Jailangkung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yunisara1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tanpa_referensi|date=Juni 2013}}
{{k'''Jailangkung''' atau '''jelangkung''' adalah sebuah permainan tradisional Nusantara yang bersifat ritual supernatural. Permainan ini bersifat supernatural, umumnya dilakukan sebagai ritual untuk memanggil entitas supernatural. Media yang digunakan untuk menampung makhluk halus atau [[entitas|maujud]] supernatural yang dipanggil dalam permainan Jailangkung adalah sebuah gayung air yang umumnya terbuat dari tempurung kelapa yang didandani pakaian dan bergagang batang kayu.
 
== Sejarah ==
Asal penggunaan istilah "Jailangkung" diduga berhubungan dengan sebuah Kepercayaan tradisional Tionghoa yang telah punah. Ritual ini adalah tentang adanya kekuatan dewa "Poyang" dan "Moyang" (mirip istilah "nenek moyang") yaitu '''''Cay Lan Gong''''' ( "Dewa Keranjang") dan ''Cay Lan Tse'' yang dipercaya sebagai dewa pelindung anak-anak. Permainan ''Cay Lan Gong'' juga bersifat ritual dan dimainkan oleh anak-anak remaja saat festival rembulan.
 
Dalam ritual ''Cay Lan Gong'', dewa "Poyang" dan "Moyang" dipanggil agar masuk ke sebuah boneka keranjang yang tangannya dapat digerakkan. Pada ujung tangan boneka tersebut diikatkan sebuah alat tulis, biasanya kapur. Boneka tersebut juga dihiasi dengan pakaian manusia, dikalungi kunci dan dihadapkan ke sebuah papan tulis, sembari menyalakan dupa. Saat boneka tersebut menjadi terasa berat menurut mereka menjadi pertanda bahwa boneka itu telah dirasuki dewa, dan bergerak mengangguk sebagai pertanda setuju setelah ditanyakan siap tidaknya untuk ditanyai, jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan akan dituliskan oleh dewa yang merasuki boneka tersebut pada papan tulis yang disediakan.
Baris 20 ⟶ 21:
Pertunjukan "''Lukah Gilo''" ini biasanya dipertunjukkan pada acara perkawinan atau acara-acara khusus untuk yang diadakan masyarakat Minangkabau setempat. Waktu pertunjukan umumnya dilakukan pada malam hari yang diyakini lebih mudah untuk memanggil makhluk halus.
 
== Cara memainkan ==
== jawab dengan alat tulis yang diikat di bawah boneka tersebut.
Biasanya permainan Jailangkung ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu dua orang yang memegang boneka jelangkung, dan pawang yang membaca mantra. Permainan ini kebanyakan dilakukan di tempat yang diyakini [[angker]] dan biasanya di waktu senja.
 
Seperti permainan ''Cay Lan Gong'' pendahulunya, permainan ini biasanya dimainkan secara beramai-ramai pada saat terang bulan, dan bila makhluk halus tersebut datang, makhluk tersebut akan memperkenalkan dirinya dan bercerita dengan menggunakan bantuan alat tulis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat beraneka ragam, seperti nama makhluk tersebut, tahun berapa meninggal dan penyebab meninggal, bahkan sering juga tentang peruntungan masa yang akan datang dan nomor keberuntungan dalam [[perjudian]].
 
Dalam perkembangannya, permainan ini menjadi cukup sederhana, dapat dilakukan cukup hanya dengan menggunakan [[jangka]] dengan gambar lingkaran lengkap dengan huruf abjad yang tergambar dalam kertas, dan dengan diiringi suatu [[mantra]] sederhana.
 
Permainan ini juga memiliki berbagai macam versi bahasa, mantra versi [[bahasa Indonesia]]nya adalah:
 
{{quote|
''Jelangkung jelangsat,''
''Di sini ada pesta,''
''Pesta kecil-kecilan,''
''Jelangkung jelangsat,''
''Datang tak dijemput,''
''Pulang tak diantar.''
''Jelangkung jelangsat,''
}}
 
Kata-kata tersebut diucapkan berkali-kali, dan setelah makhluk halus diyakini sudah masuk ke dalam boneka, maka pemain dapat bertanya apapun yang mereka mau. Pertanyaan tersebut akan dijawab dengan alat tulis yang diikat di bawah boneka tersebut.
 
== Mitos hantu ==
Baris 34 ⟶ 54:
* ''[[Jailangkung (film 2017)|Jailangkung]]'' (2017)
* ''[[Jailangkung 2]]'' (2018)
* ''[[Jailangkung: Sandekala]]'' (2022)
 
== Lihat pula ==