Kulit kayu manis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Membatalkan 1 suntingan oleh 36.79.176.158 (bicara) ke revisi terakhir oleh Anne C Tag: Pembatalan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Baton de cannelle.jpg|jmpl|300px|Batang kulit kayu manis]]
'''Kulit kayu manis''' adalah sejenis [[rempah-rempah]] yang diperoleh dari kulit bagian dalam beberapa spesies pohon genus ''[[Cinnamomum]]'' yang digunakan untuk masakan yang manis dan sedap. Meskipun ''[[kayu manis]]'' terkadang dianggap sebagai "'''kayu manis yang sesungguhnya'''", kebanyakan kulit kayu manis di perdagangan internasional dari spesies lain yang berdekatan, yang juga disebut "'''[[kasia]]'''" untuk membedakannya dari "kulit kayu manis yang sesungguhnya".<ref name=fao93>{{cite web |url=http://www.fao.org/docrep/x5326e/x5326e07.htm |title=International trade in non-wood forest products: An overview |author=Iqbal, Mohammed |year=1993 |work= FO: Misc/93/11 - Working Paper |publisher= Food and Agriculture Organization of the United Nations |accessdate=November 12, 2012}}</ref><ref>"Cassia, also known as cinnamon or Chinese cinnamon is a tree that has bark similar to that of cinnamon but with a rather pungent odour," remarks Maguelonne Toussant-Samat, Anthea Bell, tr. ''The History of Food'', revised ed. 2009, p.437.</ref>
Kayu manis adalah nama untuk selusin spesies pepohonan dan produk rempah komersial yang dihasilkan oleh sebagian pepohonan tersebut. Semuanya tergolong dalam genus ''[[Cinnamomum]]'' dalam keluarga [[Lauraceae]]. Hanya sedikit dari spesies-spesies tersebut yang ditumbuhkan untuk dijual sebagai rempah-rempah.
Baris 6:
== Sejarah ==
[[Berkas:Cinnamon tree.jpg|thumb|right|Pohon kayu manis]]
Kayu manis telah diketahui sejak [[Sejarah kuno|jaman kuno]],<ref name="EB1911">{{EB1911|inline=y|wstitle=Cinnamon|volume=6|page=376}}</ref> pertama kali diimpor ke Mesir 2000 tahun sebelum masehi. Beberapa menyebut bahwa produk ini berasal dari China, karena mereka keliru dalam mengidentifikasi kayu manis China (''[[Cinnamomum cassia]]'').<ref name=HistoryFood>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=QmevzbQ0AsIC|title=A history of food|year=2009|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=978-1405181198|edition=New expanded|location=Chichester, West Sussex|quote=Cassia, also known as cinnamon or Chinese cinnamon is a tree that has bark similar to that of cinnamon but with a rather pungent odour|last1=Bell|first1=Maguelonne Toussaint-Samat|translator=Anthea}}</ref> Kayu manis merupakan komoditas yang amat dihargai di antara bangsa-
Di jaman Mesir Kuno, kulit mayu manis merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk [[pembalsaman]] [[mumi]].<ref name=HerbCosmetic>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=MaAZMbSxNt4C|title=Herbal principles in cosmetics: properties and mechanisms of action|last1=Burlando|first1=B.|last2=Verotta|first2=L.|last3=Cornara|first3=L.|last4=Bottini-Massa|first4=E.|publisher=[[CRC Press]]|year=2010|isbn=978-1-4398-1214-3|location=Boca Raton|page=121}}</ref> Dari era [[Ptolemy]] dan seterusnya, resep [[kyphi]], [[dupa]] khas Mesir Kuno, menggunakan kulit kayu manis.
Berdasarkan [[Herodotus]], kayu manis tumbuh di kawasan Arab, bersama dengan bahan baku dupa lainnya seperti [[mur (resin)|resin mur]] dan [[labdanum]], dijaga oleh "[[naga|ular bersayap]]".<ref name=Herodotus>Herodotus, Book 3, sections 3.107-113.
[[Pliny the Elder]] menyebutkan bahwa kayu manis dibawa melintasi [[semenanjung Arab]] menggunakan rakit yang tidak memiliki kemudi, layar, maupun dayung. Mereka bergerak memanfaatkan [[angin pasat]] musim dingin.<ref>{{cite book|author1=Pliny the Elder|last2=Bostock|first2=J.|last3=Riley|first3=H. T.|year=1855|volume=3|title=Natural History of Pliny, book XII, The Natural History of Trees|chapter=42, Cinnamomum. Xylocinnamum|publisher=[[Henry G. Bohn]]|location=London|chapter-url=https://archive.org/details/naturalhistoryof03plin|pages=137–140}}</ref> Ia juga menyebutkan kayu manis kasia sebagai [[perisa]] minuman [[anggur]],<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=L35fAAAAMAAJ|title=Natural History|author=Pliny the Elder|date=1938|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-99433-1|page=14}}</ref> dan kisah bahwa kayu manis dikumpulkan dari sarang burung kayu manis adalah fiksi yang dibuat para pedagang untuk dapat menarik harga lebih tinggi. Namun kisah itu bertahan hingga jaman kerajaan Byzantium sampai tahun 1310.<ref>{{cite book |last1=Tennent |first1=James Emerson |author1-link=James Emerson Tennent |title=Ceylon: an account of the island |date=1860 |publisher=Longman |location=London |volume=1|page=600}}</ref>
Berdasarkan Pliny the Elder, satu pon kasia dan kayu manis (pon romawi = 327 gr) dihargai 1500 [[denarii]], atau setara dengan lima puluh bulan gaji buruh ketika itu.<ref>{{Cite book|title=Natural History|volume=3|year=1855|url=https://archive.org/details/naturalhistoryof31855plin/|author=Pliny the Elder|publisher=[[Taylor & Francis]]|via=Internet Archive|location=London, UK|page=140|quote=The right of regulating the sale of the cinnamon belongs solely to the king of the Gebanitæ, who opens the market for it by public proclamation. The price of it was formerly as much as a thousand denarii per pound; which was afterwards increased to half as much again, in consequence, it is said, of the forests having been set on fire by the barbarians, from motives of resentment[...]}}</ref> Buku karangan [[Diocletian]], [[Edict on Maximum Prices]] di tahun 301 masehi menyebut harga 125 denarii per pon atau setara dengan lima hari gaji buruh tani ketika itu.<ref>{{cite book|title=An Economic Survey of Ancient Rome |volume=V: Rome and Italy of the Empire |editor-last=Frank |editor-first=Tenney |last=Graser |first=E. R. |chapter=A text and translation of the Edict of Diocletian |year=1940 |publisher=[[Johns Hopkins Press]] |isbn=978-0374928483}}</ref> Kayu manis amatlah mahal sehingga jarang sekali digunakan sebagai dupa upacara pemakaman, tetapi suatu hari Kaisar [[Nero]] membakar sejumlah kayu manis setara dengan pasokan setahun kota Roma untuk pemakaman istrinya, [[Poppaea Sabina]], di tahun 65 masehi.<ref>Toussaint-Samat 2009, p. 437f.</ref>
|