Wamena, Jayawijaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 114.5.215.27 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Wamena}}
{{kecamatan
|nama =Wamena
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Jayawijaya
|provinsi =Papua Pegunungan
|foto =
|caption =
|hari jadi =10 Desember 1956
|coordinates ={{coord|-4.
|pushpin_map =Indonesia Papua Pegunungan#Indonesia Western New Guinea
|pushpin_map_caption = Lokasi di [[Papua Pegunungan]]##Lokasi di [[Papua (wilayah Indonesia)|wilayah Papua]]
|luas =249,31 km²
|penduduk =41844
Baris 17 ⟶ 20:
|kodepos =99511
}}
[[Berkas:Bandara Wamena di Pagi Hari.jpg|al=Suasana Pagi Hari di Bandara Wamena|jmpl|250px|Bandar Udara Wamena]]▼
'''Wamena''' adalah
== Sejarah ==
Wilayah lembah yang dilintasi [[sungai Baliem]] ini awalnya dikenal dengan nama ''Ahgamua''. Sedangkan nama Wamena berasal dari bahasa Dani yang terdiri dari dua kata "Wam" yang berarti [[babi]] dan "Ena" yang berarti [[hewan peliharaan|anak peliharaan]]. Nama ini berasal dari ketidakpahaman bahasa antara orang Belanda dan gadis lokal. Karena ketika menanyakan nama tempat ini, gadis tersebut ingin memberitahu bahwa ada anak babi peliharaannya yang lepas.<ref name="Tempo.co 2020 j141">{{cite news | title=Nama Wamena Papua Bermula dari Spontanitas: Kisah Gadis, Pria Belanda, Anak Babi | work=Tempo.co | date=2020-12-13 | url=https://travel.tempo.co/amp/1413973/nama-wamena-papua-bermula-dari-spontanitas-kisah-gadis-pria-belanda-anak-babi | language=id | access-date=2023-10-17}}</ref>
=== Pembangunan ===
▲[[Berkas:Bandara Wamena di Pagi Hari.jpg|al=Suasana Pagi Hari di Bandara Wamena|jmpl|250px|Bandar Udara Wamena]]
Pada tanggal 28 Desember [[2014]] Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]), didampingi Ibu Negara [[Iriana]], mengunjungi kota Wamena, Papua, guna membicarakan persoalan-persoalan yang ada di sana. Ribuan warga Wamena dan sekitarnya menyambut Presiden Jokowi di Gedung Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua. Masyarakat menggelar pesta adat menyambut orang nomor satu di republik ini. Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Ketua Adat dan Gubernur Papua, yang langsung menyematkan Mahkota Masyarakat Adat. ▼
▲Pada tanggal 28 Desember [[2014]] Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]), didampingi Ibu Negara [[Iriana]], mengunjungi kota Wamena, Papua, guna membicarakan persoalan-persoalan yang ada di sana. Ribuan warga Wamena dan sekitarnya menyambut Presiden Jokowi di Gedung Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua. Masyarakat menggelar pesta adat menyambut orang nomor satu di republik ini. Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Ketua Adat dan Gubernur Papua, yang langsung menyematkan Mahkota Masyarakat Adat.
Sementara kepada Ibu Negara diberikan seikat kembang khas [[Lembah Baliem]]. Warga menari-nari sepanjang perjalanan Presiden Jokowi dan Ibu Negara, sementara para tetua adat memanjatkan doa untuk keselamatan, kesehatan, dan kepemimpinan Presiden Jokowi. Presiden mengajak semua warga Papua untuk mengakhiri konflik dan kekerasan, dan bersatu, baik yang masih di dalam hutan, yang masih berada di atas gunung-gunung, untuk bersama-sama membangun Papua sebagai Tanah Yang Damai.<ref>[http://presidenri.go.id/blusukan-2/masyarakat-adat-sambut-presiden-jokowi-di-wamena.html Disambut Meriah di Wamena, Jokowi Tekankan Dialog Bangun Papua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181010213512/http://presidenri.go.id/blusukan-2/masyarakat-adat-sambut-presiden-jokowi-di-wamena.html |date=2018-10-10 }} - PresidenRI.go.id - 28 Desember 2014</ref>
Pada tanggal 30 Desember [[2015]] Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]), didampingi Ibu Negara [[Iriana]], mengunjungi kota Wamena, guna meresmikan Terminal Baru [[Bandar Udara Wamena|Bandar Udara (Bandara) Wamena]] dan Kaimana, yang dinyatakan sebagai "pintu gerbang yang menghubungkan warga pegunungan tengah Papua dengan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia". Bandara Wamena memiliki terminal yang mampu melayani 282 penumpang. Dengan landas pacu sepanjang 2.175 meter, Bandara Wamena
== Geografi ==
Berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Tanah Papua, seperti [[Timika]], [[Jayapura]], [[Sorong]]
== Demografi ==
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] mencatat adanya keberagaman warga distrik Wamena berdasarkan agama yang dianut. Adapun persentasi agama yang dianut di distrik Wamena yakni pemeluk agama [[Kekristenan]] sebanyak 84,51% ([[Protestan]] 69,06% dan [[Katolik]] 15,45%), kemudian yang memeluk agama [[Islam]] 15,27%, dan sebagian kecil memeluk agama [[Hindu]] yakni 0,12% dan lainnya 0,10%.<ref name="WAMENA"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Jayawijaya&wid=9402000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Jayawijaya|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=11 Januari 2021}}</ref> Sementara sarana rumah ibadah, terdapat 59 buah [[gereja]] Protestan, 6 gedung [[gereja]] Katolik, kemudian
== Transportasi ==
Baris 45 ⟶ 49:
=== Jalur Darat (Trans Papua) ===
Sebagai pusat ekonomi di daerah [[Pegunungan Tengah, Papua|Pegunungan Tengah]], kini masyarakat Wamena terhubung dengan ruas utama jalan [[Jalan Trans-Papua|Trans Papua]] seperti Jayapura-Elelim-Wamena sejauh 590
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
Baris 58 ⟶ 62:
{{Authority control}}
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Papua Pegunungan]]
|