Perang Troya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: ka:ტროის ომი |
|||
(95 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Perang Troya}}
Dalam [[mitologi Yunani]], '''Perang Troya''', penyerbuan terhadap kota [[Troya]] yang terletak di [[Asia Kecil]], oleh pasukan [[Akhaia (Homeros)|Akhaia]] ([[Yunani]]) Peristiwa ini terjadi karena [[Paris (mitologi)|Paris]] menculik [[Helene]] dari suaminya [[Menelaos]], raja [[Sparta]]. Perang ini merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam [[mitologi Yunani]] dan diceritakan di banyak karya [[sastra Yunani]]. Dua naskah kuno mengenai perang ini paling terkenal adalah ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]'' karya [[Homeros]]. ''Iliad'' mengisahkan bagian dari tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan ''Odisseia'' menceritakan perjalanan pulang [[Odisseus]], salah seorang pemimpin Akhaia. Blain dari kisah ini diceritakan dalam suatu [[Siklus Epik|seri wiracarita]] yang hanya tersisa dalam bentuk fragmen- fragmen. Kisah perang ini menjadi bahan untuk kisah-kisah [[drama tragedi Yunani]] dan karya-karya sastra Yunani lainnya, dan juga untuk para [[Sastra Latin|penyair Romawi]] seperti [[Vergilius]] dan [[Ovidius]].
Perang Troya berawal dari perselisihan antara dewi [[Athena (mitologi)|Athena]], [[Hera]], dan [[Afrodit|Aphrodite]], setelah [[Eris (mitologi)|Eris]], dewi perselisihan dan pertikaian, melemparkan sebuah [[apel emas]], terkadang disebut [[Apel Perselisihan]], yang bertuliskan "untuk yang tercantik." Zeus lalu mengirim para dewi itu kepada Paris, yang menentukan bahwa Aphrodite, sebagai "yang tercantik," yang berhak memperoleh apel itu. Sebagai balasannya, Aphrodite membuat Helene, wanita tercantik dan istri Menelaos, jatuh cinta kepada Paris, yang kemudian membawanya ke Troya. Akibat perbuatan Paris, [[Agamemnon]], raja [[Mykenai]] dan saudara [[Menelaus]], memimpin suatu ekspedisi pasukan Akhaia ke Troya dan mengepung kota itu selama sepuluh tahun. Setelah banyak pahlawan yang tewas, termasuk pejuang Akhaia [[Akhilles]] dan [[Aias]], serta pejuang Troya [[Hektor]] dan Paris, kota itu akhirnya takluk akibat tipu muslihat melalui [[Kuda Troya]]. Pasukan Akhaia membantai semua orang Troya (kecuali sebagian perempuan dan anak-anak yang dijadikan budak) dan mencemarkan kuil-kuil, membuat para dewa murka. Beberapa orang Akhaia berhasil tiba dengan selamat di rumah mereka, dan banyak lainnya mendirikan koloni di tempat yang jauh. [[Romawi kuno|Bangsa Romawi]] di kemudian hari mengklaim sebagai keturunan [[Aineias]], salah satu orang Troya, yang disebutkan memimpin sisa-sisa rakyat Troya yang selamat menuju [[Italia]] modern.
[[Yunani kuno|Orang Yunani kuno]] mempercayai Perang Troya sebagai peristiwa sejarah yang terjadi pada abad ke-13 atau 12 SM, dan meyakini bahwa Troya terletak di [[Turki]] modern di dekat [[Dardanelles]]. Pada masa modern, baik perang maupun kota Troya pada awalnya banyak dianggap bukan sebagai peristiwa sejarah. Akan tetapi pada tahun 1868, [[Arkeologi|Arkeolog]] Jerman [[Heinrich Schliemann]] bertemu [[Frank Calvert]], yang meyakinkan Schliemann bahwa Troya ada di Hissarlik dan Schliemann kemudian mengambil alih penggalian Calvert dengan properti milik Calvert;<ref>{{cite book|last=Bryce|first=Trevor|title=The Trojans and their neighbours|year=2005|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-0-415-34959-8|url=http://books.google.com/?id=XZelJgdu9mkC&pg=PA37&dq=Schliemann+credit+Calvert#v=onepage&q=Schliemann%20credit%20Calvert&f=false|page=37}}</ref> klaim ini kini diterima oleh sebagian besar sejarawan.<ref>{{cite web
| last = Rutter
| first = Jeremy B.
| title = Troy VII and the Historicity of the Trojan War
| url = http://projectsx.dartmouth.edu/classics/history/bronze_age/lessons/les/27.html
| accessdate = 2007-07-23
| archive-date = 2006-07-22
| archive-url = https://web.archive.org/web/20060722002843/http://projectsx.dartmouth.edu/classics/history/bronze_age/lessons/les/27.html
| dead-url = yes
}}</ref><ref>Dalam edisi kedua bukunya ''In Search of the Trojan War'', [[Michael Wood (sejarawan)|Michael Wood]] mencermati perkembangan yang terjadi dalam waktu sepuluh tahun sejak edisi pertama bukunya terbit. Keraguan para sejarawan terhadap identifikasi Schliemann telah terbantahkan oleh temuan arkeologis terkini, penelitian linguistik, dan terjemahan catatan lembaran tanah liat berisi diplomasi pada zaman itu {{cite book|last=Wood|first=Michael|authorlink=Michael Wood (historian)|title=In Search of the Trojan War|url=https://archive.org/details/insearchoftrojan0000wood|edition=2|year=1998|publisher=University of California Press|location=Berkley, CA|isbn=0-520-21599-0|page=[https://archive.org/details/insearchoftrojan0000wood/page/4 4]|chapter=Preface|quote=Kini, lebih daripada sebelumnya, 125 tahun semenjak Schliemann menggali Hisarlik, tampaknya ada dasar sejarah untuk kisah Troya}}</ref> Tidak diketahui secara pasti apakah ada peristiwa sejarah di balik Perang Troya. Banyak sejarawan percaya bahwa terdapat fakta sejarah dalam kisah ini, meskipun ini dapat berarti bahwa kisah-kisah Homeros merupakan gabungan dari beragam pengepungan dan ekspedisi oleh [[Yunani Mykenai|bangsa Yunani Mykenai]] selama [[Zaman Perunggu]]. Mereka yang meyakini bahwa kisah Perang Troya berasal dari konflik sejarah tertentu biasanya menaruh waktu kejadiannya pada abad ke-12 atau 11 SM, sertingkali menggunakan penanggalan yang diberikan oleh [[Eratosthenes]], 1194–1184 SM, yang kira-kira berkaitan dengan bukti arkeologis di [[Troya VII]]a yang hancur terbakar.<ref>Wood (1985: 116–118)</ref>
== Sumber ==
[[Berkas:J G Trautmann Das brennende Troja.jpg|jmpl|250px|Lukisan ''Blick auf das brennende Troja'' (''Jatuhnya Troya'') oleh Johann Georg Trautmann (1713–1769).]]
Kisah Perang Troya terdapat dalam banyak karya [[sastra Yunani]] dan digambarkan dalam banyak karya [[seni Yunani]]. Tidak ada satu naskah otoritatfi tunggal yang mengisahkan keseluruhan peristiwa perang. Alih-alih, kisah ini tersebar dalam sejumlah sumber berbeda, beberapa di antaranya menuturkan versi peristiwa itu yang saling bertentangan. Sumber tulisan yang paling penting adalah dua wiracarita yang secara tradisional disebutkan ditulis oleh [[Homeros]], yaitu ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odyssey]]'', yang disusun pada suatu waktu antara abad ke-9 dan ke-6 SM.<ref>Wood (1985: 19)</ref> Tiap wiracarita hanya mengisahkan suatu bagian dari perang. ''Iliad'' menuturkan period pendek pada tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan ''Odisseia'' menuturkan kepulangan [[Odisseus]] ke tanah airnya di [[Ithaka]] setelah penghancuran Troya.
Bagian-bagian lainnya dari Perang Troya diceritakan dalam sajak [[Siklus Epik]], yang meliputi ''[[Kypria]]'', ''[[Aithiopis]]'', ''[[Iliad Kecil]]'', ''[[Iliou Persis]]'', ''[[Nostoi]]'', dan ''[[Telegonia]]''. Meskipun semua saja ini hanya tersisa dalam bentuk fragmen, tetapi isinya diketahui dari rangkuman dalam ''[[Khrestomathia]]'' karya [[Eutykhios Proklos|Proklos]].<ref>Tak diketahui apakah Proklos ini merupakan filsuf Neoplatonis, yang jika demikian maka rangkumannya dibuat pada abad ke-5 SM, atau apakah dia adalah ahli tata bahasa yang lebih kurang terkenal terkenal dari abad ke-2 M. Lihat Burgess, hlm. 12.</ref> Tidak diketahui siapa penulis Siklus Epik. Secara umum dipercaya bahwa sajak-sajak itu ditulis pada abad ke-7 dan ke-6 SM, setelah penyusunan sajak-sajak Homeros. Banyak dipercaya pula bahwa semua sajak itu ditulis berdasarkan tradisi yang lebih awal.<ref>Burgess, hlm. 10–12</ref><ref>W. Kullmann (1960), ''Die Quellen der Ilias''.</ref> Baik epik Homeros maupun Siklus Epik sama-sama berasal dari [[tradisi lisan]]. Bahan setelah penulisan ''Iliad'', ''Odysseia'', dan Siklus Epik, mitos Perang Troya masih disebarkan secara lisan, dalam banyak genre pusi serta melalui penceritaan non-puisi. Peristiwa dan rincian dari kisah ini yang hanya ditemukan dalam karya penulis pada masa selanjutnya kemungkinan diwariskan melalui tradisi lisan dan bisa saja sama tuanya seperti sajak Homeros. Seni visual, seperti lukisn guci, merupakan media lainnya yang menggambarkan mitos Perang Troya.<ref>Burgess, hlm. 3–4.</ref>
Pada masa-masa selanjutnya, banyak penulis drama, sejarawan, dan dan intelektual lainnya yang membuat karya dengan terilhami Perang Troya. Tiga tragedian besar [[Athena (kota)|Athena]], [[Aiskhilos|Aiskhylos]], [[Sophokles]], dan [[Euripides]], menulis banyak sajak yang menggambarkan episode-episode dari Perang Troya. Di antara para penulis Romawi yang paling penting adalah penyair abad ke-1 SM [[Vergilius]]. Dalam Buku 2 dari ''[[Aeneid]]'', [[Aineias]] menceritakan penghancuran Troya; bagian sajak ini diduga menggunakan bahan dari Siklus Epik ''[[Iliou Persis]]''.
== Legenda ==
=== Asal mula ===
==== Rencana Zeus ====
Dalam mitologi Yunani, [[Zeus]] menjadi dewa penguasa setelah mengalahkan ayahnya [[Kronos]], yang sebelumnya mengalahkan ayahnya [[Uranus (mitologi)|Uranus]]. Zeus menikah dengan [[Hera]], yang juga merupakan saudarinya. Namun, Zeus bukanlah suami yang setia, zeus menyetubuhi dan memperkosa banyak perempuan sehingga menghasilkan banyak anak. Dalam suatu versi, suatu ketika Zeus merasa bahwa dunia dihuni oleh terlalu banyak manusia. Dia lalu memvisikan [[Momos]]<ref>Skholion Tentang Homeros A.5.</ref> atau [[Themis]],<ref>Plato, ''Republik'' 2,379e.</ref> yang kemudian menggunakan Perang Troya sebagai cara untuk mengurangi jumlah manusia di bumi, terutama jumlah para manusia [[setengah dewa]] yang merupakan keturunan Zeus.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.1</ref><ref>Fragmen Hesiodos 204,95ff.</ref>
==== Keputusan Paris ====
[[Berkas:Enrique Simonet - El Juicio de Paris - 1904.jpg|250px|jmpl|''[[El Juicio de Paris (Simonet)|Keputusan Paris]]'' (1904) karya [[Enrique Simonet]]]]
{{Main|Keputusan Paris}}
Zeus mengetahui dari [[Themis]]<ref>Apollonios Rhodios 4.757.</ref> atau mungkin dari [[Prometheus]], setelah [[Herakles]] membebaskannya dari [[Kaukasus]],<ref>Aiskhylos, ''Belenggu Prometheus'' 767.</ref> bahwa, seperti halnya ayahnya Kronos, salah satu putranya akan mengalahkannya. Ramalan lainnya menyatakan bahwa putra dari nimfa laut [[Thetis]], yang kepadanya Zeus bernafsu setelah melihatnya di lautan di lepas pantai Yunani, akan menjadi lebih hebat daripada ayahnya.<ref>Skholiast Mengenai ''Iliad'' Homeros</ref><ref>Hyginus, ''Fabulae'' 54</ref><ref>Ovidius, ''Metamorphoses'' 11.217.</ref> Kemungkinan untuk salah satu atau kedua alasan tersebut,<ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.168.</ref> Thetis dinikahkan dengan seorang raja, [[Peleus]] putra [[Aiakos]], entah atas perintah Zeus,<ref>Pindaros, ''Nemea'' 5 ep2</ref><ref>Pindar, ''Isthmos'' 8 str3–str5.</ref> atau karena Thetis ingin membuat Hera senang, karena dulu Thetis diasuh oleh Hera.<ref>Hesiodos, ''Katalog Para Wanita'' fr. 57</ref><ref>''Kypria'' fr. 4.</ref>
Semua dewa diundang ke pesta pernikahan Peleus dan Thetis. Para dewa juga membawa banyak hadiah untuk pasangan pengantin itu.<ref>Photios, ''Myrobiblion'' 190.</ref> Namun [[Eris (mitologi)|Eris]] (dewi perselisihan) tak diundang, dan ketika Eris datang sendiri ke acara itu, ia dihentikan oleh [[Hermes]] di depan pintu, atas perintah Zeus.<ref>P.Oxy. 56, 3829 (L. Koppel, 1989)</ref> Merasa terhina, dari depan pintu Eris melemparkan hadiah darinya sendiri,<ref name="Hyginus, Fabulae 92">Hyginus, ''Fabulae'' 92.</ref> yaitu [[Apel perselisihan|apel emas]] (''το μήλον της έριδος'') yang bertuliskan ''καλλίστῃ, Kallistēi'' ("Untuk yang tercantik").<ref>Apollodoros ''Epitome'' E.3.2</ref> Apel itu diklaim oleh [[Hera]], [[Athena]], dan [[Afrodit|Aphrodite]]. Mereka saling berebut untuk mengakui benda itu, dan tidak ada dewa yang mau memilih siapa di antara ketiganya yang berhak atas apel itu, karena para dewa takut menjadi korban kemarahan dari dua dewi lainnya. Pada akhirnya, Zeus menyuruh Hermes untuk membawa ketiga dewi tersebut ke hadapan Paris, pangeran dari [[Troya]], yang, tidak mengetahui asal-usulnya, dibesarkan sebagai seorang gembala di [[Gunung Ida]],<ref>Pausanias, 15.9.5.</ref> akibat suatu ramalan yang menyatakan bahwa dia akan membawa kehancuran bagi Troya.<ref>Euripides ''Andromakhe'' 298; Div. i. 21</ref><ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.12.5.</ref> Seusai mandi di mata air di Ida, para dewi muncul di hadapan Paris dalam keadaan telanjang, entah supaya menang atau atas permintaan Paris. Paris sendiri tidak dapat memilih salah satu di antara mereka, sehingga para dewi itu menawarkan sogokan. Athena berjanji akan memberi Paris kebijakasanaan, kelihaian bertempur, dan kemampuan untuk menjadi prajurit terhebat; Hera menawarkannya kekuasaan politik dan kendali atas seluruh [[Asia Kecil|Asia]]; dan Aphrodite menawarkannya wanita tercantik di dunia, yaitu [[Helene|Helene dari Sparta]]. Paris akhirnya memberikan apel itu kepada Aphrodite, dan setelah melalui beberapa petualangan, Paris berhasil kembali ke kota Troya, di sana dia berkumpul kembali bersama keluarga kerajaannya.
[[Berkas:Hydria Achilles weapons Louvre E869.jpg|250px|jmpl|ka|Thetis memberi putranya Akhilles senjata yang ditempa oleh [[Hefaistos|Hephaistos]] (rincian pada [[hydria]] [[Tembikar berfigur hitam|berfigur hitam]], 575–550 SM)]]
Peleus dan Thetis memperoleh seorang putra bernama [[Akhilles]]. Diramalkan bahwa Akhilles dapat mengalami kehidupan yang panjang namun biasa saja, atau mati muda di medan perang dan memperoleh keabadian melalui sajak.<ref>Homeros Iliad I.410</ref> Lebih jauh lagi, ketika Akhilles berusia sembilan tahun, [[Kalkhas]] meramalkan bahwa Troya tidak akan runtuh tanpa bantuan Akhilles.<ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.174.</ref> Sejumlah sumber menuturkan bahwa Thetis berusaha membuat Akhilles abadi ketika ia masih bayi. Beberapa dari sumber ini menyatakan bahwa Thetis memeganginya di atas api setiap malam untuk membakar bagian manusianya serta mengurapinya dengan [[ambrosia]] pada malam hari, tetapi Peleus memergoki tindakan Thetis dan menghentikannya.<ref>Apollonios Rhodios [http://www.sacred-texts.com/cla/argo/argo49.htm#4.865-884 4.869–879]</ref><ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Apollod.+3.13.6 3.13.6].</ref> Menurut beberapa versi dari kisah ini, Thetis telah nyaris membunuh beberapa orang putranya dengan cara ini, dan tindakan Peleus dengan demikian telah menyelamatkan nyawa Akhilles.<ref>Frazer mengenai Apollodoros, ''Bibliotheke'' [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Apollod.+3.13.6 3.13.6].</ref> Sumber-sumber lainnya menyatakan bahwa Thetis merendam tubuh Akhilles di [[Stiks|Sungai Styx]], sungai yang mengalir di [[Dunia Bawah]], menjadikannya kebal pada bagian tubuhnya yang terkena air sungai itu.<ref>Disinggung dalam Statios, ''Akhilleid'' [http://www.thelatinlibrary.com/statius/achilleid1.shtml 1.269–270].</ref> Karena Thetis harus memegangi tumit Akhilles, maka bagian tubuh tersebut tidak ikut terendam dan tetap dapat terluka (dari sinilah muncul istilah "[[tumit Akhilles]]" untuk kelemahan yang terisolasi). Akhilles tumbuh menjadi salah satu prajurit terhebat di dunia. Mendengar ramalan Khalkas, Thetis menyembunyikan Akhilles di [[Skyros]] di istana raja [[Lykomedes]], di sana Akhilles disamarkan sebagai seorang gadis.<ref>Hyginus, ''Fabulae'' 96.</ref> Kelak pada titik krusial dalam perang, Thetis membantu putranya dengan memberinya senjata yang ditempa dengan kekuatan dewata oleh [[Hefaistos|Hephaistos]].<ref name=":0" />
==== Pelarian Paris dan Helene ====
[[Berkas:Francesco Primaticcio 003.jpg|250px|jmpl|''Penculikan Helene'' (1530–39) karya [[Francesco Primaticcio]], dengan bantuan [[Afrodit|Aphrodite]]]]
Wanita tercantik di dunia adalah [[Helene]], putri [[Tindareus|Tyndareus]], raja Sparta. Ibunya adalah [[Leda]], yang mungkin telah dirayu kemudian disetubuhi atau diperkosa oleh Zeus dalam wujud angsa.<ref>Apollodoros 3.10.7.</ref> Beberapa pendapat beragam mengenai yang mana di antara mpat anak Leda, dua pasang anak kembar, yang berayah Zeus dan yang mana yang berayah Tyndareus. Namun, Helene biasanya disebutkan sebagai putri Zeus,<ref>Pausanias 1.33.1</ref><ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.10.7.</ref> dan terkadang [[Nemesis (mitologi)|Nemesis]] juga disebutkan sebagai ibu Helene.<ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.10.5</ref><ref>Hyginus, ''Fabulae'' 77.</ref> Banyak pria yang ingin menikahi Helene, dan ayah Helene tidak mau begitu saja memilih salah seorang di antara mereka karena ia takut yang lainnya akan marah karena tak terpilih.
Pada akhirnya, salah seorang pelamar, yaitu [[Odisseus|Odysseus]] dari [[Ithaka]], mengajukan suatu usulan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebagai balasan atas dukungan Tindareus terhadap pinangan Odysseus kepada [[Penelopeia]],<ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.10.9.</ref> Odysseus menyarankan supaya Tyndareus menyuruh semua pelamar Helene untuk bersumpah bahwa mereka akan membela pernikahan Helene, tak peduli siapapun yang nantinya terpilih menjadi suami Helene. Semua pelamar pada akhirnya bersedia mengucapkan sumpah itu di atas potongan tubuh kuda, meskipun pada awalnya ada sejumlah pelamar yang memprotes dan mengomel.<ref>Pausanias 3.20.9.</ref>
Tyndareus akhirnya memilih [[Menelaos]]. Dia memilih Menelaos terutama karena alasan politis. Menelaos memiliki kekayaan dan kekuasaan. Dia cukup rendah hati untuk tidak mengajukan dirinya sendiri, melainkan mengirim saudaranya [[Agamemnon]] atas namanya. Meneloas juga berjanji akan memberi [[hekatombe]], kurban berupa 100 ekor lembu, untuk Aphrodite.<ref name=":0">Ptolemaios Hephaistion, ''Sejarah Baru'' 4 (seperti dirangkum dalam Photios, ''Myriobiblon'' 190).</ref> Menelaos mewarisi tahta Tyndareus di Sparta dengan Helene sebagai ratunya sementara itu kedua saudara Helene, yaitu [[Kastor dan Pollux]], menjadi dewa,<ref>Pindaros, ''Pythia'' 11 ep4</ref><ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.11.15.</ref> dan Agamemnon menikahi saudari Helene, yakni [[Klitaimnestra|Klytaimnestra]], lalu merebut kembali tahta Mykenai.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 2.15.</ref>
Paris, di bawah penyamaran misi diplomasi, pergi ke Sparta untuk merebut Helene dan membawanya ke Troya. Sebelum Helene menengadah, untuk melihat kedatangan Paris ke istananya, ia ditembak dengan panah cinta oleh [[Eros]], yang dikenal pula sebagai Cupid, sehingga Helene pun jatuh cinta kepada Paris begitu melihatnya, seperti telah dijanjikan oleh Aphrodite. Menelaos sendiri harus pergi ke [[Kreta]]<ref name=PC1>Proklos Khrestomathia 1</ref> untuk memakamkan pamannya, Krateus.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.3.</ref> [[Hera]], yang masih tidak terima atas keputusan Paris, mengirim badai besar untuk mengganggu pelayaran Paris.<ref name=PC1/> Badai itu membuat Paris dan Helene terdampar di [[Mesir kuno|Mesir]], di sana para dewa menukarkan Helene dengan tiruannya yang diabut dari awan, disebut [[Nefele|Nephele]].<ref>Euripides, ''Helene'' 40.</ref> Mitos Helene yang ditukarkan ini disebutkan diceritakan oleh penyair Sisilia abad ke-6 SM [[Stesikhoros]]. Sementara menurut Homeros, Helene tidak ditukarkan dan tetap berlayar menuju Troya. Kapal Paris dan Helene sempat berlabuh di [[Sidon]] sebelum sampai di Troya. Paris, merasa takut akan tertangkap, tinggal sebentar di sana sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menuju Troya.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.4.</ref>
[[Berkas:Homeric Greece-en.svg|jmpl|250px|Peta Yunani Homeros]]
Penculikan Helene oleh Paris memiliki beberapa pendahulu. [[Io (mitologi)|Io]] diculik dari [[Mikenai]], [[Europe]] diculik dari [[Fenisia]], [[Iason]] membawa [[Medeia]] pergi dari [[Kolkhis]],<ref>Herodotos, ''Historia'' 1.2.</ref> dan putri Troya, [[Hesione]], dibawa pergi oleh [[Herakles]], yang kemudian menyerahkannya kepada [[Telamon]] dari [[Pulau Salamis|Salamis]].<ref>Apollodoros, ''Bibliotheke'' 3.12.7.</ref> Menurut [[Herodotos]], contoh-contoh tersebut membuat Paris semakin berani untuk membawa kabur Helene dari Yunani. Tiadanya tindakan pembalasan pada contoh-contoh tersebut juga membuat Paris tidak menduga bahwa akan datang pembalasan dari Yunani.<ref>Herodotos, 1.3.1.</ref>
=== Pengumpulan pasukan ===
Menurut Homeros, Menelaos dan sekutunya, Odysseus, pergi ke Troya, di sana mereka gagal membawa kembali Helene melalui cara diplomasi<ref>Homeros, Iliad Il. 3.205-6</ref><ref>Homeros, Iliad 11.139</ref>
Menelaos lalu meminta Agamemnon untuk mengakkan sumpahnya. Dia setuju dan mengirim utusan ke semua raja dan pangeran Akhaia untuk meminta mereka memenuhi sumpah mereka dulu dan membawa kembali Helene.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.6.</ref>
==== Odysseus dan Akhilles ====
Sejak pernikahan Menelaos, [[Odisseus|Odysseus]] telah menikahi [[Penelopeia]] dan memperoleh seorang putra, [[Telemakhos]]. Supaya dapat menghindari perang, dia berpura-pura gila dan menaburi ladangnya dengan garam. [[Palamedes]] bertindak lebih cerdik dengan menaruh bayinya di depan jalur bajaknya, sehingga Odysseus terpaksa membelokkan bajaknya supaya tak membunuh putranya, dengan demikian kepura-puraannya terbongkar sehingga dia terpaksa ikut serta dalam perang.<ref name=PC1/><ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.7.</ref>
Menurut Homeros, Odysseus mendukung serangan militer itu sejak awal, dan melakukan perjalanan ke berbagai penjuru Yunani bersama raja Pylos, yaitu [[Nestor]], untuk merekrut pasukan.<ref>Homeros, Iliad Il.11.767-70, (baris yang ditolak olej Aristophanes dan Aristarkhos)</ref>
Di [[Skyros]], [[Akhilles]] menjalin hubungan cinta dengan putri sang raja yang bernama [[Deidameia]], menghasilkan seorang anak bernama [[Neoptolemos]].<ref>Statios, ''Akhilleid'' 1.25</ref> Odysseus, [[Aias|Aias Telamon]], dan guru Akhilles [[Foiniks (putra Amintor)|Phoinix]] pergi untuk mengajak Akhilles ikut serta menyerang Troya. Ibu Akhilles menyamarkannya sebagai perempuan supaya dia tidak ikut pergi berperang, tetapi menurut suatu cerita, mereka meniupkan terompet peringatan, dan Akhilles membuat dirinya ketahuan dengan mengambil tombak untuk melawan para penyerang. Dalam cerita lainnya, mereka menyamar sebagai pedagang perhasan dan senjata. Ketika para wanita lainnya melihat-lihat perhiasan, Akhilles justru melihat-lihat senjata, dengan demikian dia pun ketahuan.<ref>Skholiast mengenai Homeros ''Iliad'' 19.326</ref><ref>Ovidius, ''Metamorphoses'' 13.162 ff.</ref>
[[Pausanias (geographer)|Pausanias]] mengatakan bahwa, menurut Homeros, Akhilles tak bersembunyi di Skyros, melainkan menaklukan pulau tersebut dalam Perang Troya.<ref>Pausanias, 1.22.6.</ref>
[[Berkas:Jan de Bray, Achilles wśród córek Likomedesa (Owidiusz, Metamorfozy).jpg|jmpl|250px|ka|''Penemuan Akhilles Di Antara Para Putri Lykomedes'' (1664) karya [[Jan de Bray]]]]
==== Pengumpulan pertama ====
Pasukan Akhaia pertama kali berkumpul di Aulis. Semua mantan pelamar Helene mengirim pasukan kecuali raha [[Kinyras]]. Meskipun ia mengirimkan lempeng dada untuk Agamemnin beserta 50 kapal, hanya satu kapal kirimannya yang asli, dipimpin oleh Mygdalion, sedang sisanya adlah kapal tiruan dari tanah liat.<ref>Homeros, ''Iliad'' 11.19</ref><ref>Apolloduros, ''Epitome'' 3.9.</ref> [[Idomeneus]] bersedia memimpin kontingen Kreta dalam perang, tetapi hanya sebagai ko-komandan. Keinginannya kemudian disetujui.<ref>Philostratos, ''Heroikos'' 7.</ref> Komandan terakhir yang datang adalah Akhilles, yang berusia 15 tahun.
Setelah dipersembahkan kurban untuk Apollo, seeokor ular melata dari altar menuju sarang burung gereja di sebuah pohon di dekat situ. Ular itu memakan induk burung serta sembilan bayinya, sebelum kemudian berubah menjadi batu. Kalkhas menafsirkan kejadian tersebut sebagai pertanda bahwa Troya akan dikalahkan pada tahun kespeuluh perang.<ref>Apollodoros, ''Epitome'' 3.15.</ref>
==== Telephos ====
Ketika pasukan Akhaia pergi berlayar, mereka tidak tahu jalan, dan secara tak sengaja berlabuh di [[Mysia]], yang dipimpin oleh Raja [[Telephos]], putra Herakles, yang dulunya memimpin kontingen dari [[Arkadia]] dan bermukim di sana.<ref>Pausanias, 1.4.6.</ref> Dalam pertempuran yang terjadi antara pasukan Akhaia melawan pasukan Telephos, Akhilles berhasil melukai Telephos,<ref>Pindaros, ''Isthmos'' 8.</ref> yang sebelumnya telah membunuh [[Thersandros]].<ref>Pausanias, 9.5.14.</ref> Karena lukanya tak mau sembuh, Telephos bertanya kepada orakel, "Apa yang terjadi dengan lukanya?" Orakel menjawab, "Dia yang melukai dapat menyembuhkan." Armada Akhaia kemudian berlayar dan dihantam badai. Akhilles berlabuh di Skyros dan menikahi Dedameia. Karena upaya pertama ke Troya gaga, maka pengumpulan kedua pun dipersiapkan.<ref name=PC1/>
Telephos pergi ke [[Avlida|Aulis]], dan entah berpura-pura menjadi pengemis, meminta Agamemnon untuk membantu menyembuhkan lukanya,<ref name="Apollodorus, Epitome 3.20">Apollodoros, ''Epitome'' 3.20.</ref> atau menculik [[Orestes]] dan menyanderanya dengan tuntutan agar lukanya disembuhkan.<ref>Fragmen Aiskhylos 405–410</ref> Akhilles menolak karena merasa tak memiliki keahlian pengobatan. Odyssseus lalu mengatakan bahwa tombak yang telah memberi luka itu akan mampu menyembuhkannya itu. Potongan tombak ditaburkan pada luka, dan Telephos pun sembuh.<ref>Plinius, ''Sejarah Alam'' 24.42, 34.152.</ref> Telephos kemudian menunjukkan jalan jalan menuju Troya kepada pasukan Akhaia.<ref name="Apollodorus, Epitome 3.20"/>
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa ekspedisi melawan Telephos dan penyelesaiannya merupakan suatu perubahan derivatif atas unsur-unsur dari cerita utama Perang Troya, tetapi itu dianggap cocok dalam pola cerita "petualawan pendahuluan" yang mengawali peristiwa dan tema dari kisah utama, dan dengan demikian memungkinkannya menjadi "awal dan integral."<ref>Davies, hlm. 8, 10.</ref>
== Kuda Troya ==
[[Berkas:Giovanni Domenico Tipeolo, Procession of the Trojan Horse in Troy, 1760.jpg|jmpl|250px|Lukisan Kuda Troya karya Giovanni Domenico Tipeolo.]]
Pada Perang Troya, para prajurit Yunani bersembunyi di dalam [[Kuda Troya]] yang berukuran raksasa yang ditujukan sebagai pengabdian kepada [[Poseidon]]. Kuda Troya tersebut menurut para petinggi Troya dianggap tidak berbahaya, dan diizinkan masuk ke dalam benteng Troya yang tidak dapat ditembus oleh para prajurit Yunani selama kurang lebih 10 tahun perang Troya bergejolak. Pada malam harinya, pasukan Yunani keluar dari perut kuda kayu tersebut dan akhirnya merebut kota Troya.
== Lihat pula ==
* [[Homeros]]
* [[Illiad]] dan [[Odisseia]]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Trojan War}}
{{wikibooks|Mitologi Yunani|Perang Troya}}
* {{en}} [http://www.archaeology.org/0405/etc/troy.html/ Was There a Trojan War?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121228010117/http://www.archaeology.org/0405/etc/troy.html |date=2012-12-28 }}
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20011130094725/http://homepage.mac.com/cparada/GML/TrojanWar.html The Trojan War at Greek Mythology Link]
* {{en}} [http://www.mala.bc.ca/~johnstoi/clas101/troy.HTM The Legend of the Trojan War] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071028152937/http://www.mala.bc.ca/~johnstoi/clas101/troy.HTM |date=2007-10-28 }}
* {{en}} [http://projectsx.dartmouth.edu/classics/history/bronze_age/lessons/les/27.html The Historicity of the Trojan War] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060722002843/http://projectsx.dartmouth.edu/classics/history/bronze_age/lessons/les/27.html |date=2006-07-22 }}
{{Characters in the Iliad}}
[[Kategori:Sejarah Yunani]]
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:Troya]]
[[Kategori:Perang dalam mitologi Yunani]]
|