Ali dan Menjadi Khalifah Kelima.
{{Main|Abu Lu'lu'ah}}
Ketika Umar memimpin shalat subuh pada tahun 644, dia diserang oleh budak Persia [[Abu Lu'lu'ah|Abu Lu'lu'ah]] dengan tiga atau enam kali tusukan menggunakan belati bermata dua.<ref name="عصام محمد شبارو 1995">{{cite book |last=شبارو |first=عصام محمد |version=3 |title=First Islamic Arab State (1–41 AH/ 623–661 CE) |year=1995 |publisher=Arab Renaissance House – Beirut, Lebanon |page=370}}</ref><ref>{{cite web|title=فتوحات إفريقية|url=http://islamstory.com/ar/%D9%81%D8%AA%D9%88%D8%AD%D8%A7%D8%AA-%D8%A5%D9%81%D8%B1%D9%8A%D9%82%D9%8A%D8%A9|first=السرجاني|last=راغب|access-date=2023-1-14|lang=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161221102908/http://islamstory.com/ar/%D9%81%D8%AA%D9%88%D8%AD%D8%A7%D8%AA-%D8%A5%D9%81%D8%B1%D9%8A%D9%82%D9%8A%D8%A9|archive-date=2016-12-21}}</ref> Sebelum kematiannya, Umar menitipkan kodeks Al-Qur'an yang diwariskan oleh Abu Bakar kepada [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] yang merupakan putrinya dan salah satu istri Muhammad. Hafshah menyimpan kodeks tersebut di rumahnya.<ref name=Herlihy/> Para sejarawan mencatat bahwa Umar juga sempat bimbang pada suksesi dan penggantinya.<ref>{{EI2 |last = Levi Della Vida |first = G. |author-link = Giorgio Levi Della Vida |last2 = Bonner|first2 = M.|title = ʿUmar (I) b. al-Khaṭṭāb |volume = 10 |pages = 818−821}}</ref> Meskipun begitu, telah dilaporkan bahwa dia menunjuk sebuah komite yang terdiri dari enam orang untuk memilih seorang khalifah baru di antara mereka: [[Abdurrahman bin Auf]], [[Sa'ad bin Abi Waqqash]], [[Thalhah bin Ubaidillah]], [[Utsman bin Affan]], [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Zubair bin Awwam]].<ref>{{cite book |title=Conquerors of Palestine Through Forty Centuries |first=Henry Osmond |last=Lock |others=Introduction by Edmund Allenby, 1st Viscount Allenby |publisher=Kessinger Publishing |orig-date=First published 1920 |year=2003 |isbn=0-7661-3984-0}}</ref><ref>{{cite web|title="Umar Ibn Al-Khattab : His Life and Times, Volume 2"|url=https://archive.org/stream/UmarIbnAl-KhattabHisLifeAndTimesVolume2/100713541-Umar-Ibn-Al-Khattab-Vol-2#page/n381/mode/2up|website=archive.org|access-date=2023-1-17}}</ref>
 
=== Utsman bin Affan (644–656) ===
Di Saat yang Sama, Konflik Dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] (atau Muawiyah I) Semakin Memanas. Hingga Akhirnya, Diadakanlah [[Perang Saudara Islam I|Perundingan Damai]] antara pihak Keduanya. Setelah Perundingan Damai, Hasan bersedia Menyerahkan [[Khilafah|Kekhalifahan]] Kepada Muawiyah dan Mengundurkan diri dari jabatan [[Khalifah]].
{{Main|Utsman bin Affan}}
[[Berkas:Rashidun Caliph Uthman ibn Affan - عثمان بن عفان ثالث الخلفاء الراشدين.svg|thumb|210px|ki|Representasi [[Kaligrafi|kaligrafi Arab]] Khalifah ketiga, Utsman. Dari medali kaligrafi yang menonjol di [[Hagia Sofia]], [[Turki]].]]
==== Pemilihan Utsman ====
{{Main|Pemilihan Utsman}}
Setelah kematian Umar, komite yang telah ditunjuk sebelumnya mengadakan rapat.{{sfn|Syakir|2000|p=220}}<ref name="عصام محمد شبارو 1995"/> Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua komite.{{sfn|Syakir|2000|p=219}} Proses pemilihan mengalami kesulitan karena Sa'ad bin Abi Waqqash mendukung sepupunya yaitu Abdurrahman bin Auf, yang juga cenderung mendukung saudara iparnya yaitu Utsman.{{sfn|Momen|1985|p=21}}{{sfn|Abbas|2021|p=116}} Blok suara yang terdiri dari tiga orang ini akan menjadi mayoritas dalam komite jika Thalhah tidak hadir dan Sa'ad memberikan dua suara. [[Mahmoud M. Ayoub]] dan [[Husain Mohammad Jafri|Husain M. Jafri]] menulis bahwa susunan panitia ini menghalangi peluang Ali dan mengatakan bahwa Umar mungkin melakukannya tanpa disadari.{{sfn|Ayoub|2014|pp=43-4}}{{sfn|Jafri|1979|p=|pp=52-3, 55}}
Lebih lanjut, Jafri menyatakan bahwa Umar mungkin menghalangi peluang Ali dengan memberikan jabatan ketua komite kepada Abdurrahman karena takut akan munculnya perselisihan dan kerusuhan sipil.{{sfn|Jafri|1979|p=53}} Dalam pandangan Jafri, masuknya Ali ke dalam komite sekaligus mengakui klaimnya,{{sfn|Jafri|1979|pp=52-53}} menghalangi peluangnya,{{sfn|Jafri|1979|pp=52-53}} dan menghilangkan kebebasannya untuk mencari cara menjadi khalifah secara mandiri.{{sfn|Jafri|1979|page=53}} Pada akhirnya, Utsman memenangkan pemilihan dan diangkat menjadi khalifah pada usia tujuh puluh tahun.{{sfn|Ayoub|2014|p=49}}{{sfn|Mavani|2013|p=113}}{{sfn|Jafri|1979|p=54}} Utsman dilantik sebagai khalifah ketiga sehari setelah rapat komite selesai dan empat hari setelah kematian Umar.{{sfn|Nasution|2013|page=85}}
 
==== Kebijakan ====
Hasan bin Ali lalu Dibunuh<ref>{{cite encyclopedia |first=Wilferd |last=Madelung |author-link=Wilferd Madelung |title=ḤASAN B. ʿALI B. ABI ṬĀLEB |encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] |year=2003 |publisher=[[Encyclopedia Iranica Foundation]] |url=http://www.iranicaonline.org/articles/hasan-b-ali |archive-url=https://web.archive.org/web/20131117041057/http://www.iranicaonline.org/articles/hasan-b-ali |archive-date=17 November 2013}}</ref> dan Muawiyah Mendirikan [[Kekhalifahan Umayyah]], Menggantikan Kekhalifahan Rasyidin.
Ekspansi militer yang telah dilakukan oleh Umar kembali dilanjutkan oleh Utsman. Dia memperluas wilayah kekhalifahan Rasyidin ke beberapa daerah yang belum dicapai pada masa pemerintahan Umar. Perbedaan karakter antara Utsman dengan Umar menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda.{{sfn|Madelung|1997|page=81–82}} Karakter Utsman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras.{{sfn|Donner|2010|page=150}} Disamping itu, Utsman diangkat menjadi khalifah pada usia 70 tahun; sehingga dia memimpin kekhalifahan dalam keadaan sudah tua dan sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah kebijakannya pada pengangkatan kerabat dan keluarganya untuk menduduki jabatan penting.{{sfn|Donner|2010|page=149–150}} Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dan keluarganya.{{sfn|Madelung|1997|pp=90–103}} Selain perluasan Islam, Utsman juga memerhatikan pembangunan dalam negeri seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan [[masjid Nabawi]].{{sfn|Syakir|2000|page=231}}
 
Utsman adalah seorang pengusaha yang lihai dan [[pedagang]] yang sukses sejak masa mudanya. Keterampilannya telah memberikan kontribusi yang besar bagi Kekhalifahan Rasyidin. Sebelumya, Umar telah menetapkan tunjangan publik dan Utsman meningkatkannya sekitar 25%. Umar juga telah melarang penjualan tanah dan pembelian tanah pertanian di wilayah taklukan. Utsman kemudian mencabut larangan ini, mengingat fakta bahwa perdagangan tidak dapat berkembang. Utsman juga mengizinkan orang untuk menarik pinjaman dari [[Baitul Mal|kas negara]].<ref name="Al-Islam">''A Restatement of the History of Islam and Muslims'' on [https://web.archive.org/web/20061004125034/http://al-islam.org/restatement/57.htm Al-Islam.org] referencing ''Al-Fitna Al-Kubra'' (''The Great Upheaval''), published by Dar-ul-Ma'arif, Cairo, 1959, p. 47</ref>
== Masa akhir ==
Masa Kekhalifahan Rasyidin telah ditetapkan batas waktunya oleh Nabi Muhammad. Penetapannya ditetapkan dalam hadis yang diriwiyatkan oleh [[Imam Ahmad]], [[Abu Dawud]], [[Ahmad bin Syuaib An-Nasa'i|an-Nasa'i]] dan [[Muhammad bin Isa at-Tirmidzi|at-Tirmidzi]]. Hadisi ini berasal dari periwayatan Said bin Jahman. Statusnya adalah hadis hasan. Nabi Muhammad menyebutkan bahwa kekhalifahan yang terbentuk setelah kematiannya akan berubah menjadi [[kerajaan]]. Lamanya kekhalifahan ini hanya 30 tahun. Rentang waktu 30 tahun ini meliputi kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin 'Affan dan Ali bin Abi Thalib. Masa Kekhalifahan Rasyidin ini digenapi oleh Hasan bin Ali sebagai pengganti ayahnya, Ali bin Abi Thalib. Pada tahun 40 Hijriyah (661 Masehi), pemerintahan diserahkan oleh [[Hasan bin Ali]] kepada [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah bin Abu Sufyan]].<ref>{{Cite book|last=Katsir|first=Ibnu|date=2018|title=Dahsyatnya Hari Kiamat|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=978-979-1303-85-9|pages=|translator-last=Nurdin|translator-first=Ali|url-status=live}}</ref>
 
==== DaftarKanonisasi KhalifahAl-Qur'an ====
 
{{main|Sejarah Al-Qur'an#Masa Khulafaur Rasyidin}}
Sekitar tahun 650 M, Utsman mulai memerhatikan bahwa terdapat sedikit perbedaan dalam pengucapan [[Al-Qur'an]] saat Islam telah berkembang melampaui Jazirah Arab ke [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]], [[Levant|Suriah]], dan [[Afrika Utara]]. Untuk menjaga kesucian teks, dia memerintahkan sebuah komite yang dipimpin oleh [[Zaid bin Tsabit]] untuk meminjam kodeks yang sebelumnya disimpan oleh Hafshah dan mendeklarasikannya sebagai salinan standar Al-Qur'an.<ref name=tabatabai5>{{cite book|last=Tabatabai |first=Sayyid M. H.|title=The Qur'an in Islam: it's impact and influence on the life of Muslims|year=1987 |publisher=Zahra Publ.|isbn=978-0710302663|url=https://archive.org/details/quraninislamitsi0000taba|url-access=registration|page=108}}</ref><ref name=sbukhari1>{{cite web|last=al-Bukhari|first=Muhammad|title=Sahih Bukhari, volume 6, book 61, narrations number 509 and 510|website=sahih-bukhari.com|url=http://www.sahih-bukhari.com/Pages/Bukhari_6_61.php|year=810–870|access-date=16 February 2018|archive-date=2016-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160204172409/http://sahih-bukhari.com/Pages/Bukhari_6_61.php|dead-url=no}}</ref> Mushaf ini kemudian menjadi model dari salinan yang dibuat setelahnya dan disebarkan di seluruh pusat kota dunia Muslim, sedangkan versi lain diyakini telah dihancurkan atau dibakar.<ref name=tabatabai5/><ref name="rippin">{{cite book|title=The Blackwell Companion to the Qur'an|last=Rippin, Andrew|publisher=Blackwell|year=2006|page=171–172|isbn=978140511752-4|edition=[2a reimpr.] |display-authors=etal |url=https://archive.org/details/blackwellcompani00ripp_0}}</ref><ref>{{cite web |first=Mohamad K. |last=Yusuff |title=Zayd ibn Thabit and the Glorious Qur'an |url=http://www.irfi.org/articles/articles_251_300/zayd_ibn_thabit_and_the_glorious.htm |access-date=2023-01-17 |archive-date=2017-07-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170726122228/http://www.irfi.org/articles/articles_251_300/zayd_ibn_thabit_and_the_glorious.htm |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite book |title=The Koran: A Very Short Introduction |first=Michael |last=Cook |year=2000 |publisher=Oxford University Press |pages=[https://archive.org/details/koranveryshorti00cook/page/117 117–124] |isbn=0-19-285344-9 |url=https://archive.org/details/koranveryshorti00cook/page/117 }}</ref>
 
[[Berkas:Uthman_Koran_Taschkent_a.jpg|thumb|260px|[[Mushaf Tashkent]], yang dipercaya merupakan mushaf pribadi Utsman.]]
Meskipun [[Syi'ah]] menggunakan Al-Qur'an yang sama dengan Muslim [[Sunni]], namun mereka tidak percaya bahwa itu pertama kali disusun oleh Utsman.<ref name="Shirazi02">{{cite book |last=Shirazi |url=http://alhassanain.org/english/?com=book&id=137 |first=Muhammad |title=The Qur'an made simple |year=2004 |publisher=Fountain Books |location=London,UK |volume=10 |pages=xxi, xxiv, xxv |access-date=2023-03-12 |archive-date=2023-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230311085438/http://alhassanain.org/english/?com=book&id=137 |dead-url=no }}</ref> Syiah percaya bahwa Al-Qur'an dikumpulkan dan disusun oleh [[Muhammad]] selama hidupnya.<ref name="Shirazi01">{{cite book |last=Shirazi |first=Muhammad |title=The Qur'an - When was it compiled? |url=https://alshirazi.org/library-item/225?langs=EN |year=2001 |publisher=Fountain Books |location=London,UK |pages=7 |access-date=2023-03-12 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509025041/https://alshirazi.org/library-item/225?langs=EN |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite book|last=Leaman|first=Oliver|title=The Qur'an: an Encyclopedia|year=2006|publisher=Routledge|location=New York, NY|isbn=0-415-32639-7|pages=[https://archive.org/details/quranencyclopedi2006unse/page/136 136–139]|chapter=Canon|chapter-url=https://archive.org/details/quranencyclopedi2006unse/page/136}}</ref>
 
==== Pemberontakan dan Pembunuhan Utsman ====
{{Main|Pengepungan rumah Utsman|Fitnah Pertama}}
 
Utsman memusatkan kekuasaan dengan mengandalkan kerabat Umayyahnya, dengan mengesampingkan kabilah-kabilah Quraisy lainnya dan kaum Anshar yang telah menikmati otoritas signifikan selama masa pemerintahan dua khalifah sebelumnya. Utsman menunjuk kerabatnya untuk semua jabatan gubernur provinsi,{{sfn|Wellhausen|1927|pp=41–42}}{{sfn|Lewis|2002|p=59}} dan memberikan sejumlah tanah dan hibah uang kepada kerabatnya termasuk [[Marwan bin al-Hakam]] dan [[Sa'id bin al-Ash]].{{sfn|Madelung|1997|pp=81–82}} Sekitar tahun 650, kira-kira dimulai pada paruh kedua masa pemerintahannya, pendapat umum berbalik melawan Utsman.{{sfn|Donner|2010|p=148}} Dia dituduh melakukan [[nepotisme]] dan menunjuk orang yang terlalu muda untuk jabatan penting.{{sfn|Donner|2010|p=150}} Utsman juga banyak dituduh telah melakukan tindak korupsi.{{sfn|Veccia Vaglieri|1970|p=67}}{{sfn|Shah-Kazemi|2022|p=84}} Campur tangan Utsman dalam urusan provinsi yang terdiri dari pernyataannya atas tanah mahkota Irak sebagai aset negara dan tuntutannya agar surplus provinsi diteruskan ke khalifah di Madinah. Hal ini telah menimbulkan penentangan yang meluas terhadap pemerintahannya, terutama dari kalangan Irak dan Mesir, tempat sebagian besar tentara penaklukan menetap.{{sfn|Kennedy|2016|pp=61–62}} Para pemukim tua juga melihat status mereka terancam oleh hibah tanah di wilayah taklukan untuk Quraisy terkemuka seperti [[Thalhah bin Ubaidillah]] dan [[Zubair bin Awwam]]. Sementara itu, Khalifah memungkinkan kepala suku yang masih muda, seperti [[Asy'ats bin Qais]] untuk memperoleh tanah di sana sebagai ganti tanah mereka di Arab.{{sfn|Donner|2010|pp=149–150}}{{sfn|Kennedy|2016|p=63}}
 
[[Wilferd Madelung]] menulis bahwa selama masa pemerintahan Utsman masyarakat banyak mengajukan keluhan terhadap tindakan sewenang-wenangnya. Sumber-sumber sejarah juga banyak menyebutkan catatan panjang tentang kesalahan yang dituduhkan kepadanya. Madelung juga mencatat bahwa "hanya kematiannya yang kejam yang datang untuk membebaskannya dari ahdats mana pun dan menjadikannya sebagai syahid dan Khalifah ketiga yang benar".{{sfn|Madelung|1997|page=78}} Sejarawan modern cenderung menulis bahwa Utsman sebagai seorang khalifah hanya mengandalkan kemauannya sendiri dalam memilih kabinetnya, yang berujung pada keputusan yang menimbulkan perlawanan di dalam komunitas Muslim. Gaya pemerintahan Utsman menjadikannya sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Islam.<ref>{{cite journal|last1=Keaney|first1=Heather|date=2011|title=Confronting the Caliph: ʻUthmân b. ʼAffân in Three ʻAbbasid Chronicles|journal=Studia Islamica|volume=106|issue=1|doi=10.1163/19585705-12341251|doi-access=free}}</ref> Madelung juga menentang dugaan peran [[Abdullah bin Saba]] dalam pemberontakan melawan Utsman dan mengamati bahwa "hanya sedikit sejarawan modern yang mau menerima legenda tentang Ibnu Saba."{{sfn|Madelung|1997|page=2}}
 
Karena berbagai kebijakan kontroversial Utsman, sebagian masyarakatnya menjadi kecewa dan hasutan untuk menentangnya dimulai di Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh wilayah kekhalifahan.<ref name="The Murder of the Caliph 'Uthman">{{cite journal|last1=Hinds|first1=Martin|url=https://www.jstor.org/stable/162492|title=The Murder of the Caliph 'Uthman|journal=International Journal of Middle East Studies|date=October 1972a|volume=3|issue=4|page=450–457|doi=10.1017/S0020743800025216|s2cid=159763369|ref={{sfnref|Hinds|1972a}}|access-date=2023-03-09|archive-date=2022-09-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220921034557/https://www.jstor.org/stable/162492|dead-url=no}}</ref> Pada 17 Juni 656, masyarakat yang sudah dihasut mengepung rumahnya selama empat puluh hari dan membunuhnya ketika sedang membaca Al-Qur'an. Mereka memukul kepalanya dan menusuk perutnya. Kejadian ini semakin memperburuk keadaan dan membuat konflik semakin menyebar.<ref>{{cite web|url=http://www.writerinislam.blogspot.com/2005/11/uthman-ibn-affan-man-with-two-lights.html|title='Uthman ibn 'Affan : The Man With Two Lights (Part Two)|first=Amatullah|last=A|date=2005-11-25|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20071109144132/http://www.writerinislam.blogspot.com/2005/11/uthman-ibn-affan-man-with-two-lights.html|archive-date=2007-11-9}}</ref>
 
=== Ali bin Abi Thalib (656–661) ===
{{Main|Ali bin Abi Thalib}}
[[Berkas:Rashidun Caliph Ali ibn Abi Talib - علي بن أبي طالب.svg|thumb|ki|200px|Representasi [[kaligrafi|kaligrafi Arab]] Khalifah keempat, Ali. Dari medali kaligrafi yang menonjol di [[Hagia Sofia]], [[Turki]].]]
Ketika Utsman dibunuh pada tahun 656 M oleh para pemberontak Mesir,{{Sfn|Madelung|1997|p=127}} calon khalifah yang potensial adalah Ali dan [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]]. Bani Umayyah telah melarikan diri dari Madinah, dan pemberontak provinsi serta Anshar menguasai kota. Di wilayah Mesir, Thalhah mendapatkan dukungan yang lumayan besar. Sementara penduduk [[Basra]] dan [[Kufah]], juga sebagian besar [[Kaum Anshar|Anshar]] memberikan dukungan kepada Ali.{{sfn|Madelung|1997|p=141}} Beberapa penulis menambahkan mayoritas [[Muhajirin]] ke dalam daftar pendukung Ali.{{Sfn|Poonawala|2011}}{{Sfn|Momen|1985|p=22}}{{Sfn|Donner|2010|p=157}}{{Sfn|Jafri|1979|p=63}} Para kepala suku utama juga menyukai Ali pada saat itu.{{Sfn|Lapidus|2002|p=56}} Menurut beberapa catatan, Ali dibai'at tiga hari setelah kematian Utsman di Masjid Nabawi.{{sfn|Madelung|1997|p=143}}{{sfn|Donner|2010|p=157}}
 
==== Kebijakan fiskal ====
{{Main|Masa pemerintahan Ali|Fitnah Pertama}}
Ali menghadapi situasi yang berbeda dengan masa pemerintahan [[Abu Bakar]] dan [[Umar]]. Pada masa kedua khalifah sebelumnya, umat Islam masih bersatu. Mereka juga memiliki banyak permasalahan yang harus diselesaikan seperti perluasan wilayah Islam, pembangunan negara, dan penunjukan para pejabat.{{sfn|Madelung|1997|page=127}} Selain itu, kehidupan sosial mereka masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Ali menghadapi kelompok penentang yang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakan pemecatan pada pejabat-pejabat. Hal ini dianggap sebagai penyebab munculnya pemberontakan.{{sfn|Madelung|1997|page=141}}
 
Ali menentang kontrol terpusat atas pendapatan provinsi.{{sfn|Lapidus|2002|p=56}}{{sfn|Veccia Vaglieri|1960}} Dia juga membagikan pajak dan harta rampasan secara merata di antara umat Islam,{{sfn|Lapidus|2002|p=56}} mengikuti preseden Muhammad dan Abu Bakar.{{sfn|Abbas|2021|p=133}}{{Sfn|Tabatabai|1979|p=45}} Praktek ini mungkin menunjukkan pandangan egaliter Ali,{{sfn|Poonawala|2011}} yang dengan demikian berusaha untuk mengurai tatanan sosial yang didirikan di bawah pendahulunya,{{Sfn|Ayoub|2014|p=83}} Umar dan Utsman.{{Sfn|Madelung|1997|p=87}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=90}} Kebijakan Ali yang [[egalitarianisme|egaliter]] membuatnya mendapatkan dukungan dari hampir semua kelompok yang kurang mampu, termasuk Anshar, dan para imigran akhir ke Irak.{{sfn|Shaban|1971|p=72}} Sebaliknya, Thalhah dan Zubair, keduanya adalah sahabat Quraisy Muhammad yang telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar di bawah Utsman.{{Sfn|Jafri|1979|pp=55-6}} Mereka berdua memberontak melawan Ali setelah khalifah menolak memberi mereka bantuan.{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}}{{Sfn|Tabatabai|1979|p=45}} Beberapa tokoh lain di kalangan Quraisy juga menentang Ali karena alasan yang sama.{{Sfn|Ayoub|2014|p=95}}{{Sfn|McHugo|2018|p=64}}
Disebutkan bahwa Ali bahkan menolak permintaan dana publik dari saudaranya, [[Aqil bin Abi Thalib|Aqil]].{{sfn|Madelung|1997|p=264}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|pp=105-6}} Mengenai perpajakan, Ali menginstruksikan pejabatnya untuk memungut pembayaran secara sukarela, tanpa pelecehan, dan memprioritaskan orang miskin saat mendistribusikan dana.{{Sfn|Abbas|2021|p=153}} Dia mengarahkan [[Malik al-Asytar]] dalam sebuah surat untuk lebih memperhatikan pengembangan tanah daripada perpajakan jangka pendek.{{Sfn|McHugo|2018|p=64}}{{Sfn|Madelung|1997|p=276}}{{Sfn|Abbas|2021|p=156}}
 
==== Pertempuran Unta ====
{{main|Pertempuran Jamal}}
[[Berkas:Muhammad's widow, Aisha, battling the fourth caliph Ali in the Battle of the Camel.jpg|alt=Aisyah melawan Ali dalam Pertempuran Jamal|thumb|ki|220px|[[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]] melawan Ali dalam [[Perang Jamal|Pertempuran Unta]] (ilustrasi ''[[Siyer-i Nebi]]'', abad ke-16).]]
Ketika aksesi Ali di Madinah diketahui oleh [[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]] yang merupakan janda Muhammad, dia menempatkan dirinya di Makkah dan secara terbuka menyalahkan pembunuhan Utsman kepada Ali.{{Sfn|Veccia Vaglieri|1960}}{{Sfn|Madelung|1997|p=107}} Ia segera bergabung dengan kerabat dekatnya, Thalhah dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]],{{Sfn|Madelung|1997|p=133}} dan mendeklarasikan perlawanan terhadap Ali.{{Sfn|Ayoub|2014|p=89}}{{Sfn|Donner|2010|p=158}}
 
Pendukung Aisyah menuntut agar Ali menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Utsman.{{Sfn|Poonawala|2011}} Mereka juga menyerukan pencopotan Ali dari jabatannya dan dewan [[Syura]] untuk menunjuk penggantinya.{{Sfn|Donner|2010|p=158}}{{Sfn|Madelung|1997|p=157}} Kekhalifahan Ali mungkin telah menggagalkan ambisi politik Thalhah dan Zubair,{{Sfn|Momen|1985|p=24}} juga suku Quraisy pada umumnya.{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} Khawatir bahwa Ali akan mengakhiri status istimewa mereka sebagai kelas penguasa Islam,{{Sfn|Madelung|1997|p=152}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} kaum Quraisy kemudian menantang Ali untuk melindungi hak-hak mereka.{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} Kaum Quraisy bersikeras ingin mengembalikan kekhalifahan yang berdasarkan prinsip-prinsip yang diletakkan oleh Abu Bakar dan Umar.{{Sfn|Madelung|1997|p=147}} Pada akhirnya, Thalhah dan Zubair memberontak setelah Ali menolak memberi mereka bantuan.{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}}{{Sfn|Tabatabai|1977|p=45}}
 
Ketika para pemberontak gagal mendapatkan daya tarik di [[Hijaz]], mereka berangkat ke Basra dengan beberapa ratus tentara.{{sfn|Veccia Vaglieri|1960|p=383}} Ali telah berangkat mengejar tetapi gagal mencegat mereka. Di [[al-Rabadha]], dia kemudian mengubah arah ke Kufah dan mengirim delegasi untuk mengumpulkan pasukan di sana.<ref>{{cite encyclopedia |last=Veccia Vaglieri |first=Laura |author-link=Laura Veccia Vaglieri |date=1991 |title=al-D̲j̲amal |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] |edition=second |publisher=[[Brill Publishers]] |isbn=90-04-07026-5 |volume=3| pages=887–90 |location=Leiden|ref={{sfnref|Veccia Vaglieri|1991}}}}</ref>{{Sfn|Madelung|1997|p=165}} Namun, [[Abu Musa al-Asy'ari]], Gubernur Kufah, meminta Kufah untuk tetap netral.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{sfn|Hinds|1971|p=361}} Dengan demikian, para pendukung Ali membentuk pasukan yang terdiri dari enam hingga dua belas ribu orang atau menurut versi lain, sepuluh ribu orang.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{sfn|Hinds|1971|p=361}}{{sfn|Hazleton|2009|p=107}} Pasukan inilah yang menjadi inti pasukan Ali dalam pertempuran yang akan datang.{{sfn|Hinds|1971|p=361}} Kedua pasukan segera berkemah di luar Basra dengan posisi saling berseberangan.{{sfn|Madelung|1997|p=166}}{{sfn|Poonawala|2011}} Negosiasi kemudian dimulai antara Ali, Thalhah, dan Zubair untuk menghindari perang yang akan datang.{{Sfn|Madelung|1997|pp=168-9}} Negosiasi itu rupanya mematahkan tekad Zubair, yang mungkin telah menyadari peluang kecilnya untuk menjadi khalifah dan mulai meragukan keadilan yang sedang ia perjuangkan.{{Sfn|Madelung|1997|p=169}} Dalam negosiasi, pihak Aisyah menuntut agar Ali mundur dari jabatannya dan menuntut dewan Syura untuk memilih khalifah yang baru, tetapi Ali membalas bahwa dia adalah khalifah yang sah.{{sfn|Madelung|1997|p=169}} Kedua belah pihak juga saling menuduh bertanggung jawab atas pembunuhan Utsman.{{sfn|Madelung|1997|p=169}}{{sfn|Abbas|2021|p=139}} Negosiasi gagal setelah tiga hari{{efn|[[Laura Veccia Vaglieri|Veccia Vaglieri]] menulis bahwa perjanjian damai gagal karena disabotase oleh kelompok "ekstremis" di dalam pasukan Ali, yang beberapa orang di antara mereka terlibat pembunuhan Utsman.<ref name=VecciaAli/><ref name=Nasr2021/> Madelung dan sejumlah sejarawan modern lainnya menentang keterlibatan [[Abdullah bin Saba']] dalam sabotase negosiasi karena legenda ini tidak didukung oleh bukti apapun dan tidak disebutkan di sumber manapun,{{sfn|Madelung|1997|p=167}} mengingat tidak adanya catatan mengenai Ibnu Saba' di Pertempuran Siffin yang terjadi setelah Pertempuran Jamal.<ref>{{cite book|last=Taha|first=Hussein|title=al-Fitnah al-Kubra|volume=2|isbn=977-247-551-0|publisher=Dar al-Maariph|page=90}}</ref>}} dan kedua belah pihak bersiap untuk berperang.{{sfn|Madelung|1997|p=169}}{{sfn|Poonawala|2011}}{{sfn|Gleave|2008}}
 
Pertempuran itu terjadi pada suatu hari di bulan Desember tahun 656, berlangsung dari siang hingga matahari terbenam.{{Sfn|Donner|2010|p=159}}{{sfn|Madelung|1997|pp=169-70}} Dikatakan bahwa Ali melarang orang-orangnya untuk memulai permusuhan.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}} Ia memerintahkan pasukannya untuk maju ketika para pemberontak membunuh utusan Ali, sehingga menghalangi usaha terakhirnya untuk menghindari perang.{{sfn|Madelung|1997|p=170}} Aisyah juga dibawa ke medan perang, mengendarai tandu lapis baja di atas unta merah, yang kemudian menjadi asal dari nama pertempuran itu.{{sfn|Hazleton|2009|p=113}}{{sfn|Abbas|2021|p=139}} Thalhah segera dibunuh oleh seorang anggota Bani Umayyah, yang mungkin menganggap Thalhah adalah dalang utama di balik pembunuhan Utsman.{{sfn|Madelung|1997|pp=171-2}}{{sfn|Abbas|2021|p=140}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=87}} Zubair yang merupakan seorang pejuang berpengalaman, pergi tak lama setelah pertempuran dimulai,{{sfn|Madelung|1997|p=170}} tetapi kemudian dikejar dan dibunuh.{{sfn|Madelung|1997|p=170}} [[Wilferd Madelung|Madelung]] berpendapat bahwa Zubair sangat meragukan keadilan dari tujuan mereka yang menyebabkan Zubair terpaksa mengikuti peperangan tersebut.{{sfn|Madelung|1997|p=171}} Kematian Thalhah dan Zubair menentukan nasib pertempuran,{{Sfn|Madelung|1997|p=172}}{{Sfn|Bahramian|2015}} meskipun pertempuran sengit mungkin berlanjut selama berjam-jam di sekitar unta Aisyah.{{sfn|Madelung|1997|p=171}} Pertempuran berhenti hanya ketika pasukan Ali berhasil membunuh unta Aisyah.{{Sfn|Madelung|1997|p=172}} Namun, Aisyah tetap diperlakukan dengan hormat, dan kemudian diantar kembali ke Hijaz.{{sfn|Abbas|2021|p=141}}<ref>{{cite encyclopedia |last1=Nasr |first1=Seyyed Hossein |author1-link= |last2=Afsaruddin |first2=Asma |date=2022 |title=ʿAlī: Muslim caliph |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |url=https://www.britannica.com/biography/Ali-Muslim-caliph |access-date=2022-11-30 |ref={{sfnref|Nasr|Afsaruddin|2022}} |archive-date=2007-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071018014146/http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |dead-url=no }}</ref>{{Sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{Sfn|Donner|2010|p=159}} Ali kemudian mengumumkan pengampunan publik,{{sfn|Hazleton|2009|p=121}} membebaskan para tawanan perang dan melarang perbudakan wanita dan anak-anak mereka.{{Sfn|Hazleton|2009|p=122}}
 
==== Pertempuran Siffin ====
{{main|Pertempuran Siffin}}
Begitu sampai di Kufah, Ali mengirim utusan ke Suriah dengan membawa surat untuk gubernurnya, [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan]]. Surat itu menuntut bai'atnya dan menambahkan bahwa dia akan diberhentikan dari jabatannya,{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Petersen|1958|p=165}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=97}} sementara Mu'awiyah telah menjabat sebagai gubernur sejak masa kekhalifahan Umar.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}} Ali berargumen dalam suratnya bahwa pemilihannya di Madinah mengikat Mu'awiyah di Suriah karena dia dipilih oleh orang yang sama yang telah berjanji kepada para pendahulunya.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}} Surat itu melanjutkan bahwa pemilihan khalifah adalah hak Muhajirin dan Anshar, secara eksplisit mengecualikan Mu'awiyah, sebagai mualaf terakhir (''taliq''), dari Syura mana pun dan dari kekhalifahan itu sendiri.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}} Surat tersebut juga mendesak Mu'awiyah untuk menyerahkan keadilan bagi Utsman kepada Ali, berjanji bahwa dia akan menangani masalah tersebut pada waktunya.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}} Menanggapi surat Ali, Mu'awiyah melancarkan kampanye propaganda di seluruh Suriah, menuntut Ali atas kematian Utsman dan menyerukan balas dendam.{{Sfn|Madelung|1997|p=190}}{{Sfn|Abbas|2021|p=144}}{{Sfn|Rahman|1989|p=58}} Mu'awiyah segera bergabung dengan [[Amr bin Ash]],{{Sfn|Donner|2010|p=160}} seorang ahli strategi militer,{{Sfn|Ayoub|2014|p=99}} yang berjanji untuk mendukung Bani Umayyah melawan Ali dengan imbalan jabatan gubernur Mesir seumur hidup.{{Sfn|Madelung|1997|p=196}}{{Sfn|Rahman|1989|p=58}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=66}} penulis modern cenderung menganggap seruan balas dendam Mu'awiyah sebagai dalih untuk merebut kekuasaan,{{Sfn|Shah-Kazemi|2014|p=23}}{{Sfn|Shaban|1971|p=73}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|pp=95-6}}{{Sfn|Madelung|1997|p=186}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=66}} sebagai bukti dengan tawaran rahasianya untuk mengakui Ali dengan imbalan Suriah dan Mesir.{{Sfn|McHugo|2018|loc=2.III}}
 
[[Berkas:Balami - Tarikhnama - Battle of Siffin (cropped).jpg|thumb|ka|250px|alt=Ilustrasi Pertempuran Shiffin, di mana Ali melawan Muawiyah I dan Amr bin Ash|Ilustrasi [[Pertempuran Siffin]], dari manuskrip ''[[Tarikh-i Bal'ami]]'', abad ke-14]]
 
Pertempuran dimulai pada musim panas tahun 657 di Siffin, salah satu wilayah di tepi [[Sungai Eufrat]].{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} Jumlah pasukan Ali sekitar seratus ribu orang, sedangkan pasukan Mu'awiyah berjumlah seratus tiga puluh ribu. Muslim di era modern mempercayai bahwa sebagian besar sahabat Muhammad bergabung dengan pasukan Ali dan hanya sedikit yang bergabung dengan pasukan Mu'awiyah.{{Sfn|Momen|1985|p=25}} Orang-orang Suriah sampai di sana lebih dulu,{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} dan mencegah orang Irak mengakses tempat pengairan itu.{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} Namun tak lama kemudian, orang-orang Irak mengusir orang-orang Suriah, meskipun Ali mengizinkan musuh untuk mengakses sumber air dengan bebas.{{Sfn|Madelung|1997|p=227}}{{Sfn|Donaldson|1933|p=35}}{{Sfn|Petersen|1958|p=167}} Kedua belah pihak di Siffin terlibat dalam pertempuran dan negosiasi yang berlangsung selama sekitar tiga bulan.{{Sfn|Shaban|1971|p=75}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=67}} Kondisi ini mungkin mencerminkan keengganan untuk berperang.{{Sfn|Kennedy|2015|p=67}}{{Sfn|McHugo|2018|loc=2.III}} Meskipun demikian, negosiasi gagal dan pada tanggal 18 Juli 657,{{Sfn|Madelung|1997|p=231}} beberapa tokoh terkemuka bertempur dengan pasukan kecil sebelum pertempuran utama dimulai pada hari Rabu, 26 Juli 657 dan berlangsung hingga Jumat atau Sabtu pagi.{{sfn|Madelung|1997|p=232}}{{sfn|Donner|2010|p=161}}
 
Pertempuran berakhir ketika Mu'awiyah mengajukan perdamaian. Mu'awiyah sekarang menyampaikan usulannya bahwa perwakilan dari kedua belah pihak harus bersama-sama mencapai solusi yang mengikat berdasarkan Al-Qur'an.{{Sfn|Hinds|1972b|p=98}} Abu Musa al-Asy'ari menjadi perwakilan pasukan Ali, dan Amr bin Ash menjadi perwakilan untuk kubu Mu'awiyah.{{sfn|Madelung|1997|pp=241-2}} Perjanjian arbitrase direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 15 Safar 37 H (2 Agustus 657 M).{{sfn|Madelung|1997|p=243}} Berdasarkan proposal perjanjian, kedua perwakilan harus bertemu di wilayah netral serta mematuhi Al-Qur'an dan Sunnah untuk menyelamatkan masyarakat dari perang dan perpecahan.{{sfn|Madelung|1997|p=243}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2014|p=23}} Namun menurut sejumlah sumber, perjanjian damai gagal{{efn|Pandangan umum pada saat itu meyakini bahwa perjanjian damai gagal atau tidak mencapai konsensus.{{sfn|Madelung|1997|p=255-256}} Sejarawan Islam awal, [[Khalifah bin Khayyath]] mengemukakan bahwa "para arbiter tidak menyepakati apapun".{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65-67}}{{sfn|Momen|1985|p=25}}}} dan setelah kedua pasukan meninggalkan lokasi pertempuran,{{Sfn|Madelung|1997|p=247}} Ali masih harus menyiapkan pasukan untuk persiapan perang yang kedua kalinya dengan Mu'awiyah.{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65}}{{sfn|Momen|1985|p=25}}{{sfn|Poonawala|2011}}{{Sfn|Daftary|2013|p=31}}
 
==== Khawarij ====
{{Main|Khawarij}}
Sebelum Pertempuran Shiffin berakhir dengan perjanjian damai, dari pihak Ali sudah ada beberapa orang yang merasa keberatan dengan perjanjian damai. Mereka memisahkan diri dari pasukan Ali kemudian berkumpul di luar kufah untuk memprotes Ali.{{Sfn|Madelung|1997|p=247}}{{Sfn|Bahramian|2015}} Setelah perjajian damai gagal dan Ali memulai persiapan untuk perang yang akan datang,{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65}} Ali kemudian mengunjungi mereka untuk menenangkan mereka dan secara khusus mengajak mereka untuk kembali bergabung dengannya.{{sfn|Madelung|1997|p=248}}{{sfn|Jafri|1979|p=87}} Beberapa di antara mereka kembali bergabung dengan Ali,{{Sfn|Madelung|1997|p=249}} sementara sisanya berangkat ke [[Nahrawan]], sebuah kota dekat al-Mada'in. Kelompok ini menunjuk [[Abdullah bin Wahb al-Rasibi]] sebagai pemimpin mereka.{{Sfn|Bahramian|2015}} Kelompok baru ini disebut sebagai [[Khawarij]] ({{lit|memisahkan diri}}), yang kemudian memberontak dan diperangi oleh Ali pada [[Pertempuran Nahrawan]] ({{circa|658}}).{{sfn|Shah-Kazemi|2014|page=23}}{{sfn|Donner|2010|p=162}}{{sfn|Poonawala|2011}} Pertempuran inilah yang akan berujung pada Pembunuhan Ali.<ref name=VecciaAli/>
 
==== Pembunuhan Ali ====
{{main|Pembunuhan Ali}}
Ali dibunuh oleh seorang loyalis Khawarij yang bernama [[Ibnu Muljam]] pada usia 62 atau 63 tahun. Pembunuhannya sebagai bentuk balas dendam atas Pertempuran Nahrawan.<ref name=VecciaAli>{{EI2 |last=Veccia Vaglieri |first=Laura |url=https://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_COM_0046|author-link=Laura Veccia Vaglieri |title=ʿAlī b. Abī Ṭālib |volume=1 |pages=381–386}}</ref><ref>{{cite book |last=Wellhausen |first=Julius |author-link=Julius Wellhausen |date=1901 |title=Die religiös-politischen Oppositionsparteien im alten Islam |language=de |url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.358135 |publisher=Weidmannsche Buchhandlung |location=Berlin |oclc=453206240|page=18}}</ref> Laporan lain menunjukkan bahwa Ibnu Muljam bersama dengan dua orang Khawarij lainnya berdiskusi dan memutuskan untuk membunuh Ali, [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]], dan [[Amr bin Ash]] secara bersamaan, yang menurut pandangan mereka bertanggung jawab atas perang saudara. Namun dari ketiga orang yang ditargetkan, hanya Ali yang berhasil dibunuh.<ref name=VecciaAli/> Menurut [[Al-Shaykh Al-Mufid|Syekh al-Mufid]], Ali dipukul dengan pedang beracun pada tanggal 19 [[Ramadan]] 40 H (26 Januari 661 M) dan meninggal dua hari kemudian.<ref>{{cite encyclopedia |last=Veccia Vaglieri |first=Laura |author-link=Laura Veccia Vaglieri |date=1986 |title=Ibn Muld̲j̲am |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] |edition=second |publisher=[[Brill Publishers]] |isbn=90-04-08118-6 |volume=3 |location=Leiden |pages=887–90 }}</ref> Seluruh sumber, baik [[Syiah]] maupun [[Sunni]] sepakat bahwa Ali melarang putra-putranya membalas dendam kepada sekte [[Khawarij]] dan malah menetapkan apabila dia selamat, Ibnu Muljam akan diampuni. Sedangkan jika dia meninggal, Ibnu Muljam harus diberikan hanya satu pukulan yang sama, terlepas dari apakah dia mati atau tidak karena pukulan itu.<ref>{{cite book |last=Kelsay |first=John |date=1993 |title=Islam and War: A Study in Comparative Ethics |url=https://archive.org/details/islamwarstudyinc0000kels |publisher=Westminster John Knox Press|page=[https://archive.org/details/islamwarstudyinc0000kels/page/92 92]|isbn=978-0-664-25302-8}}</ref> Instruksi ini diikuti oleh putra tertua Ali, [[Hasan bin Ali|Hasan]] dan Ibnu Muljam dieksekusi sebagai pembalasan.{{sfn|Madelung|1997|page=309}}
 
=== Kekhalifahan Hasan ===
{{main|Hasan bin Ali#Kekhalifahan Hasan}}
Setelah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dibunuh di [[Kufah]], [[Hasan bin Ali]] (putra pertama Ali dan cucu [[Muhammad]]) ditunjuk sebagai pengganti Ali dan menjadi khalifah sementara.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=i1ZHCwAAQBAJ&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3+%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1+%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86+%D8%A8%D9%86+%D8%B9%D9%84%D9%89&pg=PT69|title=من أعلام السلف – ج 1|trans-title=Min A'lam As-Salaf - jilid 1|first=أحمد|last=فريد|author-link=:ar:أحمد فريد|publisher=IslamKotob|via=Google Books|access-date=2021-09-28|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024756/https://books.google.com/books?id=i1ZHCwAAQBAJ&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3+%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1+%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86+%D8%A8%D9%86+%D8%B9%D9%84%D9%89&pg=PT69#v=snippet&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3%20%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1%20%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86%20%D8%A8%D9%86%20%D8%B9%D9%84%D9%89&f=false|dead-url=no}}</ref>{{sfn|Madelung|1997|p=311}} Pada saat yang sama, terdengar kabar bahwa [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]] telah berbaris bersama pasukannya untuk memerangi Hasan.{{sfn|Madelung|1997|p=317}} Untuk mencegah pertempuran sesama Muslim, Hasan memutuskan untuk menyelenggarakan [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|sebuah perjanjian]] yang isinya menyatakan bahwa Hasan bersedia menyerahkan kekhalifahan dan Mu'awiyah tidak akan menunjuk seorang penerus selama masa pemerintahannya. Dia akan membiarkan dunia Islam sendiri yang memilih pemimpin berikutnya.{{Sfn|Madelung|1997|p=334-5, 337}} Setelah perjanjian disepakati oleh kedua kubu, Hasan bersedia menyerahkan [[Khilafah|kekhalifahan]] kepada Mu'awiyah dan mengundurkan diri dari jabatan [[khalifah]].{{sfn|Madelung|1997|p=|pp=322-3}}{{sfn|Abbas|2021|page=xvi}}
 
==== Pensiun ====
Antara pengunduran dirinya pada 661 dan kematiannya, Hasan hidup dengan tenang di [[Madinah]] dan tidak terlibat dalam politik.{{sfn|Hulmes|2013|page=218}}{{sfn|Jafri|1979|page=157}} Sesuai dengan perjanjian damai, Hasan menolak permintaan dari beberapa kelompok kecil [[Syiah]] untuk memimpin mereka melawan Mu'awiyah.<ref name=Nasr2021>{{cite encyclopedia |date=2021 |title=Ali |encyclopedia=Encyclopædia Britannica |publisher= |url=https://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |access-date= |last1=Nasr |first1=Seyyed Hossein |author-link= |last2=Afsaruddin |first2=Asma |archive-date=2007-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071018014146/https://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |dead-url=no }}</ref> Meskipun begitu, ia tetap dianggap sebagai kepala keluarga Muhammad oleh [[Bani Hasyim]] dan pendukung Ali, yang mungkin telah membuat mereka berharap bahwa dialah yang akan menjadi penerus Mu'awiyah kelak. Sejarawan Sunni [[al-Baladzuri]] dalam ''al-Ansab''<nowiki>-nya</nowiki> menulis bahwa Hasan mengirim pemungut pajak ke provinsi Fasah dan Darabjird di Iran sesuai dengan perjanjian; tetapi gubernur [[Basrah]], yang diinstruksikan oleh Mu'awiyah, menghasut rakyat melawan Hasan dan pemungut pajaknya diusir dari kedua provinsi tersebut. [[Wilferd Madelung|Madelung]] menganggap kisah ini palsu karena Hasan baru saja bergabung dengan Mu'awiyah untuk memerangi kaum [[Khawarij]]. Dia menambahkan bahwa Hasan tidak membuat ketentuan ekonomi dalam proposal perdamaiannya dan akibatnya Mu'awiyah tidak memberikan pembayaran kepadanya.<ref name=Madelung2004>{{cite encyclopedia |first=Wilferd |last=Madelung |author-link=Wilferd Madelung |title=Ḥosayn b. ʿAli i. Life and Significance in Shiʿism |encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] |editor-last1=Yarshater |editor-first1=Ehsan |year=2004 |url=https://iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i |volume=XII |publisher=Bibliotheca Persica Press |location=New York |pages=493–498 |access-date=2023-01-15 |archive-date=2023-08-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230829163454/https://iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i |dead-url=no }}</ref> Madelung menyatakan bahwa hubungan antara keduanya memburuk ketika Mu'awiyah menyadari bahwa Hasan tidak akan secara aktif mendukung rezimnya.<ref name=Madelung2004/>
 
==== Kematian ====
Hasan kemungkinan besar meninggal pada tanggal 2 April 670 (5 Rabiul Awwal 50 H),<ref name=Madelung2004/> meskipun terdapat beberapa kemungkinan di antara tahun 49, 50, 48, 58 dan 59 H.<ref name=Veccia-Hasan/> [[Laura Veccia Vaglieri|Veccia Vaglieri]] menyatakan bahwa Hasan meninggal karena penyakit atau keracunan,<ref name=Veccia-Hasan>{{cite encyclopedia |last=Veccia Vaglieri |first=L. |authorlink=Laura Veccia Vaglieri |encyclopedia=Encyclopaedia of Islam |title=Al-Djamal |year=1991 |edition=Second |editor1-first=p. |editor1-last=Bearman |publisher=E. J. Brill |url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/al-djamal-SIM_1962?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-2&s.q=al-+D%CC%B2j%CC%B2amal |access-date=2023-01-15 |archive-date=2023-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230405161841/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/al-djamal-SIM_1962?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-2&s.q=al-+D%CC%B2j%CC%B2amal |dead-url=no }}</ref> sedangkan sumber awal hampir sepakat bahwa Hasan diracun.<ref>{{cite encyclopedia |first=Wilferd |last=Madelung |author-link=Wilferd Madelung |title=ḤASAN B. ʿALI B. ABI ṬĀLEB |encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] |year=2003 |publisher=Encyclopedia Iranica Foundation |url=http://www.iranicaonline.org/articles/hasan-b-ali |archive-url=https://web.archive.org/web/20131117041057/http://www.iranicaonline.org/articles/hasan-b-ali |archive-date=2013-11-17}}</ref><ref>{{cite encyclopedia |last1=Hulmes |first1=Edward D. A. |editor1-last=Netton |editor1-first=Ian Richard |pages=218–219 |title=Al-Hasan Ibn 'Ali Ibn Abi Talib (c. AD 625-690) |encyclopedia=Encyclopædia of Islamic Civilisation and Religion |date=2013 |publisher=Routledge |isbn=978-0700715886 |url=https://books.google.com/books?id=bYtmAgAAQBAJ&q=Al-Hasan+retired+in+Al-Medinah&pg=PA218|ref={{sfnref|Hulmes|2013}}}}</ref>
 
Mu'awiyah biasanya diidentifikasi sebagai penghasut pembunuhan Hasan.{{sfn|Hazleton|2009|p=228}} Selain dari sumber-sumber Syiah,{{sfn|Madelung|1997|page=331}} ini juga merupakan pandangan beberapa sejarawan Sunni terkemuka, termasuk [[al-Waqidi]], [[al-Mada'ini]], Umar bin Syabbah, al-Baladzuri, al-Haitsam bin Adi, dan Abu Bakar bin Hafsh.{{sfn|Madelung|1997|page=331}} Namun demikian, laporan-laporan ini dibantah oleh [[ath-Thabari]], mungkin karena dia menganggapnya tidak penting atau karena dia lebih memedulikan keimanan orang awam dalam kasus ini. Pendapat serupa juga yang dikemukakan oleh Madelung dan Donaldson.{{sfn|Madelung|1997|page=332}} Beberapa sumber Sunni awal lainnya menyangkal keracunan tersebut, dengan mengatakan bahwa Hasan meninggal karena "konsumsi".<ref>{{cite encyclopedia|encyclopedia=Encyclopedia of Islam and the Muslim world|url=https://archive.org/details/encyclopediaofis0001unse/page/292/mode/2up|pages=293|author-last=Fischer|author-first=Michael M.J.|year=2004|publisher=Macmillan Reference|editor-first=R.C.|editor-last= Martin|title=HASAN (624-670)|ref={{sfnref|Martin|2004}}}}</ref>{{efn|Menurut Edward Hulmes, yang dimaksud dengan "konsumsi" di dalam konteks Sunni adalah penyakit paru-paru, karena kematian Hasan dianggap alami. Sedangkan pendapat lain menyatakan kematiannya akibat diracuni (kematian tidak alami, dan mayoritas Muslim menggunakan pendapat ini).{{sfn|Hulmes|2013|page=[https://books.google.co.id/books?id=bYtmAgAAQBAJ&q=Al-Hasan+retired+in+Al-Medinah&pg=PA218&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false 218–219]}}}}
 
== Militer ==
=== Ekspansi Militer ===
Ekspansi militer yang dilakukan sejak masa pemerintahan [[Abu Bakar]] dengan mengirim Jenderal [[Khalid bin Walid]] dan [[Amr bin Ash]] ke Suriah ([[Levant]]), Mesir, dan Khorasan telah membuat wilayah kekhalifahan meluas hingga ke [[Afrika Utara]] dan [[Dataran Tinggi Iran|dataran tinggi Iran]].<ref>{{cite book | title=1001 Battles That Changed the Course of World History | chapter-url=https://books.google.com/books?id=s4njwZGrZg4C&q=battle+of+firaz&pg=PA108 | chapter=Yarmuk | isbn=978-0-7893-2233-3 | page=108 | last1=Grant | first1=Reg G. | year=2011 | access-date=2023-01-15 | archive-date=2023-01-15 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230115110515/https://books.google.com/books?id=s4njwZGrZg4C&q=battle+of+firaz&pg=PA108 | dead-url=no }}</ref> Menurut sejarawan Skotlandia, James Buchan: "Dalam kecepatan dan luasnya, penaklukan Arab pertama hanya dapat ditandingi oleh penaklukan [[Aleksander Agung]], dan penaklukan itu lebih bertahan lama."<ref>{{cite news |url=https://www.theguardian.com/books/2007/jul/21/historybooks.featuresreviews |title=Children of empire |first=James |last=Buchan |date=21 July 2007 |newspaper=[[The Guardian]] |location=London |issn=0261-3077 |language=en-GB |access-date=2022-09-27 |archive-date=2019-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190609125724/https://www.theguardian.com/books/2007/jul/21/historybooks.featuresreviews |dead-url=no }}</ref>
 
==== Penaklukan Suriah ====
[[File:Mohammad adil rais-Invasion of Anatolia and Armenia.PNG|thumb|400x400px|alt=Penaklukan wilayah suriah dan Anatolia oleh bangsa Arab selama masa kekhalifahan Rasyidin|Penaklukan wilayah Suriah dan Anatolia oleh bangsa Arab (637–638).]]
Provinsi Suriah (atau [[Syam]]) adalah yang pertama direbut dari kendali [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]]. Serangan Arab-Muslim yang mengikuti [[perang Riddah]] mendorong Bizantium untuk mengirim ekspedisi besar ke [[Palestina]] selatan, yang dikalahkan oleh pasukan Arab di bawah komando [[Khalid bin Walid]] pada [[Pertempuran Ajnadain]] (634).{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Khalid bin Walid, telah masuk Islam sekitar tahun 627, menjadi salah satu jenderal Muhammad yang paling sukses.{{sfn|Nicolle|2009|pp=64}} Khalid telah berperang di Irak melawan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]] ketika dia memimpin pasukannya dalam perjalanan melintasi padang pasir ke Suriah untuk menyerang Romawi dari belakang.{{sfn|Nicolle|2009|pp=50}} Dalam "Pertempuran Lumpur" yang terjadi di luar Pella di lembah [[Sungai Yordan]] pada bulan Januari 635, orang Arab kembali meraih kemenangan.{{sfn|Nicolle|2009|pp=63}} Setelah pengepungan selama enam bulan, orang Arab merebut [[Damaskus]], tetapi Kaisar [[Heraklius]] kemudian merebutnya kembali.{{sfn|Nicolle|2009|p=51}} Pada [[Pertempuran Yarmuk]] antara 16-20 Agustus 636, bangsa Arab menang dengan mengalahkan Heraklius.{{sfn|Nicolle|2009|pp=64}} Khalid tampaknya adalah "pemimpin militer sejati" di Yarmuk.{{sfn|Nicolle|2009|p=51}} Setelah kemenangan Arab di Yarmuk; [[Baalbek]], [[Homs]], dan Hamah segera menyusul.{{sfn|Nicolle|2009|p=54}} Namun, kota-kota berbenteng lainnya terus melawan meskipun pasukan Kekaisaran dikalahkan dan harus ditaklukkan secara individual.{{sfn|Lapidus|2014|p=49}}
 
[[Berkas:The entrance of Caliph Umar (581?-644) into Jerusalem, 638- colored engraving, 19th century..jpg|thumb|300px|alt=Lukisan khalifah Umar memasuki Yerussalem|Lukisan seorang seniman pada abad ke-19, menunjukkan rombongan Khalifah Umar memasuki [[Yerusalem]].]]
Setelah pengepungan selama dua tahun, garnisun [[Pengepungan Yerusalem (636–637)#Penyerahan|Yerusalem menyerah]] karena banyak di antara mereka yang mati kelaparan. Di bawah ketentuan penyerahan, Khalifah [[Umar bin Khattab|Umar]] berjanji untuk mentolerir orang-orang [[Kristen]] di Yerusalem dan tidak mengubah gereja menjadi masjid.{{sfn|Nicolle|2009|p=54}} Sesuai dengan janjinya, Umar mengizinkan [[Gereja Makam Suci]] tetap ada, sedangkan khalifah berdoa di atas sajadah di luar gereja.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}} Penaklukan Muslim atas Yerusalem yang merupakan kota tersuci bagi orang Kristen, terbukti menjadi sumber banyak kebencian dalam susunan Kristen. Kota [[Kaisarea Maritima]] terus bertahan dari pengepungan Muslim (karena dapat disuplai melalui laut) hingga direbut oleh muslim setelah diserang pada 640.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}} Sementara itu, kota-kota lain disekitarnya tetap bertahan hingga tahun 641.{{sfn|Nicolle|2009|p=54}}
 
Di pegunungan [[Asia Kecil]], orang-orang Romawi mengadopsi taktik "peperangan membayangi" serta pasukan Romawi yang mundur ke kastil dan kota-kota berbenteng ketika kaum Muslim menyerbu. Pasukan Romawi juga menyergap para penakluk Muslim saat mereka kembali ke Suriah membawa rampasan dan orang-orang yang telah mereka perbudak.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}} Di daerah perbatasan di mana [[Anatolia]] bertemu Suriah, negara Romawi mengevakuasi seluruh penduduk dan membuang sampah ke pedesaan, menciptakan "tanah tak bertuan" di mana tentara penyerang tidak akan menemukan makanan.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}} Selama beberapa dekade setelah itu, perang gerilya dilakukan oleh orang-orang Kristen di pedesaan berbukit di Suriah barat laut yang didukung oleh Romawi. Pada saat yang sama, Romawi memulai kebijakan melancarkan serangan melalui laut di pantai kekhalifahan dengan tujuan memaksa kaum Muslim untuk mempertahankan setidaknya beberapa pasukan mereka untuk mempertahankan garis pantai mereka, sehingga membatasi jumlah pasukan yang tersedia untuk satu tahun invasi Anatolia.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}} Tidak seperti Suriah, dataran dan gurun serta daerah pegunungan Anatolia lebih mendukung pertahanan di wilayah utara. Sebagai akibatnya, garis antara tanah Kristen dan Muslim membentang di sepanjang perbatasan antara Anatolia dan Suriah.{{sfn|Nicolle|2009|p=52}}
 
==== Penaklukan Mesir ====
[[File:Byzantiumby650AD.svg|thumb|400x400px|alt=Penaklukan Mesir dan Palestina oleh khilafah Islam awal|Wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]] (merah) setelah Mesir dan Palestina ditaklukan oleh kekhalifahan.]]
Provinsi [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] Mesir memiliki kepentingan strategis untuk produksi biji-bijian, pangkalan angkatan laut, dan sebagai pangkalan untuk penaklukan lebih lanjut di Afrika. Jenderal Muslim [[Amr bin Ash]] memulai penaklukan provinsi atas inisiatifnya sendiri pada tahun 639.{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Mayoritas pasukan Romawi di Mesir adalah pasukan Koptik yang dikembangkan secara lokal, dimaksudkan sebagai pasukan polisi; karena sebagian besar orang Mesir tinggal di lembah [[Sungai Nil]], yang dikelilingi oleh gurun di sisi timur dan barat, Mesir dirasa sebagai provinsi yang relatif aman.{{sfn|Hoyland|2014|p=70}}{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Pada bulan Desember 639, Amr memasuki Sinai dengan kekuatan besar dan merebut Pelusium, di tepi lembah Sungai Nil, dan kemudian mengalahkan serangan balik Romawi di Bibays.{{sfn|Nicolle|2009|p=55}} Namun, orang-orang Arab tidak menuju [[Aleksandria]], ibu kota Mesir, melainkan ke benteng besar yang dikenal sebagai ''Babilonia'' (sekarang disebut sebagai [[Kairo]]).{{sfn|Hoyland|2014|pp=70–72}} Amr berencana membagi lembah Sungai Nil menjadi dua.{{sfn|Hoyland|2014|pp=73–75}}{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Pasukan Arab telah memenangkan Pertempuran Heliopolis (640), tetapi mereka merasa sulit untuk maju lebih jauh karena kota-kota besar di Delta Nil dilindungi oleh air dan karena Amr kekurangan peralatan untuk menghancurkan benteng kota.{{sfn|Nicolle|2009|p=55}} Orang-orang Arab mengepung Babilonia, dan menutup seluruh akses makanan hingga membuat pasukan Bizantium di dalamnya kelaparan. Hal ini membuat Bizantium menyerah pada tanggal 9 April 641.{{sfn|Nicolle|2009|p=56}} Meskipun demikian, provinsi ini hampir tidak mengalami urbanisasi dan pasukan Bizantium di Mesir kehilangan harapan untuk menerima bala bantuan dari Konstantinopel ketika kaisar [[Heraklius]] meninggal pada tahun 641.{{sfn|Hoyland|2014|pp=73–75}}{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Setelah itu, orang Arab berbelok ke utara ke delta Nil dan mengepung Aleksandria.{{efn|Menurut [[Ira Lapidus]], yang juga menjadi rujukan [[Robert G. Hoyland]], hampir seluruh kejadian ini terjadi pada tahun 643 M atau 23 H.{{sfn|Hoyland|2014|pp=73–75}}
{{sfn|Lapidus|2014|p=49}}}} [[Aleksandria]] merupakan kota besar terakhir yang berhasil ditaklukkan oleh pasukan Arab. Garnisun Aleksandria menyerah pada September 642.{{sfn|Hoyland|2014|pp=74–75}} {{sfn|Lapidus|2014|p=49–50}}
{{sfn|Kennedy|2007|p=165}}
 
Pada tahun 644, orang-orang Arab mengalami kekalahan besar di [[Laut Kaspia]] ketika tentara Muslim yang menyerang hampir musnah oleh kavaleri [[bangsa Khazar]]. Ketika melihat kesempatan untuk merebut kembali Mesir, Romawi melancarkan serangan amfibi yang mengambil kembali Aleksandria untuk waktu yang singkat.{{sfn|Nicolle|2009|p=56}} Meskipun sebagian besar Mesir adalah gurun, lembah Sungai Nil memiliki beberapa tanah pertanian paling produktif dan subur di seluruh dunia, yang menjadikan Mesir sebagai "lumbung" Kekaisaran Romawi.{{sfn|Nicolle|2009|p=56}} Dengan mengontrol Mesir, kekhalifahan dapat mengatasi kekeringan tanpa rasa takut akan kelaparan, meletakkan dasar bagi kemakmuran negara Islam di masa depan.{{sfn|Nicolle|2009|p=56}}
 
==== Penaklukan Mesopotamia dan Persia ====
[[File:WLA metmuseum Sword and scabbard Iran 7th century.jpg|thumb|alt=Perlengkapan militer Sasaniyah|Perlengkapan militer Sasaniyah, dari abad ke-7.]]
Setelah serangan Arab ke wilayah [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]], [[Syah (gelar)|Syah]] [[Yazdegerd III]] yang baru saja naik takhta, mengumpulkan pasukan untuk melawan para penakluk.{{sfn|Vaglieri|1977|pp=60–61}} Banyak ''marzban'' (pasukan) keluar untuk membantu pertempuran demi raja.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}} Namun, meskipun memiliki persenjataan dan pasukan yang lengkap, Persia menderita kekalahan telak dalam [[Pertempuran Al-Qadisiyyah|Pertempuran al-Qadisiyyah]] pada tahun 636.{{sfn|Nicolle|2009|p=59}} Sedikit sekali yang diketahui menenai Pertempuran al-Qadisiyah selain berlangsung selama beberapa hari di tepi [[Sungai Eufrat]] (sekarang termasuk wilayah [[Irak]]) dan berakhir dengan pasukan Persia dimusnahkan. Pembubaran negara penyangga Persia, [[Lakhmid|Lakhmid Arab]] telah memaksa Persia untuk mengambil alih pertahanan gurun itu sendiri, membuat mereka kewalahan.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}}
 
Sebagai hasil dari kemenangan di al-Qadisiyyah, Muslim menguasai seluruh Irak, termasuk [[Tisfon]], ibu kota Sasaniyah.{{sfn|Vaglieri|1977|pp=60–61}} Pasukan Persia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk memanfaatkan [[Pegunungan Zagros]] dan menghentikan pasukan Arab setelah kehilangan pasukan utama mereka di al-Qadisiyyah.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}} Pasukan Persia mundur melewati Pegunungan Zagros dan tentara Arab mengejar mereka melintasi dataran tinggi Iran, di mana nasib Kekaisaran Sasaniyah berakhir pada [[Pertempuran Nahawand]] (642).{{sfn|Vaglieri|1977|pp=60–61}}
 
Setelah Pertempuran Nahawand, negara Persia runtuh dengan Yazdegerd melarikan diri jauh ke timur dan mayoritas marzban menyerah kepada orang Arab.{{sfn|Nicolle|2009|p=59}} Saat para penakluk perlahan-lahan menempuh jarak yang sangat jauh di Iran diselingi oleh kota dan benteng yang bermusuhan, [[Yazdegerd III]] memilih untuk mundur dan akhirnya berlindung di [[Khorasan Raya|Khorasan]], di mana dia dibunuh oleh satrap lokal pada tahun 651.{{sfn|Vaglieri|1977|pp=60–61}} Setelah kemenangan mereka atas tentara Kekaisaran, kaum Muslim masih harus bersaing dengan kumpulan kerajaan Persia yang lemah secara militer tetapi secara geografis tidak dapat diakses.{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Butuh puluhan tahun untuk membawa mereka semua di bawah kendali kekhalifahan.{{sfn|Lapidus|2014|p=49}} Di tempat yang sekarang disebut [[Afghanistan]] (wilayah di mana otoritas Syah selalu diperdebatkan), Muslim menghadapi perlawanan gerilya yang sengit dari suku-suku Buddha yang militan di wilayah tersebut.{{sfn|Nicolle|2009|p=66}}
Persia, bagaimanapun, telah menerima kekalahan yang pahit. Meskipun telah memiliki persenjataan dan pasukan yang lengkap, mereka telah kalah dari Kekhalifahan.{{sfn|Nicolle|2009|p=60}}
 
==== Pertempuran di Laut ====
[[File:Byzantine-Arab naval struggle.svg|thumb|450x450px|alt=peta operasi Armada Laut Muslim–Bizantium serta peperangan yang terjadi di sekitar laut Mediterania.|peta operasi Armada Laut Muslim–Bizantium serta peperangan yang terjadi di sekitar laut Mediterania.]]
Kekaisaran Romawi secara tradisional mendominasi [[Mediterania]] dan [[Laut Hitam]] dengan pangkalan angkatan laut utama di [[Konstantinopel]], [[Akka]], [[Aleksandria]], dan [[Kartago]].{{sfn|Nicolle|2009|p=56}} Pada tahun 652, orang-orang Arab memenangkan kemenangan pertama mereka di laut lepas Aleksandria, yang diikuti oleh penaklukan Muslim sementara atas [[Siprus]].{{sfn|Nicolle|2009|p=56}} Karena [[Yaman]] telah menjadi pusat perdagangan laut, para pelaut Yaman dibawa ke Aleksandria untuk mulai membangun armada Islam menuju Mediterania.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}} Armada Muslim berpangkalan di Aleksandria dan menggunakan [[Akko]], [[Tirus]], dan [[Beirut]] sebagai pangkalan depan.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}} Inti dari pelaut armada adalah orang Yaman, tetapi pembuat kapal yang membangun kapal adalah orang Iran dan Irak.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}} Dalam "[[Pertempuran Dzatus Shawari|Pertempuran Tiang]]" di lepas pantai [[Tanjung Gelidonya]] di [[Anatolia]] pada tahun 655, kaum Muslim mengalahkan armada Romawi dalam serangkaian aksi menggunakan kapal.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}} Akibatnya, orang Romawi memulai ekspansi besar-besaran angkatan laut mereka, yang diimbangi oleh orang Arab dan mengarah ke perlombaan senjata angkatan laut.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}}
 
Sebagai bagian dari perlombaan senjata, kedua belah pihak mencari teknologi baru untuk meningkatkan kapal perang mereka. Kapal perang Muslim memiliki [[agil]] yang lebih besar, yang digunakan untuk memasang mesin pelempar batu.{{sfn|Nicolle|2009|p=57}} Bangsa Romawi menemukan "api Yunani", sebuah senjata pembakar yang membuat armada Muslim menutupi kapal mereka dengan kapas yang dibasahi air.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}} Masalah utama armada Muslim adalah kekurangan kayu, yang menyebabkan Muslim mencari keunggulan kualitatif daripada kuantitatif dengan membangun kapal perang yang lebih besar.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}} Untuk menghemat uang, para pembuat kapal Muslim beralih dari metode pembuatan kapal pertama lambung ke metode kerangka pertama.{{sfn|Nicolle|2009|p=58}}
 
=== Administrasi kemiliteran ===
Para khalifah Rasyidin, terutama [[Umar bin Khattab]], menganggap bahwa tentara adalah salah satu unsur paling penting bagi negara.<ref>{{Cite web|last=محمد دعدع|first=سحر علي|title=8-الخلفاء الراشدون: 2-التنظيم الإداري|url=http://uqu.edu.sa/page/ar/194614|archive-url=https://web.archive.org/web/20121006071729/http://uqu.edu.sa/page/ar/194614|archive-date=2012‐9-6|access-date=2023-1-15}}</ref> Karena itu pula dibentuk sebuah diwan ketentaraan yang disebut sebagai {{transl|ar|Diwan al-Jund}}. Diwan ini berfungsi untuk mencatat identitas, mengatur gaji dan menyiapkan perbekalan untuk para tentara.<ref>{{Cite book|last=Doak|first=Robin|date=2009|url=https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=Empire of the Islamic World|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-60413-161-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131608/https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref><ref name="NagaraTantara">{{cite web|title=الإدارة في الحضارة الإسلامية|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|publisher=قصة الإسلام|lang=ar|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20161121071130/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|archive-date=2016-11-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=النظام الإداري والإقليمي في صدر الإسلام|url=http://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|publisher=مجلة دعوة الحق|archive-url=https://web.archive.org/web/20200531141920/http://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|archive-date=2020-5-31}}</ref> Pasukan darat telah ada sejak masa kepemimpinan [[Muhammad]], namun mereka baru digaji pada masa pemerintahan Umar.<ref name="NagaraTantara"/> Menurut salah satu sumber, masing-masing tentara digaji setiap bulan [[Muharram]].<ref>{{cite book|title=The Armies of the Caliphs: Military and Society in the Early Islamic State|author-link=Hugh N. Kennedy|first=Hugh N.|last=Kennedy|publisher=Routledge|date=2001|isbn=9780415250924|page=58–59|url=https://books.google.com/books/about/The_Armies_of_the_Caliphs.html?hl=id&id=UIspERtZEHIC|access-date=2023-05-31|archive-date=2023-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230622193553/https://books.google.com/books/about/The_Armies_of_the_Caliphs.html?hl=id&id=UIspERtZEHIC|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite thesis |last1=al-Mubarak |first1=Malik Abdulazeez |title=Warfare in early Islam |type=PhD |publisher=University of Glasgow |date=1997 |page=31–34 |url=http://theses.gla.ac.uk/id/eprint/794 |access-date=15 October 2021 |archivedate=2024-05-09 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20240509025055/https://theses.gla.ac.uk/794/ |deadurl=no }}</ref>
 
Umar juga menjadi khalifah pertama yang membangun kota-kota garnisun (''[[amsar|amṣār]]''), seperti [[Mosul]] dan [[Basra]].<ref name="Yaqut Hamawi Maj">{{cite book |last1=al-Hamawi |first1=Yaqut |author-link1=Yaqut al-Hamawi |title=Mu'jam al Buldan (Dictionary of Countries) |date=1995 |publisher=Dar as Sadr |page=230 |url=https://al-maktaba.org/book/23735 |access-date=22 November 2021 |archive-date=2022-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220717212217/https://al-maktaba.org/book/23735 |dead-url=no }}</ref> [[Mosul]] didirikan oleh [[Arfajah al-Bariqi]] atas instruksi Umar. Wilayah Mosul ini pada mulanya hanya memiliki sedikit penduduk, namun lama kelamaan menjadi semakin ramai setelah proyek pembangunan ''amṣār''.<ref name="Medieval Urban Landscape in Northeastern Mesopotamia">{{cite book |last1=Nováček |first1=Karel |last2=Melčák |first2=Miroslav |last3=Starková |first3=Lenka |title=Medieval Urban Landscape in Northeastern Mesopotamia |date=2017 |publisher=Archaeological Publishing Limited |isbn=9781784915193 |page=68 |url=https://books.google.com/books?id=SogxEAAAQBAJ |access-date=20 November 2021 |archive-date=2023-05-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230531121610/https://books.google.com/books?id=SogxEAAAQBAJ |dead-url=no }}</ref> Atas instruksi Umar juga, Arfajah ditunjuk menjadi wali (gubernur) Mosul yang bertugas untuk mengelola pendapatan militer. Di Mosul, Arfajah mendirikan rumah-rumah, masjid, gereja, dan sebuah pemukiman untuk orang Yahudi.<ref>{{cite book|last=Nadvi|first=Abdus Salam|title=The ways of the Sahabah|location=Karachi|publisher=Darul Ishaat|year=2000|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Ways_of_the_Sahabah/avLXAAAAMAAJ?hl=id|page=418–419|asin=B005RT2RW8|isbn=<!--Diperlukan-->|ref={{sfnref|Nadvi|2000}}|access-date=2023-05-31|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024946/https://www.google.co.id/books/edition/The_Ways_of_the_Sahabah/avLXAAAAMAAJ?hl=id|dead-url=no}}</ref> Secara militer, struktur dan fungsi ''amṣār'' mirip dengan [[Colonia (Romawi)|Kolonia Romawi Kuno]], yaitu sebagai perbatasan, benteng, dan suplai militer untuk keperluan penaklukan ke wilayah-wilayah sekitarnya.<ref name=Idea>{{cite book |last= Hillenbrand |first= Robert |title= Anjar and Early Islamic Urbanism |pages= 59–98 [59–60] |editor= G. P. Brogiolo and B. Ward-Perkins |work= The Idea and Ideal of the Town Between Late Antiquity and the Early Middle Ages |year= 1999 |publisher= BRILL |location= Leiden |url= https://www.academia.edu/38022717 |access-date= 9 May 2021 |archive-date= 2022-09-28 |archive-url= https://web.archive.org/web/20220928010400/https://www.academia.edu/38022717 |dead-url= no }}</ref>
 
===Satuan militer ===
==== Angkatan darat ====
{{See also|Pasukan Rasyidin}}
[[Berkas:Mohammad Adil Rais-Muslim warrior during rashidun caliphate.PNG|170px|thumb|upright=0.9|Prajurit Rasyidin mengenakan helm besi/perunggu, baju [[baju halkah|zirah halkah]] dan [[lamela]], [[baldrik]] untuk pedang, dan perisai kulit.]]
[[Umar bin Khattab]] adalah khalifah pertama yang mengatur tentara Islam secara modern setelah ia menyadari pentingnya hal tersebut. Hal itu dikarenakan luasnya area penyebaran Islam serta pentingnya peranan tentara untuk menyebarkan agama ke tempat-tempat terjauh yang telah diketahui masyarakat Muslim. Umar membentuk pasukan tetap (reguler) angkatan darat yang berjumlah kira-kira tiga puluh dua ribu pasukan [[kavaleri ringan|kavaleri]] sebagai penjamin keamanan negara. Jumlah tersebut tidak termasuk pasukan infanteri dan pasukan sukarelawan. Susunan kepangkatan diatur berdasarkan desimal jumlah pasukan; yaitu ''Amir al-Jaisy'' ({{lang|ar|أمير الجيش}}) memimpin sepuluh ribu orang pasukan atau lebih sedikit,<ref name=":3">{{Cite book|last=Al-Harafi|first=Dr Salamah Muhammad|url=https://books.google.co.in/books?id=x9vdDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA58&dq=amir+al+kardus&hl=id&redir_esc=y|title=Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam|publisher=Pustaka Al-Kautsar|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727134654/https://books.google.co.in/books?id=x9vdDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA58&dq=amir+al+kardus&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> ''Amir al-Kardus'' ({{lang|ar|أمير الكردوس}}) memimpin seribu orang,<ref name=":3" /> dan ''al-Qa'id'' ({{lang|ar|القائد}}) yang memimpin seratus orang.<ref name=":3" /> Bagian utama pasukan infanteri adalah para tentara berpedang,<ref>{{Cite book|last=Crawford|first=Peter|date=2013-07-16|url=https://books.google.co.in/books?id=ZPAHBAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA92&dq=arab+swordsmen+infantry&hl=id&redir_esc=y|title=The War of the Three Gods: Romans, Persians and the Rise of Islam|publisher=Pen and Sword|isbn=978-1-84884-612-8|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727165216/https://books.google.co.in/books?id=ZPAHBAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA92&dq=arab+swordsmen+infantry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> yang sering kali terdiri dari orang-orang yang tergagah dan terkuat. Tugas utama tentara ini adalah untuk melemahkan moral musuh.<ref name=":6">{{Cite book|last=Ali|first=Dr Jawwad|url=https://books.google.com/books?id=v6weEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA273&dq=arab+duel&hl=id|title=Sejarah Arab Sebelum Islam 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|publisher=Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725074812/https://books.google.com/books?id=v6weEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA273&dq=arab+duel&hl=id|dead-url=no}}</ref> Mereka akan maju untuk menantang berduel para pemimpin pasukan lawan, serta membunuh lawan-lawan mereka tersebut sebelum dimulainya pertempuran.<ref name=":6" /><ref>{{Cite book|last=France|first=John|last2=DeVries|first2=Kelly|last3=Rogers|first3=Clifford J.|date=2021-06-18|url=https://books.google.com/books?id=XkI3EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA10&dq=arab+duel&hl=id|title=Journal of Medieval Military History: Volume XIX|publisher=Boydell & Brewer|isbn=978-1-78327-591-5|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725075148/https://books.google.com/books?id=XkI3EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA10&dq=arab+duel&hl=id|dead-url=no}}</ref>
 
Pasukan kavaleri Islam adalah salah satu pasukan tersukses pada masa itu, dan terkenal sebagai pasukan cepat yang diandalkan umat Islam dalam memerangi [[Kekaisaran Bizantium|Romawi]] dan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]], misalnya di [[Pertempuran Yarmuk|Yarmuk]] dan [[Pertempuran al-Qadisiyyah|Qadisiyah]].<ref name="Kaushik">{{Cite book|last=Roy|first=Kaushik|date=2021-09-14|url=https://books.google.co.in/books?id=yE85EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT160&dq=yarmuk+qadisiya+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=A Global History of Pre-Modern Warfare: Before the Rise of the West, 10,000 BCE–1500 CE|publisher=Routledge|isbn=978-1-000-43212-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727151443/https://books.google.co.in/books?id=yE85EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT160&dq=yarmuk+qadisiya+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Kavaleri menjadi keunggulan pasukan Islam, terbukti dari setiap pertempuran yang berhasil dimenangkan oleh mereka.<ref name="Kaushik" /><ref name="Multiple">{{Cite book|last=Authors|first=Multiple|date=2012-09-17|url=https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=Medieval Wars 500–1500|publisher=Amber Books Ltd|isbn=978-1-78274-119-0|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131515/https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Pasukan kavaleri Islam terbagi menjadi pasukan berkuda yang terdiri dari para bangsawan Arab yang menunggang kuda, serta pasukan lainnya yang menunggang unta yang digunakan dalam pertempuran ataupun untuk mengangkut air dan bahan persediaan lainnya.<ref name="Kaushik" /><ref name="Multiple" /><ref>{{Cite book|last=Doak|first=Robin|date=2009|url=https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=Empire of the Islamic World|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-60413-161-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131608/https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Selain kavaleri dan infanteri, [[Khalid bin Walid]] juga menggunakan mata-mata, yang tugas utamanya memantau intelijen, gerakan, dan aktivitas musuh.<ref name="Crowdy">{{Cite book|last=Crowdy|first=Terry|date=2011-12-20|url=https://books.google.co.in/books?id=vFObCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=The Enemy Within: A History of Spies, Spymasters and Espionage|publisher=Bloomsbury Publishing|isbn=978-1-78096-243-6|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727150254/https://books.google.co.in/books?id=vFObCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Banyak mata-mata merupakan anak-anak bangsa Arab atau orang asing tawanan perang, dari daerah yang baru ditaklukkan.<ref name="Crowdy" /><ref>{{Cite book|last=Authors|first=Multiple|date=2012-09-17|url=https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=Medieval Wars 500–1500|publisher=Amber Books Ltd|isbn=978-1-78274-119-0|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131515/https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
 
Persenjataan utama yang digunakan oleh pasukan Kekhalifahan Rasyidin yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Persia, [[tombak]], [[busur panah|busur]] dan panah.<ref>{{Cite book|last=Coetzee|first=Daniel|last2=Eysturlid|first2=Lee W.|date=2013-10-21|url=https://books.google.com/books?id=DW2jAQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA228&dq=weapons+rashidun&hl=id|title=Philosophers of War: The Evolution of History's Greatest Military Thinkers [2 Volumes]: The Evolution of History's Greatest Military Thinkers|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-07033-4|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072713/https://books.google.com/books?id=DW2jAQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA228&dq=weapons+rashidun&hl=id|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=DI9kAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&q=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&hl=id|title=Humaniora: buletin Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada|publisher=Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072713/https://books.google.com/books?id=DI9kAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&q=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&hl=id|dead-url=no}}</ref> Orang Arab memperoleh sebagian dari persenjataan tersebut melalui perdagangan dengan Syam, Irak, Persia, Bizantium dan Mesir, serta ada pula yang merupakan rampasan perang dari orang Romawi dan Persia.<ref name=":4">{{Cite book|last=Kennedy|first=Hugh|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=Pk7BS9XC10QC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT42&dq=ARAB+chain+mail&hl=id|title=The Great Arab Conquests: How the Spread of Islam Changed the World We Live In|publisher=Orion|isbn=978-0-297-86559-9|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072722/https://books.google.com/books?id=Pk7BS9XC10QC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT42&dq=ARAB+chain+mail&hl=id|dead-url=no|ref={{sfnref|Kennedy|2007}}}}</ref> Pasukan infanteri adalah pasukan yang paling akomodatif; pada awal era mereka menggunakan kulit kasar buatan lokal Jazirah Arab, dan kemudian beralih ke baju [[zirah rantai]] yang mungkin berasal dari rampasan perang.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite book|last=Mirwaisi|first=Hamma|date=2020-07-07|url=https://books.google.com/books?id=E7bvDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA204&dq=rashidun+shield+leather&hl=id|title=Abdullah Ocalan|publisher=Hamma Mirwaisi|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073627/https://books.google.com/books?id=E7bvDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA204&dq=rashidun+shield+leather&hl=id|dead-url=no}}</ref> Para ksatria bangsawan dan pasukan pejalan kaki membawa perisai yang terbuat dari kulit yang diperkuat, sebagai pelindung dari hantaman pedang dan serbuan panah.<ref name=":5" /> Ketika pasukan Muslim memasuki peperangan di wilayah perbatasan Jazirah Arab dan Syam, mereka lalu meniru Persia dan Romawi dalam penggunaan senjata pengepungan; seperti [[manjanik]], [[menara kepung]], ''dabbabah'' (pelindung pasukan penggali lubang), serta [[pelantak tubruk]].<ref name=":4" /><ref>{{Cite book|last=Burns|first=William E.|date=2020-02-07|url=https://books.google.com/books?id=h9zQDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA264&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|title=Science and Technology in World History [2 volumes]|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-4408-7117-7|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073628/https://books.google.com/books?id=h9zQDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA264&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|last=Petersen|first=Leif Inge Ree|date=2013-09-15|url=https://books.google.com/books?id=BRGaAAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA401&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|title=Siege Warfare and Military Organization in the Successor States (400-800 AD): Byzantium, the West and Islam|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-25446-6|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073244/https://books.google.com/books?id=BRGaAAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA401&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|dead-url=no}}</ref>
 
==== Angkatan laut ====
{{See also|Angkatan Laut Rasyidin}}
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|ki|jmpl|Model kapal Bizantium, yang ditiru Muslim untuk melawan Romawi]]
Umar bin Khattab tidak suka laut. Ia tidak suka merisikokan nyawa kaum muslimin di atas laut dan melarang para pemimpin pasukannya untuk bertempur di laut.<ref name="Redha">{{Cite book|last=Redha|first=Muhammad|date=2011-01-01|url=https://books.google.co.in/books?id=yR9LDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA51&dq=omar+ibn+khattab+hated+sea&hl=id&redir_esc=y|title=Othman ibn Affan (The Third Caliph): عثمان بن عفان (ذو النورين) [إنكليزي]|publisher=Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية|isbn=978-2-7451-5560-3|language=en|page=51|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707081923/https://books.google.co.in/books?id=yR9LDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA51&dq=omar+ibn+khattab+hated+sea&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Ia bahkan memecat [[al-Ala' bin al-Hadhrami]], gubernur Bahrain, karena ia memimpin penyerangan laut dengan dua belas ribu tentara ke Persia.<ref name="Redha"/> Gubernur Syam [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan]] mengirim surat permintaan izin kepada Umar bin Khattab untuk membentuk armada angkatan laut Islam dalam menghadapi Romawi, dan membantu pengepungan [[Tripoli, Lebanon|Tripoli]] yang masih bertahan dari serangan tentara Islam, serta untuk meminta bantuan jika serangan mendadak terjadi; namun Umar menolak permintaan itu.<ref name="Redha" />
 
Setelah kematian Umar, Mu'awiyah kembali menulis surat kepada Utsman bin Affan, meminta izin untuk menaklukkan pulau [[Siprus]].<ref name="Redha" /> Utsman awalnya mengulangi perintah untuk mematuhi kebijakan pertahanan yang telah ditetapkan, namun setelah ancaman Romawi ke pantai-pantai Syam meningkat, khalifah setuju untuk membangun armada Islam, asalkan gubernur tidak memaksa umat Islam untuk berperang di laut kecuali atas keinginan mereka sendiri; sehingga kemudian armada yang kuat mulai dibangun.<ref name="Redha" /> Antara 653-654 Mu'awiyah dengan armadanya menaklukkan pulau-pulau [[Siprus]], [[Rodos|Rhodes]], [[Pulau Kos|Kos]], dan [[Kreta]].<ref name="Kasdagli">{{Cite book|last=Kasdagli|first=Anna-Maria|date=2018-06-30|url=https://books.google.co.in/books?id=Ci9nEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA34&dq=muawiya+cyprus+rhodes&hl=id&redir_esc=y|title=Coins in Rhodes: From the monetary reform of Anastasius I until the Ottoman conquest (498 - 1522)|publisher=Archaeopress Publishing Ltd|isbn=978-1-78491-842-2|language=en|page=34|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707125509/https://books.google.co.in/books?id=Ci9nEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA34&dq=muawiya+cyprus+rhodes&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref><ref name="Bosworth">{{Cite journal|last=Bosworth|first=C. Edmund|date=1996|title=Arab Attacks on Rhodes in the Pre-Ottoman Period|url=https://www.jstor.org/stable/25183178|journal=Journal of the Royal Asiatic Society|volume=6|issue=2|pages=157–164|issn=1356-1863|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220713175410/https://www.jstor.org/stable/25183178|dead-url=no}}</ref> Ketika terjadi bentrok armada Islam dengan armada Romawi dalam [[Pertempuran Dzatus Shawari|Pertempuran Tiang Kapal]] pada 654 di perairan [[Iskandariyah|Aleksandria]], armada Islam mampu menimbulkan kekalahan besar atas lawannya, serta menjadi Angkatan laut tak tertandingi di perairan [[Laut Tengah|Mediterania]].<ref name="Kasdagli" /><ref name="Bosworth" />
 
== Tata kelola pemerintahan ==
Para khalifah mengelola pemerintahannya dengan mengikuti sistem pemerintahan dalam Islam. Setiap prinsip politik dan perundang-undangan didasarkan kepada Al-Qur'an dan [[Sunnah]]. Kegiatan yang wajib dalam pemerintahan Khalifah adalah musyawarah yang mengikuti contoh dari Muhammad. Model musyawarah untuk pembangunan politik pada masa Kekhalifahan Rasyidin adalah melalui syura.<ref>{{Cite book|last=Zubaidah|first=Siti|date=2016|url=http://repository.uinsu.ac.id/1562/1/Buku%20SPI.pdf|title=Sejarah Peradaban Islam|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6462-15-2|editor-last=Daulay|editor-first=Nurika Khalila|pages=26|url-status=live|access-date=2022-07-06|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706082844/http://repository.uinsu.ac.id/1562/1/Buku%20SPI.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Khalifah, gubernur, dan pekerja ===
Kekhalifahan Rasyidin adalah negara yang mengikuti prinsip-prinsip hukum Islam. Negara memiliki beberapa organisasi administrasi yang terdiri atas otoritas pusat yang dipimpin langsung oleh [[Khalifah]]. Selain itu, terdapat pula cabang-cabang dari masing-masing administrasi daerah untuk mengelola setiap provinsi.<ref>{{Cite web|date=2016-03-04|title=8- الخلفاء الراشدون|url=http://higec.150m.com/08-%20Alkholafaa%20arrachidoune.htm|lang=ar|access-date=2022-07-05|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304131711/http://higec.150m.com/08-%20Alkholafaa%20arrachidoune.htm|dead-url=unfit}}</ref> Negara berfungsi seperti administrasi lokal di era modern dan Khalifah bekerja di administrasi negara. Negara dibagi menjadi beberapa provinsi, dan setiap provinsi dipimpin oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh Khalifah.<ref>{{Cite web|title=قصة الإسلام|url=http://islamstory.com/|website=islamstory.com|language=ar|access-date=2022-07-05|archive-date=2020-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200926023754/http://islamstory.com//|dead-url=no}}</ref>
 
Khilafah dicapai dengan kesetiaan; orang-orang ber[[baiat|ba'iat]] (berjanji setia) kepada Khalifah dengan syarat mereka mengikuti tradisi (''[[sunnah]]'') Allah dan Rasul (Muhammad) dalam setiap keputusannya.{{sfn|Syakir|2000|p=39}} Jika Khalifah taat, maka kekuasaannya akan berlangsung seumur hidup, dan khalifah menguasai negara secara penuh.{{sfn|Syakir|2000|p=166}} Di era Kekhalifahan Rasyidin, tidak ada kepemimpinan kolektif negara dan Khalifah tidak memiliki wakil, wali, atau agen kecuali ketika dia terpaksa absen. Maka wakilnya akan menggantikannya hingga ia kembali. Negara Kekhalifahan Rasyidin adalah sistem pemerintahan Islam yang ideal dalam [[suksesi Muhammad]], terutama di era Abu Bakar dan Umar, dan model itulah yang dicita-citakan oleh para pendukung Khilafah Islam di era modern.<ref name=Mustafa>{{Cite book|last=Helmy|first=Mustafa|date=2006|url=https://books.google.com.sa/books?id=AdbnOjtRltQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=الخلافة|publisher=Kotobarabia.com|language=ar|trans-title=Al-Khilafah|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220807100029/https://books.google.com.sa/books?id=AdbnOjtRltQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Beberapa sejarawan (terutama yang berasal dari [[Dunia Barat|Barat]]) menganggap Kekhalifahan Rasyidin sebagai negara [[Teokrasi|teokratis]], tetapi sejumlah peneliti Muslim, menyangkal hal ini.<ref>{{Cite web|title=دعوة الحق - النظام الإداري والإقليمي في صدر الإسلام.|url=https://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|website=habous.gov.ma|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191508/https://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|dead-url=no}}</ref><ref name="Syakir 2000"/>
 
=== Syura ===
{{see|Syura}}
Para Khalifah Rasyidin memiliki variasi tersendiri dalam pendekatan mereka terhadap penerapan Syura dan politik. [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] biasa bermusyawarah sebelum menetapkan suatu kebijakan. Dewan Syura di era Kekhalifahan Rasyidin tidak terdiri dari sejumlah orang tertentu, dan pendapat orang-orang Syura tidak mengikat khalifah. Namun, keputusan di dalamnya tidak diambil melalui pemungutan suara{{sfn|Syakir|2000|p=39}} melainkan diserahkan kepada Khalifah itu sendiri. [[Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]] dan [[Utsman bin Affan]] sangat bergantung pada Syura.{{sfn|Syakir|2000|p=205}} Situasi menjadi berbeda pada masa kekuasaan Ali. Pada awal pemerintahannya, ia berkonsultasi dengan para sahabat Madinah seperti para khalifah lainnya dan masalah Syura berjalan dengan baik. Tetapi setelah ia memindahkan ibukota ke [[Kufah]], tidak ada seorang pun di sekitarnya yang dapat diandalkan dari antara mereka.{{sfn|Syakir|2000|p=231}} Hal ini dikarenakan sebagian besar dari orang-orang di sekitarnya berasal dari klan yang memiliki status lebih rendah, pada masa ini Syura kehilangan eksistensinya.{{sfn|Syakir|2000|p=238}}{{sfn|Syakir|2000|p=220}}{{sfn|Syakir|2000|p=241}}
 
Syura di era Khalifah Rasyidin memiliki banyak contoh. Salah satunya adalah pengiriman [[ekspedisi Usamah bin Zaid]] pada awal masa pemerintahan Abu Bakar. Sebelum kematiannya, Muhammad telah mempersiapkan pasukan yang dipimpin oleh [[Usamah bin Zaid]] untuk menyerang negara [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]],{{sfn|Syakir|2000|p=39}} dan pasukan tersebut berkemah di luar kota menunggu para tentara berkumpul. Namun Muhammad telah meninggal dunia saat itu, dan gerakan kemurtadan dimulai.{{sfn|Syakir|2000|p=221}} Abu Bakar memerintahkan Usamah untuk berbaris dengan pasukannya, tetapi sejumlah sahabat [[Anshar]] khawatir tentang serangan pasukan murtad ke Madinah sementara semua tentara sedang menyerang Romawi. Mereka meminta Abu Bakar untuk menunda pengiriman Pasukan sampai gerakan murtad telah dilenyapkan, sehingga mereka dapat melanjutkan ekspedisi dengan aman.<ref name="ExpUsama">{{cite web|title=Encounter with the Tribes - Expedition to Syria|url=https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/8/1/|website=Alim.org|access-date=2023-04-08|archive-date=2023-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230411093538/https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/8/1/|dead-url=no}}</ref> Abu Bakar mengadakan pertemuan dengan Umar, Utsman, [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], [[Abu Ubaidah bin al-Jarrah]], [[Sa'ad bin Abi Waqqash]], dan [[Sa'id bin Zaid]].{{sfn|Syakir|2000|p=221}} Umar menyampaikan usulan Anshar untuk menunda pengiriman pasukan,<ref name="ExpUsama"/> sementara Abu Bakar kembali meyakinkan mereka setelah berbicara mengenai rekomendasi Muhammad untuk mengirim pasukan Usamah saat Muhammad sedang sakit menjelang kematiannya.{{sfn|Syakir|2000|p=222}}
 
Abu Bakar mengembalikan segala keputusan kepada para sahabat setelah kematian Muhammad.{{sfn|Syakir|2000|p=229}} Selama pertemuan [[Saqifah Bani Sa'idah]], dia meminta para Sahabat untuk memilih antara Umar dan Abu Ubaidah sebagai khalifah pertama. Namun Umar justru membai'at Abu Bakar sebagai khalifah dan diikuti oleh sahabat lainnya.{{sfn|Syakir|2000|p=229}} Dapat dikatakan bahwa majelis Syura Abu Bakar sebagian besar terdiri dari [[Umar bin Khattab]], [[Utsman bin Affan]], [[Ali bin Abi Thalib]], [[Abdurrahman bin Auf]], [[Muadz bin Jabal]], [[Ubay bin Kaab]] dan [[Zaid bin Tsabit]].<ref>{{cite web|title=الإدارة في الحضارة الإسلامية|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|publisher=قصة الإسلام|access-date=2023-1-15|lang=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161121071130/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|archive-date=2016-11-21}}</ref>
 
=== Diwan ===
{{See also|Diwan}}
Sistem Diwan muncul di negara Islam selama era [[Umar bin Khattab]], namun para sejarawan berbeda pendapat mengenai waktu didirikannya. [[Ath-Thabari]] mengatakan bahwa Diwan didirikan pada tahun 15 H (636 M), sedangkan [[al-Mawardi]] menyatakan bahwa mereka didirikan pada tahun 20 H.<ref name="Syakir 2000"/> Diriwayatkan bahwa pada saat itu gubernur Bahrain, [[Abu Hurairah]] berkunjung ke Madinah dengan membawa uang setengah juta [[Dirham]], maka Umar menggelar pertemuan Syura untuk mendiskusikan cara mendistribusikannya. Walid bin Hisyam mengusulkan agar dibentuk sebuah badan di mana upah para pegawai akan dicatat. Kebutuhan untuk mengatur distribusi dan pengoperasian dana muncul dengan meningkatnya aliran uang rampasan dari penaklukan Persia dan Syam. maka Umar mendirikan Diwan [[Baitul Mal]] untuk itu, dan ini adalah awal mula kerja biro dalam sejarah [[Islam]].<ref name=Idaret>{{Cite web|title=إدارة عمر بن الخطاب – قصة الإسلام|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8#_ftn4|website=islamstory.com|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161216141128/http://islamstory.com/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8|archive-date=2016-12-16|access-date=2023-01-14}}</ref> Umar kemudian memperluas Diwan dengan membentuk beberapa cabang lainnya. Beberapa di antaranya adalah Diwan Pemberian untuk mengatur pemberian tunjangan kepada {{transl|ar|[[Duafa|ḍuʿafa]]}} ({{lit|orang-orang miskin}}; dan Umar termasuk di antara {{transl|ar|ḍuʿafa}}, namun dia lebih mengutamakan [[Ahlul Bait]]); Diwan Angkatan Darat untuk mencatat nama-nama prajurit dan mengatur pencairan gaji mereka, dan Diwan Penyelesaian untuk mencatat dan menghitung pengeluaran negara.<ref>{{Cite web|date=2009-05-12|title=التراتيب الإدارية في عهد عمر بن الخطاب|url=http://www.alukah.net/culture/0/5799/التراتيب-الإدارية-في-عهد-عمر-بن-الخطاب/|website=www.alukah.net|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20170825185216/http://www.alukah.net/culture/0/5799/|archive-date=2009-5-12|access-date=2022-08-09}}</ref>
 
== Ekonomi ==
=== Baitul Mal ===
{{Main|Baitul Mal}}
Pada masa [[Muhammad]], tidak ada kas negara atau perbendaharaan umum yang permanen. Harta rampasan perang atau pendapatan lain yang diterima segera dibagi-bagikan kepada orang-orang. Keberadaan kas negara tidak diperlukan karena tidak ada gaji yang harus dibayar dan tidak ada pengeluaran negara.<ref>{{Cite book|last=Ali|first=Jawwad|date=2019|url=http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|title=كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام|location=Tangerang Selatan|publisher=PT Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|editor-last=Kurnianto|editor-first=Fajar|pages=165-166|translator-last=Ali|translator-first=Jamaluddin M.|trans-title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|ref={{sfnref|Ali|(2019)}}|author-link=Jawwad Ali|orig-year=1956-1960|translator-last2=Hendiko|translator-first2=Jemmy|url-status=live|access-date=2020-09-27|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808094845/http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Namun pada masa pemerintahan [[Umar bin Khattab|Umar]], keadaan berubah. Dari setiap penaklukan wilayah baru, pendapatan meningkat. Hal ini menyebabkan Umar memutuskan untuk memberikan gaji tetap kepada pada tentara. Dalam sebuah sumber awal, dikisahkan bahwa gubernur [[Bahrain]], [[Abu Hurairah]], mengirimkan pendapatannya kepada Umar sebesar lima ratus ribu dirham. Umar menyelenggarakan pertemuan Syura dan meminta pendapat para sahabat tentang penggunaan uang itu. Utsman bin Affan mengusulkan agar uang tersebut disimpan untuk kebutuhan masa depan. Sementara Walid bin Hisyam menyarankan agar Umar membentuk sebuah departemen perbendaharaan yang menyimpan dan mendistribusikan kas negara.<ref name="bayat mal">{{cite web|title=موقع قصَّة الإسلام، إشراف الدكتور راغب السرجاني: بيت المال في عهد النبي والخلفاء الراشدين.|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A8%D9%8A%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%84-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%87%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|access-date=2023-1-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20161129114042/http://islamstory.com/ar/%D8%A8%D9%8A%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%84-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%87%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|archive-date=2016-11-29|lang=ar}}</ref> Setelah berkonsultasi dengan sahabat lainnya, Umar memutuskan untuk mendirikan pusat perbendaharaan di Madinah yang disebut sebagai {{transl|ar|Baitul Māl}}. Abdullah bin Arqam diangkat sebagai Bendahara, ia dibantu oleh [[Abdurrahman bin Auf]] dan Muiqib. Sebuah departemen terpisah juga dibentuk untuk memelihara catatan pengeluaran. Kemudian, perbendaharaan negara didirikan di setiap provinsi, kas provinsi diminta untuk menyetorkan kelebihan pendapatan ke kas pusat di Madinah. Menurut [[Ya'qubi|al-Ya'qubi]], gaji dan tunjangan yang disetorkan ke kas pusat setiap tahunnya berjumlah lebih dari 30 juta dirham.<ref name="bayat mal"/><ref name="DANG"/>
 
[[Kesejahteraan sosial]] dan sistem pensiun juga diperkenalkan pada masa Umar, mengikuti hukum awal Islam dalam bentuk [[zakat]]. Pajak (termasuk [[zakat]] dan [[jizyah]]) yang dikumpulkan dalam perbendaharaan pemerintahan Islam digunakan untuk memberikan pendapatan bagi yang membutuhkan, termasuk orang miskin, orang tua, anak yatim, janda, dan orang cacat. Menurut ahli hukum Islam [[al-Ghazali]], pemerintah setempat juga diminta untuk menyimpan persediaan makanan di setiap daerah jika terjadi bencana atau kelaparan. Dengan demikian, Kekhalifahan disebut sebagai salah satu negara kesejahteraan paling awal.<ref name="Crone 2005 308–9">{{citation|title=Medieval Islamic Political Thought|first=Patricia|last=Crone|publisher=[[Edinburgh University Press]]|year=2005|isbn=978-0-7486-2194-1|pages=308–309}}</ref><ref name=Hamid>{{citation|title=An Islamic Alternative? Equality, Redistributive Justice, and the Welfare State in the Caliphate of Umar|author=Shadi Hamid|journal=Renaissance: Monthly Islamic Journal|volume=13|issue=8|date=Agustus 2003}} (see [https://web.archive.org/web/20110825064646/http://www.renaissance.com.pk/Augvipo2y3.html online])</ref>
 
=== Sumber daya ekonomi ===
==== Zakat ====
 
{{utama|Zakat}}
Zakat (زكاة {{translit|zakāh}}) adalah padanan Islam dari pajak barang mewah.<ref>Muḥammad ibn al-Ḥasan Ṭūsī (2010), ''Concise Description of Islamic Law and Legal Opinions'', {{ISBN|978-1904063292}}, hlm. 131–135.</ref><ref>{{cite journal| author= Hefner R.W. |year=2006 |title= Islamic economics and global capitalism |journal= Society |volume= 44 |issue=1 |pages= 16–22 |quote= Zakat is a tax levied on income and wealth for the purpose of their purification. |doi= 10.1007/bf02690463 |s2cid=153432583 }}</ref> Zakat diambil dari umat Islam dalam jumlah 2,5% dari kekayaan mereka yang tidak aktif (yang lebih dari jumlah tertentu yang tidak digunakan selama satu tahun) untuk diberikan kepada orang miskin.<ref>{{cite book|last1=Sarwar|first1=Muhammad|title=al-Kafi Volume 1 of 8|date=2015|publisher=The Islamic Seminary Inc.|location=New York|isbn=978-0-9914308-6-4|page=345|edition=Second}}</ref><ref>P. Bearman ed. (2012). ''[[Encyclopaedia of Islam]], [https://web.archive.org/web/20230627132122/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/zakat-COM_1377 Second Edition: Zakāt]''. Brill Online. {{ISBN|978-900-4161-21-4}}</ref> Semua dan hanya orang-orang yang kekayaan tahunannya melebihi tingkat minimum (nisab) yang dikumpulkan. Nisab tidak termasuk tempat tinggal utama, transportasi utama, perhiasan tenun dalam jumlah sedang, dan lain-lain. Zakat adalah salah satu [[rukun Islam]].<ref>{{cite book|author=Yusuf al-Qaradawi|author-link=Yusuf al-Qaradawi|title=Fiqh Al-Zakāh: A Comprehensive Study of Zakah Regulations and Philosophy in the Light of the Qurʼan and Sunna|url=https://books.google.com/books?id=jF5by_O_QIEC&pg=PA40|access-date=4 February 2016|year=2011|publisher=Islamic Book Trust in affiliation with The Other Press|isbn=978-967-5062-76-6|pages=40–41}}</ref>
 
==== Jizyah ====
 
{{Utama|Jizyah}}
Jizyah atau jizya ([[Bahasa Turki Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]]: cizye) adalah pajak per kapita yang dikenakan pada pria non-Muslim yang berbadan sehat dalam usia militer karena non-Muslim tidak perlu membayar zakat.<ref>{{cite book|last=Tritton|first=A. S.|title=Caliphs and their non-Muslim subjects : a critical study of the covenant of ʻUmar|publisher=Routledge|location=London New York|year=2008|isbn=978-0-415-61181-7}}</ref> Budak, wanita, anak-anak, pendeta, orang tua, orang sakit dan orang miskin semuanya dibebaskan dari pajak Jizyah. Namun, beberapa non-Muslim yang membutuhkan diberi tunjangan oleh negara.<ref>{{cite journal|first=Muhammad|last=Abdel-Haleem|author-link=|title=The jizya Verse (Q. 9:29): Tax Enforcement on Non-Muslims in the First Muslim State|journal=Journal of Qur'anic Studies|date=2012|issn=1465-3591|volume=14|issue=2|doi=10.3366/jqs.2012.0056|pages=72–89}}</ref>
 
==== Ghanimah ====
{{utama|Khums}}
''Ghanimah'' atau ''Khums'' adalah harta [[rampasan perang]], empat perlimanya dibagikan kepada tentara yang bertugas, sementara seperlima dialokasikan untuk negara.<ref name=ziml>Zafar, Iqbal; Mervyn, Lewis, ''[https://web.archive.org/web/20230314110217/https://www.e-elgar.com/shop/gbp/an-islamic-perspective-on-governance-9781847201386.html An Islamic Perspective on Governance]'', 2009, {{ISBN|978-1847201386}}, pp. 99-115</ref> Setelah membayar 20% pajak khumus, sisa 80% rampasan perang, rampasan perang dan harta yang ditemukan dibagikan kepada para komandan dan tentara sebagai hadiah atas usaha mereka yang telah berpartisipasi dalam perang penaklukan.<ref>Muḥammad ibn al-Ḥasan Ṭūsī, {{Google books|FO6CBMZU5xgC|Concise Description of Islamic Law and Legal Opinions|page=149}}, bab 12 dan 13, halaman 149-151; Pandangan Syiah abad ke-11 tentang Khums, Ghana'im dan Anfal</ref><ref>James H. Vaughan dan Anthony H. M. Kirk-Greene (1995), ''[https://archive.org/details/diaryofhammanyaj0000yaji The Diary of Hamman Yaji - Chronicle of a West African Muslim Ruler]'', Indiana University Press, {{ISBN|978-0253362063}}</ref>
 
==== Kharaj ====
 
{{Utama|Kharaj}}
{{transl|ar|Kharaj}} adalah pajak atas tanah pertanian.<ref>{{cite book|editor1-last=Böwering|editor1-first=Gerhard|title=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|date=2013|publisher=Princeton University Press|page=545|isbn=978-0691134840|url=https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&q=islamic+taxes&pg=PA545|access-date=2022-10-21|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509025957/https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&q=islamic+taxes&pg=PA545#v=snippet&q=islamic%20taxes&f=false|dead-url=no}}</ref> Pada awalnya, setelah penaklukan Muslim pertama pada abad ketujuh, {{transl|ar|kharaj}} biasanya didefinisikan sebagai pajak yang dipungut oleh otoritas pusat atas provinsi-provinsi yang ditaklukkan dan dikumpulkan oleh pejabat bekas Kekaisaran [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] dan [[Sasaniyah]]. Lebih luasnya, {{transl|ar|kharaj}} adalah segala jenis pajak yang dipungut oleh aparat gubernur provinsi dari {{transl|ar|[[dzimmi]]}} (non-Muslim). Saat itu, {{transl|ar|kharaj}} identik dengan {{transl|ar|jizyah}}, yang kemudian muncul sebagai [[pajak pemungutan suara]] yang dibayarkan oleh para {{transl|ar|dzimmi}}. Di sisi lain, pemilik tanah yang Muslim hanya membayar {{transl|ar|uṣr}}, pajak dengan tarif yang jauh lebih rendah.{{sfn|Lewis|2002|page=72}}
 
=== Mata uang ===
[[Berkas:Rashidun coin Pseudo-Byzantine types.jpg|thumb|right|220x220px|ki|Koin Khilafah Rasyidin, imitasi dari [[Bizantium]] (647-670). Dengan sosok Bizantium ([[Konstans II]]
memegang tongkat Tentara Salib dan bola dunia tentara salib)]]
[[Berkas:First Islamic coins by caliph Uthman-mohammad adil rais.jpg|thumb|right|Para khalifah Rasyidin menggunakan simbol simbol Sasaniyah (bulan sabit dan bintang, kuil api, atau gambar kaisar [[Khosrau II]]) dengan menambahkan tulisan ''Bismillah'' pada koin mereka. Mereka tidak pernah merancang uang baru.{{efn|Hal ini mungkin dikarenakan orang-orang Arab di [[Hijaz|Ḥijāz]] telah menggunakan dirham perak [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Persia Sasaniyah]] sejak lama. Dirham sendiri merupakan satu-satunya mata uang perak di dunia pada saat itu. Maka wajar bagi mereka untuk membiarkan banyak koin Sasaniyah tetap beroperasi. Mereka hanya perlu mencetak koin seperti milik kaisar di setiap detail dan menambahkan tulisan Arab pendek seperti [[basmalah|bismillāh]] di pinggirnya.<ref name=Cinsss>{{Cite web|url=https://www.iranicaonline.org/articles/coins-and-coinage-|title=Coins and Coinage|archive-url=https://web.archive.org/web/20150517020427/https://iranicaonline.org/articles/coins-and-coinage- |archive-date=2015-05-17|publisher=[[Encyclopædia Iranica]]|access-date=2022-3-7}}</ref>}}]]
Sistem keuangan yang ada pada awal era Kekhalifahan Rasyidin adalah sistem yang sama yang berlaku pada masa Islam awal,<ref name="Syakir 2000">{{Cite web|date=2015-12-18|title=موقع "يا بيروت": النقود العربيَّة الإسلاميَّة|url=http://www.yabeyrouth.com/pages/index3609.htm|website=web.archive.org|access-date=2022-07-06|archive-date=2015-12-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20151218002341/http://www.yabeyrouth.com/pages/index3609.htm|dead-url=unfit}}</ref> dan sistem yang sama yang berlaku pada [[Jahiliyah|masa Jahiliyah]] sebelum kedatangan Islam. Dalam sistem ini, [[Solidus (koin)|Dinar Bizantium]] memiliki perbandingan satu banding sepuluh dengan [[Dirham|Dirham Sasaniyah]].<ref>{{cite book|last1=Ibrahim|first1=Nazarsyah|last2=Amelia|first2=Erika|last3=Akbar|first3=Nashr|last4=Kholis|first4=Nur|last5=Utami|first5=Suci Aprilliani|author6=Nofrianto|title=Pengantar Ekonomi Islam|url=https://kneks.go.id/storage/upload/1627870990-Pengantar%20Ekonomi%20Islam%2030072021.pdf|date=2021|isbn=978-602-60042-9-1|editor-last1=Islam|editor-first1=Rifki|editor-last2=Sakti|editor-first2=Ali|editor-last3=Nurzaman|editor-first3=M. Soleh|editor-last4=Tamanni|editor-first4=Luqyan|publisher=Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah - Bank Indonesia|page=156|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919150527/https://kneks.go.id/storage/upload/1627870990-Pengantar%20Ekonomi%20Islam%2030072021.pdf|dead-url=no}}</ref> Sistem ini disetujui oleh Muhammad dan Abu Bakar. Umar juga mengikuti sistem ini pada awal masa pemerintahannya. Namun, pada saat itu terjadi perbedaan bobot antara dinar dan dirham yang membuat masyarakat menjadi kebingungan.<ref>{{cite book|last=Rahim|first=Abdul|title=Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam|date=2020|isbn=978-623-285-080-4|publisher=Yayasan Barcode|page=28|url=http://repositori.iain-bone.ac.id/56/1/Perkembangan%20Perekonomian%20Ekonomi%20Islam_Abdul%20Rahim.pdf|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605100714/http://repositori.iain-bone.ac.id/56/1/Perkembangan%20Perekonomian%20Ekonomi%20Islam_Abdul%20Rahim.pdf|dead-url=no}}</ref> Hal ini membuat Umar merasa bahwa negara Islam memerlukan sistem moneter tetap sendiri.<ref name="DANG">{{cite web|title=موقع قصَّة الإسلام، إشراف الدكتور راغب السرجاني: الجزية في الإسلام.|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D9%8A%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85|publisher=Qasat al-Islam|access-date=2023-1-15|archive-date=2016-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20161015103805/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D9%8A%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85|dead-url=yes}}</ref> Umar menetapkan bahwa tujuh Dinar Islam memiliki bobot yang sama dengan sepuluh Dirham Islam berdasarkan standar kemurnian emas dan peraknya.<ref>{{cite book|author1=Sofiah|last2=Pratiwi|first2=Ana|last3=Azalia|first3=Nadia|title=Konsep Uang dalam Al-Qur'an: Telaah Tafsir Kontemporer dan Tafsir Klasik|editor-last1=Ma'ruf|editor-first1=Anas|url=http://digilib.uinkhas.ac.id/3238/1/Buku%20Digital%20-%20Konsep%20Uang%20dalam%20Al-Qur%27an-2.pdf|isbn=978-623-6882-89-4|page=92–93|publisher=Media Sains Indonesia|date=2020|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605100718/http://digilib.uinkhas.ac.id/3238/1/Buku%20Digital%20-%20Konsep%20Uang%20dalam%20Al-Qur%27an-2.pdf|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite book|last1=Daulay|first1=Aqwa Naser|last2=Syahbudi|first2=Muhammad|last3=Lubis|first3=Fauzi Arif|title=Ekonomi Makro Islam|url=http://repository.uinsu.ac.id/17456/1/EKONOMI%20MAKRO%20ISBN.pdf|publisher=FEBI UIN-SU Press|date=2019|isbn=978-602-6903-29-7|page=108–109|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919170548/http://repository.uinsu.ac.id/17456/1/EKONOMI%20MAKRO%20ISBN.pdf|dead-url=no}}</ref> Mengenai desain koin, Umar hanya mencetak ulang koin Dinar dan Dirham yang beredar dengan menambahkan kalimat [[Basmalah]] (بِسْمِ ٱللَّٰهِ {{lit|dengan menyebut nama Tuhan}}) untuk membedakannya dari koin palsu.<ref name=Cinsss/> Pada masa setelahnya, keadaan memaksa negara Islam untuk memiliki mata uang yang dicetak sendiri.<ref name="Syakir 2000"/>
 
== Demografi ==
=== Muslim ===
Komunitas Muslim sangat kohesif pada awal era Kekhalifahan Rasyidin, dan masyarakat puas dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh khalifah.{{sfn|Syakir|2000|p=231}} Negara pada periode ini masih sederhana secara ekonomi, dan penduduknya lebih disibukkan oleh pertempuran dan penaklukkan daripada memperbaiki kondisi kehidupan mereka. Namun, setelah kondisi keuangan negara mulai meningkat, terutama setelah berbagai penaklukan selama masa pemerintahan Utsman, mata pencaharian masyarakat juga semakin meningkat.{{sfn|Syakir|2000|p=234–5}} Masyarakat yang sebelumnya hidup secara sederhana mulai menuntut tunjangan dari khalifah mereka.{{sfn|Syakir|2000|p=234}} Dengan perluasan negara dan peningkatan laju penaklukan, demografi juga mulai berubah.{{sfn|Syakir|2000|p=235}} Hal itu dikarenakan banyak orang Arab dan Muslim penakluk menetap di negara-negara yang baru ditaklukkan dan bercampur dengan penduduknya.{{sfn|Syakir|2000|p=234}} Di sisi lain, hanya ada sedikit orang Arab di Hijaz karena banyak dari mereka yang pergi ke kota-kota garnisun baru untuk berperang. Perbudakan menyebar ke wilayah tersebut dari wilayah yang ditaklukkan, dan akibatnya komposisinya berubah menjadi wilayah dengan demografi heterogen (campuran). Beberapa kelompok kelas terbentuk dalam masyarakat karena perubahan ini, tidak seperti di masa lalu.{{sfn|Syakir|2000|p=235}} Masyarakat Islam mulai berselisih pada akhir masa pemerintahan Utsman, karena beberapa orang mulai keberatan dengan sejumlah kebijakan yang dia tempuh dalam pemerintahan dan hasutan untuk menentangnya dimulai di berbagai provinsi, hingga masalah tersebut berakhir dengan pengepungan rumah Utsman dan pembunuhannya.{{sfn|Syakir|2000|pp=236–245}} Perselisihan ini berlanjut selama masa Ali, terutama di kalangan [[Bani Umayyah]], di mana banyak di antara mereka meninggalkan [[Madinah]] menuju [[Makkah]] atau [[Syam|Suriah]].{{sfn|Syakir|2000|p=257}} Setelahnya, umat Islam terbagi menjadi dua kelompok: pendukung Ali yang tunduk pada kekhalifahannya, dan para pendukung Utsman yang menuntut hukuman mati untuk pembunuh Utsman. Di antara para pendukung Utsman terdapat dua kubu yang paling menonjol yaitu [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan]] dan [[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]], istri Muhammad.{{sfn|Syakir|2000|p=257}} Perselisihan ini berkembang menjadi perang saudara dan melibatkan sejumlah pertempuran, yang menjadi semakin intensif dengan kemunculan [[Khawarij]]. Perang saudara baru berakhir setelah pembunuhan Ali dengan Hasan menyerahkan kekhalifahan kepada Mu'awiyah.<ref>{{Cite web|title=علي بن أبي طالب - الباب 4 - الفصل 5|url=http://www.ahl-ul-bayt.org/newlib/aalam/02e_ali/022.htm#_ftn3|website=ahl-ul-bayt.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20200410114254/http://www.ahl-ul-bayt.org/newlib/aalam/02e_ali/022.htm#_ftn3|archive-date=2013-07-20|access-date=2022-1-12}}</ref><ref>Ibnul Atsir, ''[https://web.archive.org/web/20230416042234/https://www.amazon.com/%D8%A7%D8%B3%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%BA%D8%A7%D8%A8%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D9%85%D8%B9%D8%B1%D9%81%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D8%A9/dp/9953816212 Lion of the Forest]'', hlm. 805, {{asin|9953816212}}.</ref><ref>[[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|Al-Baladzuri]], ''Ansab al-Ashraf'', hlm.376</ref>
 
=== Non-Arab dan Dzimmi===
{{See also|Dzimmi}}
Para Khalifah Rasyidin menunaikan hak-hak para non-Muslim dan {{transl|ar|mawālī}} (non-Arab) dari penduduk Jazirah Arab dan wilayah yang ditaklukan serta menjamin kebebasan mereka. Metode ini dianut dari ajaran Muhammad. Hal ini didukung oleh banyak peneliti Muslim dan sejumlah orientalis dan peneliti asal [[Eropa]] seperti Thomas Arnold dan [[Gustave Le Bon]].<ref name="ardemo">{{Cite web|date=2014-04-01|title=النصارى في عصر الخلفاء الراشدين (راغب السرجاني) - الاتحاد العالمي لعلماء المسلمين|url=http://www.iumsonline.net/ar/Default.asp?|access-date=2022-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20140401023738/http://www.iumsonline.net/ar/Default.asp?ContentID=3551&menuID=10|archive-date=2014-01-25}}</ref><ref name=Assakini>{{Cite web|date=2017-08-06|title=سماحة الإسلام في معاملة غير المسلمين - السكينة|url=http://www.assakina.com/politics/6565.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20170806084748/http://www.assakina.com/politics/6565.html|archive-date=2011-02-12|website=www.assakina.com|access-date=2022-10-01}}</ref> Di kota-kota garnisun, non-Muslim yang sudah lanjut usia dan miskin dibebaskan dari [[jizyah]], dan kadang-kadang mereka dibantu oleh tunjangan dari perbendaharaan Muslim. [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] biasa memerintahkan para pemimpin penaklukan untuk tidak menyerang tempat ibadah non-Muslim dan tidak melecehkan mereka.<ref name=Assakini/> Dia juga memberikan beberapa rekomendasi lain kepada komandan militernya untuk memperlakukan orang-orang non-Muslim di [[Levant]] dengan baik walaupun saat berperang. Hal ini diikuti oleh Umar, dengan pidatonya pada saat mengunjungi [[Yerusalem]]. Dalam pidatonya, Umar memberikan keamanan kepada rakyatnya dan menjamin kebebasan beragama mereka.<ref name="ardemo"/> Setelah penaklukan Mesir, jenderal Muslim [[Amr bin Ash]] menulis dalam perjanjiannya kepada orang-orang Mesir untuk memberikan kebebasan beribadah dan tidak menghancurkan gereja-gereja mereka.<ref name="ardemo"/>
 
Para sejarawan berbeda pendapat tentang pemberian tunjangan yang diberikan kepada {{transl|ar|mawālī}} yang sudah [[baligh|dewasa]]. Mayoritas di antara mereka mengatakan bahwa seluruh {{transl|ar|mawālī}} mendapatkan tunjangan yang setara, namun sejarawan lainnya mengatakan bahwa ada beberapa diskriminasi antara {{transl|ar|mawālī}} dan orang Arab.<ref>نجمان ياسين: [https://web.archive.org/web/20140403102812/http://www.reefnet.gov.sy/booksproject/turath/81-82/15mawalee.pdf عطاء الموالي في عصر الراشدين وبني أمية - محاولة تقويم جديد], مرجع سابق, hlm.202</ref> Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa Abu Bakar memberlakukan kebijakan untuk memberikan kesetaraan penuh antara orang-orang Arab dan para loyalis. Non-Muslim diizinkan untuk bergabung dengan tentara untuk berpartisipasi dalam pertempuran, mereka menerima hadiah yang sama seperti orang Arab Muslim, dan mereka memiliki partisipasi penting dalam banyak penaklukan.<ref>{{cite web|title=عطاء الموالي في عصر الراشدين وبني أمية - محاولة تقويم جديد|publisher=مرجع سابق|pdf=pdf|url=http://www.reefnet.gov.sy/booksproject/turath/81-82/15mawalee.pdf|lang=ar|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20140403102812/http://www.reefnet.gov.sy/booksproject/turath/81-82/15mawalee.pdf|archive-date=2014-4-3}}</ref> Sumber-sumber sejarah menyebutkan bahwa Abu Bakar memberikan kesetaraan untuk {{transl|ar|mawālī}} maupun orang Arab.<ref>Al-Taii, Raid M. Hamid (Agustus 2002) (dalam bahasa Arab). ''[https://ia803401.us.archive.org/7/items/123-misarh/%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%82%D9%8A%D9%82%20%D9%81%D9%8A%20%D8%B5%D8%AF%D8%B1%20%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%20%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%88%D9%84%D8%A9%20%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%85%D9%88%D9%8A%D8%A9.pdf Salves in the Early period in Islam and Omaiad State]{{Pranala mati|date=Mei 2024 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'' ({{pdf}}). Mosul, Irak.</ref> Adapun Umar, disebutkan dalam banyak sumber bahwa dia lebih mengutamakan rakyat jelata dan keluarga para pejuang yang sedang berperang, tetapi kriteria ini diterapkan untuk semua orang secara setara dan tidak ada yang khusus.<ref name="ardemo"/><ref>{{Cite web|date=2014-04-03|title=Rasyidin|url=http://www.reefnet.gov.sy/booksproject/turath/81-82/15mawalee.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20140403102812/http://www.reefnet.gov.sy/booksproject/turath/81-82/15mawalee.pdf|archive-date=2013-11-01|website=www.reefnet.gov.sy|access-date=2022-10-01}}</ref>
 
== Warisan ==
Beberapa cendekiawan sekuler mempertanyakan pandangan tradisional [[Sunni]] tentang para Khalifah Rasyidin. [[Robert G. Hoyland]] menyatakan "Penulis yang hidup pada waktu yang sama dengan empat khalifah pertama ... tidak mencatat apa-apa tentang mereka, dan nama mereka tidak muncul pada koin, prasasti, atau dokumen. Hanya khalifah Umayyah pertama, [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan|Mu'awiyah I]] (661–680), yang memiliki bukti pemerintahan Arab yang konkrit, karena namanya muncul di semua media resmi pemerintah."{{sfn|Hoyland|2014|p=98}} Memang terdapat prasasti yang berasal dari periode Kekhalifahan Rasyidin. Salah satu prasasti menyebutkan Umar lengkap dengan nama dan tanggal kematiannya. Ada pula koin yang dicetak selama pemerintahan Umar (walaupun seperti yang dicatat Hoyland, mereka tidak menyandang namanya, hanya "[[basmalah|dengan nama Tuhan]]").<ref>{{cite journal|last1=Ghabban|first1=A.I.I.|last2=Hoyland|first2=Robert G.|date=13 Oktober 2008|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|title=The inscription of Zuhayr, the oldest Islamic inscription (24 AH/AD 644–645), the rise of the Arabic script and the nature of the early Islamic state 1|journal=Arabian Archaeology and Epigraphy|volume=19|issue=2|page=210–237|doi=10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|access-date=2023-04-12|archive-date=2023-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230412040945/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|dead-url=no}}</ref> Hoyland juga mempertanyakan dugaan superioritas moral Rasyidin (atau setidaknya Utsman dan Ali) kepada penerus Umayyah mereka. Mengingat bahwa Ali terlibat dalam perang saudara pertama dan Utsman yang telah "meresmikan gaya pemerintahan nepotistik" di mana para khalifah kemudian dikutuk.{{sfn|Hoyland|2014|p=134}}
 
Dalam Islam [[Sunni]], para khalifah Rasyidin disebut sebagai khalifah "yang dibimbing dengan benar" dan menganggap mereka sebagai sumber hukum Islam yang paling terpercaya. Sebagai akibatnya, para khalifah Rasyidin diberikan predikat sebagai "model kesalehan tanpa cela".{{sfn|Hoyland|2014|p=134}} Sementara Islam [[Syiah]] yang meyakini doktrin [[Imamah]], mempercayai bahwa pengganti Muhammad ditentukan oleh Tuhan dan diwariskan kepada kerabat terdekatnya.{{sfn|Madelung|1997|p=8–12}} Dalam hal ini, berarti imamah diwariskan kepada [[Ali]] dan keturunannya, di mana Muhammad diklaim telah menetapkan Ali sebagai pewaris dan penggantinya secara sah.{{sfn|Momen|1985|p=147}} Hal ini membuat Syiah tidak menerima legitimasi tiga khalifah pertama yang dianggap telah merampas status khalifah dari Ali. Meskipun begitu, Syiah [[Zaidiyah]] tetap mengakui legitimasi tiga khalifah pertama.<ref name=Zaydi>{{cite web|title=شبكة الشيعة العالميَّة؛ الإمامة وأهل البيت: المستبصر الدكتور: محمد بيومي مهران - ج1 : ص 151. تاسعًا: إمامة المفضول|website=shiaweb.org|url=http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20170810184445/http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|archive-date=2017-8-10}}</ref>
 
Dari segi militer, penaklukan oleh angkatan laut Kekhalifahan Rasyidin telah menjadi warisan sejarah maritim Islam, sejak dari awal penaklukan Siprus dan [[Pertempuran Foinikos|Pertempuran Tiang Kapal]] yang terkenal hingga penaklukan maritim oleh negara-negara penerus [[Kekhalifahan Umayyah]],<ref>{{cite web |last1=Fromherz |first1=Allen |title=Islam and the Sea |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |website=Oxford Islamic studies |publisher=Oxford |access-date=31 October 2021 |archive-date=2022-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220421095017/http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Frastuti|first=Melia|date=2020-12-18|title=Reformasi sistem administrasi pemerintahan, penakhlukan di darat dan di lautan pada era Banu Umayyah|url=http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227|journal=Shar-E : Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah|language=en|volume=6|issue=2|pages=119–127|doi=10.37567/shar-e.v6i2.227|issn=2686-1674|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220712215041/http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227|dead-url=no}}</ref> seperti penyerangan laut ''[[privateer]]'' ke [[La Garde-Freinet]] oleh [[Keamiran Kordoba]] dan [[Penyerbuan Roma oleh Arab|Penyerbuan Roma]] oleh [[Aghlabiyyah|Keamiran Aghlabiyah]] di era selanjutnya.<ref>{{cite web |last1=Fromherz |first1=Allen |title=Islam and the Sea |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |website=Oxford Islamic studies |publisher=Oxford |access-date=31 October 2021 |archive-date=2022-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220421095017/http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |dead-url=no }}</ref><ref>Vasiliev, Alexander A. (1935). ''[https://archive.org/details/vasiliev-1935-byzance-arabes-01/page/n11/mode/2up Byzance et les Arabes, Tome I: La dynastie d'Amorium]'' (820–867). Corpus Bruxellense Historiae Byzantinae (in French). French ed.: Henri Grégoire, Marius Canard. Brussels: Éditions de l'Institut de philologie et d'histoire orientales. hlm. 90. {{OCLC|181731396}}.</ref>{{sfn|Treadgold|1988|page=268-286}}<ref>{{Cite book|last=Abun-Nasr|first=Jamil M.|last2=al-Naṣr|first2=Ǧamīl M. Abū|last3=Abun-Nasr|first3=Abun-Nasr, Jamil Mirʻi|date=1987-08-20|url=https://books.google.co.id/books?id=jdlKbZ46YYkC&redir_esc=y|title=A History of the Maghrib in the Islamic Period|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33767-0|language=en|pages=55-58|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707142814/https://books.google.co.id/books?id=jdlKbZ46YYkC&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
<!--
(Catatan Naval Scene: alinea ini diambil dari versi bahasa Arab, tapi blm dapat rujukannya jadi disembunyikan dulu sementara)
Nama-nama beberapa pemimpin militer di Tentara Islam Rashidun bersinar, dan mereka diabadikan dalam sejarah bersama dengan para penakluk besar di masa lalu. Seperti: Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Augustus Caesar, dan baru-baru ini Napoleon I, termasuk: Khalid bin Al-Walid, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Amr bin Al-Aas dan Saad bin Abi Waqqas, dan mereka menunjukkan kecemerlangan dan keterampilan dalam memimpin pasukan dan seni perang, yang mendorong sejarawan untuk menempatkan nama mereka di samping nama-nama penakluk besar.
-->
 
Para pendukung kekhalifahan kontemporer sendiri menganggap Kekhalifahan Rasyidin sebagai "dasar negara Islam" dan telah berusaha untuk mendirikan negara Islam yang serupa dengannya.<ref name=Mustafa/> Akibatnya, muncul berbagai pergerakan [[Jihadisme]] dengan tujuan untuk mencapai cita-cita "negara khilafah terpimpin" yang berujung pada anggapan terorisme dan berbagai pemberontakan.<ref name=Mustafa/> Meskipun begitu, kekhalifaan yang dicita-citakan kaum [[Jihadis]] umumnya ditentang oleh para ulama modern.<ref>{{cite web|url=http://www.jihadica.com/caliph-incognito/|title=Caliph Incognito: The Ridicule of Abu Ibrahim al-Hashimi|last=Bunzel|first=Cole|website=www.jihadica.com|language=en-US|access-date=2 January 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200102184946/http://www.jihadica.com/caliph-incognito/|archive-date=2 January 2020|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.brookings.edu/blog/markaz/2016/11/01/what-a-caliphate-really-is-and-how-the-islamic-state-is-not-one/|title=What a caliphate really is—and how the Islamic State is not one|last=Hamid|first=Shadi|date=1 November 2016|website=Brookings|language=en-US|access-date=5 February 2020|archive-date=1 April 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200401231616/https://www.brookings.edu/blog/markaz/2016/11/01/what-a-caliphate-really-is-and-how-the-islamic-state-is-not-one/|url-status=live}}</ref> Sejarawan asal [[Prancis]], Nabil Mouline, menganggap bahwa terdapat perbedaan antara kekhalifahan kontemporer dengan kekhalifahan Islam awal.<ref>{{cite news|url=https://www.france24.com/en/20160121-caliphate-concept-islamic-state-jihadist-myth|title=Caliphates never corresponded to the myth|author=France24|date=2016-01-21|access-date=2023-06-01|archive-date=2023-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230909162429/https://www.france24.com/en/20160121-caliphate-concept-islamic-state-jihadist-myth|dead-url=no}}</ref>
 
== Daftar khalifah{{anchor|Daftar Khalifah}} ==
{{Main|Khulafaur Rasyidin}}
{| class="wikitable"
|-
!Periode
!Nama
!Khalifah
!Luas wilayah
!Kaligrafi
!Koin
!Hubungan dengan [[Muhammad]]
!Orangtua
![[BaniSuku-suku (Arab)|MargaSuku]]
!Catatan
|-
|8 Juni 632 – 22 Agustus 634
|[[Abu Bakar|'''Abū BakrBakar''']]<br />('''{{lang|ar|أبو بكر'''}})<br />'Abdullah<br />''[[Sahabah|ȘaḥābīṢaḥābī]]''<br />''{{transl|ar|Aṣ-Ṣiddīq''}}<br>{{transl|ar|Khalīfatur Rasūl}}
|[[Berkas:Abubakr'sreign.png|100px]]
|[[Berkas:Rashidun Caliph Abu Bakr as-Șiddīq (Abdullah ibn Abi Quhafa) - أبو بكر الصديق عبد الله بن عثمان التيمي القرشي أول الخلفاء الراشدين.svg|100px]]
|<center>—</center>
|Ayah dari [[Aisyah]], istri nabi Muhammad
|Ayah dari [[Aisyah]], istri Muhammad.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=OZbyz_Hr-eIC&pg=PP1|title=Encyclopedia of Islam|first=Juan Eduardo|last=Campo|date=15 April 2009|publisher=Infobase Publishing|isbn=9781438126968|via=Google Books}}</ref><ref name=Saritoprak/>
|
* [[Abu Quhafah]], ''[[Sahabah|ṣaḥābī]]''
* [[Salma binti Shakhar]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Taim]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Dikenali sebagai {{transl|ar|Aṣ-Ṣiddīq}} ({{lang|ar|الصديق}} {{lit|membenarkan}}).<ref>{{cite encyclopedia |last1=İsmet Uzun |first1=Mustafa |title=YÂR-ı GĀR (Companion of the cave) |date=2013 |encyclopedia=İslâm Ansiklopedisi |url=https://islamansiklopedisi.org.tr/yar-i-gar |lang=tr |access-date=2023-02-08 |archive-date=2023-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230128092949/https://islamansiklopedisi.org.tr/yar-i-gar |dead-url=no }}</ref><ref name=Saritoprak>{{cite web |last1=Saritoprak |first1=Zeki |title=Abu Bakr Al-Siddiq |url=http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195390155/obo-9780195390155-0221.xml |website=Oxford Bibliographies |publisher=Oxford University Press |access-date=12 December 2018 |archive-date=2022-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221019033552/https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195390155/obo-9780195390155-0221.xml |dead-url=no }}</ref>
* Dikenali sebagai ''Aṣh-Ṣhiddīq'' (Bahasa Arab: الصديق, "Benar")
|-
|23 Agustus 634 – 3 November 644
|[[Umar bin Khattab|'''<nowiki/>'UmarʿUmar ibnbin al-KhattabKhaṭṭāb''']]<br />('''{{lang|ar|عمر بن الخطاب'''}})<br />''[[Sahabah|ȘaḥābīṢaḥābī]]''<br />''{{transl|ar|Al-Farooq''Fārūq}}<br />''[[AmirAmirul al-Mu'mininMukminin]]''
|[[Berkas:RashidunMohammad Caliphsadil Umar ibn Alrais-KhattābCaliph - عُمرUmar's بنempire الخطّابat ثانيits الخلفاءpeak الراشدين644.svgPNG|100px]]
|<center>''Tidak tersedia''</center>
|Ayah dari [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], Istri Nabi Muhammad
|Ayah dari [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], Istri Muhammad.<ref>Ibn Saad/Bewley vol. 8 p. 58.</ref>
|
* [[Khattab bin Nufail]]
* Hantamah binti Hisyam
|[[Bani 'Adi|Bani Adi]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai {{transl|ar|al-Fārūq}} ({{lang|ar|الفاروق}} {{lit|pembeda}})<ref>{{Cite EB1911|wstitle=Omar|short=x}}</ref><ref>{{EI2|last =Levi Della Vida |first = G. |last2 = Bonner|first2 = M.|title = ʿUmar (I) b. al-Khaṭṭāb |volume = 10 |pages = 818−821}}</ref>
* Juga dikenal sebagai ''Al-Farooq'' ("pembeda antara yang benar dan yang salah")
* Dibunuh di Madinah pada saat memimpin salat subuh oleh [[Abu Lu'lu'ah]].{{sfn|Madelung|1997|p=75}}
|-
|11 November 644 – 20 Juni 656
|[[Utsman bin 'Affan|'''<nowiki/>'UthmanʿUṡmān ibnbin 'AffanʿAffān''']]<br />('''{{lang|ar|عثمان بن عفان'''}})<br />''[[Sahabah|ȘaḥābīṢaḥābī]]''<br />''Dhun{{transl|ar|Ḏūn Nurayn}}<br />''[[AmirAmirul al-Mu'mininMukminin]]''
|[[Berkas:Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG|100px]]
|[[Berkas:Rashidun Caliph Uthman ibn Affan - عثمان بن عفان ثالث الخلفاء الراشدين.svg|100px]]
|[[Berkas:Islamic coin, Time of the Rashidun. Khosrau type. AH 31-41 AD 651-661.jpg|70px]]
|Suami dari putri Rasulullah, yaitu [[Ruqayyah binti Muhammad|Ruqayyah]] dan kemudian [[Ummu Kultsum binti Muhammad|Ummu Kultsum]]
|Suami dari putri Muhammad, yaitu [[Ruqayyah binti Muhammad|Ruqayyah]] dan kemudian [[Ummu Kultsum binti Muhammad|Ummu Kultsum]].<ref>{{cite web | url=https://www.britannica.com/biography/Uthman-ibn-Affan | title=Uthman ibn Affan &#124; Biography, Achievements, & Assassination | access-date=2023-02-08 | archive-date=2022-04-08 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220408154740/https://www.britannica.com/biography/Uthman-ibn-Affan | dead-url=no }}</ref>
|
* [[Affan bin Abi al-Ash]]
* [[Arwa binti Kuraiz]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Umayyah]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai ''Dhun-Ḏūn Nurayn'' (Pemilik{{lang|ar|ذو النورين}} {{lit|pemilik dua cahaya}}), sebabkarena beliauia menikahi kedua putri RasulullahMuhammad.
* [[Pengepungan rumah Utsman|Dibunuh]] oleh para pemberontak di Madinah, setelah dituduh melakukan tindak korupsi dan [[nepotisme]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0xBaDwAAQBAJ&q=%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B4%D9%87%D8%AF+%D9%81%D9%8A+%D8%A3%D9%88%D8%B3%D8%B7+%D8%A3%D9%8A%D8%A7%D9%85+%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%B4%D8%B1%D9%8A%D9%82+%D9%84%D8%B5%D8%AD%D8%A9+%D9%86%D9%82%D9%84%D9%87+%D8%B9%D9%86+%D8%A3%D8%A8%D9%8A+%D8%B9%D8%AB%D9%85%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%AF%D9%8A&pg=PT144|title=سيرة ومناقب عثمان بن عفان|first=Muhammad Hamid|last=Muhammad|date=7 May 2018|publisher=Dar al-Taqwa|isbn=9789776603585|quote=استشهد في أوسط أيام التشريق (12 ذي الحجة) لصحة نقله عن أبي عثمان النهدي، المعاصر للحادثة. وما سواه من أقوال لم يصح إسناد شيء منها، وكل ما جاء به من أسانيد فهي ضعيفة، وبعض منها صدر ممن لم يعاصر الحادثة. [Ia terbunuh di tengah hari Tasyriq, karena diriwayatkan oleh Abu Utsman an-Nahdi, sezaman dengan kejadian tersebut. Adapun hadis-hadis lainnya, tidak ada satupun yang sahih, dan semua rangkaian perawi yang dibawa para ulama adalah lemah, dan sebagiannya dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak sezaman dengan kejadian tersebut.]}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>{{sfn|Veccia Vaglieri|1970|pp=66–68}}
|-
|20 Juni 656 – 29 Januari 661
|'''[[Ali bin Abi Thalib|<nowiki/>'AliʿAlī bin ibnAbī Abi-TalibṬālib]]'''<br />('''{{lang|ar|علي بن أبي طالب'''}})<br />''[[Sahabah|ȘaḥābīṢaḥābī]]''<br />{{transl|ar|Ḥaidar}}<br />''[[AmirAmirul al-Mu'mininMukminin]]''
|[[Berkas:RashidunMohammad adil rais-Caliph Ali's ibn Abi Talib - علي بن أبيempire طالب661.svgPNG|100px]]
|[[Berkas:Dirhams of Ali.png|70px]]
|
Suami dari anak perempuan Muhammad, [[Fatimah]].<ref>{{cite encyclopedia |date=2014 |title=FATIMA (d. 632) |encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopaedia of the Prophet of God |publisher=ABC-CLIO |url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/mode/2up |editor1-last=Fitzpatrick |editor1-first=Coeli |volume=1 |pages=182–7 |isbn=9781610691772 |editor2-last=Walker |editor2-first=Adam Hani |author-last=Buehler |author-first=Arthur F.}}</ref>
* Suami dari anak perempuan Muhammad, [[Fatimah]]
* Suami [[Umamah binti Zainab]], cucu perempuan Rasulullah
|
* [[Abu Thalib|Abu Thalib bin Abdul Muthalib]]
* [[Fatimah binti Asad]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Hasyim]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai imam pertama [[Syi'ah]].<ref>{{Iranica|dawr-1|Dawr 1}}</ref>
* Dibunuh saat [[salat Subuh]] di [[Kufah]].{{sfn|Veccia Vaglieri|1960}}{{sfn|Madelung|1997|pp=308}}
|-
|
|
|
|
|
|
|
|}
 
== Lihat pula ==
{{Commonscat|Rashidun Caliphate}}
*[[Pasukan Rasyidin]]
* [[Khilafah]]
*[[Kekhalifahan Umayyah]]
* [[KekhalifahanPasukan AbbasiyahRasyidin]]
* [[Angkatan Laut Kekhalifahan KordobaAwal]]
* [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah]]
* [[Kekhalifahan Umayyah]]
* [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
* [[Kekhalifahan Kordoba]]
* [[Muhammad di Madinah]]
* [[Penaklukan Muslim awal]]
{{clear}}
 
== Referensi ==
=== Catatan ===
{{reflist}}
{{Notelist}}
 
=== Sitasi ===
{{reflist|2}}
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin|2}}
<!--A-->
* {{citation |title=A History of the Maghrib in the Islamic Period |first=Jamil M. |last=Abun-Nasr |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge, New York, Melbourne |year=1987 |isbn=0-521-33767-4 |url=https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |accessdate=2022-07-07 |archive-date=2020-09-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200902071518/https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |dead-url=no |ref={{sfnref|Abun-Nasr|1987}} }}
* {{cite book |last1=Abbas |first1=Hassan |title=The Prophet's Heir |url=https://books.google.co.id/books?id=WLQTEAAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false |date=2021 |publisher=Yale University Press |isbn=9780300229455 |ref={{sfnref|Abbas|2021}} |access-date=2023-03-12 |archive-date=2023-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230311085439/https://books.google.co.id/books?id=WLQTEAAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }} Ebook: {{ISBN|9780300252057}}
*{{cite encyclopedia |last=Anthony |first=Sean W. |date=2013 |title=Ali b. Abi Talib |ref={{sfnref|Anthony|2013}} |encyclopedia=The Princeton encyclopedia of Islamic political thought |publisher=Princeton University Press |url=https://archive.org/details/princetonencyclo0000unse/ |editor-last=Bowering |editor-first=Gerhard }}
*{{cite book |last=Aslan |first=Reza |date=2011 |url=https://archive.org/details/nogodbutgodorigi0000asla_n9k1/mode/2up |title=No god But God: The Origins, Evolution, and Future of Islam |publisher=Random House |isbn=9780812982442 |ref={{sfnref|Aslan|2011}} }}
*{{cite book |last=Ayoub |first=Mahmoud M. |author-link=Mahmoud M. Ayoub |date=2014 |title=The Crisis of Muslim History: Religion and Politics in Early Islam |publisher=Oneworld Publications |isbn=9781780746746 |url=https://archive.org/details/crisisofmuslimhi0000ayou |ref={{sfnref|Ayoub|2014}} }}
<!--B-->
* {{cite encyclopedia|author-last= Bahramian|author-first= Ali|title= ʿAlī b. Abī Ṭālib 3. Caliphate|encyclopedia= Encyclopaedia Islamica|editor-first= Farhad|editor-last= Daftary|url= http://dx.doi.org/10.1163/1875-9831_isla_COM_0252|year= 2015|doi= 10.1163/1875-9831_isla_COM_0252|ref= {{sfnref|Bahramian|2015}}|access-date= 2023-03-10|archive-date= 2023-12-29|archive-url= https://web.archive.org/web/20231229064028/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-islamica/*-COM_0252|dead-url= no}}
* {{cite journal |last1=Bosworth |first1=C. Edmund |title=Arab Attacks on Rhodes in the Pre-Ottoman Period |journal=Journal of the Royal Asiatic Society |url=https://www.jstor.org/stable/25183178 |date=July 1996 |volume=6 |issue=2 |pages=157–164 |doi=10.1017/S1356186300007161 |jstor=25183178 |access-date=2022-07-07 |archive-date=2022-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220713175410/https://www.jstor.org/stable/25183178 |dead-url=no |ref={{sfnref|Bosworth|1996}} }}
<!--C-->
* {{EI2|last1=Cahen|first1=Claude|authorlink=|volume=2| chapter=Ḏj̲izzya}}
* {{cite encyclopedia|encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God|editor1-first=Coeli|editor1-last=Fitzpatrick|editor2-first=Adam Hani|editor2-last=Walker|publisher=ABC-CLIO|year=2014|isbn=9781610691789|volume=1|url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/page/18/mode/2up|pages=18–20|author-first=John|author-last=Cappucci|title='A'ISHA (614-678)|ref={{sfnref|Cappuci|2014}}}}
* {{cite book | last=Cohen | first=Mark |title=Under Crescent and Cross: The Jews in the Middle Ages | publisher=Princeton University Press | location=Princeton | year=2008 | isbn=978-0-691-13931-9 |ref={{sfnref|Cohen|2008}}}}
<!--D-->
* {{New Cambridge History of Islam | volume = 1 | last = Daniel| first=Elton L.|authorlink=|chapter=The Islamic East}}
* {{cite book|first=Daniel Clement|last=Dennett| date=1950|title=Conversion and the Poll Tax in Early Islam|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=9780674331594|ref={{sfnref|Dennett|1950}}}}
* {{cite book |last=Donaldson |first=Dwight M. |url=https://books.google.com/books?id=ZpV7QwAACAAJ&pg=PA190 |title=The Shi'ite Religion: A History of Islam in Persia and Iraḳ |publisher=AMS Press |year=1933 |ref={{sfnref|Donaldson|1933}} |access-date=2023-03-11 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509030541/https://books.google.com/books?id=ZpV7QwAACAAJ&pg=PA190 |dead-url=no }}
* {{cite book |last=Donner |first=Fred M. |url=https://books.google.com/books?id=YM8RBAAAQBAJ |title=Muhammad and the Believers, at the Origins of Islam |publisher=[[Harvard University Press]] |year=2010 |isbn=9780674050976 |location=Cambridge, MA |author-link=Fred Donner |access-date=2022-07-10 |archive-date=2020-11-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201120121540/https://books.google.com/books?id=YM8RBAAAQBAJ |dead-url=no |ref={{sfnref|Donner|2010}} }}
* {{Cite book|last=Donner|first=Fred M.|date=2014-07-14|url=https://books.google.com/books/about/The_Early_Islamic_Conquests.html?hl=id&id=l5__AwAAQBAJ#v=onepage&q=the%20early%20islamic%20conquests%20fred%20donner&f=false|title=The Early Islamic Conquests|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4787-7|language=en|ref={{sfnref|Donner|2014}}|access-date=2023-03-03|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415140319/https://books.google.com/books/about/The_Early_Islamic_Conquests.html?hl=id&id=l5__AwAAQBAJ#v=onepage&q=the%20early%20islamic%20conquests%20fred%20donner&f=false|dead-url=no}}
<!--E-->
* {{cite book | last=Esposito | first=John L. | author-link=John Esposito | date=1998 | title=Islam: The Straight Path | url=https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo | publisher=[[Oxford University Press]] | isbn=978-0-19-511233-7 | title-link= | ref={{sfnref|Esposito|1998}} }}
<!--F-->
* {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 |title=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God [2 volumes] |first1=Coeli |last1=Fitzpatrick |first2=Adam Hani |last2=Walker |date=25 April 2014 |publisher=ABC-CLIO |isbn=978-1-61069-178-9 |via=Google Books |access-date=2022-07-03 |archive-date=2017-07-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170730230417/https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 |dead-url=no |ref={{sfnref|Fitzpatrick|Walker|2014}} }}
* {{cite journal |last1=Frastuti |first1=Melia |title=Reformasi Sistem Administrasi Pemerintahan, Penakhlukkan di Darat Dan Dilautan Pada Era Bani Umayyah |journal=Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah |date=2020 |volume=6 |issue=2 |pages=119–127 |doi=10.37567/shar-e.v6i2.227 |s2cid=234578454 |url=https://doi.org/10.37567/shar-e.v6i2.227 |access-date=27 October 2021 |language=Malay |archive-date=2022-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220807100031/http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227 |dead-url=no |ref={{sfnref|Frastuti|2020}} }}
<!--G-->
* [[Edward Gibbon]], ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]'', [https://web.archive.org/web/20050721060321/http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html Chapter 51]
* {{Cite encyclopedia |editor-last=Glassé |editor-first=Cyril |url=https://archive.org/details/newencyclopediao0000glas/page/39/mode/2up |encyclopedia=The New Encyclopedia of Islam |publisher=AltaMira Press |year=2001a |isbn=9780759101890 |title='Alī ibn Abī Ṭālib (598-40/598-661) |pages=39–41 |ref={{sfnref|Glassé|2001a}} }}
*{{cite encyclopedia |last=Gleave |first=Robert M. |date=2008 |title=Ali ibn Abi Talib |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] |edition=third |access-date=29 March 2013 |publisher=[[Brill Publishers]] |url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ali-b-abi-talib-COM_26324 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130402034949/http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ali-b-abi-talib-COM_26324 |archive-date=2 April 2013 |url-status=live |ref={{sfnref|Gleave|2008}} }}
<!--H-->
* {{Cite book |last=Hazleton |first=Lesley |url=https://www.worldcat.org/oclc/310714958 |title=After the prophet : the epic story of the Shia-Sunni split in Islam |date=2009 |publisher=Doubleday |isbn=978-0-385-52393-6 |edition=1st |location=New York |oclc=310714958 |ref={{sfnref|Hazleton|2009}} |access-date=2023-01-13 |archive-date=2020-01-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200107184917/https://www.worldcat.org/title/after-the-prophet-the-epic-story-of-the-shia-sunni-split-in-islam/oclc/310714958 |dead-url=no }}
* {{Cite journal |last=Hinds |first=Martin |author-link=Martin Hinds |date=October 1972 |year=1972 |title=The Murder of the Caliph Uthman |journal=International Journal of Middle East Studies |volume=13 |issue=4 |pages=450–469 |doi=10.1017/S0020743800025216 |jstor=162492|ref={{sfnref|Hinds|1972}}}}
*{{cite journal |last1=Hinds |first1=Martin |date=1971 |title=Kûfan Political Alignments and their Background in the Mid-Seventh Century A.D. |journal=International Journal of Middle East Studies |volume=2 |issue=4 |pages=346–367 |doi=10.1017/S0020743800001306 |s2cid=155455942 |url=https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-of-middle-east-studies/article/abs/kufan-political-alignments-and-their-background-in-the-midseventh-century-ad/8F6655DD2CE6D959FF4BA402669C4334 |ref={{sfnref|Hinds|1971}} |access-date=2023-04-15 |archive-date=2023-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230213113046/https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-of-middle-east-studies/article/abs/kufan-political-alignments-and-their-background-in-the-midseventh-century-ad/8F6655DD2CE6D959FF4BA402669C4334 |dead-url=no }}
* {{cite book |last1=Hoyland |first1=Robert G. |author=Robert G. Hoyland |title=In God's Path: the Arab Conquests and the Creation of an Islamic Empire |url=https://archive.org/details/ingodspatharabco0000hoyl |date=2014 |publisher=Oxford University Press |ref={{sfnref|Hoyland|2014}} }}
<!--J-->
*{{cite book |last=Jafri |first=S.H.M |author-link=S.H.M Jafri |date=1979 |url=https://archive.org/details/OriginsAndEarlyDevelopmentOfShiaIslamBySyedHusainMohammadJafri/mode/2up |title=Origins and early development of Shia Islam |publisher=Longman |location=London |ref={{sfnref|Jafri|1979}} }}
<!--K-->
* {{Cite book | last = Kaegi | first = Walter E. | author-link = Walter Kaegi | title = Byzantium and the Early Islamic Conquests | publisher = Cambridge University Press | url = https://books.google.com/books?id=IvPVEb17uzkC | year = 1995 | isbn = 9780521484558 | ref = {{sfnref|Kaegi|1995}} }}
* {{The Prophet and the Age of the Caliphates |edition = Third}}
* {{cite book |author-last=Kennedy |author-first=Hugh N. |author-link=Hugh N. Kennedy |title=The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the Sixth to the Eleventh Century |publisher=Routledge |year=2015 |edition=Third |url=https://archive.org/details/the-prophet-and-the-age-of-the-caliphates-the-islamic-near-east-from-the-sixth-t/mode/2up |ref={{sfnref|Kennedy|2015}} |isbn=978-1-138-78761-2 }}
<!--L-->
* {{Cite book | last = Lapidus | first = Ira M. | author-link = Ira Lapidus | title = A History of Islamic Societies | publisher = Cambridge University Press | url = https://books.google.com/books?id=kFJNBAAAQBAJ | year = 2014 | isbn = 978-0-521-51430-9 | ref = {{sfnref|Lapidus|2014}} }}
* {{cite book |last = Lewis |first = Bernard |author-link = Bernard Lewis |title = Arabs in History |url = https://books.google.com/books?id=FPJv_0EfVhIC |year = 2002 |publisher = Oxford University Press |location = Oxford |isbn = 9780191647161 |ref = {{sfnref|Lewis|2002}} |access-date = 2023-03-05 |archive-date = 2024-05-09 |archive-url = https://web.archive.org/web/20240509030446/https://books.google.com/books?id=FPJv_0EfVhIC |dead-url = no }}
<!--M-->
* {{cite book |last=Madelung |first=Wilferd |author-link=Wilferd Madelung |url=https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC |title=The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate |publisher=[[Cambridge University Press]] |year=1997 |isbn=0521646960 |location=Cambridge, England |access-date=2022-07-10 |archive-date=2019-07-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190728182109/https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC |dead-url=no |ref={{sfnref|Madelung|1997}} }}
*{{cite book |last=Momen |first=Moojan |date=1985 |title=An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shi'ism |url=https://archive.org/details/introductiontosh0000unse_d5k7 |publisher=Yale University Press |author-link=Moojan Momen |isbn=978-0-300-03531-5 |ref={{sfnref|Momen|1985}} }}
* {{cite book |author-last=McHugo |author-first=John |title=A Concise History of Sunnis and Shi'is |publisher=Georgetown University Press |year=2018 |isbn=9781626165885|ref={{sfnref|McHugo|2018}}}}
* {{Cite book |last=McHugo |first=John |url=https://books.google.com/books?id=ze5aDwAAQBAJ |title=A Concise History of Sunnis & Shi'is |publisher=Georgetown University Press |year=2017 |isbn=978-1-62-616587-8 |ref={{sfnref|McHugo|2017}} |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220712234452/https://books.google.com/books?id=ze5aDwAAQBAJ |dead-url=no }}
<!--N-->
* {{cite encyclopedia |last1=Nasr |first1=Seyyed Hossein |last2=Afsaruddin |first2=Asma |date=2022 |title=ʿAlī: Muslim caliph |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |url=https://www.britannica.com/biography/Ali-Muslim-caliph |access-date=2022-11-30 |ref={{sfnref|Nasr|Afsaruddin|2022}} |archive-date=2007-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071018014146/http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |dead-url=no }}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David|author-link = David Nicolle|year = 1994|ref = {{sfnref|Nicolle|1994}}|title = Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria|url = https://books.google.com/books?id=IR9rNAai2koC|publisher = Osprey Publishing|isbn = 978-1-85532-414-5|archive-url = https://web.archive.org/web/20140720134815/https://books.google.com/books?id=IR9rNAai2koC|archive-date = 20 Juli 2014}}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David| author-link=David Nicolle|year = 2009|title = The Great Islamic Conquests AD 632-750|publisher = Osprey Publishing |isbn=978-1-84603-273-8 |ref={{sfnref|Nicolle|2009}}}}
* {{cite book |last1=Netton |first1=Ian Richard |title=Encyclopaedia of Islam |date=19 Desember 2013 |publisher=Routledge |isbn=978-1-135-17960-1 |url=https://books.google.com/books?id=bYtmAgAAQBAJ |language=en |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220515025013/https://books.google.com/books?id=bYtmAgAAQBAJ |dead-url=no |ref={{sfnref|Netton|2013}} }}
<!--P-->
* {{cite journal |author-last=Petersen |author-first=Erling Ladewig |title=ʿAlī and Muʿāwiah: The rise of the Umayyad caliphate 656-661 |url=https://journals.uio.no/actaorientalia/article/view/5297/4638 |journal=Acta Orientalia |volume=23 |year=1958 |pages=157–96 |ref={{sfnref|Petersen|1958}} |access-date=2023-03-10 |archive-date=2023-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230213113455/https://journals.uio.no/actaorientalia/article/view/5297/4638 |dead-url=no }}
*{{cite encyclopedia |last1=Poonawala |first1=Ismail |date=2011 |title=ʿAlī b. Abī Ṭāleb |encyclopedia=Encyclopædia Iranica |url=http://www.iranicaonline.org/articles/ali-b-abi-taleb |archive-url=https://web.archive.org/web/20110429163734/http://www.iranicaonline.org/articles/ali-b-abi-taleb |archive-date=29 April 2011 |url-status=live |df=mdy-all |11= |ref={{sfnref|Poonawala|2011}} }}
<!--R-->
* {{cite book|title=A Chronology of Islamic History, 570-1000 CE|author-first=Habib Ur|author-last=Rahman|publisher=G.K. Hall|year=1989|isbn=9780816190676|url=https://archive.org/details/chronologyofisla0000rahm/mode/2up|ref={{sfnref|Rahman|1989}}}}
* {{Cite book |last=Rane |first=Halim |title=Islam and Contemporary Civilisation |year=2010 |publisher=Academic Monographs |url=https://books.google.com/books?id=iOHb6MCGuVQC |isbn=9780522857283 |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220710021220/https://books.google.com/books?id=iOHb6MCGuVQC |dead-url=no |ref={{sfnref|Rane|2010}} }}
<!--S-->
*{{cite book |last=Shaban |first=Muḥammad ʻAbd al-Ḥayy |date=1971 |title=Islamic History |url=https://archive.org/details/islamichistoryne00shab |url-access=registration |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-29131-6 |ref={{sfnref|Shaban|1971}} }}
*{{cite book |author-link=Reza Shah-Kazemi|last=Shah-Kazemi |first=Reza |date=2022 |title=Imam 'Ali: Concise History, Timeless Mystery |publisher=I.B. Tauris |isbn=9781784539368|ref={{sfnref|Shah-Kazemi|2022}}}}
*{{cite encyclopedia |last=Shah-Kazemi |first=Reza |date=2014 |author-link=Reza Shah-Kazemi |encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God |title=Ali ibn Abi Talib (599-661) |pages=20–24 |editor1-first=Coeli |editor1-last=Fitzpatrick |editor2-first=Adam Hani |editor2-last=Walker |publisher=ABC-CLIO |isbn=9781610691789 |url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/mode/2up |ref={{sfnref|Shah-Kazemi|2014}} }}
* {{cite book | last=Stillman | first=Norman | author-link= | title=The Jews of Arab Lands : A History and Source Book | url=https://archive.org/details/jewsofarablands00stil | url-access=registration | publisher=Jewish Publication Society of America | location=Philadelphia | year=1979 | isbn=978-0-8276-0198-7 | ref={{sfnref|Stillman|1979}} }}
* {{Cite book|last=Syakir|first=Mahmud|url=https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=التاريخ الإسلامي - ج 3: الخلفاء الراشدون|publisher=IslamKotob|year=2000|language=ar|trans-title=At-Tarikh al-Islami - Juz 3: Al-Khulafa' Ar-Rasyidin|access-date=2022-07-06|isbn=978-9-9534-4236-5|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706092930/https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref={{sfnref|Syakir|2000}}|dead-url=no}}
<!--T-->
*{{cite book |last=Tabatabai |first=Muhammad Husayn |date=1979 |author-link=Allameh Tabatabaei |title=Shi'ite Islam |url=https://archive.org/details/shiiteislam0000taba |publisher=Suny press |isbn=978-0-87395-272-9 |translator=Seyyed Hossein Nasr |ref={{sfnref|Tatabai|1979}} }}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren T.|date=1988|url=https://books.google.co.id/books?id=3TysAAAAIAAJ&redir_esc=y|title=The Byzantine Revival, 780-842|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-1462-4|language=en|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707142708/https://books.google.co.id/books?id=3TysAAAAIAAJ&redir_esc=y|dead-url=no|ref={{sfnref|Treadgold|1988}}}}
<!--V-->
* {{Cite book| last=Vaglieri | first=Laura Veccia| author-link=Laura Veccia Vaglieri | chapter=The Patriarchal and Umayyad caliphates |title=The Cambridge History of Islam Volume 1A: The Central Islamic Lands from Pre-Islamic Times to the First World War | pages=57–103| year=1977 | editor1-first=P. M. | editor1-last=Holt |editor2-first=Ann K. S. |editor2-last=Lambton |editor3-first=Bernard |editor3-last=Lewis |publisher=Cambridge University Press |doi=10.1017/CHOL9780521219464.005 |isbn=9780521219464 |ref={{sfnref|Vaglieri|1977}}}}
* {{cite book |author-last=Veccia Vaglieri |author-link=Laura Veccia Vaglieri |author-first=Laura |url=https://archive.org/details/cambridgehistory0001unse_v9h2/mode/2up |title=The Cambridge History of Islam |publisher=Cambridge University Press |year=1970 |editor1-last=Holt |editor1-first=Peter M. |volume=1 |pages=57–103 |chapter=The Patriarchal and Umayyad Caliphates |editor2-last=Lambton |editor2-first=Ann K.S. |editor3-last=Lewis |editor3-first=Bernard |ref={{sfnref|Veccia Vaglieri|1970}} }}
<!--W-->
* {{Cite book |last=Weeramantry |first=Judge Christopher G. |title=Justice Without Frontiers: Furthering Human Rights |year=1997 |publisher=[[Brill Publishers]] |isbn=90-411-0241-8|ref={{sfnref|Weeramantry|1997}}}}
* {{The Arab Kingdom and its Fall}}
{{Refend}}
{{Kekhalifahan Rasyidin}}
{{Kekaisaran}}
{{Topik Islam}}
{{Kekaisaranartikel pilihan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kekhalifahan Rasyidin| ]]
 
[[Kategori:Pendirian tahun 632]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 661]]
[[Kategori:PendirianSejarah tahunTimur 632Tengah]]
[[Kategori:Sejarah timur tengah]]
[[Kategori:Sejarah Mesir]]
[[Kategori:Islam di Mesir]]
Baris 203 ⟶ 524:
[[Kategori:Sejarah Suriah]]
[[Kategori:Sejarah Israel]]
[[Kategori:Abad Pertengahan Awal]]
[[Kategori:Sejarah Levant]]
[[Kategori:Kekhalifahan Rasydin| ]]