Parung, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21417047 oleh Vira Septiani (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Syf.Ed77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(54 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{kecamatan
|nama = Parung
|peta = [[File:Letak Parung di Kabupaten Bogor.png|ka|jmpl|225px|Peta lokasi Kecamatan Parung.]]
|foto = [[File:Kantor kecamatan Parung Bogor yang baru.jpg|ka|jmpl|265px|Kantor Kecamatan Parung di [[Warujaya, Parung, Bogor|Desa Warujaya]].]]
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Bogor
|kodepos = 1633016331<br>1633516339
|luas = 25,74 km²
|penduduk = 123078
Baris 14:
|provinsi = Jawa Barat
}}
'''Parung''' ([[aksara Sunda]]: ᮕᮛᮥᮀ) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]] yang terdiri dari sembilan desa. Wilayah ini terkenal pada masa lalu karena merupakan penghubung antara wilayah [[Kota Bogor]], [[Kota Tangerang SelatanDepok]], dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Kota Jakarta Raya]]. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan wilayah [[Bojongsari, Depok|Kecamatan Bojongsari]] di [[Kota Depok]].<ref>{{cite web|url=https://goparung.wordpress.com/2008/08/21/selintas-sejarah-bogor/amp/|title=Sejarah Kecamatan Parung|website=goparung.wordpress.com|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref> Kecamatan ini memiliki kode pos 16330.
 
==Etimologi==
Sejarah asal -usul penamaan Parung belum diketahui dengan pasti. Menurut sejarah, kata "Parung" dalam [[Bahasabahasa Sanskerta]] memiliki arti "'jurang"' atau "'tanah lembah"', sedangkan dalam [[Bahasabahasa Sunda Kuno]] kata "Parung" dapat diartikan juga sebagai "'aliran air yang deras di sungai"' atau "'sungai dengan banyak bebatuan kecil"'.<ref>{{cite web|url=https://www.halamanbogor.com/2014/05/sejarah-dan-asal-usul-nama-nama-tempat.html?m=1|title=Sejarah Dan Asal Usul Nama-Nama Tempat Di Bogor|website=www.halamanbogor.com|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref>
 
==Sejarah==
Baris 26:
Sejarah Parung dimulai dari Land Koeripan dimana ibukota distrik Parung berada. Land Koeripan berada di hulu [[Sungai Cisadane]]. Land Koeripan berada di sisi timur sungai, sementara di sisi barat [[Ciampea, Bogor|Sungai Ciampea]] berada. Terbentuknya Land Koeripan dan Land Ciampea berawal setelah tahun 1710 Benteng Ciampea dibangun di pertemuan [[Sungai Cianten]] dan [[Sungai Cisadane]]. Benteng Ciampea dalam hal ini adalah benteng pendukung di wilayah hulu Benteng Sampora di [[Serpong]].<ref>{{cite web|url=http://poestahadepok.blogspot.com/2019/09/sejarah-kota-depok-58-sejarah-parung.html?m=1|title=Sejarah Kota Depok Dan Sejarah Parung|website=poestahadepok.blogspot.com|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref>
 
Pada tahun 1679, [[Kota Tangerang|Benteng Tangerang]] mulai dibangun. Kemudian pada tahun 1684 kanal sungai dibangun dari Benteng Tangerang ke [[Pesing]] di [[Batavia]] dan selesai dibangun pada tahun 1687. Dengan adanya kanal Mookervaat lalu lintas dari [[Batavia]] ke daerah aliran Sungai Cisadane semakin lancar dan semakin intens. Para pedagang [[VOC]]/[[Belanda]] secara perlahan merintis jalan ke wilayah hulu [[Sungai Cisadane]]. Lalu kemudian Benteng Sampora di Lengkong Tangerang dibangun. Wilayah ekspansi semakin meluas hingga ke arah hulu dan kemudian Benteng [[Ciampea, Bogor|Ciampea]] dibangun pada tahun 1710. Sejak adanya benteng-benteng ini secara bertahap arus perdagangan semakin intens di tempat-tempat dimana kelak terbentuk land-land baru seperti Land Kuripan dan Land Ciampea. Dengan demikian, Parung adalah bagian dari sejarah nama-nama tempat di daerah aliran [[Sungai Cisadane]], jauh sebelum perdagangan berkembang di tempat dimana kelak terbentuk [[Kota Bogor]].
 
Sementara itu, pengembangan wilayah juga berlangsung di daerah aliran [[Sungai Ciliwung]] mulai dari [[Batavia]] hingga kaki [[Gunung Salak]] di [[Tanahhulu Pasundan]]wilayah Bogor. Pengembangan wilayah di daerah aliran [[Sungai Cisadane]] hanya terbatas di sisi timur sungai, karena wilayah barat sungai adalah wilayah [[kesultananKesultanan Banten]], Sedangkan pengembangan wilayah di daerah aliran [[Sungai Ciliwung]] berada di dua sisi. Sisi timur [[Sungai Ciliwung]] mulai dari [[Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur|Cililitan]], [[Tanjung]], [[Cimanggis]], [[Cibinong]] hingga [[Kedung Halang]]; sisi barat sungai mulai dari [[Kampung Melayu]], [[Tanjung]], [[Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Srengseng Sawah]], [[Cinere]], [[Depok]], [[Citayam, Tajur Halang, Bogor|Citayam]], [[Bojong Gede, Bogor|Bojong Gede]] dan [[Cilebut Barat, Sukaraja, Bogor|Cilebut]]. Diantara land-land yang ada di wilayah hulu, land tertua adalah Land Cinere dan Land Citayam yang dimulai tahun 1684 oleh Mayor Saint Martin. Kemudian terbentuk Land Ragunan lalu disusul pembentukan land Srengseng pada tahun 1695 oleh Cornelis Chastelein dan Land Bojong Gede tahun 1701 oleh Abraham van Riebeeck serta Land Depok pada tahun 1704 oleh Cornelis Chastelein yang kini menjadi [[Kota Depok]].
 
Setelah Benteng Ciampea selesai dibangun dan kemudian pada tahun 1713 dibangun Benteng Leuwisadeng. Kemudian para pedagang [[VOC]]/[[Belanda]] mulai melakukan perdagangan yang intens hingga ke wilayah [[Jasinga]]. Sebaliknya para pedagang lokal dari pedalaman semakin banyak yang melakukan transaksi di daerah aliran [[Sungai Cisadane]] hingga ke [[kota Tangerang]] dan bahkan [[Batavia]] melalui kanal Mookervaart. Arus pertukaran ini lambat laun menjadikan daerah aliran [[Sungai Cisadane]] semakin ramai. Lalu dalam perkembangannya para pedagang [[VOC]] mulai aktif mengembangkan lahan-lahan pertanian dan kemudian pemerintah [[VOC]] memberikan kewenangan penuh dalam bentuk tanah partikelir atau land. Land yang pertama di hulu [[Sungai Cisadane]] yang dijual pemerintah adalah Land Ciampea, [[Cibungbulang]] dan Land Leuwisadeng, Bogor.
Baris 37:
[[File:Lomba panjat pinang di Pamegarsari Parung 2021.jpg|ka|jmpl|240px|Perlombaan [[panjat pinang]] yang merupakan tradisi menyambut perayaan [[kemerdekaan Indonesia]] di Kampung Tajur, Pamegarsari, Parung.]]
[[File:Permainan sepak bola di Kampung Tajur, Pamegarsari, Parung-Bogor.jpg|ka|jmpl|275px|Anak-anak yang sedang bermain [[sepak bola]] di Kampung Tajur, Pamegarsari, Parung.]]
Parung merupakan salah satu kecamatan yang adaterletak di bagian utara Kabupaten Bogor, Jawa Barat. DaerahKecamatan ini berbatasan langsung dengan [[Kota Depok]] dan dekat dengan [[Kota Tangerang Selatan]] yang merupakan pusatdaerah kebudayaan Betawi sehingga terjadi percampuran antara [[budaya Betawi]] dengan [[budaya Sunda]] lokal di wilayah Parung.
 
Percampuran kebudayaan di wilayah kecamatan Parung menyebabkan kesenian khas kecamatan Parung juga beranekaragamberaneka ragam. Ada kesenian keagamaan seperti [[marawis]], [[rebana]], kemudian kesenian pawai kelaran dan [[cucurak]] yang telah ada di kecamatan Parung sejak zaman dahulu. Nilai kebudayaan tradisional seperti marawis dan rebana ini masih melekat di kecamatan Parung.
 
==Demografi==
[[Bahasa Sunda]] juga masih digunakan oleh masyarakat di beberapa desa di wilayah kecamatan Parung yang berbatasan dengan [[Ciseeng, Bogor|kecamatan Ciseeng]] dan [[Kemang, Bogor|kecamatan Kemang]], namun ada juga yang masih menggunakan [[bahasa Betawi]] di daerah yang berbatasan dengan [[Kota Depok]] dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Bahasa yang digunakan di Parung juga merupakan percampuran dari kebudayaan antara sembilan desa di Kecamatan Parung.<ref>{{cite web|url=https://www.kompasiana.com/oriward/5c7e1775aeebe17f1e405d34/keanekaragaman-kebudayaan-kecamatan-parung|website=www.kompasiana.com|title=Keanekaragaman Kebudayaan Kecamatan Parung|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref>
=== Kosakata Bahasa===
[[File:Peta Bahasa di Kecamatan Parung.jpg|ka|jmpl|220px|Peta bahasa di Kecamatan Parung.]]
[[Bahasa Sunda]] juga masih digunakan oleh sebagian kecil masyarakat (penuturnya dominan lanjut usia) di beberapakawasan desasekitar Makam Raden Demang Arya di wilayah[[Warujaya, kecamatanParung, Bogor|Warujaya]], kemudian [[Pamegarsari, Parung, Bogor|Pamegarsari]], serta beberapa desa yang berbatasan dengan [[Ciseeng, Bogor|kecamatan Ciseeng]] dan [[Kemang, Bogor|kecamatan Kemang]], namunseperti ada[[Cogreg, jugaParung, Bogor|Cogreg]] (berbatasan dengan Ciseeng) dan [[Jabon Mekar, Parung, Bogor|Jabon Mekar]] (berbatasan dengan Kemang). Namun, bahasa yang masihsaat menggunakanini dominan dituturkan adalah [[bahasa Betawi]] didan daerah[[bahasa Indonesia]] karena wilayahnya yang berbatasan dengan [[Kota Depok]], danserta [[Kotalajunya Tangerangurbanisasi Selatan]]di kecamatan Parung. Bahasa yang digunakan di Parung juga merupakan percampuran dari kebudayaan antara sembilan desa di Kecamatan Parung.<ref>{{cite web|url=https://www.kompasiana.com/oriward/5c7e1775aeebe17f1e405d34/keanekaragaman-kebudayaan-kecamatan-parung|website=www.kompasiana.com|title=Keanekaragaman Kebudayaan Kecamatan Parung|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref>
==== Kosakata ====
{| class="wikitable"
! Kosakata Parung !! Bahasa Indonesia
|-
| ''bagén'' || biarkan
Baris 138 ⟶ 141:
| ''belet/bloon'' || bodoh
|-
| ''bangkot/kolot'' || tua
|-
| ''[[cucurakan]]/padangan'' || makan bersama
|-
| ''mendek/nyumput'' || bersembunyi
Baris 188 ⟶ 191:
| ''ngucur'' || mengalir
|}
====Contoh percakapan====
 
===Contoh percakapan===
*Mamad: ''Jadi orang mah ontong ngedumel baé ngapa Jang!''
*Ujang: ''Lah emang ngapa si Mad? andénya gua baru balik gawé, bini gua ngedumel baé''
*Mamad: ''Ngedumel ngapa emangémang bini lu Jang?''
*Ujang: ''Biasa orang wadon, puguhan gua baru balik gawé dipintain duit baé, mana gua ora gableg duit pisan.''
 
==Demografi==
===Keagamaan===
;Agama Pendudukpenduduk (2020)
{|class="wikitable"
|-
!'''No.'''
!'''Desa'''
!'''[[Islam]]'''
Baris 298 ⟶ 299:
|'''901'''
|}
;Tempat Peribadatanperibadatan (2020)
{|class="wikitable"
|-
!'''No.'''
!'''Desa'''
!'''[[Masjid]]'''
Baris 387 ⟶ 388:
|'''4'''
|'''1'''
|}
;Sekolah Islam
{|class="wikitable"
|-
!'''No'''
!'''Desa'''
!'''[[Madrasah Ibtidaiyah]]'''
!'''[[Madrasah Tsanawiyah]]'''
!'''[[Madrasah Aliyah]]'''
|-
|01
|[[Bojong Indah, Parung, Bogor|Bojong Indah]]
|
|
|
|-
|02
|[[Bojong Sempu, Parung, Bogor|Bojong Sempu]]
|
|
|
|-
|03
|[[Cogreg, Parung, Bogor|Cogreg]]
|
|
|
|-
|04
|[[Iwul, Parung, Bogor|Iwul]]
|
|
|
|-
|05
|[[Jabon Mekar, Parung, Bogor|Jabon Mekar]]
|
|
|
|-
|06
|[[Pamegarsari, Parung, Bogor|Pamegarsari]]
|
|
|
|-
|07
|[[Parung, Parung, Bogor|Parung]]
|
|
|
|-
|08
|[[Waru, Parung, Bogor|Waru]]
|
|
|
|-
|09
|[[Warujaya, Parung, Bogor|Warujaya]]
|
|
|
|-
!colspan=2|Total
|
|
|
|}
 
Baris 460 ⟶ 393:
===Tempat wisata===
[[Berkas:Pohon Jubleg Parung.jpg|ka|jmpl|255px|[[Beringin|Pohon Jubleg]], ikon Kecamatan Parung.]]
Parung memiliki sebuah pasar tradisional yang aktif 24 jam dan juga merupakan pasar ikan hias terbesar di Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://www.nolmeter.com/ekbis/pr-1301108078/pasar-ikan-hias-parung-terbesar-di-indonesia|title=Pasar Ikan Hias Parung Terbesar Di Indonesia |website=www.nolmeter.com|access-date=12 Februari 2022|language=id}}</ref><ref>https://www.cnbcindonesia.com/news/20200807110812-7-178163/terbesar-di-ri-begini-geliat-pasar-ikan-hias-parung-bogor</ref> Di Parung juga terdapat sebuah [[Beringin|Pohon Beringin]] besar yang letaknya berada dipusat Pasar Parung yang dikenal warga sekitar dengan sebutan ''Pohon Jubleg''.<ref>{{cite web|url=https://portaljabar.net/web/10985/pohon-jubleg-ikon-wilayah-parung-bogor.html|title=Pohon Jubleg Ikon Wilayah Parung Bogor|website=portaljabar.net|access-date=12 Februari 2022|language=id}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Parung juga memiliki beberapa objek wisata lainnya, yaitu Pemandian Air Panas Tirta Sanita [[Gunung Kapur]] di [[Bojong SempuIndah, Parung, Bogor|Bojong SempuIndah]], Taman Wisata Wanagriya di [[Cogreg, Parung, Bogor|Cogreg]], dan [[Setu Lebak Wangi]] di [[Pamegarsari, Parung, Bogor|Pamegarsari]].<ref>{{cite web|url=https://nyero.id/tempat-wisata-di-bogor-paling-favorit-tahun-ini/|title=30 Tempat Wisata di Bogor Paling Hits & Favorit Dikunjungi Tahun Ini!|website=nyero.id|language=id|access-date=12 Februari 2022}}</ref>
 
===Tempat ziarah===
# Makam Raden Demang Arya di [[Warujaya, Parung, Bogor|Waru Jaya]]
# Makam SyeikhSyekh Mbah Dempung di [[Bojong Indah, Parung, Bogor|Bojong Indah]]
# Makam Mbah Dengkong di Kampung Jeletreng, [[Cogreg, Parung, Bogor|Cogreg]]
# Makam H. Mawi di Gang Amsar, [[Bojong Indah, Parung, Bogor|Bojong Indah]]
Baris 471 ⟶ 404:
==Pendidikan==
*'''SD/MI'''
!'''[[**Madrasah Ibtidaiyah]]''' Sirajul Falah
**Madrasah Ibtidaiyah (Plus) Sirajul Falah
**SD Negeri Tajur
**SD Negeri Waru
Baris 478 ⟶ 413:
**SDIT Bina Ilmu
*'''SMP/MTs'''
**MTs. Sirajul Falah
**SMP Negeri 1 Parung
**SMP Negeri 2 Parung
Baris 484 ⟶ 420:
**SMP Yapia Parung
**SMP Islam Parung
**[[MTs Negeri 1 Bogor]]
*'''SMA/SMK/MA'''
**[[:su:SMAN 1 Parung|SMA Negeri Parung]]
Baris 590 ⟶ 526:
== Transportasi ==
[[File:Jalan Raya Parung-Bogor.jpg|ka|jmpl|255px|Jalan Raya Parung-Bogor yang merupakan jalan penghubung antara [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Depok]].]]
==== Angkutan Kota ====
* {{fontcolor|purple|D03}}: Parung-Depok PP
* {{fontcolor|purple|D106}}: Parung-Lebak Bulus PP
Baris 599 ⟶ 535:
* {{fontcolor|purple|F28}}: Parung-Kuripan PP
* {{fontcolor|purple|F29}}: Parung-Ciputat PP
* D117: Inkopad-Parung PP
 
==Referensi==
{{Reflist}}
==TautanPranala luar==
*{{Website|kecamatanparung.bogorkab.go.id}}
*{{Instagram|kecamatanparung|Kecamatan Parung}}