Mus Mulyadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Pranala luar: kategorisasi |
||
(35 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix =
Baris 15 ⟶ 14:
| alias =
| birth_date = {{birth date|1945|8|14}}
| birth_place =
| death_date = {{death date and age |2019|4|11|1945|8|14}}
| death_place = [[Jakarta]],
| occupation = {{hlist|[[Penyanyi]]
| children = 2<!-- Diisi hanya jumlah anak; Hanya nama anak yang secara independen terkenal atau sangat relevan -->
| parents = Ali Sukarni, Muslimah
| alma_mater =
| relatives =
| spouse = {{marriage|[[Helen Sparingga]]|1975|2019}}▼
▲| spouse=[[Helen Sparingga]]
| website =
| signature =
| module =
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = Keroncong
| instrument = [[Bass
| years_active =
| label =
| associated_acts =
| current_members =
| past_members =
}}
}}
'''Mus Mulyadi''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|14|8|1945|[[Jakarta]]|11|4|2019}}) adalah [[penyanyi]] [[keroncong]] [[Indonesia]]. Ia bahkan mendapat julukan sebagai si "Buaya Keroncong". Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah". Ia pernah menjadi anggota [[Favourite's Group]]. Istrinya juga seorang penyanyi, [[Helen Sparingga]], dan adiknya juga menjadi penyanyi pop & jazz [[Mus Mujiono]] pada era
== Biografi ==
Baris 50 ⟶ 47:
== Karier ==
=== Mendirikan Band Irama Puspita ===
Sebelum terjun sebagai penyanyi, pada masa remajanya di Surabaya ia telah membentuk sebuah band [['''Irama Puspita''']] dengan personil tiga belas wanita-wanita perkasa yang telah dipersiapkannya untuk sukses di panggung hiburan. Ia menjadi pelatih band Irama Puspita selama beberapa tahun. Band asuhannya ini pernah manggung di acara POI [[Ganefo]] di Jakarta dan merajai berbagai lomba festival musik di Surabaya. Namun
=== Mendirikan Band Arista Birawa ===
Mus bergabung sebuah grup band [['''Arista Birawa''']] pada tahun
=== Mengembara ke Singapura ===
Atas ajakan temannya Jerry Souisa sebagai pemimpin group, mengajak dua anggota Arista Birawa yakni Mus Mulyadi dan Jeffry Zaenal dan seorang rekannya Arkan untuk melakukan tour pertunjukan di Singapura. Meski pada mulanya ia ragu untuk meninggalkan bandnya yang sudah mempunyai gaung di kalangan arek-arek Surobayo. Apalagi saat itu ayahnya belum lama meninggal dunia. Namun akhirnya bersama tiga rekannya, ia meninggalkan Surabaya dan nekat mencoba mengadu nasib ke Singapura pada tahun
=== Favourite's Group ===
Pada tahun [[1971]] ia rekaman solo di [[Remaco]] diiringi kelompok [[A. Riyanto]], Empat Nada Band. A. Riyanto kemudian mengajaknya bergabung dengan band Empat Nada. Oleh A. Riyanto, konsep band 4 Nada sebagai band pengiring tetap yang selama ini dilakoninya di Remaco hendak diubahnya menjadi sebuah band mandiri. Band baru diberi nama [[Favourite's Group]]. Anggota awalnya adalah Mus Mulyadi (vokal/Rhythm Gitar), dan 4 anggota band 4 Nada: A. Riyanto alias Kelik (Keyboard/Vokal), [['''Nana Sumarna'''|Nana Sumarna]] (Bass), [['''Eddy Syam'''|Eddy Syam]] (Lead Gitar) dan [['''M. Sani'''|M. Sani]] (Drum). Mereka sangat modern dalam bermusik, tapi juga sangat maju dengan sentuhan romantisme masa silam. Mereka berhasil menempatkan nilai-nilai musik di kepala mereka sehingga menjadi kekuatan bagi Favourite’s Group., Mereka lalu rekaman di [[Musica Studio's|Musica Studio]]. Lahirlah lagu: "Cari Kawan Lain", "Angin Malam", "Seuntai Bunga Tanda Cinta", "Nada Indah". Kaset ini ternyata meledak dan langsung mengangkat popularitas band ini. Namun selepas album vol. I ini terjadi perubahan formasi personil, dimana 3 anggota memilih kembali ke bandnya semula band 4 Nada.
A. Riyanto keyboardist merangkap leader dan Mus Mulyadi vocalist kemudian mencari pengganti untuk melanjutkan kiprah musik band Favourite's group. Mereka merekrut [[Is Haryanto]] pada drum dan [[Harry Toos]] pada gitar, untuk posisi bass dirangkap oleh Mus Mulyadi. Dengan formasi II ini mereka kemudian berhasil menelurkan album volume II yang bersisi lagi-lagu diantaranya ''“Mimpi Sedih'', ''Aku Yang Kau Tinggalkan'', ''Cintaku Suci'', & ''Lagu Gembira”''. Album ini cukup direspon pasar meski tak seheboh pada album I.
Pada periode berikutnya terjadi perubahan formasi lagi (III) dengan penambahan pemain bass yakni [[Tommy W.S.]]. Dengan formasi ini Mus Mulyadi lebih fokus pada penyanyi utama dan merangkap sebagai gitar pengiring. Formasi ini melaju dengan berbagai album yang hampir seluruhnya meledak di pasaran masa itu. Band ini kemudian menjadi sangat populer dan menjadi salah satu legenda musik Indonesia hingga saat ini.
Di sela aktivitasnya Favourite's Group, Mus Mulyadi ditawarkan oleh produser untuk membuat solo album. Dalam album tersebut Mus Mulyadi dibuatkan sebuah lagu [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] oleh [[Is Haryanto]] berjudul "[[Rek Ayo Rek]]". Lagu ini ternyata meledak di pasaran. Bahkan menjadi legenda dan salah satu icon abadi kota Surabaya. Setelah menyelesaikan album Favourite's Groupvol. 4 "''Aku Tak Berdosa''", Mus Mulyadi kemudian memilih mengundurkan diri dari Favourite's Group untuk berfokus pada karier penyanyi solo. Posisinya kemudian digantikan oleh [[Mamiek Slamet]] pada tahun 1978 setelah sebelumnya band ini sempat beraktivitas tanpa vocalist utama.
Baris 70 ⟶ 67:
=== Bermain Film Layar Lebar ===
Popularitas Mus Mulyadi sebagai penyanyi keroncong mendapat perhatian dari kalangan insan dunia perfilman nasional pada tahun 1970-an. Oleh sutradara [[
Selanjutnya pada tahun (1974) membintangi film berjudul ''Putri Solo'' (1974) diproduksi PT. [[Agasam Film]]. Di sini ia beradu akting dengan oleh [[Mieske Bianca Handoko]], [[Harris Sudarsono]], [[Ratmi B-29]], [[Rendra Karno]], [[S. Poniman]], [[Chitra Dewi]], [[Debby Cynthia Dewi]], dll.
=== Menyanyikan Lagu Dangdut ===
Baris 104 ⟶ 103:
Mus Mulyadi yang dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong) dengan Suara dan cengkoknya sangat khas, kini berjuang melawan [[diabetes]]. Penyakit itu bahkan menyebabkan kedua matanya buta. Kedua matanya sama sekali tak bisa melihat sejak akhir 2009. Musibah itu merupakan komplikasi dari Diabetes yang diidapnya sejak 1984. Kejadiannya berlangsung tanpa diduga. Waktu itu ia sedang sibuk mengerjakan album Keroncong Murni. Malam seusai rekaman, ia merasa capek sekali. Begitu bangun esok pagi, matanya tiba-tiba tidak bisa melihat. Kejadian Itu terjadi dua hari setelah [[Natal]]. Ia segera ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Beberapa hari kemudian, operasi untuk mata kiri pun dilakukan. Sayang, upaya tersebut tak banyak menolong. Saraf di mata kirinya terlampau lemah. Dokter pun tak bisa berbuat apa-apa. Mulai saat itu, Mus yang kemampuan mata kanannya menurun jauh sejak 2004 tidak bisa melihat sama sekali. Kehilangan indra penglihatan menjadi cobaan berat bagi arek Suroboyo tersebut.
Diabetes dalam keluarga besar Mus Mulyadi bukan penyakit baru. Kedua orang tuanya, Muslimah dan Ali Sukarni, sama-sama mengidap diabetes. Penyakit gula itu lantas menurun kepada empat dari delapan anak pasangan tersebut. Itu termasuk Mus dan si bungsu yang juga musikus, Mus Mujiono. Dua saudaranya yang mengidap diabetes telah menghadap Yang Mahaesa karena komplikasi. Tidak hanya itu, sebelum akhirnya menjadi parah seperti sekarang ini, Mus sudah sering pingsan. Kekuatan giginya pun menurun, menjadi gampang sekali patah dan tanggal.<ref>{{Cite
Pada tanggal 11 April 2019 ia meninggal dunia di rumah sakit Pondok Indah ketika dalam perawatan diabetes yang dideritanya.<ref>https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/11/105645310/penyanyi-senior-mus-mulyadi-meninggal-dunia</ref>
Baris 124 ⟶ 123:
* Penuh Hidupku
* Tuhanlah Perlindunganku
*
* [[Keroncong Rohani Volume 5]]
* Natal Campursari
* Hatiku Percaya
== Filmografi ==
* ''Langkah-Langkah di Persimpangan'' (1965) di sutradarai oleh [[Nya' Abbas Akup]] bermain dengan [[Ismed M. Noor]], [[Mieke Wijaya]], [[Ishaq Iskandar]] dan diproduser Ismed M. Noor
* ''Putri Solo'' (1974) di sutradarai oleh [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]] bermain dengan bintang film [[Mieske Bianca Handoko]], [[Harris Sudarsono]], [[Ratmi B-29]], [[Rendra Karno]], [[S. Poniman]], [[Chitra Dewi]], [[Debby Cynthia Dewi]] dengan [[direktur]] fotography [[Irwan Tahyar]], [[komposer]] [[Nasruri]], dan diproduksi, PT. [[Agasam Film]].
* ''Aku Mau Hidup ''(1974) di sutradarai oleh [[Rempo Urip]]. Di bintangi oleh [[Emilia Contessa]] dan [[Ferry Irawan]].
Baris 144 ⟶ 146:
[[Kategori:Penyanyi suku Jawa]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi keroncong Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi berbahasa Jawa]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Katolik]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
|