Prasasti Hujung Langit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Isi: Lengkapi
Aksara Jawa Kuna
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(262 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Prasasti Hujung Langit.jpg|thumb|300px250px|Gambar Prasasti Hujung Langit di Harakuning Jaya dekat [[Liwa]]]]
'''Prasasti Hujung Langit''' adalah sebuah [[prasasti]] batu dari masa kedatuan [[Sriwijaya]] yang ditemukan di Dusun Harakuning Jaya, Pekon (desa) [[Hanakau, Sukau, Lampung Barat|Hanakau]], Kecamatan [[Sukau, Lampung Barat|Sukau]], Kabupaten [[Lampung Barat]]. Diduga bahwa isi prasasti ini adalah mengenai penetapan sebidang tanah di Hujung Langit sebagai [[sima]] oleh Pungku Haji Yuwarajya Sri Haridewa, untuk dipergunakan membiayai pemeliharaan suatu bangunan suci.<ref name=bpcb>BPCB Banten: [https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/tinggalan-arkeologis-di-situs-harakuning-lampung-barat/ ''Tinggalan Arkeologis di Situs Harakuning, Lampung Barat''], artikel pada laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, June 29, 2015, diakses tgl. 18/xii/2024.</ref><ref name=rusy>{{aut|Rusyanti, N. Laili, A. Purwoarminta, & A.V. Krama}}. (t.t.) [https://repositori.kemdikbud.go.id/22345/1/Berkelana%20ke%20Hujung%20Langit%20Mengenal%20Bukti%20Arkeologis%20Tertua%20di%20Lampung%20Barat.pdf ''Berkelana ke Hujung Langit: mengenal bukti arkeologis tertua di Lampung Barat'']. Buku pengayaan rumah peradaban Lampung. Bandung: Balai Arkeologi Jawa Barat.</ref>{{rp|21}}
 
== Deskripsi prasasti ==
[[Berkas:Prasasti Hujung Langit.jpg|thumb|300px|Gambar Prasasti Hujung Langit di [[Liwa]]]]
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu alam yang [[kerucut|mengerucut]], berukuran tinggi 162 [[sentimeter|cm]] dan lebar 60 cm.<ref name=bpcb/> Sisi batu yang bertulisan cukup rata, dan (pada tahun 1954) menghadap ke arah timur. Teksnya terdiri atas 18 baris, dengan baris terakhir tidak lengkap, dan sekitar 15 [[sentimeter|cm]] di atasnya, terdapat gambar [[belati]] berbilah lebar, yang ujungnya menghadap ke arah kanan.<ref name=dama>{{aut|[[Louis-Charles Damais|Damais, L-C.]]}} (1962). "II. Études soumatranaises : I. La date de l'inscription de Hujung Langit ("Bawang")". ''Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient''. [https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_1962_num_50_2_1535 Tome '''50'''(2): 275-310]. DOI : https://doi.org/10.3406/befeo.1962.1535</ref>{{rp|280-282, Fig 17}}
'''Prasasti Hujung Langit''' adalah sebuah [[prasasti]] batu yang ditemukan di desa Hakha Kuning peninggalan dari zaman keratuan [[Sriwijaya]], Kecamatan Balik Bukit [[Kabupaten Lampung Barat]], [[Indonesia]]. Aksara yang digunakan di prasasti ini adalah [[Aksara Pallawa]] dengan [[Bahasa Melayu Kuno]]<ref>De Casparis, J.G., ''[http://books.google.co.id/books?id=O8w3AAAAIAAJ&pg=PA24&lpg=PA24&dq=Hujung+Langit+inscription&source=bl&ots=hm-JCyfHsp&sig=4YlT7PABBJg6wcxbf2lChWKz5w4&hl=id&ei=hJRKTdj-BMq4rAfNh-mkDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5&ved=0CCwQ6AEwBA#v=onepage&q=Hujung%20Langit%20inscription&f=false Indonesian Chronology]'', hlm. 24, E.J. Brill, Leiden/Koln, 1978. ISBN 90-04-05752-8. Diakses 3 Februari 2001.</ref>. Tulisan pada prasasti ini sudah sangat aus, namun masih teridentifikasi angka tahunnya 919 Saka atau 997 Masehi. Isi [[prasasti]] diperkirakan merupakan pemberian tanah sima, supaya dipergunakan untuk pemeliharaan bangunan suci. Prasasti tersebut menggunakan huruf [[Kawi]] varian Sumatera Kuno dan Bahasa Melayu Kuno.
 
Prasasti ditemukan pertama kali oleh petugas Dinas Topografi Hindia Belanda, dan laporannya dimuat dalam ''Jaarverslag van den Topografischen Dienst'' (laporan tahunan Dinas Topografi) tahun 1912 (pada hlm. 104, Lembar XXII, dan Gambar 2). Batu prasasti ini, pada saat pemeriksaan tahun 1954, berdiri di atas gundukan kecil di ruang terbuka dan dikelilingi pepohonan besar, khususnya pohon [[nangka]]. Di sekelilingnya terdapat sejumlah potongan batu yang menandakan bahwa pernah ada sebuah monumen di lokasi ini.<ref name=dama/>{{rp|280, Note 3}} Sekarang batu prasasti ini telah dipagari dan dibangunkan semacam cungkup untuk melindunginya dari panas dan hujan.<ref name=sapt>{{aut|Saptono, N., E. Widyastuti, N. Laili, & M. Qadarsih}}. (2014). [https://repositori.kemdikbud.go.id/12469/1/Khasanah%20Budaya%20Lampung.pdf ''Khasanah Budaya Lampung'']. Serang: Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang.</ref>{{rp|50,}}<ref name=rusy/>{{rp|22}}
== Isi ==
Terdapat goresan membentuk pisau belati. Pisau belati tersebut digambarkan terhunus dengan mata belati menghadap ke arah Timur. Penetapan suatu daerah menjadi sima tentunya dengan alasan bahwa di tempat tersebut terdapat suatu bangunan suci. Hal ini mengindikasikan sesuatu peristiwa penting terjadi disana<ref>https://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20156606.pdf</ref>.
 
== Tulisan dan pertanggalan ==
Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa ialah Raja di Hara Kuning abad ke-9 hingga mendekati abad ke-13 kemudian ditaklukkan oleh orang-orang saleh dengan bahasa melayu nya sidang saleh adalah kelompok orang-orang saleh, sidang saleh ini khusus nenunjukkan paksi Pak, paksi pak kuno ditaklukkan kemudian berdirilah kerajaan Islam. Se-zaman dengan Jaman keemasan peradaban islam dengan salah satu tokoh insinyur Sipil Al-Farghani dan Aljazari. Kepaksian didalam konotasi istilah sekarang adalah Kerajaan<ref>https://rasindonews.wordpress.com/2022/04/17/haji-yuwa-rajya-punku-syri-haridewa-tokoh-yang-tersebutkan-dalam-prasasti-hujung-langit/</ref><ref>http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/tinggalan-arkeologis-di-situs-harakuning-lampung-barat/</ref>.
Kondisi tulisan pada Prasasti Hujung Langit telah sangat aus.<ref name=bpcb/> Meskipun demikian, dari sebagian huruf-huruf yang masih terbaca dapat diketahui bahwa prasasti tersebut ditulis dalam [[aksara Jawa Kuna]] dan dalam bahasa [[Melayu Kuna]]. Pakar [[epigrafi]], [[Louis-Charles Damais]] menyimpulkan penggunaan bahasa Melayu ini dari adanya kata-kata "sa-hutan" (pada baris ke-4), yang tidak biasa (pengganti 'hutan', dalam [[bahasa Jawa]] umumnya digunakan kata ''alas''), dan partikel lokatif "di" (pada baris ke-12, dengan arti "di dalam", "di") yang tidak mungkin digunakan dalam bahasa [[Jawa Kuno|Jawa Kuna]].<ref name=dama/>{{rp|283}} Selanjutnya, berdasarkan bentuk huruf-huruf yang digunakan ([[paleografi]]) serta melalui perhitungan yang rumit, Damais menetapkan bahwa prasasti tersebut berasal dari tahun 919 Saka (997 M).<ref name=dama/>{{rp|288}}
 
=== FaktaTeks Artefakprasasti alih aksara ===
Alih aksara dari teks Prasasti Hujung Langit, adalah sbb.:<ref name=rusy/>{{rp|23}}
Fakta artefak prasasti hujung langit [[Paksi Pak]] pra [[Islam]] adalah Kerajaan yang eksistensinya kokoh berdiri di tanah [[Lampung]] seiring dengan datangnya Islam oleh para Mujahid dari Samudra Pasai yang telah melakukan mustatin syi'ar Islam di [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar]]. Penabalan 4 khalifah zuriah Sultan Ratu Ngegalang Paksi bertahta di atas puncak [[gunung pesagi]] pada tanggal 29 Rajjab 688 Hujarat Rasulullah SAW dengan simbol bendera peperangan AL-LIWA ditancapkan di Hakha Kuning. Tempat di tancapkan nya AL LIWA tersebut bernama [[Liwa]], di liwa ini pula didirika Pesanggerahan para Sultan paksi pak. Sebutan PUNKU hingga saat ini dipertahankan serta di pergunakan sebagai rujukan kebangsawanan Raja sang Sultan yang bertahta di kepaksian seorang laki-laki keturunan lurus tak terputus tertua dari garis ratu dari para penakluk yang bertahta di kepaksian. Struktur organisasi adat di dalam kepaksian ini mencakup sejarah terutama sejarah penaklukan yang Istana pusat pemerintahan [[Adat]] nya masih berdiri kokoh hingga sekarang. Di Hanibung terdapat [[Situs Batu Brak]] peninggalan dari sang sultan bertahta pada jaman Awal Perjuangan syiar Islam, zaman sebelumnya tempat ini diyakini menjadi lokasi diadakannya [[hukum umum]] tempat upacara pengorbanan di masa lalu<ref>https://ikilhojatim.com/prasasti-hujung-langit-997m-jejak-invasi-kerajaan-medang-ke-pulau-sumatera-990-1005m/</ref>. Tokoh Paksi Pak dari zaman penyebaran Islam kepada umum merupakan Iskandar Zulkarnain sultan yang dipertuan, sultan Ratu Mumelar Paksi, sultan Ratu Ngegalang Paksi, 4 khalifah Sidang Saleh yang disebut [[Ampu]] atau Umpu, [[Umpu Pernong]] bertahta di [[Gedung Dalom]] Kepaksian Pernong, [[Umpu Nyerupa]] bertahta di [[Gedung Pakuon]], [[Umpu Belunguh]] bertahta di [[Lamban Gedung]], [[Umpu Bejalan Diway]] bertahta di [[Lamban Dalom]], lambang dari empat khalifah ini yakni '''Cambai Mak Bejunjungan''' ialah tanaman pohon batang [[Sirih]] dengan 4 daun serta memiliki 7 buah/bunga yang berdiri kokoh tanpa sandaran. Di Kepaksian Pernong terdapat pula [[Gedung Dalom Pakuon]] di desa [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] Provinsi Lampung Negara [[Indonesia]].
# swasti śri sakāla warsatita 919;
# margasara masa tithi nawami suklapaksa wā wa;
# śu wara wuku kunińan. ni tātkālaŋu marku hu;
# juŋlańit) barkenan) sahutan). satanah;
# wulan °ahuji kâmarukĕ-sakalulihut
# badan). sakamatyan. sātukidupan). salaku saja
# -- -- mabuŋbuŋ. manatkala puŋku haji yowa rajya śrī haridewa
# juru rědap) juru -- --mwaŋlan juru paja
# bat) dummak). panīńhatukh agata. barpuji -- --
# juru ńatalan). Nana wihāra samgat) juru.
# pajak) pramukhānahan) ni buñcaŋ pajak) markunań .... .
# -- -- han. wayan di hujuŋlańit -- -- ha - la parka -- --
# - pama banawa -- -- bdra juru sāmyo danda ńa -- -- -- -- -- -- -- --
# -- -- buńa mayaŋ tinaŋluh kumaramatya kembaŋ ńanumīrada pusaka
# - bat) juru mabwań. Pamngat juru ruhanan pramukha śri di
# banwa -mamtu -- -- -- -- rama_ni hulun ri sań ãjna makabehan)
# sara patyāńaran. hujuń lańit sa -- -- -- Mwan han) ńana
# [Penutup]
 
=== Terjemahan<!-- menurut Damais (1995)? Tak ada di pustaka termaksud. Wie146--><ref name=rusy/>{{rp|24}} ===
=== Teks Prasasti ===
# Selamat! Ketika sang waktu pada tahun Saka telah berlangsung 919 tahun lamanya
# Margasira bulannya (masa), tanggal 9 paro terang (''ṥuklapakșa'') ''wās'' wage
# Sukra (adalah) waranya, Kuningan adalah wukunya. Pada saat (penguasa) daerah Hu-
# jung Langit mempersembahkan seluruh hutan, (dan) seluruh tanah
# (pada) bulan Asuji (yang apabila) perintah ini dilanggar akan ditusuk (oleh senjata tajam) dan diremas
# badan(nya) (dalam) seluruh kematian (dan) seluruh kehidupan, (secara) terus menerus
# ............., ketika ''punku haji yuwa rajya'' (yang bernama) sri Haridewa
# sakti (bersama) juru redap, juru ..... dan juga juru paja-
# bat (memberikan) hadiah (berupa) tanah (untuk) datang mempersembahkan (dan) memuja..
# juru natalan terdapat wihara ..... ''samgat'' juru
# pajak. demikian pramukha kabayan dipekerjakan (di sana)
# ......... ''wayan'' di Hujung Langit .......... .
# .......perahu ..... . . juru ''samya danda''..... .
# ......bunga pinang yang mati muda (sehingga tidak menghasilkan) buah, memberi kembang untuk barang-barang pusaka
# ..... . .juru ''mabwang'' ''pamngat juru ruhanan'' ...... ''pramukha sri'' di
# ''banwa'' .... . ''rama hulun'' (demikianlah) perintah (ini) (diturunkan) untuk semuanya
# (dari) pemilik ketentuan (daerah) yang bernama Hujung Langit ...........
# [Penutup]
 
== Situs purbakala ==
// swasti sri sakalawarsatita 919 margasiramasa. tithi nawami suklaspaksa;
{{DEFAULTSORT:main|Situs Hujung Langit}}
Penelitian-penelitian yang lebih lanjut mengungkapkan bahwa Prasasti Hujung Langit kemungkinan merupakan bagian dari suatu bangunan suci kuno, yang terletak pada suatu dataran yang dikelilingi oleh parit dan rawa-rawa sungai purba. Pada bagian lain dari dataran tersebut telah ditemukan adanya tinggalan-tinggalan [[megalitik]], seperti [[arca|arca-arca]] megalitik, batu datar, serta batu bergores.<ref name=bpcb/><ref name=rusy/>{{rp|29}}
 
Di samping itu, pada area yang lebih luas telah pula ditemukan kepingan-kepingan [[tembikar]] (kereweng) dan [[keramik]], yang menandakan bahwa situs ini juga menjadi lokasi dari suatu permukiman kuno.<ref name=rus1>{{aut|Rusyanti}}. (2013). "Tembikar-tembikar di Situs Hujung Langit, Lampung Barat". ''Purbawidya'', vol. '''2'''(2): 206-217 (November 2013). (Salinan pada [https://www.researchgate.net/publication/323478617_TEMBIKAR-TEMBIKAR_DI_SITUS_HUJUNG_LANGIT_LAMPUNG_BARAT_THE_POTTERIES_OF_HUJUNG_LANGIT_SITES_WEST_LAMPUNG ''ResearchGate'']).</ref>{{rp|216}}
//wa…wara…;
 
== Pranala luar ==
//…Wuku kuninan…;
* [[Daftar prasasti di Nusantara]]
 
== Referensi ==
// … tatakala… satanah sahutan..;
{{reflist|2}}
 
// tatkala punku haji … sri haridewa…;
 
{{Portal|History|Indonesia}}
// di Hujunglangit<ref>https://rasindogroup.com/prasasti-hujung-langit/</ref>.
{{Ilmu sosial}}
{{Kerajaan di Sumatra}}
{{Empires}}
{{DEFAULTSORT:Hujung Langit}}
 
{{Authority control}}
 
=== Terjemahan menurut Damais (1995) ===
 
// Selamat, tahun Saka yang berlalu 919-, bulan Margasira…
 
//…. tanggal 9 paro terang…
 
//…hari Was, wuku kuningan…
 
// …ketika (dibebaskan) tanah dan hutan (dari pajak)…
 
// ketika yuwaraja… sri haridewa..
 
// …di Hujunglangit…
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{arkeologi-stub}}
[[Kategori:Arkeologi]]
{{DEFAULTSORT:Hujung Langit}}
[[Kategori:Sejarah Lampung]]
[[Kategori:Prasasti di Lampung|Hujung Langit]]
[[Kategori:Sukau, Lampung Barat]]
[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Prasasti berbahasa Melayu Kuno|Hujung Langit]]